Anda di halaman 1dari 105

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PADA PROYEK

PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI D.I. KAMAL LANJUTAN

Disusun Oleh:
IRFAN ADITYA PRATAMA
20180110006

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
OKTOBER 2021
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PADA PROYEK

PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI D.I. KAMAL LANJUTAN

HALAMAN JUDUL

Disusun Oleh:
IRFAN ADITYA PRATAMA
20180110006

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
OKTOBER 2021

i
RINGKASAN

Program kerja praktek merupakan syarat penting dalam menempuh


pendidikan Strata 1 Program Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Dalam pemilihan lokasi kerja praktek, pemilihan didasari oleh
syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku.
Dalam kesempatan kerja praktek ini, dilakukan kerja praktek pada proyek
Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Kamal Lanjutan di Kecamatan Pengasih
Kabupaten Kulon Progo. Pada proyek irigasi ini, air yang dialirkan berasal dari
Bendung Sapari yang terletak di sebelah utara proyek pembangunan irigasi. Pada
konstruksi jaringan irigasi terdapat aspek lain yang dapat dipelajari, yaitu
pengerjaan saluran primer, saluran sekunder, dan juga manajemen proyek.
Pengamatan kerja praktek ini dilaksanakan selama 45 hari kerja yang dimulai
pada tanggal 21 Juni 2021 hingga 5 Agustus 2021.
Pada awal pelaksanakan kerja praktik, pembangunan jaringan utama telah
memasuki pada proses pekerjaan saluran utama di Stasiun 61. Selama kerja
praktik, metode pengamatan yang diterapkan adalah dengan memperhatikan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh pekerja lalu membandingkannya dengan RKS
dan gambar kerja. Pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan timbunan dan galian,
pekerjaan bangunan air, pekerjaan saluran utama, dan pekerjaan dinding penahan
tanah. Selama pelaksanaan, metode pelaksanaan yang diterapkan lebih
mengandalkan motode manual dengan tenaga manusia terutama pada pekerjaan
pengecoran mulai dari pengadukkan campuran beton hingga pekerjaan
pengecoran.
Selama pelaksanaan juga tidak terlepas dari kendala-kendala yang terjadi,
salah satu kendala terbesar yang sangat mempengaruhi kemajuan proyek adalah
kendala akses menuju proyek. Hal ini dikarenakan lokasi proyek yang berada di
perbukitan, sehingga akses pengangkutan material yang terbatas.

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK

Nama Proyek : Proyek Jaringan Irigasi D.I. Kamal


Lanjutan
Nama Mahasiswa : Irfan Aditya Pratama
Nomor Mahasiswa : 20180110006
Waktu Kerja Praktik : 21 Juni 2021 – 5 Agustus 2021

Disetujui Diperiksa
Dosen Pembimbing Kontraktor Pelaksana
PT. BUMI ACEH CITRA
PERSADA

Dr. Willis Diana, S.T., M.T. Priyono Adi, SE.

Diketahui
Ketua Program Studi Teknik Sipil

Puji Harsanto, S.T., M.T., Ph.D.


Tanggal. __________________

iii
LEMBAR MONITORING
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

Nama : Irfan Aditya Pratama


Nomor Mahasiswa : 20180110006
Proyek Kerja Praktik : Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi D.I.
Kamal Lanjutan
Dosen Pembimbing : Dr. Willis Diana, S.T., M.T.

No. Tanggal Uraian Paraf DP KP

1. 4 Juni 2021 Baca Buku Panduan KP

2. 10 Juni 2021 Survey Tempat Lokasi

3. 12 Juni 2021 Konsultasi Tempat KP

4. 14 Juni 2021 Minta Tanda Tangan Pers. KP

5. 16 Oktober 2021 Konsultasi Logbook

6. 2 November 2021 Konsultasi Revisi Logbook

Menyerahkan Surat Selesai KP


7.
dan Nilai dari Supervisor KP

8. Konsultasi Laporan

9. ACC Laporan KP

Yogyakarta, November 2021


Dosen Pembimbing

Dr. Willis Diana, S.T., M.T.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Pendidikan
Strata 1 (S1), di Fakultas Teknik, jurusan Teknik Sipil, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Atas segala bimbingan, petunjuk, dan saran hingga
terselesaikan Laporan Kerja Praktek ini, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan, rahmat dan hidayahnya
sehingga dengan izin dari-Nya laporan ini dapat diselesaikan.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan moral dan
materi dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Puji Harsanto, S.T., M.T., Ph.D. Selaku Kepala Jurusan Teknik Sipil
UMY.
4. Dr. Willis Diana, S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik.
5. Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Dengan segenap kerendahan hati dan keterbatasan kemampuan, saya
selaku penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan laporan ini.
Harapan saya selaku penyusun, semoga laporan ini dapat bermanfaat
nantinya sebagai referensi dalam bidang Teknik Sipil dan terutama untuk
kelanjutan studi penyusun.

Yogyakarta, November 2021

Penyusun

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

RINGKASAN ......................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

LEMBAR MONITORING .................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

BAB I DESKRIPSI UMUM PROYEK .................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Proyek ............................................................................. 1

1.2. Data Umum Proyek .................................................................................. 3

1.3 Fungsi Bangunan ...................................................................................... 4

BAB II DATA TEKNIS PROYEK ........................................................................ 5

2.1 Lokasi Proyek ........................................................................................... 5

2.2 Detail Ukuran Proyek ............................................................................... 6

2.3 Mutu/Spesifikasi Bangunan ..................................................................... 6

BAB III ORGANISASI PROYEK ......................................................................... 8

3.1. Tinjauan Umum ........................................................................................ 8

3.2. Struktur Organisasi Proyek....................................................................... 9

3.3. Struktur Organisasi Kontraktor .............................................................. 12

BAB IV HAL - HAL PENTING DALAM PELAKSANAAN ............................ 16

4.1. Tinjauan Umum ...................................................................................... 16

4.2. Peralatan dan Bahan Konstruksi ............................................................. 16

4.3. Lingkup pekerjaan .................................................................................. 24

4.4. Tahapan Pekerjaan ................................................................................. 25

vi
4.5. Tinjauan khusus ...................................................................................... 29

4.6. Permasalahan Dalam Proyek .................................................................. 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 47

5.2. Saran ....................................................................................................... 47

PENUTUP .............................................................................................................. xi

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... xii

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Umum Proyek Jaringan Irigasi D.I Kamal Lanjutan ...................... 3

Tabel 1.2 Data Umum Fungsi Irigasi Proyek Jaringan Irigasi D.I Kamal Lanjutan4

Tabel 2.1 Perencanaan tipe saluran irigasi D.I. Kamal Lanjutan ............................ 6

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Lokasi Proyek (Google Earth Pro, 2021) .................................. 5

Gambar 2. 2 Site Plan Proyek Pembangan Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan
(PT. Bumi Aceh Citra Persada) ............................................................................... 5

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Proyek ................................................................ 9

Gambar 4. 1 Excavator ......................................................................................... 17

Gambar 4. 2 Dump Truk........................................................................................ 18

Gambar 4. 3 Mesin Molen .................................................................................... 19

Gambar 4. 4 Hydraulic Breaker ............................................................................ 19

Gambar 4.5 Peralatan Tambahan .......................................................................... 20

Gambar 4. 6 Baja Tulangan .................................................................................. 21

Gambar 4. 7 Semen Portland ................................................................................ 22

Gambar 4. 8 Kawat Bendrat .................................................................................. 22

Gambar 4. 9 Pasir .................................................................................................. 23

Gambar 4. 10 Kerikil............................................................................................. 23

Gambar 4. 11 Batu Belah ...................................................................................... 24

Gambar 4. 12 Air Kerja ......................................................................................... 24

Gambar 4. 13 Pemasangan batu belah .................................................................. 26

Gambar 4. 14 Proses pengecoran saluran pelat ..................................................... 27

Gambar 4. 15 Proses plesteran pada saluran ......................................................... 27

Gambar 4. 16 Proses pembesian pada saluran pelat ............................................. 28

Gambar 4. 17 Proses pengacian topi-topi saluran ................................................. 28

Gambar 4. 18 Pembuatan dinding penahan tanah untuk saluran terowongan ...... 29

Gambar 4. 19 Denah Manhole STA 40 – 66 ......................................................... 32

Gambar 4. 20 Denah Manhole STA 67 – 90 ......................................................... 32

Gambar 4. 21 Denah Terowong STA 40 – 66 ...................................................... 33

ix
Gambar 4. 22 Denah Terowong STA 67 – 90 ...................................................... 33

Gambar 4. 23 Detail Tulangan Terowong............................................................. 34

Gambar 4. 24 Denah Plat STA 40 – 66................................................................. 34

Gambar 4. 25 Denah Plat STA 67 – 90................................................................. 35

Gambar 4. 26 Detail Tulangan Plat ....................................................................... 35

Gambar 4. 27 Denah Sadap STA 40 – 66 ............................................................. 36

Gambar 4. 28 Denah Sadap STA 67 – 90 ............................................................. 36

Gambar 4. 29 Denah DPT STA 40 – 66 ............................................................... 37

Gambar 4. 30 Denah DPT STA 67 – 90 ............................................................... 37

Gambar 4. 31 Penggalian Tanah Pondasi ............................................................. 38

Gambar 4. 32 Penggalian Tanah Pondasi ............................................................. 39

Gambar 4. 33 Pengerjaan Lantai Kerja ................................................................. 39

Gambar 4. 34 Pengerjaan Lantai Kerja ................................................................. 40

Gambar 4. 35 Material Pekerjaan Pembesian ....................................................... 40

Gambar 4. 36 Pengerjaan Pembesian .................................................................... 40

Gambar 4. 37 Pengerjaan Bekisting ...................................................................... 41

Gambar 4. 38 Pengecoran Beton ........................................................................... 42

Gambar 4. 39 Pengecoran Beton ........................................................................... 42

Gambar 4. 40 Hasil Pembongkaran Bekisting ...................................................... 44

x
BAB I
DESKRIPSI UMUM PROYEK

1.1. Latar Belakang Proyek


Proyek pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan yang dibangun
oleh Pemerintah Kulon Progo merupakan jaringan irigasi yang berlokasi di
Kelurahan Karangsari dan Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon
Progo.
Proyek pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan air petani secara luas. Pembangunan ini didasari
akibat sedikitnya ketersediaan air yang ada, sementara disisi lain kebutuhan air
masyarakat semakin meningkat.
Pekerjaan proyek Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan ini dilaksanakan
dari tanggal 19 Maret 2021 yang direncanakan dikerjakan 180 hari dengan sumber
dana APBN Kabupaten Kulon Progo tahun 2021 sebesar Rp. 9.628.748.000,00.
Proyek ini dikerjakan oleh PT. Bumi Aceh Persada sebagai kontraktor pelaksana,
CV. Wastu Anopama sebagai konsultan pengawas, dan PT. Kala Prana Konsultan
sebagai konsultan perencana.
Proyek Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan ini dibangun sepanjang
1.895m. Terdapat 2 jenis penutup pada jaringan irigasi ini, yaitu plat dak beton
dan terowongan. Pekerjaan utama pada proyek ini meliputi pekerjaan saluran
primer, pekerjaan bangunan sadap, dan pekerjaan gorong-gorong. Pada proyek
jaringan irigasi ini terdapat 5 bangunan sadap, 24 manhole, dan terdapat 10
(Dinding Penahan Tanah Bukaan) dan 9 (DPT Penutup). Nilai mutu beton yang
digunakan adalah K250.

1
2

Gambar 1.1 Perencanaan saluran dari STA 40 sampai STA 65

Gambar 1.2 Perencanaan saluran dari STA 66 sampai STA 90


3

1.2. Data Umum Proyek


Data umum proyek pembangunan Jaringan Irigasi D.I Kamal Lanjutan
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Umum Proyek Jaringan Irigasi D.I Kamal Lanjutan
Nama Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi D.I
Kamal Lanjutan
Lokasi Proyek Desa Sendangsari dan DesaKarangsari,
Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon
Progo
Nomor Kontrak 600.03/KONTRAK-D.I.Kamal
Lanjutan/PJIP/III/2021
Tanggal Kontrak 01 Maret 2021
Waktu Pelaksanaan 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari
Kalender
Nilai Kontrak Rp. 9.628.748.000,00
Sumber Anggaran APBD Kabupaten Kulon Progo
Pemilik Proyek Dinas PUPR Kabupaten Kulon Progo
Pemberi Tugas Dinas PUPR Kabupaten Kulon Progo
Konsultan Pengawas CV. Wastu Anopama
Konsultan Perencana PT. Kala Prana Konsultan
Kontraktor Pelaksana PT. Bumi Aceh Citra Persada
4

1.3 Fungsi Bangunan


Bangunan air pada Jaringan Irigasi D.I Kamal Lanjutan dijelaskan secara
rinci pada Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2 Data Umum Fungsi Irigasi Proyek Jaringan Irigasi D.I Kamal Lanjutan
No Bangunan Air Peruntukan
1 Saluran Primer Mengaliri air dari intake
ke bangunan akhir.
2 Bangunan Sadap Menyadap air dari
saluran primer ke saluran
sekunder atau saluran
sekunder.
3 Bangunan Bagi Membagi air dari saluran
primer ke dua buah
saluran atau lebih yang
masing-masing debitnya
lebih kecil.
4 Manhole Pemeliharaan saluran
primer.
5 Gorong-gorong Meningkatkan
keselamatan pada
masyarakat dan
melindungi saluran dari
timbunan tanah.
BAB II
DATA TEKNIS PROYEK

2.1 Lokasi Proyek


Lokasi Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan berada
di Kalurahan Karangsari dan Sendangsari, Kapanewon, Kabupaten Kulon Progo.
Gambar 2.1 menunjukkan lokasi proyek dengan wilayah-wilayah sebagai berikut:
- Batas Utara : Pesawahan
- Batas Timur : SD Negeri Sendangsari dan pesawahan
- Batas Selatan : Tebing Tangkil
- Batas Barat : Jaringan Irigasi D.I. Kamal 1 dan Intake

Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek (Google Earth Pro, 2021)

Gambar 2.2 Site Plan Proyek Pembangan Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan
(PT. Bumi Aceh Citra Persada)

5
6

2.2 Detail Ukuran Proyek


Bangunan Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan direncanakan dengan 3
tipe saluran, yaitu saluran tanpa penutup, saluran dengan penutup pelat, dan
saluran gorong-gorong dengan penampang saluran berbentuk persegi. Detail
perencanaan saluran ditunjukkan dalam tabel 2.1 di bawah ini:
Tabel 2.1 Perencanaan tipe saluran irigasi D.I. Kamal Lanjutan
Tipe Saluran Panjang (m) Tinggi (m)
Tanpa Penutup 624 1,3
Penutup Pelat 1029,4 2
Gorong-gorong 175,4 1,8

2.3 Mutu/Spesifikasi Bangunan


Data spesifikasi bangunan yang digunakan dalam pembangunan Jaringan
Irigasi D.I Kamal Lanjutan adalah antara lain:
1. Pada bagian plat dan penutup gorong-gorong menggunakan mutu
beton K-250 sedangkan pada bagian lantai saluran menggunakan mutu
beton K-100 yang dipasang dengan metode cast in situ.
2. Baja tulangan yang digunakan menggunakan baja tulangan ulir dengan
diameter13 dan berat jenis 1,010.
3. Semen yang diguanakan harus sesuai dengan SNI 15-2049-2004 serta
berasal dari 1 merk yang sama.
4. Batu belah hitam yang digunakan adalah batu hitam pecah, tidak retak,
warna hitam merata dengan permukaan mengkilap serta memiliki
ukuran maksimal 20 cm.
5. Agregat halus yang digunakan memiliki nilai modulus halus butir
antara 1,5-3,8 dengan pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka.
6. Agregat kasar berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu
dengan spesifikasi sesuai menurut SNI-2 serta ukuran maksimal 2,5
cm.
7. Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
7

minyak, garam, asam, basa, gula atau organis, dan harus memenuhi
ketentuan dalam SNI 03-6817-2002.
8. Bahan bekisting menggunakan multiplek tebal 9 mm, dengan
penggunakan menggunakan sistem dua kali pakai.
BAB III
ORGANISASI PROYEK

3.1. Tinjauan Umum


Organisasi disusun dan diletakkan pada dasar-dasar pedoman dan petunjuk
kegiatan, jalur pelaporan, pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing
kelompok dan pimpinan. Proyek adalah suatu kegiatan investasi yang
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang
diharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu
(Bappenas TA-SRRP, 2003)
Robbins (1998) menyatakan, bahwa organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi dalam sebuah proyek dibutuhkan untuk mengolah sumber daya
proyek menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan, yang menghubungkan
pihak-pihak berkepentingan dalam sebuah dokumen kontrak ataupun surat
keputusan. Organisasi proyek bertanggung jawab untuk menyelesaikan tujuan
yang telah disepakati dalam dokumen kontrak dan ditugaskan sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan, waktu yang ditetapkan, batas-batas biaya yang
ditentukan standar kualitas yang telah disetujui.
Secara fungsional, ada tiga pihak yang sangat berperan dalam suatu
proyek konstruksi, yaitu pemilik proyek, konsultan, dan kontraktor. Faktor- faktor
yang dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk organisasi (pendekatan
manajemen) dalam suatu proyek konstruksi adalah jenis proyek, keadaan
anggaran belanja, keadaan dan kemampuan pemberi tugas yang berkaitan dengan
teknis dan administratif serta sifat proyek.
Unsur-unsur pengorganisasian proyek memegang peranan penting dalam
kemajuan proyek. Pembagian tugas yang jelas dan saling bekerja sama satu sama
lain adalah kunci sukses dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan bersama, yaitu
keberhasilan proyek.

8
9

3.2. Struktur Organisasi Proyek


Pada pelaksanaan proyek, terdapat beberapa unsur – unsur pengelola yang
yang terbagi tugas dan tanggung jawabnya didalamnya suatu organisasi pengelola
proyek. Adapun unsur – unsur pengelola pada proyek pembangunan Jaringan
Irigasi D.I. Kamal Lanjutan ini secara umum adalah sebagai berikut :

Direktur Cabang
Priyono Adi, S.E.

Manager Pelaksana Manager Teknik Manager Keuangan Manager K2


Puguh Sarwon D, S.T. Syaiful Ahmad, S.T. Teguh Gondo Arum, S.E. Jafar, S.T.

Pelaksana 1 Pelaksana 2 Pelaksana 1 Juru Gambar Administrasi Pengatur Lalu Lintas


Ir. Salim Hindarta Joko Imam Achmad Andri Wiratama Bambang Subarkah Sugiyono
Santoso, S.T. Zulkarnaen, S.T.

Juru Ukur Keamanan Proyek


Logistik
Ade Sutarso Sukadi
Sarman

Pembantu Juru Ukur


Agus Sugiarto

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek

Berikut ini merupakan penjabaran tugas dan tanggung jawab dari setiap
unsur-unsur dalam organisasi proyek.
3.1.1. Pemberi tugas/Pemilik proyek (Owner)
Pemberi tugas pada proyek pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Kamal
Lanjutan adalah Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Pemberi tugas adalah orang atau badan baik
pemerintah maupun swasta yang memberikan pekerjaan dan akan membayar hasil
pekerjaan tersebut sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan. Pemberi tugas
dapat memilih langsung badan atau organisasi yang dipercayakan untuk mengurus
pembuatan proyek.
Menurut Ervianto (dalam Setiadi, 2009:8-9), pemberi tugas memiliki tugas
dan wewenang sebagai berikut:
a. Menunjuk penyedia jasa (perencana/penyedia jasa melalui kontrak
penunjukan langsung dan surat perintah kerja (SPK).
b. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
10

c. Memberikan fasilitas baik sarana maupun prasarana yang


dibutuhkan oleh penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
d. Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.
e. Menyediakan anggaran baik untuk pelaksanaan pekerjaan maupun
untuk membayar penyedia jasa.
f. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
g. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada penyedia jasa jika terjadi
hal-hal diluar kontrak yang ditetapkan.
3.1.2. Konsultan pengawas
Konsultan pengawas pada proyek pembangunan Jaringan Irigasi D.I.
Kamal Lanjutan adalah CV. Wastu Anopama. Konsultan pengawas adalah pihak
yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan.
Menurut Dirgantara (2014), konsultan pengawas memiliki tugas dan
wewenang sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengawasan rutin selama pelaksanaan pekerjaan.
b. Memberikan pertimbangan kepada pemilik proyek maupun
kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
oleh pihak kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan.
d. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek
yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik
proyek namun tetap berpedoman pada kontrak kerja yang ada.
e. Mempertimbangkan dan menegur pihak pelaksana pekerjaan jika
terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.
f. Menghentikan pekerjaan jika pelaksana pekerjaan tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.

3.1.3. Konsultan perencana


Konsultan perencana pada proyek pembangunan Jaringan Irigasi D.I.
Kamal Lanjutan adalah PT. Kala Prana Konsultan. Konsultan perencana adalah
11

pihak yang membuat perencanaan lengkap dari suatu pekerjaan bangunan atas
permintaan dan persetujuan dengan pihak pemberi tugas.
Menurut Wala et al (dalam Paramaloka, 2020:13-14), konsultan perencana
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Meninjau dan mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan
keinginan pemilik proyek.
b. Menyediakan gambar kerja sebagai acuan untuk penyusunan RAB
(Rencana Anggaran Biaya) dan sebagai acuan kerja untuk pekerja
di lapangan.
c. Menyusun RAB sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam
gambar kerja.
d. Membuat RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) untuk pedoman
pelaksanaan pekerjaan.
e. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak
pelaksanaan bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai
dengan rencana.

3.1.4. Kontraktor
Kontraktor pada proyek pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Kamal
Lanjutan adalah PT. Bumi Aceh Citra Persada. Kontraktor adalah pihak yang
menerima dan menyelenggarakan pekerjaan sesaui dengan biaya yang tersedia
dan melaksanakan sesuai dengan peraturan serta gambar – gambar rencana yang
ditetapkan.
Kontraktor memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar – gambar rencana,
risalah pekerjaan, peraturan dan syarat – syarat.
b. Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai
pekerjaan, untuk memudahkan pelaksanaan maupun pengawasan.
c. Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai
pekerjaan, untuk memudahkan pelaksanaan maupun pengawasan.
d. Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang timbul di
lapangan kepada perencana dan pengawas.
12

e. Menyediakan sumber daya untuk pekerjaan seperti tenaga kerja,


material bangunan, peralatan dan lain-lain.
f. Menerima pembayaran sesuai perjanjian.

3.3. Struktur Organisasi Kontraktor


3.1.5. Project Manager / Manajer Proyek
Project Manager bertanggung jawab atas pengorganisasian dan
pengawasan suatu proyek di lapangan agar sesuai dengan mutu, waktu, dan biaya
yang telah ditetapkan untuk dipertanggungjawabkan kepada direksi. Pekerjaan ini
atas nama pemilik guna tercapainya pelaksanaan suatu proyek sehingga
memuaskan bagi pemilik, pemakai, maupun lingkungan dalam arti tepat dalam
desain, waktu pelaksanaan, jumlah pembiayaan maupun tepat dalam segi
penanaman modal dan cara pemeliharaan di kemudian hari.
Seorang project manager dituntut untuk mengoordinasikan seluruh aparat
pembangunan dan memberikan informasi lengkap yang berhubungan dengan
kemajuan proyek. Tugas dan tanggung jawab project manager adalah :
a. Bertanggung jawab langsung kepada pemberi tugas atau owner
atas seluruh kegiatan proyek dalam hal mutu, biaya, dan waktu,
b. Menentukan kebijaksanaan pelaksanaan jasa manajemen
konstruksi pada proyek ini,
c. Memimpin, mengoordinasi dan melaporkan kepada konsultan
pengawas segala kegiatan pelaksanaan dari proyek beserta unit-
unitnya,
d. Membuat dan mengontrol time schedule dari proyek yang akan
dilaksanakan menandatangi berita acara serah terima pekerjaan,
e. Mengoordinir pelaksanaan di lapangan,
f. Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat
usulan, permintaan, pembelian, pemakaian, dan pembayaran,
g. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak luar yang
berkaitan dengan kebutuhan proyek apabila dibutuhkan,
h. Menyampaikan/menandatangani laporan bulanan tentang
pelaksanaan proyek, dan
13

i. Mengajukan dan menandatangani klaim pekerjaan tambah atau


kurang kepada owner.

3.1.6. Safety, Health, and Environment (SHE)


Safety, Health, and Environment (SHE) adalah bagian dari organisasi
proyek yang bertanggung jawab dalam kesehatan dan keselamatan para tenaga
kerja termasuk pengadaan alat Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3).
Sedangkan Safety Officer bertanggung jawab di lapangan untuk mengontrol
peralatan keamanan dan keselamatan kerja yang dipakai para tenaga kerja maupun
pihak luar yang masuk ke dalam kegiatan konstruksi. Menurut Abu (2020), tugas
dari SHE dan Safety Officer adalah sebagai berikut:
a. Membuat program kerja K3 serta perencanaan
pengimplementasian dilapangan,
b. Memastikan berjalannya program tersebut dan membuat
dokumentasikannya,
c. Membuat laporan dan menganalisis data statistic SHE,
d. Melakukan peninjauan resiko assessment, Standart Operating
Procedure (SOP) / Safe Working Procedure (SWP). dan Job Safety
Analysis (JSA),
e. Melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerja,
kesehatan tenaga kerja serta lingkungan kerja,
f. Meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan,
g. Mampu melakukan penanggulangan kecelakaan kerja dan
melakukan penyelidikan penyebabnya,
h. Meninjau dan mengarahkan karyawan bekerja sesuai kewajiban
dan sesuai dengan sistem operasi perusahaan.

3.1.7. Site Engineering Manager


Site Engineering Manager bertanggung jawab kepada pelaksana proyek
dalam hal pengaturan kegiatan teknis agar dicapai efisiensi pada setiap pekerjaan
yang harus ditangani. Kegiatan-kegiatan teknis yang akan diterapkan di lapangan
harus disesuaikan dengan pedoman dan metode konstruksi yang sudah ditetapkan
14

sehingga Site Engineering Manager melakukan pengecekan terhadap semua


pelaksanan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan. Selain itu, Site
Engineering Manager juga mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan,
memberikan petunjuk-petunjuk (rekomendasi) atas wewenang yang diberikan
pelaksana kegiatan. Ada beberapa bagian dalam Site Engineering Manager yaitu
sebagai berikut ini.
a. Drafter
Tugas Drafter adalah
1) Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing,
2) Menyesuaikan gambar perencanaan dengan kondisi nyata di
lapangan,
3) Menjelaskan kepada Pelaksana Lapangan/Surveior, dan
4) Membuat gambar akhir pekerjaan/asbuilt drawing.

b. Logistik
Tugas logistik adalah
1) Mencari dan survei data jumlah material beserta harga dari
beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data
untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan,
2) Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko
bahan bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya
sehingga bisa mendaptkan harga material termurah pada
supplier terpilih,
3) Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material
yang sudah didatangkan ke area proyek sehinga dapat tertata
rapi dan terkontrol dengan baik,
4) Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada
waktu material tersebut diperlukan,
5) Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan
material setelah melalui kontrol kualitas bahan, dan
15

6) Menyusun macam-macam laporan logistik yang diminta oleh


perusahaan.

3.1.8. Pelaksana
Pelaksana bertugas untuk melaksanakan kegiatan kontruksi di lapangan.
Adapun tanggung jawab yang dimiliki oleh Pelaksana adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas material-material yang digunakan,
b. Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di
lapangan,
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan,
metode kerja, gambar kerja, dan spesifikasi teknik, dan
d. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah
ditetapkan.
BAB IV
HAL - HAL PENTING DALAM PELAKSANAAN

4.1. Tinjauan Umum


Pekerjaan pembangunan sebuah jaringan irigasi terdiri dari persiapan,
saluran primer, saluran sekunder, bangunan sadap, gorong-gorong dan finishing.
Suatu jaringan irigasi berfungsi untuk menyalurkan air dari sumber air, dalam
proyek ini yakni bending, menuju saluran bagi untuk kemudian disalurkan menuju
petak sawah. Setiap bangunan pada jaringan irigasi mempunyai fungsi dan
perannya masing-masing.
Dalam laporan ini, penulis membahas tentang bagian-bagian dalam sebuah
jaringan irigasi. Komponen pekerjaan ini berupa pekerjaan saluran primer, saluran
sekunder, bangunan sadap, bangunan bagi, dan dinding penahan tanah.

4.2. Peralatan dan Bahan Konstruksi


Penyediaan bahan dan peralatan konstruksi bangunan pada suatu proyek
memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran proyek.
Pengadaan bahan dan peralatan konstruksi bangunan disesuaikan dengan tahapan
pekerjaan yang sedang berlangsung. Penempatan material yang tepat dan efisien
perlu diperhatikan untuk dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
Penempatan material yang baik akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan
kerja. Selain itu penempatan material harus disesuaikan dengan sifat bahan,
sehingga resiko kerusakan bahan bangunan sebelum digunakan dapat dikurangi,
terutama pada bahan bangunan yang peka terhadap kondisi lingkungan seperti
semen dan baja tulangan yang sangat peka terhadap pengaruh air dan udara.
Peralatan konstruksi berperan penting dalam menunjang keberhasilan
suatu proyek konstruksi. Peralatan konstruksi membantu melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan yang sukar dikerjakan dengan tenaga manusia. Penggunaan peralatan
konstruksi dapat mempercepat waktu pelaksanaan, mempermudah pelaksanaan
dan meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan. Oleh karena itu, perawatan dan
pemeliharaan peralatan konstruksi harus diperhatikan agar kerusakan peralatan
konstruksi dapat dihindari.

16
17

4.2.1. Peralatan Konstruksi


a. Excavator
Excavator adalah salah satu alat berat yang terdiri dari mesin di
atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm), alat pengeruk
(bucket), keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan
digunakan untuk penggalian (akskavasi). Dalam proyek ini, excavator
digunakan untuk mengeruk dan memindahkan tanah galian dan timbunan
dari tempat aslinya ke dump truck untuk diangkut. Selain itu, excavator
juga digunakan untuk membantu proses pengecoran dengan cara
memindahkan campuran beton dari tempat pencampuran ke saluran yang
sulit dijangkau oleh tenaga manusia.
Dalam proyek ini excavator digunakan sebagai penggali tanah,
penimbunan, pemadatan awal tanah, pembersihan, dan pemindahan batu-
batu kali besar di proyek. Alat excavator yang digunakan dalam proyek
ditunjukkan pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Excavator


b. Dump Truck
Secara umum dump truck adalah truck yang isinya dapat
dikosongkan tanpa penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk
mengangkut barang semacam pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan
konstruksi. Dump truck dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan
dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat ke atas
18

sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa turun ke tempat


yang diinginkan. Pada proyek ini dump truk digunakan untuk mengangkut
material tanah galian dari lokasi proyek ke quarry maupun tanah untuk
timbunan dari quarry ke lokasi proyek. Alat dump truck yang digunakan
dalam proyek ditunjukkan pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Dump Truk


c. Mesin Molen
Mesin molen atau mesin aduk merupakan salah satu peralatan yang
digunakan untuk membantu pekerja konstruksi. Biasanya mesin molen
digunakan untuk membantu pekerja saat mengaduk beton. Mesin yang
digunakan dalam proyek pembangunan Jaringan Irigasi D.I Kamal
Lanjutan memiliki kapasitas sebesar 0,8 m3. Dengan mesin ini hasil
adukan akan tercampur lebih merata dan lebih bagus hasil pekerjaannya.
Alat mesin molen yang digunakan dalam proyek ditunjukkan pada gambar
4.3.
19

Gambar 4.3 Mesin Molen


d. Hydraulic Breaker
Hydraulic breaker atau breaker merupakan alat untuk pekerjaan
penghancuran (demolition) paling umum dan murah dalam pekerjaan
konstruksi, pertambangan atau quarry. Pengoperasiannya cukup dengan
hanya dipasangkan sebagai attachment pada alat berat seperti excavator
atau skid steer loader yang pada umumnya membutuhkan cara
pengoperasian yang tepat agar breaker bisa bertahan lama. Dalam proyek
ini, hydraulic breaker berfungsi untuk memecah dan menghancurkan
tanah keras sebelum dipindahkan dengan excavator. Alat hydraulic
breaker yang digunakan dalam proyek ditunjukkan pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Hydraulic Breaker


20

e. Peralatan Tambahan
Di samping peralatan utama seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, masih banyak peralatan kecil lain yang digunakan sebagai
peralatan penunjang dalam pelaksanaan proyek. Peralatan penunjang
tersebut diantaranya gergaji kayu, sekop, cangkul, meteran, alat serut
kayu, palu, catut dan masih banyak lagi. Alat peralatan tambahan yang
digunakan dalam proyek ditunjukkan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Peralatan Tambahan

4.2.2. Bahan konstruksi


a. Baja Tulangan
Baja tulangan pada konstruksi beton bertulang berfungsi untuk
menahan tegangan tarik. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi tetapi
lemah dalam menahan tegangan tarik. Berdasarkan bentuknya baja
tulangan terdiri dari dua jenis yaitu:
1) Baja Tulangan Polos
Baja tulangan polos yaitu baja tulangan beton berpenampang
bundar dengan permukaan rata tidak berulir. Biasa disingkat
dengan BJTP.
2) Baja Tulangan Ulir (deform)
Baja tulangan ulir adalah baja tulangan yang berbentuk
khusus yang permukaannya memiliki ulir melintang dan rusuk
memajang untuk meningkatkan daya lekat tulangan baja dengan
beton. Biasa disingkat dengan BJTS.
21

Dalam segala hal, baja tulangan yang digunakan dalam proyek ini
harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI yang telah disempurnakan.
Baja tulangan yang digunakan adalah baja tulangan ulir dengan ukuran
dan mutu yang sesuai dengan spesifikasi dengan jumlah dan jenis sesuai
pesanan. Baja tulangan yang digunakan dalam proyek ditunjukkan pada
gambar 4.6.

Gambar 4.6 Baja Tulangan


b. Semen Portland
Semen merupakan salah satu bahan utama dalam konstruksi
bangunan yang berfungsi sebagai bahan pengikat, yaitu material yang
dapat mengikat bahan-bahan padat menjadi suatu kesatuan yang kuat.
Semen portland atau portland cement adalah jenis semen yang paling
umum digunakan untuk bahan campuran beton, plesteran dinding, adukan
encer, bahan penambal dan sebagainya. Salah satu ciri khusus semen
portland adalah dapat mengeras apabila bersentuhan dengan air dan
berubah menjadi benda padat yang tidak dapat larut dalam air. Dalam
proyek ini digunakan merek Semen Padang. Semen portland yang
digunakan dalam proyek ditunjukkan pada gambar 4.7.
22

Gambar 4.7 Semen Portland


c. Kawat bendrat
Kawat bendrat digunakan sebagai pengikat rangkaian tulangan-
tulangan antara satu tulangan dengan yang lainnya baik untuk tulangan
kolom, balok, slab, sherwall, ataupun rangkaian tulangan lainnya sehingga
membentuk suatu rangkaian rangka elemen struktur yang siap di cor.
Diameter kawat bendrat yang digunakan pada proyek Jaringan Irigasi D.I
Kamal Lanjutan adalah 1 mm. Kawat bendrat yang digunakan dalam
proyek ditunjukkan pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Kawat Bendrat


d. Pasir
Pasir pada proyek ini digunakan sebagai bahan campuran untuk
membuat beton decking dan mortar. Pasir yang digunakan dalam proyek
ditunjukkan pada gambar 4.9.
23

Gambar 4.9 Pasir


e. Kerikil
Kerikil pada proyek ini digunakan sebagai bahan campuran untuk
membuat beton. Kerikil yang digunakan dalam proyek ditunjukkan pada
gambar 4.10.

Gambar 4.10 Kerikil


f. Batu Belah
Batu belah merupakan salah satu bahan utama dalam proyek
pembangunan saluran. Susunan batu belah digunakan untuk pembuatan
dinding saluran dan dasar lantai saluran. Batu belah yang digunakan dalam
proyek ditunjukkan pada gambar 4.11.
24

Gambar 4.11 Batu Belah


g. Air
Air kerja yang digunakan untuk semua pekerjaan konstruksi di
proyek ini menggunakan air tanah di lahan proyek dan juga air dari proses
dewatering pada lahan proyek. Air dari dewatering ini bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan kimia sehingga dapat digunakan. Air
kerja yang digunakan dalam proyek ditunjukkan pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Air Kerja

4.3. Lingkup pekerjaan


Dalam proyek pembangunan gedung terdapat lingkup pekerjaan yang telah
direncanakan dimana lingkup pekerjaan pada proyek harus sesuai dengan
prosedur pelaksanaan agar pekerjaan selesai sesuai dengan rencana dan dapat
25

memberikan hasil pekerjaan yang baik. Selama kegiatan kerja praktik yang
berlangsung pada Proyek Daerah Irigasi Kamal Lanjutan, lingkup pekerjaan yang
ditinjau sebagai berikut:
- Pekerjaan timbunan dan galian (cut and fillI)
- Pekerjaan saluran
- Pekerjaan bekisting
- Pekerjaan dinding penahan tanah pada saluran

4.4. Tahapan Pekerjaan


4.4.1. Pekerjaan timbunan dan galian (cut and fill)
Dalam pekerjaan cut and fill adalah menentukan galian yang membentuk
penampang saluran. Setelah membuka lahan, selanjutnya yakni melakukan galian
untuk akses jalan excavator. Setelah akses jalan sudah jadi, selanjutnya
melakukan galian untuk penampang saluran dengan memperhatikan elevasi pada
tanggul kiri dan tanggul kanan dan dicocokkan dengan gambar kontur yang sudah
dibuat sebelumnya.
Setelah pekerjaan saluran selesai, selanjutnya melakukan pekerjaan galian
pada titik-titik yang ditentukan. Titik-titik yang dilakukan pekerjaan timbunan
sudah ditentukan berdasarkan jenis bangunan pada saluran primer.

4.4.2. Pekerjaan Bekisting


Bekisting merupakan sebuah cetakan beton sementara yang terbuat dari
plat besi (knockdown), kayu ataupun tripleks. Pada proyek pembangunan Proyek
Daerah Irigasi Kamal Lanjutan menggunakan bekisting kayu untuk struktur plat
dan terowong dengan ketebalan 9 mm.
Terdapat tiga tahapan pelaksanaan pekerjaan bekisting yaitu pabrikasi,
pemasangan dan pembongkaran. Pembongkaran bekisting pada struktur plat
proyek Proyek Daerah Irigasi Kamal Lanjutan dilaksanakan 2-3 hari setelah
pengecoran.
26

4.4.3. Pekerjaan Saluran Primer


Pekerjaan saluran primer meliputi pekerjaan pemasangan batu belah,
pengecoran, plesteran, pembesian, dan pengacian. Pekerjaan tersebut dilakukan
secara bertahap dengan memperhatikan rencana kerja yang sudah ada.
Berikut ini merupakan item-item pekerjaan yang telah diamati selama
kerja praktik, antara lain:
a. Pemasangan Batu Belah
Pemasangan batu belah bertujuan untuk membuat dasar lantai dari
bangunan saluran utama. Sebelum menyusun batu belah, perlu dilakukan
persiapan secara cermat dan matang, seperti menghamparkan pasir terlebih
dahulu setebal 5 – 10 cm sebagai lantai kerja, memastikan batu belah yang
akan digunakan bersih dari lumpur dan tanah, memastikan campuran spesi
tercampur sempurna, dan memeriksa elevasi profil. Hal ini sangat penting
karena batu belah merupakan lantai fondasi yang apabila terjadi kesalahan
atau kegagalan akan berakibat terjdainya rembesan atau air tergenang.

Gambar 4.13 Pemasangan batu belah

b. Pengecoran
Pengecoran dilakukan pada pembuatan saluran utama untuk tipe
penutup pelat dan saluran gorong-gorong. Pengecoran dilakukan setelah
proses bekisting selesai dilakukan. Proses pengecoran dilakukan dengan
cara manual menggunakan mesin molen dibantu dengan terjunan atau
excavator untuk tempat yang akses jalannya sulit dan menggunakan truk
mixer untuk tempat yang mudah dijangkau.
27

Gambar 4.14 Proses pengecoran saluran pelat

c. Plesteran
Plesteran dilakukan pada dinding-dinding saluran tipe terbuka dan
saluran berpenutup pelat. Plesteran yang dilakukan menggunakan metode
siaran dalam pada dinding salurannya.

Gambar 4.15 Proses plesteran pada saluran

d. Pembesian
Tulangan yang digunakan pada proyek ini adalah baja ulir dengan
ukuran D13 sebagai tulangan utama pada saluran utama tipe terowongan
dan pelat.
28

Gambar 4.16 Proses pembesian pada saluran pelat

e. Pengacian
Pengacian dilakukan sebagai proses finishing, yakni pemberian
acian pada topi-topi saluran tipe terbuka setelah proses plesteran selesai.

Gambar 4.17 Proses pengacian topi-topi saluran

4.4.4. Pekerjaan Dinding Penahan Tanah Saluran


Dinding penahan tanah di saluran terowongan berada pada awalan dan
akhir dari bangunan saluran tipe terowongan. Dinding penahan tanah ini terbuat
dari pasangan batu, memiliki tinggi kurang lebih sepertiga dari tinggi elevasi
tanah. Dinding penahan tanah pada saluran terowongan berfungsi untuk menahan
tanah urugan supaya tidak jatuh ke dalam saluran air.
29

Gambar 4.18 Pembuatan dinding penahan tanah untuk saluran terowongan

4.5. Tinjauan khusus


Saluran irigasi terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan dan
mendukung satu sama lain. Saluran irigasi Primer terdiri dari beberapa bangunan
air antara lain manhole, bangunan sadap, bangunan bagi, terowongan, gorong-
gorong dan plat.
Dalam pelaksanaan kerja praktik pada proyek Saluran Irigasi D.I Kamal
Lanjutan selama 45 hari, penulis melakukan tinjauan terhadap proyek secara
umum dari stasiun awal sampai stasiun akhir, hal itu dikarenakan pada setiap
stasun terdapat bangunan-bangunan air yang berperan penting pada saluran irigasi
tersebut.
4.5.1. Bangunan Air
Bangunan air merupakan prasarana fisik yang diperlukan dalam
pengelolaan dan pembinaan sungai, yang pada umumnya dibangun di saluran
irigasi dan berfungsi untuk pemanfaatan, perlindungan, pengendalian dan
pengembangan sumber daya air. Bangunan irigasi meliputi seluruh bangunan pada
jaringan irigasi yaitu bangunan-bangunan yang diperlukan untuk mengalirkan,
mengukur dan mengatur air sesuai dengan kebutuhan, termasuk bangunan
kelengkapannya.
Kebanyakan konstruksi bangunan air bersifat lebih masif dan tidak
memerlukan segi keindahan dibanding dengan bangunan-bang unan gedung atau
30

jembatan, dan perencanaan bangunannya secara detail tidak terlalu halus.


Permukaan bangunan air atau bagian depannya sebaiknya berbentuk lengkung
untuk menghindari kontraksi sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan
mengurangi gerusan lokal (local scoure) di sekililing bangunan atau di hilir
bangunan. Bangunan air di Proyek Irigasi D.I Kamal Lanjutan terdiri dari dua
tipe, yaitu bangunan utama dan bangunan pelengkap.
4.5.1.1. Bangunan Utama
a. Manhole
Manhole adalah salah satu bangunan pelengkap sistem penyaluran
air buangan yang berfungsi sebagai tempat memeriksa, memperbaiki,
dan membersihkan saluran dari kotoran yang mengendap dan benda-
benda yang tersangkut selama pengaliran, serta untuk
mempertemukan beberapa cabang saluran, baik dengan ketinggian
sama maupun berbeda.

b. Saluran terbuka
Saluran terbuka adalah saluran alami atau buatan yang memiliki
permukaan bebas pada tekanan atmosfer. Saluran terbuka pada
proyek irigasi D.I Kamal Lanjutan terdiri dari beberapa tipe,
1) Terowongan
Terowongan merupakan saluran terbuka berpenutup terowong
berbentuk setengah lingkaran. Terowongan dipakai ketika
melewati elevasi tebing yang lebih tinggi dari pada saluran
terbuka dengan penutup plat dan kondisi tanah yang memiliki
gaya tekan tanah lebih besar dari pada penutup plat.
2) Plat
Plat merupakan saluran terbuka berpenutup plat beton. Plat
dipakai Ketika melewati elevasi tebing yang lebih rendah
dibandingkan dengan terowongan dan kondisi tanah yang
memiliki gaya tekan tanah lebih kecil dari pada penutup plat,
yakni hanya gaya vertikal tanah.
3) Saluran terbuka tanpa penutup
31

Saluran tanpa penutup dipakai Ketika melewati elevasi tebing


yang rendah dengan kondisi saluran tidak di timbun Kembali dan
pada kondisi lingkungan yang relatif aman.
4.5.1.2. Bangunan Pelangkap
a. Bangunan Sadap
Bangunan sadap merupakan bangunan yang menglirkan air dari
aliran saluran primer dan atau saluran skunder ke saluran tersier
penerima melalui pintu ukur. Bangunan sadap berfungsi selain
membagi air dari saluran kesaluran lainnya, juga berfungsi
mengambil atau menyadap air untuk dialirkan melalui saluran
Tertsier atau Kwarter ke sawah maupun kolam-kolam ikan dan
lainnya.
b. Dinding Penahan Tanah (DPT) pada Saluran Berpenutup
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah
yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin
oleh lereng tanah itu sendiri. Tanah yang tertahan memberikan
dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga struktur
cenderung akan terguling atau akan tergeser (Tanjung, 2016).
Dinding penahan tanah diletakan pada atas saluran yang terdapat
timbunan tanah. Dinding penahan tanah berfungsi sebagai bangunan
pengaman bagi saluran agar tanah tidak masuk kedalam saluran dan
menghambat laju aliran.

4.5.2. Pekerjaan perencanaan


4.5.2.1. Bangunan Utama
a. Manhole
Pada proyek Irigasi D.I Kamal Lanjutan manhole ditempatkan pada
setiap 25m dengan menggunakan material pasangan batu belah. Pada
manhole diberikan penutup berupa plat besi yang berfungsi untuk
mengantisipasi benda masuk kedalam saluran dan sebagai pengaman.
32

Berikut ini merupakan denah dan dimensi manhole pada pembangunan


Irigasi D.I Kamal Lanjutan.

Gambar 4.19 Denah Manhole STA 40 – 66

Gambar 4.20 Denah Manhole STA 67 – 90


Spesifikasi Manhole
Material : Batu belah
Dimensi : 1m x 1m
Jumlah Manhole : 24

b. Saluran Terbuka
33

Saluran pada proyek Irigasi D.I Kamal Lanjutan ini terdiri dari
beberapa tipe:
1) Terowong
Berikut merupakan denah dan spesifikasi terowong

Gambar 4.21 Denah Terowong STA 40 – 66

Gambar 4.22 Denah Terowong STA 67 – 90


34

Gambar 4.23 Detail Tulangan Terowong

Material : Beton
Panjang Terowong : 175,4 m
Penulangan : Tulangan ulir D13
Dimensi : 1,7 x 2,4 m
Mutu Beton : K250
Mutu Beton Lantai Saluran : K100

2) Plat
Berikut merupakan denah dan spesifikasi plat

Gambar 4.24 Denah Plat STA 40 – 66


35

Gambar 4.25 Denah Plat STA 67 – 90

Gambar 4.26 Detail Tulangan Plat


Material : Beton
Panjang Plat : 1029,4 m
Penulangan : Tulangan ulir D13
Dimensi : 1,7 x 1,8 m
Mutu Beton : K250
Mutu Beton Lantai Saluran : K100

3) Saluran Terbuka Tanpa Penutup


Berikut merupakan denah dan spesifikasi saluran terbuka tanpa
penutup:
36

Material : Batu belah


Panjang Saluran Terbuka : 624 m
Dimensi : 1,3x1,2 m
Mutu Beton : K250
Mutu Beton Lantai Saluran : K100

4.5.2.2. Bangunan Pelengkap


a. Bangunan Sadap
Berikut merupakan denah dan spesifikasi Bangunan Sadap:

Gambar 4. 27 Denah Sadap STA 40 – 66

Gambar 4. 28 Denah Sadap STA 67 – 90


37

Material : Batu belah


Jumlah : 5 (lima)
Dimensi :2x2m

b. DPT (Dinding Penahan Tanah)


Berikut merupakan denah dan spesifikasi Dinding Penahan Tanah:

Gambar 4. 29 Denah DPT STA 40 – 66

Gambar 4. 30 Denah DPT STA 67 – 90


38

Material : Batu belah


Jumlah : 10 (DPT Bukaan), 9 (DPT Penutup)
Dimensi : 1/3 dari tinggi tanggul
Mutu Beton : K250

4.5.3 Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam pembangunan suatu konstruksi gedung wajib
mengikuti prosedur yang telah ditentukan agar menghasilkan konstruksi bangunan
yang sesuai perencanaan dan memenuhi standar keamanan. Pada pembangunan
Saluran Irigasi D.I. Kamal Lanjutan terdapat beberapa tahapan pelaksanaan
pekerjaan, antara lain:
a. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Gambar 4. 31 Penggalian Tanah Pondasi


39

Gambar 4. 32 Penggalian Tanah Pondasi

1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat- lambatnya 2 hari, penyedia


Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan galian
tanah meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat,
jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan
dari Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas, di sertai gambar
shop drawing.
2) Kedalaman dan bentuk galian harus sesuai dengan gambar
perencanaan.
3) Penempatan tanah bekas galian tidak boleh mengganggu pekerjaan
lain.
b. Pekerjaan Lantai Kerja

Gambar 4. 33 Pengerjaan Lantai Kerja


40

Gambar 4. 34 Pengerjaan Lantai Kerja

1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat- lambatnya 2 hari, penyedia


Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan lantai
kerja meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat,
jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang
akan dipakai disertai sertifikat hasil pengujian material untuk
mendapat persetujuan dari Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas, di sertai gambar shop drawing.
2) Lantai kerja dibuat dengan Campuran beton dengan kuat desak 7,4
MPa
3) Tebal lantai kerja harus sesuai dengan gambar rencana.
4) Lantai kerja harus rata permukaannya dan diperiksa kemiringannya
dengan waterpass.
c. Pekerjaan Pembesian

Gambar 4. 35 Pengerjaan Pembesian


41

1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat- lambatnya 2 hari, penyedia


Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja meliputi alat,
tenaga, alur kerja, jadwal dan shop drawing yang menunjukkan
diameter besi, jumlah besi dan jarak pemebesian pada area yang
akan dicor.
2) Jarak bersih antara besi terluas dan Bekisting 25 mm.
3) Ikatan bendrat harus kuat, tidak bergeser bila diketok.
4) Besi harus bersih dari karat, beton kering, oli dan material lain
yang mengurangi lekatan (bonding) antara besi dan beton.
5) Pembengkokan besi (bending slope) dengan kemiringan 1:6.
6) Panjang sambungan minimum 40 diameter tulangan pokok.

d. Pekerjaan Bekisting

Gambar 4. 36 Pengerjaan Bekisting

1) Bahan begisiting kontak menggunakan multiplek tebal 9 mm,


dengan penggunaan mengunakan sistem dua kali pakai.
2) Pelaksanaan pekerjaan
a) Sebelum memulai pekerjaan, penyedia Jasa konstruksi harus
menyiapkan rencana kerja meliputi alat, tenaga, alur kerja,
jadwal pekerjaan dan shop drawing.
b) Panel Bekisting diperiksa sesuai dengan shop drawing.
c) Sambungan panel begisiting harus rapat dengan ditutup
sealtape atau sejenisnya.
42

d) Bekisting harus di periksa kevertikalan dan kelurusaannya


dengan lot dan tarikan benang.
e) Level lantai Bekisting harus diperiksa dengan alat ukur
terhadap level finish.

e. Pekerjaan Cor Beton

Gambar 4. 37 Pengecoran Beton

Gambar 4. 38 Pengecoran Beton


1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat- lambatnya 2 hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pelaksanaan cor
beton, volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan
dipakai, job mix design beton dari vendor disertai sertifikat hasil uji
coba laboratorium untuk masing-masing bahan/material, untuk
mendapat persetujuan dari Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas, di sertai gambar shop drawing.
2) Kuat desak beton: 25 Mpa (Ready Mix) untuk footplat.
43

3) Penyedia Jasa wajib melakukan Uji Tes Besi dan Job Mix dari
laboratorium yang disetujui Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas sebelum melakukan pengecoran.
4) Sebelum di cor, lantai kerja harus bersih dari sisa-sisa pekerjaan
sebelumnya atau kotoran- kotoran.
5) Material Bekisting sudah dilapisi dengan oli bekas (non ekspose)
agar beton tidak melekat pada cetakan dan mudah dibuka.
6) Bila diperlukan stek untuk penulangan diatasnya, panjang stek
minimal 40 kali diameter tulangan pokok.
7) Pengatur jarak penutup beton harus terpasang pada tempatnya. dan
batas ketinggian cor harus ditandai dengan jelas.
8) Alat kerja berupa mesin pengaduk, sekop, takaran material, dan
alat pengangkutan adukan beton harus dalam kondisi siap pakai
dan telah disiapkan cadangannya.
9) Bila dilakukan pengecoran beton pada malam hari harus disediakan
penerangan yang cukup dan dipersiapkan pelindung hujan.
10) Pengadukan dilakukan dengan mesin pengaduk, untuk
mendapatkan beton yang homogen. Adukan diangkut ke tempat
penuangan sebelum semen mulai berhidrasi dan selalu dijaga agar
tidak ada bahan-bahan yang tumpah atau memisah dari campuran.
11) Penuangan adukan beton harus terus menerus agar didapatkan
beton yang monolit. Selama penuangan beton, cetakan maupun
tulangan dijaga agar tidak berubah posisi, kevertikalan Bekisting
harus selalu periksa selama pengecoran.
12) Pemadatan beton manual dengan ditusuk tidak boleh mencapai
ketebalan 15 cm. Pemadatan dengan alat getar tidak boleh
menyentuh Bekisting dan atau tulangan. Penggetaran yang terlalu
lama tidak diperbolehkan karena akan mengakibatkan segregasi.
13) Selama pengecoran harus dilakukan percobaan slump untuk
mengukur kelencakan atau kekentalan campuran beton. Nilai
slump ditetapkan 10±2 cm.
44

14) Untuk keperluan test kuat desak beton, diadakan pengambilan


contoh beton segar per mixer. Pengambilan contoh beton segar
dilakukan langsung dari mesin aduk setelah pengadukan selesai.
Pengambilan dilakukan di beberapa titik dan dicampurkan. Bila
pengambilan dilakukan dari truk aduk, dilakukan sebanya 3 kali
atau lebih dalam selang waktu ketika penuangan beton dari dalam
pengaduk (awal, tengah dan akhir) dengan volume kurang lebih 5
m3. Pengujian silider percobaan harus dilakukan di laboratorium
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, dengan usia uji beton
meliputi 7, 14, dan 28 hari.
15) Beton yang baru di cor harus dilindungi dari lalu lintas orang dan
meterial.

f. Pembongkaran Bekisting dan Perawatan Beton

Gambar 4. 39 Hasil Pembongkaran Bekisting


1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat- lambatnya 2 hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan
pembongkaran bekisting dan perawatan beton meliputi volume
pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan
alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai disertai
sertifikat hasil pengujian material untuk mendapat persetujuan
dari Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas.
2) Alat yang digunakan untuk membongkar bekisting tidak boleh
merusak permukaan beton.
45

3) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi


penguapan cepat.
4) Beton harus dibasahi paling sedikit selama 14 hari setelah
pengecoran.

4.6. Permasalahan Dalam Proyek


Pada proyek Jaringan Irigasi Kamal Lanjutan Kulon Progo, penulis
menemukan beberapa permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan di lapangan,
antara lain:
a. Metode pelaksanaan yang diterapkan pada proyek ini masih
menggunakan metode manual seperti pada pengecoran. Pada
pengecoran, adukan beton dibuat hanya dengan bantuan mesin
molen dengan menggunakan komposisi yang telah diuji jauh hari
sebelum pengecoran. Sehingga pelaksanaan berlangsung lebih
lama karena volume mesin molen yang tidak cukup besar untuk
memenuhi kebutuhan beton segar pada pekerjaan pengecoran.
b. Faktor cuaca menjadi salah satu kendala utama kemajuan proyek.
Progress pekerjaan di lapangan sering terhambat diakibatkan
sering terjadi hujan di lokasi proyek, sehingga berpengaruh pada
kemajuan proyek.
c. Kurang tegasnya penerapan keselamatan kerja (K3) dari kontraktor
pelaksana terhadap pekerja seperti memakai helm proyek, sepatu
proyek hingga penerapan protokol kesehatan di lingkungan proyek.
d. Distribusi alat dan bahan mengalami kendala akibat keterbatasan
akses jalan di lokasi proyek.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Selama kegiatan kerja praktik pada proyek pembangunan jaringan irigasi
D.I. kamal lanjutan, penulis mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman dari
pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Bumi Aceh persada dan PT. Wastu Anopama.
Dari kerja praktik yang dilakukan dapat diambil kesimpulan dari hasil
pengamatan langsung, diantaranya:
a. Proses pelaksanaan proyek pembangunan jaringan irigasi D.I. kamal
lanjutan yang penulis amati:
1) Uji mutu beton
2) Pemasangan dinding dan lantai saluran dengan batu belah pada
konstruksi saluran terbuika
3) Pengecoran penutup saluran tipe plat
4) Pengecoran pada dinding dan lantai pada saluran gorong-gorong
5) Pembuatan dinding penahan tanah sebagai pengaman saluran dengan
pasangan batu belah dan mortar
6) Pembuatan bak kontrol / Manhole dengan pasangan batu belah dan
mortar
7) Pembuatan bangunan sadab dengan pasangan batu belah dan mortar.
b. Dalam pelaksanaan proyek pembangunan jaringan irigasi D.I. kamal
lanjutan berjalan lancar sesuai dengan rencana pembangunan.

5.2. Saran
Pada pembangun proyek sebaiknya lebih memperhatikan penerapan
Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) kepada pekerja dan pihak yang terlibat dengan
menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa helm proyek dan sepatu safety.
Selain itu pihak kontraktor sebaiknya melakukan pembagian tugas dengan baik
agar pekerjaan dapat terlaksana tepat waktu.

47
PENUTUP

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillah penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
Kerja Praktik ini dengan lancar. Shalawat serta salam tak lupa penyusun
panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyusun laporan kerja praktik ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun supaya pada laporan yang akan datang penyusun dapat lebih baik
lagi dan semoga dengan adanya laporan ini dapat menambah wawasan serta
pengetahuan bagi pembacanya.
Amin Yaa Rabbal’alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakat

xi
DAFTAR PUSTAKA

PT. Bumi Aceh Persada, 2021, Spesifikasi Teknis Pembangunan Jaringan Irigasi
DI. Kamal Lanjutan.
PT. Bumi Aceh Persada, 2021, Spesifikasi Pekerjaan Jaringan Irigasi DI. Kamal
Lanjutan.
PT. Bumi Aceh Persada, 2021, As Built Drawing Pembangunan Jaringan Irigasi
DI. Kamal Lanjutan.
Budiasih, Yanti, 2012, Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi,
dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan, Jakarta, Jurnal
Liquidity.
Bappenas, 2003, Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta, Bappenas TA-
SRPP.
Junaedi, 2020, Analisa Dinding Penahan Tanah dengan menggunakan Type
Gravitasi di Jalan Purwobinangun Kota Samarinda, Samarinda.
Paramaloka, Fitria Neng, 2020, Analisis Faktor Penyebab Rework Pada Proyek
pembangunan Gedung DPRD Tahap II Kabupaten Pemalang. Tegal.
Universitas Pancasakti Tegal
Abu, Davit Lani, 2020, Tinjauan Pelaksanaan Produktivitas Pemancangan
dengan Menggunakan Metode Diesel Hammer. Palembang. Universitas
Bina Darma Palembang

xii
LAMPIRAN

xii
M
Kegiatan : Pembangunan Jaringan Irigasi Permukaan
Pekerjaan : Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan
Lokasi : Kalurahan Karangsari dan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kab. Kulon Progo
Tahun Anggaran : 2021
Minggu Ke‐ : 7 ( TUJUH )
Tanggal : 26 April sampai 02 Mei 2021

Mg.1 Mg.2 Mg.3 Mg.4 Mg.5 Mg.6 Mg.7 Mg.8 Mg.9 Mg.10 Mg.11 Mg.12 Mg.13 Mg.14 Mg.15 Mg.16 Mg.17 Mg.18 Mg.19 Mg.20 Mg.21 Mg.22 Mg.23 Mg.24 Mg.25 Mg.26 Mg.27

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pekerjaan Persiapan
a Biaya mobilisasi dan demobilisasi (alat/peralatan, personil, sewa lahan) 1,00 Ls 25.000.000,00 0,31 1,00 Ls 25.000.000,00 0,29 1,00 Ls 25.000.000,00 0,286 0,314 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 100% 0,314 0,314 0,314
s Pasang papan nama proyek ukuran 120 x 240 cm 2,00 Unit 1.000.000,00 0,01 2,00 Unit 1.000.000,00 0,01 2,00 Unit 1.000.000,00 0,011 0,013 0,006 0,006 0,013 0,327 0,013
c Pembersihan lokasi proyek 11.358,00 m2 94.044.240,00 1,18 11.358,00 m2 94.044.240,00 1,07 11.358,00 m2 94.044.240,00 1,074 1,182 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 1,182 1,509 1,182
d Uitzet 3.250,00 m 10.939.500,00 0,14 3.250,00 m 10.939.500,00 0,12 3.250,00 m 10.939.500,00 0,125 0,137 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,137 1,646 0,137
e Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 198,00 m 35.281.422,00 0,44 198,00 m 35.281.422,00 0,40 198,00 m 35.281.422,00 0,403 0,443 0,055 0,055 0,055 0,055 0,055 0,055 0,055 0,055 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,443 2,089 0,443
f Pemasangan profil 524,00 m 42.500.854,00 0,53 524,00 m 42.500.854,00 0,49 524,00 m 42.500.854,00 0,486 0,534 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,534 2,623 0,534
2 Penerapan Sistem Manajemen KeselamatanKonstruksi ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,623 ‐
a Penyiapan RKK ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,623 ‐
i Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, IjinKerja 3,00 Set 7.500.000,00 0,09 3,00 Set 7.500.000,00 0,09 3,00 Set 7.500.000,00 0,086 0,094 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,094 2,718 0,094
b Sosialisasi dan Promosi ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,718 ‐
i Induksi Keselamatan Konstruksi (Tanpa Biaya) ‐ Org ‐ ‐ ‐ Org ‐ ‐ ‐ Org ‐ ‐ 2,718 ‐
ii Pengarahan Keselamatan Konstruksi 70,00 Org 3.500.000,00 0,04 70,00 Org 3.500.000,00 0,04 70,00 Org 3.500.000,00 0,040 0,044 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,044 2,762 0,044
iii Spanduk 3,00 Lb 750.000,00 0,01 3,00 Lb 750.000,00 0,01 3,00 Lb 750.000,00 0,009 0,009 0,009 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,009 2,771 0,009
iv Poster 3,00 Lb 450.000,00 0,01 3,00 Lb 450.000,00 0,01 3,00 Lb 450.000,00 0,005 0,006 0,006 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,006 2,777 0,006
v Papan Informasi K3 2,00 Bh 1.500.000,00 0,02 2,00 Bh 1.500.000,00 0,02 2,00 Bh 1.500.000,00 0,017 0,019 0,019 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,019 2,796 0,019
c Alat Pelindung Kerja (APK) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,796 ‐
i
ii
Pagar Pengaman
Pembatas Area
36,00
1,00
m2
Ls
17.987.290,20
1.500.000,00
0,23
0,02
36,00
1,00
m2
Ls
17.987.290,20
1.500.000,00
0,21
0,02

1,00
m2
Ls 1.500.000,00
‐ ‐
0,017
0,226
0,019
0,226
0,019














B ‐



































0,226
0,019
3,022
3,041
0,226
0,019
iii
d
Turap
Alat Pelindung Diri (APD)
160,00 m2 41.237.680,00 0,52 160,00

m2

41.237.680,00

0,47



m2





0,518 0,518 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
U ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,518 3,559
3,559
0,518

i Helm Pelindung 70,00 Bh 5.250.000,00 0,07 70,00 Bh 5.250.000,00 0,06 70,00 Bh 5.250.000,00 0,060 0,066 0,066 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,066 3,625 0,066
ii
iii
Pelindung Mata
Masker
10,00
24,00
Bh
Dus
250.000,00
2.400.000,00
0,00
0,03
10,00
24,00
Bh
Dus
250.000,00
2.400.000,00
0,00
0,03
10,00
24,00
Bh
Dus
250.000,00
2.400.000,00
0,003
0,027
0,003
0,030
0,003
0,030














R ‐



































0,003
0,030
3,628
3,658
0,003
0,030
iv Sarung Tangan 210,00 Psg 1.050.000,00 0,01 210,00 Psg 1.050.000,00 0,01 210,00 Psg 1.050.000,00 0,012 0,013 0,013 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,013 3,671 0,013
v Sepatu Keselamatan 10,00 Psg 2.000.000,00 0,03 10,00 Psg 2.000.000,00 0,02 10,00 Psg 2.000.000,00 0,023 0,025 0,025 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,025 3,696 0,025
vi Sepatu Boot 70,00 Psg 5.250.000,00 0,07 70,00 Psg 5.250.000,00 0,06 70,00 Psg 5.250.000,00 0,060 0,066 0,066 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 75% 0,066 3,762 0,066
vii
e
Rompi Keselamatan
Asuransi
70,00 Bh 1.750.000,00 0,02 70,00

Bh

1.750.000,00

0,02

70,00

Bh

1.750.000,00

0,020

0,022 0,022 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
H ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,022 3,784
3,784
0,022

i
f
BPJS Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja (0,1% dari nilai kontrak)
Fasilitas Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan
1,00 Ls 10.000.000,00 0,13 1,00

Ls

10.000.000,00

0,11

1,00

Ls

10.000.000,00

0,114

0,126 0,126 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
A ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,126 3,910
3,910
0,126

i Peralatan P3K (termasuk penyediaan hand sanitizer, sabun dan tempat cuci tangan untuk pencegahan Covid‐19) 1,00 Ls 6.500.000,00 0,08 1,00 Ls 6.500.000,00 0,07 1,00 Ls 6.500.000,00 0,074 0,082 0,082 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,082 3,992 0,082
h
i
Rambu‐rambu
Rambu Larangan 5,00 Bh 375.000,00 0,00

5,00 Bh

375.000,00
‐ ‐
0,00

5,00 Bh

375.000,00
‐ ‐
0,004 0,005 0,005 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
R ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,005
3,992
3,996

0,005
ii Rambu Peringatan 14,00 Bh 1.050.000,00 0,01 14,00 Bh 1.050.000,00 0,01 14,00 Bh 1.050.000,00 0,012 0,013 0,013 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,013 4,010 0,013
iii Tongkat Pengatur Lalu Lintas 2,00 Bh 200.000,00 0,00 2,00 Bh 200.000,00 0,00 2,00 Bh 200.000,00 0,002 0,003 0,003 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,003 4,012 0,003
iv Kerucut Lalu Lintas 6,00 Bh 600.000,00 0,01 6,00 Bh 600.000,00 0,01 6,00 Bh 600.000,00 0,007 0,008 0,008 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,008 4,020 0,008
v Lampu Selang Lalu Lintas 1,00 Ls 1.500.000,00 0,02 1,00 Ls 1.500.000,00 0,02 1,00 Ls 1.500.000,00 0,017 0,019 0,019 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,019 4,038 0,019
i Lain‐lain ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 4,038
i Alat Pemadam Api Ringan (6 kg) 1,00 Bh 850.000,00 0,01 1,00 Bh 850.000,00 0,01 1,00 Bh 850.000,00 0,010 0,011 0,011 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
R ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,011 4,049
4,049
0,011

4,049
II.
1
PEKERJAAN SALURAN PRIMER
Galian tanah biasa sedalam s.d. 1 m 133,11 2.662,26 m3 26.183.327,10 0,33 4.403,11 m3 43.304.631,65 0,49 6.213,53 m3 61.110.079,84 0,698 0,329 ‐ 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016
A 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,329
4,049
4,378 0,329
2 Galian tanah biasa sedalam > 2 m s.d. 3 m 929,57 18.591,48 m3 223.947.390,64 2,81 18.430,35 m3 222.006.456,82 2,54 20.443,68 m3 246.258.391,00 2,813 2,814 ‐ ‐ 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 ‐ ‐ ‐ 2,814 7,192 2,814
3 Galian tanah cadas atau tanah keras sedalam < 1 m ‐ 145,66 m3 2.806.539,14 0,04 144,39 m3 2.781.928,55 0,03 2.687,50 m3 51.780.868,75 0,592 0,035 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 ‐ ‐ ‐ ‐ 0,035 7,228 0,035
4 Galian tanah cadas atau tanah keras sedalam> 2 m s.d. 3 m ‐ 9.295,74 m3 186.503.406,26 2,34 9.128,73 m3 183.152.541,84 2,09 9.149,82 m3 183.575.772,87 2,097 2,344 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,234 0,234 0,234 0,234 0,234 0,234 0,234 0,234 0,234 0,234 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,344 9,571 2,344
5 Timbunan tanah atau urugan tanah kembali termasuk perataan dan perapihan
Timbunan tanah atau urugan tanah kembali termasuk perataan dan perapihan *
7.252,90 m3
m3
252.749.059,20 3,18 7.252,90
699,32
m3
m3
252.749.059,20
19.864.096,43
2,89
0,23
7.252,90
3.333,10
m3
m3
252.749.059,20
94.676.567,69
2,887
1,082
3,176 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
A ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,318 0,318 0,318 0,318 0,318 0,318 0,318 0,318 0,318 0,318 ‐ 3,176

12,748
12,748
3,176

6 Pasangan Batu Belah Camp. 1 Pc : 4 Ps 349,45 5.591,17 m3 3.750.909.303,01 47,14 5.057,07 m3 3.392.597.187,08 38,76 5.349,80 m3 3.588.981.544,23 41,001 47,136 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 2,946 ‐ ‐ 47,136 59,883 47,136
7 Plesteran Campuran. 1 Pc : 3 Ps tebal 1,5 Cm 2.891,93 m2 186.458.021,15 2,34 2.891,93 m2 186.458.021,15 2,13 2.891,93 m2 186.458.021,15 2,130 2,343 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 0,180 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,343 62,227 2,343
Plesteran Campuran. 1 Pc : 3 Ps tebal 1,5 Cm * m2 2.275,55 m2 126.345.054,50 1,44 2.510,38 m2 139.383.274,98 1,592 50% ‐ 62,227 ‐
8 Acian 2.891,93 m2 106.107.620,18 1,33 2.891,93 m2 106.107.620,18 1,21 2.891,93 m2 106.107.620,18 1,212 1,333 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 0,103 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,333 63,560 1,333
Acian * m2 2.275,55 m2 68.528.247,90 0,78 2.510,38 m2 75.600.043,54 0,864 ‐ 63,560 ‐
9 Siaran dengan mortar jenis PC‐PP tipe M
Siaran dengan mortar jenis PC‐PP tipe M *
4.337,45 m2
m2
298.402.463,29 3,75 4.337,45
3.483,79
m2
m2
298.402.463,29
196.173.395,42
3,41
2,24
4.337,45
1.064,85
m2
m2
298.402.463,29
59.962.001,66
3,409
0,685
3,750 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
D 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 3,750

67,310
67,310
3,750

10 Beton mutu K 100 224,73 m3 142.715.359,56 1,79 59,48 m3 37.774.521,11 0,43 85,14 m3 54.070.914,32 0,618 1,793 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,793 69,103 1,793
11
12
Beton mutu K 250
Bekesting Untuk Cor Beton Bertulang
806,44
1.297,39
m3
m2
639.666.627,38
200.490.217,57
8,04
2,52
644,20
1.297,39
m3
m2
510.978.837,35
200.490.217,57
5,84
2,29
362,05
1.297,39
m3
m2
287.178.936,78
200.490.217,57
3,281
2,290
8,038
2,519
















U ‐

0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229
0,731
0,229











‐ 50%
8,038
2,519
77,142
79,661
8,038
2,519
Bekesting Untuk Cor Beton Bertulang * m2 3.513,83 m2 286.143.877,10 3,27 1.383,10 m2 112.630.898,83 1,287 ‐ 79,661 ‐
13 Perancah Tinggi 2 m 482,75 m2 94.436.158,44 1,19 482,75 m2 94.436.158,44 1,08 150,45 m2 29.431.217,06 0,336 1,187 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,187 80,848 1,187
Perancah Tinggi 2 m * m2 274,30 m2 18.628.557,49 0,21 ‐ m2 ‐ ‐ ‐ 80,848 ‐
14 Perancah Tinggi 1,2 m 370,80 m2 43.521.815,70 0,55 370,80 m2 43.521.815,70 0,50 370,80 m2 43.521.815,70 0,497 0,547 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,547 81,395 0,547
Perancah Tinggi 1,2 m * m2 79,20 m2 3.227.227,34 0,04 283,22 m2 11.540.431,96 0,132 ‐ 81,395 ‐
15 Pembesian Beton Ulir 85.182,59 kg 1.103.608.599,52 13,87 66.507,86 kg 861.662.535,37 9,84 54.151,61 kg 701.577.397,38 8,015 13,869 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,261 1,261 1,261 1,261 1,261 1,261 1,261 1,261 1,261 1,261 1,261 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 13,869 95,263 13,869
16 Nomen Klatur 15 x 30,Tebal 2 Cm 10,00 unit 7.500.000,00 0,09 15,00 unit 11.250.000,00 0,13 15,00 unit 11.250.000,00 0,129 0,094 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

1
4
4
2

H
Nomor Kontrak : 600.03/KONTRAK‐D.I.Kamal Lanjutan/PJIP/III/2021, Tanggal : 01 Maret 2021
Nomor SPMK : 600.06/SPMK‐D.I.Kamal Lanjutan/PJIP/III/2021, Tanggal : 19 Maret 2021
Nomor Addendum 1 : 600.03/ADD.1‐D.I.Kamal Lanjutan/PJIP/IV/2021, Tanggal : 05 April 2021
Nomor SPMK Addendum 1 : 600.06/SPMK ADD.1‐D.I.Kamal Lanjutan/PJIP/IV/2021, Tanggal : 05 April 2021
Nilai : Rp. 9.628.748.000,00
Masa Pelaksanaan : 180 ( Seratus Delapan Puluh ) Hari Kalender
Masa Pemeliharaan : 180 ( Seratus Delapan Puluh ) Hari Kalender

10,00 17,00 24,00 31,00 38,00 45,00 52,00 59,00 66,00 73,00 80,00 87,00 94,00 101,00 108,00 115,00 122,00 129,00 136,00 143,00 150,00 157,00 164,00 171,00 178,00 185,00
3,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 2,00 180,00

Mg.1 Mg.2 Mg.3 Mg.4 Mg.5 Mg.6 Mg.7 Mg.8 Mg.9 Mg.10 Mg.11 Mg.12 Mg.13 Mg.14 Mg.15 Mg.16 Mg.17 Mg.18 Mg.19 Mg.20 Mg.21 Mg.22 Mg.23 Mg.24 Mg.25 Mg.26 Mg.27 Mg.1 Mg.2 Mg.3 Mg.4 Mg.5 Mg.6 Mg.7 Mg.8 Mg.9 Mg.10 Mg.11 Mg.12 Mg.13 Mg.14 Mg.15 Mg.16 Mg.17 Mg.18 Mg.19 Mg.20 Mg.21 Mg.22 Mg.23 Mg.24 Mg.25 Mg.26 Mg.27

0,286 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 100% 0,286 0,286 0,286 0,286 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 100% 0,286 0,286 0,286
0,011 0,006 0,006 0,011 0,297 0,011 0,011 0,006 0,006 0,011 0,297 0,011
1,074 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 1,074 1,371 1,074 1,074 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 0,041 1,074 1,371 1,074
0,125 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,125 1,496 0,125 0,125 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,125 1,496 0,125
0,403 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,403 1,899 0,403 0,403 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,403 1,899 0,403
0,486 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,486 2,385 0,486 0,486 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,486 2,385 0,486
‐ 2,385 ‐ 2,385
‐ 2,385 ‐ 2,385
0,086 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,092 2,477 0,086 0,086 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,086 2,471 0,086
‐ 2,477 ‐ 2,471
‐ 2,477 ‐ 2,471
0,040 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,043 2,519 0,040 0,040 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,040 2,511 0,040
0,009 0,009 0,009 2,528 0,009 0,009 0,009 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,009 2,519 0,009
0,005 0,005 0,005 2,533 0,005 0,005 0,005 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,005 2,524 0,005
0,017 0,017 0,017 2,550 0,017 0,017 0,017 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,017 2,541 0,017
‐ 2,550 ‐ 2,541
0,205
0,017
0,205
0,017
B ‐



































0,205
0,017
2,756
2,773
0,205
0,017 0,017 0,017 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
B ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,017
2,541
2,559 0,017
0,471 0,471
U ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,471

3,244
3,244
0,471
‐ U 2,559
2,559
0,060 0,060 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,060 3,304 0,060 0,060 0,060 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,060 2,619 0,060
0,003
0,027
0,003
0,027
R ‐



































0,003
0,027
3,307
3,334
0,003
0,027
0,003
0,027
0,003
0,027














R ‐



































0,003
0,027
2,621
2,649
0,003
0,027
0,012 0,012 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,012 3,346 0,012 0,012 0,012 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,012 2,661 0,012
0,023 0,023 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,023 3,369 0,023 0,023 0,023 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,023 2,684 0,023
0,060 0,060 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 75% 0,060 3,429 0,060 0,060 0,060 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 75% 0,060 2,744 0,060
0,020 0,020
H ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,020

3,449
3,449
0,020

0,020 0,020 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
H ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,020 2,764
2,764
0,020

0,114 0,114
A ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,114

3,563
3,563
0,114

0,114 0,114 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
A ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,114 2,878
2,878
0,114

0,074 0,074 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,074 3,637 0,074 0,074 0,074 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,074 2,952 0,074

0,004 0,004
R ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

0,004
3,637
3,642

0,004 0,004 0,004 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
R ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,004
2,952
2,956 0,004
0,012 0,012 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,012 3,654 0,012 0,012 0,012 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,012 2,968 0,012
0,002 0,002 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,002 3,656 0,002 0,002 0,002 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,002 2,971 0,002
0,007 0,007 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,007 3,663 0,007 0,007 0,007 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,007 2,978 0,007
0,017 0,017 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,017 3,680 0,017 0,017 0,017 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,017 2,995 0,017
‐ 3,680 ‐ 2,995
0,010 0,010
R ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,010

3,690
3,690
0,010

0,010 0,010 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
R ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,010 3,004
3,004
0,010

‐ 3,690 ‐ 3,004

0,495 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025


A 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 ‐ ‐

0,495
3,690
4,184

0,495 0,698 ‐ 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035
A 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,698
3,004
3,703 0,698
2,536 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 2,536 6,721 2,536 2,813 ‐ ‐ 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 0,141 ‐ ‐ ‐ 2,813 6,516 2,813
0,032 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,032 6,752 0,032 0,592 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 0,042 ‐ ‐ ‐ ‐ 0,592 7,107 0,592
2,092 0,209 0,209 0,209 0,209 0,209 0,209 0,209 0,209 0,209 0,209 2,092 8,845 2,092 2,097 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,210 0,210 0,210 0,210 0,210 0,210 0,210 0,210 0,210 0,210 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,097 9,205 2,097
2,887
0,227
A 0,289
0,023
0,289
0,023
0,289
0,023
0,289
0,023
0,289
0,023
0,289
0,023
0,289
0,023
0,289
0,023
0,289
0,023
0,289
0,023
2,887
0,227
11,732
11,959
2,887
0,227
2,887
1,082
















A ‐













0,289

0,289

0,289

0,289

0,289

0,289

0,289

0,289

0,289
0,541
0,289
0,541


2,887
1,082
12,092
13,174
2,887
1,082
38,757 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 2,422 38,757 50,717 38,757 41,001 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 2,563 ‐ ‐ 41,001 54,175 41,001
2,130 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 2,130 52,847 2,130 2,130 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 0,164 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,130 56,305 2,130
1,443 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 0,111 50% 1,443 54,290 1,443 1,592 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,531 0,531 0,531 ‐ ‐ 50% 1,592 57,897 1,592
1,212 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 1,212 55,502 1,212 1,212 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 0,093 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,212 59,109 1,212
0,783 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,060 0,783 56,285 0,783 0,864 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,288 0,288 0,288 ‐ ‐ 0,864 59,973 0,864
3,409
2,241 D 0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
0,262
0,172
3,409
2,241
59,694
61,935
3,409
2,241
3,409
0,685















‐ D 0,262

0,262

0,262

0,262

0,262

0,262

0,262

0,262

0,262

0,262

0,262

0,262

0,262
‐ 0,228

0,228

0,228
‐ ‐



3,409
0,685
63,382
64,067
3,409
0,685
0,432 0,039 0,039 0,039 0,039 0,039 0,039 0,039 0,039 0,039 0,039 0,039 0,432 62,367 0,432 0,618 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,056 0,056 0,056 0,056 0,056 0,056 0,056 0,056 0,056 0,056 0,056 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,618 64,685 0,618
5,837
2,290
U 0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208
0,531
0,208 50%
5,837
2,290
68,204
70,495
5,837
2,290
3,281
2,290
















U ‐

0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208
0,298
0,208











‐ 50%
3,281
2,290
67,965
70,256
3,281
2,290
3,269 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 0,297 3,269 73,764 3,269 1,287 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,117 0,117 0,117 0,117 0,117 0,117 0,117 0,117 0,117 0,117 0,117 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,287 71,543 1,287
1,079 0,098 0,098 0,098 0,098 0,098 0,098 0,098 0,098 0,098 0,098 0,098 1,079 74,843 1,079 0,336 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,336 71,879 0,336
0,213 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,213 75,055 0,213 71,879
0,497 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,497 75,553 0,497 0,497 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,497 72,376 0,497
0,037 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,037 75,589 0,037 0,132 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,132 72,508 0,132
9,844 0,895 0,895 0,895 0,895 0,895 0,895 0,895 0,895 0,895 0,895 0,895 9,844 85,433 9,844 8,015 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,729 0,729 0,729 0,729 0,729 0,729 0,729 0,729 0,729 0,729 0,729 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 8,015 80,523 8,015
0,129 0,129 0,129 85,562 0,129 0,129 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,129 ‐ 0,129 80,651 0,129
‐ 85,562 ‐ 80,651
‐ 85,562 ‐ 80,651
0,099 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,099 85,661 0,099 0,099 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 ‐ ‐ ‐ ‐ 0,099 80,750 0,099
0,036 0,018 0,018 0,036 85,697 0,036 0,036 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

R R

1 1
4 4
4 4
2 2

H H
Dokumentasi Pelaksaan Pengamatan Kerja Praktik

1. Hari Ke-1/Senin 21 Juni 2021

Gambar 1. Mahasiswa Kerja Praktik UMY mendatangi kantor/direksi keet PT.


Bumi Aceh Citra Persada sebagai pelaksana dan penanggung jawab proyek
Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan.

Gambar 2. Memperhatikan penjelasan dari pihak kontraktor mengenai gambar


kerja Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Kamal Lanjutan

Gambar 3. Mengamati pekerjaan persiapan bekisting bawah penutup saluran


bertipe gorong-gorong pada P42+35 - P45+3 dan P50+8 - P51 menggunakan
rangka besi.
Gambar 4. Mengamati pekerjaan bekisting penutup saluran tipe penutup pelat
dak beton pada P53 - P53+25 menggunakan multiplek 9 mm.

Gambar 5. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P54 - P55 menggunakan


excavator.

2. Hari Ke-2/Selasa 22 Juni 2021

Gambar 6. Mengamati pekerjaan bekisting penutup saluran tipe gorong-


gorong pada P42+35 – P45+3 menggunakan multiplek 9 mm.
Gambar 7. Mengamati pembesian penutup saluran pelat dak beton pada P53 –
P53+25 dengan tulangan baja beton ulir D.13

Gambar 8. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P55 – P56 menggunakan


alat berat berupa excavator.

3. Hari Ke-3/Rabu 23 Juni 2021

Gambar 8. Mengamati pekerjaan pemasangan bekisting menggunakan


multiplek 9 mm pada rangka besi penutup saluran tipe gorong-gorong pada
P50+8 – P51.
Gambar 9. Survey untuk perencanaan saluran sekunder, survey dilakukan
dengan mengukur panjang lintasan rencana dan melintasi daerah pemukiman
serta perkebunan.

4. Hari Ke-4/Kamis, 24 Juni 2021.

Gambar 10. Mengamati pengecoran saluran tipe pelat pada P53 – P53+25
dengan beton mutu K250 menggunakan bantuan truk ready mix dan excavator.

Gambar 11. Mengamati pekerjaan bekisting saluran tipe pelat menggunakan


multiplek 9 mm pada P53+26 – P64+5.
Gambar 12. Mengamati pembuatan dinding dan lantai saluran pada P54+6 –
P55 dengan pasangan batu belah dengan mortar.

5. Hari Ke-5/Jum’at, 25 Juni 2021.

Gambar 13. Melihat proses uji kuat tekan beton di PT. KVB Baton Indonesia
dengan sampel uji beton yang digunakan adalah sampel beton silinder umur 28
hari.

6. Hari Ke-6/Sabtu, 26 Juni 2021.

Gambar 14. Melakukan opname proges pekerjaan saluran irigasi dengan


melakukan pengukuran dimensi dan Panjang saluran dari P40 – P53.
Gambar 15. Mengamati pembesian penutup saluran tipe gorong-gorong pada
P50+8 – P51 dengan tulangan baja beton ulir D.13.

Gambar 16. Mengamati pekerjaan bekisting saluran tipe pelat pada P54+6 –
P55 menggunakan multiplek 9 mm.

8. Hari Ke-8/Senin, 28 Juni 2021.

Gambar 17. Mengamati pembesian penutup saluran pelat dak beton pada
P54+6 - P55 dengan tulangan baja beton ulir D.13.
Gambar 18. Mengamati pembuatan dinding dan lantai saluran tipe pelat pada
P55 - P55+30 dengan pasangan batu belah dengan mortar.

Gambar 19. Mengamati pekerjaan topian saluran pada P87 – P86 yang
dikerjakan oleh tukang.

9. Hari Ke-9/Selasa, 29 Juni 2021.

Gambar 20. Mengamati pengecoran saluran tipe gorong-gorong pada P42+35


- P45+3 dan P50+8 - P51, serta tipe saluran pelat 54+6 - P55 dengan beton mutu
K250 menggunakan bantuan truk ready mix dan excavator.
Gambar 21. Mengamati pekerjaan plesteran dinding saluran pada P72+7 – P73
dengan metode siaran dalam.

10. Hari Ke-10/Rabu, 30 Juni 2021.

Gambar 22. Mengamati pembuatan dinding dan lantai saluran pada P73 – P74
dengan pasangan batu belah dengan mortar.

11. Hari Ke-11/Kamis, 1 Juli 2021

Gambar 23. Mengamati bongkar bekesting saluran tipe gorong-gorong P42+35


- P45+3 dan P50+8 - P51, serta Pelat P54+6 - P55.
Gambar 24. Mengamati pembesian penutup saluran pelat dak beton pada P55
- P55+29 dengan tulangan baja beton ulir D.13.

Gambar 25. Mengamati pembuatan dinding dan lantai saluran pada P55+30 -
P57 dengan pasangan batu belah dengan mortar.

12. Hari Ke-12/Jum’at, 2 Juli 2021.

Gambar 26. Mengamati pembesian penutup saluran pelat dak beton pada
P55+30 - 56+20 dengan tulangan baja beton ulir D.13.
Gambar 27. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P56 - P57 menggunakan
alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian digunakan untuk membuat akses
alat berat menuju P59.

13. Hari Ke-13/Sabtu, 3 Juli 2021

Gambar 28. Melakukan opname proges pekerjaan saluran irigasi dengan


melakukan pengukuran dimensi dan Panjang saluran dari P40 – P90.

15. Hari Ke-15/Senin, 5 Juli 2021.

Gambar 29. Mengamati pembuatan dinding dan lantai saluran pada P56 - P57
dengan pasangan batu belah dengan mortar.
Gambar 30. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P57 - P58 menggunakan
alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian digunakan untuk membuat akses
alat berat menuju P59.

Gambar 31. Melihat proses pengeringan saluran tipe penutup gorong-gorong


P42+35 - P45+3, P50+8 - P51, dan tipe penutup pelat dak beton P54+6 - P55.

16. Hari Ke-16/Selasa, 6 Juli 2021.

Gambar 32. Mengamati pekerjaan cek elevasi dengan selang berisi air pada
P65+30 – P71. Cek elevasi dilakukan dengan cara mengukur tinggi permukaan
air selang dari permukaan tanah pada titik hulu dan titik hilir. Jarak dari
permukaan tanah ke permukaan air selang pada titik hulu harus lebih rendah
dibandingkan jarak permukaan tanah ke permukaan air pada titik hilir.
Gambar 33. Mengamati pemecahan batuan cadas menggunakan alat berat
hydraulic breaker excavator. Kemudian batuan yang sudah hancur dipindahkan
dengan excavator dan diangkut menggunakan dump truck.

Gambar 34. Mengamati pekerjaan galian pada P69 – P67 menggunakan


excavator.

17. Hari Ke-17/Rabu, 7 Juli 2021.

Gambar 35. Mengamati pekerjaan perataan tanah di sekitar saluran gorong-


gorong pada P50+8 – P51. Tanah yang digunakan pada merupakan tanah dari
quarry. Pekerjaan ini membutuhkan alat berat berupa excavator dan dump
truck.
Gambar 36. Mengamari pekerjaan pembuatan dinding dan antai saluran pada
P57 – P57+35 dengan pemasangan pasangan batu belah pada dinding dan lantai
saluran dengan mortar.

Gambar 37. Mengamati pekerjaan galian tanah lanjutan pada P57 - P58
menggunakan alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian digunakan untuk
membuat akses alat berat menuju P59.

18. Hari Ke-18/Kamis, 8 Juli 2021.

Gambar 38. Mengamari pekerjaan pembuatan dinding dan antai saluran pada
P57+35 - P58 dengan pemasangan pasangan batu belah pada dinding dan lantai
saluran dengan mortar.
Gambar 39. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P58 - P59 menggunakan
alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian digunakan untuk membuat akses
alat berat menuju P59.

19. Hari Ke-19/Jum’at, 9 Juli 2021

Gambar 40. Mengamari pekerjaan pembuatan dinding dan antai saluran pada
P58 - P59 dengan pemasangan pasangan batu belah pada dinding dan lantai
saluran dengan mortar.

Gambar 41. Mengamati pekerjaan galian tanah lanjutan pada P58 - P59
menggunakan alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian digunakan untuk
membuat akses alat berat menuju P59.
20. Hari Ke-20/Sabtu, 10 Juli 2021.

Gambar 42. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P90 – P89 menggunakan
alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh dump truck
menuju quarry.

22. Hari Ke-22/Senin, 12 Juli 2021

Gambar 43. Mengamari pekerjaan pembuatan dinding dan lantai saluran pada
P59 - P60 dengan pemasangan pasangan batu belah dengan mortar. Alat berat
yang dibutuhkan adalah molen beton.

Gambar 44. Mengamati pekerjaan galian tanah \pada P60 – P61 menggunakan
alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh dump truck
menuju quarry.
23. Hari Ke-23/Selasa, 13 Juli 2021

Gambar 45. Mengamari pekerjaan pembuatan dinding dan lantai saluran pada
P69 – P70 dengan pemasangan pasangan batu belah dengan mortar. Alat berat
yang dibutuhkan adalah molen beton.

24. Hari Ke-24/Rabu, 14 Juli 2021.

Gambar 46. Mengamari pekerjaan pembuatan dinding dan lantai saluran pada
P86 – P85 dengan pemasangan pasangan batu belah dengan mortar. Alat berat
yang dibutuhkan adalah molen beton.

25. Hari Ke-25/Kamis, 15 Juli 2021

Gambar 47. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P67 – P68 menggunakan
alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh dump truck
menuju quarry.
Gambar 48. Mengamati pekerjaan penimbunan saluran gorong-gorong pada
P50+8 – P51.

26. Hari Ke-26/Jum’at, 16 Juli 2021

Gambar 49. Mengamati pekerjaan bekisting saluran tipe pelat dak beton pada
P67 - P68 menggunakan multiplek 9 mm.

Gambar 50. Mengamati pembesian penutup saluran pelat dak beton pada P68
- P69 dengan tulangan baja beton ulir D.13.
Gambar 51. Mengamati pekerjaan topian saluran pada P70 - P71 yang
dikerjakan oleh tukang.

27. Hari Ke-17/Sabtu, 17 Juli 2021

Gambar 52. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P61 – P62 menggunakan
alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh dump truck
menuju quarry.

29. Hari Ke-29/Senin, 19 Juli 2021.

Gambar 53. Mengamari pekerjaan pembuatan dinding dan lantai saluran pada
P89+28 - P89+18 dengan pemasangan pasangan batu belah dengan mortar. Alat
berat yang dibutuhkan adalah molen beton.
30. Hari Ke-30/Selasa, 20 Juli 2021

Gambar 54. Mengamati pekerjaan galian tanah pada P89 menggunakan alat
berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh dump truck menuju
quarry.

31. Hari Ke-31/Rabu, 21 Juli 2021.

Gambar 55. Mengamati pekerjaan bekisting saluran tipe pelat dak beton pada
P89+28 - P89+18 menggunakan multiplek 9 mm.
Gambar 56. Mengamati pekerjaan galian tanah lanjutan pada P89
menggunakan alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh
dump truck menuju quarry.

32. Hari Ke-32/Kamis, 22 Juli 2021.

Gambar 57. Mengamati pembesian penutup saluran pelat dak beton pada
P89+28 - P89+18 dengan tulangan baja beton ulir D.13.

Gambar 58. Mengamati pekerjaan plesteran dinding saluran pada P58 - P59
dengan metode siaran dalam.
33. Hari Ke-33/Jum’at, 23 Juli 2021

Gambar 59. Mengamati pengecoran saluran tipe pelat pada P89+28 - P89+18
dengan beton mutu K250 menggunakan bantuan truk ready mix dan excavator.

34. Hari Ke-34/Sabtu, 24 Juli 2021.

Gambar 60. Mengamati pembuatan manhole dengan pasangan batu belah


dengan mortar.

Gambar 61. Mengamati pekerjaan galian tanah lanjutan pada P89


menggunakan alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh
dump truck menuju quarry.
Gambar 62. Melakukan opname tinggi lereng dengan melakukan pengukuran
dari puncak lereng ke topian saluran dengan bantuan meteran 50 meter.

36. Hari Ke-36/Senin 26, Juli 2021.

Gambar 63. Mengamati pembuatan dinding dan lantai saluran tipe pelat dak
beton pada P89+20 - P88+22 dengan pasangan batu belah dengan mortar.

37. Hari Ke-37/Selasa 27, Juli 2021.

Gambar 64. Mengamati pekerjaan pembuatan perancah untuk bangunan sadap


pada P83.
38. Hari Ke-38/Rabu 28, Juli 2021.

Gambar 65. Mengamati pekerjaan galian tanah lanjutan pada P63 - P64
menggunakan alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh
dump truck menuju quarry.

39. Hari Ke-39/Kamis 29, Juli 2021.

Gambar 66. Mengamati pekerjaan pembesian dinding dan lantai saluran tipe
gorong-gorong pada P71+15-P71+40 dengan tulangan baja beton ulir D.13

40. Hari Ke-40/Jum’at 30, Juli 2021.

Gambar 67. Mengamati pekerjaan pengecoran lantai saluran tipe gorong-


gorong pada P71+15-P71+40 dengan beton mutu K250.
41. Hari Ke-41/Sabtu, 31 Juli 2021.

Gambar 68. Mengamati pekerjaan galian tanah lanjutan pada P64 – P65
menggunakan alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh
dump truck menuju quarry.

43. Hari Ke-43/Senin, 2 Agustus 2021.

Gambar 69. Melakukan revisi gambar saluran memanjang dan gambar


potongan galian menggunakan AutoCAD.

44. Hari Ke-44/Selasa, 3 Agustus 2021.

Gambar 70. Print out gambar saluran memanjang dan potongan galian Aladin
Digital Printing & Copy Center.
45. Hari Ke-45/Rabu, 4 Agustus 2021.

Gambar 71. Mengamati pekerjaan pembuatan DPT penutup saluran


menggunakan batu belah dengan mortar.

46. Hari Ke-46/Kamis, 5 Agustus 2021.

Gambar 72. Mengamati pekerjaan galian tanah lanjutan pada P65 – P66
menggunakan alat berat berupa excavator. Tanah hasil galian diangkut oleh
dump truck menuju quarry.

Anda mungkin juga menyukai