Disusun Oleh
PAULUS REHMITE
NIM : 2018013051
FAKULTAS TEKNIK
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
POTA-WAE KELAMBU
Disusun Oleh:
Paulus Rehmite
2018013051
ST.,M.Eng
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulias panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaian kuliah praktek
dilapangan dan dapat menyelesaikan laporan kuliah praktek ini dengan baik dan
tepat waktu.
Laporan kerja praktik ini demi untuk melengkapi salah satu persyaratan
dalam kurikulum Program studi Teknik Sipil strata – 1. Selama pelaksanaan kerja
praktik pada proyek pelaksanaan pasangan batu pada pembangunan jalan pantura
koordinasi antara semua pihak yang terkait didalam proyek perencanaan pasangan
batu dan mortar. Dalam penulisan laporan ini penulis tidak lepas dari hambatan
dan kesulitan, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
kekurangan yang terdapat dalam laporan ini. Baik aspek kualitas maupun aspek
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna
sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak guna memperbaiki laporan ini agar menjadi lebih baik
kedepannya.
ii
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dan terlibat dalam penulisan laporan
1. Trimakasi kepada Kedua orang tua yang tercinta dan seluruh keluarga
Semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak dijadikan
sebagai amal soleh. Sehingga pada akhirnya laporan ini dapat bermanfaat untuk
semua orang.
Paulus Rehmite
NIM. 2018013051
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
iv
BAB III ORGANISASI PROYEK....................................................................13
BAB V....................................................................................................................30
BAB VI..................................................................................................................45
6.1 Kesimpulan..............................................................................................45
6.2 Saran........................................................................................................45
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Batu...................................................................................................17
Gambar 4. 5 Meteran.............................................................................................22
Gambar 4. 6 WaterPASS.......................................................................................22
Gambar 4. 7 Cangkul.............................................................................................23
Gambar 4. 8 Sekop.................................................................................................23
Gambar 4. 12 Bowplank........................................................................................27
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Jalan merupakan salah satu sarana dan prasarana perhubungan yang sangat
dan berkomunikasi antar penduduk lain dapat lebih meningkat. dan sebagainya.
Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan nasional demi dan kendaraan
pada tanahlah berdiri suatu bangunan. Oleh karena itu, sangat penting untuk
memperhatikan faktor kestabilan tanah. Salah satu cara yang di gunakan untuk
tanah tersebut tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Bangunan dinding
penahan tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan
oleh tanah urugan atau tanah asli yang labil akibat kondisi topografinya.
dinding penahan, perhitungan stabilitas merupakan salah satu aspek yang tidak
1
Pembanguanan dinding penahan tanah haruslah berdasarkan perhitungan
pembangunan dinding penahan tanah dapat berakibat fatal yaitu kerugian harta
lintas Flores ptota wae kelambu. Dilaksanakan oleh PT. Wijaya Graha Prima
peroleh dari APBD PEMERINTAH NTT , tahun anggaran 2021 yang berjumlah
pada kurikulum semester V11 mengadakan Kerja Praktek (KP). Hal ini
teori yang didapat dibangku kuliah dengan yang ada dilapangan. Mahasiswa juga
yang nantinya bakal menjadi pekerja berpendidikan dan pastinya berkualitas harus
siap menjawab segala tuntutan pekerjaan.Tuntutan dunia kerja yang begitu tinggi
menuntut calon pekerja atau Mahasiswa untuk memperkaya ilmu yang tentunya
dengan pelaksana proyek atau pengawas dilapangan serta pihak-pihak yang terkait
2
I.2 Maksud Kerja Praktek
Adapun maksud dari penulisan laporan kuliah praktek ini adalah untuk
Kerja praktek memilik tujuan yang sangat penting bagi Mahasiswa yang
pengetahuan dan pengalaman kerja yang nyata yang didapatkan dari lapangan.
dilapangan
penahan tanah karena berhubungannya waktu dalam kerja praktek ini dua bulan,
maka saya hanya dapat mengikuti pada masalah pembuatan dinding penahan
tanah.
Proyek konstruksi jalan ini berada dijalan pota wae kelambu (trans flores)
dengan panjang pengerjan adalah 6 km. Peta lokasi proyek dapat dilihat pada
Gambar 1.1
3
Gambar 1. 1 Lokasi Proyek
pota-wae kelambu
6. Anggaran : 2021
4
I.7 Metode Pengumpulan Data
1. Data Skunder
2. Data Primer
dilapangan.
5
BAB II
PERENCANAAN PROYEK
tanahlah berdiri suatu bangunan. Oleh karena itu, sangat penting untuk
memperhatikan faktor kestabilan tanah. Salah satu cara yang digunakan dalam
tanah tersebut tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Bangunan dinding
penahan tanah digunakan untuk menahan tekanan lateral yang ditimbulkan oleh
tanah urugan atau tanah asli yang labil akibat kondisi topografinya. Di dalam
proses pencapaian proyek, ada batasan yang harus dipenuhi, batasan ini
1. Anggaran
2. Jadwal
3. Mutu
umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya berakibat
pada naiknya biaya, sehingga melebihi anggaran. Sebaiknya bila ingin menekan
6
biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal (Iman
Soeharto, 2002).
sehingga didapatkan suatu penyelesaian atau kata mufakat yang diinginkan oleh
kedua belah pihak. Namun dalam perencanaan sebuah konstruksi bangunan yang
1. Aman, hal ini berarti bahwa beban yang nantinya akan diaplikasikan pada
pengguna.
3. Efisien, hal ini menyatakan sebagai suatu bentuk fungsi atau kegunaan
4. Ekonomis, dalam hal ini ekonomis bukan hanya berarti murah, namun
7
II.2 Tujuan Proyek
Berdasarkan uraian latar belakang proyek diatas, maka sangat jelas sekali
1. Menahan kelongsoran karena beban air hujan,berat tanah dan gaya tekan
dari atas.
konstruksi suatu proyek maka perlu dilakukan pengamatan secara detail terhadap
data proyek yang ada serta diperlukan survey terlebih dahulu terhadap kondisi
1. Suvey lokasi
lain sebagainya.
8
2. Survey topografi
konstruksi dan juga perizinan. dengan demikian akan didapat suatu bentuk
pembangunan yang serasi dan harmonis dengan keadaan alam yang telah
ada.
3. Survey lingkungan
4. Penyelidikan tanah
pada suatu perencanaan yang selain memiliki fungsi utama terhadap konstruksi
merasakan suatu yang lain yang mampu memberikan kepuasan batin maupun
9
rohani yang besar. Tak lepas dari itu perencanaan arsitektur pada suatu proyek
konstruksi juga harus memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam
dihasilkan dengan fungsi/manfaat yang akan diterima, hal ini akan dinilai
telah digariskan.
dan “time Schedule” mengenai seluruh kegiatan yang akan dilakukan serta
10
2. Kegiatan Penyedian Jasa Konstruksi untuk/selama masa pembelian serta
rencana kerja.
perbaikan atau rencana kerja tadi paling lambat 4 (empat) hari sebelum
dimulainya pelaksanaan.
11. Jadwal pelaksanaan dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelah
dengan kata lain, cara tunjuk oleh pemberi tugas sebagai pelaksana
11
a) Site development statement and traffic management layout.
12
BAB III
ORGANISASI PROYEK
Semua unsur yang terkait didalam suatu organisasi kerja harus terpisah satu
sama lain dalam artian tidak boleh dirangkap. Agar proses diatas berlangsung
dengan baik, dibutuhkan suatu wadah dalam bentuk struktur organisasi. Struktur
Pimpinan
5. Bentuk struktur formal yang terkenal adalah fungsional, produk, area dan
matriks.
Owner atau pemilik proyek adalah orang atau pihak yang memiliki suatu
13
Karena proyek pembangunan gedung adalah proyek pemerintah, maka dalam hal
ini yang bertindak sebagai pemilik adalh Departemen Pekerjaa Umum. Adapun
tugas dan hak dari owner antara lain adalah sebagai berikut :
proyek pemko Gunung Kidul dan disubkan kepada konsultan yaitu PT. WIJAYA
berikut :
2. Sebagai wakil yang bertugas untuk ikut serta mengawasi pekerjaan proyek
dilapangan
Adalah pihak yang diberi tugas untuk melaksanakan suatu pekerjaan oleh
pemilik proyek sesuai dengan rencana dan desain yang telah dibuat. Badan Usaha
Milik Manggarai Timur yaitu PT. Wijaya Graha Prima adalah pihak yang
sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dibentuk kelompok pengawas yang
14
terdiri dari staf ahli. Dalam proyek ini mereka terdiri dari tenaga ahli dari
jadwal pekerjaan agar tidak dari rencana dan membuat penilaian atau evaluasi dari
pekerjaan kontraktor. Selain dari pada itu, pada waktu pelaksanaan tender,
mereka juga bertindak selaku panitia pelaksana tender yang antara lain bertugas:
pekerjaan tersebut.
sebagainya.
15
SITE ENGINEER
FERDINAN LISI,ST
QUALITY CHEF
ENGINEER INSPECTOR
INSPECTOR
ADRIANUS MANUK,ST
SURVEYOR
JULIUS BLORdTTON,AM
16
BAB IV
penempatan materialyang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas kerja
dan keselamatan kerja. Kedudukan peralatan dalam suatu proyek sangatlah fatal,
karena bila tidak ada peralatan yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan maka
efektifitas suatu pekerjaan. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan alat kerja
Bahan bangunan merupakan salah satu sumber daya yang menentukan mutu
17
Bahan-bahan konstruksi bangunan yang digunakan dalam Proyek
Pelaksanaan dinding penahan tanah pada pembangunan jalan semin gunung kidul
ini adalah bahan atau material yang dipergunakan dalam rangka mewujudkan
bangunan yang diinginkan dan bahan tersebut bisa berupa bahan konstruksi
1. Batu
Bahan ini di peruntukan untuk menahan beban luar yang cukup besar .
Batu ini sebagai material penguat gaya tekanan dari atas Sebelum memulai
dalam air. Batu-batu ini merupakan berasal dari kawasan tambang batu
Gambar 4. 1 Batu
18
2. Air Kerja
Air yang digunakan merupakan air yang diambil dari sumur yang berada
penampung air.
dari 15 gram/liter. Kandungan clorida (Cl) tidak lebih dari 500 ppm
dan senyawa sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.
3. Agregat
a) Agregat halus
Agregat halus adalah butiran mineral halus atau pasir yang berasal dari
proses alami maupun berasal dari hasil industri pemecah batu, agregat
19
proses pemasangan batu dan plesteran pada dinding. Pasir yang
pasir dari gunung kidul itu sendri. Pasir yang berada di proyek
4. Semen Portland
digunakan sebagai bahan utama antara campuran air dan agregat baik
20
yang ditetapkan dalam standar (PB. 1989:3.2-8).Semen portlan yang
digunakan pada pekerjaan dinding penahan tanah pada semen dapat dilihat
Suatu proyek agar lancar dan memenuhi target mutu dan waktu harus
peralatan kerja adalah penting, karena tanpa alat dan material dalam suatu proyek
mustahil dikerjakan, oleh karena itu supaya dalam penyediaan alat bisa berfungsi
secara optimal perlu adanya manajemen peralatan yang tertib. Selain tenaga
manusia sebagai alat, dibutuhkan alat bantu yang lain guna memudahkan
pekerjaan serta didapat hasil yang memuaskan dengan waktu, tenaga, dan dana
yang dikeluarkan seefektif mungkin. Tetapi dalam proyek ini peralatan yang
21
sederhana.Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan penggunaan peralatan
1. Macam pekerjaan
2. Volume pekerjaan
3. Keadaan lapangan
pembanguna proyek ini, yang penulis amati selama Kerja Praktek adalah sebagai
berikut :
1) Senar Bangunan
mencapai 100 meter, senar ini digunakan untuk membuat garis lurus
horizontal agar saat pemasangan batu tidak terjadi kesalahan atau tidak
rata , dengan adanya senar ini dapat mempermudah tukang dalam proses
pengerjaan Senar yang dipakai dapat kita lihat pada gambar 4.4
22
2) Meteran
jarak. Meter ini digunakan untuk mengukur panjang dan tinggi dalam proses
Gambar 4. 5 Meteran
3) Waterpas
23
Gambar 4. 6 WaterPASS
4) Cangkul
lempeng besi dan diberi tangkai panjang untuk pegangan. Batu yang
Gambar 4. 7 Cangkul
5) Sekop
24
yang bertangkai panjang,untuk tankainya sendiri biasanya terbuat dari
Gambar 4. 8 Sekop
6) Concrete Mixer
Concrete Mixer atau yang sering disebut molen berguna untuk mencampur
adukan beton secara merata pada waktu berputar. Alat ini digunakan
khusus untuk volume pekerjaan yang relatif kecil dan non struktural
dan lain – lain. Drum pengaduk mempunyai dua macam kecepatan gerak,
yaiti gerak untuk mengatur posisi drum dan gerak untuk mencampur
25
Gambar 4. 9 Concrete Mixer
Palu sebagai alat pemukul merupakan peralatan utama dan paling penting
proses pembelah batu ,palu yang digunakan ialah palu yang peganganya
dari kayu karena itu lebih efektif dalam proses pembelahan itu sendiri.
gambar 4.10.
26
8) Drum Air
ukuranya yang lebih besar dan mudah dicari sehinga drum ini dapat
bekas dari proyek sebelumya dan dapat dipakai lagi guna untuk
biasa dibuat dengan papan dan dipaku yang dibuat sesuain dengan gambar
27
a) Kedudukan patoknya harus berjarak cukup dari rencana pekerjaan
b) Pilih papan kayu sebagai bowplank yang bias dipakai untuk posisi
c) Harus dipasang sisi atas atas pada bowplank harus terletak satu bidang
Gambar 4. 12 Bowplank
10) Cetok / Sendok Semen
Cetok adalah alat utama tukang batu berupa sendok adukan yang terbuat
dari lempengan logam dan kayu sebagai pegangan,cetok ini gunakan untuk
bagi bawahnya.cetok ini terbuat dari besi biasa karena untuk menjaga
28
kelenturan dan kedinamisan alat ini saat digunakan. Cetok yang digunakan
gambar 4.14.
29
BAB V
dapat bejalan dengan baik dan lancar. Pelaksanan pekerjaan merupakan hal yang
proyek maka dari itu dalam tahap ini harus membutuhkan ketelitian dan
perencanaan yang matang maupun tenaga ahli yang prefesional agar semuanya
sumber daya yang dapat berupa bahan, alat dan tenaga kerja. Pengaturan
ketiganya secara baik dan benar dari segi biaya, kualitas maupun waktu.
Pelaksanaan proyek sangat diperlukan agar pekerjaan dalam proyek dapat berjalan
dengan lancar, efektif, tepat waktu dan efisien, oleh karena itu pengadaan
pemakaian dan alokasi dari masing-masing sumber daya yang ada harus dikontrol
secara terus menerus agar dapat dicapai hasil yang optimum.Selain itu kualitas
bahan bangunan yang baik bukan saja bahan bangunan tersebut telah memenuhi
30
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan tetapi juga bahan bangunan tersebut
masih dalam kondisi baik pada saat akan digunakan, sehingga perlu adanya
lapangan yang baik agar kualitas bahan bangunan tetap terjaga pada saat akan
digunakan.
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan
tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng
yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Tanah yang
1. Menahan gaya tekan lateral tanah aktif (aktivelateral force soil ) yang
2. Menahan gaya tekan lateral air ( lateral force water ) yang beresiko
disebabkan adanya elevasi muka air tanah yang cukup tinggi.dalam hal ini
31
V.3 Jenis-jenis Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah dalam dunia teknik sipil memiliki banyak jenis. Adapun
jenis-jenis konstruksi dinding penahan tanah yang perlu kamu ketahui dalam
mengandalkan beratnya
gravity retaining wall ini biasanya berupa material pasangan batu atau
dari badan
32
Dinding kantilever merupakan dinding beton bertulang (reinforced concrete) yang
berbentuk huruf T. Tulangan tersebut berfungsi untuk menahan momen dan gaya
lintang bekerja pada bagian kantilever dindingnya. Ada tiga bagian struktur yang
3) Ujung kaki tapak (toe). Prinsip kerja dari dinding kantilever yaitu
Sheet pile atau turap banyak digunakan untuk menahan tekanan tanah aktif
lateral tanah pada timbunan maupun untuk membendung air (coverdam). Sheet
pile umumnya terbuat dari bahan material beton pra tegang (prestrees concrete)
dan baja. Sheet pile juga cocok untuk dipasang pada konstruksi bangunan tinggi
33
yang memiliki basement. Sheet pile sering digunakan sebagai dinding penahan
murah. Selain itu, sheet pile memiliki ketahanana yang sangat tinggi terhadap
konstruksi yang berupa kumpulan blok-blok yang disusun secara vertikal ke atas
dari anyaman kawat logam galvanis yang kemudian diisi dengan agregat kasar
berupa batu kali. Selain berfungsi untuk menahan tekanan tanah, dinding penahan
gabion ini juga berfungsi untuk memperbesar konsentrasi resapan air ke dalam
tanah (infiltrasi).
34
5. Dinding Penahan Tanah Blok Beton atau Block Concrete Retaining Walls
Dinding penahan tanah tipe blok beton adalah kumpulan blok-blok beton
masif padat yang disusun secara vertikal ke atas dengan menggunakan sistem
berstandar dengan proses fabrikasi berupa beton precast dan kemudian proses
5. Diaphragm Wall
35
Diaphragm walls dilakukan dengan dengan sistem penggalian parit dengan
dari kombinasi rangkaian bored pile dan bentonite cement pile yang saling
bertautan. Contiguous pile ini bersifat sementara (temporary) dan kedap air.
Sedangkan soldier piles merupakan struktur dinding penahan tanah yang tidak
kedap air terdiri dari rangkaian bored pile yang diberi jarak tertentu.
36
8. Revetment
berfungsi untuk memperkuat dan melindungi tanah dari gerusan aliran sungai atau
ombak pantai. Konstruksi jenis ini dapat dibuat dari kayu, beton atau bebatuan.
Pada dasarnya revetment ini memiliki fungsi untuk memproteksi atau mengurangi
risiko yang timbul akibat adanya efek gerusan/erosi yang dapat merusak
kestabilan lereng/tanggul.
. Crib walls adalah dinding penahan tanah yang terbuat dari potongan- potongan
beton precast, logam, atau kayu, dan topang oleh angkur-angkur yang ditanak di
37
10. Tumpuan jembatan (bridge abutment)
Yaitu dinding dengan perluasan dinding tumpuan (wing wall) untuk menahan
urugan jalan masuk (approach fill) dan juga menahan erosi.Pengetahuan mengenai
dinding penahan tanah (retaining walls) memang penting dipahami sebelum Anda
konstruksi seperti underpass dan basement. Pemasangan retaining walls ini dapat
mencegah terjadi longsor akibat beban yang terus-menerus diterima oleh tanah.
1. Tahap persiapan
1) Mengajukan request site yang memuat jadwal rencana kerja dan dokumen
lain yang mendukung proses pelaksanaan pekerjaan, untuk diperiksa
konsultan pengawas dan disetujui direksi pekerjaan.
2) Pembersihan lokasi sebelum pemasangan bowplank dan menyiapkan
pondasi struktur baik elevasi dan dimensi galian.
3) Pengukuran dan pemasangan bowplank sebagai acuan dimensi pasangan
batu sesuai gambar kerja.
38
Tahap persiapan perencanaan DPT dapat dilihat pada gambar 5..11
2. Tahap Pelaksanaan
1. Manajemen
39
i. Tahap pelaksanaan perencanaan DPT dapat dilihat pada gambar
5.12
2. Pengerjaan
40
adalah Peletakan batu pertama dapat dilihat pada gambar 5.13.
41
Gambar 5.16 pemasangan batu
f. Setiap rongga atau celah antar batu diisi dengan bahan adukan dari
semen dan pasir sesuai dengan komposisi campuran yang
ditentukan setebal 2-5 cm.Pengisian campuran pada rongga dapat
dilihat pada gambar 5.18
42
g. pasangan batu dibuat lubang sulingan. Kecuali ditentukan lain oleh
gambar atau direksi pekerjaan. Lubang sulingan dapat dibuat
dengan memasang pipa pvc yang berdiameter 50 mm.Lubangan
suling dapat kita lihat pada gambar 5.19
43
Gambar 5.21 plasteran pola mata sapi
3. Pengendalian
Landasan untuk lapis rembesan air (permeable) dan katung penyaring
disediakan bila diperlukan. Pada struktur dengan panjang menerus,
dipasang deletasi setebal 3 cm pada rentang jarak tidak lebih dari 20 m.
4.Tahap Akhir
44
atau demobilisasi.pasangan batu yang tidak memenuhi syarat bisa
dilihat pada gambar 5.23
rembesan air , sehingga pada saat rembesan air , itu tidak stabil
(c) Tidak ada penyaringan pada pipa dari sisi dalam pada
rembesan air , sehingga pada saat rembesan air , itu tidak stabil
45
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Tanah Gravitasi
VI.2 Saran
Saran terhadap proyek ini adalah pentingnya campuran agregat kasar dalam
kuat
46
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/09/dinding-penahan-tanah-retaining
walls.html
http://eprints.uny.ac.id/64747/4/04.%20BAB%20II.pdf
http://scholar.unand.ac.id/20710/2/Bab%20I.pdf
https://www.sakaagungabadi.com/semen/ https://asiacon.co.id/blog/pengertian-
dan-ukuran-batu-split
47