Disusun Oleh :
MILA ARTIKA
NIM : 321810001
BEKASI 2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
MILA ARTIKA
NIM : 321810001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Arsitektur
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
MILA ARTIKA
NIM : 321810001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Arsitektur
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan kesehatan, kesempatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan Laporan Kerja Prakter ini.
Laporan Kerja Praktek ini merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh
Mahasiswa Jurusan Arsitektur progam S1 di Universitas Pelita Bangsa.
Tujuan utama dari kerja praktek ini adalah untuk memantapkan teori dan
praktek yang telah dipelajari di kampus dan dapat di aplikasikan di lapangan.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis sadar tanpa adanya bantuan
doa, usaha dan dukungan dari berbagai pihak penulisan Laporan Kerja Praktek ini
tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu melalui kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
iv
8. Kedua orang tua penulis, yang selalu mendo’akan, memberikan dukungan
moril dan materil.
MilaArtika
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 31
3.1 Apartemen ......................................................................................................... 31
3.1.1 Definisi Apartemen ................................................................................... 31
3.1.2 Perkembangan Apartemen ........................................................................ 32
3.1.3 Klasifikasi Apartemen............................................................................... 33
3.2 Fungsi Apartemen ............................................................................................. 41
3.3 Fasilitas Apartemen .......................................................................................... 42
3.4 Definisi Kontraktor ........................................................................................... 42
3.5 Definisi Proyek Konstruksi ............................................................................... 42
3.6 Pengawasan Proyek .......................................................................................... 43
3.7 Definisi Konsultan Pengawas ........................................................................... 44
3.8 SOW (stick on wall) .......................................................................................... 45
3.8.1 Bahan yang digunakan dalam stick on wall .............................................. 46
3.8.2 Kelebihan dan Kekurangan SOW ............................................................. 47
BAB IV ............................................................................................................................. 48
PROSES PELAKSANAAN ............................................................................................. 48
4.1 Pelaksanaan Pekerjaan SOW ( stick on wall ) .................................................. 48
4.2 Pekerjaan Dinding Gypsum .............................................................................. 48
4.2.1 Alat dan Bahan Pekerjaan Dinding Gypsum ............................................ 48
4.2.2 Pelaksaan Pemasangan Dinding Gypsum ................................................. 52
4.3 Pekerjaan Plafond Gypsum ............................................................................... 54
4.3.1 Alat dan Bahan Pemasangan Plafond ....................................................... 54
4.3.2 Pelaksanaan Pemasangan Plafond............................................................. 58
4.4 Permasalahan Proyek ........................................................................................ 61
4.4.1 Sambungan Pada Dinding Stick On Wall Tidak Rata ............................... 62
4.4.2 Dinding Stick On Wall / Gypsum Berjamur ............................................. 62
4.4.3 Dinding Stick On Wall Kurang Maju ....................................................... 63
4.4.4 Dinding Stick On Wall Rusak ................................................................... 64
4.4.5 Plafond Banyak Dilubangi ........................................................................ 64
4.5 Solusi Permasalahan ......................................................................................... 65
4.5.1 Solusi Permasalahan Permukaan Dinding Stick On Wall / Gypsum Tidak
Rata Pada Bagian Sambungan .................................................................................. 65
4.5.2 Solusi Permasalahan Dinding Stick On Wall / Gypsum Berjamur............ 65
4.5.3 Solusi Permasalahan Dinding Stick On Wall Kurang Maju ..................... 65
4.5.4 Solusi Permasalahan Dinding Stick On Wall Rusak ................................. 65
vii
4.5.5 Solusi Permasalahan Plafond Banyak Dilubangi ...................................... 66
BAB V .............................................................................................................................. 67
PENUTUP ........................................................................................................................ 67
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 67
5.2 Saran ................................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 69
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR BAGAN
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
bertanggung jawab dalam ruangan atau unit A, terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar
mandi, 1 balkon, dan 1 ruang tamu.
Maka dari uraian penjelasan diatas penulis akan melaporkan hasil kerja
praktek yang dituangkan dalam laporan ini, dengan judul Pelaksaan dan
Pengawasan Pekerjaan Stick On Wall (SOW) Apartemen Meikarta Distric I Tower
B53021 Unit A Blok B2.
2
c) Mengetahui gambaran umum pada pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan arsitektur terutama pekerjaan stick on wall di Apartement
Meikarta Distrik 1 Tower B53021
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang diadakannya kerja prakter,
perumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan dan manfaat kerja praktek, waktu
dan tempat pelaksanaan, sistematika penyusunan laporan.
3
BAB II Tinjauan Umum
Pada bab ini membahas mengenain profil perusahaan, latar belakang
pembangunan proyek, struktur organisasi proyek, visi dan misi perusahaan, lingkup
pekerjaan proyek dan lokasi proyek.
BAB III Tinjauan Pustaka
Pada bab ini berisikan informasi tentang pengertian apartemen, proyek
konstruksi, penjelasan tentang stick on wall .
BAB IV Pelaksaan
Pada bab ini penulis menguraikan tetang pengamatan dan pembahasan
laporan kerja praktek lapangan yang dilaksanakan di PT. Harmoni Jaya Sejahtera.
BAB V Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari kerja praktek yang telah
dilaksanakan oleh mahasiswa, serta berbagai pengarahan sehingga tidak terjadi
kesalahan bila nanti menjalankann pekerjaan di lapangan.
4
BAB 2
TINJAUAN UMUM
5
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
6
2. Pemimpin Proyek (Project Manager) dijabat oleh R Prabowo
Project Manager merupakan perwakilan dari pihak pelaksana pekerjaan
yang memimpin proyek. Adapun tugas dan wewenang project manager adalah
sebagai berikut :
Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan mengontrol
pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek.
Menolak hasil kerja subkontraktor dan atau mandor yang tidak sesuai
dengan OD/DOD/OPM/Cost Control sesuai dengan RAB untuk item
yang sejenis.
Menetapkan, menerapkan dan mengembangkan metode kerja.
Mengelola dan mengendalikan pelaksanaan.
Mengusulkan sub kontraktor dan supplier.
Mendapatkan data-data yang dibutuhkan dari divisi terkait secara
akurat dan benar.
Menerbitkan sertifikat pembayaran sub kontraktor dan membverivikasi
tagihan supplier.
Menandatangani dokumen dan berkas-berkas kerja dalam lingkup tugas
dan tanggung jawabnya.
Melakukan penilaian kinerja bawahan.
Memberikan usulan keniakan gaji, promosi, mutasi dan demosi.
Penambahan dan pengelolaan tenaga kerja.
Mengusulkan kebutuhan pelatihan dan mengembangan bawahan.
Memberikan sanksi pembinaan terhadap pelanggaran tata tertib kerja
bawahan.
3. Site Manager dijabat oleh Budi Wijanarko
Site manager bertujuan untuk mengelola kegiatan operational proyek
(structural, architectural dan MEP), penerapan sistem dan prosedur secara efektif
serta melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Adapun tanggung jawab dan wewenang site manager adalah sebagai
berikut :
Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan mengontrol
pelaksanaan operasioanl pelaksanaan proyek.
7
Mengusulkan metode kerja.
Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan proyek.
Menandatangani dokumen dan berkas-berkas kerja dalam lingkup tugas
dan tanggung jawabnya.
Menolak hasil kerja subkontraktor dan atau mandor yang tidak sesuai
dengan mutu dan waktu yang telah ditentukan.
Melakukan penilaian kinerja bawahan.
Memberikan usulan kenaikan gaji, promosi, mutasi dan demosi.
Penambahan dan pengelolaan tenaga kerja.
4. Mechanical electrical plumbing (MEP) supervisor dijabat oleh Erwin Saugi
MEP supervisor bertujuan untuk terlaksananya kegiatan operasional
Mechanical Electrical Plumbing (MEP) proyek sesuai target yang telah ditentukan
(biaya, mutu, waktu, dan safety), penerapan sistem dan prosedur secara efektif serta
terlaporkan hasil kegiatannya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
Tanggung jawab dan wewenang MEP supervisor adalah sebagai berikut :
Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan mengontrol
pelaksanaan operasional MEP proyek.
Menegur atau memperingatkan dan mengusulkan penggantian sub
kontraktor ME yang tidak bekerja sesuai spesifikasi yang telah
ditentukan (mutu maupun waktu).
Menolak hasil kerja sub kontraktor dan atau mandor ME yang tidak
sesuai dengan mutu dan waktu yang telah ditentukan.
Memverifikasi dokumen dan berkas-berkas kerja dalam lingkup tugas
dan tanggung jawabnya.
5. Admin dan Gudang Logistic dijabat oleh Jovi
Admin dan gudang bertujuan untuk menjamin tersedianya pasokan material
dan peralatan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan dengan tingkat efektifitas dan
efisiensi yang tinggi dan terevalusinya hasil kegiatannya untuk keperluan
pengembangan sistem logistik serta terlaporkannya hasil kegiatannya sesuai dengan
kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tanggung jawab dan wewenang
admin dan gudang adalah sebagai berikut :
8
Membuat perencanaa, mengatur, melaksanakan, dan mengontrol
pelaksanaan operasional pengadaan dan pengiriman material atau alat.
Mengusulkan calon supplier atau sub kontraktor yang akan dipakai.
Menetapkan, menerapkan dan mengembangkan metode kerja.
Menolak pembelian material secara cash tanpa ada alasan yang jelas.
Menolak permintaan penunjukan supplier dan sub kantraktor yang tidak
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Menandatangani dokumen dan berkas-berkas kerja dalam lingkup tugas
dan tanggung jawabnya.
Membuat surat teguran kepada supplier atau sub kontraktor yang lalai
dalam hal mutu dan waktu pengiriman.
6. Administrasi dan Keuangan dijabat oleh Annisa dan Mega
Administrasi dan keuangan bertujuan untuk terlaksananya kelancaran
administrasi, komunikasi, dan keuangan, tersediannya data yang akurat dan
sistematis serta terlaporkannya semua hasil kegiatan di area proyek sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan. Tanggung jawab dan wewenang administrasi dan
keuangan adalah sebagai berikut :
Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan mengontrol
pelaksanaan kegiatan operasional administrasi di proyek.
Melakukan dokumentasi dan mendistribusikan stasioneri.
Memeriksa berkas-berkas pendukung berkaitan dengan data yang akan
diinput.
7. Drafter dijabat oleh Veronica Arta
Drafter bertujuan untuk melaksanakan kegiatan operasional pembuatan
gambar suatu proyek sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Tanggung
jawab dan wewenang drafter adalah sebagai berikut :
Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan mengontrol
pelaksanaan drawing.
Menandatangani dokumen hasil kerja dan berkas-berkas kerja dalam
lingkup tugas dan tanggung jawabnya.
8. Safety officer (K3) dijabat oleh Koswara
9
Safety officer sebagai pihak pertama yang merespon apabila terjadi
kecelakan di tempat kerja. Tanggung jawab dan wewenang safety officer adalah
sebagai berikut:
Menciptakan lingkungan pekerjaan yang aman, nyaman, dan ramah
lingkungan.
Menyiapkan tempat tinggal pekerja konstruksi dan MCK (mandi, cuci,
kakus).
Memasangan tanda-tanda keselamatan kerja dan memberi batas aman
area kerja. Seperti tangga emergency, bambu pembatas, dan rambu-
rambu keselamatan kerja.
Memastikan pekerja memakai APD (Alat Pelindung Diri), seperti helm,
safety shoes, google (kacamata pelindung), dan air plug (pembatas
kebisingan).
9. Surveyor Sipil dijabat oleh Ari, Ade Rifain, Salman, dan Jono. Surveyor ME
dijabat oleh Hilman
Surveyor bertujuan untuk terlaksananya kegiatan operasioanl survey sesuai
dengan gambar yang telah disetujui dan melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan. Tanggung jawab dan wewenang surveyor adalah
sebagai berikut:
Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan mengontrol
pelaksanaan operasional survey.
Menentukan teknis pelaksanaan survey.
Menandatangani dokumen dan berkas-berkas kerja dalam lingkup tugas
dan tanggung jawabnya (internal).
Mengeluarkan Surat Perintah Lembur untuk Assistant Surveyor sesuai
kebutuhan.
10
Gambar 2.1 Lavon Swancity
Sumber : Google (http://harmonijayasejahtera.co.id/swan_gallery.html)
LAVON by Swan City, sebuah proyek kota mandiri terbaru di Cikupa
Tangerang. Swan City didirikan dengan visi untuk menjadi pemimpin global dalam
perencanaan kota dan pengembangan kota baru. Jl. Suvarna Sutera Boulevard
Suvarna Sutera No.19, Wana Kerta, Kec. Ps. Kemis, Tangerang, Banten 15560.
Memiliki lahan seluas 60 hektar, kota Lavon Swan City akan dibangun dengan
konsep mixed use hunian, komersial, perkantoran dan hotel bintang 5.
11
Gambar 2.3 Icon City Delta Mas
Sumber : Google (http://harmonijayasejahtera.co.id/deltamas_gallery.html)
Icon City Cikarang menghadirkan pilihan Rukan (Rumah Kantor) berskala
premium mulai dari 3.5 lantai hingga 4.5 lantai di kawasan industri Cikarang,
Industri terbesar di Jabodetabek yang sangat cocok untuk berbagai macam bisnis;
seperti perbankan, Food and Beverage, Klinik kesehatan dan Retail. Icon City
berada di kota Delta Mas, dekat dengan pemerintahan daerah Bekasi, kawasan
KITIC (Kawasan Industri Terpadu Indonesia-China), Delta Silicon, Lippo
Cikarang, Kawasan Industri Hyundai. Berlokasi di tengah kawasan perumahan kota
Deltamas dan perindustrian Cikarang yang berkembang pesat. Icon City
memberikan solusi ruang kantor kualitas premium. Setiap unit ruko memiliki
pilihan fasad khusus dengan tingkat kenyamanan yang unik. Tiap ruko ditetapkan
dalam luas berbagai ukuran dan dirancang dengan indah ruang modern, gedung-
gedung arsitektur khas memberikan penyewa dengan berbagai fasilitas ikonisitas.
Icon City memancarkan gaya dan kemewahan, dari fasade kubus kaca tipisnya.
Ruko ikonik Icon City dirancang untuk mencegah panas pada siang hari dan energi
konsep penggunaan bangunan. Premium dan desain modern ada pada bangunan 4
lantai dengan ukuran total bangunan 640 m². Setiap unit dilengkapi dengan lift
pribadi, dan tempat parkir yang luas di sekitar unit.
12
2.4 Jakarta Garden City
Sumber : Google (http://harmonijayasejahtera.co.id/jakartagarden_gallery.html)
Jakarta Garden City (JGC) adalah pengembangan kota mandiri terpadu yang
terletak di kawasan strategis yakni di Cakung, Jakarta Timur, Indonesia.
Kotamadya ini memiliki tanah seluas 370 hektar. Mencakup perumahan, komersial,
perkantoran, dan properti multifungsi. JGC sendiri sebelumnya dikembangkan oleh
developer asal Singapura, yaitu Keppel Land, yang bermitra dengan PT
Modernland Realty Tbk.
13
Sukaresmi, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Adapun tipe yang ditawarkan
mulai studio seluas 30 m² kemudian tipe 1 BR+1 BR(46 m²), dan tipe 2 bedroom
seluas 60 m². Dengan Lahan terbuka yang fleksibel 1,3 ha taman pribadi
terhubungkan dengan taman pedestrial dengan lahan yg luar biasa dan hijau
Fasilitas yg bagus termasuk kolam renang, club olahraga yang eksklusif, taman,
resto dll.
14
2.6 Lokasi Proyek
Posisi kawasan yang dikelilingi beberapa lokasi strategis, salah satunya
Lippo Cikarang,di mana ribuan perusahaan raksasa nasional dan multi nasional
berbasis di lokasi ini. Selain itu, Meikarta juga didukung dengan kemudahan akses,
dengan adanya pembangunan berbagai infrastruktur baru seperti Pelabuhan Laut
Dalam Patimban, Bandar Udara Internasional Kertajati, kereta cepat Jakarta-
Bandung,Stasiun LRT Cawang-Bekasi Timur dan Cikarang, monorail dan jalan
layang tol Jakarta – Cikampek, sehingga cocok dijadikan sebagai hunian dan tujuan
investasi serta gaya hidup (life style), sehingga menjadikan Aparatemen Meikarta
ini sebagai sebuah great investment untuk jangka panjang.
a. Pembersihan Lokasi
b. Pekerjaan Arsitektur
- Pekerjaan Dinding
- Pekerjaan Plester
- Pekerjaan Dinding Keramik
- Pekerjaan Lantai
- Pekerjaan Plafond
15
- Pekerjaan Kusen, Pintu Dan Jendela
- Pekerjaan Pengecatan
- Pekerjaan Sanitair Dan Toilet
- Pekerjaan Aksessoris
c. Pekerjaan Elektrikal
- Instalasi listrik
- Pekerjaan penangkal petir
- Instalasi generator set
d. Pekerjaan Elektronik
- Instalasi Fire Alarm
- Instalasi tata suara
- Instalasi sistem MATV
- Instalasi sistem GPON
- Instalasi CCTV
e. Pekerjaan Mekanikal
- Instalasi tata udara
- Instalasi plumbing, sanitasi & drainase
- Instalasi pemadam kebakaran
- Instalasi transportasi dalam gedung
16
Gambar 2.7 Layout type unit Studio
Sumber : Google (http://meikarta.com/explore_apartment.php)
17
Gambar 2.9 Layout type unit 3BR
Sumber : Google (http://meikarta.com/explore_apartment.php)
No Keterangan
1 BRICKWORK AND BLOCKWORK
Autoclaved Aerated Concrete wall; jointing and pointing in
cement mortar including stiffeners, door lintels; as specified
in the drawing and specification
Internaly
75mm Thick wall
100mm Thick wall
Externaly
100mm Thick wall
Concrete
140mm thick reinforced concrete parapet 1000mm
high
75mm thick reinforced concrete wall
100mm thick reinforced concrete wall
2 CARPENTRY AND JOINERY
TIMBER DOOR
18
Timber doors and frames as specified; fixing at heads and
jambs to concrete or blockwork, as specified in the Drawing
Single leaf doors
Doors and frames to suit opening 950x2050mm to
entrance WD-01
Doors and frames to suit opening 850x2050mm to
bedroom WD-02
Doors and frames to suit opening 750x2050mm to
bathroom WD-03
Kitchen cabinet with stone finishes including accessories as
specified in the Drawings
Overall size 1200x600mm
19
3 IRONMONGERY
DOOR IRONMONGERY
Supply, deliver, store, sort out, label as necessary and fix
ironmongery with matching screws, as specified in The
Drawing
Door handle
- Lever handle; Type HW-01a
- Lever handle; Type HW-01b
- Push handle; Type HW-11
Locksets
- Lock body; Type HW-02
- Hand wheel cylinder; Type HW-03
- Hand wheel lock cylinder; Type HW-03
- Pipe well lock; Type HW-08
Hinges
- Hidden hinge; Type HW-09
- Stainless steel hinge; Type HW-06
Door closer
- Ming mounted sucker
Door viewer
- Door mirror; Type HW-07
4 METAL WORKS
BALUSTRADE
Balustrades 990mm high; 38mm diameter steel pipe sprayed
with oil paint; with steel bracket and steel plate;fixing to
concrete; as specified in the Drawing
- Balustrades
HANDRAILS
20
Handrail; 50mm diameter steel pipe sprayed with oil paint;
with steel bracket and steel plate; fixing to concrete wall; as
specified in the Drawing
- Handrail
RAILINGS
Railing 1210mm high; as specified in the Drawings
- Balcony railing
Railing 210mm high; as specified in the Drawings
- Balcony railing
STEEL DECK
Steel deck; 2270mm height; 550mm width beside parapet
wall at roof
SUNDRIES
Signage, as specified in the Drawing
Drawing stainless steel floor logo
Overall size 1100x600mm; To elevator hall
Allow for room signage
Room signage
Brushed stainless steel door frame, as specified in the
Drawing
Overall size 1100x2200mm; Type MT-01
FIRE EXTINGUISHER CABINETS
Fire extinguisher cabinets as shown on drawings
FIRE-RATED DOORS
Fire rated steel doors and frames with observation windows
as specified;fixing at heads and jambs to concrete or
blockwork; as specified in the Drawing
Single leaf doors
- Doors and frames to suit opening 900x2050mm
(Type FD-01) to
typical staircase
- Doors and frames to suit opening 900x2050mm
21
(Type FD-01) to roof
staircase
- Doors and frames to suit opening 900x2050mm
(Type FD-01) to LMR
Room
-Doors and frames to suit opening 1000x2050mm
(Type FD-02) to
typical fire lift lobby
- Doors and frames to suit opening 900x2050mm
(Type FD-03) to
typical shaft door
- Doors and frames to suit opening 600x1200mm
(Type FD-05) to
typical shaft door
FIRE-RATED DOORS
Fire rated steel doors and frames with observation windows
as specified; fixing at heads and jambs to concrete or
blockwork; as specified in the Drawing
Double leaf doors
- Doors and frames to suit opening 900x1900mm
(Type FD-04) to
typical shaft door
- Doors and frames to suit opening 1100x1200mm
(Type FD-06) to typical shaft door
NON FIRE-RATED DOORS
SHUTTER DOORS
Shutter doors and aluminium alloy frames as specified; fixing
at heads and jambs to concrete or blockwork; as specified in
the Drawing
ALUMINIUM DOORS
22
Annealed glass doors and aluminium alloy frames as
specified; fixing at heads and jambs to concrete or blockwork;
as specified in the Drawing
External Doors
Single leaf doors
- Doors and frames to suit opening 850x2100mm
(Type TM0821); to
washing machine room
Sliding Doors
- Sliding doors and frames to balcony 1200x2100mm
(Type TM1221); to
balcony
- Sliding doors and frames to balcony 1600x2100mm
(Type TM1621); to balcony
23
ALUMINIUM WINDOW (CONT'D)
Annealed glass doors and aluminium alloy frames as
specified; fixing at heads and jambs to concrete or blockwork;
as specified in the Drawing
- Overall size 480x600mm (Type C0406)
- Overall size 560x1200mm (Type C0512B)
- Overall size 600x600mm (Type C0606)
- Overall size 600x1200mm (Type C0612)
- Overall size 800x1200mm (Type C0812)
- Overall size 800x1200mm (Type C0812A)
- Overall size 980x1200mm (Type C0912A)
- Overall size 980x1200mm (Type C0912A')
- Overall size 970x1200mm (Type C0912B)
- Overall size 970x1200mm (Type C0912B')
- Overall size 920x1200mm (Type C0912C)
- Overall size 920x1200mm (Type C0912C')
- Overall size 1150x1200mm (Type C1112C)
- Overall size 1150x1200mm (Type C1112C')
- Overall size 1260x1200mm (Type C1212C)
- Overall size 1260x1200mm (Type C1212C')
- Overall size 1260x1200mm (Type C1212D)
- Overall size 1260x1200mm (Type C1212D')
- Overall size 1300x1200mm (Type C1312)
- Overall size 1300x1200mm (Type C1312')
- Overall size 1380x1200mm (Type C1312F)
- Overall size 1380x1200mm (Type C1312F')
- Overall size 1430x1200mm (Type C1412B)
- Overall size 1430x1200mm (Type C1412B')
- Overall size 1585x1200mm (Type C1512A)
- Overall size 1585x1200mm (Type C1512A')
24
ALUMINIUM WINDOW (CONT'D)
Annealed glass doors and aluminium alloy frames as
specified; fixing at heads and jambs to concrete or blockwork;
as specified in the Drawing (Cont'd)
- Overall size 1600x1200mm (Type C1612)
- Overall size 1600x1200mm (Type C1612')
- Overall size 1670x1200mm (Type C1612A)
- Overall size 1670x1200mm (Type C1612A')
- Overall size 1780x1200mm (Type C1712)
- Overall size 1780x1200mm (Type C1712')
- Overall size 1935x1200mm (Type C1912)
- Overall size 1935x1200mm (Type C1912')
- Overall size 2000x1200mm (Type C2012)
- Overall size 2000x1200mm (Type C2012')
- Overall size 2150x1200mm (Type C2112A)
- Overall size 2150x1200mm (Type C2112A')
- Overall size 2230x1200mm (Type C2212B)
- Overall size 2230x1200mm (Type C2212B')
- Overall size 2260x1200mm (Type C2212C)
- Overall size 2260x1200mm (Type C2212C')
- Overall size 2325x1200mm (Type C2312)
- Overall size 2325x1200mm (Type C2312')
- Overall size 2300x1200mm (Type C2312A)
- Overall size 2300x1200mm (Type C2312A')
- Overall size 2400x1200mm (Type C2412)
- Overall size 2400x1200mm (Type C2412')
- Overall size 2420x1200mm (Type C2412B)
- Overall size 2420x1200mm (Type C2412B')
- Overall size 2485x1200mm (Type C2412C)
- Overall size 2485x1200mm (Type C2412C')
- Overall size 2500x1200mm (Type C2512B)
- Overall size 2500x1200mm (Type C2512B')
25
5 WALL CEILING FINISHINGS
IN-SITU FINISHES
Cement and sand plaster; as specified
Internally
To wall; smoke free lobby
To wall corridor and lift lobby
To wall: bathroom
10mm thick border to bathroom and wastafel
To wall; water tank
To wall; generator room
To wall; staircase
To wall; kitchen backsplash
Externally
to wall: balcony and washing room
to wall: roof deck and LMR
GRC Board
Externally
12mm thick to wall: unit outside
Skimcoat
Internally
To wall; smoke free lobby
To ceiling; smoke free lobby
To wall; water tank
To ceiling; water tank
To wall; generator room
To ceiling; generator room
To wall and sloping soffits of staircase
Externally
To ceiling; balcony & AC out
WALL CEILING FINISHINGS (CONT'D)
Gypsum
26
9mm thick stick on wall: bedroom & living room
To ceiling unit; bedroom & living room
To ceiling; corridor and lift lobby
Gypsum Water Resistant
To ceiling; bathroom
Stainless steel finishing
Stainless steel 1,2mm lift door jamb
WATERPROOFING SYSTEM
To wall; bathroom
To wall; water tank
To wall; kitchen backsplash
CERAMIC TILE FINISHES
Supply and install ceramic tiles; include cement and sand
backing as specified
- 400x400mm to walls; Type CT-04 to bathroom
- 100x400mm to walls; Type CT-5 to bathroom
6 FLOOR FINISHINGS
IN-SITU FINISHES
Cement and sand screed; as specified
To AC out
To staircase
Cement and sand screed in trowelled smooth; as specified in
the Drawing
To smoke free lobby
To water tank room
To generator room
To MEP room
WATERPROOFING SYSTEM
To water tank floor
To bathroom
To balcony
27
To kitchen
To AC out
CERAMIC TILE FINISHES
Supply and install ceramic tiles; including screeded bed /
waterproof base (measured separately) and pointing with
matching colour cement grout; as specified
- 600x600mm homogeneous tiles to floors; Type CT-
1 to living room
- 600x600mm homogeneous tiles to floors; Type CT-
1 to corridor and lift lobby
- 400x400mm ceramic tiles to floors; Type CT-2 to
balcony
- 400x400mm ceramic tiles to floors; Type CT-3 to
bathroom
- 400x400mm ceramic tiles to floors; Type CT-11 to
bedroom
CERAMIC TILE FINISHES (CONT'D)
Supply and install ceramic tiles; including screeded bed /
waterproof base
(measured separately) and pointing with matching colour
cement grout; as
specified
- 100x400mm Threshold; Type CT-5 to bathroom
- 100x600mm Threshold; Type CT-7 to corridor
- 100x400mm Threshold; Type CT-7 to bedroom
- Step nosing to landing and treads; Type CT-13
PVC FINISHES
- 60mm high to skirting at bedroom
- 60mm high to skirting at living room
- 100mm high to skirting at corridor and lift lobby
- 100mm high to skirting at smoke free lobby
- 125mm high to skirting at balcony
28
FLOOR HARDENER
To smoke free lobby
To staircase
7 WATER PIPING AND SANITARY PLUMBING
SYSTEM
MIRROR
Mirror to toilet; including all necessary backing and frame
Overall size 900x1350mm
9 PAINTING, POLISHING AND OTHER SIMILAR
WORK
29
EMULSION PAINT
Apply one coat of primer and two coat of white emulsion
paint; as specified in the Drawing and Specification
To walls; Type PT01 to corridor and lift lobby
To walls; Type PT01 to bedroom and living room
To walls; Type PT01 to bathroom
To ceiling; Type PT01 to corridor
To ceiling; Type PT01 to bedroom and living room
To ceiling; Type PT01 to bathroom
To wall; kitchen backsplash
To wall; wastafel
WEATHERSHIELD PAINT
To walls; applied to external blockworks
To ceiling; balcony and AC out
To walls; roof deck and LMR
30
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Apartemen
3.1.1 Definisi Apartemen
Beberapa definisi “apartemen” adalah sebagai berikut
Tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan ruang
duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi yang
terletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa
tempat tinggal. (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1994, p: 69)
Bangunan hunian yang dipisahkan secara horisontal dan vertikal agar
tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat
rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai
dengan standar yang ditentukan. (Ernst Neufert, 1980, p: 86)
Sebuah unit tempat tinggal yang terdiri dari Kamar Tidur, Kamar Mandi,
Ruang Tamu, Dapur, Ruang Santai yang berada pada satu lantai bangunan vertikal
yang terbagi dalam beberapa unit tempat tinggal. (Joseph De Chiara & John
Hancock, 1968).
Jadi secara umum apartemen dapat didefinisikan sebagai bangunan
bertingkat yang memiliki unit-unit hunian yang di mana setiap unit terdapat ruang
yang dapat menampung aktifitas sehari-hari, dan antar penghuni saling berbagi
fasilitas yang disediakan secara bersama-sama. Terdiri dari unit-unit hunian untuk
keluarga disertai dengan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Apartemen adalah
wadah relaksasi untuk melepas lelah karena kegiatan sehari-hari, serta bebas dari
kebisingan, kecemasan, dan tekanan. Apartemen harus memberikan keindahan,
kenyamanan, dan privasi bagi keluarga yang tinggal didalamnya.
31
Gambar 3.1 Contoh Gambar Apartemen
Sumber : Google (https://jowonews.com/2016/02/17/19489/)
Penemuan bahan bangunan yang ringan dan kuat, seperti alumunium, baja,
berbagai ragam kaca, dan beton mutu tinggi, semuanya mengakibatkan orang
mempunyai alternative pilihan bagi rancangan bangunan tinggi.
32
Perkembangan bangunan tinggi telah melalui berbagai tahapan gaya
rancang bangun. Yang masing-masing menghasilkan bentuk skyline kota-kota
besar dan memacu orang untuk merancang bangunan yang lebih tinggi lagi.
33
perbulan ataupun per tahun. Biaya utilitas seperti listrik, air, gas,
teleponditanggung sendiri oleh penghuni. Sementara biaya maintenance dan
gajipegawai pengelola apartemen ditanggung oleh pemilik. Penghuni yang
tidakingin tinggal lagi di apartemen tersebut harus mengembalikan
apartementersebut kepada pemiliknya, kemudian pemilik akan mencari lagi
orang baru untuk mengisi unit-unitnya yang kosong.
Apartemen dengan sistem beli
Apartemen dengan system beli dibagi menjadi 2 yaitu :
Apartemen dengan sistem kepemilikan bersama (cooperative
ownership). Pada apartemen ini, setiap penghuni memiliki saham dalam
perusahaan pemilik apartemen serta menempati satu unit tertentu sesuai
dengan ketentuan perusahaan. Penghuni hanya bisa menjual unitnya
kepada orang yang telah dianggap cocok oleh penghuni apartemen
lainnya. Bila terdapat unit apartemen yang kosong, maka sahamnya
akan dibagi rata diantara penghuni dan mereka harus menanggung
semua biaya maintenance unit yang kosong tersebut, sampai unit
tersebut ditempati oleh penghuni baru.
Condominium. Pada apartemen ini, setiap penghuni menjadi pemilik
dari unitnya sendiri dan memiliki kepemilikan yang sama dengan
penghuni lainnya terhadap fasilitas dan ruang publik. Penghuni bebas
untuk menjual, menyewakan ataupun memberikan kepemilikannya
kepada orang lain. Jika terdapat unit apartemen yang kosong, maka
biaya maintenance unit itu ditanggung oleh badan pengelola apartemen
itu.
34
Low-Rise Apartemen. Apartemen dengan ketinggian kurang dari tujuh
lantai dan menggunakan tangga sebagaialat transportasi vertikal. Biasanya
untuk golongan menengah ke bawah.
Walked-Up Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas tiga lantai
sampai dengan enam lantai. Apartemenini kadang-kadang memiliki lift,
tetapi bisa juga tidak. Jenis apartemen ini disukai olehkeluarga yang besar
(keluarga inti ditambahkan dengan orang tua). Gedung apartemen hanya
terdiri dari dua atau tiga unit apartemen.
Garden Apartemen. Bangunan apartemen dua sampai empat lantai.
Apartemen ini memiliki halaman dan taman disekitar bangunan. Apartemen
ini sangat cocok untuk keluarga inti yang memiliki anak kecil karena anak-
anak dapat mudah mencapai ke taman. Biasanya untuk golongan menengah
ke atas.
d. Berdasarkan tipe unitnya (Akmal,2007)
Studio
Unit apartmen yang hanya memiliki satu ruang. Ruang ini sifatnya
multifungsi sebagai ruang duduk, kamar tidur dan dapur yang semula
terbuka tanpa partisi. Satu-satunya ruang yang terpisah biasanya hanya
kamar mandi. Apartemen tipe studio relatif kecil. Tipe ini sesuai dihuni oleh
satu orang atau pasangan tanpa anak. Luas minimal 20-35 m2 .
35
Gambar 3.2 Contoh Apartemen Type Studio
Sumber : google (https://interiordesign.id/tipe-apartemen/)
Loft
Loft adalah bangunan bekas gudang atau pabrik yang kemudian
dialihfungsikan sebagai apartemen. Caranya adalah dengan
menyekatnyekat bangunan besar ini menjadi beberapa hunian. Keunikan
apartemen adalah biasanya memiliki ruang yang tinggi, mezzanine atau dua
lantai dalam satu unit. Bentuk bangunannya pun cenderung berpenampilan
industrial. Tetapi, beberapa pengembang kini menggunakan istilah loft
untuk apartemen dengan mezzanine atau dua lantai tetapi dalam bangunan
yang baru. Sesungguhnya ini salah kaprah karena kekhasan loft justru pada
konsep bangunan bekas pabrik dan gudangnya
36
Gambar 3.4 Contoh Apartemen Type Loft
Sumber : Google (https://interiordesign.id/tipe-apartemen/)
Penthouse
Unit hunian ini berada dilantai paling atas sebuah bangunan apartemen.
Luasnya lebih besar daripada unit-unit di bawahnya. Bahkan, kadang-
kadang satu lantai hanya ada satu atau dua unit saja. Selain lebih mewah,
penthouse juga sangat private karena memiliki lift khusus untuk
penghuninya. Luas minimumnya adalah 300 m2.
37
Open corridor apartment. Koridor pada tipe ini bersifat terbuka
dengan pembatas terhadap ruang luar berupa tembok atau railing
yang ketinggiannya tidak lebih dari 1–1,5 meter.
Closed corridor apartment. Koridor bersifat tertutup oleh dinding,
kadang memiliki bukaan berupa jendela ataupun jalusi atau bahkan
tidak ada bukaan sama sekali.
Double-loaded corridor apartment
Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga
seringkali terletak ditengah-tengah bangunan (central corridor).
Walk-up Apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah menggunakan
tangga. Ketinggian bangunan apartemen ini maksimal hanya 4 lantai.
Apartemen ini dirancang dengan koridor seminimal mungkin dan
kebanyakan unit hunian dekat dengan tangga sirkulasi. Apartemen ini dapat
dibagi lagi menjadi dua berdasarkan letak tangga sirkulasinya, yaitu :
Core - type walk up apartment. Pada apartemen tipe ini tangga
sirkulasi (stair core) dikelilingi oleh unit-unit hunian. Berdasarkan
jumlah unit hunian yang mengelilinginya, apartemen ini dapat
dibagi lagi menjadi 3 tipe yaitu :
1. Duplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi dua unit hunian
2. Triplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi tiga unit hunian
3. Quadruplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi empat unit
hunian
Corridor – type walk up apartment. Pada apartemen ini tangga
sirkulasi terletak di kedua ujung koridor. Dengan menggunakan tipe
sirkulasi ini dapat memperbanyak jumlah unit pada satu lantai.
Elevator Apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift dan memiliki
sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga yang seringkali juga merupakan
tangga darurat. Umumnya apartemen ini dilengkapi dengan lobby atau
38
ruang tunggu lift. Ketinggian bangunan umumnya diatas 6 lantai. Ada dua
macam sistem lift yang dapat digunakan pada tipe apartemen ini yaitu:
Lift yang digunakan berhenti di setiap lantai bangunan
Lift yang digunakan diprogram untuk berhenti hanya pada lantai-
lantai tertentu pada bangunan (Skip - floor elevator system).
Umumnya system ini digunakan pada apartemen dengan sistem
penyusunan lantai Duplex. Kelebihan sistem ini antara lain dapat
mengurangi koridor publik dan memperluas ukuran unit hunian pada
lantai dimana lift tidak berhenti. Kelemahannya terletak pada
perlunya menambah tangga pada setiap unit hunian.
39
saja. Bila massa bangunan dihubungkan oleh suatu massa
penghubung, umumnya massa penghubung terletak di tengah
dengan massa lain mengelilinginya. Lift dan tangga diletakkan pada
massa penghubung tersebut. Sementara untuk massa yang hanya
dihubungkan oleh pedestrian, tiap massa akan memiliki lift dan
tangga masing-masing.
Apartemen dengan bentuk Varian (campuran antara Slab dan
Tower)
h. Berdasarkan golongan sosial (Savitri & Ignatius & Budiharjo & Anwar &
Rahwidyasa,2007) pada pembangunan apartemen
Apartemen Sederhana
Apartemen Menengah
Apartemen Mewah
Apartemen Super Mewah
Yang membedakan keempat tipe diatas adalah fasilitas yang terdapat dalam
apartementersebut. Semakin lengkap fasilitas dalam sebuah apartemen,
maka semakin mewahapartemen tersebut. Pemilihan bahan bangunan dan
sistem apartemen juga berpengaruh.Semakin baik kualitas material dan
semakin banyak pelayannya, semakin mewah apartemen tersebut.
i. Berdasarkan penghuni (Savitri & Ignatius & Budiharjo &Anwar &
Rahwidyasa, 2007)
Apartemen Keluarga
Apartemen ini dihuni oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anaknya.
terdiri dari 2 hingga 4 kamar tidur, belum termasuk kamar tidur pembantu
yang tidak selalu ada. Biasanya dilengkapi dengan balkon untuk interaksi
dengan dunia luar.
Apartemen Lajang
Apartemen ini dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah dan
biasanya tinggal bersama teman. Mereka menggunakan apartemen sebagai
tempat tinggal, bekerja, dan beraktivitas lain diluar jam kerja.
Apartemen Bisnis / Ekspatrial
40
Apartemen ini digunakan oleh para pengusaha untuk bekerja karena mereka
telah mempunyai hunian sendiri diluar apartemen ini. Biasanya terletak
dekat dengan tempat kerja sehingga member kemudahan bagi pengusaha
untuk mengontrol pekerjaannya.
Apartemen Manula
Apartemen ini merupakan suatu hal yang baru di Indonesia, bahkan bias
dibilang tidak ada meskipun sudah menjadi sebuah kebutuhan. Diluar negeri
seperti Amerika, Cina, Jepang dan lain-lain, telah banyak ditemui
apartemen untuk hunian manusia usia lanjut. Desain apartemen disesuaikan
dengan kondisi fisik para manula dan mengakomodasi manula dengan alat
bantu jalan.
41
3.3 Fasilitas Apartemen
Apartemen layaknya rumah sewa yang dibuat bersusun/bertingkat-tingkat
sehingga secara fisik apartemen dan rumah susun adalah sesuatu yang hampir sama.
Fasilitas dalam apartemen tidak pernah ditentukan secara mutlak, menyesuaikan
dengan kelas apartemen itu sendiri. Berikut adalah beberapa fasilitas yang pastinya
ada pada apartemen :
1. Tempat Tidur
2. Kamar Mandi
3. Dapur/Pantry
4. Tempat Duduk/Sofa
5. Parkir
6. Security
42
tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu
hasil kegiatan yang berupa bangunan.
d. Menurut Imam Soeharto ( 1999 )
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan sementara yang
berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan
dimaksudkan untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digariskan
dengan jelas.
43
6. Melaksanakan pengecekan terhadap material konstruksi yang diperlukan
untuk memperoleh jaminan bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasinya
44
Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site
instruction).
Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
Konsultan pengawas biasa diadakan pada proyek bangunan dengan skala
besar seperti gedung bertingkat tinggi, bagian ini bisa merangkap dalam hal
management konstruksi didahului dengan kalimat yang disingkat MK namun
perbedaannya adalah MK mengelola jalannya proyek dari mulai perencanaan,
pelaksanaan sampai berakhirnya proyek sedangkan konsultan pengawas hanya
bertugas mengawasi jalannya pelaksanaan proyek saja. Dalam kondisi nyata
kontraktor agar bias saling melengkapi dalam pelaksanaan pembangunan sehingga
tidak ada pihak yang dirugikan misalnya kontraktor dibatasi oleh waktu dalam
melaksanakan pekerjaan jadi akan terpengaruh dari prossel approval material atau
shop drawing dari konsultan pengawas (Kanisius, 1996).
45
membangun rumah atau bangunan yang lebih tahan lama plus aman. Merupakan
salah satu teknik finishing pada dinding dan plafond dengan cara menutup
permukaan dinding dengan gypsum, dan bias untuk menurtup langit-langit
bangunan, gypsum biasanya berbentuk lembaran denagn ukuran yang telah
ditentukan. Dengan menggambungkan komponen-komponen yang menjadi satu
kesatuan baik dari sisi berat, suara, ketahanan api dan estetika keindahan yang
dimilikinya. Stick on wall memiliki karakteristik yang beragam dilihat dari
beberapa segi, antara lain :
46
3. Kompon
Menurut Arifatul Husna, (2016) kompon berfungsi sebagai bahan finishing
akhir pentup celah sambungan antara gypsum dan material perekat gypsum
ke bata ringan. Material kompon adalah serbuk halus instant khusus, dan
produk tersebut biasanya bisa didapatkan pada semua supplier gypsum.
47
BAB IV
PROSES PELAKSANAAN
2 Spidol
48
3 Cutter
4 Meteran
5 Skrap
6 Kape
49
7 Cetok/Adukan
8 Ember
9 Palu Karet
50
1 Yoshino Gypsum Board
1200x2400x9mm
3 Kompon Elepent
4 Lem / Perekat
51
4.2.2 Pelaksaan Pemasangan Dinding Gypsum
1. Lakukan pengecekan terhadap pasangan dinding bata ringan atau kolom praktis
dengan menggunakan waterpass, jika terdapat kemiringan maka toleransi yang
diberikan sebesar 10 mm
2. Jika terdapat kemiringan pada dinding bata ringan atau kolom praktis yang
melebihi batas toleransi sebesar 10 mm maka dilakukan chipping / menambah
plesteran terlebih dahulu.
6. Lakukan pemberian perekat tersebut pada gypsum dengan jarak 300 mm antar
perekat gypsum.
7. Pasang gypsum board tebal 9 mm yang sebelumnya telah diberi perekat pada
pasanagan dinding bata ringan, lakukan penekanan secukupnya dengan
menggunakan jidar alumunium serta dicek kemiringannya dengan menggunakan
waterpass.
9. Untuk mengecek kesikuan area sudutan luar dan sudutan dalam dicek dengan j
menggunakan besi siku.
10. Setelah gypsum board tersebut terpasang dan perekat sudah mengering dengan
waktu 1x24 jam maka pengerjaan dilanjutkan dengan memberikan compound
pada area sambungan gypsum board.
52
11. Beri kompon dasar pada sambungan gypsum board, yang dilajutkan dengan
memasang kain kasa / jointing tape.
53
4.3 Pekerjaan Plafond Gypsum
4.3.1 Alat dan Bahan Pemasangan Plafond
Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan
plafond yang dilaksanakan di lapangan, sebagai berikut :
No Alat Gambar
1 Jidar Alumunium
2 Cutter
3 Meteran
54
4 Spidol
5 Ember
6 Skrap
7 Gunting Kawat
55
8 Bor Sekrup
9 Waterpass
No Bahan Gambar
1 Yoshino Gypsum Board
1200x2400x9mm
56
2 Jidar Alumunium
3 Shadow Line
4 Sekrup
5 Kompon
57
6 Plafond Km / Wc
Yoshino Gypsum Board
Waterproof
1200x2400x9mm
Langkah awal dari cara pasang plafon gypsum adalah mengukur garis
ketinggian pada langit-langit ruangan. Buatlah empat titik ditiap sudut ruangan
menggunakan waterpass selang, kemudian tarik garis lurus dari satu titik ke titik
lainnya menggunakan tali pensil. Sehingga terlihat marking garis elevasi pada
dinding rumah, garis elevasi tersebut berguna sebagai panduan pemasangan rangka
hollow plafon pada dinding.
58
3. Pengukuran Ulang
Setelah sekeliling dinding ruangan telah dipasang wall angle atau rangka
hollow, cara pasang plafon rumah selanjtnya dengan melakukan pengukuran luas
ruangan. Pengukuran dilakukan pada batang wall angle dari pinggiran satu dinding
dengan interval jarak 60 cm. Pengukuran dimulai dari pinggiran dinding yang satu
hingga ke sisi dinding yang lain secara berurutan, agar ketika dipasang tidak terjadi
salah ukuran yang disebabkan perbedaan ketebalan dinding. Saat melakukan
pengukuran, jangan lupa berilah tanda untuk setiap jarak 60 cm. Lakukan hal yang
sama dengan dinding yang berseberangan lainnya. Pengukuran ini berfungsi untuk
pemasangan hollow pada bagian tengah rangka plafon atau biasa disebut sebagai
bentangan hollow tengah.
59
Sehingga hollow atas dan bawah akan terlihat saling bersilangan satu dengan yang
lainnya. Buatlah ukuran tanda pada dinding yang lebar dengan interval jarak antar
tanda 80 cm. Lakukan pemotongan pada hollow yang mempunyai panjang berlebih,
sehingga sesuai dengan ukuran pada tanda yang telah dibuat. Jika sudah pas,
letakkan semua hollow tepat di atas hollow bawah, kemudian sekrup dengan
kencang pada sisi kiri, kanan dan bawah hingga menembus hollow bawah.
Setelah semua hollow bagian atas terpasang, langkah selanjutnya dari cara
pasang plafon gypsum adalah membuat gantungan rangka hollow bagian atas dan
bagian bawah ke rangka atap rumah. Anda bisa membuatnya dengan jarak antar
gantungan mulai dari 80 cm, 100 cm, hingga 120 cm. Idealnya penggantung
gunakan jarak 80 cm karena semakin rapat jarak antar gantungan, semakin kokoh
rangka plafon yang dibuat. Sebagai penggantung Anda dapat menggunakan kawat
atau potongan hollow yang ada. Ukurlah jarak hollow bagian atas dengan rangka
atap, kemudian sekruplah bagian komponen atas ke rangka atap jika ukurannya
sudah pas. Sekrup juga komponen bawah pada bagian hollow atas
dan hollow bawah. Pastikan hollow bawah rata, setelah semua gantungan
terpasang, pastikan skrup terpasang dengan kuat dan tidak goyang. Tahap
selanjutnya adalah melakukan penutupan rangka plafon dengan papan gypsum.
8. Finishing
60
optimal, sebaiknya proses pendempulan diulang 2 hingga 3 kali. Setelah
pendempulan selesai dan hasilnya tampak rapi, bisa langsung mengecatnya
sehingga plafon lebih indah dan rapi.
61
4.4.1 Sambungan Pada Dinding Stick On Wall Tidak Rata
Pada permukaan dinding yang tidak rata pada area komponan atau
sambungan setiap papan gypsum yang terpasang.
62
Pada pekerjaan stick on wall di lapangan terdapat adanya permasalahan
yakni stick on wall yang telah dipasang menjadi berjamur.
Pekerjaan di lapangan terkadang tidak sesuai dengan yang ada pada gambar
kerja
1. Stop kontak lebih menonjol jadi tidak tertanam didalam dinding stick on
wall
2. Dinding miring
63
4.4.4 Dinding Stick On Wall Rusak
64
4.5 Solusi Permasalahan
Solusi masalah merupakan sebuah proses dimana suatu keadaan terdapat
adanya suatu permasalahan, kemudian permasalahan tersebut diamati, dianalisis
dan dan dibuat penyelesaiannnya dengan cara menemukan akar permasalahannya.
Dengan demikian dapat mencegah, mengurangi atau menghilangkan permasalahan
pada pekerjaan sebelum dikerjakan.
65
terkena benturan kemudian diganti dengan potongan gypsum baru yang disambung
dengan kompon.
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pengamatan yang sudah dilakukan praktikan serta data
yang diperoleh di proyek Apartemen Meikarta Distric I pada pelaksanaan dan
pengawasan pekerjaan stick on wall Tipe 3BR Unit A Blok B2, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat deskripsikan sesuai dengan permasalahan diatas, antara
lain :
67
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, Imelda. 2007. Menara Apartemen . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
De Chiara, Joseph & Callender, John Hancock. 1990. Time Saver Standart for
Building Types, Texas: Mcgraw-Hill
68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80