Oleh:
ANDRE FATURACHMAN
41187011150018
Oleh
Andre Faturachman
41187011150018
Menyetujui, Mengetahui,
i
HALAMAN PERSETUJUAN
DOSEN PENGUJI
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan tim penguji ujian sidang Kerja
Praktek Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Universitas Islam “45”
Bekasi.
TIM PENGUJI
ii
LEMBAR BIMBINGAN
KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN RUSUNAMI TOWER A
- Kurva S
- Struktur organisasi proyek
- ACC Sidang
iii
LEMBAR BIMBINGAN
KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN RUSUNAMI TOWER A
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
karunia dan nikmat yang telah kita rasakan terutama nikmat iman dan islam. Serta
atas kehendak-Nyalah, saya bisa menyelesaikan laporan kerja praktek, meskipun
tidak sedikit kendala dan kesulitan yang dialami dalam menyusun laporan ini.
Tercapai dan terlaksananya kerja praktek dan terselesaikannya laporan ini
tidak terlepas dari bantuan dan partisipasinya dari Bapak dan Ibu dan teman-
teman semua, serta perkenankan saya untuk mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Kedua orang tua saya, yang senantiasa selalu mendoakan dan memberikan
semangat.
2. Sri Nuryati S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Fakultas Teknik Sipil
Universitas Islam “45” Bekasi.
3. Fajar Prishesnanto S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing Kerja Praktek.
4. Ucapan terima kasih juga kepada para Pembimbing di lapangan PT.
Totalindo Eka Persada Tbk, sebagai pelaksana Kontraktor Proyek
Pembangunan Rusunami Tower A Klapa Village, yang telah senantiasa
memberikan arahan dan ilmu-ilmu selama kerja praktek.
Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak menjadi amal sholeh
yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah
SWT. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan wawasan dan menjadi
sumber bacaan untuk pengembangan proses pembelajaraan. Selain itu diharapkan
mahasiswa mendapat kemudahan dalam memahami mata kuliah Kerja Praktek,
serta menjadi refrensi untuk penyusunan laporan kerja praktek.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
3.2.2. Konsultan Perencana....................................................... 19
3.2.3. Konsultan Pengawas ....................................................... 20
3.2.4. Kontraktor Pelaksana ...................................................... 21
3.3 Struktur Organisasi Proyek ......................................................... 22
3.3.1. Head Office ..................................................................... 24
3.3.2. Project Manager (PM).................................................... 24
3.3.3. Construction Manager .................................................... 25
3.3.4. Site Administration ......................................................... 26
3.3.5. Quality Control Manager (QC) ...................................... 26
3.3.6. Quantity Surveyor Manager (QS) ................................... 27
3.3.7. Manager MEP (Mechanical Electrical Plumbing) ......... 27
3.3.8. HSE Manager (Health Safety Encironment) .................. 28
3.3.9. Area Leader/Site Manager.............................................. 28
3.3.10. HR & GA ......................................................................... 29
3.3.11. Supervisor/Pengawas ...................................................... 29
3.3.12. Surveyor .......................................................................... 30
3.3.13. Drafter/Cad Operator ..................................................... 30
3.3.14. Gudang Logistik ............................................................. 31
3.4 Jadwal Pelaksanaan Proyek ........................................................ 31
3.5 Sistem Kontrak ........................................................................... 33
3.5.1. Laporan dan Rapat .......................................................... 34
BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN ...................................................... 36
4.1. Tinjauan Umum .......................................................................... 36
4.2. Fasilitas Konstruksi..................................................................... 36
4.2.1 Jenis-Jenis Peralatan yang digunakan ............................. 37
4.3. Material Konstruksi .................................................................... 45
4.4. Pelaksanaan Pekerjaan Kolom .................................................... 48
4.5. Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai .......................... 57
4.6. Permasalahan dan Pemecahnya .................................................. 65
4.6.1. Permasalahan .................................................................. 65
4.6.2. Pemecah Masalah ............................................................ 67
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 70
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 70
5.2. Saran ........................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.21. Pemasangan Bekisting Kolom .....................................................51
Gambar 4.22. Pengecekan Verticality Kolom ....................................................52
Gambar 4.23. Pengecekan Kolom.......................................................................52
Gambar 4.24. Penuangan Beton .........................................................................54
Gambar 4.25. Proses Pengecoran Kolom ...........................................................54
Gambar 4.26. Tempat Bekisting Setelah di Bongkar .........................................55
Gambar 4.27. Penambalan Kolom .....................................................................55
Gambar 4.28. Bekisting pada Balok ...................................................................57
Gambar 4.29. Bekisting pada Pelat Lantai .........................................................58
Gambar 4.30. Penulangan Balok ........................................................................59
Gambar 4.31. Penulangan pada Pelat Lantai ......................................................60
Gambar 4.32. Beton Ready Mix di Masukan ke Concrete Pump .......................62
Gambar 4.33. Pengecoran Balok dan Pelat Lantai .............................................62
Gambar 4.34. Alat Auto Levelling Pengecoran Balok dan Pelat Lantai.............63
Gambar 4.35. Pembongkaran Aluma Table atau Table Form ...........................63
Gambar 4.36. Beton Keropos pada Kolom ........................................................66
Gambar 4.37. Proses Penambalan Beton Keropos .............................................68
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
MULAI
Studi pustaka
Pengumpulan data
Masa
bimbingan
Asistensi TIDAK
laporan
YA
Sidang kerja praktek
SELESAI
Gambar 1.1. Bagan Alur (Flow Chart) Pelaksanaan Kerja Praktek di Lapangan
ini dalam beberapa bab yang secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang kerja
praktek, tujuan kerja praktek, manfaat kerja praktek,
waktu dan tempat kerja praktek, lingkup pembahasan
kerja praktek, metode pelaksanaan kerja praktek, dan
sistematika penulisan laporan kerja praktek.
BAB II : GAMBARAN UMUM PROYEK
Pada bab ini dipaparkan tentang gambaran umum proyek,
latar belakang proyek, data-data umum proyek, fasilitas
proyek, dan peraturan proyek.
BAB III : MANAJEMEN PROYEK
Pada bab ini menjelaskan gambaran terkait sistem
manajemen dan stuktur organisasi sebagai subjek dalam
berjalannya proyek.
BAB IV : PELAKSANAAN PROYEK
Pada bab ini dijelaskan tentang pelaksanaan pekerjaan
dan hasil kerja praktek.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari laporan
kerja praktek dan saran-saran untuk perbaikan.
BAB II
7
8
MANAJEMEN PROYEK
15
16
1. Money (dana)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar – kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang
harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat – alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari
suatu organisasi.
2. Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak
ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah mahkluk kerja.
4. Material (bahan)
Material terdiri bahan setengah jadi dan bahan jadi, untuk mencapai
hasil yang lebih baik dalam menggunakan bahan material sebagai
salah satu sarana untuk tercapainya mutu yang sesuai dengan rencana.
OWNER
KSO
Sarana Jaya - Totalindo
KONTRAKTOR
Garis Perintah
Garis Koordinasi
a. Pelaksanaan pekerjaan.
b. Prestasi kerja yang dicapai.
c. Jumlah tenaga kerja yang digunakan.
d. Jumlah bahan dan material yang masuk.
e. Keadaan cuaca dan termasuk hambatan-hambatan yang terjadi
selama proyek berlangsung.
f. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja,
peralatan, dan alat pendukung lain yang digunakan sesuai dari
spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan
memperhatikan beberapa faktor penting yaitu waktu, biaya,
kualitas dan keamanan pekerjaan.
g. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan
metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
h. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal atau time
schedule yang telah disetujui bersama.
i. Berhak mengajukan permohonan untuk mendapatkan
perpanjangan waktu pelaksanaan kepada pengawas dalam hal
keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal yang bersifat
diluar dugaan.
apabila salah satu unsur tidak bekerja dengan baik maka dapat
mempengaruhi kelancaran proses pelaksanaan proyek, misalnya apabila
bagian administrasi tidak terampil dalam mengatur arus keluar masuk
keuangan proyek maka dapat menyebabkan kendala dalam mengadakan
pembelian material atau keterlambatan upah pekerja sehingga mengurangi
motivasi dan semangat dalam bekerja.
Struktur organisasi proyek pembangunan Rusunami Tower A
Klapa Village oleh kontraktor PT. Totalindo Eka Persadaga, Tbk.
Kontraktor secara umum mempunyai susunan organisasi yang terdapat
pada Lampiran 7.
HEAD OFFICE
Ir. H.Joni
PROJECT MANAGER
Ir. Nina Rahayu
CONSTRUCTION MANAGER
Mardani
Garis Perintah
Garis Koordinasi
3.3.10. HR & GA
HR & GA adalah pengaturan dan penetapan kebikasanaan
dalam dan penggunaan untuk mewujudkan semua tugas-tugas
pokok sehingga tujuan kerja orang dapat diwujudkan secara efektif
dan efisien. Adapun tugas-tugas HR & GA sebagai berikut:
1. Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek untuk
pegawai bulanan sampai dengan pekerja harian dengan spesialisasi
keahlian masing-masing bidang sesuai posisi organisasi proyek
yang dibutuhkan.
2. Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek.
3. Membuat laporan akuntasi proyek dan meyelesaikan perpajakan
serta retribusi.
4. Mencatat aktivitas proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas,
alat-alat proyek dan sejenisnya.
3.3.11. Supervisor/Pengawas
Pengawas adalah orang yang ditunjuk oleh site manager
untuk mengawasi para pekerja di lapangan dan dibantu oleh
mandor. Pengawas bertanggung jawab atas pekerjaannya kepada
site manager.
Pengawas lapangan mempunyai wewenang dan tanggung
jawab mengenai masalah-masalah teknis di lapangan serta
mengkordinasikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi bagiannya.
Adapun tugas pengawas lapangan adalah sebagai berikut:
1. Memahami gambar desain dan spesifikasi sebagai pedoman di
lapangan.
2. Membuat ijin pelaksanaan.
3. Melakukan penilaian kinerja para pekerja per tahap pekerjaan.
30
3.3.12. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab surveyor adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan survey elevasi bangunan.
2. Memahami gambar pada proyek sebelum pekerjaan.
3. Mengadakan survey elevasi dari tanah sekitarnya dan proses galian
4. Menentukan titik-titik kordinat tiang pancang.
5. Memonitoring dan Menentukan elevasi slab/lantai pada saat
pengecoran sesuai gambar kerja.
6. Menentukan letak tegaknya kolom dan titik-titik penting dalam
bangunan.
7. Memeriksa atau mengevaluasi hasil pengukuran diatas.
8. Menjamin pekerjaan pengukuran di lapangan berjaln dengan lancar
dan akurat.
9. Bertanggung jawab kepada site manager.
36
37
a. Site Office
Pada site office terdapat beberapa peralatan yang sering
digunakan oleh karyawan/staf proyek sesuai dengan bidangnya,
seperti komputer, printer dan mesin fotocopy. Komputer yang
digunakan memiliki spesifikasi yang tinggi dan berisi program Teknik
Sipil berupa Autocad.
b. Gudang
Pada gudang terdapat beberapa peralatan dan material yang
sering digunakan oleh karyawan/staff proyek sesuai dengan bidangnya
seperti gerindra, mesin las, paku, kawat bendrat dan tempat
penyimpanan alat kerja lain.
c. Lapangan/Area Proyek
pada lapangan atau area proyek terdapat beberapa peralatan
yang sering digunakan oleh karyawan/staff proyek dan pekerja lainnya
sesuai dengan bidangnya.
2. Truck Mixer
Truck mixer berfungsi sebagai pengangkut beton siap
dipergunakan (readymix). Pada proyek pembangunan rusunami
Tower A Klapa Village ini truck mixer yang digunakan berasal PT.
Waskita Beton Precast selaku supplier readymix. Satu buah truck
mixer memiliki kapasitas muatan beton ±7 m3. Dalam truck mixer
terdapat tabung dan selang air untuk membersihkan sisa-sisa beton
yang tertinggal di dalam molen setelah pengecoran. Molen beton
tetap berputar hal ini dilakukan ubtuk mencegah beton mengalami
pengerasan pada saat di perjalanan atau saat menunggu giliran di
poyek.
4. Concrete Pump
Concrete Pump adalah alat untuk memompa beton ready mix
dari truck mixer ke lokasi pengecoran. Penggunaan Concrete Pump
ini untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi waktu pengecoran,
digunakan untuk pengecoran plat lantai/slab dan balok. Cara
menyalurkan adonan beton segar dari bawah ke tempat pengecoran
yang letaknya sulit dijangkau oleh truck mixer. Cara menyalurkan
nya dengan pipa dengan cara dipompa oleh Concrete Pump.
40
6. Scaffolding
Scaffolding adalah alat yang terdiri dari rangkaian besi yang
dapat dibongkar pasang maupun diatur ketinggiannya dengan
menambah rangkaian besi sampai ketinggian yang di rencanakan.
Scaffolding digunakan untuk jalan pekerja dan staff karyawan yang
41
8. Bekisting
Dalam pembuatan beton, bekisting berupa papan plywood
dengan tebal 20 mm yang sudah dirangkai dengan besi-besi
bekisting sesuai dengan bentuk dan ukuran kolom.
11. Theodolith
Theodolith adalah alat ukur yang digunakan pada proyek
konstruksi bangunan. Theodolith digunakan oleh surveyor yang
berfungsi untuk menentukan titik-titik as pada bangunan, mengukur
sudut dalam bidang horizontal dan vertikal. Sebagai alat bantu
dalam pengukuran digunakan rambu ukur. Theodolith yang
digunakan adalah Topcon DT-200.
4) Pengukuran meteran
2. Besi Tulangan
Besi tulangan merupakan besi yang digunakan untuk
penulangan konstruksi beton. Besi tulangan yang digunakan adalah
besi polos dan besi ulir. Besi polos dan besi ulir dibedakan dalam
penggunaannya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan masing-masing.
Ketentuan besi tulangan polos BJTP 24, fy = 240 MPa, untuk
ketentuan besi tulangan ulir BJTD 40, fy = 450 MPa. Produsen besi
tulangan di proyek pembangunan rusunami Tower A Klapa Village ini
PT. Inter World Stell Mills Indonesia.
b. Pengukuran As Kolom
Pelaksanaan pekerjaan Pengukuran/marking as kolom digunakan alat
berupa theodolith, waterpass, dan rambu mistar bak ukur oleh pekerja
surveyor. Berikut urutan pekerjaan pengukuran:
1. Pembersihan as kolom pada 2 pondasi kolom yang sebelumnya
sudah dibuat kemudian pembuatan 2 garis pinjaman 1 m dengan
bantuan meteran tandai garis pinjaman tersebut menggunakan spidol
permanen.
2. Pembuatan jarak as kolom menggunakan roll meter dengan cara
menarik roll meter dari as sebelumnya berjarak 5 meter kemudian
dilakukan penandaan dengan spidol permanen.
3. Pengecekan vertically kolom menggunakan theodolite dengan cara
dirikan theodolite pada titik pinjaman 1 m, tembak tanda pada titik
pinjaman kolom yang kedua kemudian putar theodolite 90° tembak
ke pondasi berikutnya kemudian beri tanda dengan spidol permanen.
1. Bekisting Balok
Tahapan pemasangan bekisting balok adalah sebagai berikut:
a. Scaffolding Aluma table atau table form yang sudah di setting di
tempat area proyek, disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di
lapangan, baik untuk bekisiting balok maupun plat lantai.
b. Memperhitungkan ketinggian scaffolding aluma tabel atau table
form balok dengan mengatur ring lock dan hinge rail
beam/breaker sampai bottom balok sesuai dengan gambar
kontruksi.
c. Pada hinge rail beam/breaker dipasang alas balok kayu plywood
dengan tebal 20 mm sebagai pengecoran balok.
d. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan
siku yang dipasang di atas.
6. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting dan Scaffolding Aluma table atau table
form dilakukan pada setelah beton balok dan pelat berumur
mencapai 80% kekuatan maksimumnya, pembongkaran bekisting
dilaksanakan setelah beton berumur ±7 hari. Pembongkaran
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
4.6.1. Permasalahan
Permasalahan yang ada dalam proses pembangunan rusunami
tower A klapa village antara lain:
A. Permasalahan Non – Teknis
1. Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Para pekerja sebagian tidak memakai perlengkapan Alat
Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja, diantaranya para
pekerja melepas helm proyek pada saat bekerja dan para
pekerja banyak yang tidak memakai sepatu safety pada saat
bekerja atau area proyek.
66
2. Faktor Cuaca
Faktor cuaca termasuk penyebab terhambatnya kemajuan
proyek, faktor cuaca yang dimaksud adalah hujan. Saat hujan
turun ini mengakibatkan penundaan proses pengecoran,
karena jika pengecoran dilakukan pada saat hujan turun
makan air bertambah pada beton dan mengakibatkan beton
menjadi encer sehingga nilai slump akan berubah. Pada saat
proyek berjalan dibulan Oktober 2018 dan January 2019
masih sering terjadi hujan yang mengakibatkan tertundanya
pekerjaan pengecoran sehingga mengalami kemunduran dari
jadwal pelaksanaan.
3. Sumber Daya Manusia
Pekerja yang telah mendapat gaji yang dilakukan selama dua
minggu sekali biasanya akan pulang ke daerah asal, sehingga
menyebabkan pengurangan SDM yang cukup banyak.
B. Permasalahan Teknis
1. Material Besi yang Terlambat
Adanya keterlambatan material besi sebagai bahan utama
pekerjaan struktur. Sehingga pekerjaan menjadi tertunda dan
mengalami kemunduran dari jadwal yang telah di tentukan.
2. Kerusakan Alat
Kerusakan alat merupakan salah satu penyebab mundurnya
jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam proyek tersebut, adapun
kerusakan alat yang ditemui kerja praktek berlangsung:
- Kerusakan pada alat concrete pump, kebocoran pada salah
satu pipa tremi yang menyebabkan pengecoran balok dan
plat lantai terlambat.
3. Faktor Pelaksanaan
Jarak pembesian sengkang kolom dan balok yang kurang
sesuai dengan gambar.
67
2. Faktor Cuaca
Untuk mengatasi penundaan pekerjaan yang diakibatkan oleh
hujan maka harus diberlakukan jam tambahan atau jam
lembur untuk mengejar ketinggalan progres pekerjaan.
Namun, pemberlakuan jam lembur harus diperhatikan agar
tidak mengurangi kualitas dari hasil pekerjaan akibat
kemampuan tenaga kerja.
3. Sumber Daya Manusia
Menyikapi karakteristik pekerja tersebut sebaiknya pihak
kontraktor harus menyiapkan pekerja cadangan dari daerah
tersebut sehingga jumlah yang pulang ke daerah tempat asal
dapat digantikan, atau dapat dilakukan sistem rolling
sehingga jadwal pemberian gaji tidak bersamaan agar tidak
mengalami kekurangan jumlah pekerja.
3. Faktor Pelaksanaan
Untuk mencegah kesalahan dalam pembesian sengkang,
maka Quality Control meningkatkan pengawasan dan
melakukan koordinasi kepada mandor dan pekerja agar tidak
terjadi kesalahan yang sama.
4. Beton Keropos
Cara untuk mengatasi beton yang keropos dapat dilakukan
dengan menambal langsung atau grouting menggunakan
semen khusus (semen sika) agar struktur tertutup kembali
dengan baik.
5.1. Kesimpulan
Keimpulan yang diperoleh penulis selama menjalankan kerja
praktek pada Proyek Pembangunan Rusunami Tower A Klapa Village
Jakarta Timur adalah sebagai berikut:
a. Proyek ini memiliki jenis kontrak Unit Price yang dalam pengadaan
dananya berasal dari owner. Sehingga dalam pelaksanaannya diawasi
dan diaudit oleh konsultan. Mulai dari pelaksanaan dilapangan,
perijinan dan keuangan.
b. Dalam pelaksanaan proyek manajemen proyek berjalan dengan baik,
contohnya pada pekerjaan sturktur setiap item pekerjaan selalu
diajukan ijin pelaksanaannya terlebih dahulu kepada pengawas
sebelum pekerjaan dikerjakan oleh kontraktor, dan juga diadakan
rapat kordinasi setiap minggunya untuk melihat progres pekerjaan
yang telah dikerjakan.
c. Mutu beton yang digunakan pada pengecoran kolom, balok dan pelat
lantai adalah beton Fc’ 30 – Fc’ 45. Sistem pengecoran yang
dilakukan adalah sistem konvensional. Untuk mendapatkan mutu
beton yang sesuai, maka harus memiliki nilai slump yang sesuai.
Dalam proyek ini, nilai slump yang digunakan adalah 12 ± 2 cm.
d. Manajemen alat pada proyek ini sangat baik karena alat – alat berat
selalu tersedia dilapangan.
e. Tersedianya peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada
proyek ini dan setiap hari tepatnya setiap pagi sebelum bekerja selalu
dilakukan Tool Box Morning dan Safety Morning sebagai himbauan
yang rutin guna meminimalisir kecelakaan dilapangan. Sampai saat ini
tidak ada kecelakaan ringan dan tidak ada sampai kehilangan nyawa.
70
71
5.2. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan kerja praktek yang telah
dilaksanakan ada beberapa saran untuk ddijadikan wacana dan masukan
untuk pihak kontraktor:
a. Perlu adanya pengawasan dan pengontrolan terhadap material secara
berkala agar tidak mengganggu pekerjaan sehingga tidak mengalami
keterlambatan pekerjaan akibat material yang terlambat.
b. Perlu adanya monitoring dan pengontrolan alat – alat yang akan
digunakan, agar tidak terjadinya kerusakan alat dan mundurnya
progres pekerjaan pada saat alat tersebut akan digunakan.
c. Perlu ditingkatkan pengawasan terhadap pekerjaan pengecoran agar
tidak terjadi lagi beton yang keropos.
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, A., 2016, Proyek Pembangunan Apartemen Bellini Tower Paltrow City –
Semarang, Laporan Kerja Praktik, S1, Jurusan Teknik Sipil
Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Lysa, R dan Nurfita, 2016, Proyek Pembangunan Wisma Kartika Jalan Kyai Tapa
No. 101 – Jakarta Barat, Laporan Kerja Praktik, S1, Jurusan Teknik
Sipil Universitas Mercu Buana.
Maarif, R,. 2016, Proyek Pembangunan Gudang PT. Daiwa House Logistic
Center Bekasi, Laporan Kerja Praktik, S1, Jurusan Teknik Sipil
Universitas Islam “45” Bekasi.
Wardani, L,. 2018, Proyek Pembangunan Apartemen Eastern Green Lot 1 Tower
1 Jalan H.M. Joyomartono – Bekasi Timur, Laporan Kerja Praktik,
S1, Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam “45” Bekasi.