MODUL 1
MENU BAR PADA PROGAM
SAP 2000 v12
2. Menu File
Menu file terdiri dari beberapa Item Menu seperti pada gambar 1.1, dan
dijelaskan sebagai berikut;
b. Open….’ Item ini diguakan untu membuka file atau berkas yang pernah
disimpan sebelumnya.
c. Save dan Save As…’ Item ini digunakan untuk menyimpan file/model yang
telah dibuat/dibuka.
d. Import…’ Item ini digunakan untuk meng-import file yang telah disimpan
dengan program SAP90 atau SAP2000 yang berupa file teks yang
mempunyai ekstensi tertentu, misalkan *.$2K.
e. Export….’ Item ini digunakan untuk menyimpan data file SAP2000 dalam
bentuk teks yang dapat dibuka menggunakan program lain. Fasilitas export
ini dapat juga digunakan untuk mengexport file dengan ekstensi DXF yang
dapat dibuka dengan program Autocad R12,R13 dan R14.
3. Menu Edit
Menu edit pada SAP2000 terdiri dari beberapa Item Menu seperti pada
gambar 1.3.
4. Menu View
Menu view pada SAP2000 terdiri dari beberapa Item Menu seperti pada
gambar 1.4.
6. Menu Draw
Menu draw pada SAP2000 terdiri dari beberapa Item Menu seperti pada
gambar 1.6.
7. Menu Select
Menu select pada SAP2000 terdiri dari beberapa Item Menu seperti pada
gambar 1.7.
8. Menu Assign
Menu assign pada SAP2000 terdiri dari beberapa Item Menu seperti pada
gambar 1.8.
9. Menu Analyze
Menu analyze pada SAP2000 terdiri dari beberapa Item Menu seperti pada
gambar 1.9.
MODUL 2
ANALISIS TRUSS 3D
ANALISIS DINAMIK (Respone Spectrum)
Sebuah jembatan rangka batang, memiliki data struktur seperti gambar 2.1.
A. Denah dan ukuran (untuk panjang,tinggi,serta lebar ,NIM ditentukan
asisten) :
Baja profil :
(ditentukan asisten)
Mutu bahan :
BJ-37 ; fy = 240 MPa + 2 angka terakhir NIM (240+06 = 246 ,
3336132706)
BJ beton = 2400 kg/m3
f’c beton = 30,NIM(contoh: 3336132706 = 30,706) MPa
Gambar 2.4 Wilayah gempa Indonesia untuk periode ulang 500 tahun(hanya
contoh)
Gambar 2.5 Wilayah gempa 3 Indonesia untuk periode ulang 500 tahun
(Cilgon) (hanya contoh)
Gambar 2.6 Koefisien geser dasar (C) plastis untuk analisis statis, periode
ulang 500 tahun(hanya contoh)
1,6 0,1
1,8 0,1
2 0,1
2,2 0,1
2,4 0,1
2,6 0,1
2,8 0,1
3 0,1
Toolbar :
Klik tombol add new property
Pada kotak dialog berikutnya (add rfame section property) :
Klik double angel
Pada kotak dialog berikutnya (double angel sectiom) :
Beri nama penampang pada section name untuk elemen profil batang
Pilih material dengan material yang sudah dibuat tadi (baja)
Selanjutnya isikan kotak dialog Membrane dan Bending sebagai (tebal plat
beton).
Isikan data seperti gambar 2.6. berikut :
Toolbar :
Pada kotak dialog yang muncul (properties of object), pilih section sesuai
dengan profil yang sudah di buat pada poin d.
Gambar objek dengan mengklik kiri mose di setiap join, dan klik kanan
mose sebagai pemutus garis.
Setelah selesai menggambar object, klik ESC untuk menghilangkan kotak
dialog yang muncul tadi.
Kemudian, blok gambar penampang Klik Edit > Replicate
Toolbar :
Pada kotak dialog yang muncul
Toolbar :
Pda kotak dialog yang muncul
Toolbar :
pada loads name isikan LIVE; pilih LIVE pada Type lalu klik Add New
Load.
Klik OK
Toolbar :
Klik tombol Add New Case
Pada kotak dialog berikutnya :
Beri nama analisis pada Analysis Case Name
Pada Analysis CaseType pilih Response Spectrum
Pada bagian Loads Apllid : pada Load Name pilih U1 (arah sumbu X),
pada Function pilih fungsi yang telah didefinisikan sebelumnya (pada
point 3), pada Scale Factor isikan dengan nilai factor pengali, lalu klik
Add, klik OK dan Klik OK lagi.
Isikan data seperti gambar 2.9. berikut :
Toolbar :
Klik tombol Add New Combo…
Pada Define Combinations of Case Results pilih DEAD pada Case Name dan
isikan 1,2 pada Scale Factor dan klik OK.
Klik tombol Add New Combo…
Pada Define Combinations of Case Results pilih DEAD pada Case Name dan
isikan 1,2 pada Scale Factor lalu klik add; pilih LIVE pada Case Name dan
isikan 1,6 pada Scale Factor lalu klik add dan klik OK.
Klik tombol Add New Combo…
Pada Define Combinations of Case Results pilih DEAD pada Case Name dan
isikan 1,2 pada Scale Factor lalu klik add; pilih LIVE pada Case Name dan
isikan 1 pada Scale Factor, pilih RS (nama respon spectrum response), pada
Case Name dan isikan 1 pada Scale Factor,lalu klik add dan klik OK, dan OK
lagi.
2. Data Output
a. Menampilkan Deformasi Struktur :
Display > Show Deformed Shape….
Toolbar :
Pilih type beban yang ingin dilihat pada case/combo name, dan klik OK.
Untuk mengetahui besaran deformasi tranlasi dan rotas pada joint, klik kanan
pada titik join.
Toolbar :
Pilih type beban yang ingin dilihat pada case/combo name, dan klik OK.
Untuk mengetahui besaran reaksi gaya tumpuan dan moment pada joint, klik
kanan pada titik join.
c. Menampilkan Gaya-gaya Batang :
Display > Show forces/Stress…. > Frames/Cables…
Toolbar :
Pilih type beban yang ingin dilihat pada case/combo name, pada
component pilih type gaya yang ingin dilihat, dan klik OK.
Klik kanan pada batang untuk menampilkan detainya, seperti gambar 2.10.
Toolbar :
Melihat kelayakan dimensi, bahan struktur dengan grafik warna, seperti
gambar 2.11.
Keterangan warna :
biru : sangat aman (boros bahan)
hijau : aman (hemat bahan)
kuning : aman ( hemat bahan )
oranye : bahaya/hati-hati( hemat bahan )
merah : sangat berbahaya ( tidak dianjurkan, perbesar dimensi
struktur )
MODUL 3
SOAL
MODUL 4
Balok 91/51 dengan panjang 12, m dan f’c = 40,2 angka NIM belakang
MPa, diberi tegangan awal (4 angka belakang NPM,3336132706 maka 2706
KN) KN dengan posisi kabel seperti gambar 4.1.
A. MODEL SAP 2D
1. INPUT MODEL
a. Memulai membuat file baru :
Pada kotak dialog berikutnya ( beam ) : isikan data seperti gambar 4.2.
Toolbar :
Klik tombol add new property
Pada kotak dialog berikutnya (add rfame section property) : pilih Concret
Pada Frame Section Property Type, kemudian Klik Rectangular pada add a
Rectangular.
Pada kotak dialog berikutnya (Rectangular section) Beri nama penampang
pada section name BALOK .
Pilih material dengan material yang sudah dibuat tadi pada point 3.
Isikan Depth (t3) 0.91 (tinggi dimensi beton 910 mm) dan Width (t2) 0.51
(lebar dimensi beton 510 mm), pada Dimensions, seperti gambar 4.4.
Toolbar :
pada loads name isikan live; pilih LIVE pada Type lalu klik Add New Load.
pada loads name isian LIVE; diganti dengan prestres ;pilih OTHER pada
Type lalu klik Add New Load, seperti gambar 4.7.
Klik OK
Toolbar :
Klik tombol Add New Combo…
Pada Define Combinations of Case Results
Klik tombol Add New Combo…
pilih DEAD pada Case Name dan isikan 1,2 pada Scale Factor lalu klik add
pilih live pada Case Name dan isikan 1,6 pada Scale Factor lalu klik add pilih
prestres pada Case Name dan isikan 1 pada Scale Factor lalu klik add, seperti
gambar 4.8.
Klik OK
Klik OK…
Toolbar :
Mengaplikasikan kabel tendon
Pada kotak dialog yang muncul (properties of object), pilih Tendon pada kotak
Line Objct Type, seperti gambar 4.9.
Gambar 4.9. Memilih Tendon Pada Line Objcet Type. (hanya contoh)
Gambar 4.10. kotak dialog (Tendon Quick Start Templates). (hanya contoh)
Pada kotak dialok yang muncul (Define Parabolic Tendon Layout For Line
Objct 16), isikan data-data di, dc, dj (elevasi kabel tendon), seperti gambar
4.11.
Klik OK.
Klik OK….
Klik tombol ESC pada keyboard (untuk menghilangkan kotak dialog
properties of object), setelah kabel tendon pada balok prestres dibuat maka
tampilan balok akan seperti gambar 4.13.
Gambar 4.14. Klik frame untuk mengaplikasikan beban merata. (hanya contoh)
Pada kotak dilog yang muncul, plih options dengan dead (untuk
mengaplikasikan beban mati tambahan), isikan Uniform Loads = 65 KN,
seperti gambar 4.15.
Klik OK
Untuk mengaplikasikan beban hidup, Klik kembali frame atau dengan toolbar
Pada kotak dilog yang muncul, plih options dengan live (untuk
mengaplikasikan beban hidup), isikan Uniform Loads = 15 KN, seperti
gambar 4.16.
toolbar
Assign > Frame > Output Station
Isikan Min Number Station dengan nilai 20, seperti gambar 4.17.
Gambar 4.17. Menentukan Jumlah Stasiun Pada Grafik Moment 3.3. (hanya contoh)
Klik tombol Plane Frame dan klik OK, seperti gambar 4.18.
Pada kotak dialog Set Analysis Cases to Run pilih MODAL pada Cases Name lalu
klik tombol Run/Do Not Run Cases lalu klik Run Now, setelah Runing
selesai, klik OK
2. DATA OUTPUT
a. Menampilkan deformasi struktur :
Display > Show Deformed Shape….
Toolbar :
Pilih type beban yang ingin dilihat pada case/combo name, dan klik OK.
Untuk mengetahui besaran deformasi tranlasi dan rotas pada joint, klik kanan
pada titik join, seperti gambar 4.19.
Toolbar :
Pilih type beban yang ingin dilihat pada case/combo name, dan klik OK.
Untuk mengetahui besaran reaksi gaya tumpuan dan moment pada joint lebih
detail, klik kanan pada titik join tumpu, seperti gambar 4.20.
Toolbar :
Pilih type beban yang ingin dilihat pada case/combo name, pada component pilih
type gaya yang ingin dilihat, dan klik OK.
Klik kanan pda batang untuk menampilkan detainya, seperti gambar 4.21.
Untuk melihat data-data hasil output chek list Alalysis Result, klik OK.
MODUL 5
SOAL
MODUL 6
MENU BAR PADA PROGRAM
ETABS 3D
a. New Model ( ) digunakan untuk membuat model baru dari template yang
ada pada ETABS. Ada beberapa menu pilihan yang ada di menu New
Model, yaitu:
2. Menu Edit
3. Menu View
a. Draw Special Joint ( ) digunakan untuk menambah joint baru yang tidak
berhubungan dengan element.
b. Draw frame/Cable/Tendon ( ) digunakan untuk menggambar element
frame, cable, dan tendon.
c. Quick Draw Frame/Cable/Tendon digunakan juga untuk membuat frame
yang direncanakan. Caranya yaitu dengan menghidupkan perintah create
line in region or at clicks lalu klik kiri mouse pada grid yang telah dibuat.
d. Quick Draw Area digunakan juga untuk membuat bidang atau area,
caranya yaitu: dengan kik kiri mouse
pada bidang yang telah dibuat gridnya. Sebelum melakukan perntah diatas,
tampilan window harus berada dalam 2 dimensi.
6. Menu Select
a. Select digunakan untuk memilih objek dengan berbagai pilihan, dan type
obyek yang dipilih.
b. Deselect digunakan untuk mengembalikan objek dari perintah select ke
posisi tidak memilih. Perintah ini dapat digunakan sesuai pilihan yang
diinginkan.
c. Select Using Table digunakan untuk melihat data-data element yang telah
dipilih dalam bentuk table.
d. Get Previous Selection digunakan untuk memilih joint atau element yang
sebelumnya sudah dipilih.
e. Clear selection digunakan untuk membatalkan pilihan yang telah
didahulukan.
7. Menu Assign
a. Joint digunakan untuk mengedit titik objek atau titik pertemuan (joint)
1) Restraints (supports) digunakan untuk menentukan derajat kebebasan
pada objek yang dipilih (titik, jepit, sendi, rol).
b. Frame/Line digunakan untuk mengedit frame atau garis.
1) Frame Sections digunakan untuk menentukan properti penampang
atau profil pada objek frame.
2) Frame Output Stations digunakan untuk mengedit hasil output (tabel)
yang akan dikeluarkan. Untuk melihat gaya, reaksi perletakan momen
dan torsi yang utama saja, maka jumlah stasiun dibuat menjadi 3.
3) Local Axis digunakan untuk mengedit, mengubah arah koordinat
sumbu lokal pada objek yang direncanakan.
c. Joint Loads digunakan untuk mengedit pembebanan pada satu joint atau
pada satu titik.
PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL 2016 Page 62
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081287301294
MODUL 7
Model Portal Beton 3D Dengan Analisis Dinamik
Etabs v.9
3,5 m
3,5 m
3,5 m
6m
3,5 m MM
6m
4m 6m
6m
3m
6m
3m
3m
Pada kotak dialog yang muncul (Reinforcing Bar Size). Isikan Bar ID, Bar Area
dan Bar Diameter seperti gambar dibawah ini, kemudian klik Add dan kilk
OK, seperti gambar 6.7.
Toolbar :
Pada kotak dialog yang muncul (Difine Frame Properties),hapus semua profil
defult ETABS pada kotak Type in Property to Find, supaya objct yang tidak
diperlukan tersebut tidak ikut masuk pada data input, serta mempermudahkan
kita untuk mencari profil type yang kita akan buat secara manual.
1) Untuk membuat profil KOLOM, Pada kotak dialog yang muncul (Difine
Frame Properties), klik/pilih Add Rectangular, seperti gambar 6.8
Pada kotak dialog yang muncul (Rectangular Section), pada Section Name
beri nana dengan nama K1, Pilih material dengan material yang sudah dibuat
tadi pada point 2, kemudian isi data Dimension sebagai berikut :
Isikan (t3) = 0,45 (tinggi dimensi beton 45 cm)
Isikan (t2) = 0,45 (lebar dimensi beton 45 cm), seperti gambar 6.9.
Klik kembali Add Rectangular. Pada kotak dialog (Difine Frame Properties).
Lakukan langkah 1) untuk membuat profil beton kolom K2.
2) Untuk membuat profil BALOK, Pada kotak dialog yang muncul (Difine
Frame Properties), klik/pilih Add Rectangular, seprti gambar 6.10.
Pada kotak dialog yang muncul (Rectangular Section), pada Section Name
beri nana dengan nama B1, Pilih material dengan material yang sudah dibuat
tadi pada point b., kemudian isi data Dimension sebagai berikut :
Klik kembali Add Rectangular, Pada kotak dialog (Difine Frame Properties).
Lakukan langkah 2) untuk membuat profil beton balok B2.
Pada kotak dialog berikutnya, isi Section Name dengan nama P1, isi material
dengan CONC, membrane = 12 cm (0.12 m), bending = 12 cm (0.12 m ), ganti
Type dengan Plate, seperti gambar 6.14. dan klik OK.
Toolbar :
pada loads name isikan LIVEATAP; pilih LIVE pada Type lalu klik Add
New Load, seperti gambar 6.16.
Klik OK
Toolbar :
Klik tombol Add New Combo…
Pada Define Combinations of Case Results
Klik tombol Add New Combo…
Pada combinasi 1, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 1,4 pada Scale
Factor lalu klik add , dan klik OK..
Pada combinasi 2, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 1,2 pada Scale
Factor lalu klik add , pilih LIVE pada Case Name dan isikan 1,6 pada Scale
Factor lalu klik add, pilih LIVEATAP pada Case Name dan isikan 0,5 pada
Scale Factor lalu klik add, dan klik OK..
Pada combinasi 3, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 1,2 pada Scale
Factor lalu klik add , pilih LIVE pada Case Name dan isikan 0.5 pada Scale
Factor lalu klik add, pilih RS pada Case Name dan isikan 1 pada Scale Factor
lalu klik add, dan klik OK..
Pada combinasi 4, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 1,2 pada Scale
Factor lalu klik add , pilih RS pada Case Name dan isikan -1 pada Scale
Factor lalu klik add, pilih LIVE pada Case Name dan isikan 0,5 pada Scale
Factor lalu klik add dan klik OK..
Pada combinasi 5, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 0.9 pada Scale
Factor lalu klik add , pilih RS pada Case Name dan isikan 1 pada Scale
Factor lalu klik add, dan klik OK..
Pada combinasi 6, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 0.9 pada Scale
Factor lalu klik add , pilih RS pada Case Name dan isikan -1 pada Scale
Factor lalu klik add, dan klik OK.
Pilih potongan 1 dan kik OK, maka tampilan window aka menjadi seperti
gambar 6.21.
Tekan tombol Toolbar : (Draw > Draw Line Objct > Draw Line), lalu
pada properties pilih B1 untuk balok jenis 1, seperti gambar 6.22.
Gambar objek dengan mengklik kiri mouse di setiap join, dan klik kanan mose
sebagai pemutus garis, untuk memindahkan dari potongan 1,2,3 dan 4,
Untuk menggambar lantai atap gunakan perintah (Draw > Draw Area Objects
Untuk menggambar lantai klik toolbar turun untuk menuju lantai 3,2 dan
1, kemudian ubah properties pada kotak dialok menjadi LANTAI, klik pada
tengah-tengah lantai di setiap ruangan, seperti gambar 6.27. pilih property
sebagai lantai.
Blok seluruh window gambar dengan cara menggklik ujung luar gambar
bawah ke atas atau sebaliknya.
Toolbar :
Pda kotak dialog yang muncul
m. Persiapan Analisis
Memasukan keenam type kuat perlu pada model yang telah dibuat dengan
perintah
Design > Steel Frame Design > Selecet Design Combo
Setelah muncul kotak dialog , langkah pertama yitu menghilangkan kuat perlu
defult dari software yang secara otomatis sudah ada. Dengan cara blok semua
program yang ada pada kotak sebelah kana lau klik <-Remove, seperti gambar
6.32.
Toolbar :
Assign > Frame/Line > Frame Output Station
Pada kotak dialog yang muncul, isikan Min Number Station dengan nilai 3.
Gambar 6.34. Menentukan tipe analisis portal beton Full 3D. .(hanya contoh)
1. Melakukan analysis…. ( F5 )
Analyzer > Run Analysis….
Setelah running selesai maka akan tampak deformasi struktur yang terjadi,
seperti gambar 6.35.
MODUL 8
SOAL
3,4 angka
NIM
3, 4 angka
NIM
200 8
12
MODUL 9
SOAL
6m 6m 6m 6m 6m
6m 6m 6m 6m 6m
MODUL 10
MODEL PORTAL BETON 3D
STRUKTUR CORE WALL ANALISIS DINAMIK
( Response Spectrum )
e) 0,10 DL + 1,0 RS
f) 0,10 DL - 1,0 RS
Setelah muncul kotak dialog berikutnya (Building Plan Grid System and
Story Data Definition). Isikan data data sebagai berikut :
Number Lines in X Direction : 6 (grid arah X )
Number Lines in Y Direction : 4 (grid arah Y )
Spacing in X Direction : 5,06 m
Spacing in Y Direction : 5,06 m
Number of Stories : 5 lantai
Typical Story Height : 3,76 m
Bottom Story Height : 4,06 m
Klik Grid Only dan klik OK seperti gambar 10.8.
Pada kotak dialog yang muncul (Define Materals), pilih CONC pada
Materials lalu klik add New Material.
Pada kotak dialog berikutnya (Materian Property Data), beri nama
BETON pada Material Name, isikan
Klik ok lagi.
Pada kotak dialog yang muncul (Reinforcing Bar Size). Isikan Bar ID, Bar
Area dan Bar Diameter seperti gambar dibawah ini, kemudian klik Add
dan klik OK,
Pada kotak dialog yang muncul (Define Frame Properties), hapus semua
profil default ETABS pada kotak Type in Property to Find, dengan cara blok
semua type kemudian klik delete. Fungsi dari penghapusan tersebut agar
object yang tidak diperlukan, tidak ikut masuk pada data input, serta
mempermudahkan kita untuk mencari profil type yang kita akan buat secara
manual.
Pada kotak dialog yang muncul (Rectangular Section), pada Section Name
beri nana dengan nama K1, Pilih material dengan material yang sudah
dibuat tadi pada point b yaitu BETON, kemudian isi data Dimension
sebagai berikut :
Isikan (t3) = 600 (tinggi dimensi beton 600 mm)
Isikan (t2) = 600 (lebar dimensi beton 600 mm), seperti Gambar 10.17
Pada kotak dialog yang muncul (Tee Section), pada Section Name beri
nama dengan nama BALOK, Pilih material dengan material yang sudah
dibuat tadi pada point 2, kemudian isi data Dimension sebagai berikut :
Pada kotak dialog berikutnya, isi Section Name dengan nama Lantai, isi
material dengan BETON, membrane = 120 mm (12 cm), bending = 120
mm (12 cm ), ganti Type dengan Plate, seperti Gambar 8.15. dan klik OK.
Pada kotak dialog berikutnya, isi Section Name dengan nama ATAP, isi
material dengan BETON, membrane = 100 mm (10 cm), bending = 100
mm (10 cm), ganti Type dengan Plate, seperti Gambar 8.16 dan klik OK.
Pada loads name isikan LIVEATAP; pilih LIVE pada Type lalu klik Add
New Load, seperti Gambar 8.18.
Klik OK
Pada kombinasi 2, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 1,2 pada Scale
Factor lalu klik add , pilih LIVE pada Case Name dan isikan 1,6 pada
Scale Factor lalu klik add, pilih LIVEATAP pada Case Name dan isikan
0,5 pada Scale Factor lalu klik add, dan klik OK.
Pada kombinasi 3, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 1,2 pada
Scale Factor lalu klik add , pilih LIVE pada Case Name dan isikan 0.5
pada Scale Factor lalu klik add, pilih SPEC1 pada Case Name dan isikan 1
pada Scale Factor lalu klik add, dan klik OK.
Pada kombinasi 4, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 1,2 pada Scale
Factor lalu klik add , pilih
LIVE pada Case Name dan isikan 0,5
pada Scale Factor lalu klik add, pilih SPEC1 pada Case Name dan isikan -
1 pada Scale Factor lalu klik add dan klik OK.
Pada kombinasi 6, pilih DEAD pada Case Name dan isikan 0.10 pada
Scale Factor lalu klik add , pilih SPEC1 pada Case Name dan isikan -1
pada Scale Factor lalu klik add, dan klik OK.
untuk membuat kolom, Klik Draw > Draw Line Object > Create
Column in Region or at Clicks
2) Membuat Balok
Klik Draw > Draw Line Object > Creat Lines and Region
Gambar 10.51 Create Draw > Creat Lines and Region(hanya contoh)
Klik Draw > Draw Area Objects > Create Areas at Click
Gambar 10.55 Draw > Draw are Object > Create Area at Click(hanya
contoh)
Klik Draw > Draw Area Objects > Create Areas at Click
Gambar 10.59 Draw > Draw are Object > Create Area at Click(hanya
contoh)
Klik ESC pada key board untuk menghilangkan kotak dialog properties of
object.
untuk membuat CoreWall, Klik Draw > Draw Area Object > Draw
Walls (Plan)
Gambar 10.65 Draw > Draw are Object > Draw Walls(hanya contoh)
Gambar 10.79 Design Edge Reinforcing pada dinding geser arah X(hanya
contoh)
Klik kanan pada bagian dinding geser dan input tulangan pada dinding
geser arah Y
Gambar 10.80 Design Edge Reinforcing pada dinding geser arah Y(hanya
contoh)
Blok seluruh window gambar dengan cara mengklik ujung luar gambar
bawah ke atas atau sebaliknya, seperti Gambar 8.43.
Gambar 10.87 Memblok Seluruh Model. (hanya contoh) Klik Assign > joint >
Restraints
Pada kotak dialog yang muncuL
Gambar 10.88 Assign > Joint/Point > Restrains (Supports) (hanya contoh)
Klik OK
Pada kotak dialog yang muncul, klik D1, seperti Gambar 10.112 dan klik
OK.
Klik OK
Pada Diaphragm Data pilih D2
l) Persiapan Analisis
a) Klik Design > Concrete Frame Design > Select Design Combo
Gambar 10.119 Design > Concrete Frame Design > Select Design
Combo(hanya contoh)
5) Untuk membuat hasil analisa lebih ringkas blok seluruh batang klik
toolbar
6) Pilih Assign > Frame/Line > Frame Output Station
Klik OK
n) Melakukan Analisis
1) Klik Analyzer > Run Analysis atau Tekan F5
1. Data Output
a. Menampilkan Deformasi Struktur
1) Klik Display > Show Deformed Shape
e. Menampilkan Table
1) Klik Display > Show Table