Anda di halaman 1dari 118

MODUL PELATIHAN SAP2000

1.1

UMUM

Program SAP merupakan salah satu software yang telah dikenal luas dalam dunia
teknik sipil, terutama dalam bidang analisis struktur dan elemen hingga (finite
elemen). Pembuat perangkat lunak SAP yaitu Csi (Computer and Structure, Inc)
yang berasal dari Berkeley, California USA, telah mengembangkan program ini
sejak tahun 1970-an. Seri program SAP untuk komputer PC yang dilahirkan
pertama kali adalah SAP80, kemudian disusul dengan SAP90. Namun kedua
program tersebut masih menggunakan DOS, dan untuk perancangan elemen
strukturnya masih menggunakan program tersendiri, sehingga dirasakan cukup
merepotkan pengguna.
Analisis yang dapat dilakukan dengan SAP2000 ini antara meliputi analisis statik
dan analisis dinamik serta analisis finite elemen. Analisis model struktur dapat
dilakukan secara 2 dimensi dan 3 dimensi. Selain itu, untuk desain, SAP2000
telah menyediakan beberapa menu desain untuk struktur baja maupun struktur
beton, dan tidak tertutup kemungkinan menggunakan material-material struktur
lainnya.
1.2

SISTEM KOORDINAT

Pengetahuan tentang sistem koordinat sangat penting untuk menentukan model


dan menginterpretasikan hasil-hasil keluaran dari program. Pada SAP2000,
semua sistem koordinat model struktur ditentukan dengan mematuhi sistem
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


koordinat X-Y-Z, dan setiap bagian dari model misalnya joint, atau frame,
mempunyai koordinat lokal 1-2-3.
Semua sistem koordinat ditunjuk dengan sumbu 3 dimensi yang menggunakan
aturan tangan kanan (right handed) dan menggunakan sistem Cartesian.
SAP2000 selalu mengasumsikan sumbu Z ialah sumbu vertikal, dengan Z+
mengarah keatas. Arah keatas sumbu Z dapat digunakan sebagai bantuan untuk
menentukan sistem koordinat lokal.
1.2.1 SISTEM KOORDINAT GLOBAL
Sistem koordinat global merupakan koordinat yang terdiri dari tiga sumbu
dengan notasi X, Y, dan Z, dimana ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus
sesuai dengan aturan tangan kanan. Arah koordinat ditunjukkan dengan nilai X,
Y, dan Z. Penentuan koordinat global ini dapat dilakukan pada saat penentuan
sistem gridline.
SAP2000 selalu mengasumsikan sumbu Z arahnya vertikal, sehingga beban berat
sendiri atau gravitasi arahnya selalu ke bawah, yaitu pada arah Z-. Bidang X-Y
merupakan bidang horizontal dengan sumbu X+ merupakan sumbu utama.
Sudut pada bidang horizontal diukur dari sumbu positif X, dengan sudut positif
ialah berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam.
1.2.2 SISTEM KOORDINAT LOKAL
Sistem koordinat lokal berlaku untuk setiap frame dan setiap joint dari model
struktur. Sumbu-sumbu koordinat lokal dinyatakan dengan simbol 1, 2, dan 3,
serta mengikuti aturan tangan kanan juga. Yang perlu diketahui pengguna
adalah bagaimana menentukan koordinat lokal 1-2-3 dan hubungannya dengan
koordinat global X-Y-Z.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


Untuk melihat bagaimana posisi koordinat lokal, SAP2000 telah menyediakannya
dalam menu Set Display Option (atau tekan Ctrl+E). Jika setting warna belum
dirubah, maka secara default akan ditampilkan :
a. Sumbu lokal 1 berwarna merah
b. Sumbu lokal 2 berwarna merah
c. Sumbu lokal 3 berwarna biru

Gambar 1.1 Sistem Koordinat

1.3

PROPERTY POTONGAN

Property elemen merupakan satu kesatuan data material dan property geometry
yang menggambarkan potongan penampang dari satu atau beberapa elemen.
Property potongan ditentukan terhadap sistem koordinat lokal yang mengikuti
aturan tertentu. Arah sumbu 1 ialah sepanjang sumbu elemen, dan sumbu 1
inilah yang merupakan garis normal dari potongan elemen, yang bertemu pada
kedua garis netral potongan. Sumbu 2 dan 3 sejajar dengan bidang potongan
elemen, biasanya arah sumbu 2 searah dengan tinggi potongan atau merupakan
sumbu minor, dan arah sumbu 3 searah dengan lebar potongan atau merupakan
sumbu mayor.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


Property material yang akan digunakan ini meliputi :
a. Modulus elastisitas (untuk kekakuan aksi dan lentur)
b. Modulus geser (untuk kekakuan torsi dan kekakuan geser melintang, yang
dihitung modulus elastisitas dan angka poisson)
c. Kerapatan massa per-unit volume (untuk menghitung massa elemen)
d. Berat sendiri per-unit volume (untuk menghitung beban berat sendiri struktur)
e. Tipe indikator desain (untuk menentukan perancangan penampang misalnya
baja, beton atau tanpa desain)
Property geometri elemen terdiri dari 6 macam, bersama-sama dengan property
material geometri ini digunakan untuk menentukan kekakuan potongan, sebagai
berikut :
a. Potongan penampang merupakan kekakuan aksial potongan
b. Momen inersia i33 terhadap sumbu 3 untuk lentur pada bidang 1-2, dan
momen inersia i22 terhadap sumbu 2 untuk lentur pada bidang 1-3
c. Konstanta torsi
d. Shear area
1.4

BENTUK AREA

Pada setiap penampang potongan, semua propertynya akan dihitung langsung


sesuai dengan bentuk dan dimensi potongan, atau dapat juga diambil dari file
database yang disediakan SAP2000. File database yang diberikan SAP2000
antara lain :
a. AISC.PRO, yaitu profil yang sesuai dengan standar American Institute of Steel
Construction
b. CISC.PRO, yaitu profil yang sesuai dengan standar Canadian Institute of Steel
Cosntruction
c. SECTION.PRO, yang merupakan copyan dari AISC.PRO

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


1.5

BEBAN PADA STRUKTUR

Setiap struktur pasti akan dibebani, minimal berat sendiri. Dalam menentukan
pembebanan di SAP2000 harus didefinisikan terlebih dahulu beban-beban yang
ada. Baik dalam beban terbagi merata atau beban terpusat. Beban yang bekerja
pada struktur ada beberapa macam, diantaranya ialah berat sendiri struktur,
beban yang bekerja pada elemen, beban yang bekerja pada joint dan beban
dinamik. Untuk beban yang bekerja pada elemen struktur dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Berat sendiri
Pada elemen frame beban berat sendiri sama dengan berat volume dikalikan
dengan luas penampang.
b. Beban terpusat pada elemen
Beban terpusat pada elemen digunakan untuk menentukan gaya terpusat dan
momen yang bebas dikerjakan pada sepanjang elemen. Arah beban terpusat
dapat ditentukan dengan sistem koordinat global maupun sistem koordinat
lokal. Lokasi beban dapat ditentukan dengan salah satu cara di bawah ini.
c. Beban Merata
Beban merata pada elemen digunakan untuk menentukan gaya dan momen
yang bekerja sepanjang elemen. Intensitas dapat berupa beban merata atau
trapesium. Arah beban dapat ditentukan dengan sistem koordinat global
maupun sistem koordinat lokal. Dan beban dapat dikerjakan pada sepanjang
elemen maupun sebagian elemen, dengan panjang beban dapat overlap,
dengan cara menambahkan beban. Panjang beban dapat ditentukan dengan
beberapa cara :
- Dengan menentukan dua jarak absolut da dan db yang diukur dari joint I.
Kedua jarak tersebut harus 0 < da < db < L, dengan L ialah panjang elemen.
- Dengan menentukan dua jarak relatif rda dan rdb, yang diukur dari joint I.
Kedua jarak tersebut harus 0 < rda < rdb < 1. Jarak relatif ini merupakan
pembagian dengan panajng elemen.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Menentukan panjang beban jarak nol, hal ini berarti beban bekerja pada
sepanjang elemen.
Di SAP 2000, anda bisa mengkombinasikan pembebanan, misalnya :
1. Beban mati + beban hidup
2. Beban gempa + // sesuaikan dengan SNI
3. Beban mati + beban hidup atau beban guna + beban horizontal akibat
gempa.
Ada kalanya kombinasi pembebanan itu dikalikan dengan suatu faktor pengali
tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
1.6

JOINT

Joint memainkan peranan penting pada struktur. Joint merupakan titik kumpul
yang menghubungkan antar elemen, dan merupakan titik pada struktur yang
displacementnya diketahui atau dihitung. Komponen displacementnya pada joint
tersebut macamnya ialah translasi atau rotasi, dan disebut dengan derajat
kebebasan atau DOF (Degree Of Freedom). Elemen frame yang normal
mempunyai sistem koordinat lokal untuk menentukan derajat kebebasan,
restraint, property joint, beban dan untuk menginterpretasikan hasil-hasil
outputnya.
1.7

MENENTUKAN MODEL

Dalam menganalisa suatu struktur, hal pertama yang harus dilakukan untuk
memperoleh hasil yang akurat adalah membuat permodelan yang dihadapi.
Disini

diperlukan

suatu

keputusan

yang

secara

teknis

dapat

dipertanggungjawabkan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan pada


waktu menentukan model ialah :
1. Jumlah elemen harus mencukupi untuk menentukan geometri struktur.
2. Batas elemen, dan juga joint harus diletakkan pada titik, garis atau
permukaan yang tidak menerus.
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


3. Pada daerah yang memiliki gradien tegangan besar, misalnya pada batas
elemen shell yang tegangannya berbeda jauh, maka elemen shell tersebut
perlu diperbaiki dengan memperkecil dimensi elemen.
4. Lebih dari satu elemen diperlukan pada model yang panjang untuk
mengetahui perilaku dinamik struktur. Hal ini diperlukan karena massa
dianggap terkumpal pada joint.
1.8

DERAJAT KEBEBASAN

Defleksi struktur ditentukan oleh displacement joint. Setiap joint pada model
struktur mempunyai enam komponen displacement, yaitu :
1. Joint mengalami translasi ke arah tiga sumbu lokal, yang diberi notasi U1,
U2 dan U3.
2. Joint mengalami rotasi terhadap tiga sumbu lokal yang diberi notasi R1, R2
dan R3.
1.9

OUTPUT GAYA-GAYA DALAM

Gaya-gaya dalam pada elemen frame merupakan gaya dan momen yang
dihasilkan dari penjumlahan tegangan pada potongan penampang elemen. Gayagaya dalam tersebut adalah :
1. P, gaya aksial
2. V2, gaya geser pada bidang 1-2
3. V3, gaya geser pada bidang 1-3
4. T, momen torsi aksial
5. M2, momen pada bidang 1-3 (momen terhadap sumbu 2)
6. M3, momen pada bidang 1-2 (momen terhadap sumbu 3)
Momen positif menyebabkan tekanan pada sisi positif 2 dan 3, dan tarikan pada
sisi negatif 2 dan 3. Sisi positif 2 dan 3 adalah sisi-sisi pada arah positif sumbu
lokal 2 dan 3, yang dibuat garis netral.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


1.10 LANGKAH-LANGKAH UMUM DALAM MENGGUNAKAN SAP2000
Langkah-langkah umum dalam menggunakan SAP2000 adalah :
1. Tentukan geometri struktur
2. Tentukan material dan section
3. Tentukan property elemen
4. Tentukan load case
5. Tentukan beban joint dan elemen
6. Desain struktur concrete atau steel
7. Analisis model
8. Menampilkan bentuk deformasi model
9. Menampilkan gaya-gaya elemen
10. Kontrol tegangan elemen
11. Redisain elemen
12. Modifikasi struktur
13. Simpan intput dan output model struktur
1.11 PENJELASAN MENU SAP2000
MENU FILE
Menu file dalam program SAP 2000 terdiri dari berbagai item menu, lihat Gambar
1.2 berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000

Gambar 1.2 Menu File


New Model
Digunakan untuk membuat model baru dengan koordinat Cartesian dan
Cylindrical. Dari item menu ini dapat ditentukan jumlah grid untuk arah sumbu
global X, Y, Z, dan jaraknya.
New Model From Template
Digunakan untuk membuat model baru dari template yang ada pada SAP2000.
Open
Digunakan untuk membuka file atau berkas yang pernah disimpan sebelumnya.
File yang dapat dibuka berekstensi *SDB.
Save
Digunakan untuk menyimpan file/mode yang sudah dibuat dengan ekstension
*SDB. Untuk menyimpan file anda tidak perlu menambah ekstension *SDB,
karena program dengan sendirinya akan memberikan ekstensionnya.
Save As
Digunakan untuk menyimpan file/mode yang sudah dibuat/dibuka dengan nama
baru.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


Import
Digunakan untuk mengimport file yang telah disimpan dengan program SAP90
atau SAP2000 yang berupa file teks yang mempunyai ekstensi *$2K. Untuk
mengimport file dari SAP90 sebaiknya data tersebut telah dieksekusi dengan
SAP90 dan tidak ada warning atau error. Fasilitas import ini dapat juga
digunakan untuk mengimport file DXF dari Autocad R12, R13, dan R14.
Export
Digunakan untuk menyimpan data file SAP2000 dalam bentuk teks yang dibuka
dengan program lainnya. File teks ini dapat digunakan untuk recovering, bila data
aslinya rusak atau tidak dapat dibuka lagi. Fasilitas export ini dapat juga
digunakan mengexport file dengan ekstensi DXF yang dapat dibuka dengan
program Autocad R12, R13, dan R14.
Create Video
Digunakan untuk menampilkan file video history dan video cyclic animation.
Print Setup
Digunakan untuk mensetup data yang perlu ditampilkan, sebelum data tersebut
dicetak ke printer.
Print Grapics
Digunakan untuk mencetak gambar yang ditampilkan pada layar ke printer.
Print Input Table
Digunakan untuk mencetak semua input dalam bentuk tabel.
Print Output Table
Digunakan untuk mencetak semua output yang diinginkan dalam bentuk tabel.
Print Design Table
Digunakan untuk mencetak semua input/output hasil desain yang diinginkan
dalam bentuk tabel.
User Comment and Session Log
Digunakan untuk menambah catatan-catatan pada file model.
Display Input/Output Text File
Digunakan untuk menampilkan file input/output hasil desain model.
Exit
Untuk keluar dari program SAP2000.
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

10

MODUL PELATIHAN SAP2000


MENU EDIT
Menu edit dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.3 berikut :

Gambar 1.3 Menu Edit


Undo
Digunakan untuk membatalkan perintah terakhir yang diberikan.
Redo
Digunakan untuk mengembalikan pada kondisi semula sebelum perintah Undo
dikerjakan. Jadi Redo merupakan kebalikan dari perintah Undo.
Cut
Digunakan untuk menghapus objek yang telah dipilih, tetapi dapat ditampilkan
kembali dengan perintah paste.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

11

MODUL PELATIHAN SAP2000


Copy
Digunakan untuk mengcopy objek yang telah dipilih, kemudian dilakukan paste
untuk menduplikasi objek.
Delete
Digunakan untuk menghapus objek yang telah dipilih.
Add To Model From Template
Digunakan untuk menambah model dari template.
Merge Joints
Digunakan untuk menggabung joint dengan toleransi yang diinginkan.
Move
Digunakan untuk menghapus objek yang telah dipilih, tetapi ditampilkan kembali
dengan perintah paste.
Replicate
Digunakan untuk menggenate model yang besar. Replicate yang dapat
digunakan ialah dengan Linear Array, Radial Array, Radial Array by Shifting the

Origin dan Replicate by Using the Mirroring Option.


Divide Frames
Digunakan untuk membagi elemen frame menjadi beberapa elemen yang
diinginkan.
Mesh Shells
Digunakan untuk membagi elemen shell menjadi beberapa elemen yang
diinginkan.
Joint Frames
Digunakan untuk menggabungkan beberapa elemen frame menjadi satu elemen
frame saja, joint yang tidak untuk sendirinya akan terhapus.
Disconnect
Digunakan untuk memisahkan dua elemen yang digabungkan oleh sebuah joint,
program dengan sendirinya akan menambah joint yang baru.
Connect
Digunakan untuk menggabungkan dua elemen yang terpisah menjadi satu
elemen saja.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

12

MODUL PELATIHAN SAP2000


Show Duplicates
Digunakan untuk memilih duplikat, frame, shell, asolid, dan solid dari seluruh
struktur.
Change Labels
Pada SAP2000, semua nomor joint dan elemen dengan sendirinya akan diberi
nomor label oleh program. Item menu inidigunakan untuk mengubah label joint
dan elemen.
MENU VIEW
Menu view dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.4 berikut :

Gambar 1.4 Menu View


Set 3D View
Digunakan untuk mengatur tampilan model dalam pandangan 3 dimensi.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

13

MODUL PELATIHAN SAP2000


Set 2D View
Digunakan untuk mengatur tampilan model dalam pandangan 2 dimensi, dengan
pilihan bidang X-Y, X-Z, atau Y-Z.
Set Limits
Digunakan untuk menampilkan model dalam batas-batas yang diinginkan
pengguna. Batas-batas tersebut ditentukan berdasarkan sumbu-sumbu X, Y, dan
Z.
Set Elements
Digunakan untuk menampilkan model dalam setting elemen yang diinginkan,
misalnya ingin ditampilkan nomor joint, nomor elemen, section elemen, dan lain
sebagainya.
Rubberband Zoom
Digunakan untuk menampilkan model dalam zoom dengan cara windowing, yaitu
dengan mengotaki objek yang ingin di zoom.
Restore Full View
Digunakan untuk menampilkan model dalam pandangan penuh atau keseluruhan
model ditampilkan.
Previous Zoom
Digunakan untuk menampilkan model dalam pandangan penuh sebelumnya.
Zoom In One Step
Digunakan untuk menampilkan zoom model dalam satu langkah atau sedikit
demi sedikit.
Zoom Out One Step
Digunakan untuk menampilkan model kebalikan dari zoom in one step.
Pan
Digunakan untuk menampilkan model dengan cara menggeser dengan mouse
untuk memilih objek yang ingin dilihat.
Show Grid
Digunakan untuk menampilkan garis grid, jika tanda checked dalam keadaan
on/true. Jika garis grid tidak ingin ditampilkan, maka klik pada item menu ini
sehingga tanda tidak tampil.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

14

MODUL PELATIHAN SAP2000


Show Axes
Digunakan untuk menampilkan sumbu X, Y, Z, jika tanda checked dalam
keadaan on/true. Jika sumbu global tidak ingin ditampilkan, maka klik pada item
menu ini sehingga tanda ini tidak tampil.
Show Selection Only
Digunakan untuk menampilkan model yang sebelumnya telah tampil.
Show All
Digunakan untuk menampilkan seluruh model, jika sebelumnya dipilih item menu
Show Selection Only.
Save Name View
Digunakan untuk menyimpan hasil tampilan yang dipilih.
Show Name Window
Digunakan untuk menampilkan model yang hasil tampilannya telah disimpan
pada Save Name View.
Refresh Window
Digunakan untuk membersihkan jendela layer terdiri dari joint yang tidak
digunakan dan lain sebagainya, jika sebelumnya telah dilakukan penghapusan
elemen.
Refresh View
Digunakan untuk menampilkan model secara penuh setelah adanya penambahan
grid dan sebagainya, yang sebelumnya tidak tampak di layar.
Refine Hidden Lines
Digunakan untuk menampilkan hasil yang lebih baik garis-garis yang
tersembunyi.
MENU DEFINE
Menu define dalam program SAP2000 terdiri dari item menu, lihat Gambar 1.5
berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

15

MODUL PELATIHAN SAP2000

Gambar 1.5 Menu Define


Materials
Digunakan untuk menentukan tipe material yang digunakan pada model struktur.
Material default yang tersedia ialah baja (STEEL), beton (CONC), dan OTHER.
Dari item menu ini dapat ditentukan kuat bahan, modulus elastisitas bahan, berat
volume bahan, massa bahan, dan sebagainya.
Frame Section
Digunakan untuk menentukan bentuk penampang potongan elemen frame,
misalnya bentuk segiempat, siku, lingkaran, siku ganda, dan lain sebagainya.
Dari item menu dapat juga diimport daftar profil yang sudah ada pada SAP2000,
file AISC.PRO, EURO.PRO, dan SECTION.PRO.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

16

MODUL PELATIHAN SAP2000


Shell Section
Digunakan untuk menentukan nama material type shell, plate, atau membrane
pada elemen shell.
NLLink Properties
Digunakan untuk menentukan tipe material Non Linear Link yang akan
digunakan. Tipe NLLink yang tersedia ialah Damper, Gap, Hook, Plastic 1,

Isolator 1 atau Isolator 2.


Static Load Case
Digunakan untuk menentukan tipe pembebanan yang akan dikerjakan pada
struktur, misalnya beban mati (DEAD), beban hidup (LIVE), beban gempa
(QUAKE), dan sebagainya.
Moving Load Case
Digunakan untuk menentukan tipe beban kendaraan yang akan dikerjakan pada
jembatan.
Joint Pattern
Digunakan untuk menambah joint pattern selain defaultnya, yang nantinya akan
digunakan pada item menu Assign Joint Pattern.
Groups
Digunakan untuk menambahkan nama group.
Response Spectrum Functions
Digunakan untuk menentukan fungsi Response Spectrum yang akan digunakan
untuk analisa dinamik. Fungsi Response Spectrum dapat dipilih dari data yang
sudah ada pada SAP2000, dari file atau dapat ditentukan sendiri.
Time History
Digunakan untuk menentukan fungsi Time History yang akan digunakan untuk
analisa dinamik. Fungsi Time History dapat dipilih dari data yang sudah ada pada
SAP2000 atau dapat ditentukan sendiri.
Response Spectrum Cases
Digunakan untuk menentukan tipe Response Spectrum yang akan digunakan
sesuai dengan Response Spectrum Functions. Pada item menu ini dapat
ditentukan antara lain sudut eksitasi, modal combination (CQC, SRSS, ABS, dan
GMC), rasio redaman (damping), input response dan skala percepatan.
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

17

MODUL PELATIHAN SAP2000


Time History Cases
Digunakan untuk menentukan Time History yang akan digunakan sesuai data
pada Time History.
Hinge Properties
Digunakan untuk menentukan properti sendi yang digunakan pada analisa non
linear.
Static Pushover Cases
Digunakan untuk menentukan beban pushover pada analisa non linear.
Load Combinations
Digunakan untuk menentukan kombinasi pembebanan yang diinginkan sesuai
dengan peraturan.
MENU DRAW
Menu draw dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.6 :

Gambar 1.6 Menu Draw

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

18

MODUL PELATIHAN SAP2000


Reshape Element
Digunakan untuk mengubah/memindahkan elemen atau untuk memindahkan
joint.
Add Special Joint
Digunakan untuk menambah joint baru yang tidak berhubungan dengan elemen.
Draw Frame Elemen
Digunakan untuk menggambar elemen frame.
Draw Quad Shell Element
Digunakan untuk menggambar elemen shell quadrilateral, ialah segiempat yang
sudutnya tidak sama dengan 900.
Draw Rectangular Shell Element
Digunakan untuk menggambar elemen shell segiempat, ialah yang sudutnya
sama dengan 900.
Draw NLLink Element
Digunakan untuk menggambar non linear link sesuai tipe yang telah ditentukan
pada menu Define.
Quick Draw Frame Element
Digunakan untuk menggambar element frame dengan cepat diantara dua joint
atau berpotongan pada grid yang sudah ada.
Quick Draw Shell Element
Digunakan untuk menggambar elemen shell dengan cepat diantara empat joint
atau berpotongan pada grid yang sudah ada.
Edit Grid
Digunakan untuk menambah, memindahkan atau menghapus grid.
Lock Grid
Digunakan untuk mengunci grid supaya tidak berpindah-pindah letaknya selama
menggambar elemen. Apabila item menu ini dalam keadaan off (tanda check
tidak tampak), maka grid dapat digeser-geser.
Glue Joints to Grid
Digunakan untuk merekatkan joint pada grid, sehingga pada saat grid berpindah
maka joint akan berpindah mengikuti grid.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

19

MODUL PELATIHAN SAP2000


Snap to
Digunakan untuk menggambar atau mengedit elemen dengan tepat dan cepat.
Jika snap ini dimatikan (off) maka pada saat menggambar elemen tidak akan
terlihat dot (bulatan) pada pertemuan grid atau elemen yang didekati pointer.
Pilihan yang dapat dipilih pada item menu snap ialah points, line end and

midpoints, intersections, perpendicular projections, line and edge.


Constraint Drawing to
Digunakan untuk menentukan salah satu sumbu global (X, Y, atau Z) yang

constraint. Hal ini dilakukan apabila ingin menggambar elemen sejajar dengan
salah satu global yang dipilih dengan cepat.
New Label
Digunakan untuk menentukan label pada joint dan elemen. Misalnya nomor/label
joint elemen ingin dimulai dari nomor tertentu dengan increment tertentu dapat
ditentukan melalui item menu ini.
MENU SELECT
Menu select dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.7 :

Gambar 1.7 Menu Select


Select
Digunakan untuk memilih objek dengan berbagai pilihan, dan berbagai tipe objek
yang dipilih. Sebagai contoh cara pilihan windowing, interecting line, dan tipe
yang dipilih misalnya : frame section, shell section, constraint, labels, dan
sebagainya.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

20

MODUL PELATIHAN SAP2000


Deselect
Digunakan untuk membatalkan objek yang telah dipilih pada select.
Get Previous Selections
Digunakan untuk memilih joint atau elemen yang sebelumnya sudah dipilih.
Clear Sections
Digunakan untuk membatalkan semua pilihan yang sudah dilakukan.
MENU ASSIGN
Menu assign dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.8. Perlu diketahui bahwa sebelum menggunakan item menu ini masih
dalam keadaan off atau belum aktif.

Gambar 1.8 Menu Assign


Joint
Digunakan untuk menentukan restraints, constraints, springs, massa dan sumbu
lokal pada joint.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

21

MODUL PELATIHAN SAP2000


Frame
Digunakan untuk menentukan sections, release sumbu lokal end offset, out

segment, prestress, initial gaya P-delta, jalur (lane) untuk jembatan dan hinge
untuk pushover pada elemen frame.
Shell
Digunakan untuk menentukan sections dan sumbu lokal pada elemen shell.
NLLink
Digunakan untuk menetukan properties, dan sumbu lokal untuk analisis non
linear pada elemen frame.
Joint Static Loads
Digunakan untuk menentukan beban statik pada joint. Beban yang dapat
dikerjakan ialah gaya dan momen arah sumbu global dan displacement.
Frame Static Loads
Digunakan untuk menentukan beban statik pada elemen frame. Beban yang
dapat dikerjakan ialah beban gravitasi, beban merata, beban terpusat, beban
trapesium, perubahan temperatur dan beban prestress.
Shell Static Load
Digunakan untuk menentukan beban pada elemen shell. Beban dapat dikerjakan
ialah beban gravitasi, beban merata, beban tekanan, dan perubahan temperatur.
NLLink Loads
Digunakan untuk menentukan beban pada elemen frame yang menggunakan
analisis non linear.
Joint Patterns
Digunakan untuk mentukan nama pattern dari joint yang dipilih.
Group Name
Digunakan untuk menentukan nama group dari objek yang dipilih.
Clear Display
Digunakan untuk menghapus semua data yang telah ditentukan dari layar
monitor.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

22

MODUL PELATIHAN SAP2000


MENU ANALYZE
Menu Analyze dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item, lihat Gambar
1.9 berikut :

Gambar 1.9 Menu Analyze


Set Options
Digunakan untuk menentukan pilihan analisis struktur dalam 2D atau 3D, analisis
dinamika, P-delta, menyimpan hasil analisis dalam database, dan sebagainya.
Run
Digunakan untuk running analisis struktur.
Run Minimized
Digunakan untuk analisis struktur dengan meminimize ukuran jendela (window),
sehingga komputer dapat digunakan untuk mengerjakan yang lain. Hal ini
biasanya dilakukan jika data yang analisisnya oleh SAP2000 sangat besar,
sehingga butuh waktu yang lama untuk analisisnya.
Run Static Pushover
Digunakan untuk analisis gaya pushover.
MENU DISPLAY
Menu Display dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.10 berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

23

MODUL PELATIHAN SAP2000

Gambar 1.10 Menu Display


Show Underformed Shape
Digunakan untuk menampilkan gambar struktur tak terdeformasi.
Show Loads
Digunakan untuk menampilkan beban-beban yang dikerjakan pada struktur.
Macam beban yang dapat ditampilkan ialah beban joint, beban elemen frame,
dan beban elemen shell.
Show Patterns
Digunakan untuk menampilkan pattern joint yang datanya telah diberikan pada
menu Define dan Assign.
Show Lane
Digunakan untuk menampilkan jalur pada analisis jembatan.
Show Input Table
Digunakan untuk menampilkan data input geometri atau beban dalam bentuk
tabel.
Show Deformed Shape
Digunakan untuk menampilkan struktur terdeformasi dengan pilihan antara lain

Load Case, Scaling, dan Options (Wire Shadow atau Cubic Curve).

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

24

MODUL PELATIHAN SAP2000


Show Mode Shape
Digunakan untuk menampilkan mode dengan pilihan antara lain nomor mode,
skala dan option (Wire Shadow atau Cubic Curve).
Show Element Forces/Stresses
Digunakan untuk menampilkan gaya-gaya elemen frame atau tegangan elemen

shell, asolid, dan solid.


Show Energy/Virtual Work Diagram
Digunakan untuk menampilkan persentase energi virtual work elemen relatif
terhadap sisa kekuatan batang struktur. Hal ini dapat digunakan untuk mereduksi
defleksi struktur dengan melihat beberapa elemen yang mempunyai persentase
energi yang besar, kemudian memodifikasikan model dengan beberapa
penambahan elemen pengaku.
Show Response Spectrum Diagram
Digunakan untuk menampilkan diagram response spectrum.
Show Time History Traces
Digunakan untuk menampilkan input fungsi Time History.
Show Group Joint Force Sum
Digunakan untuk menampilkan group yang ingin ditampilkan yang sebelumnya
telah ditentukan pada menu Define.
Show Influence Line
Digunakan untuk menampilkan garis pengaruh pada analisa jembatan.
Show Static Pushover Curve
Digunakan untuk menampilkan gambar beban pushover.
Show Output Table Mode
Digunakan untuk menentukan kombinasi beban tampilan tabel. Hal ini
menyebabkan tampilan elemen/joint akan menyesuaikan dengan pilihan
tersebut, saat mouse di klik kanan pada elemen/joint yang diinginkan.
MENU DESIGN
Menu Design dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.11 berikut :
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

25

MODUL PELATIHAN SAP2000

Gambar 1.11 Menu Design


Steel Design
Digunakan untuk menentukan desain struktur dengan code (peraturan) baja jika
tanda check pada item menu ini aktif.
Concrete Design
Digunakan untuk menentukan desain struktur dengan code (peraturan) beton
jika tanda check pada item menu ini aktif.
Select Design Group
Digunakan untuk menentukan desain semua sections elemen pada group yang
sama yang telah ditentukan sebelumnya.
Start Design/Check of Structure
Digunakan untuk kontrol (check) elemen atau untuk desain elemen.
Select Design Combos
Digunakan untuk memilih kombinasi beban yang diinginkan.
Redefine Element Design Data
Digunakan untuk mengganti setiap section elemen yang tidak memenuhi atau
terlalu besar tanpa harus mengulang analisis struktur.
Replace Auto w/Optimal Sections
Digunakan untuk memilih profil baja yang optimal secara otomatis oleh SAP2000.
Display Design Info
Digunakan untuk memilih informasi desain yang ingin ditampilkan. Misalnya
tentang tulangan memanjang, tulangan geser, dan sebagainya.
Update Analysis Sections
Digunakan untuk mengupdate analisis potongan penampang.
Reset Design Sections

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

26

MODUL PELATIHAN SAP2000


Digunakan untuk mengembalikan potongan penampang ke potongan semula,
apabila sebelumnya telah diubah.
MENU OPTIONS
Menu options dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.12 berikut :

Gambar 1.12 Menu Options


Preferences
Digunakan untuk menentukan parameter-parameter untuk desain baja dan
beton. Pada item menu ini juga dapat ditentukan beberapa dimensi font yang
ingin ditampilkan dan sebagainya.
Colors
Digunakan untuk mengubah warna layer sesuai keinginan pengguna, misalnya

background, points line, springs, restraints, dan sebagainya.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

27

MODUL PELATIHAN SAP2000


Windows
Digunakan untuk menampilkan banyaknya jendela pada layer.
Set Coordinat System
Digunakan untuk menentukan atau menambah sistem koordinat baru.
Auto Refresh
Digunakan untuk menampilkan layar pada kondisi terbaru setelah dilakukan
perubahan.
Show Tip as Startup
Digunakan untuk menampilkan tip-tip yang ada pada SAP2000 pada saat
program dibuka.
Show Bounding Plane
Digunakan untuk menampilkan bidang yang aktif pada pandangan 3D.
Momen Diagram on Tension Side
Digunakan untuk menentukan gambar diagram momen pada sisi serat tariknya.
Sound
Digunakan untuk mengaktifkan audio jika digunakan komputer dengan
multimedia.
3D View Up Direction
Digunakan untuk menampilkan sumbu global yang dipilih ke arah atas untuk
pandangan 3D.
Lock Model
Digunakan untuk melepas kuncian apabila ingin dilakukan modifikasi model
setelah struktur dilakukan analisa atau desain.
Show Aerial View
Digunakan untuk menampilkan model yang utuh dengan jendela kecil.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

28

MODUL PELATIHAN SAP2000

CONTOH 1 :
P = 100 kg

5m

5m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur


1.

Klik menu File New Model

2.

Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar

3.

Klik beam, maka akan tampil sebagai berikut :


- Ketik 1 untuk kotak Number of Span
- Ketik 10 untuk kotak Span Length
- Ketik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Ketik Edit Grid
- Ubah -5 menjadi 0 dan 5 menjadi 10 pada Ordinate sumbu X
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

29

MODUL PELATIHAN SAP2000

4.

Klik X pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban


5.

Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK

6.

Pilih batang yang akan diberikan beban

7.

Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Point untuk


menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

30

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 5 pada kotak Distance
- Ketik 100 pada kotak Load
- Klik OK

Tahap 3 : Menganalisis Struktur


8.

Klik Run Analysis untuk menampilkan Set Analysis Case to Run


- Klik Run/Do Not Run Case
- Klik Run Now

9.

Ketika analisis selesai, periksa kembali pesan pada Analysis window


(apakah ada warning atau error) dan kemudian klik OK untuk menutup
Analysis window

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

31

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis
10. Klik menu Display Show Forces/Stresses Joints untuk
menampilkan Joint Reaction Forces
- Pilih All dari kotak Case/Combo Name
- Pemeriksaan pemilihan Reaction dipilih pada Type
- Klik OK
11. Klik menu Display Show Forces/Stresses Frame/Cables untuk
menampilkan Member Forces Diagram For Frames
- Pilih Moment 3-3 dari kotak Component
- Pilih Show Value On Diagram
- Klik OK

Keterangan :
o Axial force : untuk menampilkan besar gaya normal pada batangan
o Shear 2-2 : untuk menampilkan besar gaya geser pada model 2 dimensi
o Shear 3-3 : untuk menampilkan besar gaya geser pada model 3 dimensi
o Torsion : untuk menampilkan besar gaya punter

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

32

MODUL PELATIHAN SAP2000


o Moment 2-2 : untuk menampilkan besar gaya moment pada model 3
dimensi
o Moment 3-3: untuk menampilkan besar gaya moment pada model 2
dimensi
CONTOH 2 :
q = 10 kg/m

5m

5m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur (ikuti langkah 1 4 contoh 1)


Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban
1. Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
2. Pilih batang yang akan diberikan beban
3. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 10 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

33

MODUL PELATIHAN SAP2000

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (ikuti langkah 8 9 pada contoh 1)


Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (ikuti langkah 10 11 pada contoh 1)
CONTOH 3 :

P = 100 kg

q = 10 kg/m

5m

5m

5m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur


1. Klik menu File New Model
2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik beam, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :
- Ketik 2 untuk kotak Number of Span
- Ketik 15 untuk kotak Span Length
- Ketik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Ketik Edit Grid

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

34

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Ubah -15 menjadi 0, 0 menjadi 5, dan 15 pada Ordinate sumbu X
- Klik OK

4. Klik X pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya.
5. Klik perletakan sendi paling kiri
6. Klik Assign Joint Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
7. Klik perletakan rol yang paling kiri
8. Klik Assign Joint Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban
9. Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

35

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK

10. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang C A)


11. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 0 pada kotak Distance
- Ketik 100 pada kotak Load
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

36

MODUL PELATIHAN SAP2000


12. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A B)
13. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Load Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 10 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)


Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)
CONTOH 4 :

q = 2 t/m
A

B
8m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur


1.

Klik menu File New Model

2.

Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

37

MODUL PELATIHAN SAP2000


3.

Klik beam, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :


- Ketik 1 untuk kotak Number of Span
- Ketik 8 untuk kotak Span Length
- Ketik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Ketik Edit Grid
- Ubah -4 menjadi 0, dan 4 menjadi 8 pada Ordinate sumbu X
- Klik OK

4.

Klik X pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya

5.

Klik kedua perletakan yang akan dihilangkan

6.

Klik Assign Joint Restraint untuk menampilkan Joint Restraint


- Klik
- Klik OK

7.

Pilih joint yang akan diberikan perletakan jepit

8.

Klik Assign Joint Restraint untuk menampilkan Joint Restraint


- Klik
- Klik OK

9.

Pilih perletakan yang akan diputar

10. Klik Assign Joint Local Axes untuk menampilkan Joint Local Axis
- Ketik -90 pada kotak Rotation about Y
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

38

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban (ikuti tahap 2 pada contoh 2 dengan

Uniform Load nya 2 t/m)


Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)
Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)
CONTOH 5 :

P=1t
q = 5 t/m
A
6m

B
C
2m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur


1. Klik menu File New Model
2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik beam, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :
- Ketik 2 untuk kotak Number of Span
- Ketik 8 untuk kotak Span Length
- Klik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Klik Edit Grid
- Ubah -8 menjadi 0, 0 menjadi 6, dan 8 pada Ordinate sumbu X
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

39

MODUL PELATIHAN SAP2000

4. Klik X pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya
5. Klik perletakan yang akan dihilangkan
6. Klik Assign Joint Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
7. Pilih joint yang akan diberikan perletakan jepit
8. Klik Assign Joint Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
9. Pilih perletakan yang akan diputar
10. Klik Assign Joint Local Axes untuk menampilkan Joint Local Axis
- Ketik -90 pada kotak Rotation about Y
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

40

MODUL PELATIHAN SAP2000

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban


11. Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
12. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A C)
13. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 5 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

41

MODUL PELATIHAN SAP2000

14. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang B C)


15. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 2 pada kotak Distance
- Ketik 1 pada kotak Load
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

42

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)
Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)

CONTOH 6 :
q = 20 kN/m
A

P1 = 150 kN
B

10 m

P2 = 150 kN
C

3m

3m

2m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur


1.

Klik menu File New Model

2.

Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar

3.

Klik beam, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :


- Ketik 3 untuk kotak Number of Span
- Ketik 18 untuk kotak Span Length
- Klik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Klik Edit Grid
- Ubah -27 menjadi 0, -9 menjadi 10, 9 menjadi 16, 27 menjadi 18 pada

Ordinate sumbu X
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

43

MODUL PELATIHAN SAP2000

4.

Klik X pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya.

5.

Klik perletakan yang akan dihilangkan

6.

Klik Assign Joint Restraint untuk menampilkan Joint Restraint


- Klik
- Klik OK

7.

Pilih joint yang akan diberikan perletakan jepit

8.

Klik Assign Joint Restraint untuk menampilkan Joint Restraint


- Klik
- Klik OK

9.

Pilih perletakan yang akan diputar

10. Klik Assign Joint Local Axes untuk menampilkan Joint Local Axis
- Ketik -90 pada kotak Rotation about Y
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

44

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban
11. Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
12. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A B)
13. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 20 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

14. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang B C)


15. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

45

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 3 pada kotak Distance
- Ketik 150 pada kotak Load
- Klik OK

16. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang C D)


17. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 2 pada kotak Distance
- Ketik 150 pada kotak Load
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

46

MODUL PELATIHAN SAP2000

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)


Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)
CONTOH 7 :

P1 = 96 kN
C

B
3m

5m

P2 = 48 kN
D

4m
A

3m

3m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur


1. Klik menu File New Model
2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Pilihlah template Grid Only, maka akan tampil kotak dialog New
Coord/Grid System dan klik Edit Grid
4. Isilah kotak tersebut sebagai berikut dan klik OK
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

47

MODUL PELATIHAN SAP2000

5. Klik close pada layer 3D View untuk memperbesar layar x z plan @y = 0


dan klik Restore Full View untuk menampakkan seluruh grid.
6. Untuk menggambar portal :
- Klik Draw Draw Frame/Cable/Tendon
- Klik kiri titik A
- Klik kiri titik B
- Klik kiri titik C
- Klik kiri titik D dan klik kanan
7. Klik kembali Set Select Mode
8. Membuat perletakan :
- Klik titik A
- Klik menu Assign Joint Restraint
- Pilih perletakan jepit dan klik OK
- Ulangi untuk titik D dengan perletakan jepit
Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban
9. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang B C)

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

48

MODUL PELATIHAN SAP2000


10. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 3 pada kotak Distance
- Ketik 96 pada kotak Load
- Klik OK

11. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A B)


12. Klik Assign Frame/Cable/Tendon Loads Point untuk menampilkan
form Frame Point Loads
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan arah sumbu X pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 4 pada kotak Distance
- Ketik 48 pada kotak Load
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

49

MODUL PELATIHAN SAP2000

13. Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)
Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)
CONTOH 8 :

q = 5 kN/m
P = 2 kN

6m

D
4m

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

2m

50

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tahap 1 : Menggambar Model Struktur
1. Klik menu File New Model
2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Pilihlah template Grid Only, maka akan tampil kotak dialog New
Coord/Grid System dan klik Edit Grid
4. Isilah kotak tersebut sebagai berikut dan klik OK

5. Klik close pada layer 3D View untuk memperbesar layar x z plan @y = 0


dan klik Restore Full View untuk menampakkan seluruh grid.
6. Untuk menggambar portal :
- Klik Draw Draw Frame/Cable/Tendon
- Klik kiri titik A
- Klik kiri titik B
- Klik kiri titik C
- Klik kiri titik E dan klik kanan
- Klik kiri titik D dan klik kanan
7. Klik kembali Set Select Mode
8. Membuat perletakan :
- Klik titik A
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

51

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Klik menu Assign Joint Restraint
- Pilih perletakan sendi dan klik OK
- Ulangi untuk titik D dengan perletakan rol
Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban
9. Beban titik dan merata :
- Klik titik B
- Klik Assign Joint Loads Forces
- Isi Force Global X dengan nilai 2 pada kotak dialog Joint Forces dan
klik OK

- Pilih batang akan diberikan beban merata (batang B E)


- Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed
untuk menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 5 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

52

MODUL PELATIHAN SAP2000

10. Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)
Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)
CONTOH 9 :
(Manual : Contoh 5-1 Hal.53 Buku Analisis Struktur Statis Tertentu,
Haryanto YW)
Analisislah rangka batang berikut dengan menggunakan SAP 2000

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

53

MODUL PELATIHAN SAP2000


2 kN
E
4
1

5
2

4m

3 kN

2m

1 kN
A

2 kN

4m

9
8

1 kN

2m

4m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur


1. Klik menu File New Model
2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Pilihlah template Grid Only, maka akan tampil kotak dialog New
Coord/Grid System dan klik Edit Grid
4. Isilah kotak tersebut sebagai berikut dan klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

54

MODUL PELATIHAN SAP2000


5. Klik close pada layer 3D View untuk memperbesar layar x z plan @y = 0
dan klik Restore Full View untuk menampakkan seluruh grid.
6. Gambarlah Frame dengan langkah sebagai berikut :
- Klik Draw Draw Frame/Cable/Tendon
- Untuk batang 1, klik kiri titik A
- Klik kiri titik E kemudian klik kanan
- Ulangi untuk batang 2 dengan langkah seperti langkah untuk batang 1
- Lakukan untuk batang-batang lain secara berurutan
7. Klik kembali Set Select Mode
8. Membuat perletakan :
- Klik titik A
- Klik menu Assign Joint Restraint
- Pilih perletakan sendi dan klik OK
- Ulangi untuk titik B dengan perletakan rol
Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban
9. Memasukkan beban 1 kN :
- Klik titik A dan B
- Klik menu Assign Joint Loads Forces
- Isi Force Global Z dengan nilai -1 pada kotak dialog Joint Forces dan
klik OK

10. Ulangi langkah 9 untuk beban 2 kN dan 3 kN


- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

55

MODUL PELATIHAN SAP2000


11. Pilihlah semua frame dan klik menu Assign Frame/Cable/Tendon
Release/Partial Fixity maka tampil kotak dialog Assign Frame Release,
tandai Release Start dan End pada kotak Moment 33 (Major)

12. Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
13. Simpanlah hasil pekerjaan terlebih dahulu
Tahap 3 : Menganalisis Struktur
14. Klik menu Analyze Set Analysis Options untuk menampilkan Analysis
Options dan pilih Space Frame kemudian klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

56

MODUL PELATIHAN SAP2000

15. Untuk menganalisis, klik menu Analyze Run Analysis maka tampil kotak
dialog Set Analysis Cases to Run
- Klik Modal
- Klik Run/Do Not Run sehingga action untuk modal Do Not Run
- Klik Run Now
Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis
16. Untuk

melihat

reaksi

perletakan,

klik

menu

Display

Show

Force/Stresses Joints maka tampil kotak dialog Joint Reaction Force


dan klik OK
17. Untuk melihat hasil analisis dalam bentuk tabel, klik menu Display Show
Tables maka tampil kotak dialog Choose Table For Display, pilihlah
Frame Output dan klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

57

MODUL PELATIHAN SAP2000

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

58

MODUL PELATIHAN SAP2000

CONTOH :
Suatu struktur gedung 5 lantai yang terbuat dari baja kolom dan balok
mempunyai tipe W16x31 akan direncanakan menerima beban merata berupa
beban mati (termasuk berat struktur itu sendiri) dan beban hidup. Pada lantai
atap beban mati sebesar 5000 kg dan beban hidup sebesar 1000 kg, sedangkan
pada lantai beban mati sebesar 8000 kg dan beban hidup sebesar 1500 kg. Pada
struktur tersebut juga bekerja gaya-gaya lateral berupa gempa yang distribusi
pembebanannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Panjang bentangnya
sebesar 5 m dan tinggi untuk tiap-tiap lantai 4 m. Mutu baja yang digunakan BJ
37.

15000 kg
4m

14500 kg
4m

14000 kg
4m

13500 kg
4m

13000 kg
4m

5m

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

5m

5m

5m

59

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tahap 1 : Menggambar Model Struktur
1. Klik menu File New Model
2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik 2D Frames, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :
- Pilih Portal pada 2D Frame Type
- Ketik 5 pada kotak Number of Stories
- Ketik 4 pada kotak Number of Bays
- Ketik 4 pada kotak Story Height
- Ketik 5 pada kotak Bay Width
- Klik OK

4. Klik X pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya
5. Klik toolbar Set Display Options (atau klik menu View Set Display
Options) untuk menampilkan form Display Options for Active Window
- Cek kotak Labels pada Joint Area
- Cek kotak Labels pada Frames/Cable Area
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

60

MODUL PELATIHAN SAP2000

Tahap 2 : Merencanakan Material Bangunan


6. Klik menu Define Materials untuk menampilkan form Define Materials
7. Klik STEEL pada area material dan kemudian klik Modify/Show Material
untuk menampilkan form Material Property Data. Formnya sebagai
berikut :
- Ketik 0 pada kotak Mass per Unit Volume
- Ketik 0 pada kotak Weight per Unit Volume
- Ketik 2.0E+10 pada kotak Modulus of Elasticity
- Ketik 0.3 pada kotak Poissons Ratio, jika belum dimasukkan
- Ketik 0 pada kotak Coeff of Thermal Expansion
- Ketik 2.4E+7 pada kotak Minimum Yield Stress, Fy (berdasarkan mutu
baja yang kita inginkan)
- Ketik 3.7E+7 pada kotak Minimum Tensile Stress, Fu
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

61

MODUL PELATIHAN SAP2000

8. Drag seluruh frame kemudian klik Define Frame Sections untuk


menampilkan form Frame Properties
- Pilih baja yang digunakan seperti W16x31
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

62

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tahap 3 : Mengaplikasikan Beban Rencana
Load Case
9. Klik menu Define Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik LL pada kotak Load Name
- Pilih LIVE pada kotak Type
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Add New Load
- Ketik EQ pada kotak Load Name
- Pilih QUAKE pada kotak Type
- Klik Add New Load
- Klik OK

Combination
10. Klik menu Define Combinations untuk menampilkan form Define
Response Combinations
- Klik

Add

New

Combo

untuk

menampilkan

form

Response

Combination Data
- Pilih Linear Add dari kotak Combination Type
- Pilih DEAD pada kotak Case Name dan ketik 1.2 kotak Scale Factor
- Klik Add
- Pilih LL Load pada kotak Case Name dan Ketik 1 kotak Scale Factor
- Klik Add
- Pilih EQ pada kotak Case Name dan ketik 1 pada kotak Scale Factor
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

63

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Klik Add
- Klik OK pada Response Combination Data dan Define Response
Combination

Assign
11. Pilih batang atap yang akan diberikan beban
12. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DEAD dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 5000 pada kotak Uniform Load Area
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

64

MODUL PELATIHAN SAP2000

13. Klik Get Previous Selection (atau menu Select Get Previous
Selection)
14. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih LL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 1000 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

15. Pilih batang lantai yang akan diberikan beban


- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

65

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed
untuk menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DEAD dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 8000 pada kotak Uniform Load Area
- Klik OK

16. Klik Get Previous Selection (atau menu Select Get Previous
Selection)
17. Klik menu Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih LL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan
tampilan gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 1500 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

66

MODUL PELATIHAN SAP2000

18. Pilih joint yang akan diberikan beban


19. Klik menu Assign Joint Loads Forces untuk menampilkan Joint
Forces
- Pilih EQ dari kotak Load Case Name
- Ketik beban yang akan bekerja pada joint di kotak Force Global X di area

Loads
- Ketikl 0 pada kotak Force Global Z pada area Loads
- Klik OK

- Hal yang sama dapat dilakukan untuk joint-joint berikutnya

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

67

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tahap 4 : Menganalisis Struktur
20. Klik menu Options Preferences Steel Frame Design untuk
menampilkan Steel Frame Design Preferences
- Pilih AISC-ASD89 dari kotak Design Code
- Klik OK

21. Klik menu Analyze Set Analysis Options untuk menampilkan form
Analysis Options. Pada form tersebut klik Plane Frame XZ Plane untuk
mengatur derajat kebebasan yang sesuai dan klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

68

MODUL PELATIHAN SAP2000

22. Klik Run Analysis untuk menampilkan Set Analysis Case to Run
- Klik Run/Do Not Run Case
- Klik Run Now

23. Ketika analisis selesai, periksa kembali pesan pada Analysis window
(apakah ada warning atau error) dan kemudian klik OK untuk menutup
Analysis window
Tahap 5 : Melihat Hasil Analisis
24. Klik menu Display Show Forces/Stresses Joints untuk
menampilkan Joint Reaction Forces
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

69

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Pilih All dari kotak Case/Combo Name
- Pemeriksaan pemilihan Reaction dipilih pada Type
- Klik OK

25. Reaksi-reaksi ditampilkan pada screen. Jika teks terlalu kecil untuk dibaca,
gunakan zoom untuk memperbesarnya
26. Klik menu Design Steel Frame Design Start Design/Check of
Structure untuk menjalankan check design baja yang telah selesai
dikerjakan
27. Ketika check design selesai, warna dari rasio tegangan akan ditampilkan

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

70

MODUL PELATIHAN SAP2000


LATIHAN

Suatu struktur portal ruang dengan ukuran terlihat seperti pada gambar. Diminta
merencanakan profil baja untuk balok dan kolom. E = 2100000 kg/cm2, BJ baja
= 7850 kg/m3, tegangan leleh fy = 2400 kg/cm2. Diasumsikan semua sambungan
antara

balok

dan

kolom

menggunakan

sambungan

momen

(moment

connection). Beban rencana :


- Berat sendiri elemen
- Berat pelat lantai atap baja yang ditutup beton ringan, penggantung, langitlangit dan lain-lain = 350 kg/m2
- Beban hidup pada pelat lantai atap = 150 kg/m2
Kombinasi beban rencana : U = 1.2 D + 1.6 L. Pada kasus ini dimisalkan
beberapa profil yang akan digunakan sebagai berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

71

MODUL PELATIHAN SAP2000

CONTOH :
Diketahui dimensi balok 25/50, dimensi kolom 50/50, mutu beton fc = 25 Mpa,
mutu baja (BJTD = 400 Mpa, BJTP = 240 Mpa). Penutup beton pada balok dan
kolom 40 mm. Data pembebanan :
- Beban mati balok adalah 7 kN/m (balok tepi) dan 14 kN/m (balok tengah)
- Beban hidup balok adalah 6 kN/m (balok tepi) dan 12 kN/m (balok tengah)

4m

5m

4m
5m
4m
5m
4m
5m

5m

5m

5m

DENAH STRUKTUR LANTAI

4m

5m

5m

5m

FRAME STRUKTUR

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur


1. Klik menu File New Model
2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik 3D Frames, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

72

MODUL PELATIHAN SAP2000


- Pilih Open Frame Building pada 3D Frame Type
- Ketik 5 pada kotak Number of Stories
- Ketik 4 pada kotak Story Height
- Ketik 3 pada kotak Number of Bays, X
- Ketik 5 pada kotak Bay Width, X
- Ketik 4 pada kotak Number of Bays, Y
- Ketik 5 pada kotak Bay Width, Y
- Klik OK

Tahap 2 : Merencanakan Material Bangunan


4. Lakukan Define Materials dengan mengubah satuan di sudut kanan bawah
terlebih dahulu menjadi N,mm,C kemudian ambil menu Define
Materials kemudian pilih material beton (Conc) pada dialog Define
Materials dan klik Modify/Show Material, dan isilah kotak dialog
Material Property Data sesuai dengan data perencanaan dan klik OK dan
klik OK lagi pada kotak Define Material

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

73

MODUL PELATIHAN SAP2000

- Ubah kembali satuan menjadi KN,m,C


5. Tentukan elemen Frame dengan menu Define Frame Sections, akan
tampil kotak dialog Frame Properties dan ubah Choose Property Type
to Add menjadi Add Rectangular kemudian klik Add New Property dan
akan tampil kotak dialog Rectangular Section, ubah Section Name
menjadi Balok 25/50 dan ubah dimensi balok. Setelah itu klik Concrete
Reinforcement akan tampil kotak dialog Reinforcement Data

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

74

MODUL PELATIHAN SAP2000

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

75

MODUL PELATIHAN SAP2000

- Ubah Design Type menjadi Beam dan ganti penutup beton menjadi 40
mm. Kemudian klik OK dan klik OK lagi pada Rectangular Section
6. Ulangi Add Rectangular untuk Kolom 50/50

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

76

MODUL PELATIHAN SAP2000

7. Ubah dimensi awal frame sesuai dengan soal dengan cara megubah
pandangan salah satu Window menjadi x-y kemudian dipilih elemen balok
dengan cara mengklik mouse dari sisi kiri atas dan drag ke sisi kanan bawah.
Kemudian ulangi untuk tingkat dibawahnya sehingga semua balok terpilih
(berupa

garis

putus-putus).

Setelah

itu

dari

menu

Assign

Frame/Cable/Tendon Frame Sections, maka tampil kotak Frame


Sections kemudian pilih Balok 25/50 dan klik OK.
8. Ulangi langkah 7 untuk Kolom 50/50
9. Untuk mengubah perletakan menjadi jepit, maka dipilih terlebih dahulu
semua perletakan dan dari menu Assign Joint Restraints maka
tampil kotak dialog Joint Restraints dipilih perletakan jepit dan klik OK.
Tahap 3 : Mengaplikasikan Beban Rencana
Load Case
10. Untuk mendefinisikan beban pilihlah menu Define Load Cases diisi
dengan parameter berikut kemudian klik Add New Load dan ulangi untuk
beban hidup, kemudian klik OK.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

77

MODUL PELATIHAN SAP2000

Assign
11. Untuk memasukkan beban mati pada balok tengah maka dipilih terlebih
dahulu

balok

tengah.

Setelah

terpilih

dari

menu

Assign

Frame/Cable/Tendon Loads Distributed dan diisi kotak dialog sesuai


parameter berikut :

12. Ulangi untuk beban hidup (untuk memilih balok tersebut kembali dengan
perintah Previous Selection)
13. Ulangi langkah 11 dan 12 untuk balok tepi

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

78

MODUL PELATIHAN SAP2000


Combinations
14. Buatlah kombinasi beban yaitu 1.2 DL + 1.6 LL dari menu Define
Combinations Add New Combo dan masukkan parameter berikut :

Tahap 4 : Analisis Struktur


15. Untuk melakukan analisis maka disimpan terlebih dahulu
16. Lakukan analisis dengan Analyze Set Analysis Options Space
Frame OK. Kemudian di Run Analysis dengan parameter yang dianalisis
sebagai berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

79

MODUL PELATIHAN SAP2000

- Setelah dipilih yang akan dianalysis, maka klik Run Now


17. Untuk melihat hasilnya, dapat dilakukan dari menu Display Show
Deformed Shape/Show Force Stresses ataupun Show Tables
Tahap 5 : Hasil Analisis
18. Untuk melihat hasil-hasil analisis pada window x-z atau y-z klik menu
Display Show Force Frame. Kita dapat memilih Case/Combo
Name sesuai dengan beban dan kombinasi yang kita masukkan dan hasil
analisis yang akan dilihat.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

80

MODUL PELATIHAN SAP2000

19. Untuk melihat gaya reaksi perletakan dari menu Display Show Force
Joint. Kita dapat memilih Case/Combo Name sesuai dengan beban dan
kombinasi yang kita masukkan dan reaksi perletakan yang akan dilihat.
20. Untuk melihat deformasi yang terjadi dari menu Display Show
Deformed Shape. Kita dapa memilih Case/Combo Name sesuai dengan
beban dan kombinasi yang kita masukkan.
21. Untuk melihat hasil analisis dalam bentuk tabel dari menu Display Show
Tables. Misalnya kita mau melihat Frame Output : dari perintah Display
Show Tables akan tampil kotak dialog Choose Tables For Display.
Pada kotak dialog tersebut dipilih Frame Output dari Analysis Output
Element Output. Tabel tersebut dapat kita konversikan ke format excel
dengan cara menu File Export Current Table To Excel.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

81

MODUL PELATIHAN SAP2000

Tahap 6 : Melakukan Desain


22. Kita dapat melakukan desain sesuai dengan standar yang akan digunakan
dengan klik menu Option Preferences Concrete Frame Design
sehingga kotak dialog Concrete Frame Design Preferences For... kita
dapat mengganti parameter sesuai dengan standar yang kita gunakan.
23. Selanjutnya kita akan melakukan desain, klik menu Design Concrete
Frame Design Start Design/Check of Structure. Setelah itu kita
dapat memeriksa apakah struktur telah memenuhi syarat kekuatan dengan
klik menu Design Concrete Frame Design Verify All Members
Passed.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

82

MODUL PELATIHAN SAP2000


LATIHAN

Suatu struktur portal ruang dengan ukuran terlihat seperti pada gambar. Diminta
merencanakan dimensi balok dan kolom termasuk penulangannya. E = 100000
kg/cm2, BJ beton = 2400 kg/m3, Baja U24 (fy = 2400 kg/cm2, fys = 0.60 fy),
Beton K250 (fc = 250 kg/cm2). Beban rencana :
- Berat sendiri elemen
- Berat pelat lantai atap tebal 12 cm, penggantung dan langit-langit = 350
kg/m2.
- Beban hidup pada pelat lantai atap = 150 kg/m2
Kombinasi beban rencana : U = 1.2 D + 1.6 L. Distribusi beban lantai ke balok :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

83

MODUL PELATIHAN SAP2000

STUDI KASUS :
Sebuah gedung parkir sebagai bagian dari komplek perniagaan akan dibangun
di Kota Bandung. Komponen struktur direncanakan menggunakan material beton
bertulang dengan spesifikasi sebagai berikut :
Beton :
Kuat desak beton, fc = 25 Mpa atau K-300
Modulus elastisitas beton, Ec = 4700fc = 23500 Mpa
Poisson ratio beton, c = 0,2
Berat jenis beton, c = 2400 kg/m3
Baja Tulangan :
Tulangan Longitudinal, BJTD 40 (ulir) fy = 400 Mpa
Tulangan transversal/sengkang, BJTP 24 (polos) fys = 240 Mpa
Poisson ratio baja, vs = 0,3
Berat jenis baja, s = 7850 kg/m3
Pada pelatihan ini digunakan jenis beton normal dan jenis tulangan BJTD 40.
Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan tebal minimum untuk balok dengan satu ujung
menerus h = l/18,5 = 8000 mm/18,5 = 432,43 mm dan untuk balok dengan dua
ujung menerus h = l/21 = 8000 mm/21 = 380,95 mm. Tinggi balok induk harus
diambil lebih besar dari kedua nilai tersebut yaitu h = 650 mm. Lebar balok induk
ditentukan sebesar b = 350 mm. Dimensi balok induk B1-350x650.
Dimensi balok anak ditentukan dengan tinggi h = 550 mm dan lebar b = 250
mm B2-250x550.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

84

MODUL PELATIHAN SAP2000


Sebagai pengikat struktur diatas tanah digunakan sloof SL1-300x600 dan SL2250x550. Sloof ini diharapkan dapat menahan beban dinding diatasnya serta
meningkatkan kekuatan serta kekakuan lentur pondasi. Elevasi sloof diasumsikan
0,5 m diatas level penjepitan lateral.
Tebal pelat lantai diasumsikan 150 mm PL-150 dan tebal pelat atap/dak
diasumsikan 120 mm PL-120.
Tabel 4.1 Tebal Minimum Balok Non Prategang Bila Lendutan Tidak Dihitung

(Sumber : SNI 2847-2002)

Tabel 4.2 Preliminary Design Dimensi Kolom

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

85

MODUL PELATIHAN SAP2000


Indonesia ditetapkan terbagi dalam 6 wilayah gempa dimana wilayah gempa 1
adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6 dengan
kegempaan paling tinggi. Pembagian wilayah ini didasarkan atas percepatan
puncak batuan dasar akibat pengaruh Gempa Rencana dengan perioda ulang
500 tahun. Kota Bandung termasuk dalam wilayah gempa 4.

Gambar 4.1 Peta Gempa Indonesia Untuk Wilayah Bandung dan Sekitarnya
(Sumber : SNI 1726-2002)

Tabel 4.3 Perecepatan Puncak Muka Tanah Wilayah Gempa 4

(Sumber : SNI 1726-2002)

Respon spektrum gempa rencana untuk wilayah gempa 4 ditetapkan menurut


peraturan kegempaan SNI 1726-2002 sebagai berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

86

MODUL PELATIHAN SAP2000

Gambar 4.2 Respon Spektrum Gempa Rencana Untuk Wilayah Gempa 4


(Sumber : SNI 1726-2002)

Respon spektrum merupakan grafik respon maksimum (perpindahan, kecepatan,


percepatan maksimum ataupun besaran yang diinginkan) dari fungsi beban
tertentu untuk semua kemungkinan sistem berderajat kebebasan tunggal (Mario
Paz, 1985). Untuk menentukan respon dari suatu grafik respon spektrum untuk
suatu pengaruh tertentu, kita hanya perlu untuk mengetahui frekuensi atau
periode natural dari sistem tersebut. Gambar 4.2 merupakan grafik respon
spektrum percepatan C (sebagai ordinat) terhadap periode struktur T (sebagai
absis) untuk wilayah gempa 4 Indonesia. C merupakan pseudo acceleration (Sa)
yang telah dinormalisasi terhadap satuan gravitasi (C = Sa/g).
Pada pelatihan SAP 2000 ini, diasumsikan gedung berada diatas kondisi tanah
sedang. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai persyaratan spesifikasi kategori
jenis tanah ini dapat dilihat dalam peraturan.
Tingkat kepentingan suatu struktur terhadap bahaya gempa dapat berbeda-beda
tergantung pada fungsinya. Oleh karena itu, semakin penting struktur tersebut
maka semakin besar perlindungan yang harus diberikan. Faktor Keutamaan (I)
dipakai untuk memperbesar beban gempa rencana agar struktur mampu
memikul beban gempa dengan periode lebih panjang atau dengan kata lain
dengan tingkat kerusakan yang lebih kecil.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

87

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tabel 4.4 Faktor Keutamaan I Untuk Berbagai Kategori Gedung dan Bangunan

(Sumber : SNI 1726-2002)

Dari tabel diatas, untuk jenis bangunan parkir digolongkan dalam gedung umum
yang memiliki faktor keutamaan I = 1,0.
Dalam prosedur SNI 1726-2002, struktur bangunan tahan gempa pada
prinsipnya direncanakan terhadap beban gempa yang direduksi dengan suatu
faktor modifikasi struktur (faktor R) yang mempresentasikan tingkat daktilitas
yang dimiliki oleh struktur. Hal ini dimaklumi karena untuk merencanakan
bangunan tahan terhadap beban gempa elastis merupakan suatu yang mahal.
Detailing tulangan yang menjamin daktilitas struktur beton bertulang diatur
dalam SNI 2847-2002 Pasal 23.
Faktor modifikasi struktur atau bisa dikatakan juga sebagai faktor reduksi gempa
(R) untuk Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) maksimum
adalah 5,5. Pada pelatihan SAP 2000 ini digunakan R = 5,5.
Beban pada struktur gedung dapat berupa beban hidup (LL = LIVE LOAD), beban
mati sendiri (SW = SELF WEIGHT), beban mati tambahan (SIDL = SUPER
IMPOSED DEAD LOAD), beban angin (WL = WIND LOAD), beban gempa (E =
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

88

MODUL PELATIHAN SAP2000


EARTHQUAKE) dan beban-beban lainnya semuanya diatur dalam Peraturan
Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983.
Beban-beban yang digunakan pada desain gedung parkir yaitu :
Beban Mati (DL)
Beban mati sendiri (SW) dihitung secara otomatis oleh program SAP 2000.
Beban mati tambahan (SIDL) terdiri dari ME, keramik, spesi semen, dan
sebagainya :
- lantai 1 dan lantai 2, SIDL = 175 kg/m2
- lantai dak atap, SIDL = 150 kg/m2
Beban dinding beton = (2400 kg/m3 x tebal dinding m x tinggi dinding m) kg/m.
Beban dinding dipisahkan karena pemodelan struktur bersifat open frame
sehingga dinding dianggap sebagai beban garis pada balok.
Beban Hidup (LL)
- lantai 1 dan lantai 2, LL = 400 kg/m2
- lantai dak atap, LL = 100 kg/m2
Beban Angin (WL)
Beban angin tiup minimum WL = 25 kg/m2. Beban gempa untuk sebagian tempat
di Indonesia dan bangunan yang relatif rendah tidaklah signifikan jika
dibandingkan dengan beban gempa. Sebagai pembelajaran, pada pelatihan SAP
2000 ini beban angin tetap digunakan. Koefisien tiup angin 0,9 dan koefisien
hisap angin 0,4 (penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam peraturan
pembebanan).
Beban Gempa (E)
Secara lebih detail, pembebanan gempa pada struktur diatur dalam SNI 19262002. Gaya gempa merupakan gaya inersia pada struktur yang bergantung pada
massa struktur dan percepatan tanah yang bekerja pada struktur (ingat Hukum
Newton II, F = m.a). Dalam Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
(PPIUG) 1983 diatur mengenai reduksi beban hidup yang digunakan sebagai
sumber massa gempa sebagai berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

89

MODUL PELATIHAN SAP2000


Tabel 4.5 Faktor Reduksi Beban Hidup Untuk Peninjauan Gempa

(Sumber : PPIUG 1983)

Peraturan diatas dapat dipahami bahwa untuk kondisi terjadinya gempa maka
beban hidup (LL, misalnya manusia) akan berkurang daripada saat gedung dalam
kondisi layan.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

90

MODUL PELATIHAN SAP2000

SL 2

SL 1
SL 1

SL 1

SL 1

SL 1
SL 1

SL 2

= kolom K1

SL 1

SL 1
SL 1
SL 2

Gambar 4.3 Denah Struktur Sloof Elevasi +0,5 m

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

SL 2

SL 2

4m
8m

SL 1

SL 1

SL 1
SL 1

SL 1
SL 1
SL 1

SL 2

SL 2

SL 1

SL 1
SL 1

SL 1

SL 1

SL 1
SL 1

SL 1
SL 1
SL 1
SL 1
SL 2

SL 2

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

SL 1

8m

SL 1

SL 2

SL 2

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

SL 1

SL 1

SL 2

91

SL 2

tangga manusia

B2

B1

B2

B2

B2

B2

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B2

B1

tangga mobil naik ke lantai 2

B1

B2

B1

B2

92

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

MODUL PELATIHAN SAP2000

B2

B1

B1

B2

B2

B2

B2

B1

B1

B1

B1

B1

B2

B1

B2

B1

B2

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1
B1

B1

B1

tangga mobil dari basement


ke lantai 1

tangga mobil turun ke lantai 1

B2

B2

B1

B1

B2

tangga manusia

B1

B1

B1

4m
= kolom K1

8m

Gambar 4.4 Denah Struktur Lantai 1 Elv +4,5 m

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

B1

B1

B1

B1

B2

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B2

B2

B2

B2

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B2

B2

B2

B2

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B2

B2

B2

B2

B1

B1

B1

B1

B1
B1

B1

B1

B1

B2

B1

B1

B1
B1
B1

B1

B1

B1

tangga mobil dari lantai 2 ke


lantai 1

tangga manusia

B1

B2

B1

B2

B1

B2

93

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

MODUL PELATIHAN SAP2000

tangga mobil dari lantai 1


ke lantai 2

B2

B2

B1

B1

B2

tangga manusia

B1

B1

B1

4m
= kolom K2

8m

Gambar 4.5 Denah Struktur Lantai 2 Elv +8,0 m

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

B1

B1

B1

B1

B2

B1

B1

B1

B1

B1

B1

MODUL PELATIHAN SAP2000


BD 1

BD 1

BD 1

94

BD 1

BD 2

BD 2

BD 2

BD 1

BD 2

BD 2

BD 2

BD 2

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 2

BD 2

BD 2

BD 2

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 2

BD 2

BD 2

BD 2

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

tangga manusia

BD 1

BD 1

BD 1

4m
= kolom K3

8m

Gambar 4.6 Denah Struktur Atap Elv 11,5

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

BD 1

BD 1
BD 1

BD 2

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 2

BD 1

BD 2

BD 1

BD 2

BD 1

BD 1

BD 2

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

BD 1

tangga manusia

MODUL PELATIHAN SAP2000

95

Kolom K3

Kolom K3

Kolom K3

Kolom K3

Kolom K3

Kolom K3

LANTAI ATAP ELV 11.5 m

Kolom K2

Kolom K2

Kolom K2

Kolom K2

Kolom K2

3.5 m

Kolom K2

LANTAI 2 ELV 8 m

Kolom K1

Kolom K1

Kolom K1

Kolom K1

Kolom K1

4m

Kolom K1

LANTAI ATAP ELV 4.5 m

0.5 m

Gambar 4.7 Denah Struktur Tampak Y-Z


GRID SISTEM
1. Klik menu File New Model
2. Ubah unit satuan dengan satuan panjang dalam KN, m, C
3. Klik template Grid Only, sehingga muncul kotak dialog New Coord/Grid
System dan klik Edit Grid
4. Isilah kotak tersebut sebagai berikut dan klik OK

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

MODUL PELATIHAN SAP2000


MENU : DEFINE
1. Lakukan Define Materials dengan mengubah satuan di sudut kanan bawah
terlebih dahulu menjadi N,mm,C kemudian ambil menu Define
Materials kemudian pilih material beton (Conc) pada dialog Define
Materials dan klik Modify/Show Material, dan isilah kotak dialog
Material Property Data sesuai dengan data perencanaan dan klik OK dan
klik OK lagi pada kotak Define Material.

2. Tentukan elemen Frame dengan menu Define Frame Sections, akan


tampil kotak dialog Frame Properties dan ubah Choose Property Type
to Add menjadi Add Rectangular kemudian klik Add New Property dan
akan tampil kotak dialog Rectangular Section, ubah Section Name
menjadi B1-350x650 dan ubah dimensi balok. Setelah itu klik Concrete
Reinforcement akan tampil kotak dialog Reinforcement Data. Pada
Property Modifiers, masukkan nilai inersia efektif penampang.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

96

MODUL PELATIHAN SAP2000

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

97

MODUL PELATIHAN SAP2000


Kekakuan EI yang digunakan dalam analisis yang dipakai untuk desain kekuatan
harus mewakili kekakuan komponen struktur sesaat sebelum kegagalan
(Rachmat Purwono, dkk 2009). Sebagai alternatif, SNI 2847-2002 memberikan
inersia efektif yang boleh digunakan untuk komponen-komponen struktur pada
bangunan yang ditinjau.
Tabel 4.6 Inersia Effektif Penampang

(Sumber : SNI 2847-2002)

Pada pelatihan SAP 2000 ini, balok dianggap sebagai balok berpenampang
persegi. Pendekatan balok sebagai balok T tentu lebih mempresentasikan
keadaan sebenarnya (hubugan balok-pelat monolit) yang persyaratan lebar
sayap balok diatur lebih lanjut dalam peraturan. Sebagai catatan, SNI 1926-2002
memberikan inersia efektif yang berbeda untuk elemen struktur yang sama.
3. Lakukan hal yang sama untuk B2-250x550, BD1-350x650, BD2-250x550,
SL1-300x600, dan SL2-250x550.
4. Ulangi Add Rectangular untuk kolom K1-550x550. Masukkan nilai inersia
effektif penampang pada kolom. Lakukan hal yang sama untuk K2-500x500,
dan K3-450x450.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

98

MODUL PELATIHAN SAP2000

5. Klik menu Define Area Sections Add New Section. Satuan panjang
yang dipakai mm. Isi spesifikasi pelat PL1-150. Masukkan nilai inersia effektif
penampang pada pelat datar dan lantai datar.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

99

MODUL PELATIHAN SAP2000

6. Lakukan hal yang sama untuk PL2-120.


7. Klik menu Define Mass Source. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya,
massa yang berasal dari beban hidup (LL) yang digunakan sebagai sumber
massa gempa sebesar 50% (fungsi gedung sebagai tempat kendaraan)

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

100

MODUL PELATIHAN SAP2000


8. Klik menu Define Functions Response Spectrum User
Spectrum Add New Function. Masukkan data respon spektrum
Wilayah Gempa 4 Indonesia. Untuk struktur beton bertulang dengan
memperhatikan retak maka nilai redaman yang direkomendasikan adalah 35% (Anil Chopra, 2000).

9. Untuk mendefinisikan beban pilihlah menu Define Load Cases diisi


dengan parameter berikut kemudian klik Add New Load.

Secara default program SAP2000 otomatis akan menghitung berat sendiri


struktur berdasarkan info luas penampang elemen dan berat jenis material

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

101

MODUL PELATIHAN SAP2000


yang dipakai. Selanjutnya, beban akibat berat sendiri dikelompokkan dalam

static load case pertama yaitu DEAD. Jika nilai selfweight multiplier = 0, maka
perhitungan berat sendiri struktur tidak akan dilakukan oleh program. Dalam
pelatihan ini, diinginkan program SAP2000 menghitung berat sendiri struktur.
10. Klik menu Define Analysis Cases Add New Case. Untuk
mempermudah input kombinasi pembebanan, sebaiknya beban-beban yang
termasuk dalam beban mati (DL) digabung dalam satu analysis case. Beban
mati (DL) terdiri dari DEAD atau berat sendiri struktur, SIDL, dan beban
DINDING.

11. Klik menu Define Analysis Cases Add New Case. Untuk
mengaktifkan beban gempa, maka harus dibuat terlebih dahulu analysis case
dari beban tersebut. Beban gempa dibagi menjadi dua, yaitu beban gempa
EX (arah utama sumbu X koordinat global) dan beban gempa EY (arah utama
sumbu Y koordinat global)

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

102

MODUL PELATIHAN SAP2000

Secara default, arah U1 merupakan arah yang sama dengan arah X dalam
koordinat global. Scale factor = I x g/R dimana I adalah faktor keutamaan
struktur (gedung parkir, I = 1), g = satuan percepatan gravitasi (g = 9,8
m/s2) dan R adalah faktor reduksi gempa (Struktur Rangka Pemikul Momen
Menengah, maks nilai R = 5,5). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa nilai ordinat respon spektrum SNI 1726-2002 merupakan nilai pseudo
percepatan struktur (Sa) yang telah dinormalisasi dalam satuan g. Untuk
menjadikannya komponen dari gaya luar yang bekerja pada struktur maka
nilai C harus dikalikan satuan gravitasi. Nilai I/R merupakan nilai modifikasi
berdasarkan peraturan kegempaan Indonesia. Untuk semua mode, redaman
diasumsikan memiliki nilai konstan yaitu 5%.
12. Lakukan hal yang sama untuk analysis case gempa arah Y.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

103

MODUL PELATIHAN SAP2000

Secara default, arah U2 merupakan arah yang sama dengan arah Y dalam
koordinat global. Kemudian jika memang diperlukan arah U3 merupakan
arah yang sama dengan arah Z dalam koordinat global.
13. Untuk memperoleh beban ultimate dari beban-beban yang mungkin akan
terjadi pada struktur, maka dilakukan kombinasi beban terfaktor. Klik menu
Define Combinations Add New Combo.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

104

MODUL PELATIHAN SAP2000


Mengacu pada SNI 2847-2002, maka definisikan semua kombinasi pembebanan
berikut :
Kombinasi Pembebanan Gravitasi
1.4 DL
1.2 DL + 1.6 LL
Kombinasi Pembebanan Gempa
Untuk mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap
struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama harus
dianggap efektif 100% dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh
pembebanan gempa dalam arah tegak lurus pada arah utama pembebanan
tetapi dengan efektifitas hanya 30%.
1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 EX + 0.3 EY
1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 EX - 0.3 EY
1.2 DL + 1.0 LL - 1.0 EX + 0.3 EY
1.2 DL + 1.0 LL - 1.0 EX - 0.3 EY
1.2 DL + 1.0 LL + 0.3 EX + 1.0 EY
1.2 DL + 1.0 LL + 0.3 EX - 1.0 EY
1.2 DL + 1.0 LL - 0.3 EX + 1.0 EY
1.2 DL + 1.0 LL - 0.3 EX - 1.0 EY
0.9 DL + 1.0 EX + 0.3 EY
0.9 DL + 1.0 EX - 0.3 EY
0.9 DL - 1.0 EX + 0.3 EY
0.9 DL - 1.0 EX - 0.3 EY
0.9 DL + 0.3 EX + 1.0 EY
0.9 DL + 0.3 EX - 1.0 EY
0.9 DL - 0.3 EX + 1.0 EY
0.9 DL - 0.3 EX - 1.0 EY
Kombinasi Pembebanan Angin
1.2 DL + 1.0 LL + 0.5R + 1.6 (0.9 W1 + 0.4 W2 + 0.4 W3 + 0.4 W4)
- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

105

MODUL PELATIHAN SAP2000


1.2 DL + 1.0 LL + 0.5R + 1.6 (0.9 W1 + 0.4 W2 - 0.4 W3 - 0.4 W4)
1.2 DL + 1.0 LL + 0.5R + 1.6 (-0.9 W1 - 0.4 W2 + 0.4 W3 + 0.4 W4)
1.2 DL + 1.0 LL + 0.5R + 1.6 (-0.9 W1 - 0.4 W2 - 0.4 W3 - 0.4 W4)
1.2 DL + 1.0 LL + 0.5R + 1.6 (0.4 W1 + 0.4 W2 + 0.9 W3 + 0.4 W4)
1.2 DL + 1.0 LL + 0.5R + 1.6 (-0.4 W1 - 0.4 W2 + 0.9 W3 + 0.4 W4)
1.2 DL + 1.0 LL + 0.5R + 1.6 (0.4 W1 + 0.4 W2 - 0.4 W3 - 0.9 W4)
1.2 DL + 1.0 LL + 0.5R + 1.6 (-0.4 W1 - 0.4 W2 - 0.4 W3 - 0.9 W4)
Kombinasi beban diatas dapat dicari nilai envelope (maksimum/minimumnya)
dengan cara mengubah Combination Type menjadi Envelope, kemudian
memasukkan semua kombinasi diatas dalam kombinasi yang baru tersebut.
MENGGAMBAR STRUKTUR
1. Menggambar Elemen Frame (Balok dan Kolom)
Klik tombol Draw Frame/Cable Element atau pilih Section yang diinginkan
klik dua titik yang akan menjadi titik awal dan titik akhir balok/kolom
klik kanan pada mouse untuk mengakhirinya.

Perintah lain yang terkait dengan penggambaran elemen frame yaitu Quick
Draw Frame/Cable Element, Quick Draw Secondary Beams.
2. Menggambar Area Section
Klik Draw Poly Area pilih section yang diinginkan klik titik-titik yang
diperlukan untuk menggambar area (penggambaran dimulai dari satu titik
dan kembali ke titik yang sama) klik kanan pada mouse untuk
mengakhirinya.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

106

MODUL PELATIHAN SAP2000

Perintah lain yang terkait dengan penggambaran area section yaitu Draw
Rectangular Area Element dan Quick Draw Area Element.
MESH AREA
Untuk menghaluskan dan membuat model lebih detail atau lebih kecil dapat
dilakukan dengan cara membagi elemen menjadi elemen-elemen lain yang lebih
kecil (meshing). Klik pelat yang lantai atau atap yang akan dipartisi Assign
Area Automatic Area Mesh.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

107

MODUL PELATIHAN SAP2000


PEMBEBANAN PADA STRUKTUR
1. Pembebanan Area
Pilih pelat yang akan diberi beban Assign Area Loads Uniform
(Shell) pilih jenis beban pada Load Case Name, kemudian isi nilai bebannya.
Option Add to Existing Loads akan menambahkan beban yang kita berikan
pada beban yang sudah ada atau sudah terlebih dahulu diberikan pada pelat.
Option Replace Existing Loads akan mengganti beban yang sudah ada
dengan beban yang kita berikan. Arah gravitasi merupakan arah -Z dalam
koordinat global. Jika diperlukan, maka arah beban ini dapat diganti menurut
arah tertentu dalam koordinat global maupun koordinat lokal. Untuk
melakukan pengecekan apakah beban sudah terdefinisi pada pelat maka klik
kanan mouse pada pelat yang ditinjau.

2. Pembebanan Garis
Contoh beban garis yaitu beban dinding yang menumpu pada balok. Pilih
elemen frame (balok/kolom) yang akan diberi beban Assign
Frame/Cable/Tendon Loads Distributed. Misal dinding beton setinggi
1 m dan setebal 0,15 m yang berada pada perimeter gedung parkir. Beban
dinding = 2400 kg/m3 x 1 m x 0,15 m = 360 kg/m.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

108

MODUL PELATIHAN SAP2000

3. Pembebanan Titik
Klik pada titik yang ditinjau Joint Loads Forces.
DIAFRAGMA LANTAI
Lantai tingkat, atap beton dan sistem lantai dengan ikatan suatu struktur gedung
dapat dianggap sangat kaku dalam bidangnya dan karenanya dapat dianggap
bekerja sebagai diafragma terhadap beban gempa horizontal. Ctrl+A Joint
Constraints Diaphragm Add New Constraint.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

109

MODUL PELATIHAN SAP2000


Constraint akan bekerja pada bidang yang tegak lurus Constraint Axis sehingga
jika sumbu Z dipilih maka suatu lantai akan bergerak bersama-sama dalam
translasi arah X, translasi arah Y, dan rotasi terhadap sumbu Z.
JENIS RESTRAINTS/SUPPORT
Untuk menentukan jenis perletakan pada bagian bawah struktur, maka pilih
semua joint/titik yang berada dibawah kolom pada level pondasi Assign Joint
Restraints.

Jenis perletakan yang digunakan untuk gedung parkir yaitu perletakan jepit. Hal
ini sesuai dengan perlaku struktur yang menggunakan pondasi dalam.
ANALISA STRUKTUR
Klik menu Analyze Set Analysis Options pastikan bahwa analisis
dilakukan dalam derajat kebebasan ruang (translasi arah X, translasi arah Y,
translasi arah Z, rotasi terhadap sumbu X, rotasi terhadap sumbu Y, rotasi
terhadap sumbu Z).

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

110

MODUL PELATIHAN SAP2000

Klik menu Analyze Run Analysis. Selama proses analisis pastikan bahwa
tidak ada WARNING dan ERROR yang terjadi.
MENU : DISPLAY
1. Jika suatu elemen diberikan gaya luar, maka akan timbul reaksi terhadap
gaya luar tersebut yang diberikan oleh elemen itu sendiri. Gaya reaksi
terhadap gaya luar dalam mekanika teknik diistilahkan sebagai gaya-gaya
dalam. Gaya-gaya dalam tersebut antara lain :
P, gaya aksial
V2, gaya geser pada bidang 1-2
V3, gaya geser pada bidang 1-3
T, momen torsi aksial atau momen yang berputar terhadap sumbu 1
M2, momen yang berputar terhadap sumbu 2
M3, momen yang berputar terhadap sumbu 3
2. Untuk melihat hasil-hasil analisis pada window x-z atau y-z klik menu
Display Show Force Frame. Kita dapat memilih Case/Combo
Name sesuai dengan beban dan kombinasi yang kita masukkan dan hasil
analisis yang akan dilihat.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

111

MODUL PELATIHAN SAP2000


3. Untuk melihat gaya reaksi perletakan dari menu Display Show Force
Joint. Kita dapat memilih Case/Combo Name sesuai dengan beban dan
kombinasi yang kita masukkan dan reaksi perletakan yang akan dilihat.
4. Untuk melihat deformasi yang terjadi dari menu Display Show
Deformed Shape. Kita dapa memilih Case/Combo Name sesuai dengan
beban dan kombinasi yang kita masukkan.
5. Untuk melihat hasil analisis dalam bentuk tabel dari menu Display Show
Tables. Misalnya kita mau melihat Frame Output : dari perintah Display
Show Tables akan tampil kotak dialog Choose Tables For Display.
Pada kotak dialog tersebut dipilih Frame Output dari Analysis Output
Element Output. Tabel tersebut dapat kita konversikan ke format excel
dengan cara menu File Export Current Table To Excel.

Nilai akhir respon dinamik struktur gedung terhadap pembebanan gempa


nominal akibat pengaruh gempa rencana dalam suatu arah tertentu harus
memenuhi persamaan berikut : Vdinamik > 0.8 Vstatik.

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

112

MODUL PELATIHAN SAP2000


Untuk memenuhi persamaan tersebut maka gaya geser tingkat nominal akibat
pengaruh gempa rencana sepanjang tinggi struktur gedung hasil analisis ragam
spectrum respon dalam suatu arah tertentu harus dikalikan dengan suatu faktor
skala yaitu : 0.8 Vstatik/Vdinamik > 1
Penjumlahan respon ragam untuk struktur yang memiliki waktu-waktu getar
alami yang berdekatan, harus dilakukan dengan metoda CQC (Complete
Quadratic Combination). Waktu getar alami harus dianggap berdekatan apabila
selisih nilainya kurang dari 15%. Untuk struktur gedung tidak beraturan yang
memiliki waktu getar berjauhan, penjumlahan respon ragam dilakukan dengan
metoda SRSS (Square Root of the Sum of Squares).
KINERJA BATAS LAYAN
Simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung tidak
boleh melampaui 0.03/R kali tinggi tingkat yang bersangkutan atau 30 mm
bergantung yang mana yang nilainya lebih kecil. Ketentuan tersebut dapat
dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :

KINERJA BATAS ULTIMATE


Simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung tidak
boleh melampaui persamaan berikut :

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

113

MODUL PELATIHAN SAP2000


LATIHAN (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN RUMAH KOS)
DENAH KOLOM

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

114

MODUL PELATIHAN SAP2000


DENAH BALOK LANTAI 2 EL +3.50

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

115

MODUL PELATIHAN SAP2000


DENAH BALOK LANTAI 3 EL +7.00

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

116

MODUL PELATIHAN SAP2000


DENAH RING BALOK EL +10.50

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

117

MODUL PELATIHAN SAP2000


DENAH PELAT ATAP EL +10.50

- DINAMIKA EDUCATION CENTER -

118

Anda mungkin juga menyukai