Anda di halaman 1dari 88

MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

1.1 UMUM

Program SAP merupakan salah satu software yang telah dikenal luas dalam dunia
teknik sipil, terutama dalam bidang analisis struktur dan elemen hingga (finite
elemen). Pembuat perangkat lunak SAP yaitu Csi (Computer and Structure, Inc)
yang berasal dari Berkeley, California USA, telah mengembangkan program ini sejak
tahun 1970-an. Seri program SAP untuk komputer PC yang dilahirkan pertama kali
adalah SAP80, kemudian disusul dengan SAP90. Namun kedua program tersebut
masih menggunakan DOS, dan untuk perancangan elemen strukturnya masih
menggunakan program tersendiri, sehingga dirasakan cukup merepotkan
pengguna.

Analisis yang dapat dilakukan dengan SAP2000 ini antara meliputi analisis statik dan
analisis dinamik serta analisis finite elemen. Analisis model struktur dapat dilakukan
secara 2 dimensi dan 3 dimensi. Selain itu, untuk desain, SAP2000 telah
menyediakan beberapa menu desain untuk struktur baja maupun struktur beton,
dan tidak tertutup kemungkinan menggunakan material-material struktur lainnya.

1.2 SISTEM KOORDINAT

Pengetahuan tentang sistem koordinat sangat penting untuk menentukan model dan
menginterpretasikan hasil-hasil keluaran dari program. Pada SAP2000, semua sistem
koordinat model struktur ditentukan dengan mematuhi sistem

1
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

koordinat X-Y-Z, dan setiap bagian dari model misalnya joint, atau frame,
mempunyai koordinat lokal 1-2-3.

Semua sistem koordinat ditunjuk dengan sumbu 3 dimensi yang menggunakan


aturan tangan kanan (right handed) dan menggunakan sistem Cartesian. SAP2000
selalu mengasumsikan sumbu Z ialah sumbu vertikal, dengan Z+ mengarah keatas.
Arah keatas sumbu Z dapat digunakan sebagai bantuan untuk menentukan sistem
koordinat lokal.

1.2.1 SISTEM KOORDINAT GLOBAL

Sistem koordinat global merupakan koordinat yang terdiri dari tiga sumbu dengan
notasi X, Y, dan Z, dimana ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus sesuai dengan
aturan tangan kanan. Arah koordinat ditunjukkan dengan nilai X±, Y±, dan Z±.
Penentuan koordinat global ini dapat dilakukan pada saat penentuan sistem
gridline.

SAP2000 selalu mengasumsikan sumbu Z arahnya vertikal, sehingga beban berat


sendiri atau gravitasi arahnya selalu ke bawah, yaitu pada arah Z-. Bidang X-Y
merupakan bidang horizontal dengan sumbu X+ merupakan sumbu utama. Sudut
pada bidang horizontal diukur dari sumbu positif X, dengan sudut positif ialah
berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam.

1.2.2 SISTEM KOORDINAT LOKAL

Sistem koordinat lokal berlaku untuk setiap frame dan setiap joint dari model
struktur. Sumbu-sumbu koordinat lokal dinyatakan dengan simbol 1, 2, dan 3, serta
mengikuti aturan tangan kanan juga. Yang perlu diketahui pengguna adalah
bagaimana menentukan koordinat lokal 1-2-3 dan hubungannya dengan koordinat
global X-Y-Z.

2
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Untuk melihat bagaimana posisi koordinat lokal, SAP2000 telah menyediakannya


dalam menu Set Display Option (atau tekan Ctrl+E). Jika setting warna belum
dirubah, maka secara default akan ditampilkan :

B. Sumbu lokal 1 berwarna merah

C. Sumbu lokal 2 berwarna merah

D. Sumbu lokal 3 berwarna biru

Gambar 1.1 Sistem Koordinat

1.3 PROPERTY POTONGAN

Property elemen merupakan satu kesatuan data material dan property geometry
yang menggambarkan potongan penampang dari satu atau beberapa elemen.
Property potongan ditentukan terhadap sistem koordinat lokal yang mengikuti
aturan tertentu. Arah sumbu 1 ialah sepanjang sumbu elemen, dan sumbu 1 inilah
yang merupakan garis normal dari potongan elemen, yang bertemu pada kedua
garis netral potongan. Sumbu 2 dan 3 sejajar dengan bidang potongan elemen,
biasanya arah sumbu 2 searah dengan tinggi potongan atau merupakan sumbu
minor, dan arah sumbu 3 searah dengan lebar potongan atau merupakan sumbu
mayor.

3
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Property material yang akan digunakan ini meliputi :


- Modulus elastisitas (untuk kekakuan aksi dan lentur)
- Modulus geser (untuk kekakuan torsi dan kekakuan geser melintang, yang
dihitung modulus elastisitas dan angka poisson)
- Kerapatan massa per-unit volume (untuk menghitung massa elemen)
- Berat sendiri per-unit volume (untuk menghitung beban berat sendiri struktur)
- Tipe indikator desain (untuk menentukan perancangan penampang misalnya
baja, beton atau tanpa desain)

Property geometri elemen terdiri dari 6 macam, bersama-sama dengan property


material geometri ini digunakan untuk menentukan kekakuan potongan, sebagai
berikut :
Potongan penampang merupakan kekakuan aksial potongan
Momen inersia i33 terhadap sumbu 3 untuk lentur pada bidang 1-2, dan momen
inersia i22 terhadap sumbu 2 untuk lentur pada bidang 1-3
Konstanta torsi
Shear area

1.4 BENTUK AREA

Pada setiap penampang potongan, semua propertynya akan dihitung langsung


sesuai dengan bentuk dan dimensi potongan, atau dapat juga diambil dari file
database yang disediakan SAP2000. File database yang diberikan SAP2000 antara
lain :
- AISC.PRO, yaitu profil yang sesuai dengan standar American Institute of Steel
Construction
- CISC.PRO, yaitu profil yang sesuai dengan standar Canadian Institute of Steel
Cosntruction
- SECTION.PRO, yang merupakan copyan dari AISC.PRO

4
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

1.5 BEBAN PADA STRUKTUR

Setiap struktur pasti akan dibebani, minimal berat sendiri. Dalam menentukan
pembebanan di SAP2000 harus didefinisikan terlebih dahulu beban-beban yang ada.
Baik dalam beban terbagi merata atau beban terpusat. Beban yang bekerja pada
struktur ada beberapa macam, diantaranya ialah berat sendiri struktur, beban yang
bekerja pada elemen, beban yang bekerja pada joint dan beban dinamik. Untuk
beban yang bekerja pada elemen struktur dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Berat sendiri

Pada elemen frame beban berat sendiri sama dengan berat volume dikalikan
dengan luas penampang.

b. Beban terpusat pada elemen


Beban terpusat pada elemen digunakan untuk menentukan gaya terpusat dan
momen yang bebas dikerjakan pada sepanjang elemen. Arah beban terpusat dapat
ditentukan dengan sistem koordinat global maupun sistem koordinat lokal. Lokasi
beban dapat ditentukan dengan salah satu cara di bawah ini.

c. Beban Merata
Beban merata pada elemen digunakan untuk menentukan gaya dan momen yang
bekerja sepanjang elemen. Intensitas dapat berupa beban merata atau
trapesium. Arah beban dapat ditentukan dengan sistem koordinat global maupun
sistem koordinat lokal. Dan beban dapat dikerjakan pada sepanjang elemen
maupun sebagian elemen, dengan panjang beban dapat overlap, dengan cara
menambahkan beban. Panjang beban dapat ditentukan dengan beberapa cara :
- Dengan menentukan dua jarak absolut da dan db yang diukur dari joint I. Kedua
jarak tersebut harus 0 < da < db < L, dengan L ialah panjang elemen.
- Dengan menentukan dua jarak relatif rda dan rdb, yang diukur dari joint I.
Kedua jarak tersebut harus 0 < rda < rdb < 1. Jarak relatif ini merupakan
pembagian dengan panajng elemen.

5
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Menentukan panjang beban jarak nol, hal ini berarti beban bekerja pada
sepanjang elemen.

Di SAP 2000, anda bisa mengkombinasikan pembebanan, misalnya :

- Beban mati + beban hidup


- Beban gempa + // sesuaikan dengan SNI
- Beban mati + beban hidup atau beban guna + beban horizontal akibat gempa.

Ada kalanya kombinasi pembebanan itu dikalikan dengan suatu faktor pengali
tertentu sesuai peraturan yang berlaku.

1.6 JOINT

Joint memainkan peranan penting pada struktur. Joint merupakan titik kumpul yang
menghubungkan antar elemen, dan merupakan titik pada struktur yang
displacementnya diketahui atau dihitung. Komponen displacementnya pada joint
tersebut macamnya ialah translasi atau rotasi, dan disebut dengan derajat
kebebasan atau DOF (Degree Of Freedom). Elemen frame yang normal mempunyai
sistem koordinat lokal untuk menentukan derajat kebebasan, restraint, property
joint, beban dan untuk menginterpretasikan hasil-hasil outputnya.

1.7 MENENTUKAN MODEL

Dalam menganalisa suatu struktur, hal pertama yang harus dilakukan untuk
memperoleh hasil yang akurat adalah membuat permodelan yang dihadapi. Disini
diperlukan suatu keputusan yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan pada waktu menentukan model ialah:

- Jumlah elemen harus mencukupi untuk menentukan geometri struktur.

- Batas elemen, dan juga joint harus diletakkan pada titik, garis atau permukaan
yang tidak menerus.

6
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Pada daerah yang memiliki gradien tegangan besar, misalnya pada batas
elemen shell yang tegangannya berbeda jauh, maka elemen shell tersebut perlu
diperbaiki dengan memperkecil dimensi elemen.

- Lebih dari satu elemen diperlukan pada model yang panjang untuk mengetahui
perilaku dinamik struktur. Hal ini diperlukan karena massa dianggap terkumpal
pada joint.

1.8 DERAJAT KEBEBASAN

Defleksi struktur ditentukan oleh displacement joint. Setiap joint pada model
struktur mempunyai enam komponen displacement, yaitu :

1. Joint mengalami translasi ke arah tiga sumbu lokal, yang diberi notasi U1, U2
dan U3.

2. Joint mengalami rotasi terhadap tiga sumbu lokal yang diberi notasi R1, R2 dan
R3.

1.9 OUTPUT GAYA-GAYA DALAM

Gaya-gaya dalam pada elemen frame merupakan gaya dan momen yang dihasilkan
dari penjumlahan tegangan pada potongan penampang elemen. Gaya-gaya dalam
tersebut adalah :

1. P, gaya aksial

2. V2, gaya geser pada bidang 1-2

3. V3, gaya geser pada bidang 1-3

4. T, momen torsi aksial

5. M2, momen pada bidang 1-3 (momen terhadap sumbu 2)

6. M3, momen pada bidang 1-2 (momen terhadap sumbu 3)

Momen positif menyebabkan tekanan pada sisi positif 2 dan 3, dan tarikan pada sisi
negatif 2 dan 3. Sisi positif 2 dan 3 adalah sisi-sisi pada arah positif sumbu lokal 2
dan 3, yang dibuat garis netral.

7
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

1.10 LANGKAH-LANGKAH UMUM DALAM MENGGUNAKAN SAP2000

Langkah-langkah umum dalam menggunakan SAP2000 adalah :


1. Tentukan geometri struktur
2. Tentukan material dan section
3. Tentukan property elemen
4. Tentukan load case
5. Tentukan beban joint dan elemen
6. Desain struktur concrete atau steel
7. Analisis model
8. Menampilkan bentuk deformasi model
9. Menampilkan gaya-gaya elemen
10. Kontrol tegangan elemen
11. Redisain elemen
12. Modifikasi struktur
13. Simpan intput dan output model struktur

1.11 PENJELASAN MENU SAP2000

MENU FILE

Menu file dalam program SAP 2000 terdiri dari berbagai item menu, lihat Gambar
1.2 berikut :

8
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

New Model
Digunakan untuk membuat model baru dengan koordinat Cartesian dan Cylindrical.
Dari item menu ini dapat ditentukan jumlah grid untuk arah sumbu global X, Y, Z,
dan jaraknya.
New Model From Template
Digunakan untuk membuat model baru dari template yang ada pada SAP2000.
Open
Digunakan untuk membuka file atau berkas yang pernah disimpan sebelumnya. File
yang dapat dibuka berekstensi *SDB.
Save
Digunakan untuk menyimpan file/mode yang sudah dibuat dengan ekstension
*SDB. Untuk menyimpan file anda tidak perlu menambah ekstension *SDB, karena
program dengan sendirinya akan memberikan ekstensionnya.
Save As
Digunakan untuk menyimpan file/mode yang sudah dibuat/dibuka dengan nama
baru.
Import
Digunakan untuk mengimport file yang telah disimpan dengan program SAP90 atau

9
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

SAP2000 yang berupa file teks yang mempunyai ekstensi *$2K. Untuk mengimport
file dari SAP90 sebaiknya data tersebut telah dieksekusi dengan
SAP90 dan tidak ada “warning atau error”. Fasilitas import ini dapat juga digunakan
untuk mengimport file DXF dari Autocad R12, R13, dan R14.
Export
Digunakan untuk menyimpan data file SAP2000 dalam bentuk teks yang dibuka
dengan program lainnya. File teks ini dapat digunakan untuk recovering, bila data
aslinya rusak atau tidak dapat dibuka lagi. Fasilitas export ini dapat juga digunakan
mengexport file dengan ekstensi DXF yang dapat dibuka dengan program Autocad
R12, R13, dan R14.
Create Video
Digunakan untuk menampilkan file video history dan video cyclic animation.
Print Setup
Digunakan untuk mensetup data yang perlu ditampilkan, sebelum data tersebut
dicetak ke printer.
Print Grapics
Digunakan untuk mencetak gambar yang ditampilkan pada layar ke printer.
Print Input Table
Digunakan untuk mencetak semua input dalam bentuk tabel.
Print Output Table
Digunakan untuk mencetak semua output yang diinginkan dalam bentuk tabel.
Print Design Table
Digunakan untuk mencetak semua input/output hasil desain yang diinginkan dalam
bentuk tabel.
User Comment and Session Log
Digunakan untuk menambah catatan-catatan pada file model.
Display Input/Output Text File
Digunakan untuk menampilkan file input/output hasil desain model.
Exit
Untuk keluar dari program SAP2000.

10
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

MENU EDIT

Menu edit dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat Gambar
1.3 berikut :

Gambar 1.3 Menu Edit

Undo
Digunakan untuk membatalkan perintah terakhir yang diberikan.
Redo
Digunakan untuk mengembalikan pada kondisi semula sebelum perintah Undo
dikerjakan. Jadi Redo merupakan kebalikan dari perintah Undo.
Cut
Digunakan untuk menghapus objek yang telah dipilih, tetapi dapat ditampilkan
kembali dengan perintah paste.

11
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Copy
Digunakan untuk mengcopy objek yang telah dipilih, kemudian dilakukan paste
untuk menduplikasi objek.
Delete
Digunakan untuk menghapus objek yang telah dipilih.
Add To Model From Template
Digunakan untuk menambah model dari template.
Merge Joints
Digunakan untuk menggabung joint dengan toleransi yang diinginkan.
Move
Digunakan untuk menghapus objek yang telah dipilih, tetapi ditampilkan kembali
dengan perintah paste.
Replicate
Digunakan untuk menggenate model yang besar. Replicate yang dapat digunakan
ialah dengan ‘Linear Array’, ‘Radial Array’, ’Radial Array by Shifting the Origin’ dan
‘Replicate by Using the Mirroring Option’.
Divide Frames
Digunakan untuk membagi elemen frame menjadi beberapa elemen yang
diinginkan.
Mesh Shells
Digunakan untuk membagi elemen shell menjadi beberapa elemen yang diinginkan.
Joint Frames
Digunakan untuk menggabungkan beberapa elemen frame menjadi satu elemen
frame saja, joint yang tidak untuk sendirinya akan terhapus.
Disconnect
Digunakan untuk memisahkan dua elemen yang digabungkan oleh sebuah joint,
program dengan sendirinya akan menambah joint yang baru.
Connect
Digunakan untuk menggabungkan dua elemen yang terpisah menjadi satu elemen
saja.

12
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Show Duplicates
Digunakan untuk memilih duplikat, frame, shell, asolid, dan solid dari seluruh
struktur.
Change Labels
Pada SAP2000, semua nomor joint dan elemen dengan sendirinya akan diberi
nomor label oleh program. Item menu inidigunakan untuk mengubah label joint dan
elemen.

MENU VIEW

Menu view dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat Gambar
1.4 berikut :

Gambar 1.4 Menu View

Set 3D View
Digunakan untuk mengatur tampilan model dalam pandangan 3 dimensi.

13
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Set 2D View
Digunakan untuk mengatur tampilan model dalam pandangan 2 dimensi, dengan
pilihan bidang X-Y, X-Z, atau Y-Z.
Set Limits
Digunakan untuk menampilkan model dalam batas-batas yang diinginkan
pengguna. Batas-batas tersebut ditentukan berdasarkan sumbu-sumbu X, Y, dan Z.
Set Elements
Digunakan untuk menampilkan model dalam setting elemen yang diinginkan,
misalnya ingin ditampilkan nomor joint, nomor elemen, section elemen, dan lain
sebagainya.
Rubberband Zoom
Digunakan untuk menampilkan model dalam zoom dengan cara windowing, yaitu
dengan mengotaki objek yang ingin di zoom.
Restore Full View
Digunakan untuk menampilkan model dalam pandangan penuh atau keseluruhan
model ditampilkan.
Previous Zoom
Digunakan untuk menampilkan model dalam pandangan penuh sebelumnya.
Zoom In One Step
Digunakan untuk menampilkan zoom model dalam satu langkah atau sedikit demi
sedikit.
Zoom Out One Step
Digunakan untuk menampilkan model kebalikan dari zoom in one step.
Pan
Digunakan untuk menampilkan model dengan cara menggeser dengan mouse
untuk memilih objek yang ingin dilihat.
Show Grid
Digunakan untuk menampilkan garis grid, jika tanda checked dalam keadaan
on/true. Jika garis grid tidak ingin ditampilkan, maka klik pada item menu ini
sehingga tanda  tidak tampil.

14
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Show Axes
Digunakan untuk menampilkan sumbu X, Y, Z, jika tanda checked  dalam keadaan
on/true. Jika sumbu global tidak ingin ditampilkan, maka klik pada item menu ini
sehingga tanda  ini tidak tampil.
Show Selection Only
Digunakan untuk menampilkan model yang sebelumnya telah tampil.
Show All
Digunakan untuk menampilkan seluruh model, jika sebelumnya dipilih item menu
Show Selection Only.
Save Name View
Digunakan untuk menyimpan hasil tampilan yang dipilih.
Show Name Window
Digunakan untuk menampilkan model yang hasil tampilannya telah disimpan pada
Save Name View.
Refresh Window
Digunakan untuk membersihkan jendela layer terdiri dari joint yang tidak digunakan
dan lain sebagainya, jika sebelumnya telah dilakukan penghapusan elemen.
Refresh View
Digunakan untuk menampilkan model secara penuh setelah adanya penambahan
grid dan sebagainya, yang sebelumnya tidak tampak di layar.
Refine Hidden Lines
Digunakan untuk menampilkan hasil yang lebih baik garis-garis yang tersembunyi.

MENU DEFINE

Menu define dalam program SAP2000 terdiri dari item menu, lihat Gambar 1.5
berikut :

15
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Materials
Digunakan untuk menentukan tipe material yang digunakan pada model struktur.
Material default yang tersedia ialah baja (STEEL), beton (CONC), dan OTHER. Dari
item menu ini dapat ditentukan kuat bahan, modulus elastisitas bahan, berat
volume bahan, massa bahan, dan sebagainya.
Frame Section
Digunakan untuk menentukan bentuk penampang potongan elemen frame,
misalnya bentuk segiempat, siku, lingkaran, siku ganda, dan lain sebagainya. Dari
item menu dapat juga diimport daftar profil yang sudah ada pada SAP2000, file
AISC.PRO, EURO.PRO, dan SECTION.PRO.
Shell Section
Digunakan untuk menentukan nama material type shell, plate, atau membrane
pada elemen shell.

16
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

NLLink Properties
Digunakan untuk menentukan tipe material Non Linear Link yang akan digunakan.
Tipe NLLink yang tersedia ialah Damper, Gap, Hook, Plastic 1,
Isolator 1 atau Isolator 2.
Static Load Case
Digunakan untuk menentukan tipe pembebanan yang akan dikerjakan pada
struktur, misalnya beban mati (DEAD), beban hidup (LIVE), beban gempa (QUAKE),
dan sebagainya.
Moving Load Case
Digunakan untuk menentukan tipe beban kendaraan yang akan dikerjakan pada
jembatan.
Joint Pattern
Digunakan untuk menambah joint pattern selain defaultnya, yang nantinya akan
digunakan pada item menu Assign Joint Pattern.
Groups
Digunakan untuk menambahkan nama group.
Response Spectrum Functions
Digunakan untuk menentukan fungsi Response Spectrum yang akan digunakan
untuk analisa dinamik. Fungsi Response Spectrum dapat dipilih dari data yang
sudah ada pada SAP2000, dari file atau dapat ditentukan sendiri.
Time History
Digunakan untuk menentukan fungsi Time History yang akan digunakan untuk
analisa dinamik. Fungsi Time History dapat dipilih dari data yang sudah ada pada
SAP2000 atau dapat ditentukan sendiri.
Response Spectrum Cases
Digunakan untuk menentukan tipe Response Spectrum yang akan digunakan sesuai
dengan Response Spectrum Functions. Pada item menu ini dapat ditentukan antara
lain sudut eksitasi, modal combination (CQC, SRSS, ABS, dan GMC), rasio redaman
(damping), input response dan skala percepatan.

17
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Time History Cases


Digunakan untuk menentukan Time History yang akan digunakan sesuai data
pada Time History.
Hinge Properties
Digunakan untuk menentukan properti sendi yang digunakan pada analisa non
linear.
Static Pushover Cases
Digunakan untuk menentukan beban pushover pada analisa non linear.
Load Combinations
Digunakan untuk menentukan kombinasi pembebanan yang diinginkan sesuai
dengan peraturan.

MENU DRAW

Menu draw dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.6 :

Gambar 1.6 Menu Draw

18
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Digunakan untuk mengubah/memindahkan elemen atau untuk memindahkan joint.


Add Special Joint
Digunakan untuk menambah joint baru yang tidak berhubungan dengan elemen.
Draw Frame Elemen
Digunakan untuk menggambar elemen frame.
Draw Quad Shell Element
Digunakan untuk menggambar elemen shell quadrilateral, ialah segiempat yang
sudutnya tidak sama dengan 900.
Draw Rectangular Shell Element
Digunakan untuk menggambar elemen shell segiempat, ialah yang sudutnya sama
dengan 900.
Draw NLLink Element
Digunakan untuk menggambar non linear link sesuai tipe yang telah ditentukan
pada menu Define.
Quick Draw Frame Element
Digunakan untuk menggambar element frame dengan cepat diantara dua joint atau
berpotongan pada grid yang sudah ada.
Quick Draw Shell Element
Digunakan untuk menggambar elemen shell dengan cepat diantara empat joint
atau berpotongan pada grid yang sudah ada.
Edit Grid
Digunakan untuk menambah, memindahkan atau menghapus grid.
Lock Grid
Digunakan untuk mengunci grid supaya tidak berpindah-pindah letaknya selama
menggambar elemen. Apabila item menu ini dalam keadaan off (tanda check tidak
tampak), maka grid dapat digeser-geser.
Glue Joints to Grid
Digunakan untuk merekatkan joint pada grid, sehingga pada saat grid berpindah
maka joint akan berpindah mengikuti grid.

19
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Snap to
Digunakan untuk menggambar atau mengedit elemen dengan tepat dan cepat. Jika
snap ini dimatikan (off) maka pada saat menggambar elemen tidak akan terlihat
‘dot’ (bulatan) pada pertemuan grid atau elemen yang didekati pointer.
Pilihan yang dapat dipilih pada item menu snap ialah points, line end and midpoints,
intersections, perpendicular projections, line and edge.
Constraint Drawing to
Digunakan untuk menentukan salah satu sumbu global (X, Y, atau Z) yang
constraint. Hal ini dilakukan apabila ingin menggambar elemen sejajar dengan salah
satu global yang dipilih dengan cepat.
New Label
Digunakan untuk menentukan label pada joint dan elemen. Misalnya nomor/label
joint elemen ingin dimulai dari nomor tertentu dengan increment tertentu dapat
ditentukan melalui item menu ini.

MENU SELECT

Menu select dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat Gambar
1.7 :

Gambar 1.7 Menu Select

Select
Digunakan untuk memilih objek dengan berbagai pilihan, dan berbagai tipe objek
yang dipilih. Sebagai contoh cara pilihan windowing, interecting line, dan tipe yang
dipilih misalnya : frame section, shell section, constraint, labels, dan sebagainya.

20
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Deselect
Digunakan untuk membatalkan objek yang telah dipilih pada select.
Get Previous Selections
Digunakan untuk memilih joint atau elemen yang sebelumnya sudah dipilih.
Clear Sections
Digunakan untuk membatalkan semua pilihan yang sudah dilakukan.

MENU ASSIGN

Menu assign dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat Gambar
1.8. Perlu diketahui bahwa sebelum menggunakan item menu ini masih dalam
keadaan off atau belum aktif.

Gambar 1.8 Menu Assign

Joint
Digunakan untuk menentukan restraints, constraints, springs, massa dan sumbu
lokal pada joint.

21
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Frame
Digunakan untuk menentukan sections, release sumbu lokal end offset, out
segment, prestress, initial gaya P-delta, jalur (lane) untuk jembatan dan hinge
untuk pushover pada elemen frame.
Shell
Digunakan untuk menentukan sections dan sumbu lokal pada elemen shell.
NLLink
Digunakan untuk menetukan properties, dan sumbu lokal untuk analisis non linear
pada elemen frame.
Joint Static Loads
Digunakan untuk menentukan beban statik pada joint. Beban yang dapat dikerjakan
ialah gaya dan momen arah sumbu global dan displacement.
Frame Static Loads
Digunakan untuk menentukan beban statik pada elemen frame. Beban yang dapat
dikerjakan ialah beban gravitasi, beban merata, beban terpusat, beban trapesium,
perubahan temperatur dan beban prestress.
Shell Static Load
Digunakan untuk menentukan beban pada elemen shell. Beban dapat dikerjakan ialah
beban gravitasi, beban merata, beban tekanan, dan perubahan temperatur.
NLLink Loads
Digunakan untuk menentukan beban pada elemen frame yang menggunakan
analisis non linear.
Joint Patterns
Digunakan untuk mentukan nama pattern dari joint yang dipilih.
Group Name
Digunakan untuk menentukan nama group dari objek yang dipilih.
Clear Display
Digunakan untuk menghapus semua data yang telah ditentukan dari layar monitor.

22
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

MENU ANALYZE

Menu Analyze dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item, lihat Gambar 1.9
berikut :

Gambar 1.9 Menu Analyze

Set Options
Digunakan untuk menentukan pilihan analisis struktur dalam 2D atau 3D, analisis
dinamika, P-delta, menyimpan hasil analisis dalam database, dan sebagainya.
Run
Digunakan untuk running analisis struktur.
Run Minimized
Digunakan untuk analisis struktur dengan meminimize ukuran jendela (window),
sehingga komputer dapat digunakan untuk mengerjakan yang lain. Hal ini biasanya
dilakukan jika data yang analisisnya oleh SAP2000 sangat besar, sehingga butuh
waktu yang lama untuk analisisnya.
Run Static Pushover
Digunakan untuk analisis gaya pushover.

MENU DISPLAY

Menu Display dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.10 berikut :

23
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Show Underformed Shape


Digunakan untuk menampilkan gambar struktur tak terdeformasi.
Show Loads
Digunakan untuk menampilkan beban-beban yang dikerjakan pada struktur. Macam
beban yang dapat ditampilkan ialah beban joint, beban elemen frame, dan beban
elemen shell.
Show Patterns
Digunakan untuk menampilkan pattern joint yang datanya telah diberikan pada
menu Define dan Assign.
Show Lane
Digunakan untuk menampilkan jalur pada analisis jembatan.
Show Input Table
Digunakan untuk menampilkan data input geometri atau beban dalam bentuk tabel.
Show Deformed Shape
Digunakan untuk menampilkan struktur terdeformasi dengan pilihan antara lain
Load Case, Scaling, dan Options (Wire Shadow atau Cubic Curve).

24
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Show Mode Shape


Digunakan untuk menampilkan mode dengan pilihan antara lain nomor mode, skala
dan option (Wire Shadow atau Cubic Curve).
Show Element Forces/Stresses
Digunakan untuk menampilkan gaya-gaya elemen frame atau tegangan elemen
shell, asolid, dan solid.
Show Energy/Virtual Work Diagram
Digunakan untuk menampilkan persentase energi virtual work elemen relatif
terhadap sisa kekuatan batang struktur. Hal ini dapat digunakan untuk mereduksi
defleksi struktur dengan melihat beberapa elemen yang mempunyai persentase
energi yang besar, kemudian memodifikasikan model dengan beberapa
penambahan elemen pengaku.
Show Response Spectrum Diagram
Digunakan untuk menampilkan diagram response spectrum.
Show Time History Traces
Digunakan untuk menampilkan input fungsi Time History.
Show Group Joint Force Sum
Digunakan untuk menampilkan group yang ingin ditampilkan yang sebelumnya
telah ditentukan pada menu Define.
Show Influence Line
Digunakan untuk menampilkan garis pengaruh pada analisa jembatan.
Show Static Pushover Curve
Digunakan untuk menampilkan gambar beban pushover.
Show Output Table Mode
Digunakan untuk menentukan kombinasi beban tampilan tabel. Hal ini
menyebabkan tampilan elemen/joint akan menyesuaikan dengan pilihan tersebut,
saat mouse di klik kanan pada elemen/joint yang diinginkan.

MENU DESIGN
Menu Design dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.11 berikut :

25
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Gambar 1.11 Menu Design

Steel Design
Digunakan untuk menentukan desain struktur dengan code (peraturan) baja jika
tanda check pada item menu ini aktif.
Concrete Design
Digunakan untuk menentukan desain struktur dengan code (peraturan) beton jika
tanda check pada item menu ini aktif.
Select Design Group
Digunakan untuk menentukan desain semua sections elemen pada group yang
sama yang telah ditentukan sebelumnya.
Start Design/Check of Structure
Digunakan untuk kontrol (check) elemen atau untuk desain elemen.
Select Design Combos
Digunakan untuk memilih kombinasi beban yang diinginkan.
Redefine Element Design Data
Digunakan untuk mengganti setiap section elemen yang tidak memenuhi atau
terlalu besar tanpa harus mengulang analisis struktur.
Replace Auto w/Optimal Sections
Digunakan untuk memilih profil baja yang optimal secara otomatis oleh SAP2000.
Display Design Info
Digunakan untuk memilih informasi desain yang ingin ditampilkan. Misalnya
tentang tulangan memanjang, tulangan geser, dan sebagainya.
Update Analysis Sections
Digunakan untuk mengupdate analisis potongan penampang

26
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

Digunakan untuk mengembalikan potongan penampang ke potongan semula,


apabila sebelumnya telah diubah.
MENU OPTIONS

Menu options dalam program SAP2000 terdiri dari beberapa item menu, lihat
Gambar 1.12 berikut :

Gambar 1.12 Menu Options

Preferences
Digunakan untuk menentukan parameter-parameter untuk desain baja dan beton.
Pada item menu ini juga dapat ditentukan beberapa dimensi font yang ingin
ditampilkan dan sebagainya.
Colors
Digunakan untuk mengubah warna layer sesuai keinginan pengguna, misalnya
background, points line, springs, restraints, dan sebagainya.

27
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Windows
Digunakan untuk menampilkan banyaknya jendela pada layer.
Set Coordinat System
Digunakan untuk menentukan atau menambah sistem koordinat baru.
Auto Refresh
Digunakan untuk menampilkan layar pada kondisi terbaru setelah dilakukan
perubahan.
Show Tip as Startup
Digunakan untuk menampilkan tip-tip yang ada pada SAP2000 pada saat program
dibuka.
Show Bounding Plane
Digunakan untuk menampilkan bidang yang aktif pada pandangan 3D.
Momen Diagram on Tension Side
Digunakan untuk menentukan gambar diagram momen pada sisi serat tariknya.
Sound
Digunakan untuk mengaktifkan audio jika digunakan komputer dengan
multimedia.
3D View Up Direction
Digunakan untuk menampilkan sumbu global yang dipilih ke arah atas untuk
pandangan 3D.
Lock Model
Digunakan untuk melepas kuncian apabila ingin dilakukan modifikasi model
setelah struktur dilakukan analisa atau desain.
Show Aerial View
Digunakan untuk menampilkan model yang utuh dengan jendela kecil

28
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

Gambar 1.13. Fasilitas toolbar SAP 2000

29
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

CONTOH 1 :

P = 100 kg

A B
5m 5m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model


2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik beam, maka akan tampil sebagai berikut :
- Ketik 1 untuk kotak Number of Span
- Ketik 10 untuk kotak Span Length
- Ketik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Ketik Edit Grid
- Ubah -5 menjadi 0 dan 5 menjadi 10 pada Ordinate sumbu X
- Klik OK

30
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

4. Klik “X” pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

5. Klik menu Define → Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK

6. Pilih batang yang akan diberikan beban


7. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction

31
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Klik Absolute Distance From End-I


- Ketik 5 pada kotak Distance
- Ketik 100 pada kotak Load
- Klik OK

Tahap 3 : Menganalisis Struktur

8. Klik Run Analysis untuk menampilkan Set Analysis Case to Run


- Klik Run/Do Not Run Case
- Klik Run Now

9. Ketika analisis selesai, periksa kembali pesan pada Analysis window (apakah
ada warning atau error) dan kemudian klik OK untuk menutup
Analysis window

32
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis

10. Klik menu Display → Show Forces/Stresses → Joints untuk menampilkan


Joint Reaction Forces
- Pilih All dari kotak Case/Combo Name
- Pemeriksaan pemilihan Reaction dipilih pada Type
- Klik OK
11. Klik menu Display → Show Forces/Stresses → Frame/Cables untuk
menampilkan Member Forces Diagram For Frames
- Pilih Moment 3-3 dari kotak Component
- Pilih Show Value On Diagram
- Klik OK

Keterangan :
o Axial force : untuk menampilkan besar gaya normal pada batangan
o Shear 2-2 : untuk menampilkan besar gaya geser pada model 2 dimensi
o Shear 3-3 : untuk menampilkan besar gaya geser pada model 3 dimensi
o Torsion : untuk menampilkan besar gaya punter

33
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

o Moment 2-2 : untuk menampilkan besar gaya moment pada model 3


dimensi
o Moment 3-3: untuk menampilkan besar gaya moment pada model 2
dimensi

CONTOH 2 :

q = 10 kg/m

A B
5m 5m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur (ikuti langkah 1 – 4 contoh 1)

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

1. Klik menu Define → Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
2. Pilih batang yang akan diberikan beban
3. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 10 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

34
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (ikuti langkah 8 – 9 pada contoh 1)

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (ikuti langkah 10 – 11 pada contoh 1)

CONTOH 3 :

P = 100 kg q = 10 kg/m

C A D B
5m 5m 5m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model


2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik beam, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :
- Ketik 2 untuk kotak Number of Span
- Ketik 15 untuk kotak Span Length
- Ketik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Ketik Edit Grid

35
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Ubah -15 menjadi 0, 0 menjadi 5, dan 15 pada Ordinate sumbu X


- Klik OK

4. Klik “X” pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk menutup
tampilannya.
5. Klik perletakan sendi paling kiri
6. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
7. Klik perletakan rol yang paling kiri
8. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

9. Klik menu Define → Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name

36
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier


- Klik Modify Load
- Klik OK

10. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang C – A)


11. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 0 pada kotak Distance
- Ketik 100 pada kotak Load
- Klik OK

37
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

12. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A – B)


13. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Load → Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 10 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)

CONTOH 4 :

q = 2 t/m

A B
8m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model


2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar

38
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

3. Klik beam, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :


Ketik 1 untuk kotak Number of Span
Ketik 8 untuk kotak Span Length
Ketik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
Ketik Edit Grid
Ubah -4 menjadi 0, dan 4 menjadi 8 pada Ordinate sumbu X
Klik OK
4. Klik “X” pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya
5. Klik kedua perletakan yang akan dihilangkan
6. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
Klik
Klik OK
7. Pilih joint yang akan diberikan perletakan jepit
8. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint

Klik
Klik OK
9. Pilih perletakan yang akan diputar
10. Klik Assign → Joint → Local Axes untuk menampilkan Joint Local Axis
Ketik -90 pada kotak Rotation about Y
Klik OK

39
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban (ikuti tahap 2 pada contoh 2 dengan


Uniform Load nya 2 t/m)

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)

CONTOH 5 :

P=1t
q = 5 t/m

A B C
6m 2m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model


2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik beam, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :
- Ketik 2 untuk kotak Number of Span
- Ketik 8 untuk kotak Span Length
- Klik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Klik Edit Grid
- Ubah -8 menjadi 0, 0 menjadi 6, dan 8 pada Ordinate sumbu X
- Klik OK

40
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

4. Klik “X” pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk menutup
tampilannya
5. Klik perletakan yang akan dihilangkan
6. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
7. Pilih joint yang akan diberikan perletakan jepit
8. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
9. Pilih perletakan yang akan diputar
10. Klik Assign → Joint → Local Axes untuk menampilkan Joint Local Axis
- Ketik -90 pada kotak Rotation about Y
- Klik OK

41
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

11. Klik menu Define → Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
12. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A – C)
13. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 5 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

42
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

14. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang B – C)


15. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 2 pada kotak Distance
- Ketik 1 pada kotak Load
- Klik OK

43
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)

CONTOH 6 :

q = 20 kN/m P1 = 150 kN P2 = 150 kN

A B CD
10 m 3m 3m 2m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model

2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar


3. Klik beam, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :
- Ketik 3 untuk kotak Number of Span
- Ketik 18 untuk kotak Span Length
- Klik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Klik Edit Grid
- Ubah -27 menjadi 0, -9 menjadi 10, 9 menjadi 16, 27 menjadi 18 pada
Ordinate sumbu X
- Klik OK

44
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

4. Klik “X” pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya.
5. Klik perletakan yang akan dihilangkan
6. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
7. Pilih joint yang akan diberikan perletakan jepit
8. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint
- Klik
- Klik OK
9. Pilih perletakan yang akan diputar
10. Klik Assign → Joint → Local Axes untuk menampilkan Joint Local Axis
- Ketik -90 pada kotak Rotation about Y
- Klik OK

45
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

11. Klik menu Define → Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
12. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A – B)
13. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 20 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

14. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang B – C)


15. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction

46
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Klik Absolute Distance From End-I


- Ketik 3 pada kotak Distance
- Ketik 150 pada kotak Load
- Klik OK

16. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang C – D)


17. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Point untuk
menampilkan form Frame Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 2 pada kotak Distance
- Ketik 150 pada kotak Load
- Klik OK

47
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)

CONTOH 7 :

P1 = 96 kN

B C
3m
P2 = 48 kN 5m

4m D

A
3m 3m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model

2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar


3. Pilihlah template Grid Only, maka akan tampil kotak dialog New Coord/Grid
System dan klik Edit Grid
Isilah kotak tersebut sebagai berikut dan klik OK

48
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

5. Klik close pada layer 3D View untuk memperbesar layar x – z plan @y = 0


dan klik Restore Full View untuk menampakkan seluruh grid.
6. Untuk menggambar portal :
- Klik Draw → Draw Frame/Cable/Tendon
- Klik kiri titik A
- Klik kiri titik B
- Klik kiri titik C
- Klik kiri titik D dan klik kanan
7. Klik kembali Set Select Mode
8. Membuat perletakan :
- Klik titik A
- Klik menu Assign → Joint → Restraint
- Pilih perletakan jepit dan klik OK
- Ulangi untuk titik D dengan perletakan jepit

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

9. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang B – C)

49
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

10. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Point untuk


menampilkan form Frame Point Loads
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 3 pada kotak Distance
- Ketik 96 pada kotak Load
- Klik OK

11. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A – B)


12. Klik Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Point untuk menampilkan
form Frame Point Loads
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
arah sumbu “X” pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 4 pada kotak Distance
- Ketik 48 pada kotak Load
- Klik OK

50
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017|

13. Klik menu Define → Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)

CONTOH 8 :

q = 5 kN/m

P = 2 kN
B C E

6m

A D
4m 2m

51
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model

2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar


3. Pilihlah template Grid Only, maka akan tampil kotak dialog New Coord/Grid
System dan klik Edit Grid
4. Isilah kotak tersebut sebagai berikut dan klik OK

5. Klik close pada layer 3D View untuk memperbesar layar x – z plan @y = 0


dan klik Restore Full View untuk menampakkan seluruh grid.
6. Untuk menggambar portal :
- Klik Draw → Draw Frame/Cable/Tendon
- Klik kiri titik A
- Klik kiri titik B
- Klik kiri titik C
- Klik kiri titik E dan klik kanan
- Klik kiri titik D dan klik kanan
7. Klik kembali Set Select Mode
8. Membuat perletakan :
- Klik titik A

52
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Klik menu Assign → Joint → Restraint


- Pilih perletakan sendi dan klik OK
- Ulangi untuk titik D dengan perletakan rol

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

9. Beban titik dan merata :


- Klik titik B
- Klik Assign → Joint Loads → Forces
- Isi Force Global X dengan nilai 2 pada kotak dialog Joint Forces dan klik
OK

- Pilih batang akan diberikan beban merata (batang B – E)


- Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 5 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

53
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

CONTOH :

Suatu struktur gedung 5 lantai yang terbuat dari baja kolom dan balok mempunyai
tipe W16x31 akan direncanakan menerima beban merata berupa beban mati
(termasuk berat struktur itu sendiri) dan beban hidup. Pada lantai atap beban mati
sebesar 5000 kg dan beban hidup sebesar 1000 kg, sedangkan pada lantai beban
mati sebesar 8000 kg dan beban hidup sebesar 1500 kg. Pada struktur tersebut
juga bekerja gaya-gaya lateral berupa gempa yang distribusi pembebanannya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini. Panjang bentangnya sebesar 5 m dan tinggi untuk
tiap-tiap lantai 4 m. Mutu baja yang digunakan BJ 37.

15000 kg
4m
14500 kg
4m
14000 kg
4m
13500 kg
4m
13000 kg
4m

54
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model

2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar


3. Klik 2D Frames, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :
- Pilih Portal pada 2D Frame Type
- Ketik 5 pada kotak Number of Stories
- Ketik 4 pada kotak Number of Bays
- Ketik 4 pada kotak Story Height
- Ketik 5 pada kotak Bay Width
- Klik OK

4. Klik “X” pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk menutup
tampilannya
5. Klik toolbar Set Display Options (atau klik menu View → Set Display
Options) untuk menampilkan form Display Options for Active Window
- Cek kotak Labels pada Joint Area
- Cek kotak Labels pada Frames/Cable Area
- Klik OK

55
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 2 : Merencanakan Material Bangunan

6. Klik menu Define → Materials untuk menampilkan form Define Materials


7. Klik STEEL pada area material dan kemudian klik Modify/Show Material
untuk menampilkan form Material Property Data. Formnya sebagai berikut
:
- Ketik 0 pada kotak Mass per Unit Volume
- Ketik 0 pada kotak Weight per Unit Volume
- Ketik 2.0E+10 pada kotak Modulus of Elasticity
- Ketik 0.3 pada kotak Poisson’s Ratio, jika belum dimasukkan
- Ketik 0 pada kotak Coeff of Thermal Expansion
- Ketik 2.4E+7 pada kotak Minimum Yield Stress, Fy (berdasarkan mutu baja
yang kita inginkan)
- Ketik 3.7E+7 pada kotak Minimum Tensile Stress, Fu
- Klik OK

56
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

8. Drag seluruh frame kemudian klik Define → Frame Sections untuk


menampilkan form Frame Properties
- Pilih baja yang digunakan seperti W16x31
- Klik OK

57
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 3 : Mengaplikasikan Beban Rencana

Load Case

9. Klik menu Define → Load Cases untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik LL pada kotak Load Name
- Pilih LIVE pada kotak Type
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Add New Load
- Ketik EQ pada kotak Load Name
- Pilih QUAKE pada kotak Type
- Klik Add New Load
- Klik OK

Combination

10. Klik menu Define → Combinations untuk menampilkan form Define


Response Combinations
- Klik Add New Combo untuk menampilkan form Response
Combination Data
- Pilih Linear Add dari kotak Combination Type
- Pilih DEAD pada kotak Case Name dan ketik 1.2 kotak Scale Factor
- Klik Add
- Pilih LL Load pada kotak Case Name dan Ketik 1 kotak Scale Factor
- Klik Add
- Pilih EQ pada kotak Case Name dan ketik 1 pada kotak Scale Factor

58
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Klik Add
- Klik OK pada Response Combination Data dan Define Response
Combination

Assign

11. Pilih batang atap yang akan diberikan beban


12. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DEAD dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 5000 pada kotak Uniform Load Area
- Klik OK

59
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

13. Klik Get Previous Selection (atau menu Select → Get Previous Selection)
14. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih LL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 1000 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

15. Pilih batang lantai yang akan diberikan beban

60
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Distributed untuk


menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih DEAD dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 8000 pada kotak Uniform Load Area
- Klik OK

16. Klik Get Previous Selection (atau menu Select → Get Previous Selection)
17. Klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon Loads → Distributed untuk
menampilkan form Frame Distributed Loads
- Pilih LL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan
gravitasi (-Z) pada kotak Direction
- Ketik 1500 pada kotak Uniform Load
- Klik OK

61
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

18. Pilih joint yang akan diberikan beban


19. Klik menu Assign → Joint Loads → Forces untuk menampilkan Joint
Forces
- Pilih EQ dari kotak Load Case Name
- Ketik beban yang akan bekerja pada joint di kotak Force Global X di area
Loads
- Ketikl 0 pada kotak Force Global Z pada area Loads
- Klik OK

- Hal yang sama dapat dilakukan untuk joint-joint berikutnya

62
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

Tahap 4 : Menganalisis Struktur

20. Klik menu Options → Preferences → Steel Frame Design untuk


menampilkan Steel Frame Design Preferences
- Pilih AISC-ASD89 dari kotak Design Code
- Klik OK

21. Klik menu Analyze → Set Analysis Options untuk menampilkan form
Analysis Options. Pada form tersebut klik Plane Frame XZ Plane untuk
mengatur derajat kebebasan yang sesuai dan klik OK

63
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

22. Klik Run Analysis untuk menampilkan Set Analysis Case to Run
- Klik Run/Do Not Run Case
- Klik Run Now

23. Ketika analisis selesai, periksa kembali pesan pada Analysis window (apakah
ada warning atau error) dan kemudian klik OK untuk menutup
Analysis window

Tahap 5 : Melihat Hasil Analisis

24. Klik menu Display → Show Forces/Stresses → Joints untuk menampilkan


Joint Reaction Forces

64
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Pilih All dari kotak Case/Combo Name


- Pemeriksaan pemilihan Reaction dipilih pada Type
- Klik OK

25. Reaksi-reaksi ditampilkan pada screen. Jika teks terlalu kecil untuk dibaca,
gunakan zoom untuk memperbesarnya
26. Klik menu Design → Steel Frame Design → Start Design/Check of
Structure untuk menjalankan check design baja yang telah selesai dikerjakan
27. Ketika check design selesai, warna dari rasio tegangan akan ditampilkan

65
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

LATIHAN

Suatu struktur portal ruang dengan ukuran terlihat seperti pada gambar. Diminta

merencanakan profil baja untuk balok dan kolom. E = 2100000 kg/cm2, BJ baja =

7850 kg/m3, tegangan leleh fy = 2400 kg/cm2. Diasumsikan semua sambungan


antara balok dan kolom menggunakan sambungan momen (moment connection).
Beban rencana :
- Berat sendiri elemen
- Berat pelat lantai atap baja yang ditutup beton ringan, penggantung, langit-langit
dan lain-lain = 350 kg/m2

- Beban hidup pada pelat lantai atap = 150 kg/m2


Kombinasi beban rencana : U = 1.2 D + 1.6 L. Pada kasus ini dimisalkan
beberapa profil yang akan digunakan sebagai berikut :

66
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

CONTOH :

Diketahui dimensi balok 25/50, dimensi kolom 50/50, mutu beton fc = 25 Mpa,
mutu baja (BJTD = 400 Mpa, BJTP = 240 Mpa). Penutup beton pada balok dan
kolom 40 mm. Data pembebanan :
- Beban mati balok adalah 7 kN/m (balok tepi) dan 14 kN/m (balok tengah)
- Beban hidup balok adalah 6 kN/m (balok tepi) dan 12 kN/m (balok tengah)

4m
5m

4m
5m

4m

5m
4m

5m 4m

5m 5m 5m 5m 5m 5m

DENAH STRUKTUR LANTAI FRAME STRUKTUR

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model


2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik 3D Frames, maka tampilan yang akan tampil sebagai berikut :

67
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Pilih Open Frame Building pada 3D Frame Type


- Ketik 5 pada kotak Number of Stories
- Ketik 4 pada kotak Story Height
- Ketik 3 pada kotak Number of Bays, X
- Ketik 5 pada kotak Bay Width, X
- Ketik 4 pada kotak Number of Bays, Y
- Ketik 5 pada kotak Bay Width, Y
- Klik OK

Tahap 2 : Merencanakan Material Bangunan

4. Lakukan Define Materials dengan mengubah satuan di sudut kanan bawah


terlebih dahulu menjadi N,mm,C kemudian ambil menu Define → Materials
kemudian pilih material beton (Conc) pada dialog Define Materials dan klik
Modify/Show Material, dan isilah kotak dialog Material Property Data
sesuai dengan data perencanaan dan klik OK dan klik OK lagi pada kotak
Define Material

68
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Ubah kembali satuan menjadi KN,m,C


5. Tentukan elemen Frame dengan menu Define → Frame Sections, akan
tampil kotak dialog Frame Properties dan ubah Choose Property Type to
Add menjadi Add Rectangular kemudian klik Add New Property dan akan
tampil kotak dialog Rectangular Section, ubah Section Name menjadi Balok
25/50 dan ubah dimensi balok. Setelah itu klik Concrete Reinforcement akan
tampil kotak dialog Reinforcement Data

69
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

70
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Ubah Design Type menjadi Beam dan ganti penutup beton menjadi 40 mm.
Kemudian klik OK dan klik OK lagi pada Rectangular Section
6. Ulangi Add Rectangular untuk Kolom 50/50

71
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

7. Ubah dimensi awal frame sesuai dengan soal dengan cara megubah pandangan
salah satu Window menjadi x-y kemudian dipilih elemen balok dengan cara
mengklik mouse dari sisi kiri atas dan drag ke sisi kanan bawah. Kemudian
ulangi untuk tingkat dibawahnya sehingga semua balok terpilih (berupa garis
putus-putus). Setelah itu dari menu Assign → Frame/Cable/Tendon →
Frame Sections, maka tampil kotak Frame Sections kemudian pilih Balok
25/50 dan klik OK.
8. Ulangi langkah 7 untuk Kolom 50/50
9. Untuk mengubah perletakan menjadi jepit, maka dipilih terlebih dahulu semua
perletakan dan dari menu Assign → Joint → Restraints maka tampil kotak
dialog Joint Restraints dipilih perletakan jepit dan klik OK.

Tahap 3 : Mengaplikasikan Beban Rencana

Load Case

10. Untuk mendefinisikan beban pilihlah menu Define → Load Cases diisi dengan
parameter berikut kemudian klik Add New Load dan ulangi untuk beban
hidup, kemudian klik OK.

72
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Assign

11. Untuk memasukkan beban mati pada balok tengah maka dipilih terlebih dahulu
balok tengah. Setelah terpilih dari menu Assign → Frame/Cable/Tendon
Loads → Distributed dan diisi kotak dialog sesuai parameter berikut :

12. Ulangi untuk beban hidup (untuk memilih balok tersebut kembali dengan
perintah Previous Selection)
Ulangi langkah 11 dan 12 untuk balok tepi

73
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

Combinations

14. Buatlah kombinasi beban yaitu 1.2 DL + 1.6 LL dari menu Define →
Combinations → Add New Combo dan masukkan parameter berikut :

Tahap 4 : Analisis Struktur

15. Untuk melakukan analisis maka disimpan terlebih dahulu


16. Lakukan analisis dengan Analyze → Set Analysis Options → Space Frame
→ OK. Kemudian di Run Analysis dengan parameter yang dianalisis sebagai
berikut :

74
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

- Setelah dipilih yang akan dianalysis, maka klik Run Now


17. Untuk melihat hasilnya, dapat dilakukan dari menu Display → Show Deformed
Shape/Show Force Stresses ataupun Show Tables

Tahap 5 : Hasil Analisis

18. Untuk melihat hasil-hasil analisis pada window x-z atau y-z klik menu
Display → Show Force → Frame. Kita dapat memilih Case/Combo Name
sesuai dengan beban dan kombinasi yang kita masukkan dan hasil analisis yang
akan dilihat.

75
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

19. Untuk melihat gaya reaksi perletakan dari menu Display → Show Force →
Joint. Kita dapat memilih Case/Combo Name sesuai dengan beban dan
kombinasi yang kita masukkan dan reaksi perletakan yang akan dilihat.
20. Untuk melihat deformasi yang terjadi dari menu Display → Show Deformed
Shape. Kita dapa memilih Case/Combo Name sesuai dengan beban dan
kombinasi yang kita masukkan.
21. Untuk melihat hasil analisis dalam bentuk tabel dari menu Display → Show
Tables. Misalnya kita mau melihat Frame Output : dari perintah Display
→ Show Tables akan tampil kotak dialog Choose Tables For Display. Pada
kotak dialog tersebut dipilih Frame Output dari Analysis Output →
Element Output. Tabel tersebut dapat kita konversikan ke format excel
dengan cara menu File → Export Current Table → To Excel.

76
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tahap 6 : Melakukan Desain

22. Kita dapat melakukan desain sesuai dengan standar yang akan digunakan
dengan klik menu Option → Preferences → Concrete Frame Design
sehingga kotak dialog Concrete Frame Design Preferences For... kita
dapat mengganti parameter sesuai dengan standar yang kita gunakan.
23. Selanjutnya kita akan melakukan desain, klik menu Design → Concrete
Frame Design → Start Design/Check of Structure. Setelah itu kita dapat
memeriksa apakah struktur telah memenuhi syarat kekuatan dengan klik menu
Design → Concrete Frame Design → Verify All Members Passed.

77
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

LATIHAN

Suatu struktur portal ruang dengan ukuran terlihat seperti pada gambar. Diminta
merencanakan dimensi balok dan kolom termasuk penulangannya. E = 100000
kg/cm2, BJ beton = 2400 kg/m3, Baja U24 (fy = 2400 kg/cm2, fys = 0.60 fy), Beton

K250 (fc = 250 kg/cm2). Beban rencana :


- Berat sendiri elemen

- Berat pelat lantai atap tebal 12 cm, penggantung dan langit-langit = 350 kg/m2.

- Beban hidup pada pelat lantai atap = 150 kg/m2


Kombinasi beban rencana : U = 1.2 D + 1.6 L. Distribusi beban lantai ke balok :

78
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

STUDI KASUS :

Sebuah gedung parkir sebagai bagian dari komplek perniagaan akan dibangun di
Kota Bandung. Komponen struktur direncanakan menggunakan material beton
bertulang dengan spesifikasi sebagai berikut :

Beton :
Kuat desak beton, fc’ = 25 Mpa atau K-300
Modulus elastisitas beton, Ec = 4700√fc’ = 23500 Mpa

Poisson ratio beton, νc = 0,2

Berat jenis beton, λc = 2400 kg/m3

Baja Tulangan :
Tulangan Longitudinal, BJTD 40 (ulir) fy = 400 Mpa
Tulangan transversal/sengkang, BJTP 24 (polos) fys = 240 Mpa
Poisson ratio baja, vs = 0,3

Berat jenis baja, λs = 7850 kg/m3

Pada pelatihan ini digunakan jenis beton normal dan jenis tulangan BJTD 40.
Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan tebal minimum untuk balok dengan satu ujung
menerus h = l/18,5 = 8000 mm/18,5 = 432,43 mm dan untuk balok dengan dua ujung
menerus h = l/21 = 8000 mm/21 = 380,95 mm. Tinggi balok induk harus diambil lebih
besar dari kedua nilai tersebut yaitu h = 650 mm. Lebar balok induk ditentukan sebesar
b = 350 mm. Dimensi balok induk B1-350x650.

Dimensi balok anak ditentukan dengan tinggi h = 550 mm dan lebar b = 250 mm
B2-250x550.

79
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017|

Sebagai pengikat struktur diatas tanah digunakan sloof SL1-300x600 dan SL2-
250x550. Sloof ini diharapkan dapat menahan beban dinding diatasnya serta
meningkatkan kekuatan serta kekakuan lentur pondasi. Elevasi sloof diasumsikan
0,5 m diatas level penjepitan lateral.

Tebal pelat lantai diasumsikan 150 mm PL-150 dan tebal pelat atap/dak
diasumsikan 120 mm PL-120.

Tabel 4.1 Tebal Minimum Balok Non Prategang Bila Lendutan Tidak Dihitung

(Sumber : SNI 2847-2002)

Tabel 4.2 Preliminary Design Dimensi Kolom

80
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Indonesia ditetapkan terbagi dalam 6 wilayah gempa dimana wilayah gempa 1


adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6 dengan
kegempaan paling tinggi. Pembagian wilayah ini didasarkan atas percepatan puncak
batuan dasar akibat pengaruh Gempa Rencana dengan perioda ulang 500 tahun.
Kota Bandung termasuk dalam wilayah gempa 4.

Gambar 4.1 Peta Gempa Indonesia Untuk Wilayah Bandung dan Sekitarnya
(Sumber : SNI 1726-2002)

Tabel 4.3 Perecepatan Puncak Muka Tanah Wilayah Gempa 4

(Sumber : SNI 1726-2002)

Respon spektrum gempa rencana untuk wilayah gempa 4 ditetapkan menurut


peraturan kegempaan SNI 1726-2002 sebagai berikut :

81
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Gambar 4.2 Respon Spektrum Gempa Rencana Untuk Wilayah Gempa 4


(Sumber : SNI 1726-2002)

Respon spektrum merupakan grafik respon maksimum (perpindahan, kecepatan,


percepatan maksimum ataupun besaran yang diinginkan) dari fungsi beban tertentu
untuk semua kemungkinan sistem berderajat kebebasan tunggal (Mario Paz, 1985).
Untuk menentukan respon dari suatu grafik respon spektrum untuk suatu pengaruh
tertentu, kita hanya perlu untuk mengetahui frekuensi atau periode natural dari sistem
tersebut. Gambar 4.2 merupakan grafik respon spektrum percepatan C (sebagai
ordinat) terhadap periode struktur T (sebagai absis) untuk wilayah gempa 4 Indonesia.
C merupakan pseudo acceleration (Sa) yang telah dinormalisasi terhadap satuan
gravitasi (C = Sa/g).

Pada pelatihan SAP 2000 ini, diasumsikan gedung berada diatas kondisi tanah
sedang. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai persyaratan spesifikasi kategori
jenis tanah ini dapat dilihat dalam peraturan.

Tingkat kepentingan suatu struktur terhadap bahaya gempa dapat berbeda-beda


tergantung pada fungsinya. Oleh karena itu, semakin penting struktur tersebut
maka semakin besar perlindungan yang harus diberikan. Faktor Keutamaan (I)
dipakai untuk memperbesar beban gempa rencana agar struktur mampu memikul
beban gempa dengan periode lebih panjang atau dengan kata lain dengan tingkat
kerusakan yang lebih kecil.

82
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tabel 4.4 Faktor Keutamaan I Untuk Berbagai Kategori Gedung dan Bangunan

(Sumber : SNI 1726-2002)

Dari tabel diatas, untuk jenis bangunan parkir digolongkan dalam gedung umum
yang memiliki faktor keutamaan I = 1,0.

Dalam prosedur SNI 1726-2002, struktur bangunan tahan gempa pada prinsipnya
direncanakan terhadap beban gempa yang direduksi dengan suatu faktor modifikasi
struktur (faktor R) yang mempresentasikan tingkat daktilitas yang dimiliki oleh
struktur. Hal ini dimaklumi karena untuk merencanakan bangunan tahan terhadap
beban gempa elastis merupakan suatu yang mahal. Detailing tulangan yang
menjamin daktilitas struktur beton bertulang diatur dalam SNI 2847-2002 Pasal 23.

Faktor modifikasi struktur atau bisa dikatakan juga sebagai faktor reduksi gempa
(R) untuk Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) maksimum adalah
5,5. Pada pelatihan SAP 2000 ini digunakan R = 5,5.

Beban pada struktur gedung dapat berupa beban hidup (LL = LIVE LOAD), beban mati
sendiri (SW = SELF WEIGHT), beban mati tambahan (SIDL = SUPER IMPOSED DEAD
LOAD), beban angin (WL = WIND LOAD), beban gempa (E =

83
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

EARTHQUAKE) dan beban-beban lainnya semuanya diatur dalam Peraturan


Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) – 1983.

Beban-beban yang digunakan pada desain gedung parkir yaitu :

Beban Mati (DL)


Beban mati sendiri (SW) dihitung secara otomatis oleh program SAP 2000. Beban
mati tambahan (SIDL) terdiri dari ME, keramik, spesi semen, dan sebagainya :

- lantai 1 dan lantai 2, SIDL = 175 kg/m2


- lantai dak atap, SIDL = 150 kg/m2
Beban dinding beton = (2400 kg/m3 x tebal dinding m x tinggi dinding m) kg/m.
Beban dinding dipisahkan karena pemodelan struktur bersifat open frame sehingga
dinding dianggap sebagai beban garis pada balok.

Beban Hidup (LL)

- lantai 1 dan lantai 2, LL = 400 kg/m2


- lantai dak atap, LL = 100 kg/m2

Beban Angin (WL)

Beban angin tiup minimum WL = 25 kg/m2. Beban gempa untuk sebagian tempat
di Indonesia dan bangunan yang relatif rendah tidaklah signifikan jika dibandingkan
dengan beban gempa. Sebagai pembelajaran, pada pelatihan SAP 2000 ini beban
angin tetap digunakan. Koefisien tiup angin 0,9 dan koefisien hisap angin 0,4
(penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam peraturan pembebanan).

Beban Gempa (E)


Secara lebih detail, pembebanan gempa pada struktur diatur dalam SNI 1926-2002.
Gaya gempa merupakan gaya inersia pada struktur yang bergantung pada massa
struktur dan percepatan tanah yang bekerja pada struktur (ingat Hukum Newton
II, F = m.a). Dalam Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983
diatur mengenai reduksi beban hidup yang digunakan sebagai sumber massa
gempa sebagai berikut :

84
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

Tabel 4.5 Faktor Reduksi Beban Hidup Untuk Peninjauan Gempa

(Sumber : PPIUG 1983)

Peraturan diatas dapat dipahami bahwa untuk kondisi terjadinya gempa maka
beban hidup (LL, misalnya manusia) akan berkurang daripada saat gedung dalam
kondisi layan.

85
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

SL 2 SL 2 SL 1 SL 1 SL 2 SL 2

1
L
S

1
S

L
L
SL

SL

SL
S

1
L

1
SL 2 SL 2 SL 1 SL 1 SL 2 SL 2

SL 1
SL 1
SL 1
SL 1

SL 1

SL 1

SL 1
SL 2 SL 2 SL 1 SL 1 SL 2 SL 2

SL 1
SL 1
SL 1
SL 1

SL 1

SL 1

SL 1
SL 2 SL 2 SL 1 SL 1 SL 2 SL 2

SL 1
SL 1
SL 1
SL 1

SL 1
SL 1

SL 1

SL 2 SL 2 SL 1 SL 1 SL 2 SL 2

1
1
1

S
L
1

1
1

S
L
S
L
SL

8m
SL
SL

SL

SL 2 SL 2 SL 1 SL 1 SL 2 SL 2

4m
8m = kolom K1

Gambar 4.3 Denah Struktur Sloof Elevasi +0,5 m

86
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017 |

B1 B1 B1 B1

B1
B1
B1
tangga manusia
B2 B2 B2 B2

B1
B1

B1 B1 B1 B1 B1
B1

B1
B1
B1
tangga mobil naik ke lantai 2

B1
B2 B2 B2 B2
B1
B1

tangga mobil dari basement


ke lantai 1

B1 B1 B1 B1
B1

B1
B1
B1

B1
B2 B2 B2 B2
B1
B1

B1 B1 B1 B1
B1

B1
B1
B1

B2 B2 B2 B2 B1
B1
B1

tangga mobil turun ke lantai 1

B1 B1 B1 B1 B1 B1
B1
B1
B1

B2 B2 B2 B2
B1
B1

tangga manusia

B1 B1 B1 B1
4m
8m = kolom K1

Gambar 4.4 Denah Struktur Lantai 1 Elv +4,5 m

87
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2017

88

Anda mungkin juga menyukai