Anda di halaman 1dari 14

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya, KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

TUGAS

SISTEM TRANSPORTASI
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS RIAU

1. RANGGA FERNANDO

1207154298

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat sehat dan
kesempatan serta rahmat dan hidayahnya yang senantiasa tercurahkan kepada kita yang tak
terhingga ini. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad
SAW dan keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robal
alamin.
Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini, sehingga saya dapat menyelesaikannya makalah ini dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transportasi
2.2 Bentuk-bentuk kasus Masalah di Bidang Transportasi
2.2.1

Kasus masalah Transportasi Moda Air

2.2.2

Kasus masalah Transportasi Moda Udara

2.2.3

Kasus masalah Transportasi Moda Darat

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian, yang sering disebut sebagai
teori antrian (queuing theory) merupakan sebuah bagian penting operasi dan juga
alat yang sangat berharga bagi manager operasi. Antrian (waiting linelqueue)
adalah sebuah situasi yang umum-sebagai contoh, dapat mengambil bentuk
deretan mobil yang menunggu untuk diperbaiki pada Midas Muffler Shop, pekerjaan
fotokopi yang sedang menunggu untuk diselesaikan di took percetakan Kinko, atau
orang-orang yang sedang berlibur menunggu untuk masuk ke wahana, Mr. Froggs
Wild Ride di Disney. Model antrian sangat berguna baik dalam bidang manufaktur
dan juga jasa. Analisis antrian dalam bentuk panjang antrian, rata-rata waktu
menunggu dan faktor lain membantu untuk memahami sistem jasa (seperti kasir di
bank), aktivitas pemeliharaan (mungkin berupa perbaikan mesin yang rusak), dan
aktivitas pengendalian shop-floor. Sebetulnya, pasien yang sedang menunggu di
ruang praktik dokter dan mesin bor yang sedang menunggu di bengkel untuk
diperbaiki memiliki banyak kesamaan dari sisi MO. Keduanya menggunakan sumber
daya peralatan dan manusia untuk mengembalikan aset produksi yang berharga
(mesin dan orang-orang) ke kondisi yang baik.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
o Apa itu Model Antrian?
o Bagaimana Karakteristik Sistem Antrian?
o Bagaimana Biaya Antrian?
o Apa saja Keragaman Model Antrian?
3. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini dibuat agar mahasiswa mengerti mengenai Model Antrian, mulai dari karakteristik
sistem antrian, biaya antrian, dan keragaman model antrian dan juga contoh-contohnya seperti
apa.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Teori Antrian


Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran
pelayanansangatlah menjengkelkan. Rata rata lamanya waktu menunggu (waiting
time) sangattergantung kepada rata rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of services).
Teori tentangantrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang
insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada
tahun 1910. Erlang melakukaneksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon
yang berhubungan dengan automatic dialing equipment , yaitu peralatan penyambungan
telepon secara otomatis. Dalam waktu waktu yang sibuk operator sangat kewalahan
untuk melayani para penelepon secepatnya, sehingga para penelepon harus antri
menunggu

giliran,

mungkin

cukup

lama.

Persoalan

aslinya

Erlang

hanya

memperlakukan perhitungan keterlambatan (delay)dari seorang operator, kemudian


pada tahun 1917 penelitian dilanjutkan untuk menghitungkesibukan beberapa operator.
2.2. Pengertian Antrian
Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan)
yangmemerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada
umumnya, sistemantrian dapat diklasifikasikan menjadi system yang berbeda beda di
mana teori antrian dansimulasi sering diterapkan secara luas.
Antrian (waiting linelqueue) adalah sebuah situasi yang umum-sebagai contoh,
dapat mengambil bentuk deretan mobil yang menunggu untuk diperbaiki pada Midas
Muffler Shop, pekerjaan fotokopi yang sedang menunggu untuk diselesaikan di took
percetakan Kinko, atau orang-orang yang sedang berlibur menunggu untuk masuk ke
wahana, Mr. Froggs Wild Ride di Disney.
2.3. Karakteristik Sistem Antrian
Terdapat tiga komponen dalam sebuah sistem antrian
1.

Kedatangan atau masukan sistem. Kedatangan memiliki karakteristik seperti ukuran


populasi, perilaku, dan sebuah sistribusi statistic.

2. Disiplin antrian, atau antrian itu sendiri. Karakteristik antrian mencakup apakah jumlah
antrian terbatas atau tidak terbatas panjangnya dan materi atau orang-orang yang ada di
dalamnya.
3. Fasilitas pelayanan. Karakteristiknya meliputi desain dan distribusi statistik waktu
pelayanan.
2.3.1.Karakteristik Kedatangan
Sumber input yang menghadirkan kedatangan pelanggan bagi sebuah sistem pelayanan
memiliki tiga karakteristik utama:
1. Ukuran populasi kedatangan
2. Perilaku kedatangan
3. Pola kedatangan (distribusi statistik)
Ukuran populasi (Sumber) Kedatangan. Ukuran populasi dilihat sebagai tidak
terbatas atau terbatas. Jika jumlah kedatangan atau pelanggan pada sebuah waktu
tertentu hanyalah sebagian kecil dari semua kedatangan yang potensial, maka populasi
kedatangan disebut sebagai populasi yang tidak terbatas (unlimited, or infinite,
population). Contoh dari populasi yang tidak terbatas adalah mobil yang datang di
sebuah tempat pencucian mobil, para pengunjung yang tiba disebuah supermarket, dan
para mahasiswa yang datang untuk mendaftarkan diri pada sebuah universitas besar.
Sebagian besar model antrian mengasumsikan populasi kedatangan tidak terbatas.
Sebuah contoh populasi terbatas (limited, or infinite, population), ditemukan dalam
sebuah took percetakan yang memiliki delapan mesin cetak. Setiap mesin cetak
merupakan seorang pelanggan yang potensial yang mungkin rusak dan memerlukan
pemeliharaan. Pola Kedatangan Pada Sistem. Pelanggan tiba di sebuah fasilitas
pelayanan baik yang meiliki jadwal tertentu (sebagai contoh, 1 pasien datang setiap 15
menit atau 1 mahasiswa datang setiap setengah jam) atau yang datang secara acak.
Kedatangan dianggap sebagai kedatangan tersebut tidak terikat satu sama lain dan
kejadian kedatangan tersebut tidak dapat diramalkan secara tepat. Sering dalam
permasalahan antrian, banyaknya kedatangan pada setiap unit waktu dapat diperkirakan
oleh sebuah distribusi probabilitas yang dikenal sebagai distribusi Poisson (Poisson
distribution). Untuk setiap kedatangan (seperti 2 pelanggan per jam atau 4 truk per
menit), sebuah distribusi Poisson yang diskret dapat ditetapkan dengan rumus:
, Untuk x= 0,1,2,3,4,
di mana P(x) = probabilitas kedatangan sejumlah x
x = jumlah kedatangan per satuan waktu
= tingkat kedatangan rata-rata
E = 2,7183 (dasar logaritma)

Hal ini berarti bahwa jika rata-rata tingkat kedatangan adalah = 2 pelanggan per jam,
maka probabilitas 0 pelanggan tiba dalam jam manapun secara acak adalah sekitar 13%,
probabilitas 1 pelanggan adalah sekitar 27%, 2 pelanggan sekitar 27%, 3 pelanggan
sekitar 18%, 4 pelanggan sekitar 9% dan sterusnya. Kesempatan untuk 9 atau lebih
pelanggan akan tiba hampir mendekati nol. Kedatangan, tentu saja, tidaklah selalu
berdistribusi Poisson (mereka bisa saja mengikuti beberapa distribusi lain). Oleh karena
itu, pola yang ada harus diuji untuk memastikan bahwa mereka benar-benar mendekati
distribusi Poisson sebelum distribusi itu diterapkan. Perilaku Kedatangan . Hampir
semua model antrian berasumsi bahwa pelanggan yang datang adalah pelanggan yang
sabar. Pelanggan yang sabar adalah mesin atau orang-orang yang menunggu dalam
antrian hingga mereka dilayani dan tidak berpindah garis antrian. Sayang sekali, pada
kenyataannya hidup sangat rumit dengan adanya fakta bahwa orang-orang menolak dan
membelot antrian. Pelanggan yang menolak tidak akan mau untuk bergabung dalam
antrian karena merasa terlalu lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi
keperluan mereka.Pelanggan yang membelot adalah mereka yang masuk antrian akan
tetapi menjadi tidak sabar dan meninggalkan antrian tanpa melengkapi transaksi
mereka. Pada kenyataannya, kedua situasi ini baru menyoroti kebutuhan akan analisis
teori antrian saja.
2.3.2.Karateristik Antrian
Garis antrian itu sendiri adalah komponen yang kedua pada sebuah sistem
antrian. Panjangnya sebuah baris bisa tidak terbatas atau terbatas. Sebuah antrian
disebut terbatas jika antrian tersebut tidak bisa, baik oleh adanya peraturan maupun
keterbatasan fisik, tidak dapat meningkat lagi tanpa batas, Sebagai contoh sebuah
tempat pangkas rambut kecil, hanya akan memiliki jumlah kursi tunggu yang terbatas.
Model antrian diperlakukan dalam modul ini dengan asumsi panjang antrian yang tidak
terbatas. Sebuah antrian disebut tidak terbatas ketika ukuran antrian tersebut tidak
dibatasi, seperti pada kasus pintu tol yang melayani mobil yang datang.
Karakteristik antrian yang kedua berkaitan dengan aturan antrian. Aturan
antrian mengacu pada peraturan pelanggan yang mana dalam barisan yang akan
menerima pelayanan. Sebagian besar sistem menggunakan sebuah aturan antrian yang
dikenal sebagai aturan first-in, first-out (FIFO), bagaimanapun, dalam kamar darurat di
rumah sakit atau kasir jalur cepat pada sebuah supermarket, beragam prioritas lain dapat
memotong jalur FIFO. Pasien yang kritis terluka akan mendapatkan prioritas
pengobatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dengan jari atau hidung
patah. Pengunjung yang berbelanja kurang dari 10 jenis barang mungkin diizinkan

untuk masuk dalam kasir jalur cepat (tetapi kemudian juga diberlakukan yang pertama
datang, pertama dilayani- first-come, first-served). Program computer juga beroperasi di
bawah penjadwalan dengan prioritas. Dalam hampir semua perusahaan besar, pada saat
pembayaran karyawan, maka computer di bagian payroll akan mendapatkan prioritas
paling tinggi.
2.3.3.Karakteristik Pelayanan
Komponen ketiga dari setiap antrian adalah karakteristik pelayanan. Dua hal
penting dalam karakteristik pelayanan: (1) desain sistem pelayanan dan (2) distribusi
pelayanan. Desain Dasar Sistem Antrian. Pelayanan pada umumnya digolongkan
menurut jumlah saluran yang ada (sebagai contoh, jumlah kasir) dan jumlah tahapan
(sebagai contoh, jumlah pemberhentian yang harus dibuat). Sebuah sistem antrian
jalur tunggal (single-channel queuing system), dengan satu kasir biasanya merupakan
bank kendara-lewat (drive-in bank) dengan hanya satu kasir yang dibuka. Pada sisi lain,
jika bank memiliki beberapa kasir yang sedang bertugas, di mana setiap pelanggan yang
menunggu dalam satu jalur antrian bersama untuk kasir pertama yang dapat melayani,
maka disebutkan sistem antrian jalur berganda (multiple-channel queuing system).
Sebagian besar bank pada saat ini menerapkan sistem antrian beberapa jalur,
sebagaimana juga halnya tempat pangkas rambut besar, perusahaan penerbangan tiket,
dan kantor pos.
Didalam sebuah sistem satu tahap (single-phase system), pelanggan menerima
pelayanan hanya dari satu stasiun dan kemudian pergi meninggalkan sistem. Sebuah
rumah makan cepat saji terdapat orang yang sama yang mengambil pesanan juga yang
membawakan makanan sebuah sistem satu tahap. Tetapi, jika sebuah restoran meminta
pelanggan untuk menempatkan pesanan pada statsiun, kemudian membayar pada
statsiun kedua, dan mengambil makanan pada statsiun kedua, maka restoran ini
menerapkan sistem tahapan berganda (multiphase system). Begitu juga halnya, pada
agen pembuatan SIM yang besar dan sangat sibuk, maka pelanggan mungkin harus
menunggu dalam satu jalur untuk melengkapi aplikasi (pelayanan pemberhentian
pertama), kemudian mengantri lagi untuk diuji, dan akhirnya pergi ke counter ketiga
untuk melakukan pembayaran. Distribusi Waktu Pelayanan . Pola pelayanan serupa
dengan pola kedatangan dimana pola ini bisa konstan ataupun acak. Jika waktu
pelayanan konstan, maka waktu yang diperlukan untuk melayani setiap pelanggan
sama. Kasus ini terjadi dalam operasi pelayanan yang menggunakan mesin, seperti
sebuah mesin cuci mobil otomatis. Yang lebih sering terjadi adalah waktu pelayanan

yang terdistribusi secara acak. Dalam banyak kasus, dapat diasumsikan bahwa waktu
pelayanan acak dijelaskan oleh distribusi probabilitas eksponensial negatif.
2.3.4. Mengukur Kinerja Antrian
Model antrian membantu

para

manajer

membuat

keputusan

untuk

menyeimbangkan biaya pelayanan dengan menggunakan biaya antrian. Dengan


menganalisis antrian akan dapat diperoleh banyak ukuran kinerja sebuah sistem antrian,
meliputi hal berikut:
1. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan dalam antrian
2. Panjang antrian rata-rata
3. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan dalam sistem (waktu tunggu ditambah
4.
5.
6.
7.

waktu pelayanan)
Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem
Probabilitas fasilitas pelayanan akan kosong
Faktor utilisasi sistem
Probabilitas sejumlah pelanggan berada dalam sistem
2.4. Biaya Antrian
Para manajer harus memahami pilihan (trade-off) antara dua biaya: biaya untuk
menyediakan pelayanan yang baik dan biaya yang terjadi jika pelanggan atau mesin
harus menunggu. Para manajer menginnginkan antrian yang cukup pendek sehingga
pelanggan tidak akan merasa kesal dan kemudian meninggalkan antrian tanpa membeli
ataupun membeli tetapi tidak pernah kembali lagi. Bagaimanapun juga, para manajer
masih dapat mentoleransikan adanya antrian, jika biaya antrian yang terjadi seimbang
dengan biaya penghematan untuk menyediakan fasilitas pelayanan. Satu cara untuk
mengevaluasi sebuah fasilitas pelayanan adalah dengan melihat biaya total yang
diharpkam. Total biaya merupakan penjumlahan biaya pelayanan yang diharapkan
ditambah dengan biaya menunggu yang diharapkan. Pelayanan dapat menukar kapasitas
personil dan mesin yang tersedia. Yang ditugaskan ke statiun pelayanan tertentu untuk
mencegah atau memendekkan antrian yang terlalu panjang. Sebagai contoh di toko
eceran, para manajer dan pegawai gudang dapat membuka kasir tambahan. Dibank dan
bandara, para karyawan paruh waktu dapat dipanggil untuk membantu. Bersamaan
dengan meningkatnya tingkat pelayanan (yakni, lebih cepat) maka biaya yang
dikeluarkan untuk menunggu dalam antrian akan berkurang.
2.5. Ragam Model Antrian
Empat model yang paling sering digunakan memiliki tiga karakteristik umum dengan

menggunakan asumsi yaitu:


1. Kedatangan berdistribusi Poisson
2. Penggunaan aturan FIFO
3. Pelayanan satu tahap

2.5.1. Model A: Model Antrian Jalur Tunggal Dengan Kedatangan Berdistribusi


Poisson Dan Waktu Pelayanan Eksponensial.
Permasalahan antrian yang paling umum mencakup jalur antrian jalur tunggal atau satu
stasiun pelayanan. Dalam situasi ini, kedatangan membentuk satu jalur tunggal untuk
1.

dilayani oleh stasiun tunggal. Diasumsikan sistem berada dalam kondisi berikut:
Kedatangan dilayani atas dasar first-in, first-out (FIFO) dan setiap kedatangan

2.

menunggu untuk dilayani, terlepas dari panjang antrian.


Kedatangan tidak terikat pada kedatangan yang sebelumnya, hanya saja jumlah

kedatangan rata-rata tidak berubah menurut waktu.


3. Kedatangan digambarkan dengan distribusi probabilitas Poisson dan datang dari sebuah
populasi yang tidak terbatas (atau sangat besar)
4. Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan dengan pelanggan yang berikutnya dan
tidak terikat satu sama lain, tetapi tingkat rata-rata waktu pelayanan diketahui.
5. Waktu pelayanan sesuai dengan distribusi probabilitas eksponensial negatif.
6. Tingkat pelayanan lebih cepat daripada tingkat kedatangan.
2.5.2. Model B: Model antrian jalur berganda
Sistem antrian jalur berganda di mana terdapat dua atau lebih jalur atau stasiun
pelayanan yang tersedia untuk menangani pelanggan yang datang. Asumsi bahwa
pelanggan yang menunggu pelayanan membentuk satu jalur dan akan dilayani pada
stasiun pelayanan yang tersedia pertama kali pada saat itu. Bentuk antrian jalur
berganda, satu tahap masih banyak ditemukan pada sebagian besar bank saat ini: sebuah
jalur umum dibuat, dan pelanggan yang berada di barisan terdepan yang pertama kali
dilayani oleh kasir. Sistem jalur berganda yang ditunjukkan dalam Contoh D3
mengasumsikan bahwa pola kedatangan mengikuti distribusi Poisson dan waktu
pelayanan mengikuti distribusi eksponensial negatif. Pelayanan dilakukan secara firstcome, first served, dan semua stasiun pelayanan diasumsikan memiliki tingkat
pelayanan yang sama. Asumsi lain yang terdapat dalam model jalur tunggal juga
berlaku.
2.5.3. Model C: Model Waktu Pelayanan Konstan
Beberapa sistem pelayanan memiliki waktu pelayanan yang tetap, dan bukan
berdistribusi eksponensial seperti biasanya. Di saat pelanggan diproses menurut sebuah
siklus tertentu seperti pada kasus dari pencucian mobil otomatis atau wahana di taman
hiburan, waktu pelayanan yang terjadi pada umumnya konstan.Oleh karena itu tingkat
waktu yang konstan ini tetap, maka nilai-nilai L q, Wq, Ls, dan Ws, selalu lebih kecil dari
pada nilai-nilai tersebut dalam Model A, yang memiliki tingkat pelayanan bervariasi.
Sesungguhnya, baik rata-rata panjang antrian dan rata-rata waktu menunggu dalam
antrian separuh dari nilai tersebut dalam Model C.
2.5.4. Model D: Model Populasi yang Terbatas.

Ketika terdapat sebuah populasi pelanggan potensial yang terbatas bagi sebuah fasilitas
pelayanan, maka model antrian berbeda harus dipertimbangkan. Sebagai contoh model
ini akan digunakan, untuk pekerjaan perbaikan peralatan dalam sebuah pabrik yang
memiliki 5 mesin, untuk memelihara sebuah armada yang terdiri dari 10 buah pesawat
terbang,atau untuk menjalankan sebuah rumah sakit yang memiliki 20 tempat tidur.
Model populasi terbatas memungkinkan dipertimbangkannya sejumlah berapapun orang
yang melakukan reparasi (pelayanan). Model ini berbeda dengan ketiga model antrian
sebelumnya, karena saat ini terdapat hubungan saling ketergantungan antara panjang
antrian dan tingkat kedatangan. Situasi ekstrim tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut: sebuah pabrik memiliki lima mesin dan semuanya rusak dan sedang menunggu
untuk diperbaiki, maka tingkat kedatangan akan jatuh menjadi nol. Jadi, secara umum,
jika jalur antrian menjadi lebih panjang dalam model populasi yang terbatas, maka
tingkat kedatangan mesin atau pelanggan menurun.
2.5.5.Pendekatan Antrian Lain
Banyak permasalahan antrian yang terjadi dalam sistem pelayanan memiliki
karakteristik seperti empat model matematika yang telah diuraikan di atas.
Bagaimanapun, sering kali variasi dari kasus spesifik ini ada dalam sebuah analisi.
Sebagai contoh, waktu pelayanan disebuah bengkel perbaikan mobil cenderung
mengikuti distribusi probabilitas normal dan bukan eksponensial. Sebuah sistem
pendaftaran pada perguruan tinggi dimana mahasiswa senior boleh memilih mata kuliah
dan jadwal terlebih dahulu dari pada mahasiswa lain adalah sebuah contoh model firstcome, first served, dengan prioritas aturan antrian.Sebuah pengujian fisik bagi calon
militer adalah sebuah contoh sebuah sistem tahapan berganda, yang berbeda dengan
model satu tahap yang telah dibahas terlebih dahulu dalam modul ini. Para calon
pertama kali mengantri untuk diambil darahnya pada satu stasiun, kemudian mengantri
untuk pengujian mata pada stasiun berikutnya, bertemu dengan dokter jiwa pada stasiun
ketiga dan diuji oleh seorang doctor untuk permasalahan medis pada stasiun yang
keempat. Pada setiap tahapan, calon harus masuk dalam antrian yang baru dan
menunggu untuk menghadapi situasi seperti ini.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Transportasi atau perangkutan adalah perpindahandari suatu tempat
ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang
digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin.
Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan(trip) antara asal
(origin) dan tujuan (destination).

Secara umumnya upaya penataan sistem transportasi yang diterapkan lebih banyak
bertujuan memecahkan masalah yang timbul sekarang dan berjangka pendek, tanpa
integrasi yang sesuai dengan perencanaan kotanya. Padahal tanpa perbaikan mendasar
pada aspek perencanaan sistem transportasi secara menyeluruh, masalah-masalah yang
timbul beserta implikasi dampaknya tak akan dapat terpecahkan dengan tuntas.
Akibatnya bisa menimbulkan berbagai permasalahan.
B.

Saran
Masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam mengatasi masalah
tersebut, tidak hanya pemerintah saja yang harus mengatasinya tetapi juga
masyarakatnya.

Biarpun

pemerintah

sudah

mengatasinya

dengan

memberikan kebijakan-kebijakan yang ada, tanpa adanya partisipasi dari


masyarakat maka dalam mengatasi masalah tersebut tidak berjalan dengan
baik. Untuk itu masalah transportasi umum yang terjadi di Indonesia,
menjadi tanggumg jawab kita semua selaku masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Muftisany, H.2012, Kecelakaan Bus Maut Cisarua Diduga karena Rem Blong.
Diakses pada tanggal 06 Juni 2012.
http://www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/
KNKT, 2012. Rekomendasi Kecelakaan Cisarua, Bogor. Diakses pada tanggal 06 Juni
2012. http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_road/Recommendations/KNKT-001-2-IIREK.KJ-12.pdf
Limantoro, E. 2012, Cara Jitu Atasi Rem Blong Saat Berkendara. Diakses pada tanggal
09 Juni 2012. http://www.tempo.co/read/news
http://id.wikipedia.org/wiki/Musibah_KM_Dumai_Express_10
https://sungaipakning.wordpress.com/2009/11/23/dumai-express-10-tenggelam-dikarimun-30-tewas/
http://id.wikipedia.org/wiki/Adam_Air_Penerbangan_574

Anda mungkin juga menyukai