LAURA AULIA
104117023
CV-1
-2-
INDONESIA
LATAR BELAKANG
Kerugian materiil dan
Jatuhnya korban jiwa
Pertemuan 3 lempengan
Perkuatan bresing untuk
besar
menahan beban gempa,
GEMPA BUMI penambahan berat struktur
yang tidak terlalu besar dan
waktu pengerjaan relatif cepat Baik dalam menahan gaya
tarik dan tekan, memiliki
Beton Bertulang BRESING bukaan yang luas untuk
pintu dan jendela, serta
dapat mengurangi
penggunaan dimensi
Banyak digunakan pada
konstruksi bangunan di Inverted balok dan kolom
Indonesia V-Braced
-3-
RUMUSAN MASALAH
-4-
BATASAN MASALAH
Struktur bangunan direncanakan sebagai gedung perkantoran bertingkat 8
01
dengan ketinggian 33 m yang berlokasi di Bogor.
02 Struktur bangunan direncanakan menggunakan SRPMK.
01 Merencanakan Menentukan 03
penulangan balok dan profil baja yang digunakan
kolom pada struktur beton sebagai bresing pada
bertulang menggunakan struktur beton bertulang
inverted v-braced
Mengetahui 04
02 Merencanakan perilaku dan kinerja
struktur bangunan dengan
penulangan pelat pada inverted v-braced
struktur beton bertulang mengggunakan pushover
dengan inverted v-braced analysis.
-6-
BAB II – TINJAUAN
PUSTAKA
-7-
TINJAUAN
PUSTAKA
PERENCANAAN
PEMBEBANA
STRUKTUR RANGKA
BRESING N
BETON BERTULANG
ANALISIS KINERJA
PERSYARATAN STRUKTUR (PUSHOVER
SRPMK ANALYSIS)
-8-
BAB III - METODOLOGI
-9-
ALAT DAN
BAHAN
Alat Baha
n
Laptop yang dilengkai dengan Data denah dan data tanah
-10-
MANFAAT
PERANCANGAN
PENULIS
INSTANSI TERKAIT
-11-
Bresing
-12-
PEMBEBANAN SNI PPPURG SNI
1727:2013 1987 1726:2012
Pedoman Tata Cara
Beban Minimum
Perencanaan Perencanaan
untuk Perencanaan
Pembebanan untuk Ketahanan Gempa
BEBAN Gedung dan
01 MATI Bangunan Lain
Rumah dan
Gedung
untuk Gedung dan
Non Gedung
BEBAN
02 HIDUP
BEBAN
03 GEMPA
BEBAN
04 ANGIN
-13-
PERENCANAAN STRUKTUR
BETON BERTULANG
-14-
PERSYARATAN SRPMK
S R P M K
HUBUNGAN BALOK-KOLOM
PERSYARATAN DIMENSI PERSYARATAN
PENAMPANG TULANGAN LENTUR
-15-
ANALISIS KINERJA
STRUKTUR
(PUSHOVER )
-16-
DAT
A
LAYOUT BANGUNAN
DATA TANAH
Gambar denah, gambar
potongan, dan gambar
tampak. Boring Log, Hasil
Pengujian Laboratorium
(Kadar air, analisis
saringan, triaxial, dll)
-17-
TAHAP
PERANCANGAN
Pengumpulan data dan Studi
Literatur
Simpulan
Preliminary
Design
Analisis Pushover
dengan SAP2000
Perhitungan Pembebanan
Penulangan
-18-
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
8 Months
Pembebanan
10 Pemodelan Struktur
11 Kontrol Desain
12 Analisis Struktur
Dimensi dan
13
Penulangan
14 Analisis Pushover
15 Penulisan BAB IV
-19-
16 Gambar Detail
17 BAB V
PERTIMBANGAN
PERANCANGAN
Spesifikasi Material
Mutu Beton : 30 MPa
Mutu Baja (bresing) : A36
Mutu Tulangan : BJTP 24 & BJTD 40
-20-
BAB IV –
HASIL DAN PEMBAHASAN
-21-
Preliminary Design
Balok
Nama Panjang Bentang Dimensi
Balok (m) (mm)
3
BI – 1 6 300 350
BI – 2 5 300 350
BI – 3 2,5 300 350 Preliminary Design
BA – 1
BA – 2
6
5
250 300
250 300 2 Kolom
= Beban
pada kolom = 323.913 kg
Preliminary Design
Mutu
Beton = 30 MPa =kg/ cm 3
Pelat
𝑙→
Luas
Penampang Kotor 𝐏𝐞𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧𝐠
𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐠𝐢
𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡≥
𝑦
𝑆𝑎𝑡𝑢 2
𝐴𝑟𝑎h 𝐴 2
𝑙 𝑥 𝑔=3 . 084 cm
Nama Tebal 𝑆𝑖𝑠𝑖
𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚= √ 3084 ≈ 60 cm
Pelat (m) (m) (mm)
S1 2,5 5 150 1 𝐃𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐊𝐨𝐥𝐨𝐦𝟔𝟎𝐱𝟔𝟎𝐜𝐦
3 S2
S3
2,5
2,5
6
5
150
150
-22-
PROPERTI BRESING
𝒇𝒍𝒂𝒏𝒈𝒆
𝒘𝒆𝒃
𝐒𝐍𝐈
𝟏𝟕𝟐𝟗: 𝟐𝟎𝟏𝟓
-23-
BEBAN MATI SENDIRI BEBAN MATI TAMBAHAN
(DL) (SIDL)
BEBAN HIDUP
(LL) Lantai 2-8
Lantai Atap
-24-
BEBAN GEMPA BEBAN ANGIN
-25-
BEBAN qD = 2.636 kg/m
P = 24.564 kg BEBAN
LIFT qL = 1.457 kg/m TANGGA
Pelat Tangga Pelat Bordes
Merek : Hyundai qD : 673 kg/m2 qD : 601 kg/m2
Kapasitas : 18 orang qL : 300 kg/m2 qL : 300 kg/m2
BALOK PENGGANTUNG LIFT
Kombinasi
Pembebanan
21
-26-
PEMODEL PEMERIKSAAN
AN KEKUATAN
2
Dimensi kolom :
K1 = 600 mm x 600 mm
K2 = 650 mm x 650 mm
K1
3 Dimensi balok :
Balok Induk = 300 mm x 500 mm
dan Kolom Balok Anak = 250 mm x 300 mm
2
K2
-27-
PEMERIKSAAN BERAT PEMERIKSAAN JUMLAH
STRUKTUR RAGAM
Kombinasi
1,2DL + 1,2SIDL + 1,6DL = 11.853.231 Kg Output
StepType StepNum Period SumUX SumUY
Case
Text Text Unitless Sec Unitless Unitless
Kombinasi
1,2DL + 1,2SIDL + 1,6DL = 11.919.878 Kg MODAL Mode 4 0,39 0,86 0,95
SNI 1726:2012 Pasal 7.12.1 “analisis harus MODAL Mode 7 0,21 0,96 0,98
menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk MODAL Mode 8 0,17 0,98 0,98
memperoleh partisipasi massa ragam yang terkombinasi > 90% MODAL Mode 9 0,14 0,98 0,99
memiliki nilai paling sedikit 90% dari massa aktual yang MODAL Mode 10 0,12 0,99 0,99
dimodelkan”. Partisipasi jumlah ragam arah x dan y MODAL Mode 11 0,09 0,99 1,00
pada Mode ke-5 sudah melebihi 90% sehingga MODAL Mode 12 0,08 1,00 1,00
pemodelan sudah memenuhi persyaratan.
-28-
SIMPANGAN
ANTARLANTAI
Si mpangan AntarlaSint mai pangan izin
Respons spektrum
hx
Lantai KET
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0 -
2
3
5000
4000
0,004
0,008
0,005
0,010
0,024
0,021
0,029
0,027
100
80
OK
OK Si mpangan Antarlantai Si mpangan izin
4 4000 0,012 0,015 0,019 0,026 80 OK
Satik Ekivalen
5 4000 0,015 0,019 0,018 0,024 80 OK
hx
6 4000 0,018 0,023 0,015 0,022 80 OK Lantai KET
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
7 4000 0,020 0,027 0,013 0,019 80 OK
1 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0 -
8 4000 0,022 0,029 0,010 0,015 80 OK
2 5000 4,948 5,270 27,215 28,986 100 OK
Atap 4000 0,023 0,031 0,006 0,011 80 OK
3 4000 9,208 10,420 23,428 28,325 80 OK
4 4000 13,226 15,439 22,101 27,602 80 OK
5 4000 17,041 20,302 20,983 26,747 80 OK
6 4000 20,498 24,846 19,013 24,994 80 OK
7 4000 23,441 28,859 16,186 22,069 80 OK
8 4000 25,714 32,135 12,502 18,021 80 OK
Atap 4000 27,216 34,491 8,258 12,958 80 OK
-29-
Penulangan
Balok
Tumpuan Lapangan
-30-
Penulangan Lentur Balok Induk 1 (BI-
Gambar Penulangan 1)
Balok Induk
Balok
Balok Anak
Tampak
Samping
Tampak
Samping
Penulangan Lentur Balok Anak 1 (BA-
1)
Tampak
Atas Balok Lift Tampak
Samping Penulangan Lentur
Balok Induk 3 (BI-3) Tampak
Samping
Penulangan Lentur
Balok Lift
Penulangan Lentur Balok Anak 2 (BA-
2)
Tampak
Samping
Tampak
Samping
-31-
Penulangan
Kolom Hubungan Balok-
Tipe Tulangan
Tulangan Transversal Kolom
b (mm) h (mm)
Kolom Longitudinal l0 > l0
l0
l0
>l0
>l0
l0
l0
Tampak
Atas Tampak
Samping
-32-
Penulangan Pelat
Tulangan
Tebal Ln Sn Tumpuan Lapangan
Tipe
Pelat
Pelat Susut & Susut &
(mm) (mm) (mm) Utama Utama
Suhu Suhu
-33-
Pushover Analysis
2
Dilakukan perbandingan kinerja struktur
bangunan tanpa bresing dan dengan bresing Kurva
Demand
untuk mengetahui keefektifan penggunaan Kurva
Respons Spektrum
bresing.
𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐏𝐨𝐭𝐨𝐧𝐠
Struktur tanpa bresing direncanakan Kurva
Kurva
Kapasitas
Kapasitas
3 menggunakan dimensi balok induk 400 x 600 mm,
dimensi kolom 650 x 650 mm sedangkan dimensi
balok anak dan tebal pelat tidak mengalami
perubahan.
Contoh
Kurva Tidak Berpotongan Contoh
Kurva Berpotongan
-34-
KURVA
KAPASITAS
Arah-X Struktur Tanpa Bresing Arah-Y Struktur Tanpa Bresing Arah-X Struktur dengan Bresing
𝐌𝐢𝐧𝐢𝐦𝐮𝐦
-35-
Pushover Analysis Perbandingan
Kurva
Kapasitas
Struktur Arah-x
-36-
Displacement
Parameter Damage
IO LS Structural Stability
Control
Pushover Analysis Maximum Drift < 0,01 0,01-0,019 0,002 0,33
Target
Perpindahan
ATC-40
Arah-X Struktur Tanpa Bresing Arah-Y Struktur Tanpa Bresing Arah-X Struktur dengan Bresing
Gaya geser dasar max (V)= 11.946,51 kN Gaya geser dasar max (V)= 11.295 kN Gaya geser dasar max (V)= 21.115 kN
Performance Point (D) = 0,291 m Performance Point (D) = 0,312 m Performance Point (D) = 0,291 m
Maximum
Tipe Struktur
Drift
Level Kinerja Level Kinerja :
Tanpa Bresing Arah-X 0,00881 Immediate Occupancy (IO)
Immediate Occupancy
H = elevasi bangunan = 33 m
Tanpa Bresing Arah-Y 0,00945 Immediate Occupancy (IO)
Dengan Inverted V-Braced Arah-X 0,00378 Immediate Occupancy (IO)
Dengan Inverted V-Braced Arah-Y - -
-37-
Pushover Analysis
Target
Perpindahan
FEMA 356
Arah-X Struktur Tanpa Bresing Arah-Y Struktur Tanpa Bresing Arah-X Struktur dengan Bresing
𝐌𝐢𝐧𝐢𝐦𝐮𝐦
-38-
Pushover Analysis
Batas
Simpangan
SNI
1726:2012 Pasal 7.12.1 batas simpangan antarlantai untuk struktur bangunan
dengan ketegori risiko II :
Perpindahan (m)
Metode Struktur Tanpa Struktur Tanpa Struktur dengan
Bresing Arah-X Bresing Arah-Y Bresing Arah-X
ATC 40 0,291 0,312 0,125
FEMA 356 0,290 0,308 0,160
Batas Simpangan
0,660 0,660 0,660
(SNI 1726:2012)
-39-
Pushover Analysis Mekanisme
Sendi Plastis
Struktur Tanpa
Step AtoB BtoIO IOtoLS LStoCP CPtoC CtoD DtoE BeyondE Total
0 5332 0 0 0 0 0 0 0 5332
Bresing Arah-X
1 5330 2 0 0 0 0 0 0 5332
2 4910 422 0 0 0 0 0 0 5332
3 4056 1276 0 0 0 0 0 0 5332
4 3854 1478 0 0 0 0 0 0 5332
5 3854 1478 0 0 0 0 0 0 5332
6 3854 1478 0 0 0 0 0 0 5332
7 3854 1478 0 0 0 0 0 0 5332
8 3854 1478 0 0 0 0 0 0 5332
Arah-X Struktur Tanpa Bresing
9 3578 1754 0 0 0 0 0 0 5332
10 3408 1820 104 0 0 0 0 0 5332
Performance Point : (0,291 m) diantara Step 9 dan 10
Level Kinerja : LS (Life Safety) 11 3168 1922 232 10 0 0 0 0 5332
12 3012 1846 370 52 0 52 0 0 5332
13 2794 1910 524 0 0 104 0 0 5332
14 2660 1860 708 0 0 104 0 0 5332
15 2610 1876 738 4 0 104 0 0 5332
-40-
Pushover Analysis Mekanisme
Sendi Plastis
Struktur Tanpa
Bresing Arah-X
-42-
Pushover Analysis Mekanisme
Sendi Plastis
Level Kinerja : LS (Life Safety) Struktur Tanpa
Terjadi kerusakan struktur mulai dari Bresing Arah-Y
kecil hingga sedang, kekakuan struktur
berkurang namun, masih mempunyai
ambang yang cukup besar terhadap
keruntuhan.
-45-
Pushover Analysis Mekanisme
Sendi Plastis
Struktur dengan
Bresing Arah-X
BI -1 6000 300 500 3D25 3D25 3D25 3D25 D13 - 100 D13 - 200 2D13
BI -2 5000 300 500 6D25 6D25 4D25 4D25 D13 - 100 D13 - 200 2D19
BI -3 2500 300 500 4D25 4D25 2D25 4D25 D13 - 100 D13 - 200 -
BA -1 6000 250 300 2D22 2D22 2D22 2D22 D13 - 50 D13 - 110 2D22
BA -2 5000 250 300 2D16 2D16 Tulangan
2D16Transversal
2D16 D13 - 50 D13 - 110 -
Tipe Tulangan
b (mm) h (mm)
Kolom Longitudinal l0 > l0
a) Titik kinerja bangunan dengan inverted v-braced arah-x memiliki perpindahan 0,125 m
dengan gaya geser maksimum 21.115 kN, sedangkan untuk pembebanan arah-y kurva
respons spektrum Kota Bogor dengan kondisi tanah lunak tidak berpotongan dengan
kurva demand spectrum bangunan sehingga kinerja struktur tidak dapat diketahui.
c) Berdasarkan ATC-40 struktur dengan inverted v-braced arah-x berada pada level
Immediate Occupancy (IO).
d) Berdasarkan mekanisme sendi plastis yang terjadi, konsep Strong Column Weak Beam
telah terpenuhi. Pada tahap kinerja struktur sendi plastis dengan level BeyondE telah
muncul pada elemen kolom struktur yang berarti struktur sudah tidak mampu untuk
menahan gaya geser.
-49-
SARAN
-50-
Anggara, A. H. (2020). Desain Struktur Gedung Baja Tahan Gempa Dengan Analisis Beban Gempa Menggunakan
Metode Time History Berdasarkan SNI 1726:2012 dan SNI 1729:2015. Palu: Universitas Tadulako.
Aryandi, D., & Herbudiman, B. (2017). Pengaruh Bentuk Bracing. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, 49.
Aryandi, D., & Herbudiman, B. (2017). Pengaruh Beracing terhadap Kinerja Sesimik Struktur Beton Bertulang. Jurusan
Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional, Bandung, 48.
Bhisama, I. B. (2016). Pemodelan Struktur Rangka Beton Bertulang dengan Perkuatan Bresing Konsentrik V-Terbalik.
Denpasar: Universitas udayana. Daftar Pustaka
BSN. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non gedung. Jakarta:
BSN.
BSN. (2013). Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain (SNI 03-1727:2013). Jakarta:
Badan Standardisasi Nasional.
BSN. (2013). Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (SNI 2847-2013). Jakarta: Badan Standardisasi
Nasional.
Budi, A. (2011). Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Beton Dengan Analisis Pushover Menggunakan Program Etabs V
9.50 . Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
-51-
Budiono, B., Dewi, N. T., Kristalya, M., Manik, S. L., & Ong, E. H. (2016). Contoh Desain Bangunan Taham Gempa
Dengan sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Dinding Struktur Khusus di Jakarta. Bandung:
ITB Press.
Dewobroto, W. (2016). Struktur Baja perilaku, Analisis & Desain- AISC 2010. Jakarta: Universitas Pelita Harapan.
Daftar Pustaka FEMA. (1997). Nehrp Guidelines For The Seismic Rehabilitation Of buldings. Washington, D.C: FEMA.
Imran, I., & Hendrik, F. (2009). Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa. Bandung: ITB.
Imran, I., & Hendrik, F. (2016). Perencanaan Lanjut Struktur Beton Bertulang. Bandung: ITB Press.
Indarto , H., Cahyo, H. T., & Putra, K. A. (2013). Aplikasi SNI Gempa 1726:2012. Semarang.
Indrawati, A. A. (2018). Aplikasi Bresing Baja Terbingkai Untuk Perkuatan Seismik Struktur Rangka Beton Bertulang.
Denpasar: Universitas Udayana.
-52-
Does anyone have any questions?
THANKS Lauraaulia1999@gmail.com
08111812180