Tabel 2.

6 Penelitian terdahulu

No Nama Peneliti Judul Jurnal Hasil/Kesimpulan Tujuan Jurnal

1 Restu Wiro PERANCANGAN Dari hasil perencanaan didapat Tujuan penulisan ini Jurnal Ilmiah

Rudiatmoko dan STRUKTUR pondasi telapak dengan ketebalan adalah merencanakan Eletronik

Ngaka Made GEDUNG BETON poer 80 cm dan ukuran = 2,5 ×2,5 m, struktur gedung beton Infrastruktu

Anom BERTULANG pada kedalaman dasar pondasi 7 m di bertulang menggunakan Teknik Sipil

MENGGUNAKAN bawah permukaan tanah. Untuk SRPMK dengan RSNI

SISTEM RANGKA dimensi tiang pancang di gunakan 30 03-1726-2012. Dan

PEMIKUL MOMEN x 30 cm sebanyak 9 tiang poer pada untuk manfaatnya adalah

KHUSUS (SRPMK) setiap pondasi. mengaplikasikan

DENGAN RSNI 03- pengetahuan penulis

1726-2012 dalam merencanakan

suatu gedung beton

44
 bertulang dan menambah

pengetahuan pembaca

tentang RSNI 03-1726

2 Patrisko Hirel PERENCANAAN mengambil beberapa kesimpulan Tujuan penelitian adalah ISSN 2337-6732

Karisoh STRUKTUR yaitu sebagai berikut : 1. Persyaratan untuk merencanakan

GEDUNG BETON “Strong Column Weak Beam” atau komponen-komponen

BERTULANG kolom kuat dan balok lemah telah struktur gedung beton

DENGAN SISTEM terpenuhi karena beberapa kondisi bertulang agar

RANGKA PEMIKUL yaitu: Komponen balok dengan berperilaku struktur yang

MOMEN KHUSUS dimensi yang ada, ternyata tulangan daktail, dan diharapkan

tekan sudah mengalami kelelehan dapat menahan kondisi

Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.6 Juni bencana gempa yang

2018 (361-372) ISSN: 2337-6732 ekstrim sesuai dengan

372 prinsip Sistem Rangka

45
 Pemikul Momen Khusus

yang artinya material tulangan yang (SRPMK) berdasarkan

dipasang mampu mengembangkan SNI 1726-2012 dan SNI

regangannya dari pertama kali leleh 2847-2013.

hingga mencapai tulangan itu putus

atau dapat dikatakan komponen balok

tersebut bersifat daktail. Kondisi

balok dan kolom telah memenuhi

kondisi ΣMnc ≥ 1.2 ΣMnb atau

kondisi dimana jumlah kuat lentur

nominal kolom lebih besar dari

jumlah kuat lentur nominal balok 2.

Komponen balok dan kolom dengan

mekanisme penulangan yang ada,

46
 mampu menahan gaya geser yang

terjadi akibat gempa atau balok dan

kolom dapat dikatakan sudah

memenuhi syarat-syarat untuk desain

kapasitas geser dimana kapasitas

geser nominal (Vn) masih lebih besar

dari gaya yang bekerja pada balok dan

kolom itu sendiri (Vu).

3 Aziiz Dwi Modifikasi Dari perhitungan struktur dan analisa Tujuan peneliti adalah Jurnal Teknik

Wicaksono dan Perencanaan Gedung yang telah dilakukan, maka diperoleh untuk membandingkan ITS, ISSN :

Endah Wahyuni RSUD Koja Jakarta beberapa kesimpulan dari studi ini. perilaku struktur dengan 2337-3539.

Menggunakan Pertama, didapatkan struktur sekunder mengunakan High

Struktur Komposit meliputi pelat atap menggunakan steel Damping Rubber

BajaBeton dengan deck dari brosur super floor deck Bearing

47
Base Isolator : High dengan tebal pelat beton 9 cm dan

Damping Rubber tulangan negatif Ø10-200. Pelat lantai

Bearing menggunakan steel deck dari brosur

super floor deck dengan tebal pelat

beton 9 cm dan tulangan negatif

Ø10160. Balok anak yang terdiri dari

5 jenis untuk balok anak lantai dan 4

jenis untuk balok anak atap. Struktur

tangga dengan balok penumpu dan

balok utama menggunakan profil WF

250x125x5x8. Struktur ramp dengan

balok penumpu dan balok utama

menggunakan profil WF

350x175x6x9. Struktur lift dengan

48
 balok penggantung menggunakan

profil WF

4 Ridho Paradipta, PERENCANAAN Perencanaan proyek ini JURNAL

Muhammad STRUKTUR HOTEL bermaksud untuk KARYA

Bahruddin GRANDHIKA membangun suatu TEKNIK SIPIL

SEMARANG gedung yang berfungsi Volume 6,

sebagai hotel yang terdiri Nomor 3, 2017

dari 10 lantai, 1 lantai

lower roof, dan 1 lantai

basement dengan

mengedepankan segi

ekonomis dan tetap aman

secara struktural.

5 R. E. Pandaleke, J. PERENCANAAN Tujuan peneliti adalah untuk 1. Komponen balok Jurnal Sipil Statik

49
D. Pangouw, L. K. SISTEM RANGKA mengetahui perencanaan pada dengan penampang WF Vol.1 ISSN

Khosama PEMIKUL MOMEN komponen balok dan kolom dengan 340 x 250 dan :2337-6732

KHUSUS PADA system rangka pemikul momen komponen kolom dengan

KOMPONEN khusus pada gedung. penampang WF 400 x

BALOK–KOLOM 400 tidak memenuhi

DAN SAMBUNGAN peryaratan SRPMK yaitu

STRUKTUR BAJA penampang tidak

GEDUNG BPJN XI kompak untuk konstruksi

dengan daktilitas tinggi

menurut AISC 341 – 10.

2. Dari hasil pemeriksaan

komponen struktur di

temukan bahwa

perencanaan menurut

50
konsultan perencana

memenuhi kriteria

kekuatan tapi tidak

memenuhi kriteria

penampang SRPMK. 3.

Perbandingan

perencanaan SRPMK

menurut konsultan

perencana dan peneliti

dapat dilihat pada Tabel

1 4. Sambungan jenis

Bolted Flange Plate

moment connection

dapat digunakan pada

51
 konstruksi bangunana

Gedung BPJN XI yang

telah memenuhi kriteria

strong column weak

beam.

6 Budianto dan PERHITUNGAN Dari hasil analisis penulisan ini dapat Tujuan dari penulisan TEKNIK SIPIL

Andry Alim GEDUNG 10 diambil beberapa kesimpulan seperti tugas akhir ini adalah FT UNTAN

Lingga LANTAI DENGAN berikut ini: a. Lokasi perencanaan merencanakan struktur

PERENCANAAN gedung termasuk dalam kategori bangunan tingkat tinggi

SISTEM RANGKA desain seismik A (KDS A) sehingga di kota Pontianak dengan

PEMIKUL MOMEN komponen struktur rangka gempa Sistem Rangka Pemikul

KHUSUS (SRPMK) tidak dibatasi didesain sebagai salah Momen Khusus

DI JALAN satu diantara tidak ada, sistem rangka (SRPMK) yang

SEPAKAT II KOTA pemikul momen biasa (SRPMB), memenuhi syarat

52
 PONTIANAK momen menengah (SRPMM), atau kekuatan.

momen khusus (SRPMK). Sedangkan

dalam analaisis penulisan ini

digunakan SRPMK. b. Tangga

dengan tinggi 3,4 m menggunakan

tulangan tumpuan dan lapangan D10

− 200 mm serta tulangan susut D10 −

250 mm.

7 Miftall Hazm,Risty PERBANDINGAN Simpulannya adalah (1) bangunan Tujuan peneliti untuk Vol.4Oktober

Mavonda p dan KINERJA tanpa base isolator system memiliki membandingkan kinerja 2011 ISSN:1858-

Agung Sugiyatno STRUKTUR YANG waktu getar efektif sebesar 0,984 kinerja struktur yang 2559

MENGGUNAKAN detik dengan target perpindahan mengunakan base dan

BASE ISOLATOR sebesar 0,168 m sedangkan bangunan tampa base isolator.

DENGAN TANPA dengan base isolator system 3,100

53
BASE ISOLATOR detik dengan target perpindahan

DENGAN ANALISIS sebesar 0,443 m. HasH ini

BEBAN DORONG menunjukkan bangunan yang

(PUSHOVER) menggunakan base isolator system

lebih tahan terhadap gempa, (2)

berdasarkan kriteria kinerja yang

ditetapkan Vision 200 dan NEHRP

untuk rumah sakit batas izin adalah

pada kondisi 10 maka gedung yang

tanpa menggunakan base isolator

dapat bertahan pada step ke 6 yaitu

pada detleksi sebesar 0,07 m dan jika

menggunakan base isolator pada step

ke 3

54
8 Febrin Anas Ismail PENGARUH Dengan membandingkan gaya dalam Tujuan peneliti yaitu Jurnal Rekayasa

PENGGUNAAN dan perpindahan struktur gedung untuk mengetahui Sipil ISSN 1856

SEISMIC BASE Hotel Ibis Padang yang menggunakan pengaruh pengunaan 2013

ISOLATION base isolator dengan struktur tanpa Seismic Base Isolator

SYSTEM base isolator (fixed base) diperoleh System Terhadap respon

TERHADAP hasil yaitu Pemakaian base isolator struktur.

RESPONS akan memperkecil gaya dalam yang

STRUKTUR dihasilkan oleh elemen struktur, yaitu

GEDUNG HOTEL kolom dan balok. Reduksi gaya dalam

IBIS PADANG ini akan semakin meningkat hingga

lantai paling atas. Namun hal ini tidak

terjadi pada lantai dasar. Pada lantai

dasar terjadi peningkatan gaya dalam

berupa momen dan geser akibat

55
 adanya gaya gempa. Hal ini

mengisyaratkan bahwa struktur lantai

dasar harus direncanakan dengan

kekakuan dan kekuatan yang lebih

besar daripada struktur dengan fixed

base. Berdasarkan perhitungan

diperoleh reduksi gaya dalam struktur

sekitar 60 hingga 80 %.

9 ALGAZT Perencanaan Struktur Berdasarkan hasil analisis Tujuan peneliti ialah Jurnal Ilmiah

ARSYAD Beton Bertulang menggunakan metode Sistem Rangka untuk merencanakan Semester Teknika

MASAGALA, Tahan Gempa Pemikul Momen Menengah beton bertulang tahan Vol. 19, No 1

FAQIH MA‟ARIF Berlantai 4: Studi (SRPMM), perencanaan struktur gempa gedung tinggi

Kasus Gedung Baru beton bertulang yang mencakup

Kampus I Universitas dimensi dan formasi penulangan

56
 Teknologi Yogyakarta balok dan kolom telah memenuhi

syarat dan aman terhadap tinjauan di

lapangan

10 Nofrizal,Yurisman, PERENCANAAN Kesimpulan pada penelitian ini adala Tujuan peneliti ialah Jurnal Rekayasa

Dan Apwiddhal STRUKTUR tulanga yang digunakan memenuhi untuk merencanakan Sipil ISSN :

GEDUNG syarat untuk digunakan. beton bertulang tahan 1858-3695

PERKANTORAN gempa gedung tinggi

TIGA LANTAI

MENGGUNAKAN

BETON

BERTULANG

JALAN BYPASS

KOTA PADANG

11 Goodarz Ahmadi COMPARATIVE Results of a comparative study of Simplified mathematical NCEER 86-

57
and Iradj G. STUDY OF BASE performances of the pure-friction, the models for different 3021F and 87-

Tadjbakhsh ISOLATION resilient-friction with or without an leading isolation systems 2007.

SYSTEMS upper friction plate, the laminated are briefly described in

rubber bearing with and without a this section.

lead core and the EDF base isolators

subjected to two different earthquake

excitations are presented. Responses

of a rigid structure with various base

isolators to accelerograms of the

N00W component of the El Centro

1940 earthquake and the N90W

component of the Mexico City 1985

earthquake are evaluated. The peaks

of the relative displacement and the

58
absolute acceleration of the structure

under a variety of conditions are

obtained and discussed. It is shown

that in general the base isolation

systems protect the structure from the

effects of high amplitude and high

frequency oscillations that fall in the

same range as the natural frequencies

of the structure. For most common

earthquakes (for which the El Centro

1940 earthquake is a representative),

all base isolators perform rather

satisfactorily. With proper design they

can reduce the peak acceleration

59
transmitted to the structure while

keeping the peak displacement under

a manageable limit. The frictional

isolators provide a simple upper

bound (|xg) on the acceleration

response spectra, while the rubber

bearing type could reduce the

acceleration even further if they are

sufficiently soft. However, care

should be given not to make the

isolator too flexible to avoid

uncomfortable excessive vibration

due to wind forces.

60
12 Erik A. Johnson Intelligent Base A comparison study covering two The system outputs, Presented at the

Isolation Systems possible types of „intelligent‟ base absolute accelerations Second World

isolation systems, ideal fully active and interstory drifts, are Conference on

and semi-active via MR damper, was weighted so as to Structural

performed. The response to several minimize floor Control

earthquake excitations were accelerations and the

computed. This preliminary study base drift. It was

suggests that MR dampers show observed that decreasing

significant promise in base isolation floor accelerations had

applications with greatly reduced the side effect of similar

power requirements. Several decreases in interstory

important items remain for future drifts, so the drifts (other

study. First, although the control than the base) need not

strategy used herein has been shown be weighted in the

61
 to be effective, there are a number of control design. In

other viable contenders (Dyke and particular, the cost

Spencer, 1997) that should be function

considered. Second, as base isolation

systems are designed based on the so-

called Maximum Capable Earthquake

(MCE), the control algorithms used

herein should be tuned to the strong,

near-field earthquakes (e.g., Kobe and

Northridge) and, then, their

performance under more moderate

earthquakes (e.g., El Centro and

Hachinohe) gauged.

13 R. I. Skinner* and BASE ISOLATION The earthquake attack on a building, A base-isolation system

62
G. H. McVerr y FOR INCREASE D with and without base isolation, may reduces ductility

EARTH QUAKE be compared on the basis of the demands on a building,

RESISTANC E OF overall ductility demand on the and minimizes its

BUILDINGS building. For analysis the short-period deformations. These

non-isolated buildings were changes improve

approximated by a singlemass system building performance

with the building loaddeformation and allow much greater

characteristics represented by a architectural freedom in

bilinear hysteretic loop with a slope the choice of the

ratio of 0.1. The ductility demands for structural type and in its

scaled El Centro earthquakes are layout and detailing.

given in Fig. 3. It is seen that the Economies are increased

ductility demands are very high in and performance

short-period buildings with moderate improved by using

63
yield levels. A check shows that these highstrength low-

ductility demands are much higher ductility structural

than the ratio of the load for an elastic configurations.

response to the load at yield? a load

ratio which approximates ductility

demand for buildings of period

greater than about 0.4 seconds. The

excess of the ductility demand over

the ratio of the elastic to the yield load

is given by Fig. 4, Similar severe

ductility demands will arise when

impulsive, type 1, earthquakes attack

short-period buildings.

64
14 Anang Kristianto1 Confinement of The use of pen-binders to hold a non- the purpose is to ITB J. Eng. Sci.,

, Iswandi Imran2 , Reinforced-Concrete code compliant confining determine the collapse of Vol. 44, No. 3,

Made Suarjana2 & Columns with reinforcement improves strength and reinforced concrete 2012, 220-237

Ivindra Pane2 NonCode Compliant ductility of a concrete column very material

Confining significantly. In general, the column

Reinforcement plus specimens with a non-code compliant

Supplemental Pen- confining reinforcement plus pen-

Binder binders show better strength and

ductility than column specimens with

a code-compliant confining

reinforcement.

15 A.M. Shende1 , Experimental Study 1. It is observed that compressive 1) Low tensile strength International

A.M. Pande2 , M. on Steel Fiber strength, split tensile strength and 2) Low post cracking Refereed Journal

Gulfam Pathan3 Reinforced Concrete flexural strength are on higher side for capacity 3) Brittleness of Engineering

65
for M-40 Grade 3% fibres as compared to that and low ductility 4) and Science

produced from 0%, 1% and 2% fibres. Limited fatigue life 5) (IRJES)

2. All the strength properties are Incapable of

observed to be on higher side for accommodating large

aspect ratio of 50 as compared to deformations 6) Low

those for aspect ratio 60 and 67. 3. It impact strength

is observed that compressive strength

increases from 11 to 24% with

addition of steel fibres. 4. It is

observed that flexural strength

increases from 12 to 49% with

addition of steel fibres. 5. It is

observed that split tensile strength

increases from 3 to 41% with addition

66
of steel fibres.

67