1. PENDAHULUAN
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah. Struktur
atas ini terdiri atas kolom, balok, plat dinding geser dan tangga, yang masing-masing mempunyai peran (fungsi)
yang sangat penting dan berbeda beda di dalam sebuah struktur [1].
Dalam perencanaan struktur gedung bertingkat 5 elemen elemen yang di rencanakan harus memenuhi
kriteria penampang untuk system rangka pemikul momen khusus(SRPMK), yaitu Strong Column Weak Beam,
tahan terhadap geser dan telah memenuhi syarat-syarat pendetailan untuk mendapatkan struktur yang bersifat
daktail[2].
Dalam perencanaan bangunan tahan gempa diharapkan struktur dapat berespons dengan baik terhadap
beban gempa yang bekerja pada struktur tersebut sehingga dapat menjamin bangunan tersebut tidak rusak karena
gempa kecil, sedang dan tidak runtuh akibat gempa yang besar[2].
Simpangan yang terjadi pada sebuah gedung atau bangunan tidak boleh melebihi simpangan izin sesuai
dengan SNI 1726:2019[3].
Perencanaan sebuah konstruksi bangunan merupakan sebuah system yang sebaiknya dilakukan dengan
tahapan-tahapan tertentu agar konstruksi yang di hasilkan sesuai dengan Tujuan Bersama yang ingin di capai[4].
Pengecekan efek kestabilan P-Delta harus di lakukan untuk mengetahui apakah struktur gedung sudah
setabil dan dapat digunakan, nilai teta yang terjadi pada struktur tidak boleh melebihi teta maksimum (Ɵmax)
sesuai dengan SNI 1726:2019[3].
Peningkatan prasarana Pendidikan yang berupa gedung akan berdampak baik pada proses pembelajaran
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Karena lambat laun jumlah pelajar akan terus meningkat
mengakibatkan kebutuhan akan prasarana yang memadai juga meningkat, agar nantinya proses pembelajaran akan
menjadi lanjar karena didukung fasilitas yang memadai. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung
dimensi setiap elemen struktur, menghitung simpangan antar lantai yang terjadi di setiap tingkat, membuat gambar
rencana gedung K Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Gedung K Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2.1. Tahap Pengumpulan Data
Pengambilan data luas lahan yang tersedia dilakukan dengan cara pengukuran manual dengan alat ukur
meteran roll. Data tanah yang dibutuhkan diambil dari data tanah gedung UMP Tower KH AR Fahrudin.
struktur gedung menggunakan struktur beton bertulang dengan mutu beton f’c 26,4 MPa dan mutu baja yang
digunakan adalah fy 420 Mpa untuk tulangan ulir, fy 280 Mpa untuk tulangan polos.
Dalam membuat gambar struktur akan mengacu pada hasil yang di dapatkan pada tahap sebelumnya dengan
menggunakan bantuan software Autocad.
Tabel 1. Output SAP 2000 gaya geser dasar dinamik dan statik equivalen
Tumpuan 9D12
5 B5 (20 cm x 25 cm)
Lapangan 4D12
Sumber: Data skripsi perhitungan penulangan balok
Sengkang Ø8-125
8
Tulangan Pokok
12D19
2 K2 400X400 (mm)
Tulangan Sengkang
Ø10-80
Tulangan Pokok
10D19
3 K3 300X300 (mm)
Tulangan Sengkang
Ø10-60
4. KESIMPULAN
Dari hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa simpangan yang terjadi di setiap tingkat tidak
melebihi simpangan izin sesuai dengan SNI 1727:2020[6] yaitu sebesar 0.007hsx (28 mm). Untuk hasil
analisis efek kestabilan P-Delta dapat diketahi bahwa nilai teta ( Ɵ ) yang terjadi pada seluruh lantai lebih
kecil dari teta maksimum ( Ɵmax ) Sesuai yang di syaratkan pada SNI 1727:2020[6] yaitu sebesar 0,909
maka dapat disimpulkan bahwa struktur sudah stabil dan tidak perlu di lakukan permodelan struktur ulang.
Dari analisis permodelan struktur yang di lakukan didapatkan bahwa struktur yang direncanakan sudah
mampu menahan beban-beban yang berkerja pada gedung diantaranya: Beban mati, Beban hidup, Beban
angin, Beban Gempa.
DAFTAR PUSTAKA
Semua referensi yang dirujuk merupakan sumber yang relevan dan terbaru. Referensi ditulis dalam gaya Vancouver. Gunakan
format yang konsisten untuk referensi, tulisan Times New Roman 9pt, seperti contoh di bawah ini :
[1] Bakir Yunus. Mukhril P. “Perencanaan Struktur Gedung Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Purbalingga”. Universitas Wijaya Kusumua.2018.
[2] Servie O. Dapas, Ronny Pandaleke. “Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Dengan Sistem Rangka Pemikul
Momen Khusus”. Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.6 Juni 2018 (361-372) ISSN: 2337-6732.
[3] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non-Gedung”. SNI 1726:2019.
[4] Ageng Pambudi, M. Agus Salim A.F, Amris Azizi. “Perencanaan Struktur Laboratorium Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Purwokerto”. Universitas Muhammadiyah Purwokerto”. 2020.
[5] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung”. SNI
2847:2019.
[6] Badan Standardisasi Nasional Indonesia. “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung Dan Struktur Lain”.
SNI 1727:2020.
[7] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non-Gedung”. SNI 1726:2012.