Anda di halaman 1dari 8

1

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG


GEDUNG K UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

A STRUCTURE PLANNING OF REINFORCED CONCRETE OF K


BUILDING IN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Yosapat Nashulah1, M Agus Salim AF2, Besty Afriandini3


Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sains
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Informasi Artikel ABSTRAK


Penelitian kali ini akan merencanakan gedung perkuliahan beton bertulang di
Dikirim, Agustus 2022 Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Guna memenuhi kebutuhan
Direvisi, mahasiswa akan akan prasarana belajar maka perlu ada penambahan gedung
Diterima, kuliah. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk merencanakan dimensi
struktur,dan penulangan kemudian menganalisis simpangan antar lantai
Gedung K Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Aspek perencanaan
meliputi struktur dan gambar gedung kuliah lima lantai dengan luas bangunan
6980 m2 dengan Layout U. Pada penelitian ini juga menganalisis simpangan
antar lantai dan efek kestabilan P-Delta yang terjadi untuk mengetahui apakah
struktur yang didesain sudah aman tehadap beban-beban yang berkerja sesuai
dengan peraturan SNI 1726 2019, analisis struktur dilakukan dengan bantuan
software SAP2000 V22. Hasil perencanaan adalah sebagai berikut,
menggunakan struktur beton bertulang dengan f’c 26,4 MPa (K 300) dengan
mutu baja tulangan ulir fy 420 MPa dan mutu baja tulangan polos fy 280 MPa.
Dimensi struktur beton sebagai berikut, tebal pelat atap 100 mm, tebal pelat
lantai 120 mm, tebal pelat tangga dan bordes 120 mm, tebal dinding geser
300mm, Dimensi balok dibagi menjadi 5 tipe , B1 400 mm x 600mm, B2 350
mm x 500 mm, B3 300 mm x 400 mm, B4 200 mm x 300 mm, B5 200 mm x
250mm. Dimensi kolom dibagi menjadi 3 tipe, K1 500 mm x 500 mm, K2 400
mm x 400 mm, K3 300 mm x 300 mm. Struktur tersebut sudah aman terhadap
simpangan antar lantai dan efek kestabilan P-Delta sesuai dengan SNI 1726
2019.

Kata Kunci : Struktur Gedung Beton Bertulang, Simpangan antar Lantai,


Kestabilan P-Delta, Dimensi Struktur.

Korespondensi Penulis: ABSTRACT


This study will plan a reinforced concrete Lecture Building at the University of
Yosapat Nashulah Muhammadiyah Purwokerto. In order to meet the needs of students will be learning
Program Studi Teknik Sipil infrastructure, there needs to be an addition to the lecture building. The purpose of this
Universitas Muhammadiyah study is to plan the dimensions of the structure, and reinforcement and then analyze the
Purwokerto deviation between floors of building K of Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
JL. K.H. Ahmad Dahlan Planning aspects include the structure and drawings of a five-story Lecture Building with
Purwokerto, 53182 a building area of 6980 m2 with a U Layout. This study also analyzed the deviation
Email: between floors and the effect of P-Delta stability that occurs to determine whether the
stratawma@gmail.com designed structure is safe against loads that work in accordance with SNI 1726 2019
regulations, structural analysis was carried out with the help of SAP2000 V22 software.
The planning results are as follows, using reinforced concrete structures with f'c 26.4
MPa (K 300) with the quality of screw reinforcement steel fy 420 MPa and the quality of
plain reinforcement steel fy 280 MPa. Concrete structure dimensions as are follows, roof
plate thickness 100 mm, floor plate thickness 120 mm, stair and landing plate thickness
120 mm, shear wall thickness 300mm, beam dimensions are divided into 5 types, B1 400
mm x 600mm, B2 350 mm x 500 mm, B3 300 mm x 400 mm, B4 200 mm x 300 mm, B5
200 mm x 250mm. Column dimensions are divided into 3 types, K1 500 mm x 500 mm,
K2 400 mm x 400 mm, K3 300 mm x 300 mm. The structure is already safe against the
2
deviation between floors and the effect of P-Delta stability in accordance with SNI 1726
2019.

Keyword : reinforced concrete building structure, a deviation between floors, stability of


P-Delta, structure dimension.

1. PENDAHULUAN
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah. Struktur
atas ini terdiri atas kolom, balok, plat dinding geser dan tangga, yang masing-masing mempunyai peran (fungsi)
yang sangat penting dan berbeda beda di dalam sebuah struktur [1].
Dalam perencanaan struktur gedung bertingkat 5 elemen elemen yang di rencanakan harus memenuhi
kriteria penampang untuk system rangka pemikul momen khusus(SRPMK), yaitu Strong Column Weak Beam,
tahan terhadap geser dan telah memenuhi syarat-syarat pendetailan untuk mendapatkan struktur yang bersifat
daktail[2].
Dalam perencanaan bangunan tahan gempa diharapkan struktur dapat berespons dengan baik terhadap
beban gempa yang bekerja pada struktur tersebut sehingga dapat menjamin bangunan tersebut tidak rusak karena
gempa kecil, sedang dan tidak runtuh akibat gempa yang besar[2].
Simpangan yang terjadi pada sebuah gedung atau bangunan tidak boleh melebihi simpangan izin sesuai
dengan SNI 1726:2019[3].
Perencanaan sebuah konstruksi bangunan merupakan sebuah system yang sebaiknya dilakukan dengan
tahapan-tahapan tertentu agar konstruksi yang di hasilkan sesuai dengan Tujuan Bersama yang ingin di capai[4].
Pengecekan efek kestabilan P-Delta harus di lakukan untuk mengetahui apakah struktur gedung sudah
setabil dan dapat digunakan, nilai teta yang terjadi pada struktur tidak boleh melebihi teta maksimum (Ɵmax)
sesuai dengan SNI 1726:2019[3].
Peningkatan prasarana Pendidikan yang berupa gedung akan berdampak baik pada proses pembelajaran
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Karena lambat laun jumlah pelajar akan terus meningkat
mengakibatkan kebutuhan akan prasarana yang memadai juga meningkat, agar nantinya proses pembelajaran akan
menjadi lanjar karena didukung fasilitas yang memadai. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung
dimensi setiap elemen struktur, menghitung simpangan antar lantai yang terjadi di setiap tingkat, membuat gambar
rencana gedung K Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Gedung K Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2.1. Tahap Pengumpulan Data
Pengambilan data luas lahan yang tersedia dilakukan dengan cara pengukuran manual dengan alat ukur
meteran roll. Data tanah yang dibutuhkan diambil dari data tanah gedung UMP Tower KH AR Fahrudin.
struktur gedung menggunakan struktur beton bertulang dengan mutu beton f’c 26,4 MPa dan mutu baja yang
digunakan adalah fy 420 Mpa untuk tulangan ulir, fy 280 Mpa untuk tulangan polos.

2.2. Tahap Preliminary Desain


Gedung K Universitas Muhammadiyah Purwokerto di desainmemiliki 5 lantai, dengan layout menyerupai
huruf U. Perencanaan luas ruangan mengacu pada Permenristekdikti No.32 Tahun 2016 tentang Akreditasi
Prodi dan PT. Perencanaan dimensi struktural gedung mengacu pada SNI 2847:2019[5].

2.3. Tahap Pengambilan Parameter Pembebanan


Parameter pembebanan diambil dari SNI 1727:2020[6] untuk menentukan metode dan besaran beban hidup,
beban mati, dan beban angin. SNI 1726:2019[3] untuk menentukan metode dan besaran beban gempa.

2.4. Tahap Permodelan Struktur


Permodelan struktur dilakukan secara 3 dimensi menggunakan software analisis struktur yaitu SAP2000 v22.
Pada tahap ini dilakukan pengecekan simpangan yang terjadi pada tiap tingkat, dilakukan juga pengecekan
efek kestabilan P-Delta.

2.5. Tahap Perhitungan Penulangan


Perhitungan kebutuhan penulangan akan menggunakan dua cara yaitu, langsung dari output SAP2000, dan
menghitungnya secara manual dengan mengacu pada SNI 2847:2019[5].

2.6. Tahap Pembuatan Gambar Struktur


3

Dalam membuat gambar struktur akan mengacu pada hasil yang di dapatkan pada tahap sebelumnya dengan
menggunakan bantuan software Autocad.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Preliminary Disain
Didapatkan luas bangunan yang direncanakan sebesar 6980 m2, memiliki ketinggian 22,5 m dari muka
tanah dengan total lantai 6 lantai termasuk didalamnya adalah lantai maintenance. Dengan luasan ruang yang
direncanakan sebagai berikut, 52 m2 untuk ruang Dekan, 10,5 m2 untuk ruang Wakil Dekan, 10 m2 untuk ruang
Kaprodi, 6 m2 untuk ruang Dosen, 20 m2 untuk ruang Tata Usaha, 35 m2 untuk ruang rapat, 30 m2 untuk ruang
sidang, 56 m2 – 80 m2 untuk ruang kuliah, 160 m2 untuk ruang kuliah besar, 240 m2 untuk ruang perpustakaan.

Gambar 1. Denah Lantai 1 Rencana


Sumber : Autocad 2022

Gambar 2. Denah Lantai 2 Rencana


Sumber : Autocad 2022
4

Gambar 3. Denah Lantai 3-5 Rencana


Sumber : Autocad 2022

Gambar 4. Denah Lantai Maintenance Rencana


Sumber : Autocad 2022
3.2. Kriteria Desain
Dimensi struktur yang didapatkan sebagai berikut:
1. Pelat atap tebal 10 cm.
2. Pelat lantai tebal 12 cm.
3. Pelat tangga dan bordes tebal 12 cm.
4. Pelat dinding geser tebal 30 cm
5. Balok B1 ukuran 40 cm x 60 cm.
6. Balok B2 ukuran 35 cm x 50 cm.
7. Balok B3 ukuran 30 cm x 40 cm.
8. Balok B4 ukuran 20 cm x 30 cm.
9. Balok B5 ukuran 20 cm x 25 cm.
10. Kolom K1 ukuran 50 cm x 50 cm.
11. Kolom K2 ukuran 40 cm x 40 cm.
12. Kolom K3 ukuran 30 cm x 30 cm.
5

3.3. Analisis Struktur


Pada penelitian kali ini analisis struktur yang di hasilkan meliputi:
1. Kontrol Analisis Dinamik
2. Pengecekan Simpangan Antar Lantai
3. Pengecekan Kestabilan P-Delta

Adapun hasil dari analisis struktur sebagai berikut:


1. Kontrol Analisis Dinamik

Tabel 1. Output SAP 2000 gaya geser dasar dinamik dan statik equivalen

OutputCase CaseType StepType GlobalFX GlobalFY


kN kN
EX RESP LinRespSpec Max 4375,452 2146,657
EY RESP LinRespSpec Max 2150,412 4282,023
EY STATIK LinStatic 3,384E-11 -4836,445
EX STATIK LinStatic -4836,445 -5,373E-
Sumber: Perhitungan MS-Excel 2016
10
Cek base shear reaction (Vdynamic) ≥ 85% (Vstatic)
0,85 . Ex statik = 0,85 . -4836,445 (1)
= 4110,978
0,85 . Ey statik = 0,85 . -4836,445 (1)
= 4110,978
Ex Respons Spektrum = 4375,452
Ey Respons Spektrum = 4282,023
Dari hasil di dapatkan bahwa gaya geser dasar dinamik lebih besar dari gaya geser dasar statik sesuai
dengan SNI 1726:2012[7].

Gambar 5. Output Patrisipasi Massa


Sumber: SAP2000 V22
Dari hasil pengecekan partisipasi masa yang di lakukan, pada mode 13 - 18 prosentase pertisipasi
masa yang terjadi sudah memenuhi syarat yang ada yaitu partisipasi msa yang terjadi harus ≥ 90%
sesuai dengan SNI 1726:2019[3].
6
2. Pengecekan Simpangan Antar Lantai
Tabel 2. Output nilai Px,VxEx, VxEy, δeEx, δeEy

LANTAI PX Vx Ex Vx Ey δeEx δeEy


Pondasi 0 0
K Lt.1 71085,445 4122,743 4261,088 0,002001 0,000746
K Lt.2 55280,918 3730,237 3970,694 0,005327 0,002176
K Lt.3 39772,27 3061,462 3348,839 0,008976 0,003896
K Lt.4 24678,738 2137,355 2396,744 0,012289 0,005642
K Lt.5 9602,741 883,891 1031,151 0,014834 0,007179
K Lt.6 514,061 79,823 78 0,015817 0,007967
Sumber: Perhitungan MS-Excel 2016

Tabel 3. Output nilai δxx, δxy, Δ Ex, Δ Ey, Δ Izin.

LANTAI δEx δEy Δ Ex Δ Ey Δ Izin


(mm) (mm) (mm)
Pondasi 0 0 0 0
K Lt.1 0,007337 0,002735 7,337 2,735333333 28
K Lt.2 0,012195 0,005243 12,195333 5,243333333 28
K Lt.3 0,01338 0,006307 13,379667 6,306666667 28
K Lt.4 0,012148 0,006402 12,147667 6,402 28
K Lt.5 0,009332 0,005636 9,3316667 5,635666667 28
K Lt.6 0,003604 0,002889 3,6043333 2,889333333 28
Sumber: Perhitungan MS-Excel 2016
Setelah dilakukan pengecekan simpangan antar lantai didapatkan bahwa simpangan yang terjadi pada
tiap tingkat (Δ ) tidak melebihi smimpangan ijin (Δijin) sesuai dengan SNI 1726:2019[3].

3. Pengecekan Kestabilan P-Delta


Digunakan rumus sebagai berikut:
P𝑥 . Δ . Ie
Ɵ = VxE𝑥 . hsx . Cd
(2)

Ɵmax = 0,5 / βCd (3)


Didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Ɵ Ex, Ɵ Ey, Ɵmax

LANTAI hsx Ɵ Ex Ɵ Ey Ɵ max


(mm)
K Lt.1 4000 0,008625445 0,003111279 0,09090
K Lt.2 4000 0,012322564 0,004977197 0,09090
K Lt.3 4000 0,011851283 0,005106867 0,09090
K Lt.4 4000 0,009563299 0,004494543 0,09090
K Lt.5 4000 0,006912327 0,003578383 0,09090
K Lt.6 4000 0,001582633 0,001298334 0,09090
Sumber: Perhitungan MS-Excel 2016
Dapat dilihat bahwa nilai teta (Ɵ) yang terjadi pada tiap tingkat lebih kecil dari teta maksimum (Ɵmax)
sesuai dengan SNI 1726:2019[3].
7

3.4. Perencanaan Penulangan


Didapatkan penulangan komponen struktur sebagai berikut:
1. Perencanaan Penulangan Pelat
Tabel 5. Rekapitulasi Penulangan Pelat
No Nama Pelat Penulangan
Tumpuan Arah X D12-200
1 Pelat Atap
Tumpuan Arah Y D12-200
Lapangan Arah X D12-200
Tumpuan Arah
Lapangan Arah X
Y Ø10-125
D12-200
Pelat Lantai
2 Tumpuan Arah Y Ø10-125
Lapangan Arah X Ø10-240
Tumpuan Arah X
Lapangan Y D12-240
Ø10-240
3 Pelat Tangga
Tumpuan Arah Y D12-240
Lapangan Arah X D12-240
Tumpuan Arah X
Lapangan Y D19-300
D12-240
Pelat Bordes
4 Tumpuan Arah Y D19-300
Lapangan Arah X D19-300
Tumpuan Arah X
Lapangan Y D12-200
D19-300
5 Pelat Dinding Geser
Tumpuan Arah Y D12-200
Lapangan Arah X D12-200
Sumber: Data skripsi perhitungan penulangan pelat Arah Y D12-200
Lapangan

2. Perencanaan Penulangan Balok


Tabel 6. Rekapitulasi Penulangan Balok

No Nama Balok Penulangan


Tumpuan 8D19
1 B1 ( 40 cm x 60 cm) Lapangan 5D19
Sengkang Ø12-125
Tumpuan 10D19
2 B2 (35 cm x 50 cm) Lapangan 6D19
Sengkang Ø12-150
Tumpuan 9D19
3 B3 (30 cm x 40 cm) Lapangan 4D19
Sengkang Ø12-150
Tumpuan 9D12
4 B4 (20 cm x 30 cm) Lapangan 5D12
Sengkang Ø8-125

Tumpuan 9D12
5 B5 (20 cm x 25 cm)
Lapangan 4D12
Sumber: Data skripsi perhitungan penulangan balok
Sengkang Ø8-125
8

3. Perencanaan Penulangan Kolom

Tabel 7. Rekapitulasi Penulangan Kolom

No Nama Kolom Penulangan


Tulangan Pokok
10D19
1 K1 500X500 (mm)
Tulangan Sengkang
Ø10-100

Tulangan Pokok
12D19
2 K2 400X400 (mm)
Tulangan Sengkang
Ø10-80

Tulangan Pokok
10D19
3 K3 300X300 (mm)
Tulangan Sengkang
Ø10-60

Sumber: Data skripsi perhitungan penulangan kolom

4. KESIMPULAN
Dari hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa simpangan yang terjadi di setiap tingkat tidak
melebihi simpangan izin sesuai dengan SNI 1727:2020[6] yaitu sebesar 0.007hsx (28 mm). Untuk hasil
analisis efek kestabilan P-Delta dapat diketahi bahwa nilai teta ( Ɵ ) yang terjadi pada seluruh lantai lebih
kecil dari teta maksimum ( Ɵmax ) Sesuai yang di syaratkan pada SNI 1727:2020[6] yaitu sebesar 0,909
maka dapat disimpulkan bahwa struktur sudah stabil dan tidak perlu di lakukan permodelan struktur ulang.
Dari analisis permodelan struktur yang di lakukan didapatkan bahwa struktur yang direncanakan sudah
mampu menahan beban-beban yang berkerja pada gedung diantaranya: Beban mati, Beban hidup, Beban
angin, Beban Gempa.

DAFTAR PUSTAKA
Semua referensi yang dirujuk merupakan sumber yang relevan dan terbaru. Referensi ditulis dalam gaya Vancouver. Gunakan
format yang konsisten untuk referensi, tulisan Times New Roman 9pt, seperti contoh di bawah ini :

[1] Bakir Yunus. Mukhril P. “Perencanaan Struktur Gedung Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Purbalingga”. Universitas Wijaya Kusumua.2018.
[2] Servie O. Dapas, Ronny Pandaleke. “Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Dengan Sistem Rangka Pemikul
Momen Khusus”. Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.6 Juni 2018 (361-372) ISSN: 2337-6732.
[3] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non-Gedung”. SNI 1726:2019.
[4] Ageng Pambudi, M. Agus Salim A.F, Amris Azizi. “Perencanaan Struktur Laboratorium Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Purwokerto”. Universitas Muhammadiyah Purwokerto”. 2020.
[5] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung”. SNI
2847:2019.
[6] Badan Standardisasi Nasional Indonesia. “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung Dan Struktur Lain”.
SNI 1727:2020.
[7] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non-Gedung”. SNI 1726:2012.

Anda mungkin juga menyukai