KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T. atas rahamat dan hidah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Besar Perancangan Stuktur Bangunan Beton di Semester
6 Tahun Ajaran 2018/2019 dengan baik dan pada waktunya.
Dalam proses pengerjaan tugas besar ini, tentu banyak kedala – kendala yang tidak dapat
kami selesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Bambang Piscesa ,S.T. ,M.T. , Ibu Yusroniya E,K. ,S,T. ,M.T. , dan Bapak Cahyono
Bintang ,S.T. ,M.T. selaku dosen pengajar mata kuliah Perancangan Struktur Bangunan
Beton.
2. Bapak Iman Wimbadi ,S.T. ,M.T. dan , Ibu Yusroniya E,K. ,S,T. ,M.T. selaku dosen asistensi
Tugas Besar Perancangan Stuktur Bangunan Beton.
3. Teman-teman angkatan S59 yang telah memberikan saran untuk dalam membantu
pengerjaan Tugas Besar Perancangan Stuktur Bangunan Beton.
Kami sadar bahwa laporan tugas besar ini tentu masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan laporan mendatang. Kami berharap
apa yang telah kami tulis dapat bermanfaat bagi mahasiswa, terkhusus teman-teman yang akan
membuat tugas besar mata kuliah ini mendatang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.2. Pembebanan
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Filosofi Perancangan
Untuk struktur bangunan gedung tahana gempa, harus dirancang mengikuti ketentuan
berikut ini :
1. Bila terjadi gempa ringan, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan pada komponen
non-struktural.
2. Bila terjadi gempa sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-
strukturalnya, tetapi pada komponen structural tidak boleh mengalami kerusakan.
3. Bila terjadi gempa besar, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen
structural, tetapi gedung tidak boleh mengalami keruntuhan.
Pada dasarnya suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria, yaitu :
1. Kuat (Strength)
Kuat berarti kemampuan nominal struktur dan elemen struktur lebih besar dari beban yang
bekerja. Struktur dan komponennya harus didesain agar mempunyai kekuatan desain di semua
penampang paling sedikit sama dengan kekuatan perlu yang dihitung untuk beban dan gaya
terfaktor dalam kombinasi sebuah struktur, dimana untuk menambah angka keamanan sebuah
struktur, dimana kemampuan strukturnya diperkecil dan bebannya diperbesar, sehingga dapat
disederhanakan menjadi persamaan :
∅𝑅 ≥ 𝑈
2. Layak ( Serviceability )
Layak berarti struktur/elemen struktur lendutan, simpangan, dan retaknya masih dalam
toleransi yang ada, sehingga penghuni struktur tersebut tidak merasa bahaya. Oleh karena itu
diperlukan kontrol serviceability untuk menjamin keamanan.
Struktur open frame adalah strukutur yang terdiri dari kolom dan balok yang digabungkan
dengan sambungan tahan momen, untuk menahan beban dari gempa, dimana dinding pengisi tidak
diperhitungkan untuk menahan/memikul gempa. Sistem struktur open frame memudahkan struktur
untuk berdeformasi menggunakan konsep strong coloumn weak beam, yang merancang kolom
sedemikian rupa agar sendi plastis terjadi pada balok-balok kecuali pada kolom paling bawah.
BAB II
PRELIMINARY DESIGN
2.1. Data – Data Bangunan
1. B = 40 m
2. L = 50 m
3. H1 =5m
4. H2 =5m
5. H3 =5m
9. Kelas Situs = SD
3. PPIUG 1983
500
ℎ𝑚𝑖𝑛 = = 41,67 𝑐𝑚 ≈ 45 𝑐𝑚
12
2
𝑏= × 45 = 30 𝑐𝑚
3
Sehingga digunakan balok induk melintang dengan dimensi 30/45
400
ℎ𝑚𝑖𝑛 = = 33,33 𝑐𝑚 ≈ 35 𝑐𝑚
12
2
𝑏= × 35 = 23,33 𝑐𝑚 ≈ 25 𝑐𝑚
3
Sehingga digunakan balok induk melintang dengan dimensi 25/35
500
ℎ𝑚𝑖𝑛 = = 41,67 𝑐𝑚 ≈ 45 𝑐𝑚
12
2
𝑏= × 45 = 30 𝑐𝑚
3
Sehingga digunakan balok induk memanjang dengan dimensi 30/45
500
ℎ𝑚𝑖𝑛 = = 31,25 𝑐𝑚 ≈ 35 𝑐𝑚
16
2
𝑏= × 35 = 23,33 𝑐𝑚 ≈ 25 𝑐𝑚
3
Sehingga digunakan balok anak memanjang dengan dimensi 25/35
500
𝐿𝑝 = = 14,29 𝑐𝑚 ≈ 15 𝑐𝑚
35
Sehingga digunakan tebal pelat lantai 12 cm karena suda dianggap cukup tebal
Dimensi kolom direncanakan berdasarkan ketentuan kolom terkuat balok lemah (strong
coloumn weak beam) dengan rumus :
𝐸𝑐 × 𝐼𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐸𝑐 × 𝐼𝑏𝑜𝑙𝑜𝑘
≥
𝐻𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐿𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
1 3 1 3
12 × 𝑏𝑘 × ℎ𝑘 ≥ 12 × 𝑏𝑏 × ℎ𝑏 => 𝑏 = ℎ
𝑘 𝑘
𝐻𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐿𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
𝑏𝑘 × 𝑏𝑘 3 𝑏𝑏 × ℎ𝑏 3
≥
𝐻𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐿𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
30 × 453 × 500
𝑏𝑘 4 ≥
500
𝑏𝑘 ≥ 40,66 𝑐𝑚
𝑏𝑘 × 𝑏𝑘 3 𝑏𝑏 × ℎ𝑏 3
≥
𝐻𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐿𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
25 × 353 × 500
𝑏𝑘 4 ≥
400
𝑏𝑘 ≥ 34,02 𝑐𝑚
∴ Maka digunakan bk = hk = 40,66 cm ≈ 45 cm. Jadi digunakan kolom dengan dimensi 45/45
cm
3. Beban
Beban Mati
P L T Berat
Beban Atap Berat Sendiri Satuan
m m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 5 5 0.12 7200
Spesi 21 kg/m2 5 5 525
Penggantung 7 kg/m2 5 5 175
Plafond 11 kg/m2 5 5 275
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 1050
Balok Induk Memanjang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Balok Induk Melintang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Dacting dan Plumbing 40 kg/m2 5 5 1000
Total Beban Mati 13465
Beban Hidup
Lantai Atap 100 kg/m2 5 5 2500
Hujan 20 kg/m2 5 5 500
Total Beban Hidup 3000
Beban Mati
P L T Berat
Beban Lantai 5 Berat Sendiri Satuan
m m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 5 5 0.12 7200
Spesi 21 kg/m2 5 5 525
Penggantung 7 kg/m2 5 5 175
Plafond 11 kg/m2 5 5 275
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 1050
Balok Induk Memanjang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Balok Induk Melintang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Dacting dan Plumbing 40 kg/m2 5 5 1000
Dinding 250 kg/m3 5 5 6250
Tegel 24 kg/m2 5 5 600
Kolom 2400 kg/m3 0.45 0.45 5 2430
Total Beban Mati 22745
Beban Hidup
Lantai Kantor 250 kg/m2 5 5 6250
Total Beban Hidup 6250
Beban Mati
P L T Berat
Beban Lantai 4 Berat Sendiri Satuan
m m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 5 5 0.12 7200
Spesi 21 kg/m2 5 5 525
Penggantung 7 kg/m2 5 5 175
Plafond 11 kg/m2 5 5 275
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 1050
Balok Induk Memanjang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Balok Induk Melintang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Dacting dan Plumbing 40 kg/m2 5 5 1000
Dinding 250 kg/m3 5 5 6250
Tegel 24 kg/m2 5 5 600
Kolom 2400 kg/m3 0.45 0.45 5 2430
Total Beban Mati 22745
Beban Hidup
Lantai Kantor 250 kg/m2 5 5 6250
Total Beban Hidup 6250
Beban Mati
P L T Berat
Beban Lantai 3 Berat Sendiri Satuan
m m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 5 5 0.12 7200
Spesi 21 kg/m2 5 5 525
Penggantung 7 kg/m2 5 5 175
Plafond 11 kg/m2 5 5 275
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 1050
Balok Induk Memanjang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Balok Induk Melintang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Dacting dan Plumbing 40 kg/m2 5 5 1000
Dinding 250 kg/m3 5 5 6250
Tegel 24 kg/m2 5 5 600
Kolom 2400 kg/m3 0.45 0.45 5 2430
Total Beban Mati 22745
Beban Hidup
Lantai Kantor 250 kg/m2 5 5 6250
Total Beban Hidup 6250
Beban Mati
P L T Berat
Beban Lantai 2 Berat Sendiri Satuan
m m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 5 5 0.12 7200
Spesi 21 kg/m2 5 5 525
Penggantung 7 kg/m2 5 5 175
Plafond 11 kg/m2 5 5 275
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 1050
Balok Induk Memanjang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Balok Induk Melintang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Dacting dan Plumbing 40 kg/m2 5 5 1000
Dinding 250 kg/m3 5 5 6250
Tegel 24 kg/m2 5 5 600
Kolom 2400 kg/m3 0.45 0.45 5 2430
Total Beban Mati 22745
Beban Hidup
Lantai Kantor 250 kg/m2 5 5 6250
Total Beban Hidup 6250
Beban Mati
P L T Berat
Beban Lantai 1 Berat Sendiri Satuan
m m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 5 5 0.12 7200
Spesi 21 kg/m2 5 5 525
Penggantung 7 kg/m2 5 5 175
Plafond 11 kg/m2 5 5 275
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 1050
Balok Induk Memanjang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Balok Induk Melintang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Dacting dan Plumbing 40 kg/m2 5 5 1000
Dinding 250 kg/m3 5 5 6250
Tegel 24 kg/m2 5 5 600
Kolom 2400 kg/m3 0.45 0.45 5 2430
Total Beban Mati 22745
Beban Hidup
Lantai Kantor 250 kg/m2 5 5 6250
Total Beban Hidup 6250
Beban Mati
P L T Berat
Beban Lantai Dasar Berat Sendiri Satuan
m m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 5 5 0.12 7200
Spesi 21 kg/m2 5 5 525
Penggantung 7 kg/m2 5 5 175
Plafond 11 kg/m2 5 5 275
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 1050
Balok Induk Memanjang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Balok Induk Melintang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 1620
Dacting dan Plumbing 40 kg/m2 5 5 1000
Dinding 250 kg/m3 5 5 6250
Tegel 24 kg/m2 5 5 600
Kolom 2400 kg/m3 0.45 0.45 5 2430
Total Beban Mati 22745
Beban Hidup
Lantai Kantor 250 kg/m2 5 5 6250
Total Beban Hidup 6250
𝑃
𝐴 = 𝑏2 = 3 ×
𝑓 ′𝑐
244772
𝑏2 = 3 ×
300
𝑏 = 49,469 𝑐𝑚 ≈ 50 𝑐𝑚
BAB III
PEMBEBANAN AKIBAT GRAVITASI DAN GEMPA
3.1. Data-Data Perencanaan
3.2. Pembebanan
ATAP
Beban Mati
t Luas Berat
Beban Atap Berat Satuan 2
m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 0.1 2640 633600
2
Spesi 21 kg/m 2597.9525 54557.0025
2
Penggantung 7 kg/m 2597.9525 18185.6675
Plafond 11 kg/m2 2597.9525 28577.4775
L b h
Jumlah
m m m
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 112 117600
Balok Induk Memanjang, L = 4 m 2400 kg/m3 4 0.3 0.45 40 51840
3
Balok Induk Memanjang, L = 5 m 2400 kg/m 5 0.3 0.45 80 129600
Balok Induk Melintang 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 112 181440
WD Total 1215400.148
Beban Hidup
Luas Berat
Beban Atap Berat Satuan 2
m kg
2
Lantai Atap 100 kg/m 2640 264000
Hujan 20 kg/m2 2640 52800
WL Total 316800
LANTAI 5
Beban Mati
t Luas Berat
Beban Lantai 5 Berat Satuan 2
m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 0.12 2597.9525 748210.32
2
Spesi 21 kg/m 2597.9525 54557.0025
Penggantung 7 kg/m2 2597.9525 18185.6675
2
Plafond 11 kg/m 2597.9525 28577.4775
Tegel 24 kg/m2 2597.9525 62350.86
L b h
Jumlah
m m m
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 112 117600
Balok Induk Memanjang, L = 4 m 2400 kg/m3 4 0.3 0.45 40 51840
Balok Induk Memanjang, L = 5 m 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 80 129600
3
Balok Induk Melintang 2400 kg/m 5 0.3 0.45 112 181440
Kolom 2400 kg/m3 5 0.55 0.55 139 504570
WD Total 1896931.328
Beban Hidup
Luas Berat
Beban Lantai 5 Berat Satuan 2
m kg
Pelat Lantai 250 kg/m2 2597.9525 649488.125
WL Total 649488.125
LANTAI 4
Beban Mati
t Luas Berat
Beban Lantai 4 Berat Satuan 2
m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 0.12 2597.9525 748210.32
2
Spesi 21 kg/m 2597.9525 54557.0025
Penggantung 7 kg/m2 2597.9525 18185.6675
2
Plafond 11 kg/m 2597.9525 28577.4775
Tegel 24 kg/m2 2597.9525 62350.86
L b h
Jumlah
m m m
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 112 117600
3
Balok Induk Memanjang, L = 4 m 2400 kg/m 4 0.3 0.45 40 51840
Balok Induk Memanjang, L = 5 m 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 80 129600
3
Balok Induk Melintang 2400 kg/m 5 0.3 0.45 112 181440
Kolom 2400 kg/m3 5 0.55 0.55 139 504570
WD Total 1896931.328
Beban Hidup
Luas Berat
Beban Lantai 4 Berat Satuan 2
m kg
Pelat Lantai 250 kg/m2 2597.9525 649488.125
WL Total 649488.125
LANTAI 3
Beban Mati
t Luas Berat
Beban Lantai 3 Berat Satuan 2
m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 0.12 2597.9525 748210.32
2
Spesi 21 kg/m 2597.9525 54557.0025
Penggantung 7 kg/m2 2597.9525 18185.6675
2
Plafond 11 kg/m 2597.9525 28577.4775
Tegel 24 kg/m2 2597.9525 62350.86
L b h
Jumlah
m m m
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 112 117600
3
Balok Induk Memanjang, L = 4 m 2400 kg/m 4 0.3 0.45 40 51840
Balok Induk Memanjang, L = 5 m 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 80 129600
3
Balok Induk Melintang 2400 kg/m 5 0.3 0.45 112 181440
Kolom 2400 kg/m3 5 0.55 0.55 139 504570
WD Total 1896931.328
Beban Hidup
Luas Berat
Beban Lantai 3 Berat Satuan 2
m kg
Pelat Lantai 250 kg/m2 2597.9525 649488.125
WL Total 649488.125
LANTAI 2
Beban Mati
t Luas Berat
Beban Lantai 2 Berat Satuan 2
m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 0.12 2597.9525 748210.32
2
Spesi 21 kg/m 2597.9525 54557.0025
Penggantung 7 kg/m2 2597.9525 18185.6675
2
Plafond 11 kg/m 2597.9525 28577.4775
Tegel 24 kg/m2 2597.9525 62350.86
L b h
Jumlah
m m m
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 112 117600
3
Balok Induk Memanjang, L = 4 m 2400 kg/m 4 0.3 0.45 40 51840
Balok Induk Memanjang, L = 5 m 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 80 129600
3
Balok Induk Melintang 2400 kg/m 5 0.3 0.45 112 181440
LANTAI 1
Beban Mati
t Luas Berat
Beban Lantai 1 Berat Satuan 2
m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 0.12 2597.9525 748210.32
2
Spesi 21 kg/m 2597.9525 54557.0025
Penggantung 7 kg/m2 2597.9525 18185.6675
2
Plafond 11 kg/m 2597.9525 28577.4775
Tegel 24 kg/m2 2597.9525 62350.86
L b h
Jumlah
m m m
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 112 117600
3
Balok Induk Memanjang, L = 4 m 2400 kg/m 4 0.3 0.45 40 51840
Balok Induk Memanjang, L = 5 m 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 80 129600
3
Balok Induk Melintang 2400 kg/m 5 0.3 0.45 112 181440
Kolom 2400 kg/m3 5 0.55 0.55 139 504570
WD Total 1896931.328
Beban Hidup
Luas Berat
Beban Lantai 1 Berat Satuan 2
m kg
Pelat Lantai 250 kg/m2 2597.9525 649488.125
WL Total 649488.125
LANTAI DASAR
Beban Mati
t Luas Berat
Beban Lantai Dasar Berat Satuan 2
m m kg
Pelat Lantai 2400 kg/m3 0.12 2597.9525 748210.32
2
Spesi 21 kg/m 2597.9525 54557.0025
Penggantung 7 kg/m2 2597.9525 18185.6675
2
Plafond 11 kg/m 2597.9525 28577.4775
Tegel 24 kg/m2 2597.9525 62350.86
L b h
Jumlah
m m m
Balok Anak 2400 kg/m3 5 0.25 0.35 112 117600
3
Balok Induk Memanjang, L = 4 m 2400 kg/m 4 0.3 0.45 40 51840
Balok Induk Memanjang, L = 5 m 2400 kg/m3 5 0.3 0.45 80 129600
3
Balok Induk Melintang 2400 kg/m 5 0.3 0.45 112 181440
Dinding 250 kg/m2 332 5 415000
3
Kolom 2400 kg/m 5 0.55 0.55 139 504570
WD Total 2311931.328
Beban Hidup
Luas Berat
Beban Lantai Dasar Berat Satuan
m2 kg
2
Pelat Lantai 250 kg/m 2597.9525 649488.125
WL Total 649488.125
Kategori risiko : II
Faktor keamanan :1
a. Percepatan respon spectrum
Berdasarkan kelas situs tanah dan lokasi bangunan, maka didapatkan :
Ss : 1,35
S1 : 0,65
Nilai Fa didapatkan berdasarkan SNI-1726-2012 tabel 4 dengan jenis tanah SE dan Ss
= 1,35, didapat Fa = 0,9
Nilai Fv didapatkan berdasarkan SNI-1726-2012 tabel 4 dengan jenis tanah SE dan S1
= 0,65, didapat Fa = 2,4
Kemudian parameter respon spectral percepatan untuk periode pendek (SMs) dan
periode 1 detik (SM1) ditentukan dengan rumusan SNI-1726-2012 pasal 6.2
SMs = Fa x Ss SM1 = Fv x S1
= 1,215 = 1,56
= 0,81 = 1,04
𝑇
Sa = 0,81 × (0,4 + 0,6 )
0,155
Sa = 0,324 + 3,135 T
Gaya geser yang telah didapat sebelumnya, didistribusikan secara vertical di masing
masing-masing lantai :
Cs = 0,040625
Wtot = 17225716,86 kg
T = 1,393
1,393−0,5
K=1+ = 1,4465
2,5−0,5
Nilai beban gempa harus dibebankan pada pusat massa eksentrisitas bangunan per
lantai. Untuk memastikan pengaruh gempa rencana yang sembaang terhadap gedung,
beban gempa yang bernilai 100 % di masing – masing lantai dimasukkan sesuai
koordinatnya, kemudian 30 % dari beban tersebut dimasukkan pada arah tegak lurus beban
yang bernilai 100 % tersebut.
BAB IV
PERENCANAAN SEKUNDER
4.1. Perencanaan Tangga
Beban Tangga
Beban Mati
Beban Bordes
Beban Mati
Dengan menggunakan perletakan sendi dan rol, maka didapatkan reaksi – reaksi
sebgai berikut :
Reaksi Perletakan :
Ra = 3567,47 kg
Rv = 3238,12 kg
o Gaya Normal
Na = -1732,26 kg
Nb = -653,34 kg
Nc = 0 kg
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPELUH NOPEMBER
2018 - 2019
LAPORAN TUGAS BESAR
PERANCANGAN STRUKTUR BETON
o Gaya Geser
Da = 3118,67 kg
Db kiri = -1553,03 kg
Db kanan = -1776,52 kg
Dc = 0 kg
o Gaya Momen
Ma = 0 kg.m
Mb = 3760,98 kg.m
Mc = 0 kg.m
x = 2,451 m
x = 1,5 m
Plat tangga
Mu = 4302,83 kg.m
Clear cover = 40 cm
d’ = 113 mm
𝑓𝑐′−28
β1 = 0,85 − 0,85 × ( 7
)
30−28
β1 = 0,85 − 0,85 × ( )
7
β1 = 0,61 mm
0,85 ×𝛽×𝑓𝑐′ 600
ρb = 𝑓𝑦
× (600+𝑓𝑦)
ρb = 0,023
𝑓𝑦 400
m = 0,85𝑓𝑐 ′ = 0,85×30 = 15,69
o Penulangan Lentur
𝑀𝑛 46853035,48
Rn = 𝑏𝑑2 = 190 × 1132
= 3,669 MPa
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = (1 − (√1 − ))
𝑚 𝑓𝑦
1 2 × 3,669 ×15,69
ρperlu = 15,69 (1 − (√1 − 400
))
ρsusut = 0,002
Karena S = 300 mm < 450 mm, maka tulangan ф8-200 dapat digunakan
o Kontrol retak
fs = 240 MPa
dc = 24 mm
2 𝑑𝑐 𝑏 2 ×24 ×1000
A= ℎ
= 4
= 12000 mm2
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPELUH NOPEMBER
2018 - 2019
LAPORAN TUGAS BESAR
PERANCANGAN STRUKTUR BETON
3
Lebar retak (w) = 11 × 10−6 × 𝛽 × 𝑓𝑠 × √𝑑𝑐 𝐴
3
= 11 × 10−6 × 0,61 × 240 × √24 × 12000
95000
Smax = 𝑓𝑠
− 2,5𝑑𝑐
95000
Smax = − 2,5 × 24
240
252
Smax = 300 × 𝑓𝑠
252
Smax = 300 ×
240
o Kontrol Lendutan
𝐿 864,96
Sijin = = = 2,4 cm
360 360
1 1
I = 12 𝑏ℎ3 = 12 × 100 × 143 = 22866,67 cm4
1 1
Vc = 6 × 1√𝑓𝑐 ′ = 6 × 1√30 = 103154,42 N = 10525,96 kg
Vu < 0,5∅Vc
Plat bordes
Mu = 3760,98 kg.m
Clear cover = 20 cm
d’ = 93 mm
o Penulangan Lentur
𝑀𝑛 46119055,52
Rn = 𝑏𝑑2 = 150 × 932
= 5,33 MPa
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = 𝑚 (1 − (√1 − 𝑓𝑦
))
1 2 × 5,33 ×15,69
ρperlu = (1 − (√1 − ))
15,69 400
ρsusut = 0,002
Smax = 5d = 5 x 93 = 465 mm
Smax = 450 mm
Karena S = 300 mm < 450 mm, maka tulangan ф8-250 dapat digunakan
o Kontrol retak
fs = 240 MPa
dc = 24 mm
2 𝑑𝑐 𝑏 2 ×24 ×1000
A= ℎ
= 4
= 12000 mm2
3
Lebar retak (w) = 11 × 10−6 × 𝛽 × 𝑓𝑠 × √𝑑𝑐 𝐴
3
= 11 × 10−6 × 0,61 × 240 × √24 × 12000
95000
Smax = 𝑓𝑠
− 2,5𝑑𝑐
95000
Smax = − 2,5 × 24
240
252
Smax = 300 × 𝑓𝑠
252
Smax = 300 × 240
o Kontrol Lendutan
𝐿 150
Sijin = = = 0,42 cm
360 360
1 1
I = 12 𝑏ℎ3 = 12 × 100 × 143 = 22866,67 cm4
1 1
Vc = 6 × 1√𝑓𝑐 ′ = 6 × 1√30 = 103154,42 N = 10525,96 kg
Vu < 0,5∅Vc
Beban Mati
Pada perencanaan ini, balok bordes dimodelkan sebagai frame statis tertentu
dengan jepit-jepit seperti di gambar ini :
b = 300 mm
h = 450 mm
d = 40 mm
f’c = 30 MPa
fy = 400 MPa
1
Dipakai tulangan utama D16 => As = 4 × 𝜋 × 162 = 201,06 mm2
1
Dipakai tulangan sengkang D10 => As = × 𝜋 × 102 = 78,54 mm2
4
Tinggi efektif :
d = 450 - 40 - 10 – (16/2)
d = 392 mm
0,85 ×𝛽×𝑓𝑐′ 600
ρb = 𝑓𝑦
× (600+𝑓𝑦)
ρb = 0,023
𝑓𝑦 400
m = 0,85𝑓𝑐 ′ = 0,85×30 = 15,69
o Penulangan Lentur
1
Mu = 12 𝑞𝑢 𝐿2
1
Mu = × 6160,56 × 42
12
Mu = 8214,08 kg.m
Mu = 80487984 N.mm
𝑀𝑢 80487984
Mn = ∅
= 0,9
= 89442204,44 N.mm
𝑀𝑛 89442204,44
Rn = 𝑏𝑑2 = 300 × 3922
= 1,94 N/mm2
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = (1 − (√1 − ))
𝑚 𝑓𝑦
1 2 × 1,94 ×15,69
ρperlu = (1 − (√1 − ))
15,69 400
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 593,88
Jumlah tulangan (n) = 𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 = 201,06 = 2,95 ≈ 3 buah
1
Vc = 6 √𝑓𝑐 ′ 𝑏𝑤 𝑑
1
Vc = 6 × √30 × 300 × 392
Vc = 115955,164 N
Daerah tumpuan :
𝑉𝑢 ( 0,5 𝐿𝑛− 𝑑 )
V tumpuan = 0,5 𝐿𝑛
V tumpuan = 59166,02 N
1 1
Vs min = 3 √𝑓𝑐′𝑏𝑤 𝑑 = 3 × √30 × 300 × 392 = 214707,24 N
a) Vu ≤ 0,5Vc
b) 0,5 ∅ Vc ≤ Vu ≤ ∅ Vc
Vsperlu = Vsmin
= 214707,24 N
4. Perhitungan lendutan
Sesuai dengan SNI 2847 – 2013, tebal minimum balok dua tumpu adalah
𝐿
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 16
L = 4 m = 4000 mm
𝐿 4000
Jadi ℎ𝑚𝑖𝑛 = 16 = 16
= 250 mm
5. Perhitungan retak
fy = 400 MPa
cc = 40 mm
D = 16 mm
dc = cc + 0,5D = 40 + 0,5 x 16 = 48 mm
2 𝑑𝑐 𝑏 2 ×48 × 300
A = 𝑛
= 3
= 9600 mm2
Β = 1,2
3
Lebar retak = 11 × 10−6 × 𝛽 × 𝑓𝑠 × √𝑑𝑐 𝐴
3
= 11 × 10−6 × 1,2 × 240 × √48 × 9600
95000
s= 240
− 2,5 × 40
95000
s= 240
− 2,5 × 40
1 2,225 2
Beban mati pelat :2 × 0,5 × 300 × 2,225 × (1 − 3 × ( 470 ) ) = 667,5 kg/m
1 2,225 2
Beban hidup pelat : 2 × 0,5 × 250 × 2,225 × (1 − 3 × ( 470 ) )= 556,3 kg/m
b : 250 mm
h : 350 mm
f’c : 30 MPa
fy : 400 MPa
ρb = 0,023
𝑓𝑦 400
m = 0,85𝑓𝑐 ′ = 0,85×30 = 15,69
o Tumpuan
600 600
X= xd= x 313,5 = 188,1 cm
600 fy 600 400
Direncanakan
= 93634560 Nmm
Mn = Mu/Ø
Mnc > Mn maka tidak perlu tulangan tekan, sehingga As diambil 0,5 As’
𝑀𝑛 7621946,31
Rn = 𝑏𝑑2 = 250×313,52 = 0.31 N/mm2
1 2mxRn
perlu = 1 1
m fy
1 2×15,69×0,31
perlu = 15,69 × (1 − √1 − 400
)
min = 0,0035
As Tarik = 0,0035 x 250 x 313,5 = 274,31 mm2
600
X = xd
600 fy
600
= x 313,5 = 188,1 cm
600 400
X max = 0,75 x X
Direncanakan
X = 0,375 x Xmax
0,85 × 𝛽 × 𝑓′𝑐 × 𝑏 × 𝑋
Asc =
400
0,85 × 0,85 × 30 × 250 𝑥 60
Asc = = 812,81 mm2
400
Mn maksimum untuk penulangan :
𝛽𝑋
Mnc = Asc x Fy (𝑑 − 2
)
= 93635712 Nmm
Mn = Mu/Ø
1 2mxRn
perlu = 1 1 = 0,00119 < min , maka pakai min = 0,0035
m fy
= 274,31 mm2
𝑎 𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
Mn = As x fy x (𝑑 − )
2
16,63
= 265 x 400 (313,5 − 2
)= 32428958,1 Nmm
Mn > Mu
32428958,1 Nmm > 10717200 Nmm ( OK )
Kontrol Lendutan
Sesuai SNI-03-2847-2013 pasal 9.5.2.2 tabel 9.5 maka tebal minimum balok :
𝑙
H min = 21 = 5000/21 = 238,1 mm
H balok = 350 mm > 238,1 mm (OK)
Pelat direncanakan menerimam beban mati (DL) dan beban hidup (LL) seperti diatur
dalam PPIUG 1983 berdasarkan fungsi lantai. Adapun kombinasi pembebanan yang dipakai sesuai
dengan peraturan SNI 03-2847-2013.
U = 1,2 DL + 1,6 LL
A. Data Perencanaan
Selimut beton = 50 mm
Diameter tulangan = 10 mm
Qu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1435,6 kg/m2
Untuk menganalisa gaya-gaya dalam yang terjadi pada pelat digunakan PBI 1971, didapat
persamaan momen sebagai berikut :
Dimana :
Dalam contoh perhitungan penulangan pelat ini diambil pelat tipe G lantai 2.
30 30
Ln = 500 𝑐𝑚 − ( + ) = 470 𝑐𝑚
2 2
30 25
Sn = 250 𝑐𝑚 − ( 2 + 2
) = 222,5 𝑐𝑚
𝐿𝑛 470
β = 𝑆𝑛 = 222,5
= 2,11 , Sehingga pelat lantai 1 arah
Lapangan : x1 = 41
x3 = 11
Tumpuan : x2 = 62
x4 = 35
Penulangan Arah X
0,85 × 𝛽1 × 𝑓′ 𝑐 600
ρb = 𝑓𝑦
(600 + 𝑓𝑦)
= 0,0325
ρmax = 0,75 . ρb
= 0,75 x 0,0325
= 0,0243
0,25√𝑓′ 𝑐
ρmin = 𝑓𝑦
0,25 ×√30
= 400
= 0,0035
1,4
ρmin = 𝑓𝑦
1,4
= 400
= 0,0035
𝑓𝑦
m =
0,85 𝑓′ 𝑐
400
= 0,85 × 30
= 15,69
= 440,64 kg.m
= 4321136,16 N.mm
𝑀𝑢
Rn = ∅𝑏𝑑
4321136,16
=
0,85 ×1000 × 752
= 0,9
1 2 𝑚 𝑅𝑛
ρ perlu = 𝑚 (1 − √1 − 𝑓𝑦
)
1 2 ×15,69 × 0,9
= × (1 − √1 − )
15,69 400
= 0,0023
As perlu = ρ x b x d
= 0,0035 x 1000 x 92
= 322 mm2
S max = 2h
= 2 x 150
= 300 mm
Penulangan Arah Y
0,85 × 𝛽1 × 𝑓′ 𝑐 600
ρb = 𝑓𝑦
(600 + 𝑓𝑦)
= 0,0325
ρmax = 0,75 . ρb
= 0,75 x 0,0325
= 0,0243
0,25√𝑓′ 𝑐
ρmin = 𝑓𝑦
0,25 ×√30
=
400
= 0,00342
1,4
ρmin = 𝑓𝑦
1,4
=
400
𝑓𝑦
m = 0,85 𝑓′ 𝑐
400
= 0,85 × 30
= 15,69
= 1328,12 kg.m
= 13023225,43 N.mm
𝑀𝑢
Rn =
∅𝑏𝑑
13023225,43
= 0,85 ×1000 × 752
= 2,72
1 2 𝑚 𝑅𝑛
ρ perlu = 𝑚 (1 − √1 − 𝑓𝑦
)
1 2 ×15,69 × 2,72
= 15,69 × (1 − √1 − 400
)
= 0,0072
ρ min = 0,0035 < ρ perlu = 0,0072 < ρ max = 0,0243, maka ρ pakai = ρ perlu = 0,0072
As perlu = ρ x b x d
= 0,0072 x 1000 x 92
= 662,4 mm2
S max = 2h
= 2 x 150
= 300 mm
1000
Jarak tulangan (S) = = 111,1 mm ≈ 120 mm < 300 mm (OK)
9
Kontrol Lendutan
= 1/35 x 222,5
= 6,36 cm
Kontrol Retak
Bila tegangan leleh rencana fy untuk tulangan tarik itu melebihi 400 Mpa. Maka
penampang dengan momen positif maksimum harus dirancang sedemikian hingga nilai z yang
diberikan oleh :
3
Z = 𝐹𝑠 √𝑑𝑐. 𝐴 ≤ 30 Mn/m struktur ruangan
A = 2 dc . S
Maka :
dc = 40 + (0,5 x 15 ) = 57,5 mm
= 18565,2 N/mm
A. Data Perencanaan
Selimut beton = 50 mm
Diameter tulangan = 10 mm
Qu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 629,2 kg/m2
Untuk menganalisa gaya-gaya dalam yang terjadi pada pelat digunakan PBI 1971,
didapat persamaan momen sebagai berikut :
Dimana :
300 250
Sn = 250 𝑐𝑚 − ( + ) = 222,5 𝑐𝑚
2 2
𝐿𝑛 470
β = 𝑆𝑛 = 222,5
=2,1 > 2, Pelat 1 arah
Lapangan : x1 = 41
x3 = 11
Tumpuan : x2 = 62
x4 = 35
Penulangan Arah X
0,85 .𝛽1 .𝑓 ′𝑐 600
ρb = 𝑓𝑦
(600 +𝑓𝑦)
= 0,0325
ρmax = 0,75ρb
= 0,75 x 0,0325
= 0,0234
0,25 .√𝑓′ 𝑐
ρmin = 𝑓𝑦
0,25 ×√30
=
400
= 0,00342
ρmin = 1,4/fy
= 1,4/400
400
= 0,85 .30
= 15,686
= 193,13 kg.m
= 1893888,76 N.mm
𝑀𝑢
Rn =
∅𝑏𝑑
1893888,76
= 0,85 ×1000 × 752
= 0,39
1 2 𝑚 𝑅𝑛
ρ = 𝑚 (1 − √1 − 𝑓𝑦
)
1 2 × 15,686 × 0,39
= 15,686 (1 − √1 − 400
)
= 0,0009
As perlu = ρ.b.d
= 0,0035 x 1000 x 92
= 322 mm2
S max = 2.h
= 2 x 120
= 240 mm
Penulangan Arah y
0,85 .𝛽1 .𝑓 ′𝑐 600
ρb = ( )
𝑓𝑦 600 +𝑓𝑦
= 0,0325
ρmax = 0,75ρb
= 0,75 x 0,0325
= 0,0234
0,25 .√𝑓′ 𝑐
ρmin = 𝑓𝑦
0,25 ×√30
=
400
= 0,00342
ρmin = 1,4/fy
= 1,4/400
400
= 0,85 .30
= 15,686
= 569,86 kg.m
= 5588333,54 N.mm
𝑀𝑢
Rn = ∅𝑏𝑑
5588333,54
= 0,85 ×1000 × 752
= 1,17
1 2 𝑚 𝑅𝑛
ρ = 𝑚 (1 − √1 − 𝑓𝑦
)
1 2 × 15,686 × 1,17
= 15,686 (1 − √1 − 400
)
= 0,003
As perlu = ρ.b.d
= 0,0035 x 1000 x 92
= 322 mm2
S max = 2.h
= 2 x 120
= 240 mm
Kontrol Lendutan
= 1/35 x 222,5
= 6,36 cm
Kontrol Retak
Bila tegangan leleh rencana fy untuk tulangan tarik itu melebihi 400 Mpa. Maka
penampang dengan momen positif maksimum harus dirancang sedemikian hingga nilai z yang
diberikan oleh :
3
Z = 𝐹𝑠 √𝑑𝑐. 𝐴 ≤ 30 Mn/m struktur ruangan
A = 2 dc . S
Maka :
dc = 40 + (0,5 x 15 ) = 57,5 mm
= 18565,2 N/mm
BAB V
ANALISA STRUKTUR
Analisa struktur menggunakan program bantu SAP200 versi 19
5.4.1. Tampak 3D
5.4.2. Tampak 2D
Sumbu XY
Sumbu XZ
Sumbu YZ
5.5.2. Berikut merupakan diagram gaya geser akibat beban kombinasi envelope
BAB VI
: Vu = 97,613 KN = 97613 N
a. Tulangan Lentur
ρb = 0,023
1,4 1,4
ρmin = = = 0,0035
𝑓𝑦 400
𝑓𝑦 400
m = 0,85𝑓𝑐 ′ = 0,85×30 = 15,69
𝑀𝑢 181518600
Rn = = = 4,375 N/mm2
∅𝑏𝑑 2 0,9 × 300 × 3922
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = (1 − (√1 − ))
𝑚 𝑓𝑦
1 2 × 4,375 ×15,69
ρperlu = 15,69 (1 − (√1 − 400
))
ρperlu = 0,0121
ρmin = 0,0035 < ρperlu = 0,0121 < ρmax = 0,0174 (OK)
As perlu = ρ x b x d = 0,0121 x 300 x 392 = 1422,96 mm2
Jumlah tulangan dipakai D16
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 1422,96
(n) = = = 7,077 ≈ 8 buah
𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 0,25 ×𝜋 × 162
Asxfy
a = 0,85 xfcxb'
1608 × 400
= 0,85 × 30 ×300
= 84,08 mm
𝑎
c =𝛽
84,08
= 0,8
= 105,098 mm
𝑑−𝑐
Ԑs = 0,003 × ( 𝑐
)
392 − 105,098
= 0,003 × ( )
105,098
𝑀𝑢 147714600
Rn = = = 3,56N/mm2
∅𝑏𝑑 2 0,9 × 300 × 3922
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = 𝑚 (1 − (√1 − 𝑓𝑦
))
1 2 ×3,56 ×15,69
ρperlu = 15,69 (1 − (√1 − 400
))
ρperlu = 0,00963
ρmin = 0,0035 < ρperlu = 0,00963 < ρmax = 0,0174 (OK)
As perlu = ρ x b x d = 0,00963 x 300 x 392 = 1132,488 mm2
Jumlah tulangan dipakai D16
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 1132,488
(n) = 𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 = 0,25 ×𝜋 × 162 = 5,63 ≈ 6 buah
Asxfy
a =
0,85 xfcxb'
1206 × 400
= 0,85 × 30 ×300
= 63,06 mm
𝑎
c =𝛽
63,06
= 0,8
= 78,83 mm
𝑑−𝑐
Ԑs = 0,003 × ( 𝑐
)
392 −73,83
= 0,003 × ( 73,83
)
𝑀𝑢 57569700
Rn = = = 1,388 N/mm2
∅𝑏𝑑 2 0,9 × 300 × 3922
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = 𝑚 (1 − (√1 − 𝑓𝑦
))
1 2 × 1,388 ×15,69
ρperlu = 15,69 (1 − (√1 − 400
))
ρperlu =0,0036
ρmin = 0,0035 < ρperlu = 0,0036 < ρmax = 0,0174 (OK)
As perlu = ρ x b x d =0,0036 x 300 x 392 = 423,36 mm2
Jumlah tulangan dipakai D16
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 423,36
(n) = 𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 = 0,25 ×𝜋 × 162 = 2,11 ≈ 3 buah
Asxfy
a =
0,85 xfcxb'
603 × 400
= 0,85 × 30 ×300
= 31,53 mm
𝑎
c =𝛽
31,53
= 0,8
= 39,41 mm
𝑑−𝑐
Ԑs = 0,003 × ( )
𝑐
392 − 39,41
= 0,003 × ( 39,41
)
b. Tulangan Geser
𝑎
MPr1 = 1,25 𝐴𝑠 𝑓𝑦 (𝑑 − 2 )
63,06
= 1,25 × 1206 × 400 (392 − )
2
= 217363410 N.mm
𝑎
MPr2 = 1,25 𝐴𝑠 𝑓𝑦 (𝑑 − 2 )
84,08
= 1,25 × 1608 × 400 (392 − 2
)
= 281367840 N.mm
Panjang daerah sendi plastis (lo) tidak boleh kurang dari yang terbesar
Lo = h = 450 mm
1
Lo = 6 𝑙𝑛 = 783,33 mm
lo = 450 mm
dipakai lo = 860 mm
s = 6 db = 6 x 16 = 96 mm
s = 150 mm
dipakai s = 90 mm
𝑀𝑃𝑟1 + 𝑀𝑃𝑟2 𝑊𝑢 𝑙𝑛
Ve = 𝑙𝑛
+ 2
= 166915,85 N
∅Vn = Ve
𝑉𝑒
Vn = 0,75
166915,85
= 0,75
= 222554,47 N
Vn = Vc + Vs -> dimana Vc = 0
Vs = Vn = 222554,47 N
𝐴𝑣 𝑓𝑦 𝑑
Vs = 𝑠
𝐴𝑣 𝑉𝑠
𝑠
= 𝑓𝑦 𝑑
222554,47
= 400 × 392
= 1,42 mm
1 1
Vc = 6 √𝑓𝑐′𝑏𝑑 = 6
× √30 × 300 × 392 = 107353,62 N
Vu = 97613 N
Vu < 0,5ǾVc
97613 < 0,5 x 0,75 x 107353,62
97613 > 40257,61 N -> dibutuhkan tulangan geser
Vn = Vc + Vs
𝑉𝑢
Vs = ∅
− 𝑉𝑐
97613
= 0,75
− 107353,62
= 22797,05 N
Digunakan sengkang D10 2kaki (Av = 157 mm2)
𝐴𝑣 𝑓𝑦 𝑑
s = 𝑉𝑠
157 × 400 × 392
=
22797,05
s = 150 mm
dipakai D10 – 150 mm
Rekapitulasi tulangan :
Tumpuan - = 8D16
Tumpuan + = 6D16
Lapangan + = 3D16
: Vu = 82,663 KN = 82663 N
a. Tulangan Lentur
ρb = 0,023
1,4 1,4
ρmin = = = 0,0035
𝑓𝑦 400
𝑓𝑦 400
m = 0,85𝑓𝑐 ′ = 0,85×30 = 15,69
𝑀𝑢 174,463700
Rn = 𝑏𝑑2 = 300 × 3922
= 3,199 N/mm2
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = (1 − (√1 − ))
𝑚 𝑓𝑦
1 2 × 3,199 ×15,69
ρperlu = (1 − (√1 − ))
15,69 400
ρperlu = 0,00086
ρmin = 0,0035 > ρperlu = 0,00086, ρpakai = 0,0035
As perlu = ρ x b x d = 0,0035 x 300 x 392 = 411,6 mm2
Jumlah tulangan dipakai D16
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 411,6
(n) = = = 2,05 ≈ 3 buah
𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 0,25 ×𝜋 × 162
Asxfy
a =
0,85 xfcxb'
603 × 400
= 0,85 × 30 ×300
= 31,53
𝑎
c =𝛽
31,53
= 0,8
= 31,41 mm
𝑑−𝑐
Ԑs = 0,003 × ( 𝑐
)
392 − 31,41
= 0,003 × ( 31,41
)
𝑀𝑢 143228900
Rn = = = 3,45 N/mm2
∅𝑏𝑑 2 0,9 × 300 × 3922
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = 𝑚 (1 − (√1 − 𝑓𝑦
))
1 2 × 3,45 ×15,69
ρperlu = (1 − (√1 − ))
15,69 400
ρperlu = 0,00093
ρperlu = 0,00093 < ρmin 0,0035 -> ρpakai = ρmin = 0,0035
As perlu = ρ x b x d = 0,0035 x 300 x 392 = 411,6 mm2
Jumlah tulangan dipakai D16
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 411,6
(n) = = = 2,04 ≈ 3 buah
𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 0,25 ×𝜋 × 162
Asxfy
a =
0,85 xfcxb'
603 × 400
= 0,85 × 30 ×300
= 31,53 mm
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPELUH NOPEMBER
2018 - 2019
LAPORAN TUGAS BESAR
PERANCANGAN STRUKTUR BETON
𝑎
c =𝛽
31,53
= 0,8
= 39,41 mm
𝑑−𝑐
Ԑs = 0,003 × ( 𝑐
)
392 −39,41
= 0,003 × ( 39,41
)
𝑀𝑢 32858500
Rn = ∅𝑏𝑑2 = 0,9 × 300 × 3922 = 0,79 N/mm2
1 2𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = 𝑚 (1 − (√1 − 𝑓𝑦
))
1 2 × 0,79 ×15,69
ρperlu = 15,69 (1 − (√1 − 400
))
ρperlu = 0,002
ρperlu < ρmin -> ρpakai = ρmin = 0,0035
As perlu = ρ x b x d = 0,0035 x 300 x 392 = 411,6 mm2
Jumlah tulangan dipakai D16
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 411,6
(n) = 𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 = 0,25 ×𝜋 × 162 = 2,05 ≈ 3 buah
Asxfy
a =
0,85 xfcxb'
603 × 400
=
0,85 × 30 ×300
= 31,53 mm
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPELUH NOPEMBER
2018 - 2019
LAPORAN TUGAS BESAR
PERANCANGAN STRUKTUR BETON
𝑎
c =𝛽
31,53
= 0,8
= 39,41 mm
𝑑−𝑐
Ԑs = 0,003 × ( 𝑐
)
392 −39,41
= 0,003 × ( 39,41
)
b. Tulangan Geser
𝑎
MPr = 1,25 𝐴𝑠 𝑓𝑦 (𝑑 − 2 )
31,53
= 1,25 × 603 × 400 × (392 − 2
)
= 113434852,5 N.mm
MPr akibat tumpuan negatif
𝑎
MPr = 1,25 𝐴𝑠 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2
31,53
= 1,25 × 603 × 400 (392 − 2
)
= N.mm
Panjang daerah sendi plastis (lo) tidak boleh kurang dari yang terbesar
Lo = h = 450 mm
1
Lo = 6 𝑙𝑛 = 783,33 mm
lo = 450 mm
dipakai lo = 860 mm
𝑑 392
s =4== 4
= 98 mm
s = 6 db = 6 x 16 = 96 mm
s = 150 mm
dipakai s = 90 mm
𝑀𝑃𝑟1 + 𝑀𝑃𝑟2 𝑊𝑢 𝑙𝑛
Ve = 𝑙𝑛
+ 2
𝑀𝑃𝑟1 + 𝑀𝑃𝑟2 𝑊𝑢 𝑙𝑛
= 𝑙𝑛
+ 2
∅Vn = Ve
𝑉𝑒
Vn =
0,75
= 0,75
Vn = Vc + Vs -> dimana Vc = 0
Vs = Vn = N
𝐴𝑣 𝑓𝑦 𝑑
Vs = 𝑠
𝐴𝑣 𝑉𝑠
𝑠
= 𝑓𝑦 𝑑
= 400 × 392
= mm
Av = 90 x = mm2
1 1
Vc = 6 √𝑓𝑐′𝑏𝑑 = 6
× √30 × 300 × 392 = 107353,62 N
Vu =
Vu < 0,5ǾVc
< 0,5 x 0,75 x 107353,62
< 40257,61 N -> dibutuhkan tulangan geser
Vn = Vc + Vs
𝑉𝑢
Vs = ∅
− 𝑉𝑐
= − 107353,62
0,75
=N
Digunakan sengkang D13 2kaki (Av = mm2)
𝐴𝑣 𝑓𝑦 𝑑
s = 𝑉𝑠
× 400 × 392
=
= mm > 150 mm
s = 150 mm
dipakai D13 – 150 mm
Rekapitulasi tulangan :
Tumpuan - =
Tumpuan + =
Lapangan + =
Tulangan transversal
As (5D16) = mm2
T1 = 1,25 x As x fy
=
=
T1 = C1 =N
Gaya tarik tulangan balok kiri
As (3D16) = mm2
T2 = 1,25 x As x fy
=
=
T2 = C2 =N
Gaya geser pada joint
Vj = T1 + T2 – Ve
=
=N
Cek kuat geser joint
Vn = 1,7√𝑓𝑐𝐴𝑗
= N > Vj = N (OK)