Anda di halaman 1dari 10

PETUNJUK PARKTIKUM

STRUKTUR KONTRUKSI DAN BAHAN III


STRUKTUR BANGUNAN TINGGI

Di Susun Oleh :
Dinda Ramadani

SEMESTER GENAP TAHUN TAHUN AJARAN 2021-2022


UNIVERSITAS SYIAH KUALA FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR
LAPORAN
PRAKTIKUM MATA KULIAH STRUKTUR KONTRUKSI DAN BAHAN III
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017-2018

SISTEM STRUKTUR RIGID


FRAME
PRAKTIKUM 1

JOB SHEET
STRUKTUR BANGUNAN
TINGGI
KELAS : STUDIO B
NAMA : DINDA RAMADANI
NPM : 2004104010043

Tanggal Penilaian

Paraf Dosen
PRAKTIKUM 1
Nilai
JOB
SISTEM STRUKTUR RIGID FRAME
LANDASAN TEORI
RIGID FRAME
Struktur rangka kaku (Rigid Frame) adalah struktur yang terdiri dari atas elemen-elemen linier, umumnya balok dan
kolom yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubug) yang dapat mencegah rotasi relative diantara
elemen struktur yang dihubungkan. Dengan demikian elemen struktur ini menerus pada titik hubung tersebut. Seperti halnya
pada balok menerus, struktur rangka kaku adalah statis tak tentu.

Sistem rangka kaku pada umunya berupa grid persegi teratur terdiri dari balok horizontal dan kolom vertical yang
dihubungkan di suatu bidang dengan menggunakan sambungan kaku (rigid). Prinsip rangka kaku akan ekonomis sampai
30 lantai untuk rangka baja dan 20 lantai untuk rangka beton.

Gambar 1.1 Sistem Struktur Rangka kaku


LANDASAN TEORI
Macam-macam desain sambungan dengan bahan : baja dan Tipe- time bracing :
beton. - Siku
- Diagonal
- Tipe X
- Tipe K atau Chevron
- Shear Walls

Kelebihan : dengan adanya inti didalam system


grid frame membuat struktur rigid frame and
core menjadi lebih stabil. Terutama bertahan
Sambungan rangka kaku (Rigid Frame) :
terhadap gaya torsi atau punter pada bangunan.
1. Sambungan silang ( Braced Frames) : menggunakan sambungan
sendi Kekurangan : bila dibandingkan dengan jenis
2. Bracing digunakan untuk meminimalkan Gerakan lateral atau geser system struktur lain, rigod farame and core
termasuk baik, namun hanya dapat digunakan
pada bangunan dengan ketinggian kurang dari
50 lantai. Dari segi desain kurangnya pandangan
keluar secara bebas karena adanya penghalang
berupa rangka kaku.
STUDI LITERATUR

GEDUNG JOHN HANCOCK CENTER


Gedung john hancock center merupakan gabungan struktur kerangka kotak (Tube) sebagai penahan beban gravitasi.
dan truss-x sebagai pengaku lateral

Kolom dan balok bangunan menggunakan baja. Bangunan


menggunakan sambungan silang (Braced Frames) : menggunakan
sambungan sendi. Bracing digunakan untuk meminimalkan Gerakan
lateral atau geser
KONSEP DESAIN

BENTUK AWAL
TRANSFORMASI BENTUK
Konsep desain ini menjadikan bentuk balok sebagai bentuk dasar,
kemudian di tranformasikan dengan system subtractive (perubahan Denah Perletakan Kolom
akibat pengurangan). Lantai 1 Sampai 5

Perencanaan: Dimensi Balok :


1. Jumlah Lantai : 9 lantai H : 60 CM B: 40 CM
2. Tinggi setiap lantai : 4 meter
3. Ketinggian bangunan : 40 meter Dimensi Kolom :
4. Struktur : Rigid Frame 60 x 60 CM
5. Kontruksi : Beton Bertulang

Bentang Antar Kolom :


8 Meter
Denah Perletakan Kolom
Lantai 6 Sampai 9
KONSEP DESAIN

PODIUM 5 LANTAI
RUANG UTAMA 4 LANTAI
PIEL LANTAI +/- 0.00 ENTRANCE
KONSEP DESAIN
KONSEP DESAIN

Anda mungkin juga menyukai