Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
FIKRUL HAKIMI
1921060
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan kepada Program Teknik Sipil S-1 untuk memenuhi Tugas Kerja Praktek
Disusun Oleh :
Fikrul Hakimi (19.21.060)
Menyetujui,
Mengetahui
Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil
Telah menyelesaikan Laporan Kerja Praktek. Setelah diperiksa maka lapora ini
dapat diterimadan disetujui dengan :
NILAI : .......
Malang, 2022
Menyetujui,
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang
telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk digunakan sebagai
persyaratan dalam menempuh mata kuliah Kerja Praktek terdapat di Program Studi
Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang.
Tak lepas dari berbagai hambatan, rintangan, dan kesulitan yang muncul, namun
berkat petunjuk dan bimbingan dari semua pihak yang telah membantu penulis dapat
menyelesaikan laporan ini. Sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Eng. Ir, Abraham Lomi, MSEE, selaku Rektor Institut Teknologi
Nasional Malang.
2. Bapak Dr. Ir Hery Setyobudiarso, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan.
3. Bapak Dr. Yosimson P. Manaha, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
S-1.
4. Ibu Ir. Ester Priskasari, MT. selaku Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktek.
5. Bapak Imam Nugroho, ST. selaku Pembimbing Kerja Praktek dan seluruh Staff PT.
Ciriajasa E.C.(KSO) selaku Manajemen Konstruksi pada Pembangunan Konstruksi
Dalam Pengerjaan (KDP) Gedung Enterpreneurship Terpadu Universitas Brawijaya.
6. Rekan - rekan yang telah membantu penyelesaian laporan ini.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan
Laporan Kerja Praktek ini mungkin masih banyak kekurangan ataupun kesalahan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan, akhir
kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
LEMBAR PENILAIAN........................................................................................ii
LEMBAR ASISTENSI..........................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
5
BAB III METODE PELAKASANAAN.............................................................25
5.1 Kesimpulan............................................................................................116
5.2 Saran......................................................................................................117
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................118
LAMPIRAN.......................................................................................................119
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6 Kurva S atau Time Schedule Proyek Konstruksi Dalam Pengerjaan
(KDP) Gedung Enterpreneurship Terpadu Universitas Brawijaya.. 23
Gambar 4.3 Material Bata Ringan Citicon Untuk Pasangan Bata ........................75
8
Gambar 4.5 Persiapan Pemasangan Material Scafolding .....................................76
Gambar 4.17 Pemasangan Tray dan Plat Siku Untuk Penempatan Kabel............84
9
Gambar 4.29 Proses Pemasangan Kuda-Kuda Dengan Tower Crane...................97
10
DAFTAR TABEL
11
BAB I
PENDAHULUAN
12
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun Tujuan diadakannya kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat mengetahui progres pekerjaan di Pembangunan Proyek
Gedung Rawat Inap GDH dan Vascular Center.
b. Mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan pada kegiatan nyata di lapangan
sebagai bekal ketika memasuki dunia kerja.
c. Mahasiswa dapat melatih sikap tanggung jawab serta disiplin sebagai seorang
pengawas dilapangan atau Manajemen Konstruksi.
Saat kegiatan Kerja Praktek ini berlangsung, Pekerjaan yang dilakukan berupa
pengamatan dan pengawasan di lapangan pada lantai 1 sampai 4 Pembangunan
Proyek Gedung Rawat Inap GDH dan Vascular Center dengan lingkup, pekerjaan
Pondasi, dan pekerjaan Stuktur meliputi :
a. Mengetahui metode pekerjaan dari pemancangan spunpile, pile cap, tes PDA
sloof, kolom, balok, dan plat lantai pada Manajemen Konstruksi Pembangunan
Proyek Gedung Rawat Inap GDH dan Vascular Center.
b. Melatih agar dapat mengetahui bagaimana monitoring harian di lapangan untuk
menyesuaikan gambar dan satuan pekerjaan dengan berkoordinasi kepada
mandor, kepala tukang dan tukang.
c. Dapat mengetahui permasalahan teknis maupun non teknis serta bagaimana
cara menyelesaikannya selama berada di lapangan.
13
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
14
BAB II
ORGANISASI PROYEK
Sistem bangunan Gedung Rawat Inap GDH Barat dan Vascular Center
RSUD Sidoarjo dibangun dengan menggunakan Struktur Beton Bertulang
dengan perencanaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal. Memiliki
luas bangunan 1.596.000 mm², dengan tinggi bangunan gedung 21,8 meter.
Gedung ini memiliki 6 lantai ( atap plus rumah lift ) , dan rincian bangunan,
bangunan 6 lantai. Dalam pengerjaan proyek Gedung Rawat Inap GDH Barat
dan Vascular Center RSUD Sidoarjo dilaksanakan selama 170 hari yang dimulai
pada tanggal 14 juli 2022 sampai dengan tanggal 30 Desember 2022.
15
2.2 Maksud dan Tujuan Proyek
Maksud dari Pembangunan Gedung Rawat Inap GDH Barat dan Vascular
Center RSUD Sidoarjo ini untuk menunjang aktivitas pelayanan kesehatan
terutama yang berkaitan dengan peningkatan kemudahan bagi pasien, maupun
sistem penanganan kasus dengan cara efektif serta mengenai pada sasaran dan
mutu pelayanan tetap maksimal. Adapun tujuan dari Pembangunan Gedung
Rawat Inap GDH Barat dan Vascular Center RSUD Sidoarjo adalah untuk
menunjang kepentingan pelayanan pasien, serta mempunyai tenaga medis
dengan spesialisasi yang memadai.
16
2.4 Data Proyek
17
Tabel 2. 2 Data Teknis Proyek
18
d. Pekerjaan plat lantai.
Pekerjaan MEP 1. Pekerjaan Instalasi Air kotor .
Owner
RSUD SIDOARJO
Kontraktor
` PT. JAYA ETIKA BETON
19
Gambar di atas adalah gambar struktur organisasi proyek Pembangunan
Gedung Rawat Inap GDH dan Vascular Center RSUD Sidoarjo. Tugas dari pihak
yang terlibat dalam struktur organisasi proyek, antara lain:
1. Owner
Owner merupakan sang pemilik proyek yang memberikan pekerjaan
kepada pihak penyedia jasa serta yang membayar biaya pekerjaan tersebut.
Berikut adalah tugas dari Owner:
Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)
Meminta laporan secara berkala mengenai proyek yang sedang
dikerjakan pada penyedia jasa
Memberi fasilitas kepada penyedia jasa termasuk dana kepada
penyedia jasa untuk memperlancar proses serta merealisasikan
pekerjaan/proyek
Sebagai penyedia lahan kerja untuk tempat pelaksanaan pekerjaan
Mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan dengan menunjuk orang
atau instansi atas nama owner, serta melakukan pengesahan terhadap
segala perubahan yang mungkin terjadi
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana merupakan suatu badan hukum atau perorangan
yang diberi tugas oleh owner untuk merencanakan dan mendesain
bangunan sesuai keinginan owner. Tugas konsultan perencana adalah
sebagai berikut:
Membuat perencanaan pekerjaan secara lengkap yang terdiri dari
gambar rencana, recana kerja dan syarat-syarat, perhitungan struktur,
rencana anggaran biaya
Memberikan usulan serta pertimbangan kepada owner, konsultan
pengawas, dan kontraktor mengenai pelaksanaan proyek
Membuat revisi gambar kerja jika terjadi perubahan
Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek serta memberi
jawaban kepada pihak kontraktor jika ada ketidakjelasan mengeai
gambar kerja, dan rencana kerja dan syarat-syarat
20
3. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas merupakan suatu badan hukum atau perorangan baik
swasta maupun instansi pemerintah yang berfungsi mengawasi dan
mengontrol jalannya proyek agar mencapai hasil kerja yang optimal
menurut persyaratan dan perencanaan. Berikut tugas dari konsultan
pengawas:
Mengawasi serta membimbing pihak kontraktor pada jalannya
pekerjaan agar bisa selesai tepat waktu
Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan
Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini untuk
menghindari pembengkakan biaya
Mengatasi dan memecahkan permasalahan yang timbul di lapangan
dengan harapan dapat dicapainya kualitas, kuantitas serta waktu
proyek yang telah ditetapkan
Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan
kontraktor
4. Kontraktor
Kontraktor merupakan penerima pekerjaan serta pelaksana dari suatu
proyek dengan menggunakan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan
gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Tugas
dari kontraktor adalah sebagai berikut:
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan,
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemilik proyek
Membuat gambar pelaksanaan yang nantinya akan disahkan oleh
konsultan pengawas
Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, kepada konsultan pengawas
Menyediakan alat keselamatan kerja dan keamanan untuk pekerja-
pekerja proyek
Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikan sesuai dengan ketetapan yang berlaku
21
2.6 Hubungan Kerja antar Unsur Pelaksanaan
Unsur-unsur yang berperan dalam pelaksanaan proyek ini adalah pemilik
proyek, pelaksana dan pengawas. Ketiga unsur tersebut memiliki hubungan
kerja. Hubungan kerja antara ketiga unsur yang berperan dalam pelaksanaan
proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Hubungan kerja antara pemilik Proyek terhadap Pelaksana :
Membayar jasa pelaksana
Menerima pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh pelaksana.
b. Hubungan kerja antara Pelaksana terhadap pemilik Proyek :
Melaksanakan pekerjaan fisik sesuai ketentuan atau rencana kerja yang
diberikan.
Menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemilik proyek setelah pekerjaan
tersebut dilaksanakan.
c. Hubungan kerja antara pemilik Proyek terhadap Pengawas :
Memberikan tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan
pengawasan terhadap proyek yang dimaksud.
Menyediakan biaya jasa terhadap pengawasan tersebut.
d. Hubungan kerja antara Pengawas terhadap pemilik proyek :
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh pemilik proyek sesuai dengan
ketentuan serta mempertanggungjawabkan hasil pengawasan terhadap
pemilik proyek.
Meminimalkan adanya penyimpangan – penyimpangan yang
mungkin terjadi atas segala pekerjaan tersebut.
e. Hubungan kerja antara Pelaksana terhadap Pengawas :
Pelaksana melaksanakan pekerjaan sesuai rencana kerja dan syarat-
syarat yang diberikan.
Pelaksana harus mematuhi teguran dan saran dari pengawas di
lapangan.
f. Hubungan kerja antara Pengawas terhadap Pelaksana :
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pelaksana agar
pekerjaan sesuai dengan apa yang tercantum dalam dokumen kontrak..
22
2.7 Struktur organisasi Perusahaan
Adapun Struktur Organisasi dalam proyek pembangunan Gedung Rawat
Inap GDH Barat dan Vascular Center Sidoarjo ini, sebagai mana masing-
masing memiliki tugas dan anggung jawab bisa dilihat pada bagan di bawah
ini :
JASA KONSULTASI MK
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RAWAT INAP GDH DAN VASCULER CENTER RSUD SIDOARJO
B Tenaga Pendukung
1 Pengawas Lapangan Arsitek CHOIRUL ANAM, ST
Dari bagan diatas dapat dijelaskan tugas serta hubungan antara pihak-pihak
yang terlibat, antara lain:
1. Project Manager
Project Manager dalam pekerjaan proyek konstruksi adalah seorang yang
bertanggung jawab atas kesuksesan dalam sebuah kegiatan proyek konstruksi
yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada kompetensi tertentu.
Project Manager mempunyai tugas dalam hal pengelolaan sebuah proyek
23
berupa koordinasi dengan unsur-unsur yang terkait di dalamnya berupa
kebutuhan tugas, kebutuhan team, dan kebutuhan individual. Adapun tugas
dan fungsi dari Project Manager yaitu:
a) Melaksanakan tugas, memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh
aktivitas dan kegiatan Pembangunan yang meliputi mutu, waktu dan
biaya sesuai yang telah ditentukan dalam Rencana Anggaran Pelaksanaan
Pembangunan dan kontrak perjanjian dengan Owner.
b) Mengelola pembangunan dengan tujuan utama mempertahankan mutu,
waktu dan biaya sesuai dengan kontrak perjanjian.
c) Bertanggung jawab kepada Owner / Konsultan Pengawas dan Direksi.
d) Memberi motivasi terhadap bawahan agar berdedikasi, berkreasi dan
berinisiatif.
e) Melakukan koordinasi dengan lingkungan, masyarakat setempat,
konsultan pengawas dan kontraktor lain.
f) Bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan dari seluruh aktivitas
kerja sesuai dengan kontrak dan peraturan daerah setempat.
g) Membuat dan mengelola Rencana Mutu Kontrak (RMK) sesuai dengan
panduan.
h) Memimpin rapat koordinasi intern dan mengadakan rapat tujuan
manajemen setiap seminggu sekali.
i) Mengikuti rapat kooradinasi mingguan yang dilaksanakan oleh
Konsultan Pengawas.
j) Bertanggung jawab atas terkendalinya dokumen Pembangunan.
k) Mengevaluasi ketidaksesuaian produk dan menindaklanjuti keluhan
pelanggan baik dari Owner ke Kontraktor maupun dari Kontraktor atau
Supplier / Subkon.
l) Mengadakan preventive action pada tiap – tiap kegiatan yang dianggap
memerlukan dan mengadakan corrective action agar kejadian tersebut
tidak terulang lagi.
2. Manager Operasional
Manajer Operasional Proyek adalah orang yang menyusun perencanaan
kegiatan operasional proyek. Dalam menjalankan tanggung jawab ini,
seorang manajer operasional proyek harus dapat membuat jadwal pekerjaan
24
dan network planning, menyusun Rencana Anggaran Proyek berdasarkan
RAP awal serta mempresentasikannya di depan Direksi untuk memperoleh
persetujuan yang berkaitan dengan pembiayaan proyek. Adapun tugas dan
fungsi dari Manager Operasional yaitu:
a) Mengatur mekanisme kerja operasional pada unit kerja yang dipimpin.
b) Bertanggung jawab kepada General Superintendent atas penyelesaian
kegiatan tepat pada waktunya.
c) Menyiapkan Surat Perintah Kerja bagi rekanan (SPK dan membuat
schedule material,peralatan,manpower.
d) Melaksanakan administrasi Pembangunan yang diisyaratkan oleh
Pengguna Jasa.
e) Mengawasi Pekerjaan Subkon (Mandor) sehingga kualitas dan kuantitas
sesuai dengan spesifikasi dan ukurannya.
f) Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan
biaya, usulan terhadap perubahan gambar kerja, serta penandaan-
penandaan yang berkaitan dengan sistem mutu untuk setiap langkap
pekerjaan
g) Meminta daftar untuk rekanan Subkontraktor atau Supplier dan meminta
persetujuan General Superintendent.
h) Memonitor biaya aktual yang meliputi biaya umum, biaya langsung,
biaya tidak langsungan memasukkannya pada pos – pos yang ada di
RAP, melaporkan kepada General Superintendent untuk ditindak lanjuti.
i) Bersama tim menyetujui pengadaan matreial dan sumber daya lain.
j) Memonitor gambar kerja yang ada di lapangan yang telah disahkan,
berstatus controlled copy dan merupakan gambar terbaru serta
mendistribusikan gambar kerja di lapangan.
k) Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan Administrasi Teknik
seperti perhitungan volume pekerjaan, surat – menyurat secara efektif.
l) Membuat laporan kemajuan fisik pekerjaan (progress) mingguan dan
bulanan serta kontinyu sampai Pembangunan tersebut selesai (PHO &
FHO).
m) Memonitor biaya pengeluaran Pembangunan supaya tidak melebihi
RAB.
25
3. Bagian Logistik dan Peralatan
Logistik memiliki tujuan untuk menyampaikan barang atau melakukan
pengadaan barang (material, barang setengah jadi, dan barang jadi) dalam
jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dalam keadaan yang
dapat dipakai, ke lokasi di mana barang tersebut dibutuhkan, dan dengan
jumlah biaya yang terendah. Adapun tugas dan tanggungjawab logistik:
a) Menjamin semua peralatan siap pakai dan lengkap dengan sertifikat
kalibrasi yang masih berlaku.
b) Menjadwal operasional peralatan secara global untuk kebutuhan
lapangan.
c) Meminimalkan perbaikan peralatan.
d) Penjadwalan pemeliharaan peralatan berbeda untuk kesiapan operasional.
e) Menjamin semua operator memiliki keahlian yang memadai sesuai
standar.
f) Menjamin tersedianya material pendukung pelaksanaan pekerjaan.
4. Site Engineering Manager
Site engineer adalah pembantu tugas Project Manager (manager proyek) yang
bertanggunjawab dalam perencanaan teknis dan material konstruksi, termasuk
menyediakan seluruh shop drawing, membuat perhitungan konstruksi yang
diperlukan, dan menentukan spesifikasi data teknis bahan dan volume
pekerjaan konstruksi. Adapun tugas dan fungsi dari Site Enginering yaitu:
a) Mengontrol dan mengawasi proyek supaya berproses tepat waktu.
b) Memonitor kualitas pelaksanaan pekerjaan.
c) Memeriksa pekerjaan supaya sesuai denagn BG dan Gambar Forcon.
d) Berkoordinasi dengan konsultasn pengawas dan owner.
e) Memeriksa Keuangan proyek dan bertanggung jawab atas pengeluaran
biaya proyek.
5. Koordinator Supervisor
Koordinator Supervisor adalah seorang yang memiliki tugas untuk
memeriksa kesesuaian perencanaan terhadap pekerjaan dilapangan dan
meng koordinasikannya. Adapun tugas dan fungsi dari Koordinator
Supervisor yaitu:
a) Bertanggung jawab atas kecepatan dan ketepatan pelaksanaan pekerjaan.
26
b) Memeriksa laporan harian, laporan mingguan dan progress proyek.
c) Memeriksa volume pekerjaan untuk progres proyek, mandor, subkon dan
CCO.
d) Berkoordinasi dengan konsultan pengawas dan owner.
6. Supervisor
Supervisor adalah orang yang diberi kepercayaan untuk memberikan instruksi
kerja, pengawasan, dan monitoring serta melakukan pekerjaan dalam suatu
kelompok. Adapun tugas dan fungsi dari Supervisor yaitu:
a) Mengontrol pelaksanaan operasional proyek.
b) Melaksanakan kegiatan operasional proyek
c) Merencanakan jadwal pekerjaan untuk mandor.
d) Merencanakan dan menghitung kebutuhan dan penempatan material
maupun tenaga kerja.
e) Merencanakan penggunaan peralatan.
f) Mengatur kegiatan operasional proyek.
g) Melakukan koordinasi dengan safety terkait dengan K3.
h) Melakukan koordinasi terkait dengan material.
i) Melakukan koordinasi dengan Owner / Konsultan terkait dengan
pelaksanaan pekerja.
7. Administrasi Proyek
Administrasi merupakan kegiatan penunjang proyek dan sangat diperlukan.
Tugas administrasi proyek ini adalah mengurus dan menyelesaikan kegiatan
proyek yang bersifat administratif, keuangan, dan umum, menyiapkan berita
acara lapangan, menyusun dokumentasi. Peran administrasi proyek dimulai
dari masa persiapan pelaksanaan pembangunan sampai dengan pemeliharaan
dan penutupan kontrak kerja. Adapun tugas dan fungsi dari Administrasi
Proyek yaitu:
a) Bertugas untuk meng-input dan merapikan data.
b) Melakukan perekapan data beserta buktinya (dapat dilakukan dalam
bentuk dokumentasi).
c) Menjaga dan memelihara inventaris kantor.
d) Memastikan kembali biaya operasional dan membuat rekapannya.
e) Membuat format dan isi surat jalan.
27
f) Membuat dan merekap data absensi, berikut data lembur karyawan.
g) Membuat laporan berkala (mingguan, bulanan atau periode tertentu),
h) Merapikan dan membuat salinan dokumen.
8. Pelaksana K3
Pelaksana K3 dalam Konstruksi adalah seseorang yang bertugas untuk
menyusun program K3 serta penerapannya dalam konstruksi yang bertujuan
untuk keselamatan dan keamanan pekerja dan anggota proyek lainnya.
Adapun tugas dan fungsi dari Pelaksana K3 yaitu:
a) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi.
b) Merencanakan dan menyusun program K3.
c) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
d) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
e) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi.
f) Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan.
g) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.
9. Supervisor MEP
Supervisor MEP adalah orang yang diberi kepercayaan untuk memberikan
instruksi kerja, pengawasan, dan monitoring serta melakukan pekerjaan
dalam suatu kelompok khususnya dalam bidang Mekanikal, Eletrikal, dan
Plumbing. Adapun tugas dan fungsi dari Supervisor MEP yaitu:
a) Memeriksa volume pekerjaan untuk progres mandor MEP dan Subkon
MEP.
b) Memonitor kualitas pelaksanaan pekerjaan MEP.
c) Memastikan pekerjaan MEP sesuai dengan rencana.
10. Surveyor
Surveyor atau disebut juga sebagai uitzet mempunyai bermacam tugas dalam
pembangunan proyek gedung, secara umum pekerjaan surveyor berhubungan
dengan pengukuran bangunan. tugas ini bisa dikatakan sebagai kunci
28
pembuka dalam pelaksanaan proyek karena aplikasi gambar rencana ke dalam
dunia nyata akan sangat tergantung pada keahlian uitzet dalam
menerjemahkan bentuk dan ukuran gambar kedalam pelaksanaan konstruksi
bangunan. Bagian surveyor merupakan bagian yang sangat penting karena
bertugas menentukan dan memastikan letak titik-titik bangunan, letak tiang
pancang, elevasi, sudut lengkung, titik koordinat, dan lain sebagianya,
sehingga bangunan dapat berdiri dengan kokoh dan sesuai dengan shop
drawing. Alat yang digunakan oleh surveyor dalam melaksanakan tugasnya
adalah waterpass dan theodolite.
11. Engineering/QS
Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian
dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi
kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya
dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan.
Adapun tugas dan fungsi dari Engineering/Quantity Surveyor (QS) yaitu:
a) Menghitung volume pekerjaan sesuai dengan gambar.
b) Menghitung volume pekerjaan tambah dan CCO sesuai kenyataan.
c) Membimbing mahasiswa PKL
29
JUMLAH BOBOT TIME SCHEDULE MC 1 Ket
No. JENIS PEKERJAAN HARGA MC 1
PEKERJAN (%) 14-Jul 18-Jul 25-Jul 01-Aug 08-Aug 15-Aug 22-Aug 29-Aug 05-Sep 12-Sep 19-Sep 26-Sep 03-Oct 10-Oct 17-Oct 24-Oct 31-Oct 07-Nov 14-Nov 21-Nov 28-Nov 05-Dec 12-Dec 19-Dec 26-Dec
MC 1 17-Jul 24-Jul 31-Jul 07-Aug 14-Aug 21-Aug 28-Aug 04-Sep 11-Sep 18-Sep 25-Sep 02-Oct 09-Oct 16-Oct 23-Oct 30-Oct 06-Nov 13-Nov 20-Nov 27-Nov 04-Dec 11-Dec 18-Dec 25-Dec 30-Dec
Mg 1 Mg 2 Mg 3 Mg 4 Mg 5 Mg 6 Mg 7 Mg 8 Mg 9 Mg 10 Mg 11 Mg 12 Mg 13 Mg 14 Mg 15 Mg 16 Mg 17 Mg 18 Mg 19 Mg 20 Mg 21 Mg 22 Mg 23 Mg 24 Mg 25
G PEKERJAAN TANGKI
I PEKERJAAN GROUND WATER TANK (GWT) 99.075.383,95 0,236 0,059 0,177
II PEKERJAAN PENAHAN STP 174.736.922,65 0,417 0,104 0,313
i Pekerjaan Panel 526.363.230,94 1,256 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157
ii Instalasi Kabel Feeder Instalasi Tegangan Rendah 607.531.291,41 1,450 0,181 0,181 0,181 0,181 0,181 0,181 0,181 0,181
iii Pekerjaan Instalasi Penerangan
Lantai-01 434.774.470,37 1,038 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115 0,115
Lantai-02 405.434.051,10 0,968 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108 0,108
Lantai-03 375.799.080,13 0,897 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100
Lantai-04 375.799.080,13 0,897 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100
Lantai-05 375.799.080,13 0,897 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100 0,100
Lantai-Atap 31.470.793,91 0,075 0,008 0,008 0,008 0,008 0,008 0,008 0,008 0,008 0,008
B PEKERJAAN MEKANIKAL
A PEKERJAAN ELEKTRIKAL 114.069.859,32 0,272 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025
B PEKERJAAN ELEKTRONIKA
C PEKERJAAN MEKANIKAL
i Pekerjaan Instalasi Fire Hydrant
Lantai-01 149.793.195,84 0,358 0,179 0,179
Lantai-02 78.101.722,16 0,186 0,093 0,093
Lantai-03 78.019.607,57 0,186 0,093 0,093
Lantai-04 78.019.607,57 0,186 0,093 0,093
Lantai-05 78.019.607,57 0,186 0,093 0,093
Lantai-Atap 1.663.223,00 0,004 0,002 0,002
ii Pekerjaan Instalasi Tata Udara
Lantai-01 182.406.219,62 0,435 0,174 0,261
Lantai-02 207.076.085,51 0,494 0,198 0,297
Lantai-03 164.055.979,98 0,392 0,157 0,235
Lantai-04 164.055.979,98 0,392 0,157 0,235
Lantai-05 164.055.979,98 0,392 0,157 0,235
Lantai-Atap 1.883.645,83 0,004 0,002 0,003
iii Pekerjaan Instalasi Gas Medis
Lantai-01 502.309.560,25 1,199 0,180 0,180 0,180 0,180 0,480
Lantai-02 456.903.183,77 1,091 0,164 0,436 0,164 0,164 0,164
Lantai-03 287.459.241,62 0,686 0,103 0,274 0,103 0,103 0,103
Lantai-04 202.363.320,47 0,483 0,072 0,193 0,072 0,072 0,072
Lantai-05 202.363.320,47 0,483 0,072 0,193 0,072 0,072 0,072
iv Pekerjaan Instalasi Pneumatic Tube System
Lantai-01 29.156.743,90 0,070 0,035 0,035
Lantai-02 29.156.743,90 0,070 0,035 0,035
Lantai-03 13.972.070,07 0,033 0,017 0,017
Lantai-04 13.972.070,07 0,033 0,017 0,017
Lantai-05 13.403.939,87 0,032 0,016 0,016
41.895.141.452,01 100,000
Bobot Pekerjaan MC 0 0,164 0,164 1,736 1,736 1,575 1,575 1,710 3,316 3,316 3,316 5,411
Progress Rencana MC 0 - 0,164 0,328 2,064 3,799 5,375 6,950 8,659 11,976 15,292 18,608 24,019
Progress Realisasi MC 0 0,229 0,511 2,183 4,066 5,686 8,531 10,806 13,388 15,312 18,656 24,136
Deviasi MC 0 0,064 0,182 0,119 0,266 0,311 1,582 2,146 1,413 0,021 0,048 0,116
Bobot Pekerjaan MC 1 0,228 0,228 1,744 1,744 1,520 1,520 1,598 3,360 3,360 3,360 3,282 3,444 5,370 5,504 5,870 5,760 5,521 5,355 6,362 7,668 8,335 8,290 6,744 3,135 0,698
Progress Rencana MC 1 0,228 0,456 2,200 3,944 5,463 6,983 8,581 11,941 15,300 18,660 21,942 25,387 30,757 36,261 42,131 47,891 53,412 58,768 65,130 72,798 81,133 89,423 96,167 99,302 100,000
Progress Realisasi MC 1 #REF! 26,985
Deviasi MC 1 #REF! 1,598
Gambar 2.6 Kurva S atau Time Schedule Proyek pembangunan gedung rawat inap
GDH barat dan vascular center RSUD Sidorajo
Kurva S atau Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan
masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu
yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Semua pekerjaan rencananya
dilaksanakan selama 170 hari kalender dengan bobot keseluruhan 100%. Dalam
pelaksanaan pekerjaan proyek Pembangunan Konstruksi Dalam Pengerjaan Gedung
30
Rawat Inap GDH Barat dan Vascular Center RSUD Sidoarjo ini memiliki rencana
waktu dan bobot pada masing-masing pekerjaan seperti pada kurva s/time schedule
diatas. Pekerjaan yang telah terlealisasikan berdasarkan time schedule pada saat
melakukan kegiatan kerja praktek di minggu ke – 4 atau minggu pertama kerja
praktek berdasarkan kumulatif rencana mingguan adalah sebesar 3,799 % dan pada
saat minggu ke – 12 atau minggu terakhir kerja praktek di proyek kumulatif rencana
mingguan adalah sebesar 24,019 %.
31
BAB III
LINGKUP PEKERJAAN PROYEK
32
3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan Proyek
3.2.1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan.
1) Menyiapkan bahan – bahan berupa baja ringan, meteran, palu dll.
2) Menggali lubang dengan jarak 1 meter dan memamsang tiang baja ringan
disetiap lubang
3) Merakit baja ringan untuk digunakan sebagai badan pagar
4) Memasang seng bergrlombang sebagai penutup pagar dan menyatukanya
menggunakan baut dengan alat bor
33
3) Material Bottom di angkat menggunakan alat System Hydrolis,
dimasukan ke dalam tanah (atau titik yang sudah ditentukan)
dengan tekanan 10Mpa atau 100ton.
4) Disusul dengan material midle 12m dengan tekanan yang sama,
lalu di las menggunakan las joint welding untuk menyambukan
antara material bottom dan midle.
5) Dan sesudah itu disusul dengan material midle 12m dan juga upper
8m agar kedalamannya memenuhi 44m.
6) Dilakukan pemancangan dengan sejumlah 217 titik tiang pancang.
34
Gambar 3.3 Pekerjaan Pemancangan Spun Pile Ø50 cm
kedalaman 12 m
Pekerjaan Tanah
1) Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa truck excavator.
2) Melakukan pengukuran dengan menggunakan waterpass.
35
3) Menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang
diberi warna cat.
4) Menggali tanah dengan ukuran lebar dan kedalaman yang
disyaratkan.
5) Menggali sisi – sisi miringnya, sehinggga diperoleh kemiringan
yang tepat. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah
ditentukan.
6) Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan
rencana.
Pekerjaan Pilecap
1) Melakukan Persiapan Awal dengan menentukan titik tengah atau as
pile cap bangunan dengan menggunakan theodolit serta waterpass.
2) Melakukan Pekerjaan Galian dengan memastikan titik as Pile Cap
terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan pengerjaan selanjutnya.
3) Melakukan Pekerjaan Potongan Kepala Pancang (Paku Bumi)
4) Melakukan Pekerjaan Urugan Pasir, Bekisting serta Lantai Kerja
5) Melakukan Pekerjaan Penulangan Pile Cap dengan melanjutkan
pemasangan dari tulang-tulangan Pile Cap yang terdiri dari
tulangan utama atas, tulangan utama bawah, stek pondasi,
pemasangan kaki ayam pada pilecap, serta beton decking.
6) Melakukan pekerjaan pengecoran
36
Gambar 3.5 Pekerjaan Pile cap
Pekerjaan Sloof
1) Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan
Job Mix Formula untuk pekerjaan sloof beton.
2) Menyiapkan sepatu kolom.
3) Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
4) Memasang bekisting sloof
5) Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat.
Ukuran sloof yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing
6) Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof
terhadap kolom.
Pekerjaan kolom
Pekerjaan balok
1) Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek
2) Menentukan volume area siap cor.
3) Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air
compressor
4) Pengujian test slump Pengujian test slump bertujuan untuk
mengetahui nilai kelecakan suatu beton segar.
5) Masukkan beton segar kedalam bucket
6) Tuang beton segar kedalam area siap cor,keadaan dilapangan saat
penuangan beton ke area cor
39
7) Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan mesin
vibrator
10) Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan air setiap
2 kali sehari selama satu minggu
40
7) Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan mesin
vibrator
10) Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan air setiap
2 kali sehari selama satu minggu
41
beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda
yang sudah dibuat, Pasangan clean out dan accessories lainnya. Pipa air
kotor ditanam pada plat lantai kerja, dikerjakan pada saat sebelum
pemadatan urugan tanah kembali plat lantai. Pipa yang ditanam di plat
lantai harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
Adapun metode yang kami pakai dalam melakukan survey dan pengawasan
lapangan, pendataan progres lapangan dan dokumentasi, sebagai berikut:
a. Observasi (pengamatan), dilakukan secara langsung turun ke lapangan
proyek pembangunan Gedung Penunjang Pembelajaran yang sedang tahap
pengerjaan konstruksi.
b. Wawancara/memberikan pertanyaan, dilakukan langsung kepada
pembimbing lapangan/pengawas yang ada dilapangan.
c. Dokumentasi, berupa pengumpulan informasi metode, teknis, dan sistem
serta foto lapangan dan gambar kerja proyek sesuai time schedule yang
direncanakan.
42
Gambar 3.12 Keterlibatan Mahasiswa dalam Kerja Praktek
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
Gambar 3.13. Form Request Material Selama Kerja Praktek
3.5 Form Approval Material Selama Kerja Praktek
Suatau persetujuan material yang diajukan oleh kontraktor kepada konsultan
pengawas dan owner lapangan, biaasanya material – material yang diajukan oleh
kontraktor tidak jauh dari contoh spesifikasi yang telah ditentukan.
55
56
57
58
59
60
Gambar 3.14 Form Approval Material
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
62
5) Sesudah itu disusul dengan material middle 12 m dan juga upper 8 m
agar kedalamannya memenuhi 44 m.
6) Dilakukan pemancangan dengan sejumlah 217 titik tiang pancang.
63
Gambar 4.1.2 Pekerjaan Tes PDA
64
jumlah tiang yang tertanam. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom
benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan
eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi.
Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk
menahan gaya geser dari pembebanan yang ada. Bentuk dari pile cap
juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang. Jumlah
kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan
atas beban yang akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan pondasi
tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah pondasi yang diikat menjadi
satu. Berikut pelaksanaan pekerjaan pile cap :
1) Melakukan persiapan awal dengan menentukan titik tengah atau as
pile cap bangunan dengan menggunakan theodolit serta waterpass.
2) Melakukan pekerjaan galian dengan memastikan titik as pile cap
terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan pengerjaan selanjutnya.
3) Melakukan pekerjaan potongan kepala pancang (paku bumi).
4) Melakukan pekerjaan urugan pasir, bekisting serta lantai kerja.
5) Melakukan pekerjaan penulangan pile cap dengan melanjutkan
pemasangan dari tulangan – tulangan pile cap yang terdiri dari
tulangan utama atas, tulangan utama bawah, stek pondasi,
pemasangan kaki ayam pada pile cap, serta beton decking.
6) Melakukan pekerjaan pengecoran.
66
4.1.6 Pekerjaan Kolom
Atap Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur
tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga
keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga
runtuh total (total collapse) seluruh struktur. Berikut pelaksanaan
pekerjaan kolom :
1) Pada tahap perencanaan kita buat gambar desain bangunan untuk
menggambarkan bentuk konstruksinya dan menentukan letak kolom
struktur.
2) Selanjutnya adalah proses perhitungan struktur bangunan, perhitungan
ini bertujuan mendapatkan dimensi kolom dan bahan bangunan yang
kuat. Dengan harapan agar bangunan aman untuk digunakan namun
tetap memiliki nilai ekonomis.
3) Kemudian melakukan pengukuran guna menetapkan posisi kolom
bangunan, hal ini harus dilakukan sesuai dengan gambar sketsa
bangunan yang telah dibuat. Terlebih lagi pada bangunan gedung
bertingkat tinggi, kesalahan 1 cm saja sudah cukup untuk menjadi
kesalahan fatal. Sehingga dapat membuat bangunan tersebut runtuh.
4) Menghitung kebutuhan besi baik untuk tulangan maupun dalam
bentuk potongan besi yang yang diperlukan atau sering disebut
dengan bestek besi.
5) Merangkai potongan besi sesuai dengan bentuk kolom yang telah
direncanakan.
6) Pasang rangkaian besi tulangan yang sudah dibuat tadi pada lokasi
kolom sesuai dengan perencanaan.
Membuat bekisting / cetakan yang bisa terbuat dari kayu, plat
alumunium atau media lain. Bahan apapun itu yang terpenting adalah
mampu menahan saat proses pekerjaan pengecoran beton berlangsung.
67
Gambar 4.1.6 Pekerjaan Kolom
4.1.7 Pekerjaan Balok
Balok adalah elemen struktur yang berfungsi menyalurkan beban ke
kolom. Balok merupakan bagian dari struktur inti bangunan selain kolom
dan pondasi. Sehingga pengecorannya harus dilakukan dengan baik.
Tahap pengecoran dimulai sejak tahap persiapan pengerjaan tulangan
sampai pada saat perawatan (curing). Berikut pelaksanaan pekerjaan
balok:
1) Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek
2) Menentukan volume area siap cor.
3) Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air
compressor.
4) Pengujian test slump Pengujian test slump bertujuan untuk
mengetahui nilai kelecakan suatu beton segar.
5) Masukkan beton segar kedalam bucket
6) Tuang beton segar kedalam area siap cor,keadaan dilapangan saat
penuangan beton ke area cor.
7) Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan mesin vibrator
8) Pada saat pengecoran, setelah beton segar dituangkan dan dipadatkan
dilakukan pekerjaan perataan permukaan beton sesuai dengan
ketebalan yang telah direncanakan
9) Selanjutnya dilakukan pengukuran ketebalan plat sekaligus
pengecekannya menggunakan pesawat waterpass dan batang kayu
yang telah diberi tanda.
10) Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan air setiap 2
kali sehari selama 1 minggu.
68
Gambar 4.1.7 Pekerjaan Balok
4.1.8 Pekerjaan Plat Lantai
Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung,
merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan
tingkat yang lain. Pelat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu
pada kolom-kolom bangunan. Berikut pelaksanaan pekerjaan plat lantai :
1) Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek
2) Menentukan volume area siap cor.
3) Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air
compressor
4) Pengujian test slump Pengujian test slump bertujuan untuk
mengetahui nilai kelecakan suatu beton segar.
5) Masukkan beton segar kedalam bucket
6) Tuang beton segar kedalam area siap cor,keadaan dilapangan saat
penuangan beton ke area cor
7) Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan mesin vibrator
8) Pada saat pengecoran, setelah beton segar dituangkan dan dipadatkan
dilakukan pekerjaan perataan permukaan beton sesuai dengan
ketebalan yang telah direncanakan
9) Selanjutnya dilakukan pengukuran ketebalan plat sekaligus
pengecekannya menggunakan pesawat waterpass dan batang kayu
yang telah diberi tanda.
10) Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan air setiap 2
kali sehari selama 1 minggu.
69
Gambar 4.1.8 Pekerjaan Plat Lantai
4.1.9 Pekerjaan Instalasi Air Kotor
1) Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing, pekerjaan pemipaan,
instalasi air bersih dan air kotor, Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja, Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu
material kerja dan alat bantu kerja disiapkan.
2) Pekerjaan instalasi air kotor
Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap
tekanan 10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat
sehingga tidak mudah bocor, Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan
titik outletnya, Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja)
beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda
yang sudah dibuat, Pasangan clean out dan accessories lainnya. Pipa air
kotor ditanam pada plat lantai kerja, dikerjakan pada saat sebelum
pemadatan urugan tanah kembali plat lantai. Pipa yang ditanam di plat
lantai harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
71
c. Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan keselamatan para pekerja
di lingkungan kerja.
d. Memberikan saran mengenai informasi, edukasi, dan pelatihan mengenai
kesehatann dan keselamtan kerja.
e. Sebagai pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya, metode,
prosedur dan program.
f. Sebagai acuan dalam mengukur keefektifan tindakan pengendalian bahaya
dan program pengendalian bahaya.
Sedangkan peranan K3 dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek
antara lain:
a. Semua orang yang berada di lingkungan kerja perlu dijamin keselamatannya
b. Semua sumber produksi harus digunakan secara efisien dan aman
c. Harus ada tindakan antisipatif dari perusahaan sebagai upaya untuk
mengurangi risiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
d. Masing-masing tenaga kerja memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan
atas kesehatan dan keselamatan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi.
Dalam pembangunan proyek Gedung Konstruksi Dalam Pengerjaan
(KDP) Enterpreneurship Terpadu Universitas Brawijaya, proyek ini memiliki
lingkup pekerjaan K3 sebagai berikut:
a. Pembuatan Safety Plan
- Membentuk Organisasi K3 proyek
- Daftar material yang memerlukan penanganan khusus
- Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus
- Daftar tenaga kerja yang memerlukan keahlian tertentu
- Site plan K3 dan penanganan Covid 19
- Program kebersihan dan 5R (ringkas, resik, rapi, rajin, rawat)
b. Menyiapkan peralatan, Sarana penunjang K3 dan alat pelindung diri
- Alat pemadam kebakaran
- Rambu-rambu K3
- Instruksi-instruksi keselamatan kerja
- Sarana penunjang : MCK, Urinior sementara, Pompa air
72
- Helm, Rompi, Safety belt, Sarung tangan, Sepatu kerja, Masker, Kotak
P3K
c. Kerjasama dengan Rumah Sakit, serta mengarsuransikan tenaga kerja ke
Jamsostek.
73
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
Konsultan Perencana
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
PT.TISAGA KONSULTAN - PT PILAREMPAT KONSULTANT (
KSO ) Pekerjaan : Minggu Ke : Periode :
Manajemen Konstruksi
Jasa Konsultasi Pengawasan ( Jasa Konsultasi Manajemen Kontruksi)
1 Agustus s/d 7
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP GDH BARAT DAN 4 ( EMPAT )
Agustus 2022
VASCULAR CENTER RSUD SIDOARJO
74
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
Konsultan Perencana
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
PT.TISAGA KONSULTAN - PT PILAREMPAT KONSULTANT (
KSO ) Pekerjaan : Minggu Ke : Periode :
Manajemen Konstruksi
Jasa Konsultasi Pengawasan ( Jasa Konsultasi Manajemen Kontruksi)
8 Agustus s/d 14
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP GDH BARAT DAN 5 (LIMA )
Agustus 2022
VASCULAR CENTER RSUD SIDOARJO
75
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
Konsultan Perencana
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
PT.TISAGA KONSULTAN - PT PILAREMPAT KONSULTANT (
KSO ) Pekerjaan : Minggu Ke : Periode :
Manajemen Konstruksi
Jasa Konsultasi Pengawasan ( Jasa Konsultasi Manajemen Kontruksi)
15 Agustus s/d 21
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP GDH BARAT DAN 6 ( ENAM )
Agustus 2022
VASCULAR CENTER RSUD SIDOARJO
76
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
Konsultan Perencana
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
PT.TISAGA KONSULTAN - PT PILAREMPAT KONSULTANT (
KSO ) Pekerjaan : Minggu Ke : Periode :
Manajemen Konstruksi
Jasa Konsultasi Pengawasan ( Jasa Konsultasi Manajemen Kontruksi)
22 Agustus s/d 28
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP GDH BARAT DAN 7 ( TUJUH )
September 2022
VASCULAR CENTER RSUD SIDOARJO
77
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
Konsultan Perencana
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
PT.TISAGA KONSULTAN - PT PILAREMPAT KONSULTANT (
KSO ) Pekerjaan : Minggu Ke : Periode :
Manajemen Konstruksi
Jasa Konsultasi Pengawasan ( Jasa Konsultasi Manajemen Kontruksi)
29 Agustus s/d 4
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP GDH BARAT DAN 8 ( DELAPAN )
September 2022
VASCULAR CENTER RSUD SIDOARJO
78
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
Konsultan Perencana
REKAPITULASI PROGRES PEKERJAAN
PT.TISAGA KONSULTAN - PT PILAREMPAT KONSULTANT (
KSO ) Pekerjaan : Minggu Ke : Periode :
Manajemen Konstruksi
Jasa Konsultasi Pengawasan ( Jasa Konsultasi Manajemen Kontruksi)
5 September s/d 11
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP GDH BARAT DAN 9 ( SEMBILAN )
September 2022
VASCULAR CENTER RSUD SIDOARJO
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
4.5 Laporan Harian Periode Kerja Praktek
Laporan harian adalah sebuah laporan yang disajikan dalam satu hari dan
berisikan tentang keterangan mengenai jumlah pekerja, material yang ada, alat-
alat yang digunakan serta pekerjaan yang dilakukan pada hari tersebut. Laporan
harian ini digunakan untuk membuat laporan mingguan dimana seluruh
pekerjaan setiap harinya akan dirangkum menjadi laporan mingguan. Laporan
harian juga berfungsi untuk mengetahui pekerjaan apa yang sudah dan belum
terselesaikan, sehingga dapat dilakukan evaluasi serta tindak lanjut apabila
terjadi permasalahan atau keterlambatan pekerjaan pada hari tersebut. Laporan
harian pada Proyek ini dibuat oleh supervisor pengawas lapangan masing-
masing area. Laporan berisi jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu hari
serta jumlah pekerja yang hadir. Dilengkapi pula dengan keterangan alat yang
digunakan untuk menunjang pekerjaan. Permasalahan di lapangan atau
kekurangan material yang tidak tersedia juga disampaikan dalam laporan harian
ini agar dapat segera ditindak lanjuti. Berikut contoh laporan harian di proyek
Gedung Konstruksi Dalam pembangunan Gedung rawat inap GDH barat
vascular center RSUD Sidoarjo, sebagai berikut :
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
4.6 Dokumentasi Pekerjaan Yang Dilaksanakan Selama Kerja Praktek
115
116
117
118
119
120
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman Kerja Praktek yang telah saya jalani dalam kurung
waktu 2 bulan pada pembanguna gedung rawat inap GDH barat dan vascular
center RSUD Sidoarjo, dapat ditarik beberapa beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dari hasil monitoring dan komunikasi dengan Mandor, Kepala Tukang dan
Tukang dilapangan, saya dapat mengetahui beberapa progres pekerjaan yang
dilaksanakan selama kerja praktek pada proyek Konstruksi Dalam
pembangunan gedung rawat inap GDH barat dan vascular center RSUD
Sidorajo yaitu :
Pekerjaan Pemasangan Pondasi Tiang Pancang Spun Pile Ø50 cm
Pekerjaan Tes PDA
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pile Cap
Pekerjaan Pile Cap
Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Balok
Pekerjaan Plat Lantai
Pekerjaan Instalasi Air Kotor
2. Adapun satuan pekerjaan di proyek Konstruksi Dalam pembangunan gedung
rawat inap GDH barat dan vascular center RSUD Sidorajo, dengan
monitoring harian pada form jurnal lapangan yang di sediakan oleh proyek,
sehingga dihasilkan laporan harian sebagai berikut :
Material on site
Peralatan yang di pakai
Uraian pekerjaan yang dilaksanakan
Catatan kejadian yang berisikan permasalahan yang terjadi pada saat
pelaksanaan pekerjaan di lapangan
121
3. Dalam kerja praktek ini saya juga mengetahui lingkup struktur berupa detail
gambar, perhitungan kebutuhan besi, volume beton, volume besi sengkang
serta kesesuaian gambar dengan pelaksanaan pekerjaan di proyek yang
terdiri dari beberapa pekerjaan antara lain :
Pekerjaan balok
Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Borpile
Pekerjaan yang telah terlealisasikan berdasarkan time schedule pada saat
melakukan kegiatan kerja praktek di minggu ke – 4 atau minggu pertama kerja
praktek berdasarkan kumulatif rencana mingguan adalah sebesar 3,799 % dan pada
saat minggu ke – 12 atau minggu terakhir kerja praktek di proyek kumulatif rencana
mingguan adalah sebesar 24,019 %.
3.2 Saran
122
DAFTAR PUSTAKA
123
LAMPIRAN
124