Oleh :
DENI MALIK
3100190017
DENI MALIK
3100190017
Yogyakarta, 25 Januari
2023
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbng
Teknik Elektro S1
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Ketua Program Studi
Fakultas Teknologi Industri Teknik Elektro S1
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya dan karunianya saya dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik di
PLTH Pantai Baru Bantul Yogyakarta.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktik
pada Program Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta. Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan
banyak pihak, oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang tulus
kepada :
Yogyakarta, 25 Januari
2023
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………....ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………...…….iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...……...vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….……….vii
INTISARI……………………………………………………………………………….viii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...…1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………….2
1.2 Permasalahan………………………………………………………………………………...2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………..2
1.4 Manfaat………………………………………………………………………………………3
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
INTISARI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis
merumuskan masalah yaitu:
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari perawatan sistem ini yaitu:
1.4 Manfaat
4
5
Fungsi :
10
11
dari kotoran hewan atau dedaunan dengan cara menyapu panel surya dan
kemudian di siram dengan air bersih agar debu-debu hilang.
3.2.1LogBook
3.2.1.1 Minggu Ke-
Pada gambar 3.2 kegiatan minggu pertama kerja praktik di PLTH Pantai Baru
yaitu pelaksanakan pengenalan lingkungan kerja praktik dan pengenalan
spesikasi alat, perawatan PJU penggantian lampu dan sekering
dengan cara diberikan pelumas menggunakan oli dan vasline dapat dilihat sesuai
gambar a dan b.
LOGBOOK
Logbook berisi seluruh kegiatan kerja praktik yang berada di PLTH Bayu
Baru Bantul Yogyakarta dapat ditampilkan sesuai dengan tabel 3.1
Tabel 3.1 Logbook
Hari/Tanggal Kegiatan
14 November 2022 1. Pengenalan Lingkungan
2. Pengenalan Spesifikasi Alat
15 November 2022 1. Monitoring
16 November 2022 1. Monitoring
2. Perawatan PJU
17 November 2022 1. Monitoring
15
Hari/Tanggal Kegiatan
4.1.1 Perawatan
17
18
Panel Combiner
Fungsi utama kotak penggabung atau (combiner box) adalah untuk
menggabungkan string fotovoltaik modul agar mendapatkan arus keluaran
larik fotovoltaik yang lebih tinggi. Masing-masing String modul fotovoltaik
dihubungkan pada busbar yang sama dan dilindungi secara elektrik maupun
mekanis di dalam selungkup pelindung (enclosure). Kotak penggabung
umumnya berisi perangkat proteksi arus lebih (overcurrent protection) string,
19
SCC
Solar charge controller (SCC) atau juga dikenal sebagai battery charge
regulator (BCR) adalah komponen elektronik daya di PLTS untuk mengatur
pengisian baterai dengan menggunakan modul fotovoltaik menjadi lebih
optimal. Perangkat ini beroperasi dengan cara mengatur tegangan dan arus
pengisian berdasarkan daya yang tersedia dari larik modul fotovoltaik dan
status pengisian baterai (SoC, state of charge). Untuk mencapai arus
pengisian yang lebih tinggi, beberapa SCC dapat dipasang secara paralel di
bank baterai yang sama dan menggabungkan daya dari larik modul
fotovoltaik.
Panel Baterai
Baterai
Inverter
Inverter jaringan atau dikenal juga sebagai inverter PV atau grid inverter
adalah komponen elektronik daya yang mengonversi tegangan DC dari larik
modul fotovoltaik menjadi tegangan AC baik untuk pemakaian langsung atau
untuk menyimpan kelebihan daya ke dalam baterai.
Jumlah Unit 20
Sistem
Penyusunan
Merek Luminous
Seri 20
Paralel 2
Jenis Kabel yg di gunakan NYAF 70 mm
Spesifikasi
Perunit
Tegangan 12 V
Kapasitas 200 Ah
Jenis Baterai basah
23
parameters
Battery Over-Charge Limit Voltage (Full) 288.0V (adjustable)
Battery Over-Charge Limit Recovery 264.0V (adjustable)
Voltage (RFull)
Float Voltage (Flot) 270.0V (adjustable)
Solar Charging Mode MPPT 3 STEP
Display Mode LCD
Battery: Voltage; Charging
Current;Percentage of Battery
Power.
Solar; Voltage; Charging Content
Display Content System; State; Generated
Energy;Eror Code
Operating Temperature & Relative -20~` + 55 ͦC/35~85%RH (Non-
Humidity Condesing)
Quiescent Power Drain 3W
Battery: Over-Discharge
Protection Type
Protection;Over-Charge
Protection
Jumlah Unit 1
Komponen Spesifikasi Jumlah Unit
Box dimension 40 x 60 x 20 cm 1
MCB 1 Pole (6 A) 6
MCB 1 Pole (10 A) 1
MCB 1 Po le (1 A) 1
Terminal Kabel TAL-B12P 25A 4
Sensor Tegangan 220v 6
Sensor Arus 10A 6
Otomatis PJU 10A 1
Pilot Lamp AC 220V 7
Energi Monitoring Online 220V/50HZ-6 Sensor 1
Gambar 4.8 Panel Distribusi
Pada Gambar 4.8 menunjukan Panel Distribusi dengan Single Phase
Energy Meter dan detail lengkapnya dapat ditampilkan sesuai tabel 4.7.
(Sumber : PLTH Pantai baru)
26
Panel Combiner
Jumlah Unit 1
Komponen Spesifikasi Jumlah Unit
Box dimension 40 x 60 x 20 cm 1
MCB AC 2 Pole (40 A) 4
Fuse 500V – 100 kA (20A) 4
Box Fuse 500V – 32A 4
Busbar Ground 2*14 *0,3 cm (tembaga) 1
Terminal Kabel STB-60 60A 2
Arester (Midnite Solar Surge
Protection Device)
Unit 4
Part No. MNSPD600
0 to 480 VAC
Nominal Voltage 0 to 600 VDC
MCOV
VRMS @1mA 780 V (702 – 858)
ClampV
1290 V
@100A
Current
8/20µs
I peak (8/20µs) 100 kA (Full Device)
(Current) 50 kA (Each Section)
4320 J (Full
Energy Absorption
Device) 2160 J
27
(Each Section)
316V / 480 VAC
Suggested Placement circuitsGrid tie
PV combiners
Grid tie inverter input
(Sumber : PLTH Pantai Baru)
Jumlah Unit 1
Komponen Spesifikasi Jumlah Unit
Box dimension 40 x 50 x 20 cm 1
Fuse 660 V - 200A 1
Terminal Fuse 600V- (250A-300A) 1
Busbar DC 4*20*0,4 CM 2
MCCB Baterai
Ui=690V ~50/60Hz Uimp=6Kv Cat.A 40ºC
IEC 60947-2 Ue (V) Icu/Ics (kA)
JIS C8201-2-1 230/240 ~ 25/13
400/415 ~ 18/9
440 ~ 15/8
550 ~ 5/3
28
250 5/3
NEMA-AB1 U(V) HIIC (kA)
240 ~ 25
277/480 ~ 15
DL 17041
(Sumber : PLTH Pantai Baru)
Jumlah Unit 2
Komponen Spesifikasi
Main Circuit One Phase Fullbridge Inverter
Main Main Component MOSFET
sistem Voltage Wave from Control Digital Sinusoidal/ Pure Sine Wafe
Coolling Forced Cooling Using Fan
DC Nominal 240 Vdc
input Operation 210-300 V Vdc
voltage
Rated Power 5 kW
AC input Voltage Wave from Control 220 L-N
voltage Number of Phase One Phase
Frequency 50 Hz ± 0,1 %
Gambar 4.11 Inverter 240 Vdc
Pada Gambar 4.11 menunjukan Inverter dengan oprasi 240 Vdc
(Sumber PLTH Pantai Baru)
29
Solusi: Jika tidak berpengaruh besar terhadap keluaran maka bisa diabaikan,
apabila berpengaruh besar bisa diganti dengan panel surya yang baru.
14. Lembar insulasi di bagian belakang yang terkelupas dan rusak dapat
mendatangkan risiko koneksi internal.
Solusi: Perbaikan diperlukan agar tidak parah kondisi dari panel surya
tersebut.
15. Pertimbangkan ketika melakukan interkoneksi panel surya.
Solusi:
1. Jumlah panel yang terbentuk secara seri harus mempertimbangkan
tegangan masukan maksimum dan minimum dari solar charge controller
dan inverter jaringan.
2. Semua komponen harus memiliki rating insulasi 1000 VDC atau
setidaknya sebesar tegangan rangkaian terbuka maksimum di seluruh string
modul fotovoltaik dalam kondisi apapun. Tegangan string modul
fotovoltaik tidak boleh melebihi rating tegangan (1000 VDC) atau tegangan
maksimum dari perangkat lainnya.
3. String modul fotovoltaik harus terdiri dari modul fotovoltaik degan
karakteristik yang sama untuk menghindari penurunan daya.
16. Menggabungkan panel surya dengan karakteristik yang berbeda di
dalam suatu rangkaian tidak dianjurkan karena ketidakcocokan panel surya
akan mengurangi kinerja total suatu rangkaian.
Solusi: Perhatikan bahwa rangkaian harus terdiri dari modul fotovoltaik
dengan spesifikasi yang mirip.
17. Kabel menggantung longgar di bawah panel surya, kabel tidak
dilindungi, terpapar sinar matahari, dan mengalami ketegangan, dan Kabel
tidak terlindung di dalam saluran kabel. Ada risiko kerusakan insulasi
karena tepian yang tajam. Solusi: Memasang kabel dengan aman di dalam
kabel tray untuk meningkatkan umur pakai kabel.
18. Pertimbangkan ketika memilih konektor kabel panel surya.
Solusi:
1. Sangat dianjurkan untuk menggunakan konektor yang sudah dirakit
terlebih dulu (pre-assembled atau dedicated plug-in) dari pabrikan modul
fotovoltaik.
33
2. Gunakan konektor dengan model dan jenis yang sama untuk menghindari
ketidakcocokan dan koneksi yang buruk. Direkomendasikan untuk
menggunakan konektor MC4 dengan hambatan maksimum 400 Ω.
3. Konektor harus memiliki rating tegangan maksimal sebesar 1000 VDC
(atau lebih) dan nominal arus lebih tinggi dari arus hubung singkat string
modul fotovoltaik.
19. Sudut kemiringan yang kurang dari 10° mungkin tidak cukup untuk
pembersihkan modul di saat hujan.
Solusi: Dianjurkan untuk menempatkan modul fotovoltaik dengan sudut
kemiringan minimal 10° untuk mendapatkan mekanisme pembersihan diri,
terutama di saat hari hujan.
20. Pembuatan pondasi yang baik mencegah masalah penopang panel surya.
Solusi: Memilih lokasi dengan tanah yang stabil dan padat, seperti tanah
berbatu atau berkerikil, dengan menggunakan pondasi beton sebagai
pilihan. Beton harus dibangun dengan campuran yang baik dari semen,
pasir, kerikil kasar, dan air. Campuran yang direkomendasikan memiliki
perbandingan 1 bagian semen, 3 bagian kerikil kasar, dan 3 bagian pasir.
21. Komponen dalam junction box yang perlu dicek agar mengetahui
kondisi kerusakannya seperti hangus dan tidak layak digunakan.
Solusi: Mengecek kondisi dalam junction box perlu dilakukan untuk
melihat kondisi dari setiap komponen yang ada didalamnya, apabila telah
dilakukan pengecekan maka dapat dilakukan perbaikan
34
Data String 2
4.2.2 SCC
1. Permasalahan yang terjadi pada SCC adalah SCC yang digunakan dalam
jangka waktu yang panjang pasti terdapat penumpukan debu.
Solusi: Perawatan dengan cara dibersihkan dan dilap dengan kain agar
bersih.
2. Jarak yang sempurna antar perangkat SCC adalah tidak terlalu berdekatan
karena harus ada jarak yang cukup untuk proses pelepasan panas.
Solusi: Memberi jarak pada SCC untuk mengurangi panas yang akan
mempengaruhi perangkat di sebelahnya.
3. Pemasangan kabel yang tidak tepat dapat menjadi resiko terjadinya
hubung arus pendek dan sengatan listrik.
Solusi: Memasang kabel solar charge controller harus dilakukan dengan
tepat untuk mengurangi risiko terjadinya hubungan arus pendek dan
sengatan listrik bagi operator/teknisi.
4. Pemisahan kabel positif dan negatif perlu dilakukan apabila SCC dalam
perbaikan.
Solusi: Memisahkan dengan isolasi untuk tanda bahaya atas sengatan listrik.
5. SCC harus aman dari sengatan listrik agar tidak menimbulkan bahaya
sengatan listrik.
Solusi: Melakukan pembumian agar tidak menimbulkan bahaya sengatan
listrik untuk teknisi.
6. Temperatur baterai perlu dipasang agar fungsi pengisian baterai sesuai
temperatur dapat berjalan dengan benar.
Solusi: Memasang temperatur baterai.
37
10. Panel Baterai yang digunakan pada jangka waktu panjang menyebabkan
penumpukan debu.
Solusi: Perawatan dengan cara dibersihkan dan dilap dengan kain agar
bersih
4.2.5 Baterai
1. Permasalahan yang terjadi pada baterai adalah air accu baterai yang
sering habis pada baterai basah.
Solusi: Mengisi baterai basah dengan air accu.
2. Pemakaian baterai sampai habis.
Solusi: Sebaiknya, paling sedikit 1,95 V per sel dengan waktu pemakaian
hingga 24 jam. Hal ini berarti tegangan sistem sebesar 48 V, tegangan
pelepasan terakhir sebesar 46,8 V.
3. Temperatur ruangan berpengaruh dalam siklus umur pakainya.
Solusi: Semakin tinggi temperatur ruangan, maka semakin berkurang siklus
umur pakainya. Meletakkan baterai pada ruangan yang tidak panas.
4. Ruangan yang sempit dan paparan sinar matahari dari ventilasi dapat
meningkatkan temperatur baterai.
Solusi: Memberikan Jarak yang cukup antara baterai dan dinding.
Konfigurasi ini mengalirkan udara lebih baik dan lorong yang lebih besar
untukpemeliharaan.
5. Baterai yang sangat banyak di dalam ruangan dapat meningkatkan
sumber panas dan konsentrasi gas hidrogen di dalam ruangan.
Solusi: Menyesuaiakan kondisi ruangan dengan baterai yang akan
diletakkan.
6. Tegangan yang tinggi saat pengisian baterai diatas batas dapat
menyebabkan pengisian berlebih pada baterai.
Solusi: Pengaturan tegangan pengisisan.
7. Korosi pada terminal baterai.
Solusi:
1. Baterai harus diisi penuh setidaknya setiap bulan dan lakukan siklus
pengisian baterai. Caranya dengan memutus beban agar baterai terisi penuh
dan menghubungkannya kembali untuk melepas energi baterai. Jangan
39
4.2.6 Inverter
1. Permasalahan yang terjadi pada Inverter adalah pemilihan lokasi
pemasangan harus berada dibawah atap atau dibawah fotovoltaik.
Solusi: Memasang inverter dibawah atap/ruangan yang memiliki suhu
ruangan yang tidak panas.
2. Jarak yang tidak cukup antar perangkat akan meningkatkan temperatur
perangkat.
Solusi: Jarak yang cukup antara inverter memungkinkan sirkulasi udara
yang baik dan pelepasan panas.
3. Penggunaan kabel DC perlu diperhatikan panjangnya agar tidak
meningkatkan biaya investasi serta meningkatkan tegangan jatuh.
Solusi: Memasang inverter jaringan dekat dengan kotak combiner untuk
menghindari rugi-rugi pada kabel DC.
4. Struktur penopang harus sesuai untuk dapat menahan beban inverter.
Solusi: Struktur penopang dari bahan yang kokoh akan menjamin kualitas
5. Penggunaan kabel AC harus memiliki nilai yang sesuai untuk pemakaian
di luar/dalam ruangan.
Solusi: Memilih kabel AC agar terlindung dari paparan sinar matahari
secara langsung.
6. Inverter harus aman dari sengatan listrik agar tidak menimbulkan bahaya
sengatan listrik.
40
Solusi: Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan isolasi ganda atau dengan
membumikan (grounding) kotak jika kotak terbuat dari bahan konduktif
7. Pemasangan MCB diperlukan pada sisi keluaran inverter jaringan.
Solusi: Memasang MCB agar kabel terlindungi dan dapat meningkatkan
risiko arus pendek pada kabel.
Solusi: Memasang komponen dalam panel dengan benar agar terhindar dari
kerusakan.
9. Instalasi busbar dari fasa terlalu dekat dan tidak tersedia pemisahan.
Solusi: Jarak yang cukup antara busbar fasa dan busbar netral.
10. Kabel yang tidak tersusun rapi dan warna label tidak sesuai.
Solusi: Memasang kabel dengan rapi dan disusun dalam kabel tray. Kode
warna dan label digunakan untuk mengidentifikasi fasa dan komponen.
11. Korosi pada kotak akibat kualitas pelapisan panel baterai yang kurang
baik. Solusi: Kotak penggabung perlu dicat dengan baik untuk perlindungan
terhadap korosi.
12. Panel Ditribusi yang digunakan pada jangka waktu panjang
menyebabkan penumpukan debu.
Solusi: Perawatan dengan cara dibersihkan dan dilap dengan kain agar
bersih.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan perawatan sItem pembangkit listrik
tenaga surya di Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Pantai Baru Bantul
Yogyakarta Bahwa:
1. Mendapatkan wawasan dan mengetahui lingkungan dunia kerja
khususnya lingkungan dan kondisi kerja di PLTH Pantai Baru, Bantul,
Yogyakarta.
2. Dalam Pelatihan Kerja di PLTH Pantai Baru, penulis mendapatkan
informasi tentang proses pemeliharaan yang dilakukan untuk setiap
komponen- komponen pada panel surya yang dipergunakan untuk proses
produksi listrik.
3. Dalam proses perawatan harus mengikuti prosedur dan langkah yang
sudah distandarkan agar proses perawatan pada setiap problem yang
terdapat pada sistem PLTS dapat teratasi dengan baik.
4. Perawatan pada sistem PLTS sangat dibutuhkan untuk menghindari
kerusakan pada setiap komponen dan komponen setelah di perbaiki dapat
berfungsi dengan normal.
5.2 Saran
Saran yang disampaikan berkaitan dengan penulisan laporan kerja
praktik ini sebagai berikut:
1. Perlu ditingkatkannya K3 serta penggunaan alat pelindung diri untuk
menjaga pekerja agar tetap aman dalam melakukan perawatan.
2. Setiap operator harus meningkatkan kepedulian akan pemeliharaan
turbinangin dan panel surya agar kinerja panel surya semakin baik saat
beroperasi, menurunkan tingkat kerusakan pada saat beroperasi.
3. Menjalin kerja sama riset dan penelitian dengan institusi pendidikan
(Universitas) untuk mengembangkan sistem perawatan yang ada.
42
DAFTAR PUSTAKA
Buttmkp, 2022, Mungkin ada yang bingung, apa ya bedanya panel surya dan sel
surya?, Buttmkp Karantina Pertanian Blog,
http://buttmkp.karantina.pertanian.go.id/?page_id=1774
ing. Bagus Ramadhani, M.Sc., 2018, Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Dos & Don’ts, GIZ Jakarta.
Raras Utami Safitri, 2021, Apa Pengertian PLTS On Grid, Off Grid dan Hybrid?,
Catur Elang Energi Blog, https://cee.co.id/apa-pengertian-plts-on-grid-off-grid-
dan-
hybrid/?gclid=Cj0KCQjwsdiTBhD5ARIsAIpW8CL2ahE8yxqDD8g5QJGFj22d-
5YQ2_VSSLPEliZ_hbuh2sK5tU3idgEaAlO2EALw_wcB,
Sun Energi, 2022, Cara Merawat Panel Surya, Sun Energi Blog,
https://sunenergy.id/blog/cara-merawat-panel-surya/
Sun Energi, 2022, Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap, Sun Energi Blog,
https://sunenergy.id/blog/pembangkit-listrik-tenaga-surya/
Temonsoejadi, 2020, Apa itu Snailtrack pada panel surya? kenapa bisa terkena
cacat ?, Temonsoejadi Blog, https://temonsoejadi.id/2020/05/15/apa-itu-
snailtrack-pada-panel-surya-kenapa-bisa-terkena/
43
44
LAMPIRAN
2. Surat Tugas KP
46
3. Data Peusahaan
Alamat
: Jalan Raya Pandansimo Km. 2 Kedungbule Trimurti
Workshop PLTH
Srandakan, Kab. Bantul, DI. Yogyakarta
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Pantai Baru
ditampilkan pada gambar
Keterangan Bagan :
PLTH Pantai Baru Pandansimo Bantul berada pada Seksi Pengawasan
dan Pengendalian Energi dan Geologi dibawah naungan Dinas Pekerjaan
Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral BP3ESDM
47