Mahasiswa penyusun,
Muhammad Firyal Firdaus (1601538)
Disetujui Oleh,
Ketua Praktik Industri Dosen Pembimbing
ii
Lembar Pengesahan Laporan Praktik Kerja
P4TK BMTI, Cimahi
Dengan Judul :
iii
ABSTRAK
Permasalahan tentang energi dari fosil yang semakin berkurang karena
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa kembali dimanfaatkan membuat
manusia di seluruh dunia mulai berfokus pada energi yang dapat diperbaharui atau
energi terbarukan yang salah satunya adalah pemanfaatan energi surya.
Pemanfaatan energi surya dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek salah satunya
adalah penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS). PJU-TS memanfaatkan
komponen panel surya yang dapat mengubah energi surya menjadi energi listrik,
dari energi listrik diubah menjadi energi cahaya untuk penerangan jalan umum.
Komponen utama dari PJU-TS terdiri dari komponen tiang di antaranya tiang inti,
tiang lampu, pelat dasar, dan juga dudukan panel surya. Sedangkan untuk
komponen kelistrikan terdiri dari SCC, MC4, lampu, baterai dan juga panel surya.
Pemasangan PJU-TS dilakukan secara bertahap dari mulai pemasangan komponen
tiang, pemasangan komponen listrik dan pemasangan kabel yang semua terhubung
pada SCC sebagai fungsi kontrol dari daya baterai dan waktu menyala dari PJU-TS
tersebut.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat karunia-
Nya kita masih diberi kesempatan untuk beraktivitas termasuk dalam kegiatan
pelaksanaan hingga penyusunan laporan Praktik Kerja yang dilaksanakan oleh
penulis. Selawat serta salam, semoga tercurah limpah kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW.
Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah berbobot empat (4) SKS yang
harus diselesaikan oleh mahasiswa DPTE UPI. Mata kuliah ini memberi bekal
pengalaman di dunia industri bagi mahasiswa sebagai bahan pembanding atau
pelengkap materi teori di dalam kelas. Selama atau setelah melaksanakan Praktik
Kerja, mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan yang akan dipaparkan ketika
Seminar Praktik Kerja.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
Tujuan ....................................................................................................... 2
Visi .................................................................................................... 7
Misi ................................................................................................... 7
Kedudukan ................................................................................................ 7
Fungsi ....................................................................................................... 7
vi
Badan Organisasi P4TK BMTI ................................................................ 8
Sel Surya................................................................................................. 10
BAB V PENUTUP................................................................................................ 33
Kesimpulan ............................................................................................. 33
Saran ....................................................................................................... 33
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Pemanfaatan energi seiring perkembangan zaman teknologi pun semakin
maju, ditambah pemanfaatan energi minyak bumi dari fosil semakin menipis
mengharuskan manusia semakin berpikir dalam mencari energi yang tidak habis
dimakan masa. Energi tersebut dapat dikenal juga dengan nama energi baru dan
terbarukan. Macam-macam jenis energi terbarukan di antaranya adalah,
pemanfaatan air, angin dan juga surya. Dalam laporan ini yang akan dibahas adalah
pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam energi surya.
1
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah di
antaranya:
Tujuan
Praktik Kerja merupakan salah satu dari bagian mata kuliah yang ada pada
program studi S1 Teknik Elektro, yang mengharuskan mahasiswa terjun langsung
ke industri untuk melakukan observasi sesuai bidang ilmu yang dipelajari. Adapun
tujuan dari kerja praktik ini secara resmi adalah sebagai berikut:
Tujuan Khusus
1. Memahami semua tentang pemanfaatan energi terbarukan yang ada di P4TK
BMTI Cimahi.
2. Mengetahui spesifikasi dari penerangan jalan umum tenaga surya di P4TK
BMTI Cimahi.
3. Mengetahui proses pengerjaan penerangan jalan umum tenaga surya di P4TK
BMTI Cimahi.
Tujuan Umum
2. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara perguruan
tinggi dan dunia kerja.
3. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam memberikan
kontribusinya pada sistem pendidikan.
4. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami
aplikasi ilmu di dunia industri pada umumnya serta mampu menyerap dan
berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.
5. Menumbuhkan dan menciptakan pola pikir secara konstruktif yang lebih
berwawasan bagi mahasiswa.
2
Ruang Lingkup Bahasan
Agar pembahasan laporan menjadi terfokus, hal yang akan dibahas dalam
laporan praktik kerja ini adalah tentang proses pengerjaan penerangan jalan umum
tenaga surya.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Sejarah P4TK BMTI
Pemerintah Republik Indonesia telah menempatkan pembangunan pendidikan
teknologi sebagai bagian integral rencana pembangunan lima tahun guna
penyiapan tenaga kerja teknisi untuk mengisi keperluan pembangunan itu sendiri.
Pada tahun 1979, STM Instruktur (yang kemudian bernama STM Negeri 5
Bandung), pindah dari jalan Dr. Rum ke Jalan Pajajaran 92 Bandung, dan sejak itu
Kampus STM Instruktor di Jalan Dr. Rum No. 9, secara penuh menjadi modal awal
pelembagaan TTUC. Modal awal tenaga instruktor berasal dari :
4
▪ guru-guru STM pilihan dari STM seluruh Indonesia yang dicatat berprestasi
menonjol selama mengikuti penataran PMPT.
Pada tahun 1978, SK pelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) PPPG Teknologi
Bandung diterbitkan, dengan Nomor: 0205/O/1978/tanggal 23 Juni 1978,
bersamaan dengan PPPG lainnya yaitu PPPG Kejuruan Jakarta, PPPG Bahasa
Jakarta, PPPG IPA Bandung, PPPG Tertulis Bandung, PPPG Matematika
Yogyakarta, dan PPPG IPS Malang. Dengan struktur organisasi sebagai berikut :
Struktur P3GT
1. Sekalipun SK pelembagaan UPT PPPG Teknologi telah terbit pada tahun 1978,
beroperasinya lembaga ini baru mulai efektif tahun 1980, sejak adanya SK
pengangkatan kepala pusat pertama, yakni Drs. J. Pakpahan, Kepala Sub.
Direktorat Pengendalian Teknis Pendidikan pada Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan. Di samping jabatannya sebagai Kasubdit, J. Pakpahan
merangkap sebagai Pelaksana Harian Kepala Pusat Pengembangan Pebataran
Guru Teknologi Bandung, dengan SK Nomor: 537/C/1980 tanggal 1 April
1980.
5
peningkatan mutu guru saja, menjadi berfungsi sebagai: “pusat
pengembangan pendidikan teknologi”.
6
Visi
Terwujudnya ekosistem pendidikan untuk membentuk pelajar berkarakter
Pancasila melalui pengembangan mutu pendidikan vokasi di Bidang Mesin dan
Teknik Industri.
Misi
1. Meningkatkan mutu peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola
pendidikan vokasi;
Kedudukan
Permendikbud No. 26 Tahun 2020
Fungsi
1. Penyusunan program pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi;
2. Pelaksanaan penjaminan mutu peserta didik, sarana prasarana, dan tata
kelola pendidikan vokasi;
3. Pelaksanaan penyelarasan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha dan dunia industri;
4. Pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan pada pendidikan vokasi;
5. Pengelolaan data dan informasi;
7
6. Pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan penjaminan mutu
pendidikan vokasi;
7. Pelaksanaan evaluasi pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi;
dan
8. Pelaksanaan urusan administrasi.
Integritas, Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar.
8
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Energi Matahari
Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok,
yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif.
Pengelompokan ini tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan
penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah
penggunaan panel photovoltaik dan panel penyerap panas. Contoh pemanfaatan
energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah matahari,
memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dispersi cahaya yang
baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.
9
3. Memiliki potensi besar untuk dibangun di daerah terpencil sebab tidak
memerlukan transmisi energi dan transportasi sumber energi.
Teknologi ini masih relatif baru di Indonesia, hal ini dimungkinkan karena ilmu
pengetahuan dan teknologi Indonesia masih sangat terpengaruh oleh teknologi dari
negara-negara Barat yang pada umumnya negara-negara tersebut mempunyai 4
musim, sehingga kurang mendapatkan sinar matahari kalau pun mendapat sinar
namun dengan jumlah yang tidak terlalu besar. Indonesia seharusnya memiliki
perhatian khusus terhadap sel surya ini, karena Indonesia memiliki iklim tropis dan
berada tepat di garis khatulistiwa. Hal ini membuat Indonesia memiliki karakteristik
angin yang kurang baik (sangat fluktuatif) dibandingkan dengan karakteristik angin
di negara-negara Barat. Meskipun karakteristik angin di Indonesia sangat fluktuatif,
namun kondisi ini sangat menguntungkan untuk Indonesia yang rata-rata mendapat
sinar matahari 6 jam dalam sehari dengan cuaca yang sangat mendukung. (Manan,
2009).
Sel Surya
Sel surya merupakan komponen penyusun modul surya. Komponen ini terdiri
dari dua lapisan semikonduktor yang memiliki muatan yang berbeda. Pada lapisan
atas sel surya memiliki muatan negatif sedangkan pada lapisan bawahnya memiliki
muatan positif. Semikonduktor ini umumnya berasal dari bahan silikon. Pada
10
prosesnya, cahaya yang mengandung foton mengenai permukaan sel surya. Foton
diserap oleh atom semikonduktor yang kemudian membebaskan elektron dari
ikatan atomnya sehingga membuat elektron yang bergerak bebas. Elektron yang
bergerak bebas ini yang menyebabkan terjadinya arus listrik. (Wiguna dkk., 2017).
Struktur dasar sel surya terdapat pada gambar 3.1.
1. Mono-crystalline (Si)
Dibuat dari silikon kristal tunggal yang didapat dari peleburan silikon dalam
bentuk bujur. Sekarang Mono-crystalline dapat dibuat setebal 200 mikron, dengan
nilai efisiensi sekitar 24%. (Danny Santoso Mintorogo, 2000). Contoh solar surya
jenis Mono-crystalline dapat dilihat pada gambar 3.2.
11
Gambar 0.2 Solar surya jenis Mono-crystalline
Sumber : https://www.pv-tech.org/
2. Poly-crystalline/Multi-crystalline (Si)
Dibuat dari peleburan silikon dalam tungku keramik, kemudian pendinginan
perlahan untuk mendapatkan bahan campuran silikon yang akn timbul diatas
lapisan silikon. Sel ini kurang efektif dibanding dengan sel Poly- crystalline
(efektivitas 18%), tetapi biaya lebih murah. (Danny Santoso Mintorogo, 2000)
Contoh solar surya jenis Poly-crystalline dapat dilihat pada gambar 3.3.
12
Sel Surya III-V semikonduktor yang sangat efisien sekitar 25%. (Danny Santoso
Mintorogo, 2000). Contoh solar surya jenis thin film dapat dilihat pada gambar 3.4.
13
Komponen – Komponen PJU-TS
Pemanfaatan tenaga surya sebagai penerangan jalan umum, umumnya terdiri
dari komponen- komponen utama sebagai berikut :
1. Modul Surya
Modul surya merupakan komponen utama dari sistem PLTS. Modul surya
berfungsi merupakan susunan beberapa sel surya yang dihubungkan secara seri dan
paralel. Pada modul surya terjadi perubahan energi, yakni energi sinar matahari
menjadi energi listrik. Pada komponen ini, intensitas sinar matahari diubah menjadi
energi listrik. Modul sel surya dapat dilihat pada gambar 3.6.
14
Gambar 0.7 Solar Charge Controller
Sumber : Kegiatan Praktik Kerja
3. Baterai
Selain modul surya dan Solar Charge Controller, komponen penyusun PJU-TS
berikutnya adalah baterai. Baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang
dihasilkan oleh panel surya pada siang hari. Energi yang disimpan pada baterai
kemudian akan digunakan pada malam hari dan pada saat matahari tidak lagi
memancarkan sinarnya, dalam hal ini cuaca berawan. Dalam sistem PLTS, baterai
mengalami proses siklus mengisi (Charging) dan mengosongkan (Discharging).
Hal tersebut tergantung pada ada atau tidaknya sinar matahari. Gambar 3.8 adalah
contoh baterai.
4. Lampu
Lampu pada PJU-TS adalah komponen elektronik yang mengubah energi listrik
menjadi energi cahaya sehingga keluaran listrik dari solar surya dapat diubah
15
menjadi energi cahaya. Dalam pemanfaatan solar surya di penerangan jalan umum
lampu yang digunakan adalah lampu yang memiliki sumber arus searah (DC). Hal
ini dilakukan agar keluaran sel surya dan masukan lampu sama yaitu arus searah
(DC) sehingga tidak memerlukan inverter untuk mengubah arus. Dapat dilihat pada
gambar 3.9 menunjukkan contoh dari lampu DC.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Rancangan Kegiatan Praktik Kerja
Dalam pelaksanaan praktik kerja, penulis memiliki rancangan kegiatan yang
diajukan kepada pihak P4TK BMTI Cimahi. Rancangan kegiatan yang dibuat
penulis berfungsi untuk menjadi media pengawasan dari pihak P4TK BMTI Cimahi
agar praktik kerja lebih terarah dan memiliki tujuan serta memberikan hasil yang
bermanfaat bagi penulis maupun bagi pihak P4TK BMTI Cimahi. Adapun
rancangan kegiatan praktik kerja penulis selama melaksanakan praktik kerja di
P4TK BMTI Cimahi tertuang pada Tabel 4.1 di bawah.
17
NO Hari, Tanggal Kegiatan
Pengenalan lapangan tempat praktik
1 Selasa, 4 Agustus 2020 industri dan pembagian kelompok untuk
kegiatan praktik industri.
• Pengenalan Penerangan Jalan Umum
Tenaga Surya yang ada di P4TK
2 Rabu, 5 Agustus 2020 BMTI.
• Pengamatan spesifikasi Penerangan
Jalan Umum Tenaga Surya.
• Pembongkaran Penerangan Jalan
Umum Tenaga Surya untuk diamati.
3 Kamis, 6 Agustus 2020 • Pemisahan komponen listrik dan
rangka pada Penerangan Jalan Umum
Tenaga Surya.
• Identifikasi komponen Penerangan
Jalan Umum Tenaga Surya.
4 Selasa, 11 Agustus 2020 • Pengecekan kondisi setiap komponen
Penerangan Jalan Umum Tenaga
Surya.
• Maintenance setiap komponen
Penerangan Jalan Umum Tenaga
5 Rabu, 12 Agustus 2020 Surya.
• Memperbaiki kondisi komponen
listrik.
• Maintenance setiap komponen
Penerangan Jalan Umum Tenaga
6 Kamis, 13 Agustus 2020 Surya.
• Memperbaiki kondisi komponen pada
bagian rangka.
• Perakitan Penerangan Jalan Umum
Tenaga Surya.
7 Selasa, 18 Agustus 2020 • Menguji Penerangan Jalan Umum
Tenaga Surya yang telah dilakukan
maintenance sebelumnya.
• Percobaan system on Grid pada
Pembangkit Listrik Tenaga surya
8 Rabu, 19 Agustus 2020 dengan kapasitas 1 Kilo Watt Peak.
• Hasil dari percobaan menunjukkan
system on Grid berjalan dengan baik.
• Percobaan system off Grid pada
Pembangkit Listrik Tenaga surya
9 Kamis, 20 Agustus 2020 dengan kapasitas 500 Watt Peak.
• Hasil dari percobaan menunjukkan
system off Grid berjalan dengan baik.
• Identifikasi perbandingan system off
10 Selasa, 25 Agustus 2020
Grid dan system off Grid.
18
NO Hari, Tanggal Kegiatan
• Pembuatan Hidroponik Tenaga Surya
dengan Pompa AC.
• Percobaan menggunakan inverter
11 Rabu, 26 Agustus 2020 untuk mengubah listrik DC menjadi
dan juga baterai karena daya akan
kurang ketika tidak disimpan di
baterai terlebih dahulu.
• Pembuatan Hidroponik Tenaga Surya
dengan Pompa DC.
• Percobaan tanpa menggunakan
12 Kamis, 27 Agustus 2020
inverter dan hanya menggunakan DC
Volt Transformator dari 20V menjadi
12 V.
• Pembongkaran Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu.
13 Selasa, 1 September 2020
• Pemisahan semua komponen yang ada
pada Pembakit Listrik Tenaga Bayu.
• Identifikasi Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu.
14 Rabu, 2 September 2020
• Pengecekan semua komponen
Pembakit Listrik Tenaga Bayu.
• Maintenance setiap komponen
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu.
• Memperbaiki komponen Pembangkit
15 Kamis, 3 September 2020
Listrik Tenaga Bayu jika ditemukan
kerusakan.
19
NO Hari, Tanggal Kegiatan
• Pengenalan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro.
• Pengenalan setiap jenis turbin yang
20 Rabu, 16 September 2020
ada di antaranya, Turbin Pelton,
Turbin Crossflow, Turbin Francis,
dan Turbin Kaplan.
• Identifikasi rangkaian yang ada pada
Pembangkit Listrik Tenaga
21 Kamis, 17 September 2020 Mikrohidro.
• Pengoprasian dari Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro.
• Identifikasi Pembangkit Listrik
22 Selasa, 22 September 2020 Tenaga Mikrohidro dengan Turbin
jenis Pelton.
• Identifikasi Pembangkit Listrik
23 Rabu, 23 September 2020 Tenaga Mikrohidro dengan Turbin
jenis Crossflow.
• Identifikasi Pembangkit Listrik
24 Kamis, 24 September 2020 Tenaga Mikrohidro dengan Turbin
jenis Francis.
• Identifikasi Pembangkit Listrik
25 Selasa, 29 September 2020 Tenaga Mikrohidro dengan Turbin
jenis Kaplan.
• Penutupan Praktik kerja di P4TK
26 Rabu, 30 September 2020
BMTI Cimahi.
Tabel 0.2 Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja
Komponen Tiang
Komponen tiang merupakan struktur penting dari lampu penerangan jalan umum,
sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari pengguna
jalan umum. Yang dapat juga diartikan sebagai lampu penerangan yang di
pergunakan untuk kepentingan umum, ataupun jalan di lingkungan industri,
perumahan dan di desa-desa. Adapun komponen yang terdapat pada tiang sebagai
berikut :
20
1. Tiang Bulat Single Ornament.
Tiang yang digunakan pada penerangan jalan umum tenaga surya di P4TK
BMTI Cimahi dengan single ornament atau satu buah ornament lampu. Tiang
menjadi 4 bagian yaitu.
a. Tiang Inti sebagai penopang tiang lampu, box panel, dan pelat modul panel.
b. Tiang lampu sebagai tiang yang akan menopang lampu PJU-TS.
c. Pelat dasar sebagai dudukan untuk berdirinya tiang inti.
d. Pelat modul panel sebagai dudukan dari panel sel surya.
Spesifikasi lebih jelas dijelaskan pada tabel 4.3
21
Komponen Kelistrikan
Komponen kelistrikan adalah komponen utama dalam PJU-TS yang di
antaranya adalah modul panel surya, kabel, MC4, solar charge controller, lampu,
juga baterai dan semua komponen terbentuk dalam satu kesatuan akan membentuk
sistem kelistrikan penerangan jalan umum tenaga surya. Adapun komponen
tersebut akan dijelaskan secara rinci di bawah ini.
Spesifikasi Keterangan
Maximum Power (Pmax) 100 Wp
Maximum Power Voltage (Vmp) 19.6 V
Current Power Maximum (Imp) 5.1 A
Open-Circuit (VOC) 24.0 V
Short-Circuit Current (ISC) 5.51 A
Ukuran 108.5 x 67.5 x 2.5 cm
Berat 7.55 Kg
Tabel 0.5 Spesifikasi modul surya monokristalin 100 Wp
22
Gambar 0.2 Spesifikasi Panel Surya
Sumber: Kegiatan Praktik Kerja
2. Kabel
Kabel dalam hal ini berfungsi untuk menghantarkan arus kepada setiap
komponen yang ada pada PJU-TS di P4TK BMTI, Cimahi. Kabel sendiri memiliki
jenis dan spesifikasi yang berbeda beda, tergantung kebutuhan yang akan
digunakan. Adapun spesifikasi yang digunakan untuk pengerjaan PJU-TS di P4TK
BMTI Cimahi akan dijelaskan lebih rinci pada tabel 4.6 dan berikut ini.
23
Gambar 0.3 Konektor MC4 solar surya
Sumber : Kegiatan Praktik Kerja
4. Solar charge controller (SCC)
Dalam pemasangan PJU-TS di P4TK BMTI Cimahi, menggunakan SCC jenis
PWM (Pulse Width Modulator) agar keberlangsungan pengisian baterai dapat
dikendalikan karena sistem PWM akan menurunkan secara perlahan daya yang
masuk ke baterai ketika baterai sudah terisi penuh sehingga mengurangi kejenuhan
dalam baterai. Adapun spesifikasi yang digunakan lebih rinci pada tabel 4.7 dan
gambar 4.4.
Spesifikasi Keterangan
Merek Eveper
Seri LS2024EPD
Max Current 20A
Rated Voltage 12/24V
Jenis PWM
Tabel 0.7 Spesifikasi Solar Charge Controller
24
5. Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan daya yang telah dihasilkan oleh panel surya
dan setelah melewati proses penyaluran arus pada SCC. Daya disimpan karena
PJU-TS hanya menyala pada malam hari sehingga daya dari panel surya tidak dapat
langsung di gunakan untuk penerangan. Adapun spesifikasi baterai yang digunakan
untuk pengerjaan PJU-TS di P4TK BMTI Cimahi dapat dilihat pada tabel 4.8 dan
gambar 4.5 dibawah ini.
Spesifikasi Keterangan
Merek Champion
Seri CP12-100
Battery Voltage 12V
Battery Capasity 100Ah/10Hr
Jenis Kering
Tabel 0.8 Spesifikasi Baterai PJU-TS
25
Spesifikasi Keterangan
Seri SUPSL Series
Tegangan 22-26 V
Lumen 4400
Daya 40 Watt
Umur Lampu 50.000 Hr
CCT 5000K
Tabel 0.9 Spesifikasi Lampu LED
26
Gambar 0.7 Pemasangan Tiang Inti pada Pelat Dasar
Sumber : Kegiatan Praktik Kerja
Setelah tiang inti terpasang tahap selanjutnya adalah pemasangan tiang lampu
yang berfungi untuk tempat lampu terpasang nantinya, pemasangan tiang lampu
sejajar dengan tiang inti bagian atas. Gambar 4.8 memperlihatkan pemasangan
tiang lampu.
27
Gambar 0.9 Pemasangan Dudukan Panel
Tahap terakhir dari pemasangan komponen tiang adalah dengan memasangkan
box panel pada tiang inti. Pemasangan box panel berfungsi untuk tempat baterai,
SCC, dan kabel nanti. Gambar 4.10 memperlihatkan pemasangan box panel pada
tiang inti.
28
Gambar 0.11 Pemasangan Panel Surya
Sumber: Kegiatan Praktik Kerja
29
Gambar 0.13 Proses Pemasangan lampu
Sumber: Kegiatan Praktik Kerja
Proses pemasangan komponen listrik selanjutnya adalah memasukkan baterai
pada box panel, tahapan ini adalah tahapan terakhir dalam proses pemasangan
komponen listrik untuk PJU-TS di P4TK BMTI Cimahi. Gambar 4.14
memperlihatkan baterai yang sudah masuk ke dalam box panel.
3. Pemasangan Kabel
Beberapa pemasangan kabel didahulukan sebelum pemasangan komponen
listrik bertujuan untuk memudahkan pemasangan komponen listrik karena beberapa
kabel harus masuk ke dalam tiang utama dan akan tertutup oleh komponen listrik
nantinya. Tahapan pemasangan kabel dimulai dengan menyiapkan semua kabel
yang akan digunakan untuk pemasangan PJU-TS. Setelah semua kabel tersedia
langkah selanjutnya adalah memasang kabel yang akan terhubung pada lampu dan
30
juga panel surya dan sebelumnya pada kabel yang terhubung dengan panel surya
telah terpasang MC4, pemasangan MC4 ini bertujuan untuk mempermudah
pemasangan antara kabel yang terhubung ke SCC dengan panel surya. Gambar 4.15
memperlihatkan proses pemasangan kabel untuk lampu dan juga panel surya pada
tiang inti.
31
Gambar 4.17 memperlihatkan bahwa pengerjaan PJU-TS telah selesai dan lampu
menyala.
32
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan praktik kerja di P4TK BMTI Cimahi dan membuat laporan
praktik kerja, kesimpulan yang didapat adalah :
1. Pelaksanaan praktik kerja di P4TK BMTI diisi dari mulai pengenalan semua
jenis pemanfaatan energi terbarukan di antaranya ada Bio gas, Mikrohidro,
PTLB dan pemanfaatan PLTS untuk PJU-TS dan Hidroponik tenaga surya
sampai dengan pengerjaan PJU-TS dari mulai spesifikasi sampai dengan
pemasangan.
2. Spesifikasi dari PJU-TS di P4TK BMTI Cimahi terdiri dari dua komponen
utama yaitu komponen tiang dan juga komponen kelistrikan. Komponen tiang
terdiri dari pelat dasar, tiang inti, tiang lampu, dudukan panel surya, dan box
panel. Sedangkan komponen kelistrikan terdiri dari mulai kabel, MC4, lampu,
panel surya, SCC dan juga baterai. Semua komponen itu menjadi satu sistem
yang disebut Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS).
3. Proses pemasangan PJU-TS dilakukan secara bertahap dimulai dengan
memasang komponen tiang, setelah komponen tiang terpasang dilanjutkan
pemasangan komponen listrik pada komponen tiang, dan terakhir setelah
komponen listrik terpasang pada komponen tiang dilanjutkan dengan
pemasangan seluruh kabel dari panel surya-SCC, lampu-SCC, dan baterai-SCC
semua terhubung ke SCC yang akan mengatur pasokan daya ke baterai dan
kapan serta berapa lama waktu menyala dari lampu PJU-TS tersebut.
Saran
Selain kesimpulan yang didapat, berdasarkan pembahasan di atas didapat pula
saran untuk perbaikan dan pengembangan lembaga. Adapun saran-saran yang
didapat sebagai berikut:
1. Menambah lebih banyak pemanfaatan dari energi terbarukan yang lain agar
semakin banyak hal yang dapat dipelajari oleh mahasiswa yang sedang
melakukan praktik kerja.
33
2. Memberikan pembekalan lebih rinci mengenai kegiatan yang akan dilakukan
oleh mahasiswa yang melakukan praktik kerja di P4TK BMTI Cimahi.
34
DAFTAR PUSTAKA
Danny Santoso Mintorogo. (2000). Strategi Aplikasi Sel Surya (Photovoltaic Cells)
Pada Perumahan Dan Bangunan Komersial. DIMENSI (Jurnal Teknik
Arsitektur),28(2),129–141.
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/15736
Manan, S. (2009). Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif yang Effisien, Handal
dan Ramah Lingkungan di Indonesia. Energi Matahari Sumber Energi
Alternatif Yang Effisien, Handal Dan Ramah Lingkungan Di Indonesia, 31–
35. http://eprints.undip.ac.id/1722
35