DISUSUN OLEH:
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTEK INDUSTRI
Di setujui oleh :
Ketua Prodi PTE, Pembimbing PI,
Mengetahui:
Ketua Jurusan,
iii
BIODATA MAHASISWA PRAKTEK INDUSTRI
Nim : 1924152015
No. HP : 085737432098
iv
BIODATA MAHASISWA PRAKTEK INDUSTRI
Nim : 1924152017
No. HP : 082346340619
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan hidayanyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Industri ini
dengan judul “PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT PLTU
JENEPONTO 2x125 MW PT. BOSOWA ENERGI”
Laporan Praktek Industri ini disusun sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Diploma IV di Universitas Negeri Makassar Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Program Studi D4 Teknik Elektro.
1. Ayahanda dan ibunda tercinta serta seluruh keluarga yang telah memberikan
bantuan baik material maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Industri.
2. Bapak Dr. Muh. Yusuf Mappeasse, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Makassar.
3. Bapak Zulhajji, ST,. MT selaku ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Makassar.
4. Bapak Drs. Massikki, M.Pd. selaku dosen pembimbing Praktek Industri.
vi
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
disebabkan keterbatasan dari penulis. Untuk itu kami sebagai penulis laporan ini
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Laporan
Praktek Industri ini.
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Makassar khususnya dan seluruh
pembaca pada umumnya.
Penuli
vii
DAFTAR ISI
BIODATA PESERTA..................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...................................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………x
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................6
I.5. Manfaat................................................................................................................7
vii
i
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................13
IV.3.1. Boiler.......................................................................................................33
IV.3.2. Turbin......................................................................................................47
IV.3.3. Generator................................................................................................49
IV.3.4. Transformator.........................................................................................51
BAB V PENUTUP......................................................................................................52
V.1. Kesimpulan......................................................................................................51
V.2. Saran................................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................54
LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
6
I.4. Tujuan Khusus
I.5. Manfaat
7
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN
Visi
1. Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumpu kembang,
unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2. Menjadi unit pembangkitan yang handal, efisien dan berwawasan
lingkungan.
8
Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lainnya yang terkait,
berorientasi kepada pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang
saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
6. Melaksanakan pemeliharaan yang berorientasi kepada ”On Condition
Base Maintenance” serta selalu mengikuti dan memperlihatkan buku
petunjuk pabrik dan pengalaman operasi.
7. Memantau dan mengendalikan secara terus menerus pengaruh operasi
pembangkitan terhadap mutu.
8. Kecelakaan nihil.
9
2.3 Struktur Organisasi
10
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
11
panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah
menjadi uap.
Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperature tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik
berupa putaran.
Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet
dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik
dari terminal output generator.
Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
12
BAB IV PEMBAHASAN
Water treatment plant adalah salah satu unit PLTU yang berfungsi
untuk mengubah air laut menjadi air murni (H20) untuk air umpan boiler
(Demin Water) dengan konduktiviti <0,02 µS. Proses Demineralisasi air
tawar ini memanfaatkan prinsip pengikatan ion-ion menggunakan resin
penukar ion.
Air umpan boiler sangat dijaga tingkat kemurniannya karena air ini
dalam tugasnya sebagai fluida kerja maupun fluida pendingin akan melalui
bagian-bagian peralatan pada pembangkit yang terbuat dari logam. Oleh
karena sifat logam yang dapat terkorosi inilah tingkat kemurnian air perlu
dijaga. Parameter-parameter yang perlu diperhatikan dalam produksi air
demin dalam Water Treatment Plant ini adalah sebagai berikut:
13
Adapun tahapan proses pengolahan air baku (air laut) menjadi air demin
digambarkan di diagram Alir Water Treatment Plant:
A. Intake
14
Intake merupakan tempat masuknya air laut sebagai air baku pada
instalasi pengolahan air (Water Treatment Plant). Intake juga merupakan
tempat penyaringan air laut yang pertama dilakukan sebelum masuk ke
proses pengolahan selanjutnya. Pada jalur masuk intek dipasang jaring-
jaring yang berfungsi untuk menyaring material besar seperti kayu, dan ikan
besar.
15
Koagulasi adalah suatu proses pemisahan padatan yang tersuspensi
dalam air melalui proses kimia. Zat kimia yang ditambahkan yaitu PAC (Poli
Aluminium Clorida) yang berfungsi untuk mengikat partikel-partikel kecil
menjadi partikel besar yang mengendap ke bawah dan natrium hipoclorid
yang berfungsi untuk membunuh lumut dan mikroorganisme.
C. Filter Basin
16
umpan untuk ke MMF. Pada bagian ini berjalan secara terus menerus
sehingga terdapat saluran pembuangan apabila di tangki sudah full menuju
WWTP (Waste Water Treatment Plan).
17
Gambar 4.7 MMF (Multi media Filter)
18
G. Catridge Filter
19
klorin adalah karena catridge filter mempunyai bahan yang tidak tahan
terhadap klorin. Bila terpapar pada klorin, maka serat catridge akan meluruh.
Sedangkan tujuan ditambahkannya anti skalant adalah untuk mencegah
terbentuknya endapan pada RO yang dikhawatirkan akan menyumbat RO dan
mengganggu kinerja dan efisiensi RO.
H. RO 1 (Reverse Osmosis)
20
I. Fresh Water
J. RO 2 (Reverse Osmosis)
21
Gambar 4.13 Brackish Water Reverses Osmosis (BWRO)
K. Middle Tank
Tempat penampungan air yang berasal dari RO2 atau brackish water
reverses osmosis (BWRO) yang kemudian diteruskan ke mixed bed.
L. Mixed Bed
22
Proses ion exchange adalah proses penghilangan kandungan mineral
pada air, seperti : na, mg. k, ca dll. yang sesuai dengan persyaratan standar air
pengisi boiler .
Di mixed bed, resin kation dan anion dicampur equably dalam satu
exchanger. Jadi bisa dianggap sebagai sistem bed bertingkat senyawa disusun
oleh banyak resin kation dan resin anion diatur secara bergantian.
Pertukaran kation dan pertukaran anion dilanjutkan secara bersamaan.
H +
berasal dari pertukaran model H dan OH- yang berasal dari model
pertukaran OH diakumulasikan bersama-sama dan mereka bereaksi satu sama
lain. Reaksi pertukaran total berlangsung sepenuhnya. Jadi kualitas air keluar
dari mixed bed jauh lebih baik dengan conductivity 0,1 - 0,2 µS dan PH 6,57.
23
M. Demin Water Tank
Adalah penampung air produk hasil dari mixed bed. Air dari Demin
Water Tank dialirkan menuju boiler untuk digunakan sebagai fasa siklus uap.
24
Pada Coal handling System di PLTU Jeneponto ada tiga proses
utama dalam penanganan batu bara yaitu:
1. Stacking
Stacking adalah proses pengangkutan batu bara dari tongkang
menuju ke coal yard. Dimana pada jetty dilakukan pembongkaran
batu bara. Batu bara dari kapal/tongkang dibongkar dengan
menggunakan Grab ship unloader, dimasukkan ke hopper kemudian
diteruskan ke belt conveyor. Dalam sekali pengambilan batu bara
menggunakan grab dapat terangkut sekitar 6 ton dan hopper dapat
menampung batu bara sekitar 14 ton. Pada hopper terdapat vibrator
yang akan menggerakkan hopper sehingga batu bara akan turun ke
belt conveyor. Selanjutnya batu bara akan melalui Belt Conveyor (C1),
(C2), (C3), (C7) kemudian SR (Stacker Reclaimer) dan batu bara di
tumpuk di Coal Yard.
2. Reclaiming
Reclaiming adalah proses pengambilan kembali batu bara yang
ada di coal yard menuju ke coal bunker. Reclaiming ini dapat melalui
2 jalur yaitu:
Melalui Belt Conveyor 7 (C7), (C4), Chruser, (C5), (C6)
kemudian akan masuk kedalam bunker. Dalam proses
pengambilanya menggunakan SR (Stacker Reclaimer) yang
dilengkapi oleh bucket conveyor.
Melalui Belt Conveyor 8 (C8), (C4), Chruser, (C5), (C6)
kemudian akan masuk kedalam bunker. Dalam proses
pengambilanya menggunakan bulldozer yang akan mendorong
batubara sehingga batubara akan jatuh ke Belt Conveyor 8(C8).
25
3. Fetching
Fetching adalah proses pengangkutan batu bara dari jetty ke coal
bunker. Dimana dalam proses pengangkutanya akan melalui SU (Ship
Unloader), Belt Conveyor 1 (C1), (C2), (C3), (C4), Chruser, (C5),
(C6) kemudian akan masuk kedalam bunker.
Secara garis besar Coal Handling Area PLTU Bosowa Jeneponto terbagi
menjadi:
A. Jetty/Unloading Area
26
B. Coal Yard
1. Belt Conveyor
27
conveyor dan ditopang oleh roller-roller yang berfungsi untuk
mempermudah jalanya belt conveyor. Jalur belt conveyor pada coal
handling system PLTU Jeneponto terdiri dari C1, C2, C3, C4A, C4B,
C5A, C5B, C6A, C6B, C7, C8.
2. Crusher
28
4. Vibrator
29
5. Magnetic Separator (MS)
30
7. Coal Bunker
31
10. Dust collector
Berfungsi untuk mengisap debu batubara dalam bunker, secara
garis besar peralatan ini terdiri dari blower penyedot debu dan bag
filter.
32
abu batu bara yaitu Fly Ash (halus), Pyrite ash (agak kasar) dan Bottom
Ash (kasar).
Fly Ash
Bottom Ash
4.3.1 Boiler
33
Gambar 4.27 DuaUnit Boiler PLTU Jeneponto
34
atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan, (2) Air
make-up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari
luar ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi
boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan
awal air umpan menggunakan panas dari gas buang.
35
Spesifikasi Boiler Pulverized PLTU Jeneponto:
Manufact : Hangzhou Boiler
Group Co. Ltd. (RRC)
Boiler MCR Steam Flow : 220 t/h
Boiler Peak Steam Flow :242 t/h (Intermediate Peak
Loading)
Main Steam Outlet Temperature : 540 ºC
Main Steam Outlet Pressure (g) : 9.8 MPa
Nominal Steam Pressure : 13,8 MPa
Nominal Steam Temperature : 540oC
Feed Water Temperature : 243 ºC
RH Steam In/Out Temperature : 317/540 ºC
RH Steam In/Out Pressure : 2,44/2,26 Mpa
Feed Water Inlet Temperature : 224 ºC
Exhaust Gas Temperature : ±145 ºC
36
Listrik
Super Heater HP IP LP Generator
Uap Uap
Bunker
cairan
Separat
or
cyclone
Drum Boiler Reheater
Make up Water
Condenser Tank
Down comer
Coal feeder
Furnace
Condensate pump
Economizer
Coal Mill
Gland
Steam
Heater
Deaerator
HIGH Ket :
PRESSURE
HEATER = Jalur Batubara
Boiler feed pump Low Pressure
Heater
= Jalur Air
= Jalur Uap (Steam)
1. Steam Drum
37
Gambar 4.29 Steam Drum
2. Superheater
38
3. Hight Pressure Turbin
4. Reheter
5. Economizer
6. Downcomer
39
valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila
jumlah busa sudah melewati batas yang ditentukan.
9. Kondensor
40
Posisi kondensor umumnya terletak dibawah turbin
sehingga memudahkan aliran uap turbin untuk masuk kondensor
karena grafitasi. Selain itu kondesor juga merupakan tempat
penambahan air demin dari make up water tank untuk menambah
volume air umpan boiler.
41
umpan di dalam boiler. LP heater menggunakan uap ekstraksi
dari intermediate pressure turbin dan low pressure
turbin.Temperatur air keluaran sekitar 130°C.
13. Deaerator
42
14.Boiler Feed Pump
1. Coal Bunker
43
Gambar 4.32 Coal Bunker
3. Puverizer/ Mill
44
dihembuskan udara primer ke mill. Udara primer dihasilkan oleh
45
primary air fan (PAF) dan dipanaskan pada air preheater
sehingga cukup untuk mengeringkan bubuk batu bara. PLTU
Jeneponto terdiri 4 unit coal mill untuk 1 unit Boiler, dengan
menggunakan tipe Bowl mill.
46
5. Seal Air fan (SAF)
6. Oil burner
47
7. Furnace
4.3.2 Turbin
48
Perubahan energi panas menjadi energi kinetik terjadi didalam
nosel (sudu diam) turbin, sedangkan perubahan energi kinetik menjadi
energi mekanik dalam bentuk putaran rotor turbin terjadi pada sudu jalan
turbin.
49
pada selisih banyaknya panas uap sebelum dan sesudah ekspansi. Selisih
banyaknya panas uap sebelum dan sesudah ekspansi didalam turbin
dinamakan penurunan panas/heat drop.
Pada PLTU Jeneponto menggunakan turbin uap N125-13.24/535/535
dengan daya 125 MW.
4.3.3 Generator
50
energi didalam generator adalah dengan memutar medan magnet didalam
kumparan. Rotor generator sebagai medan magnet menginduksi
kumparan yang dipasang pada stator sehingga timbul tegangan diantara
kedua ujung kumparan generator. Untuk membuat rotor agar menjad i
medan magnet, maka dialirkan arus DC ke kumparan rotor. Sistem
pemberian arus DC kepada rotor agar menjadi magnet ini disebut
eksitasi.
51
4.3.4 Transformator
(a) (b)
Gambar 4.37 Trafo Utama (a) dan Pemakaian Sendiri (b)
52
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
53
5.2 Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
55
L
A
M
P
I
R
A
56
N
57
58
DAFTAR HADIR PRAKTEK INDUSTRI
BULAN KE : 1
HARI/PARAF
Nama Nim SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT KET
PARAF PARAF PARAF PARAF PARAF
Djuanda Duli
DAFTAR HADIR PRAKTEK INDUSTRI
BULAN KE : 2
HARI/PARAF
Nama Nim SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT KET
PARAF PARAF PARAF PARAF PARAF
Djuanda Duli
Djuanda Duli
63
64