Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIND)

DI PT PLN (PERSERO) UPDK BENGKULU


UL PLTA MUSI

‘SISTEM KERJA GENERATOR’

Disusun Oleh :
Nama : Aldi Anggara
Kelas : XII TITL 2
Program Studi : Ketenaga Listrikan
Program Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 5 KEPAHIANG
Alamat Jalan Raya Kepahiang – Curup, Pekalongan, Kab Kepahiang,Provinsi Bengkulu
TAHUN AJARAN 2021-2022

I
KATA PENGANGTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis senantiasa panjatkan atas kehadiran Allah
Subhanahu Wa Ta’ala karena berkat rahmat dan hidaya-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Industri di PT. PLN (Persero) UPDK Bengkulu UL PLTA
Musi, serta dapat menyusun laporan yang berjudul “GENERATOR”. Tanpa pertolongan-
Nya penulis tidak akan mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Dalam kesempatan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, baik berupa moral dan material yang sangat berarti dalam penyelesaian laporan ini.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan motivasi terhadap
terlaksananya Praktek Kerja Industri (Prakerind) ini.

2. PT.PLN (Persero) UPDK Bengkulu Unit Layanan PLTA Musi yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan Praktek Kerja
Industri (Prakerind).

3. Bapak Helmi Johan,S.Pd M.P.d selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Kepahiang
4. Linda Wati,SP.d selaku Kepala Prodi Kelistrikan di SMK Negeri 5 Kepahiang
5. Bapak Hendra Hutagaol,M.Pd Selaku pembimbing di Sekolah SMK Negeri 5
Kepahiang.
6. Bapak Martin Wahyunus selaku Menager Unit Layanan PLTA Musi.

7. Bapak Eko Noviarman Roes Pejabat Pelaksana K3L dan Keamanan di Unit Layanan
PLTA Musi.

8. Bapak Rizki Putra Selaku Supervisor HAR

9. Pihak Pemeliharaan sekaligus Pembimbing yang telah memberi arahan selama


Prakerind.

10. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penulisan Laporan Praktek Kerja Industri dapat terselesaikan.

II
LEMBAR PENGESAHAN ULPLTA

MUSI LAPORAN INI TELAH

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Ujan Mas, 2022

Pembimbing Lapangan Supervisor Pemeliharaan

YODIN JUHARI RIZKI PUTRA

MANAGER UNIT

MARTIN WAHYUNUS

vi
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN INI TELAH DISETUJUI

DAN DISAHKAN OLEH:

Kepala Bidang Studi Guru Pembimbing

LINDA WATI,S.pd HENDRA HUTAGAOL,M.pd

NIP :197809302011012006 NIP :198507122014021001

Diketahui,

Kepala Sekolah

ABDUL KADIR SE. MPd

NIP.197704272010011008

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................I
KATA PENGANTAR.......................................................................................II

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN...............................................III

HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH.........................................................IV

DAFTAR ISI.......................................................................................................V

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PRAKERIN.........................1


B. TUJUAN PRAKERIN............................................................................2
C. ALASAN PEMILIHAN LOKASI PRAKERIN.....................................2
D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN.........................................2
BAB II SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN............................................3

A. URAIAN UMUM..........................................................................................3

2.1 Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi PLTA MUSI....................3


2.1.1 Sejarah Singkat PLTA Musi...................................................3
2.1.2 Struktur Organisasi Lembaga.................................................4
2.2 Unit Kerja Praktek............................................................................5
2.2.1 Intake Dam..............................................................................5
2.2.2 Surge Tank..............................................................................6
2.2.3 Penstock..................................................................................6
2.2.4 Power House...........................................................................7
2.3 Lokasi dan Tata Letak Lembaga......................................................8

vi
BAB III PEMBAHASAN GENERATOR...............................................................8

3.3 Generator....................................................................................................8
3.3.1 Bagian-bagian Generator...................................................................9
3.3.2 Persamaan dan perbedaan Generator AC dan Generator DC.........10
3.3.3 Fungsi Generator PLTA..................................................................11
3.3.4 Generator PLTA..............................................................................11
3.3.5 Prinsip kerja Generator PLTA...................................................11-12
4.4 Bagian-bagian utama Generator PLTA...................................................13
4.4.1 Rotor.................................................................................................13
4.4.2 Stator...........................................................................................14-15
BAB IV JENIS - JENIS MAINTENANCE ( PERAWATAN ) .......................16-18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................19
Daftar pustaka.......................................................................................................20
Lampiran ...........................…................................……………………………..21-23

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prakerind adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai program
bersama antar SMK (Dikmenjur, 2008) disebutkan. Prakerin adalah pola penyelenggaraan
diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai
Institusi Pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan
sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk
alternatif pelaksanaan seperti Day Release, Block Releasa, dan sebagainya.

Kemudian dalam jurnal program Prakerin (1999: 1) dijelaskan bahwa prakerin adalah
suatu komponen praktek keahlian profesi. Berupa secara terprogram dalam situasi
sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional yang dilakukan
industri.

Pembelajaran di dunia kerja (Industri) tersebut merupakan bagian integral dan program
diklat secara menyeluruh, karena itu materi yang di pelajari dan kompetensi yang dilatihkan
harus jelas kaitan dengan profil kompetensi tamatan yang telah ditetapkan program diklat
disusun dan dilaksanakan bersama secara bertanggung jawab antara sekolah dan industri,
serta di dukung oleh PT. PLN (Persero) mewakili industri dan tokoh masyarakat yang
mewakili dan masyarakat umum.

Lebih lanjut dalam Undang-Undang Prakerin Dikmendikti, (2003) diungkapkan bahwa


Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah program wajib yang harus diselenggarakan oleh
sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib
diikuti oleh siswa/warga belajar, Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri dan membantu
peserta didik untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali
siswa dengan nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya, dari beberapa pernyataan
tersebut, maka dalam penelitian ini Prakerin didefinisikan sebagai penyelenggaraan
pendidikan yang mengintegrasikan kegiatan pendidikan (teori) disekolah dengan kegiatan
pendidikan (praktek) di dunia industri.

Maka dapat penulis simpulkan bahwa Praktek kerja industri adalah suatu strategi
dimana setiap siswa mengalami proses belajar melalui kerja langsung pada pekerjaan yang
sesungguhnya. Dengan praktek kerja industri ini peserta didik memperoleh pengalaman
dengan bahan kerja serta membiasakan diri dengan perkembangan-perkembangan baru..

1
B. TUJUAN PRAKERIN
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan sistem ganda
bertujuan untuk:
A. Menambah pengetahuan tentang UL PLTA
B. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas
dan profesional.
C. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai proses
dari pendidikan.

C. ALASAN PEMILIHAN LOKASI PRAKERIN


Dalam pemilihan lokasi (PRAKERIN) praktek kerja industri penyusun
mempertimbangkan beberapa hal dalam pemilihan tempat praktek kerja industri
(PRAKERIN) yaitu:
1. Tempatnya sesuai dengan jurusan yang dipilih saya yaitu Teknik Instalasi Tenaga
Listrik
2. Supaya saya mendapatkan pengalaman yang lebih luas tentang Teknik Instalasi Tenaga
Listrik.
3. Saya juga ingin mengetahui tentang Teknik Instalasi Tenaga Listrik secara langsung .

D.Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu Pelaksanan

Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan selama 4 bulan, mulai


dari bulan Februarii 2022 sampai dengan bulan Mei 2022.

2. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan di PT.PLN


(PERSERO) PEMBANGKITAN BENGKULU UNIT PLTA MUSI beralamat JL.RAYA
KEPAHIANG-CURUP 72 KM DESA UJAN MAS ATAS KECAMATAN UJAN MAS,
KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU.

2
BAB II

SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

A. URAIAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi UL PLTA Musi

2.1.1 Sejarah Singkat UL PLTA Musi

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi merupakan pembangkit listrik dengan
tipe Run of River. PLTA Musi memanfaatkan aliran air sungai Musi sebagai media
penggerak turbin yang dialirkan menuju Power House. Power House terletak di bawah
tanah dengan kedalaman mencapai ± 400 meter, yang dapat di akses melalui terowongan
sepanjang ± 1300 meter. Daya terpasang sebesar 3 x 70 MW (210 MW), mampu
membangkitkan energi listrik sebesar 1,140 GWh/tahun dan merupakan PLTA terbesar
pertama yang dibangun di provinsi Bengkulu.

Daya listrik yang dibangkitkan PLTA Musi memenuhi dan mensuplai kebutuhan listrik
hampir seluruh wilayah Sumtra melalui interkoneksi jaringan transmisi 150 kV/275 kV
untuk wilayah bagian selatan maupun utara.

Rekomendasi pembangunan berdasarkan hasil studi pendahuluan tentang pembangunan


sumber-sumber tenaga air suatu daerah pada tahun 1965, sehingga pekerjaan lebih lanjut
terhadap rencana pembangunannya dan studi hidro potensial pada tahun 1981-1983.
Implementasi pelaksanaan pembangunan dikoordinasi oleh PT PLN (Persero) Pikitring
Sumbangsel, Babel, Sumbar dan Riau dan perkembangannya di awali langsung oleh PT
PLN (Persero) proyek PLTA Musi yang berkedudukan di Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan
Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Gambar di bawah merupakan Access
Road yang menunjukkan jalan nya air dari Intake Dam sampai Reregulating Dam. Berikut
gambaran umum seputar PLTA Musi:

Gambar 2.1 Access Road PLTA Musi.

3
2.1.2 Struktur Organisasi Lembaga

Gambar 2.2 Struktur Operasi Lembaga

4
2.2 Unit Kerja Praktek

2.2.1 Intake Dam

Intake Dam merupakan sebuah struktur bangunan yang digunakan untuk melepaskan
air secara teratur untuk suplai air untuk menggerakan Runner pada Turbin, pada Intake
Dam terdapat energi potensial air, air tersebut mengalir menuju Penstock kemudian
berubah menjadi enegi kinetik (gerak) air. Aliran air yang masuk ke Intake Dam memiliki
beberapa tahap penyaringan sampah dan tanaman air. Penyaringan tersebut bertujuan agar
air yang masuk pada turbin bebas dari sampah. Dalam beberapa kasus sampah plastik
berukuran kecil sering kali lolos dan ikut masuk kedalam Penstock bersama air.

Gambar 2.2.1 Aliran sungai Musi (kiri) dan Pintu masuk air menuju headrace tunnel (kanan)

5
2.2.2Surge Tank

Surge Tank pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Musi terletak diantara Headrace
Tunnel dan Penstock. Letak Surge Tank dapat di lihat pada gambar 2.4, Dimensi Surge
Tank dirancang berdasarkan massa air Osilasi menghasilkan tekanan hidrodinamika
minimum, sehingga dapat menentukan bentuk, jenis, dan konfigurasi tangki. Pembuatan
Surge Tank bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi tambahan tekanan Penstock
akibat penutupan turbin secara tiba-tiba sehingga menimbulkan tekanan balik pada
penstock. Gelombang yang timbul dapat keluar ke dalam SurgeTank dan tidak
mengakibatkan tambahan tekanan pada Penstock.

Gambar 2.2.3 Surge Tank.

2.2.3Penstock

Pipa Pesat (Penstock) merupakan sebuah pipa yang memiliki aliran tertutup. Aliran
Fluida yang ada di dalam saluran pipa tertutup, baik itu jenis Laminer maupun
Turbulence, pasti mengalami kerugian Head (Head Losses) yang akan mempengaruhi dari
daya yang dihasilkan pada setiap unit pembangkit. Penstock pada PLTA Musi memiliki
Panjang ± 528 meter dan memiliki ketinggian ± 396,4 meter, sehingga didapatkan tekanan
air pada Penstock ± 40 bar

2.2.4 Power House

Power House berisi komponen pembangkit yang tersusun secara sistematis diantaranya
turbin yang digabungkan ke Generator (dapat dilihat pada gambar). Aliran air yang
mengalir menabrak Runner kemudian menggerakan turbin sehingga turbin bergerak.
Putaran pada Rotor yang di Coupling (dipasangkan) dengan Generator menghasilkan
Torsi dan putaran poros turbin. Torsi rotasi ini ditransfer ke Generator dan diubah menjadi
listrik. Power House sendiri merupkan rumah pembangkit, pada PLTA Musi terdapat 3
unit pembangkit yang mana setiap unit pembangkit dapat menghasilkan daya sebesar 70
MW.
6
Gambar 2.2.4 Power house (kiri) dan ilustrasi power house (kanan).

2.2.5 Tailrace Tunnel

Tailrace Tunnel merupakan pipa keluaran air, pada PLTA Musi sendiri Tailrace Tunnel

memiliki Panjang ± 4030 meter.


F

Gambar 2.2.5 Tailrace Outlet (kiri) dan Regulating Dam (kanan).

2.3 Lokasi dan Tata Letak Lembaga

Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Bengkulu beralamat di


Jl. Raya Bengkulu-Curup KM 72, Kel. Ujan Mas Atas, Kec. Ujan Mas, Kab.
Kepahiang. Kode Pos.

Gambar 2.7 Lokasi dan Tata Letak Lembag

7
BAB III

Pembahasaan Generator

3.3 Generator

Generator adaalah komponen kelistrikan yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Secara mudah, berkat adanya generator ini kita bisa menikmati listrik dirumah secara
terus menerus.

Gambar 1 prinsip kerja Generator

Prinsip kerja Generator adalah dengan menggunakan gaya elektromagnetik, dimana ketika
ada konduktor bergerak didalam Medan magnet maka akan aliran listrik yang mengalir pada
konduktor tersebut.

Gambar 2 prinsip kerja Generator

8
3.3.1 Bagian-bagian Generator:

A. Generator AC

Generator AC (Alternatif current) adalah alat mesin yang digunakan untuk menghasilkan
arus listrik bolak-balik. Biasanya, generator AC memiliki dua buah kabel dengan polaritas kutub
positif dan negatif.

Pada generator AC, Medan magnet akan diciptakan oleh Rotor sementara Stator berperan
sebagai konduktor yang akan menerima pergerakan elektron. Artinya, pada generator AC Medan
magnet berputar didalam kumparan listrik. Biasanya Medan magnet tersebut diciptakan
menggunakan permanent magnet, dengan kata lain generator dapat menghasilkan arus AC karena
ada magnet berputar didalam kumparan.

Saat magnet berputar, maka kutub Utara dan Selatan magnet akan bolak-balik ada diposisi
atas dan bawah. Efek dari gerakan bolak-balik ini berimbas pada perpotongan garis gaya magnet
yang selalu bolak-balik dan akan menyebabkan arah juga bolak-balik. Sehingga apabila diukur,
arus AC akan berbentuk gelombang sempurna dengan satu bukit dan satu jurang.

Gambar 3 Arus AC

9
B. Generator DC

Generator DC adalah sebuah perangkat mesin-mesin listrik dinamis yang berfungsi untuk
merubah energi mekanis menjadi energi listrik. Dimana generator itu sendiri yang menghasilkan
arus searah (DC).

Sehingga bisa dikatakan generator dapat menghasilkan arus DC karena kumparan berputar
didalam Medan magnet. Ini karena permanent magnet sebagai penyedia Medan magnet bersifat
statis dengan kutub Utara dan Selatan yang bersifat tetap. Sementara kumparan yang akan
menerima aliran elektron bergerak pada Medan magnet yang statis tersebut. Sehingga perpotongan
garis gaya magnet akan berlangsung searah saja dan arus yang dihasilkan pun searah/DC.

Apabila diukur, maka bentuk gelombang dari arus DC ini hanya terdiri dari bukit saja
tanpa adanya jurang. Karena kumparan berada pada kumparan yang berputar (Rotor) maka
diperlukan komponen tambahan seperti slip-ring. Yang berfungsi menerima arus dari kumparan
yang berputar agar bisa di alirkan ke kabel pengantar .

3.3.2 Persamaan dan perbedaan Generator AC dan Generator DC yaitu:

A. Persamaan Generator AC Dan Generator DC


1. Sama-sama mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, dan
2. Menggunakan prinsip kerja yang sama.
B. Perbedaan Generator AC dan Generator DC
Arus bolak-balik dan arus searah merupakan sama-sama arus listrik meski tipikalnya berbeda pasti
kedua arus ini memiliki sifat dan karakter tersendiri, perbedaan tersebut antara lain:
1. Arus AC ditransfer jarak jauh tanpa kehilangan daya, sementara Arus DC akan kehilangan daya
saat ditransfer semakin jauh.
2. Frekuensi Arus AC berkisaran 50hz-60hz, sementara Arus DC 0hz karena bentuk
gelombangnya tidak sempurna (hanya terdiri dari bukit).
3. Arus AC bisa bergerak berbalik arah pada konduktor, sementara Arus DC hanya bergerak maju
pada suatu konduktor.
4. Secara umum Arus AC digunakan untuk instalasi listrik dengan skala luas, sementa Arus DC
bisa dicapai pada kereta listrik atau perangkat elektronik seperti HP dan laptop.

10
C. Komponen Generator AC dan Generator DC
a. Rotor
Rotor adalah komponen yang berputar (Rotate).
b. Stator
Stator adalah komponen yang diam (State)

Gambar 3.1 Rotor dan Stator

3.3.3 Fungsi Generator PLTA


A. Generator
3.4.1 Generator PLTA
Generator pada unit pembangkit adalah suatu alat yang berfungsi mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Pada dasarnya, listrik dapat dibangkitkan apabila terpenuhi 3 syarat
yaitu:

 Kumparan,
 Medan magnet
 Putaran.
Proses konversi energi mekanik menjadi energi listrik pada generator adalah Dengan memutar
Medan magnet didalam kumparan sehingga (Frekuensi) oleh kumparan dan terjadi GGL (Gaya
Gerak Listrik) dan mengalirkan elektron pada kumparan.

3.4.2 Prinsip kerja Generator PLTA

Suatu Generator pada dasarnya terdiri dari kumparan yang berputar di sekitar Medan magnet.
11
Akibat, putaran tersebut maka terjadi perpotongan garis-garis Medan magnet oleh kumparan
sehingga terjadi induksi pada kumparan yang menimbulkan GGL (Gaya Gerak Listrik). Ujung-
ujung dari kumparan dihubungkan dengan sikat arang yang berguna sebagai penghubung arus dan
tegangan. Jadi. Saat Rotor diputar dan kumparan pada Rotor diberi tegangan DC (Dirent Current)
maka Rotor akan menimbulkan Medan magnet sehingga terjadi GGL pada kumparan stator,
karena pada stator memotong garis-garis Medan magnet stator sehingga diperoleh Medan magnet,
Medan magnet inilah yang menginduksi tegangan AC 3 Fasa ke belitan stator.

 Stator,
 Sinusoidal,
 Slip-ring,
 Brush,
 Medan magnet, dan
 Rotor.

Gambar 3.2 Simulasi prinsip kerja Generator

Proses pembangkitan tegangan-tegangan induksi Rotor diputar dalam pengaruh Medan


magnet, maka akan terjadi perpotongan Medan magnet oleh kumparan pada Rotor. Hal ini akan
menimbulkan tegangan induksi, tegangan induksi terbesar terjadi saat Rotor menempati posisi ini
terjadi perpotongan Medan magnet secara maksimum oleh pengantar.sedangkan posisi jangkar
akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan Medan magnet
dengan pengantar pada Rotor. Daerah mudah ini disebut daerah netral.

12
Gambar 3.3 pembangkitan tegangan induksi\

4.4 Bagian-bagian Utama Generator PLTA

4.4.1 Rotor

Rotor adalah bagian generator yang berputar dan berfungsi untuk membangkitkan Medan
magnet pada Rotor sehingga menghasilkan tegangan.

Gambar 4.4.1 Rotor dan stator

13
4.4.2 Stator

Stator adalah bagian yang tidak bergerak, berisi coil-coil tempat terjadinya fluksi pada saat Rotor
berputar. Setelah mendapatkan industri Medan magnet dari Rotor, stator menghasilkan tegangan
AC 3 Fasa sebagai energi listrik. Bagian-bagian utama stator pada gambar berikut ini adalah data
spesifikasi dari generator yang dipakai di unit PLTA MUSI sebagai beriku:

OUTPUT : 84.500 k VA

VOLTAGE : 11.000 v

CURRENT : 4.435 A

FREQUENCY : 50 Hz

SPEED : 500 rpm

STANDARD : lEC 60034-1 (1992)

RATING : CONTINUOUS

PHASE : 3

POWER FACTOR : 0.85

POLE : 12

MAX RUNAWAY SPEED : 8.30 rpm

SERIAL NO. : 03GT-4501

EX. VOLTAGE : 170 V

FEILD CURRENT : 1.214 A

PROTECTION : l P40

PRIMARY WINDING CONNECTION : 2 DELTA

INSULATION : CLASS F

DATE : MAY-2005

14
Gambar 4.4.2 Data spesifikasi pada generator unit PLTA MUSI

15
BAB IV
Jenis-jenis Maintenance (Perawatan)

A. Jenis-jenis Maintenance (perawatan)

Ada beberapa jenis perawatan yang biasa dilakukan di dunia industri, seperti perawatan
preventif, perawatan korektif, perawatan berjalan, perawatan prediktif, perawatan setelah
terjadi kerusakan, perawatan darurat dan perawatan breakdown.

1. Perawatan preventif

Adalah jenis pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya


kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventive).
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan
penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari
masalah-masalah kerusakan.

2. Perawatan korektif

Adalah jenis pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan


meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat
diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian
rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi
lebih baik.

3. Perawatan berjalan

Di mana jenis pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau


peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-
peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4. Perawatan prediktif

Perawatan dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau


kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan
prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi masalah kerusakan pada peralatan,


dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya.

16
6. Perawatan darurat

Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi


kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Di samping jenis-jenis perawatan yang telah
disebutkan di atas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap
merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:

a. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement Instead of Maintenance)

Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan,


karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat
cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, a t a u banyak komponen
rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.

b. Penggantian yang direncanakan (planned replacement)

Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru,
berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk
melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika
peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara
penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan
yang baru dan siap pakai.

Istilah-istilah yang umum dalam perawatan:

1) Availability

Perioda waktu pada fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk dipakai/


dioperasikan.

2) Downtime

Perioda waktu pada fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/


dioperasikan.

3) Check

Menguji dan membandingkan terhadap alat yang telah dikalibrasikan.

4) Facility Register

Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lainnya adalah inventarisasi


peralatan/fasilitas.

17
5) Maintenance management

Organisasi perawatan pada suatu kebijakan yang sudah disepakati bersama.

6) Maintenance schedule

Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian- kejadian
yang menyertainya.

1) Maintenance planning

Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan,


sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan
datang.

2) Overhaul

Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau


bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.

18
BAB V

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka saya dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:

1. Generator merupakan salah satu komponen kedua yang harus diperhatikan dalam suatu sistem
pembangkit yang berfusi sebagai alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
yang dihasilkan dari aliran fluida.

2. Untuk menjaga keandalan alat-alat pembangkit diperlukan perawatan dan pemeliharaan


secara teratur dan terencana untuk mencegah gangguan.

3. Pada sistem pembangkit terdapat beberapa jenis gangguan yang mungkin terjadi sehingga cara
penanggulangan nya pun berbedaa pula.

4. Agar sistem pada suatu pembangkit dapat berjalan sesuai dengan fungsi nya dengan
baik,diperlukan peralatan protektif dan sistem yang memadai sehingga proses
pengoperasiandapat berjalan dengan lancar.

Saran

Saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun tentunya demi kemajuan dan
kesuksesan laporan ini, sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang membaca dan
memahaminya.

Menjaga nama baik kita sendiri khususnya nama baik sekolah pada umumnya.

Gunakanlah waktu prakerind dengan baik dan serius dalam bekerja dilapangan.

dengan sopan dengan para pegawai perusahaan beserta rekann-rekan yang bersama-sama
melaksaanakan PRAKERIND.

Bersikaplah kreatif dan inovatif serta menyesuaikan lingkungan baru

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=contoh+laporan+pkl+pemeliharaan+generatordi+PLTA+MUSI+untuk+anak+smk&client=tablet
-android-transsion-infinix-rev1&sxsrf=APq-WBt83KR60-Teen3KTX9w0tQXEo75ig
%3A1647916924659&ei=fDc5YuHhJ7-
QseMPsMOdGA&oq=contoh+laporan+pkl+pemeliharaan+generatordi+PLTA+MUSI+untuk+anak
+smk&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAMyBAgeEAo6BAghEApKBAhBGABQ0S
xY_4sBYJCQAWgAcAF4AIABsgKIAfwMkgEHNS42LjEuMZgBAKABAcABAQ&sclient=mob
ile-gws-wiz-serp#sbfbu=1&pi=contoh%20laporan%20pkl%20pemeliharaan%20generatordi
%20PLTA%20MUSI%20untuk%20anak%20smk

20
LAMPIRAN

Pembersihan Air Cooler

Pembersihan Cooling Water Sistem

21
Pembersihan Filter Air

Turbin Unit Dua

22
Generator Unit Dua

Pembersihan Panel Di MCH

23

Anda mungkin juga menyukai