Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PEMELIHARAAN ISOLATOR TUMPU 20 KV JARINGAN DISTRIBUSI


PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG

Oleh :

DEA APRIANI
3082021051

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO & TEKNIK
INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI KETAPANGs
2024

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK


PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG

DEA APRIANI
NIM. 3082021051

Telah Siap Diseminarkan dalam Seminar Kerja Praktik

Dosen Pembimbing

AKHDIYATUL, S.ST, M. T.
NIP.198405042019031007

ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPANGAN

KERJA PRAKTIK
PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG

DEA APRIANI
NIM. 3082021051

Telah selesai melaksanakan Kerja Praktik dengan baik dan benar

Pembimbing Lapangan

MIRDA DEWANGGA KUSUMA


NIP.9719670ZY

iii
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR

LAPORAN KERJA PRAKTIK


PT. PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG

Dari Tanggal : 30 Oktober 2023 – 30 Desember 2023

Oleh :

DEA APRIANI
NIM. 3082021051

untuk mata kuliah Laporan kegiatan praktik ini telah diseminarkan didepan
penguji Program Studi Teknologi Listrik dan dinyatakan memenuhi
persyaratan Kerja Praktik

Ketapang, 30 Desember 2023

Dosen Penguji Dosen Pembimbing

NORMANSYAH, S.T., M.T. AKHDIYATUL, S.ST., M.T


NIP. 197609212021211002 NIP. 198405042019031007

Mengetahui,
Ketua Jurusan

YUDI CHANDRA, S. ST., M. T


NIP. 198609232019031005

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja
Praktik (KP) di PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG yang dilaksanakan
selama delapan minggu terhitung dari tanggal 30 Oktober 2023 sampai dengan
30 Desember 2023. Sholawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW
yang membawa ajaran kebenaran dan pedoman kepada sahabat serta seluruh
umat manusia.
Kerja Praktik (KP) ini merupakan mata kuliah wajib bagi setiap
mahasiswa jurusan Teknik Elektro dan Teknik Infomatika Politeknik Negeri
Ketapang. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mendapat gambaran langsung
tentang ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dan menambah pengalaman
yang berhubungan dengan ilmu keteknikan secara khusus. Pada pembuatan
laporan ini penulis mengambil judul “Pemeliharaan Isolator Tumpu 20 kV
Jaringan Distribusi” sebagai tugas khusus.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktik (KP) ini penulis mendapatkan banyak
bantuan dan bimbingan dalam penyusunan laporan. Maka penulis ucapkan rasa
hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-
pihak yang terkait itu diantaranya sebagai berikut.
1. Bapak Irianto Sastro Prawiro, S.ST., M.MA. selaku Direktur Politeknik
Negeri Ketapang.
2. Bapak Yudi Chandra, S.ST.,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Ketapang.
3. Bapak Akhdiyatul, S.ST.,M.T selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.
4. Bapak Ivan Suwanda, S.T.,M.T selaku Koordinator Prodi Teknik
Elektro Sdan Teknik Informatika Politteknik Negeri Ketapang.
5. Seluruh dosen dan staf pengajar Politeknik Negeri Ketapang Jurusan
Teknik Elektro dan Teknik Informatika.
v
6. Bapak Blasius Gani, selaku Manager PT PLN (Persero) UP3
Ketapang.
7. Bapak Mirda Dewangga Kusuma, selaku pembimbing lapangan PT
PLN (Persero) UP3 Ketapang.
8. Orang tua dan teman-teman yang sudah mendukung dan memberi
semangat setiap saat.

Tidak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa terima kasih
yang tulus kepada para pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang
berguna seperti saran atau kritik dari para pembaca sangat diharapkan oleh
penulis. Penulis sangat berharap bahwa laporan Kerja Praktik (KP) ini akan
sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambah pengetahuan
bagi kita semua.

Ketapang, 30 Oktober 2023

Penulis

Dea Apriani
3082021051

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...............................................ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPANGAN..............................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR.................................................................iv

KATA PENGANTAR........................................................................................v

DAFTAR ISI.................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................ix

DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................x

DAFTAR TABEL.............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1


1.2. Batasan Masalah .......................................................................................2
1.3. Tujuan Kerja Praktik .................................................................................2
1.4. Manfaat Kerja Praktik ...............................................................................2
1.5. Sistematika Penulisan Laporan....................................................................3

BAB II TINJAUAN UMUM ..............................................................................5

2.1. Sejarah PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG........................................5


2.2. Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG.....................6
2.3. Kegiatan Perusahaan PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG..................7
2.4. Sistem Kerja PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG...............................9

BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK..............................................10

vii
3.1. Kegiatan Umum.........................................................................................10
3.1.1. Pekerjaan Pemeliharaan kabel JTM..................................................10
3.1.2. Pekerjaan Pemasangan sectionalizer atau saklar Seksi Otomatis.....12
3.1.3. Pekerjaan Instalasi pada MCB..........................................................13
3.1.4. Pekerjaan Penggantian Tiang Listrik JTM 20 kV.............................15
3.1.5. Pekerjaan Pemeriksaan Pelanggan kWh 1 Phasa..............................16
3.2. Kegiatan Khusus.........................................................................................18
3.2.1. Pengertian Isolator............................................................................18
3.2.2. Jenis-Jenis Isolator yang dipakai pada Jaringan Distribusi 20 kV....19
3.2.3. Fungsi Isolator..................................................................................20
3.2.4. Pemeliharaan Isolator Distribusi.......................................................22
3.2.5. Hal Utama Dalam Pemeliharaan Isolator Distribusi.........................17
3.2.6. Alat dan Bahan Penggantian Isolator Jaringan Distribusi................18
3.2.7. Tahapan Dalam Penggantian Isolator Distribusi..............................19

BAB IV PENUTUP.........................................................................................27

4.1. Kesimpulan.................................................................................................27
4.2. Saran...........................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2.2. Karakteristik Isolator


Tabel 3.2.6. Alat dan Bahan

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar: 2.1 PT PLN (PERSERO) UP3 Ketapang...................................................4


Gambar: 2.2 Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG............6
Gambar:2.2 Struktur organisasi PT.PLN (Persero) ULP..........................................7
Gambar: 3.1.1. Pemeliharaan Kabel JTM................................................................11

Gambar: 3.1.2 Pemasangan Sectionalizer atau Saklar Seksi Otomatis (SSO)..........12

Gambar: 3.1.3. Instalasi pada MCB.........................................................................12

Gambar: 3.1.4. Penggantian Tiang Listrik JTM 20 kV..............................................13

Gambar: 3.1.5. Pemeriksaan Pelanggan kWh 1 Phasa............................................13

Gambar: 3.2.1. Isolator Tumpu...............................................................................14

Gambar: 3.2.2. Line post (a), Pin post (b)………………………………………………………..…14

x
DAFTAR SINGKATAN

KP Kerja Praktik
PLN Perusahaan Listrik Tenaga
UP3 Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan
ULP Unit Layanan Pelanggan
JTL Jaringan Tegangan Listrik
JTR Jaringan Tegangan Rendah
JTM Jaringan Tengan Menengah
BPUPLN Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik
PKUK Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan
PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Diasel
PLTU Pembangkit Listril Tenaga Uap
SDM Sumber Daya Manusia
SPK Surat Perintah Kerja
SPV Supervisor
SOP Standard Operating Procedure
K3L Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan
K3 Kesehatan, Keamanan, dan Keselmatan Kerja
SUTM Saluran Udara Tegangan Menengah

x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Nilai Hasil Kerja Praktik

Lampiran B Kartu Kegiatan Harian

Lampiran C Surat Permohonan Tempat Magang

Lampiran D Surat Balasan Kerja Praktik

Lampiran E Kartu Bimbingan Kerja Praktik

Lampiran F Dokumentasi Kegiatan Harian

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam program kegiatan Kerja Praktik (KP), penulis selalu
berupaya untuk dapat terlibat langsung dalam semua kegiatan yang
diberikan pembimbing lapangan, dengan harapan mampu memahami
suatu bidang ilmu baik secara teori maupun praktik. Bidang ilmu yang
penulis pelajari pada kegiatan program Kerja Praktik (KP) ini adalah
“Sistem Proteksi Jaringan Distribusi Komponen Isolator 20 kV di PT PLN
UP3 KETAPANG”.
Kerja Praktik (KP) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
meperkenalkan mahasiswa/i secara nyata akan dunia kerja, sesuai dengan
bidang yang ditekuni sehingga diharapkan mampu meningkatkan
wawasan dan pengetahuan. Hal ini dapat dicapai dengan dikenalkannnya
segala kelengkapan pada dunia kerja disertai dengan permasalahan yang
ada didalamnya. Dengan adanya Kerja Praktik (KP) diharapkan
mahasiswa mampu untuk memecahkan masalah yang didapat saat berada
dilapangan sebagai media untuk pengaplikasian ilmu yang didapat dari
pembelajaran saat berkuliah.
Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik
yang terpasang pada generator, trafo tenaga, sistem transmisi,dan sistem
distribusi yang dipergunakan untuk mengamankan sistem dari gangguan
atau beban lebih, dengan cara memisahkan bagian sistem tenaga listrik
yang terganggu, sehingga sistem kelistrikan yang tidak terganggu dapat
terus bekerja ( mengalirkan arus kebeban atau konsumen ). Jadi pada
hakekatnya pengaman pada sistem tenaga listrik yaitu mengamankan
seluruh sistem supaya kehandalan tetap terjaga. Isolator pada sistem
transmisi tenaga listrik di sini berfungsi untuk penahan bagian konduktor
terhadap ground. Isolator di sini bisanya terbuat dari bahan porseline,

x
tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan di sini.
Bahan isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi
kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar)
untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai
pertahanan fungsi Isolator tersebut.Kondisinya harus kuat terhadap
goncangan apapun dan beban konduktor. Dengan pelaksanaan Kerja
Praktik (KP) di PLN (Persero) ULP Ketapang,kegiatan Kerja Praktik (KP)
terbentuknya tenaga profesional, tenaga yang memiliki seperangkat
pengetahuan, keterampila nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesi
dibidang kelistrikan serta mampu menerapkan dalam kehidupan dunia
kerja yang nyata.

1.2. Batasan Masalah


Dalam kegiatan kerja praktek banyak pekerjaan yang secara umum
dilakukan, karena pada prinsipnya kerja praktek merupakan penerapan
kegiatan praktik yang dilakukan setiap semester. Secara spesifik jenis
pekerjaan khusus yang dilakukan praktik adalah melakukan pemasangan
Isolator Tumpu 20 kV, yaitu pada jaringan tegangan menegah ( JTM ).
Yang dalam laporan ini dibahas sebagai Batsan Masalah.
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan kerja praktik ini adalah :
1. Mampu melakukan pekerjaan mengenai tata cara pemasangan Isolator
Tumpu 20 kV.
2. Mampu melakukan pekerjaan perawatan, pemeliharaandan penggantian
komponen pada Isolator Tumpu 20 kV.
1.4. Manfaat

Adapun manfaat kegiatan kerja praktik ialah :


1. Mahasiswa atau praktikan dapat merencanakan pemasangan Isolator
Tumpu 20 kV.
2. Mahasiswa atau praktikan dapat merencanakan kegiatan perawatan,
pemeliharaan dan penggantian komponen sistem pada Isolator

x
Tumpu 20 kV.

x
1

1.5. Sitematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan laporan ini dengan judul “Proteksi
Jaringan Distribusi menggunakan Isolator 20 Kv di PT PLN ( Persero )
UP3 Ketapang” ini disusun dalam empat bab, dengan susunan sebagai
berikut :

BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini akan menjelaskan latar belakang masalah kenapa
KP harus diterapkan, batasan masalah yang diambil penulis,
tujuan dalam melaksanakan KP, manfaat dari KP, dan
sistematika penulisan laporan KP
BAB II : Tinjauan Umum
Pada bab ini menjelaskan tentang sejarah instansi tempat
Kerja Praktik (KP), struktur instansi tempat Kerja Praktik
(KP), kegiatan instansi tempat Kerja Praktik (KP), dan sistem
kerja tempat Kerja Praktik (KP).
BAB III : Hasil Pelaksanaan Kerja Praktik
Pada bab ini menjelaskan materi yang diambil berdasarkan
judul laporan serta menjelaskan kegiatan umum dan kegiatan
khusus.
BAB IV : Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh
pembahasan dan saran- saran atas pelaksanaan penulisan
laporan Kerja Praktik (KP) ini

x
1

BAB ll
TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah Singkat PT PLN (PERSERO) UP3


KETAPANG
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia
mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak dibidang
pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan
Belanda tersebut oleh Jepang di awal Perang Dunia.
II.Proses peralihan kekuasaan kembali tejadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW
(mega watt).

Gambar 2.1 PT PLN (Persero) UP3 Ketapang

x
1

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU- PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak
di bidang listrik, gas, dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965.
Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik
Negara Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha
Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi
kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun
1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan
umum hingga sekarang.
PT PLN (Persero) Kota Ketapang terdapat dua Unit yaitu ULP (Unit
Layanan Pelanggan) dan di atas ULP terdapat juga UP3 (Unit Pelaksanaan
Pelayanan Pelanggan) yaitu PT PLN (Persero) Kota Ketapang.
PT PLN (Persero) ULP Ketapang berdiri sejak 1981 pada masa PT PLN
(Persero) Ketapang hanya meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD)
yang berkapasitas 2MW (Mega Watt), dan saat itu cukup untuk memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat Ketapang dan seiring bertambah nya masyarakat
di Ketapang Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) tidak mampu untuk
menyuplai pelanggan di Ketapang dan saat itu PT PLN mendirikan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTD) yang berkapasitas 2x10 MW (Mega Watt) untuk
membantu dalam menyuplai listrik di Ketapang.
PT PLN (Persero) Ketapang Kota beralamat di jalan M.Tohir Ketapang,
lokasi ini di terapkan oleh pemerintahan agar PT PLN (Persero) Ketapang dapat
menjalankan aktivitasnya pada daerah atau tempat yang dianggap cukup
strategis sehingga kinerja PT PLN (Persero) Ketapang dapat berjalan dengan
lancar untuk mewujudkan visi dan misi dalam meningkat kan kesejahteraan
hidup masyarakat yang berkelanjutan melalui penyediaan tenaga listrik di
Ketapang.
Adapun visi dan misi PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG adalah
sebagai berikut :

x
1

Visi :
Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan
Pelanggan untuk Solusi Energi.
Misi :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitias
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatasn usaha yang bewasasan lingkungan.

2.2. Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) UP3


KETAPANG
Berikut struktur organisasi PT.PLN (Persero) UP3 KETAPANG KOTA
dapat dilihat pada gambar 2.2.1,dibawah ini :

x
1

Sumber Dokumentasi KP, 2023

Gambar 2.2.1 PT PLN (Persero) UP3 Ketapang.

Berikut struktur organisasi PT.PLN (Persero) ULP KETAPANG KOTA


dapat dilihat pada gambar 2.2.1,dibawah ini :

Sumber Dukumentasi KP, 2023

Gambar 2.2.1 PT PLN (Persero) UP3 Ketapang.

x
1

2.3. Kegiatan Perusahaan PT PLN ( PERSERO ) UP3


KETAPANG

Perusahaan PT PLN (PERSERO) UP3 Ketapang adalah


perusahaan yang dipimpin oleh manajer dan pegawai dibawahnya
yang memiliki tugas dan wewenang masing-masing serta fungsi dari
kedudukannya. Berikut penjelasan dan fungsi dari masing-masing
bidang :

1. Manajer

Manajer Unit Layanan Pelanggan adalah bertanggung jawab


dalam pelayanan pelanggan, pembacaan meter dan pengelolaan
rekening, pengendalian pendapatan, pengendalian losses
pemutusan/penyambungan dan penertiban, pemeliharaan operasi
distribusi dan pengendalian konstruksi distribusi, melaksanakan
administrasi dan keuangan, serta membina hubungan kerja,
kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra
perusahaan serta mewujudkan Good Corporate Governance.
Fungsi Manajer Unit Layanan Pelanggan adalah sebagai berikut :
1) Mengelola dan mengevaluasi pelayanan pelanggan, pembacaan
meter dan rekening listrik.
2) Mengelola, mengevaluasi dan menganalisis pendapatan, losses,
pemutusan, penyambungan serta penertiban.
3) Mengelola SDM, keuangan serta asset/inventaris perusahaan di
lingkungan kerjanya.
4) Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas-tugas
supervisor.

2. SPV Pelayanan Pelanggan & Administrasi

Supervisor Pelayanan Pelanggan dan Administrasi


bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pelayanan pelanggan yang meliputi informasi pelayanan, pelayanan

x
1

Pasang Baru (PB)/Perubahan Daya (PD)/layanan lainnya,


administrasi.
Fungsi Supervisor Pelayanan Pelanggan antara lain sebagai
berikut :
1) Memantau dan menganalisis pelayanan PB/PD, penyambungan
sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan, balik nama
pelanggan dan perubahan lainnya serta pengaduan pelanggan
yang berhubungan dengan sambungan tenaga listrik.
2) Melaksanakan proses pelaksanaan penerbitan dan pengendalian
Perintah Kerja (PK) dan Surat Perintah Kerja (SPK)
3) Memantau penerimaan pembayaran BP/UJL, penyambungan
sementara, biaya perubahan, tagihan susulan dan biaya lainnya
serta rekonsiliasi penerimaan pendapatan penjualan energi listrik
dengan fungsi terkait secara harian.

3. SPV Teknik

Tugas pokok Supervisor Teknik adalah bertanggung jawab terhadap


pelaksanaan penyusunan rencana dan pelaksanaan pekerjaan
Pemeliharaan Operasi Distribusi dan Pengendalian Konstruksi Distribusi
yang meliputi survei, operasi jaringan distribusi, perencanaan kebutuhan
material dan pemasangan (trafo, JTR, SR & APP), pengendalian
konstruksi, pengelolaan data aset jaringan distribusi, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. Fungsi Supervisor Teknik
adalah sebagai berikut
1) Melaksanakan pemeliharaan jaringan distribusi tegangan
menegah, transformator serta jaringan tegangan rendah.
2) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanakan kontrak kerja sama
pelayanan gangguan dan pemeliharaan serta kontrak kerja
lainnya.
3) Menyusun rencana kebutuhan material dan pengendalikan
kebutuhan material pemeliharaan dan material PDP.
4) Mengusulkan pemegang/penanggung jawab tang segel operasi
x
1

distribusi, pelayanan gangguan, penertiban, pemutusandan


penyambungan, pemeliharaan serta kontruksi.

x
1

4. Supervisor Transaksi Energi Listrik


Supervisor Transaksi Energi Energi Listrik mempunyai tujuan utama
jabatan mengkoordinasikan kegiatan pembacaan meter (Fungsi II), pemasangan,
pengoperasian dan pengendalian Alat Pembatas Pengukuran (APP), Automatic
Meter Reading (AMR), untuk memenuhi standar operasional yang
berlaku.Beberapa tanggung jawan utama Supervisor Transaksi Energi Listrik
adalah :

1) Melaksanakan pengendalian PK penyambungan/pembongkaran


pelanggan daya mulai 41,5 KVA keatas.
2) Memastikan hasil sampling peneraan kWh baru hasil Metrologi dan
teraulang yang dilakukan pihak III.
3) Memastikan kebenaran hasil pemeriksaan seting Meter Elektronik,
CP, CP, Relay dan Pengawatan APP.
4) Memastikan dilaksankannya SOP pemasangan APP.
5) Melaksanakan analisa hasil komisioning test PB/PD atau
penggantian meter pelanggan AMR.

4. SPV Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan dan Lingkungan (K3L)

SPV K3sL adalah jabatan struktural satu tingkat dibawah


Manajer ULP yang memiliki kewenangan sebagai pengelola
keselamatan, kesehatan kerja, keamanan dan lingkungan pada ULP
dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer ULP dengan Level
Supervisor Dasar.
Tugas pokok Supervisor K3 dan Keamanan adalah :

1) Mengelola dan mengawasi Keamanan ULP.


2) Serta pembinaan tentang K3 dan Kemanan di lingkungan karyawan
dan mitra kerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
3) Merumuskan sistem/pola tentang K3 sesuai ketentuan.
4) Menyusun SOP tentang K3 secara periodik untuk ketaatan
pelaksanaan.
x
1

2.4. Sistem Kerja PT PLN (PERSERO) UP3 KETAPANG

Sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT PLN (Persero)


UP3 Ketapang jumlah hari kerja dalam 1 minggu adalah 5 (lima)
hari kerja yang dimulai dari hari Senin sampai hari Jumat. Untuk
jam kerja hari Senin sampai Kamis dimulai dari jam 07.30 WIB
dan berakhir jam 16.30 WIB dan untuk jam kerja hari Jumat
dimulai dari jam 07.00 WIB dan berakhir jam 16.00 WIB.

x
1

BAB III
HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

3.1. Kegiatan Umum


Kegiatan umum yang sering dilakukan di PT PLN (Persero)
Ketapang sangat beragam. Penulis selaku Mahasiswa Kerja Praktik di
PT PLN (Persero) Ketapang ditempatkan dibagian transaksi energi
teknisi listrik. Dalam keseharian penulis mengikuti arahan dari teknisi
listrik penanggung jawab di lapangan dan mengikuti pekerjaan yang
dilakukan disana.

3.1.1. Pekerjaan Pemelihaan Kabel JTM


Pemangkasan sebagai upaya peningkatan kualitas pasokan listrik,
PLN UP3 Ketapang rutin melakukan pemeliharaan dan perawatan jaringan
listrik untuk memastikan kondisi aset-aset kelistrikan dalam keadaan
optimal.

Gambar 3.1.1 Pekerjaan Pemeliharaan Kabel JTM

3.1.2. Pekerjaan Pemasangan sectionalizer atau Saklar Seksi Otomatis


(SSO)
Pemasangan SSO jaringan 20 kV ini dilakukan guna
meminimalisirkan padam meluas akibat gangguan serta mempercepat
proses recovry paska terjadinya gangguan.

x
1

Gambar
3.1.2. Pemasangan SSO

3.1.3. Pekerjaan Instalasi Pada MCB


Pemasangan MCB gratis kerumah pelanggan di lakukan
karena pemakaian pelanggan sudah melebihi batas daya yang telah di
tentukan.

Gambar 3.1.2. Pekerjaan Instalasi Pada MCB

x
1

3.1.4. Pekerjaan Penggantian Tiang Listrik JTM 20 kV

Penggantian Tiang Listrik kropos yang dilakukan karena tiang


sudah begitu lama terpasang sehingga menyebabkan kropos.

Gambar 3.1.4. Penggantian Tiang Listrik

3.1.5. Pekerjaan Pemeriksaan Pelanggan kWh 1 phasa


Pemeriksaan ini dilakukan karena pemakaian pelanggan yang
menurun dari pemakaian sebelumnya, sehingga dilakukan pemeriksaan
untuk melihat kesesuaian antara data pemakaian pelanggan yang
menurun dengan keadaan dilapangan.

Gambar 3.1.6. Pemeriksaan Pelanggan kWh 1 phasa

x
1

x
1

3.2. Kegiatan Khusus


Dari sekian banyak kegiatan yang diikuti penulis selama kerja
praktik di PT.PLN (Persero) UP3 Ketapang. Penulis memilih untuk
membahas tentang Pemasangan Isolator Tumpu 20 kV PLN UP3
Ketapang. Karena penulis bisa secara langsung belajar tentang alat
jaringan Distribusi saluran udara adalah Isolator 20 kV PLN UP3
Ketapang.

3.2.1. Pengertian Isolator

Isolator Fungsi utamanya adalah sebagai penyekat listrik pada


penghantar terhadap penghantar lainnya dan penghantar terhadap
tanah. Tetapi karen penghantar yang disekatkan tersebut mempunyai
gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik yang berasal dari berat
penghantar itu sendiri, dari tarikan dan karena perubahan akibat
temperatur dan angin, maka isolator harus mempunyai kemampuan
untuk menahan beban mekanis yang harus dipikulnya. Untuk
penyekatan terhadap tanah berarti mengandalkan kemampuan isolasi
antara kawat dan batang besi pengikat isolator ke travers, sedangkan
untuk penyekatan antar fasa maka jarak antara penghantar satu
dengan yang dilakukan adalah memberi jarak antara isolator satu
dengn lainnya dimana pada kondisi suhu panas sampai batas
maksimum dan angin yang meniup sekencang apapun dua
penghantar tidak akan saling bersentuhan. Isolator Fungsi utamanya
adalah sebagai penyekat listrik pada penghantar terhadap penghantar
lainnya dan penghantar terhadap tanah. Tetapi karena penghantar
yang disekatkan tersebut mempunyai gaya mekanis berupa berat dan
gaya tarik yang berasal dari berat penghantar itu sendiri, dari tarikan
dan karena perubahan akibat temperatur dan angin, maka isolator
harus mempunyai kemampuan untuk menahan beban mekanis yang
harus dipikulnya. Untuk penyekatan terhadap tanah berarti
mengandalkan kemampuan isolasi antara kawat dan batang besi
pengikat isolator ke travers, sedangkan untuk penyekatan antar fasa
x
1

maka jarak antara penghantar satu dengan yang dilakukan adalah


memberi jarak antara isolator satu dengn lainnya dimana pada kondisi
suhu panas sampai batas maksimum dan angin yang meniup
sekencang apapun dua penghantar tidak akan saling bersentuhan.

Gambar 3.2.1. Isolator Tumpu

Bahan isolator untuk SUTM adalah porselin / keramik yang


dilapisi glazur dan gelas,tetapi yang paling banyak adalah dari porselin
ketimbang dari gelas,dikarenakan udara yang mempunyai kelembaban
tinggi pada umumnya di Indonesia isolator dari bahan gelas
permukaannya mudah ditempeli embun. Warna isolator pada umumnya
coklat untuk bahan porselin dan hijau-bening untuk bahan gelas.
Konstruksi Isolator pada umumnya dibuat dengan bentuk lekukan-
lekukan yang bertujuan untuk memperjauh jarak rambatan, sehingga pada
kondisi hujan maka ada bagian permukaan isolator yang tidak ditempeli
air hujan.

x
1

3.2.2. Jenis-jenis isolator yang dipakai pada jaringan distribusi 20 kv


Jenis-jenis isolator yang dipakai pada jaringan distribusi 20 kv
sesuai dengan fungsinya, yaitu:
1. Isolator Tumpu (line insulator), terdapat berbagai istilah : line
post insulator, pin postinsulator,pininsulator.
2. Isolator Regang (Suspension Insulator), terdapat 2 macam
yaitu : isolator payung (umbrella insulator) dan long rod
insulator.
Isolator tumpu adalah salah jenis isolator yang sering digunakan pada
sistem distribusi di Indonesia.

Tabel 3.2.2. Karakteristik isolator

No Karakteristik Jenis Isolator

Line Post Pin Post Pin


Tegangan kerja
maksimal 24 kV 24 kV 22
kV
Withstand voltage 65 kV 65 kV 75
kV
Impulse Withstand 125 kV 125 kV 125
Voltage kV
Mechanical strength 1250 daN 1250 daN 850
daN
Creepage distance 559 mm 534 mm 583
mm
Berat 9,2 kg 10 kg 10 kg

(a) (b) (c)

Gambar 3.2.2 Line post (a), pin post (b), pin (c)

x
1

3.2.3. Fungsi Isolator

A. Fungsi dari segi listrik

- Untuk menyekat / mengisolasi antara kawat phasa dengan teganggan.

- Untuk menyekat / mengisolasi antara kawat phasa dengan kawat


phasa.

B. Fungsi dari segi mekanik

- Menahan berat dari penghantar / kawat.

- Mengatur jarak dan sudut antar penghantar / kawat dan kawat.

- Menahan adanya perubahan kawat akibat perbedaan temperatur dan

Angin.

3.2.4. Pemeliharaan Isolator Distribusi


Pada bagian ini penulis membahas tentang cara penggantian
isolator tumpu. Sebelum dilakukan pekerjaan pengagantian Isolator,
terlebih dahulu dilakukan survey dilapangan untuk melihat apakah
isolator masi layak atau sudah tidak layak. Ada tiga lokasi menjadi
sasaran penggantian Isolator pertama bertempat di BSM Sungaiawan
kiri, kedua bertempat di desa Sungai Jawi, ketiga bertempat di
Kalinilam. Biasanya isolator yang akan diganti adalah isolator yang
pecah. Isolator yang pecah berbahaya jika tidak diganti terlebih jika
cuaca hujan lebat, dapat mengakibatkan loncatan tegangan baik ke
bracket atau ke phasa yang lain sehingga penggantian diperlukan.
Saat melaksankan penggantian isolator dalam keadaan
berteganggan harus terdapat linesmen, groundmen dan pengawas
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Hal itu merupakan syarat
dalam melakukan pekerjaan dalam keadaan berteganggan. Untuk
mengganti isolator tersebut, dibutuhkan langkah-langkah yang tepat
agar selama proses penggantian tidak terdapat kecelakaan saat kerja
dilakukan.

x
1

3.2.5. Hal Utama Dalam Pemeliharaan Isolator Distribusi


Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perkerjaan
penggantian Isolator Tumpu dalam kedaan berteganggan adalah
sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan peralatan dan perlengkapan
pekerjaan harus sudah siap.
b. Dalam melakukan pekerjaan harus selalu memakai helm
(pelindung kepala, untuk menghindari peralatan dari jauh
mengenai kepala.
c. Menggunakan kacamata (Safety Glasses), untuk mengurangi
silau cahaya matahari karena pekerjaan biasa dilakukan pada saat
terik matahari.
d. Saat memotong binding wire harus berhati-hati jangan sampai
konduktor yang terpotong.
e. Saat menjauhkan konduktor dari isolator harus diperhatikan
hendaknya jangan terlalu jauh sekali dan juga jangan terlalu
dekat bila terlalu jauh konduktor pada tiang sebelum dan
sesudahnya bisa terlepas, bila terlalu dekat dapat membahayakan
linesmen yang mengganti isolator,
f. Saat menaikan peralatan dengan tali pelayanan hendaknya jangan
terlalu cepat saat menarik karena peralatan bisa jatuh dan
membahaykan groundmen yang ada dibawah.
g. Saat melepas isolator harus berhati-hati karena isolator yang
pecah memiliki tepi yang dapat melukai tangan.
h. Sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan harus dilaporkan
kepada Pengatur Distribusi atau biasa disebut Palu 10.

x
1

3.2.6. Alat dan Bahan Penggantian Isolator Jaringan Distribusi


Pekerjaan Kerja Praktik (KP) menjalani Praktek lapangan
selama kurang lebih satu bulan terhitung mulai tanggal 30 Oktober
sampai dengan 30 Desember 2023 di PT. PLN ( Persero ). Selama
mengikuti kerja praktek, perserta kerja praktek menggunakan
beberapa peralatan – peralatan dan bahan untuk melakukan
pemeliharaan. Adapun alat dan bahannya yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2.6 Alat dan Bahan


No Nama Alat dan Kegunaan Gambar
1. Safety Helmet

Benda yang sewaktu – waktu bisa jatuh


saat berlangsung perkerjaan.

2. Sepatu Kerja ( Safety Shoes)

Digunakan untuk melindungi kaki dari


sengatan listrik.

3. Kacamata Ultra Violet

Digunakan untuk melindungi mata dari


silau cahaya matari

x
1

4. Tangga Aluminium / Tangga Isolasi


Kuning

Digunakan untuk membantu Linesmen


ketika memanjat tiang Listrik

5. Safety Belt

Digunakan pada saat berada diatas tiang


TM pada ketiggian lebih dar 1,8 m.

6. Rope Block

Digunakan untuk menarik CPS saat


menjatuhkan Konduktor dari Isolator.

7. Sarung Tangan Safety

Digunakan untuk melindungi kulit dari


luka dan cedera.

8. Lift Tyape Sadle

Sebagai dudukan CPS / tempat


sandarnya CPS.

x
1

9. Digunakan untuk menahan CPS ditiang


listrik.

10. Conductor Support Pole CPS

Digunakan untuk menahan Konduktor


ketika dijauhkan dari isolator.

3.2.7. Tahapan Dalam Penggantian Isolator Distribusi

Dalam melakukan pemeliharaan dalam hal ini


penggantian isolator tumpu memiliki beberapa tahapan. Adapun
tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Supervisor PDKB melakukan Observasi atau turun lapangan


untuk melihat kondisi isolator yang sudah tidak layak.

2) Tim PDKB yang bertugas Menyiapkan peralatan PDKB dan


perlengkapan bahan seperti yang disebutkan diatas, untuk
digunakkan nanti saat penggantian isolator.

3) Pada saat melakukan kerja prakek lapangan ada tiga lokasi


penggantian isolator yang pertama di BSM Sungai Awan Kanan,
yang kedua di desa Sungai Jawi, dan yang terakhir di desa
Kalinilam.

4) Sebelum memulai pekerjaan seluruh anggota PDKB bersama


Supervisor melakukan Doa bersama yang dipimpin oleh Kepala
Regu, agar pekerjaan nanti berjalan fengan lancar dan selamat.

x
1

5) Setelah konfirmasi selesai, seluruh anggota PDKB yang


bertugas (Linesmen, Groundmen, Kepala Regu, Pengawas K3
tersebut juga supervisor) memakai Safety Helm serta Glssses
kemudian Linesmen memasang Safety belt, Groundme
menyiapkan tangga Alumunium dan tangga isolasi kuning untuk
dipasang ke Tiang.

- Sebelum pemasangan isolator ada penggantian tiang listrik didaerah


kelinilam. Hal utama yang dilakukan proses penggalian tanah dan dilakukan
pendirian tiang listrik baru kedalaman 6 meter. langkah awal yang harus di
lakukan adalah Pemasangan travers pada tiang diikat dengan klem dan mur-
baut, tetapi pada tiang beton tidak diperlukan klem, karena baut langsung bisa
menembus tiang dan travers. Untuk menjaga agar travers tidak miring setelah
dibebani isolator dan kawat, maka dipasang konstruksi berupa besi penyangga
atau berupa plat simpul.

Gambar 3.2.7. Penggalian


Tanah Pada Tiang

x
1

Gambar 3.2.7. Penggantian Isolator Distribusi

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari kerja praktik yang telah penulis laksankan di PT


PLN (Persero) UP3 Ketapang adalah sebagai berikut :

1) Penggantian isolator perlu dilakukan bila isolator dalam kondisi tidak


layak lagi atau isolator pecah.

2) Saat melakukan pekerjaan sebelum dan sesudah harus dilaporkan.

3) Saat melakukan pekerjaan dalam pemasangan isolator harus terdiri dari


dua linesmen,satu groudmen dan satu pengawas K3

4) Saat melakukan pekerjaan harus memakai helm dan kacamata yang dapat
menggurangi silau cahaya matahari.

5) Linesmen harus memakai safety belt terlebih dahulu mengaitkan safety


belt saat berpindah posisi menghindari jatuh saat berpindah posisi.

6) Saat melepas dan menurunkan isolator harus berhati-hati karena tepi


isolator yang pecah tajam sehingga dapat melukai.

4.2. Saran

Dalam laporan ini penulis akan menyampaikan beberapa saran kepada PT


x
1

PLN (Persero) ULP Ketapang.

1) Peralatan dan perlengkapan kerja hendaknya tidak dipakai atau dipinjam


untuk kepentingan yang lain, guna menghindari peralatan yang kurang
lengkap saat melakukan pekerjaan.

2) Saat melakukan pekerjaan hendaknya tidak bersenda gurau untuk


mengefesiensikan waktu dan agar tidak mengurangi konsentrasi saat
bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Isolator Jaringan Distribusi ,Perkiraan mendeteksi Tanggal 21 November


2023 https://id.scribd.com/document/539239155/ISOLATOR-JARINGAN-
DISTRIBUSI

Analisan Percepatan umur Isolator keramik pada saluran Distribusi 20


kV. Perkiraan mendeteksi Tanggal 25 November 2023

https://id.scribd.com/document/361220814/Laporan-KP-isolator

x
1

x
1

Lampiran A

x
1

Lampiran B

x
1

Lampiran B-1

x
1

Lampiran B-2

x
1

Lampiran B-3

x
1

Lampiran B-4

x
1

Lampiran B-5

x
1

Lampiran B-6

x
1

Lampiran B-7

x
1

Lampiran B-8

x
1

Lampiran C

x
1

Lampiran D

x
1

Lampiran E

x
1

Penggantian Tiang Listrik JTM di Desa Sungai Jawi

x
1

Pemasangan SSO di Jalan MT.Haryono

x
1

Penyerahan sertefikat Kepada Manager Rayon ULP

x
1

Penyerahan Plakat Kepada Manager UP3 Ketapang

Kunjungan Dosen Politeknik Negeri Ketapang di PLN UP3 Ketapang

x
1

Pelepasan Mahasiswa Kerja Praktik Politeknik Negeri


Ketapang

Anda mungkin juga menyukai