BUNDA TASIKMALAYA
TUGAS AKHIR
Oleh :
NPM : 177002064
NIM : 177002064
TASIKMALAYA
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
DEWAN PENGUJI
Mengetahui :
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Perumusan masalah...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.5 Batasan Masalah........................................................................................4
1.6 Metode Penelitian......................................................................................4
1.7 Sistematika Penulisan................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................7
2.1 Instalasi Listrik..........................................................................................8
2.2 Ketentuan Umum Instalasi Listrik............................................................8
2.3 Persyaratan Umum Instalasi Listrik..........................................................9
2.4 Prinsip – Prinsip Dasar Instalasi Listrik..................................................12
2.5 Distribusi Daya Listrik............................................................................14
2.5.1 Sistem Distribusi Primer..................................................................14
2.5.2 Sistem Distribusi Sekunder..............................................................19
2.6 Sistem Pentanahan (Grounding)..............................................................20
2.7 Pengaman Instalasi Listrik......................................................................24
2.7.1 Sekering (fuse).................................................................................25
2.7.2 Miniature Circuit Breaker (MCB )...................................................26
2.7.3 Moulded CaMoulded.......................................................................27
2.7.4 Air Circuit Breaker (ACB)...............................................................28
2.8 Kabel Penghantar....................................................................................28
2.8.1 Jenis – Jenis Kabel...........................................................................30
2.9 Jenis-jenis Isolasi.....................................................................................33
2.10 Pemilihan Luas Penampang....................................................................33
2.10.1 Kapasitas Hantar Arus (KHA).........................................................34
2.10.2 Susut Tegangan/ Tegangan Jatuh.....................................................36
2.10.3 Susut tegangan dalam %..................................................................37
2.10.4 Susut tegangan dalam volt...............................................................37
2.10.5 Sifat Lingkungan..............................................................................37
2.10.6 Kemungkinan Perluasan..................................................................38
BAB III..................................................................................................................39
3.1 Flowchart Penelitian................................................................................39
3.2 Waktu dan Lokasi....................................................................................41
3.3 Alat Yang Digunakan..............................................................................41
3.4 Metode penelitian....................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45
2
BAB I
PENDAHULUAN
medis maupun non medis yang memerlukan proteksi. Kontinuitas kelistrikan yang
maksimal sangat diperlukan pada rumah sakit terutama pada ruang instalasi gawat
darurat, maka pihak rumah sakit harus memperhatikan persyaratan teknis dalam
melakukan instalasi dan penerangan listrik rumah sakit seperti keamanan dan
kenyaman yang menjadi faktor utama. Sistem kelistrikan tersebut harus mengacu
pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2011 (PUIL 2011), serta
dengan standar yang berlaku yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI).(Putra 2018)
merupakan gedung bertingkat yang terdiri dari 4 lantai untuk menunjang kegiatan
diperlukan sistem instalasi listrik yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan
gedung Gedung stroke center Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya terdapat
instalasi penerangan, instalasi stop kontak, instalasi tata udara (Air Conditioning),
dan instalasi listrik untuk pompa. Pada perencanaan instalasi listrik gedung
Gedung stroke center Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya untuk setiap
3
dari Panel MDP (Main Distribution Panel), Panel SDP (Sub Distribution Panel),
Gedung stroke Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya akan diketahui total
beban terpasang sehingga dapat menentukan besar sambungan daya dari PLN,
dibutuhkan, besar dimensi kabel serta besaran pemutus daya yang akan digunakan
Pada Tugas Akhir ini, penulis akan menganalisis hasil perancangan instalasi
listrik lapangan Gedung stroke Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya yang
Gedung Stroke ini selain disuplai dari PLN juga akan menggunakan suplai
GENSET sebagai cadangan daya Ketika sumber dari PLN mengalami gangguan.
Pada perancangan instalasi rumah sakit ini, penulis akan menggunakan metoda
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka permasalahan pada penelitian ini
Tasikmalaya.
Bunda Tasikmaya.
Tasikmalaya.
Tasikmalaya.
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir (TA) yang diharapkan penulis yaitu :
dengan standar yang berlaku pada gedung stroke centre Rumah Sakit
3. Menentukan kapasitas genset dan trafo yang sesuai dengan kebutuhan yang
akan dipasang.
bagaimana merancang suatu sistem kelistrikan dan sistem penerangan yang sesuai
dengan ketentuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2011 (PUIL 2011)
dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), serta dapat memberikan
Listrik tahun 2011 (PUIL 2011) dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
sistem kelistrikan maupun sistem penerangan kepada pihak Rumah Sakit Prasetya
aspek yaitu :
2. Mengabaikan efisiensi.
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah,
Bab ini membahas tentang dasar teori yang diperlukan untuk melakukan
penelitian.
Bab ini membahas tentang metode serta langkah yang digunakan dalam
melakukan penelitian.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan perhitungan dan analisi data yang dilakukan dalam
penelitian.
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan perencanaan,
BAB II
LANDASAN TEORI
2000. PUIL ini sekarang telah..diterbitkan dengan versi paling baru tahun 2011.
BSN merilisnya dengan judul SNI 0225:2011 tentang PUIL 2011. Kemudian
sudah dilakukan lagi amandemen 1 pada tahun 2013, sehingga judulnya sudah
Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini ialah agar instalasi listrik dapat
serta isinya dari bahaya kebakaran, dan tercapainya tujuan dari pencahayaan yaitu
instalasi. Dengan adanya PUIL 2011 diharapkan keamanan instalasi listrik dapat
tersebut diperlukan agar system instalasi listrik handal dan aman ketika sudah
pemasangan sistem penyaluran jaringan tenaga listrik pada suatu jaringan listrik
peraturan pelaksanaannya.
hidup.
manusia, makhluk hidup lain dan keamanan harta benda dari bahaya dan
itu, berfungsinya instalasi listrik harus dalam keadaan baik dan sesuai
beberapa instansi yang berkaitan dengan instalasi listrik adalah AVE (Algemene
10
2004 ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pada tahun
1964 sebagai Norma Indonesia NI6 yang kemudian dikenal sebagai Peraturan
Umum Instalasi Listrik disingkat PUIL 1964. PUIL 1964 merupakan penerbitan
pertama, PUIL 1977 penerbitan kedua, PUIL 1987 penerbitan PUIL yang ketiga,
Instalasi Listrik, pada penerbitan tahun 2000 berubah nama menjadi Persyaratan
yaitu PUIL. Penggantian dari kata peraturan menjadi persyaratan dianggap lebih
tepat karena pada perkataan peraturan terkait pengertian adanya kewajiban untuk
mematuhi ketentuannya dan sanksinya. Sejak AVE sampai dengan PUIL 1987
khususnya IEC 60364 menjadi salah satu acuan utama disamping standar
internasional lainnya.
PUIL 2000 merupakan hasil revisi dari PUIL 1987 yang dilaksanakan oleh
Panitia Revisi PUIL 1987 yang ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi
Revisi PUIL tersebut terdiri dari wakil dari berbagai Departemen seperti
merupakan padanan dari IEC 364-1 Part 1 dan Part 2 tentang Scope, Object
60364 Part 4 tentang Protection for safety. Istilah yang berkaitan dengan tindakan
proteksi seperti Safety Extra Low Voltage (SELV) yang dalam bahasa Indonesia
adalah tegangan extra rendah pengaman digunakan sebagai istilah baku, demikian
juga istilah Protective Extra Low Voltage (PELV) dan Functional Extra Low
Voltage (FELV). PELV adalah istilah SELV yang dibumikan sedangkan FELV
adalah sama dengan tegangan extra rendah fungsional. Sistem kode untuk
menunjukan tingkat proteksi yang diberikan oleh selungkup dari sentuh langsung
demikian juga kode TT untuk kode PP dan kode IT untuk kode HP.
yaitu Assessment of General Characteristics, isi mengutip dari SAA Wiring Rules
Selection and erection of electrical equipment dan standar National Electric Code
(NEC).
Bab 7 PUIL 1987. Perubahan yang ada mengacu pada IEC misalnya cara
penulisan kelas tegangan dari penghantar. Ketentuan pada Bagian 7 mengutip dari
standar VDE. Hal - hal yang berkaitan dengan tegangan tinggi dihapus.
klarifikasi zona yang diambil dari IEC, yang berpengaruh pada pemilihan dari
Verification. PUIL 2000 berlaku untuk instalasi listrik dalam bangunan dan
sekitarnya untuk tegangan rendah sampai 1000 V a.b dan 1500 V a.s, dan gardu
13
Pembagian tersebut pada dasarnya sama dengan bagian yang sama pada
PUIL 1987. PUIL 2000 tidak menyebut pembagiannya dalam pasal, sub pasal,
ayat atau sub ayat. Perbedaan tingkatnya dapat dilihat dari sistem penomoran
dengan digit. Contoh pada Bagian 4, dibagi dalam 4.1; 4.2; dan seterusnya,
sedangkan 4.2 dibagi dalam 4.2.1 sampai dengan 4.2.9 dibagi lagi dalam 4.2.9.1
sampai dengan 4.2.9.4. Jadi untuk menunjuk kepada suatu ketentuan, cukup 13
dengan menuliskan nomor dengan jumlah digitnya. PUIL 2000 dilengkapi dengan
indeks dan lampiran - lampiran pada akhir buku. Lampiran mengenai pertolongan
pertama pada korban kejut listrik yang dilakukan dengan pemberian pernapasan
suatu instalasi listrik, tujuannya adalah agar instalasi yang dipasang dapat
sebagai berikut :
a. Keamanan
Yang dimaksud adalah keamanan secara elektrik untuk manusia, ternak, dan
barang lainnya apabila terjadi keadaan tidak normal dalam suatu instalasi listrik.
b. Keandalan
14
(instlasi bekerja pada nilai nominal tanpa timbul kerusakan). Keandalan juga
c. Ketersedian
daya, gawai, maupun perluasan instalasi yang mencakup spare dari suatu instalasi,
d. Ketercapaian
e. Keindahan
sesuai dengan dengan peraturan yang berlaku, yang posisi peralatan – peralatan
f. Ekonomis
harus sehemat mungkin karena besarnya biaya saja tidak selalu menjamin mutu
listrik.
1. Elektroda pita
bulat, atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam secara dangkal.
Elektroda ini dapat ditanam sebagai pita lurus, radial, melingkar, jala- jala
2. Elektroda batang
16
Elektroda batang terbuat dari pipa besi, baja profil, atau batang logam
3. Elektroda plat
Elektroda plta terbuat dari bahan logam utuh atau berlubang. Elektroda plat
Elektroda lainnya adalah jaringan pipa air minum dari logam dan selubung
logam kabel yang tidak diisolasi yang langsung ditanam dalam tanah, besi tulang
beton atau konstruksi baja bawah tanah lainnya. (Badan Standardisasi Nasional
2011b)
tersebut oleh penghantar proteksi. Ada tiga jenis sistem TN sesuai dengan
di seluruh system.
39
40
Tahap-tahap dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut:
1.1
1.2
yang dapat menunjang dalam penelitan baik dari buku, jurnal, dan browsing di
Diagram, Nilai Arus Beban,Rating Circuit Breaker, Jenis Kabel dan Luas Kabel
yang digunakan.
5.1.5 Jika hasil Analisis Eksisting Data Perancangan tidak sesuai PUIL 2011
5.1.6 Jika hasil Analisis Eksisting Data Perancangan sudah memenuhi standar
Rumah Sakit Prasetya Bunda di JL. Ir. H. Juanda, 46181, Panyingkiran, Kec.
Pada proses penelitian ini alat dan bahan yang digunakan adalah :
1. Perangkat Komputer
2. Kalkulator
Adapun data perancangan instalasi single line diagram pada penelitian ini,
berikut merupakan gambar single line diagram dari main distribution panel dan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. 2011a. “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011
(PUIL 2011).” Sni 0225:2011 2011(Puil):1–133.
Badan Standardisasi Nasional. 2011b. “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011
(PUIL 2011).” Sni 0225:2011 2011(Puil):1–133.
nugraha, Fajar. 2021. ANALISIS SISTEM INSTALASI LISTRIK DI RUMAH SAKIT
PRASETYA BUNDA KOTA TASIKMALAYA.
Pradana, Arip Bayu. 2016a. TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK
GEDUNG DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WONOGIRI.
Pradana, Arip Bayu. 2016b. TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK
GEDUNG DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WONOGIRI.
Priyadi, wildan saputra. 2018. “Kutipan 3ANALISIS KEHANDALAN SISTEM
INSTALASI TENAGA LISTRIK DI PASAR SWALAYAN TIP TOP
RAWAMANGUN BERDASARKAN PUIL 2011.”
Putra, Andrew Threeadi. 2018. “Kutipan 2 PERENCANAAN SISTEM
KELISTRIKAN DI RUANG.”
Suhadi, Dkk. 2021.Teknik distribusi tenaga listrik.