Diusulkan oleh :
Safa Aulia Zerlina
1303171028
Dosen Pembimbing
Oleh :
Safa Aulia Zerlina
1303171028
Dosen Pembimbing
Tim Penguji: Dosen Pembimbing :
1. -
-
1. Dr. Ir. Era Purwanto, M.Eng
NIP. 19610601.198701.1.001
2. -
Mengetahui :
Ketua Program Studi D3
Ir.Sutedjo MT.
NIP. 19610107.199003.1.001
ABSTRAK
Ketersediaan sumber energi yang semakin menipis mendorong kita
untuk mencara sumber energi yang terbarukan, salah satu caranya adalah
mengurangi penggunaan sumber energi terbaharukan pada bidang
transportasi, yaitu penggunaan mobil listrik. Mobil listrik sendiri
menggunakan baterai sebagai sumber penggerak utama. Dengan
mengguankan Auto Cut-Off Charging Baterai ini kita dapat memutus arus
pengisian baterai saat State Of Charge (SOC) baterai sudah mendekati 100%
sehingga life time baterai bisa bertambah dan dapat digunakan lebih lama.
Sistem Auto Cut-Off ini terdiri atas penyearah SEPIC Converter supaya
tegangan keluaran bisa lebih konstan dan saat tegangan dari jala - jalan PLN
tidak stabil maka tegangan dapat kembali stabil dengan bantuan PWM yang
menggunakan metode PI, dan juga terdiri atas relay untuk pemutus atau
sistem cut-off yang kerjanya diperintahkan oleh mikrokontoler
ARMSTM32F407VG dengan bantuan sensor arus. Metode PI ini
menggunakan perbandingan antara tegangan output dengan set point yang
telah diatur sebelumnya, sehingga apabila tegangan output dirasa kurang atau
berlebih maka PI dapat menyesuaikan proses pengolahan tegangan output
supaya nilainya sama seperti set point yang telah ditentukan. Dan untuk
sistem auto cut-off, relay akan bekeja apabila sensor arus membaca arus
baterai sebesar mendekati 1 maka relay akan bekerja untuk memutus proses
charging atau pengisian yang sedang berjalan.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Abstrak ........................................................................................................ iii
Daftar Isi ...................................................................................................... iv
Daftar Gambar .............................................................................................v
Daftar Tabel ................................................................................................ vi
1. Pendahuluan..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................2
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................2
2. Tinjauan Pustaka ......................................................................................2
2.1 Penelitian yang Pernah Dilakukan .......................................................2
2.1 Teori Penunjang ...................................................................................2
3. Metodologi ...............................................................................................22
3.1 Rancangan Sistem ..............................................................................22
3.2 Implementasi Sistem ..........................................................................23
3.3 Pengujian / Analisa Hasil Penelitian ..................................................32
3.4 Kesimpulan ........................................................................................32
4. Hasil yang Diharapkan ..........................................................................33
5. Relevansi ..................................................................................................33
6. Biaya dan Jadwal Kegiatan ...................................................................33
6.1 Anggaran Biaya .................................................................................33
6.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................34
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. (a) Rangkaian BUCK-BOOST; (b) Rangkaian BUCK-
BOOST saat switch tertutup dan diode off; (c) Rangkaian
BUCK-BOOST saat switch terbuka dan dioda on ....................6
Gambar 2.2. (a) Rangkaian SEPIC; (b) Rangkaian SEPIC saat switch
tertutup dan diode off; (c) Rangkaian SEPIC saat switch
terbuka dan dioda on .................................................................7
Gambar 2.3. Rangkaian Fullwave Rectifier 1 Phasa ..................................10
Gambar 2.4. Sinyal PWM dan Rumus Perhitungannya ..............................11
Gambar 2.5. Bentuk Fisik Sensor ACS712 .................................................12
Gambar 2.6. Konfigurasi Pin IC ACS712 ...................................................12
Gambar 2.7 . Rangkaian Sensor Tegangan .................................................13
Gambar 2.8. Mikrokontroler STM32F40x LQFP100 pin out .....................14
Gambar 2.9. Blok diagram LCD .................................................................16
Gambar 2.10. LCD 16x2Character ............................................................16
Gambar 2.11. Gambar dan Simbol Relay ...................................................17
Gambar 2.12. Prinsip Kerja Relay ..............................................................17
Gambar 2.13 Performasi Kontrol PI ...........................................................19
Gambar 2.14 Diagram Blok Kontrol PI ......................................................20
Gambar 2.15 Kurva Tanggapan S ...............................................................20
Gambar 2.16 Karakteristik Respon Sistem Terhadap Penambahan Kp ......21
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem ..............................................................23
Gambar 3.2. Rangkaian Uncontrolled Rectifier..........................................24
Gambar 3.3 Rangkaian Simulasi Full Wave Rectifier dengan Capacitor...25
Gambar 3.4 Gelombang Output Simulasi FWR dengan Capacitor ............26
Gambar 3.5 Rangkaian Simulasi SEPIC converter.....................................26
Gambar 3.6 Hasil Simulasi SEPIC converter .............................................28
Gambar 3.7 Rangkaian Pembagi Tegangan ................................................30
Gambar 3.8 Rangkaian Simulasi SEPIC converter dengan Kontrol PI ......31
Gambar 3.9 Hasil Simulasi SEPIC converter dengan Kontrol PI...............32
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Fungsi pin Sensor Arus ACS712 .................................................13
Tabel 2.2 Tanggapan Sistem Kontrol PI Terhadap Perubahan Parameter ...20
Tabel 2.3 Rumus Penalaran Ziegler Nichols 1 ............................................21
Tabel 2.2 Rumus Penalaran Ziegler Nichols 2 ............................................22
Tabel 6.1 Anggaran Biaya ...........................................................................33
Tabel 6.2 Jadwal Kegiatan ...........................................................................34
vi
`
1. Pendahuluan
Proyek Akhir ini dengan judul “Rancang Bangun Auti Cut-Off Charging
Mobil Listrik Menggunakan SEPIC Converter” diajukan berdasarkan tujuan, latar
belakang, dan permasalahan dibawah ini :
1
`
1.2. Tujuan
Proyek akhir ini bertujuan untuk membuat tegangan output dari SEPIC
Converter tetap konstan dan saat SOC baterai sudah mencapai 100% maka sistem
akan terputus secara otomatis sehingga tidak mengurangi life time dari baterai
yang digunakan.
2. Tinjauan Pustaka
Untuk referensi pegerjaan judul proyek akhir ini penulis memuat beberapa
penilitian yang pernah dilakukan untuk menunjang kesempurnaan hasil proyek
akhir :
2.1. Penelitian yang Pernah Dilakukan
Pada tinjauan pustaka ini, terdapat eberapa judul penelitian yang sudah
pernah dilakukan, yang dijasikan referensi dalam penyusunan proyek akhir :
2
`
3
`
Ketika aki dipakai, terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan endapan pada
anode (reduksi) dan katode (oksidasi). Akibatnya, dalam waktu tertentu antara
anode dan katode tidak ada beda potensial, artinya aki menjadi kosong.
Agar aki dapat dipakai lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus listrik
kearah yang berlawanan dengan arus listrik yang dikeluarkan aki tersebut. Ketika
aki diisi akan terjadi pengumpulan muatan listrik.
Pengumpulan jumlah muatan listrik dinyatakan dalam ampere jam, yaitu
yang disebut dengan tenaga aki. Pada kenyataannya, pemakaian aki tidak dapat
mengeluarkan seluruh energi yang tersimpan aki itu. Oleh karenanya, aki
mempunyai rendemen atau efisiensi.
Pada tugas akhir ini aki yang digunakan yaitu aki dengan sumber tegangan
12VDC.
4
`
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi
sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu
pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis
ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
• Aki Sealed (aki tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring
berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup
rapat. Aki jenis ini sering disebut sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya
memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik. Karena sel
terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan
listrik yang jauh lebih baik 6 seperti pada aki jenis kalsium pada
umumnya. Pasalnya aki ini memiliki selfdischarge yang sangat kecil
sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan
dalam waktu cukup lama. kemasannya yang tertutup rapat membuat aki
jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir
tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak
tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas
tambahan jika aki diletakkan di ruang mesin.
5
`
Gambar 2.2. (a) Rangkaian SEPIC; (b) Rangkaian SEPIC saat switch tertutup dan
diode off; (c) Rangkaian SEPIC saat switch terbuka dan dioda on2
1
Daniel W. Hart,”Power Electronics”,(Amerika : The McGrow-Hill
Companies,2011),216.
2
Daniel W. Hart,”Power Electronics”,(Amerika : The McGrow-Hill
Companies,2011),216.
6
`
7
`
Variasi dalam iL1 ketika saklar tertutup dapat dicari dari persamaan,
𝑑𝑖 𝐿1 ∆𝑖 𝐿1 ∆𝑖 𝐿1
𝑉𝐿1 = 𝑉𝑆 = 𝐿1 = 𝐿1 = 𝐿1 ........................... (2.18)
𝑑𝑡 ∆𝑡 𝐷𝑡
Untuk L2, arus rata-rata ditentukan dari Kirchhoff’s Current Law (KCL) di
node C1, L2, dan dioda yang terhubung.
𝐼𝐿1 = 𝐼𝐷 − 𝐼𝐶1 ................................................................................ (2.20)
𝐼𝐿1 = 𝐼𝐷 + 𝐼𝐶1 ................................................................................ (2.21)
𝐼𝐿1 = 𝐼𝐶2 + 𝐼𝑂 − 𝐼𝐶1 ....................................................................... (2.22)
Arus rata-rata di setiap kapasitor adalah nol, sehingga arus rata-rata di L2
adalah,
𝐼𝐿2 = 𝐼𝑂 ......................................................................................... (2.23)
Variasi dalam iL2 ditentukan dari sirkuit ketika switch ditutup.
Menggunakan hukum Kirchhoff KVL, C1, dan L2 dengan tegangan C1
diasumsikan Vs konstan, memberikan
𝑑𝑖 𝐿2 ∆𝑖 𝐿2 ∆𝑖
𝑉𝐿2 = 𝑉𝐶1 = 𝑉𝑠 = 𝐿2 = 𝐿2 = 𝐿2( 𝐷𝑇𝐿2 )................... (2.24)
𝑑𝑡 ∆𝑡
8
`
Sehingga C2 adalah,
𝐷
𝐶2 = ∆𝑉𝑜 ............................................................................. (2.27)
𝑅( 𝑉𝑜 )𝑓
maka C1 adalah,
𝐷
𝐶1 = ∆𝑉𝐶1 ........................................................................... (2.30)
𝑅 𝑉𝑜 𝑓
9
`
2.2.4 PWM
3
http://achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/andri_mz-
Pulse%20Width%20Modulation%20(PWM).pdf
10
`
ACS712 adalah sensor arus yang bekerja berdasarkan efek medan. Sensor
arus ini dapat digunakan untuk mengukur arus AC atau DC. Modul sensor ini
telah dilengkapi dengan rangkaian penguat operasional, sehingga sensitivitas
pengukuran arusnya meningkat dan dapat mengukur perubahan arus yang kecil.
Bentuk fisik sensor ini seperti pada Gambar 2.8.
Spesifikasi Sensor Arus ACS712:
1. Berbasis ACS712 dengan fitur:
a. Waktu kenaikan perubahan luaran = 5 µs.
b. Lebar frekuensi sampai dengan 80 kHz.
c. Total kesalahan luaran 1,5% pada suhu kerja TA= 25°C.
d. Tahanan konduktor internal 1,2 mΏ.
e. Tegangan isolasi minimum 2,1 kVRMS antara pin1-4 dan pin 5-8.
f. Sensitivitas luaran 185 mV/A.
g. Tegangan luaran proporsional terhadap masukan arus AC atau DC.
2. Tegangan kerja 5 VDC.
3. Dilengkapi dengan penguat operasional untuk menambah sensitivitas luaran
Sensor arus ACS 712 dapat digunakan untuk membaca arus AC atau DC.
Bila arus yang disensor DC maka polaritas berpengaruh pada pembacaan, hal ini
dikarenakan titik 0 dari ACS berada di tengah, sehingga bila arus DC yang
disensor polaritasnya terbalik maka nilai yang terbaca lebih kecil dari setengah
tegangan VCC. Apabila tegangan referensi ADC yang digunakan hanya 3 volt
maka VCC yang diperlukan hanya 3 volt. Gambar 2.9 merupakan konfigurasi pin
IC ACS712 dengan fungsi tiap pin IC ACS712 dijelaskan pada Tabel 2.2
4
Rudy Hermawan, "Mengatasi sensor arus ACS712 tidak linier",
http://jawaplugin.blogspot.co.id/2014/08/mengatasi-sensor-arus-acs712-tidak.html
11
`
Untuk mengukur sebuah tegangan yang masuk ke port ADC terdapat rumus
yang harus dietahui, yang pertama yaitu rumus untuk mencari tegangan dari 2
resistor (Rangkaian pembagi tegangan) seperti Gambar 2.10 berikut.
5
Datasheet ACS712 ALEGRO, http://www.allegromicro.com/~/media/files/datasheets/acs712-
datasheet.ashx, hal 3.
12
`
6
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2015/11/Rumus-dan-Rangkaian-Pembagi-
Tegangan-Voltage-Divider.jpg?x19550
7
Datasheet STM32F40x LQFP100
13
`
b. Dua DAC
c. Low-power RTC
d. Dua belas general-purpose 16-bit timers termasuk dua PWM timers
untuk kontrol motor
e. Dua general-purpose 32-bit timers
f. True random number generator(RNG)
g. Tiga I2C
h. Tiga SPI, dua rangkap penuh I2S
i. Empat USART dan ditambah dua UART
j. USB OTG dengan kecepatan penuh dan USB OTG kecepatan tinggi
dengan kemampuan kecepatan penuh(dengan ULPI)
k. Dua CAN
l. SDIO /MMC interface
Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat
digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD
yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll)
dan menampilkan teks alfanumerik (sering digunakan pada mesin foto kopi dan
telepon genggam). Dalam menampilkan numerik ini kristal yang dibentuk
menjadi bar, dan dalam menampilkan alfanumerik kristal hanya diatur kedalam
pola titik. Setiap kristal memiliki sambungan listrik individu sehingga dapat
dikontrol secara independen. Ketika kristal off' (yakni tidak ada arus yang melalui
kristal) cahaya kristal terlihat sama dengan bahan latar belakangnya, sehingga
kristal tidak dapat terlihat. Namun ketika arus listrik melewati kristal, itu akan
merubah bentuk dan menyerap lebih banyak cahaya. Hal ini membuat kristal
terlihat lebih gelap dari penglihatan mata manusia sehingga bentuk titik atau bar
dapat dilihat dari perbedaan latar belakang. Sangat penting untuk menyadari
perbedaan antara layar LCD dan layar LED. Sebuah LED display (sering
digunakan dalam radio jam) terdiri dari sejumlah LED yang benar-benar
mengeluarkan cahaya (dan dapat dilihat dalam gelap). Sebuah layar LCD hanya
mencerminkan cahaya, sehingga tidak dapat dilihat dalam gelap. LMB162A
adalah modul LCD matrix dengan konfigurasi 16 karakter dan 2 baris dengan
setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom pixel (1 baris terakhir
adalah kursor). Memori LCD terdiri dari 9.920 bir CGROM, 64 byte CGRAM
dan 80x8 bit DDRAM yang diatur pengalamatannya oleh Address Counter dan
akses datanya (pembacaan maupun penulisan datanya) dilakukan melalui register
data. Pada LMB162A terdapat register data dan register perintah. Proses akses
data ke atau dari register data akan mengakses ke CGRAM, DDRAM atau
CGROM bergantung pada kondisi Address Counter, sedangkan proses akses data
ke atau dari Register perintah akan mengakses Instruction Decoder (dekoder
14
`
2.2.8 Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik
yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai
komponen electromechanical atau elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian
utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.
Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak
8
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/528/jbptunikompp-gdl-andriyanan-26373-4-unikom_a-i.pdf
9
http://eprints.akakom.ac.id/3871/3/3_133310011_BAB_II.pdf
15
`
kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low
power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih
tinggi. Berikut adalah gambar dan juga simbol dari komponen relay.
Setelah mengetahui pengertian dan fungsi relay, berikut adalah cara kerja
atau prinsip kerja relay yang juga harus di ketahui. Dalam sebuah relay terdapat 4
buah bagian penting yakni Electromagnet (Coil), Armature, Switch Contact Point
(Saklar), dan Spring. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
10
Kho, Dickson. 2015. Pengertian Relay, LDR dan Fungsinya,
http://belajarelektronika.net/pengertian-fungsi-dan-carakerja-relay//.
11
Kho, Dickson. 2015. Pengertian Relay, LDR dan Fungsinya,
http://belajarelektronika.net/pengertian-fungsi-dan-carakerja-relay//.
16
`
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebuah besi (Iron Core) yang
dililit oleh kumparan coil, berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut. Apabila
Kumparan coil dialiri arus listrik, maka akan muncul gaya elektromagnetik yang
dapat menarik Armature sehingga dapat berpindah dari posisi sebelumnya
tertutup (NC) menjadi posisi baru yakni terbuka (NO). Dalam posisi (NO) saklar
dapat menghantarkan arus listrik. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature
akan kembali ke posisi awal (NC). Sedangkan Coil yang digunakan oleh relay
untuk menarik Contact Poin ke posisi close hanya membutuhkan arus listrik yang
relatif cukup kecil. 1. NC atau Normally Close adalah kondisi awal relay sebelum
diaktifkan selalu berada di posisi close (tertutup) 2. NO atau Normally Open
adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan selalu berada di posisi open
(terbuka)
2.2.9 Kontrol PI
17
`
12
https://www.elektroindonesia.com/elektro/tutor12.html
18
`
1 t
Co =Kp e(t)+ T 0
e(t)dt ..............................................................(2.32)
1
Dengan :
Co = sinyal keluaran pengendali PI.
Kp = konstanta proporsional.
Ti = waktu integral.
Ki = konstanta integral.
e(s) = sinyal kesalahan.
e(t) = referensi – keluaran plant.
19
`
Kp
SCo(s)=Kp SE(s) + T S E(s) ................................................................. (2.35)
i
13
https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/kurva-s-analisa-grafis-ziegler-nichols/
20
`
14
https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/kurva-s-analisa-grafis-ziegler-nichols/
21
`
Type of Controller Kp Ti Td
P 0.5 Ku ~ 0
PI 0.45 Ku (1/1.2)Tu 0
PID 0.6 Ku 0.5 Tu 0.125 Tu
3. Metodologi
Dalam proyek akhir ini diperlukan suatu metode untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Dari keseluruhan metode yang telah dirancang diharapkan dapat
memaksimalkan pelaksanaan proyek akhir ini.
3.1. Rangcangan Sistem
Pada perencanaan dan pembuatan alat Rancang Bangun Auto Cut-Off
Charging Mobil Listrik Mengguanakan SEPIC Converterditunjukkan seperti pada
Gambar 3.1 yaitu blok diagram sederhana dibawah ini. Sistem ini menggunakan
aki 12 volt sebanyak 4 buah sebagai sumber tegangan kemudian juga
menggunakan beberapa sensor. Perancangan sistem ini menggunakan
mikrokoktroler ARM STM32F407VG sebagai pusat kendali. Sensor tegangan
dan sensor arus sebagai pembaca indikator apakah baterai sudah terisi penuh, dan
LCD berfungsi untuk menampilkan status pengisian baterai serta besar tegangan
dan arus yang terbaca oleh sensor arus dan tegangan.
Pada sistem ini kontrol charging battery menggunakan SEPIC sebagai
converter dimana SEPIC hanya menerima tegangan DC sehingga tegangan yang
berasal dari PLN harus disearahkan oleh rectifier lalu masuk ke SEPIC converter.
Lalu tegangan output yang dihasilkan oleh SEPIC di sense-ing oleh snesor
tegangan, dan apabila tegangan tersebut kurang atau tidak stabil dapat diatur oleh
PWM melalui mikrokontroler ARM STM32F407VG menggunakan metode PI.
Dan karena besar tegangan output SEPIC sama dengan besar tegangan pada
battery maka sensor tegangan yang digunakan hanya satu, yaitu diantara SEPIC
converter dan relay. Untuk sistem auto cut-off battery sendiri didapatkan dari
pembacaan arus output SEPIC, apabila arus yang terbaca sebesa 1 A atau
mendekati 0 A maka relay akan berkerja karena kondisi baterai sudah terisi
penuh.
22
`
a. Tegangan Pengisian
𝑉𝑐 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 = 120% × 𝑉𝑏𝑎𝑡𝑡 ............................................(3.1)
𝑉𝑐 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 = 120% × 48V
𝑉𝑐 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 = 57.6 𝑉
b. Arus Pengisian
𝐼𝑐 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 = 20% × 𝐴 ℎ .........................................................(3.2)
𝐼𝑐 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 = 20% × 45 𝐴 ℎ
𝐼𝑐 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 = 9𝐴
23
`
D1 D2
R
Vin
D3 D4
24
`
Jadi , tegangan keluaran rectifier adalah sebesar 113.14 V dan arus keluaran
rectifier sebesar 5.1 A .
25
`
26
`
c. Perhitungan Kapasitor
D
C1 = C2 = ∆Vo .................................................................. (3.11)
R×( )×Fs
Vo
0.34
C1 = C2 = 0.1%Vo
6.4 × ( ) × 40000
Vo
0.34
C1 = C2 =
6.4 × 10−3 × 40000
C1 = C2 = 1.33 × 10−3 F
d. Perhitungan Induktor
Vo2
IL1 = ..................................................................................... (3.12)
VsRs
6.42
IL1 = = 4.58 A
113.14 × 6.4
27
`
Vs×D
∆IL1 = ................................................................................. (3.14)
L1×Fs
113.14 × 0.34
0.458 =
L1 × 40000
18320L1 = 38.4676
L1 = 2.1mH
IL2 = Io = 9 A
Vs×D
∆IL2 = ................................................................................. (3.16)
L2×Fs
113.14 × 0.34
0.9 =
L1 × 40000
36000L2 = 38.4676
L2 = 1.068 mH
28
`
Bmax = 0.26
Diameter Wire (dw(t)) = 0.4 cm2
Diameter Bobbin = 25.6mm = 2.56cm
Ac = 3.3
∆IL1
IL(max) = IL1 + ...................................................................... (3.17)
2
0.458
IL(max) = 4.58 + = 4.8225 A
2
Vo×Io
IL(avg) = ............................................................................... (3.17)
Vs
57.6 × 9
IL(avg) = = 4.58 A
113.14
J = 45
0.458/2
IL(rms)t = 4.582 + = 4.594 A
√3
29
`
4.594
𝑠𝑝𝑙𝑖𝑡 = = 8.128 ≈ 8
0.5652
d. Wire Size
Kbob = 𝜋 × Dbob ........................................................................... (3.23)
Kbob = π × 2.56 = 8.04
30
`
R1
Vout = x Vin
R1+R2
R2
3= x 60V
R2+R1
3 R2
=
60 R2+R1
R2 = 1ohm
R1=19 ohm
31
`
3.4. Kesimpulan
Telah dijelaskan berbagai tahapan untuk merealisasikan proyek akhir ini,
yaitu Rangcang Bangun Auto Cut-Off Charging Mobil Listrik Menggunakan
SEPIC Converter. Diharapkan perencanaan yang telah dibuat ini dapat berjalan
sesuai dengan hasil yang telah disimulasikan dan selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
32
`
5. Relevansi
Hasil dari proyek akhir ini bertujuan untuk memperpanjang life time baterai
karena saat ini ketika kita mengisi baterai mobil listrik, khususnya baterai mobil
listrik EVC (Electric Vehicle Community) kita menunggu proses pengisian
baterai dengan selalu memonitor nilai tegangan pada baterai melalui voltmeter
digital, sehingga tidak bisa sambil melakukan aktivitas lain dan tidak selalu
presisi besar tegangan yang terbaca. Sehingga proyek akhir ini dapat membuat
proses pengisian baterai dapat lebih terkontrol dan dapat terputus secara otomatis
tanpa harus ada orang yang selalu menunggu proses pengisiannya.
33
`
c. Lain-lain
Jasa etching PCB 100.000 3 Rp.300.000
Pembuatan buku 60.000 5 Rp.300.000
Pembuatan makalah 30.000 2 Rp.60.000
Jumlah Rp.660.000
TOTAL JUMLAH Rp. 5.575.000
34