Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa : Aziz Zulhakim
NIM : 201440057
Mengetahui, Menyetujui,
Manager of Pembimbing
Energy & Power Supply Praktek Kerja Lapangn
AP II Assistant Manager Off
Electrical Network
AP II
Mengesahkan:
Senior Manager of
Electrical & Mechanical Facility
AP II
FARCHAN HUDAYA
NIP: 20002392
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBIMBING KERTAS KERJA WAJIB
Diploma : IV (Empat)
Menyutujui:
Pembimbing
Kertas Kerja Wajib
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Teknik Instrumentasi Kilang
1. Ibu Dr. Erdila Indriani, S.SI., M.T selaku Direktur PEM Akamigas.
2. Bapak Chalidia Nurin Hamdani, S.T., M.T selaku Kepala Program Studi
Teknik Instrumentasi Kilang.
3. Bapak M. Yusuf Assistant Manager Electrical Network selaku dosen
pembimbing lapangan.
4. Bapak Wasis Waskito Adi selaku dosen pembimbing KERTAS KERJA
WAJIB (KKW)
5. Kedua orang tua yang senantiasa memberi dukungan, baik moral maupun
material.
6. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kertas Kerja Wajib.
Aziz Zulhakim
DAFTAR ISI
seperangkat fasilitas, antara lain : fasilitas sisi udara, sisi darat, navigasi
listrik. Tanpa adanya suplai daya listrik tentunya fasilitas tersebut, khususnya
karena itu suplai daya listrik di suatu bandara diusahakan tidak boleh padam,
penerbangan dapat berjalan dengan aman, selamat, nyaman, tertib dan teratur.
Internasional Soekarno-Hatta.
BAB IV : PEMBAHASAN
Menjelaskan analisis sehubungan dengan pengoperasian genset
berdasarkan penelitian yang dilakukan di tempat Kerja Praktek.
Menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008
sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi
berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan
pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara
dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan
penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan
agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan
kepercayaan masyarakat.
Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan
usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan
berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara
yang dikelolanya.
Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara
Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu
(Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud
Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein
Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji
Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal
Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).
Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari
berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi
kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan
pelayanan, diantaranya adalah “The Best BUMN in Logistic Sector” dari
Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), “The Best I in Good Corporate
Governance” (2006), Juara I “Annual Report Award” 2007 kategori BUMN
Non-Keuangan Non-Listed, dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam
bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception
Index 2007 Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih
penghargaan sebagai 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business
Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk
Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com, Juara III Annual Report
Award 2009 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, The Best Prize
‘INACRAFT Award 2010’ in category natural fibers, GCG Award 2011 as
Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI)
2010, Penghargaan Penggunaan Bahasa Indonesia Tahun 2011 dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penghargaan untuk Bandara
Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam
Indonesia Travel & Tourism Award 2011, dan Penghargaan Kecelakaan Nihil
(Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31
Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta
berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport
2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport
Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional
Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport
Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3
(Cengkareng).
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan
kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham.
Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan
yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara,
menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial
terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program
Corporate Social Responsibility.
Visi dari PT Angkasa Pura II adalah ”The Best Smart Connected Airport
in the region”.
The best smart connected airport in the region memiliki makna bahwa
bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II menjadi bandara yang
terhubung ke banyak rute atau tujuan baik di dalam maupun di luar negeri,
sesuai dengan status masing-masing bandara (bandara domestik/internasional).
Connecting time dan connecting process baik untuk penumpang maupun barang
harus bisa berjalan dengan mudah dan tanpa sekat. Bandara-bandara AP II juga
sepenuhnya menjadi bandara yang pintar (smart) dengan memanfaatkan
teknologi modern. Region yang dimaksud dalam visi adalah Asia. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa visi Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan
konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi
modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan
pelayanan penumpang.
Misi dari PT Angkasa Pura II adalah:
• Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama.
• Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung
perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah
maupun negara.
• Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan
menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern.
• Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas
penawaran perusahaan.
• Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan
perusahaan.
• Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan.
II.3 Arti Logo Perusahaan
Logo ANGKASA PURA II sendiri memiliki arti dan makna tersendiri
dari warna-warna tersebut :
• Biru adalah warna yang melambangkan pergerakan sektor logistik yang
terus tumbuh berkembang pesat.
• Merah melambangkan tindakan yang berlandaskan semangat kerja dan
komitmen PT Angkasa Pura II dalam menyediakan pelayanan
berkualitas internasional dengan mengutamakan kenyamanan dan
keselamatan pelanggan.
• Kuning melambangkan kemakmuran sebagai buah keberhasilan yang
akan didapat dari kerja keras PT Angkasa Pura II untuk para pemegang
saham, manajemen, karyawan, dan Indonesia.
• Hijau melambangkan arah kepemimpinan yang tegas, berintegritas, dan
terarah menuju pertumbuhan perusahaan yang sehat.
Sumber:angkasapura2.co.id
Udara (PJP4U).
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Compresion ignition (atau
mesin pemicu kompresi) adalah motor pembakaran dalam(Internal Combustion
Engine) yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan
membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini
tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Panas dihasilkan
karena adanya tekanan yang dihasilkan oleh piston pada langkah kompresi di
dalam silinder sehingga mampu meningkatkan suhu pada ruang bakar, maka
bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya.
Pada motor diesel yang di hisap oleh torak dan dimasukkan kedalam ruang
bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai
mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai
titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-
partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk
proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka
diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC.
Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi
mekanis. Energi kimia didapatkan melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari
bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar).
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong
torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik
torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan
sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik
torak pada langkah kompresi.
4.Crank Pin
Pena torak atau piston pin (crank pin) merupakan salah satu
komponen mesin diesel yang juga begitu penting. Sebab komponen ini
memiliki fungsi sebaga penghubung antara ujung batang piston dengan
piston.Umumnya desain pena torak atau piston dibuat dengan desian
berlubang dibagian dalamnya. Tujuan dibuatnya lubang tersebut untuk
mengurangi berat dari pena torak.
11.Flywhell(Roda gila)
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, udara yang sudah masuk pada
langkah hisap akan ditekan oleh piston yang bergerak ke atas (TMA).
Perbandingan kompresi pada motor diesel berkisar diantara 14:1 sampai 24:
1. Akibat proses kompresi ini udara menjadi panas dan temperaturnya bisa
mencapai 900 °C. pada langkah ini kedua valve atau katup dalam posisi
menutup semua.
Gambar 3. 14 Pengabut(Nozzle)
- Governor
Gambar 3. 15 Governor
4. Sistem Udara
Fungsinya mengarahkan aliran udara masuk agar temperatur udara
masuk konstan dan gas sisa pembakaran dari tiap-tiap silinder untuk
dimanfaatkan serta meredam polusi saat mesin beroperasi
Peralatan yang terdapat pada sistem keluar masuk udara
- Saringan udara masuk(air Filter)
Gambar 3. 17 Turbocharger
Gambar 3. 19 Baterai
- Dinamo Stater
Gambar 3. 21 Generator
1. Rotor
Rotor adalah bagian generator yang dapat berputar. Bagian rotor
dalam generator terdiri atas besi magnet yang berputar pada
porosnya. Bagian rotor terletak di bagian tengah stator. Kutub
magnet yang dipergunakan pada bagian rotor ada yang satu pasang
kutub magnet dan dua pasang kutub atau lebih
Gambar 3. 24 Rotor
2. Stator
Menurut B. Sutjianto bagian stator pesawat generator merupakan
bagian yang tetap. Bagian stator terdiri atas alur-alur yang diteliti
gulungan kawat email. Gulungan kawat email pada stator dirangkai
dalam hubungan tertentu.Dan gulungan kawat ini dipotong atau
dilindungi oleh rumah generator itu sendiri dari goncangan yang
diakibatkan oleh putaran rotor
Gambar 3. 25 Stator
III.6. Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah trafo adalah suatu alat
listrik yang dapat mengubah suatu tegangan out put menurunkan maupun
menaikkan tegangan sesuai dengan kebutuhan. Trafo tersebut dapat
menaikkan tegangan atau di definisakn dengan trafo step up maupun
menurunkan tegangan dan biasa disebut dengan trafo step down. Di
lingkungan masyarakat banyak dijumpai trafo-trafo milik PLN yang
digunakan untuk mensuplai kebutuhan masyarakat dengan tegangan 220-380
V.
Trafo juga merupakan peralatan yang banyak di manfaatkan oleh PLN
untuk merubah tegangan menengah atau 20.000 Volt menjadi tegangan
rendah atau 220/380 Volt.Untuk meminimalisir jatuh tegangan atau drop
tegangan di sisi pelanggan maka PLN mempunyai nilai ratarata atas dan
bawah tegangan yaitu +/- 10/5 % dari tegangan nominal.
- Lightnig Arrester
Penggunaan lightning arrester pada sistem distribusi
adalah untuk melindungi peralatan dari gangguan akibat
sambaran petir.Arrester juga dipergunakan untuk melindungi
saluran distribusi dari flashover.Arresterdipasang pada
peralatan yang dihubungkan dari fasa konduktor ke tanah.Agar
perlindungan saluran menjadi lebih efektif, arrester harus
dipasang pada setiap fasa pada tiap tiang.Pada saat sistem
bekerja keadaan normal, arrester memiliki sifat sebagai
isolator. Apabila terjadi sambaran petir, arrester akan berubah
menjadi konduktor dan membuat jalan pintas (bypass) ke
tanah yang mudah dilalui oleh arus petir, sehingga tidak
menimbulkan tegangan lebih yangtinggi pada trafo. Jalur ke
tanah tersebut harus sedemikian rupa sehingga tidakakan
mengganggu aliran daya normal. Setelah petir hilang, arrester
harus menutupdengan cepat kembali menjadi isolator,
sehingga tidak mengakibatkan pemutusdaya terbuka.Pada
kondisi operasi normal, arus bocor pada arrester tidak
bolehmelebihi 2 mA.Apabila arus bocor melebihi angka
tersebut, kemungkinan besar arrester mengalami
kerusakan.Pada saluran distribusi, arrester yang biasanya
digunakan adalah arresterjenis katub (valve type).Arrester
jenis katub terdiri dari sela percik dan sela seriyang terhubung
dengan elemen tahanan yang mempunyai karakteristik tidak
linier.Tegangan frekuensi dasar tidak dapat menimbulkan
tembus pada sela seri.Apabila sela seri tembus pada saat
tibanya suatu surja yang cukup tinggi,sela tersebut berfungsi
menjadi penghantar.Sela seri tidak bisa memutuskan
arussusulan.Dalam hal ini sela seri dibantu oleh tahanan non
linier yang mempunyai karakteristik tahanan kecil untuk arus
besar dan tahanan besar untuk arus susulandari frekuensi
dasar.
2.Pengaman Eksternal
- Pembumian (Grounding)
Pembumian adalah penghubungan suatu bagian dari rangkaian
listrik ataubagian yang bersifat konduktor tetapi bukan bagian
dari rangkaian listrik yangpada keadaan normal
tidak bertegangan ke bumi.
Tujuan dari pembumian adalah :
- Mengurangi tegangan kejut listrik pada peralatan.
- Memberi jalan bagi arus gangguan, baik akibat terjadinya
arus hubungsingkat ke tanah maupun akibat terjadinya
sambaran petir.
- Untuk membatasi tegangan pada fasa yang tidak
mengalami gangguan.
Gambar 3. 32 Transformator
Hubungan Segitiga
4. Transformator Hubungan Zig-Zag
Kebanyakan transformator distribusi selalu dihubungkan bintang,
salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh transformator tersebut
adalah ketiga fasanya harus diusahakan seimbang. Apabila beban
tidak seimbang akan menyebabkan timbulnya tegangan titik
bintang yang tidak diinginkan, karena tegangan pada peralatan
yang digunakan pemakai akan berbeda-beda. Untuk menghindari
terjadinya tegangan titik bintang, diantaranya adalah dengan
menghubungkan sisi sekunder dalam hubungan Zig-zag. Dalam
hubungan Zig-zag sisi sekunder terdiri atas enam kumparan yang
dihubungkan secara khusus.
Pada suatu sistem tegangan tinggi yang tidak memiliki titik
netral (ungrounded system) maka akan sangat berbahaya jika
terjadi gangguan short circuit phasa ke tanah, yang akan
menyebabkan kegagalan sistem dan akhirnya terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan seperti kebakaran dan lainnya.
Gambar 3. 33 Transformator
Hubungan Zig Zag
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Persiapan
Pada tahap persiapan terbagi menjadi 2 tahap persiapan yaitu :
- Personil
a. Radio HT
b. Earmuff
c. Safety shoes
d. Kacamata safety
e. Rompi safety
f. Sarung tangan
2. Pelaksanaan
- Pengoperasian
Pada tahap pengoperasian ini terbagi menjadi 2 metode yaitu
berbeban(Onload) dan tanpa beban(Noload)
a. Pastikan posisi selector switch pada cubicle genset pada posisi remote atau
Ready Island.
b. pastikan mode operasi modul control pada posisi Ready island
c. secara visual lakukan pemeriksaan ulang kondisi peralatan dan pastikan alat
kerja yang digunakan tidak ada yang tertinggal
d. catat semua kegiatan dalam log book buku sejarah peralatan
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari kegiatan Praktik kerja lapangan di MPS 2 Bandara
Soekarno-Hatta yang dikelola oleh PT angkasa pura II penulis dapat
menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
▪ Suatu bandara membutuhkan sumber listrik cadangan agar menjaga
keberlangsungan operasional dan menjaga keselamatan penerbangan.
▪ Bandara Soekarno-Hatta mendapatkan sumber listrik dari PLN yaitu dari
gardu cengkareng baru dengan tegangan 150 kv.
▪ Main Power Station 2 (PS2) memiliki 7 unit genset yang dirangkai
secara sinkron / paralel
▪ Syarat sinkron generator ada tiga yaitu sudut fasa yang sama ,tegangan
sama,frekuensi sama
▪ Generator memiliki 2 konstruksi utama yaitu: rotor dan stator
▪ Arus exitasi merupakan suplay arus dc pada alternator atau pembangkit
medan magnet alternator
▪ Generator tidak akan menghasilkan listrik walaupun rotor berputar jika
tdak ada arus exitasi
▪ Avr(Automatic Voltage regulator) merupakan perlatan yang mengatur
besar kecilnya arus exitasi alternator
▪ Semakin besar arus exitasi semakin besar tegangan dan daya reaktif yang
dihasilkan generator
▪ Mesin diesel merupakan mesin pembakaran dalam(Internal Combustion
Engine) diesel bekerja dengan kompresi atau tidak menggunakan
busi(Compression ignition)
▪ Pengoperasian genset via panel genset dilakukan hanya untuk menguji
coba kinerja genset dalam keadaan beroperasi, pengujicobaan ini
meliputi pengecekan kenormalan semua sistem genset,dimana dalam
pengoperasian ini dilakukan tanpa adanya beban
▪ Pengoperasian genset manual via EPCC dilakukan untuk menguji coba
sistem sinkron antara genset dengan PLN,
▪ Pengoperasian genset secara auto dilakukan untuk menguji coba sistem
standby genset Close before Excitation(CBE), yang ada pada sistem
EPCC,sistem CBE akan bekerja secara otomatis ketika sumber listrik
dari PLN off/padam.
V.2 SARAN
▪ Selalu Menjaga Koordinasi dalam Team
▪ Selalu gunakan APD saat dilapangan
▪ Berdoa sebelum kerja