KENDARI
2022
1
LEMBAR PENGESAHAN MAGANG
Magang:
Menyetujui
Mengetahui,
NIP. 199211062022031010
ii
CURICULUM VITAE
A. DATA PRIBADI
Nama : Rudy Satriansyah Salam
No. Hp : 082191392746
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
EMAIL :Rudysatriansyah2001@gmail.com
B. PENDIDIKAN FORMAL
SD : SD NEGERI 02 MANDONGA
C. PENGALAMAN KERJA
- Magang Kerja Pelaksanaan proyek Pekerjaan Preservasi Jalan Batas
Sulteng-Asera-Belalo/Lasolo Dan Duplikasi Jembatan Sungai Anggomate
Hormat saya,
Segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga Laporan magang ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan magang ini merupakan salah satu kewajiban yang harus diselesaikan penulis
sebagai mahasiswa Jurusan D3 Teknik Sipil Universitas Halu Oleo Kendari untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Teknik. Dengan dilaksanakannya magang ini maka
diharapkan mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang baru tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan teknik sipil.
Dalam penulisan Laporan magang ini penulis menyadari perlunya bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Secara khusus penulis menghanturkan rasa terima kasih dan penghargaan yang
teramat tulus kepada keluarga besar penulis terutama orang tua dan Saudara saya
beserta keluarga besar, yang senantiasa memberikan motivasi, materil dengan ikhlas dan
penuh kasih sayang.
2. Bapak Dr. Eng, Sudarsono, ST., M.Eng selaku Direktur Program Pendidikan
Vokasi Universitas Halu Oleo.
3. Bapak Muh. Handi Adityawan, ST., M.Eng selaku koordinator program studi D3
Teknik Sipil Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo, yang telah
membantu dan mempermudah dalam penyusunan laporan magang ini.
5. Seluruh dosen dan staf Jurusan D3 Teknik Sipil yang telah mendidik dan
membantu penulis selama masa perkuliahan semoga dapat menjadi amalan di
akhirat kelak.
6. Terima kasih kepada keluarga besar Vokasi dan Teknik Angkatan 2019 terkhusus
untuk D3 Teknik Sipil 2019 (BEDROCK 19) yang memberi banyak warna
selama perjalanan menempu perkuliahan, yang sama-sama berjuang dari tahun
iv
2019 sampai sekarang, terima kasih buat suka dukanya selama mengerjakan
laporan, mengerjakan tugas, kuliah lapangan, selama perkuliahan.
7. Terima Kasih Buat senior-senior yang selalu memberi bimbingan selama saya
menjalani studi dan juga buat para adik junior yang selalu memberi semangat.
Penulis menyadari bahwa laporan magang ini masih belum sempurna dan
masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan
magang ini, Saya berharap semoga laporan magang ini bisa bermanfaat bagi pembaca
umumnya, mahasiswa teknik dan khususnya bagi penyusun untuk menambah
pengetahuan.
Kendari, 2022
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap Universitas baik negeri maupun swasta memiliki metode serta
ketentuan kurikulum pembelajaran yang berbeda - beda sesuai dengan tujuan
serta visi misi Universitas tersebut. Khususnya di Program Pendidikan
Vokasi, program studi D-III Teknik Sipil menyediakan mata kuliah magang
untuk mahasiswa semester 6 guna menunjang aspek keahlian profesi.
Manfaat Magang
Adapun manfaat magang kerja ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
1. Sebagai sarana latihan dan penerapan ilmu yang didapat di
perkuliahan.
2. Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan
pengalaman di dunia kerja di bidang konstruksi.
b. Bagi Instansi Magang dan Instansi Pendidikan
Terciptanya hubungan yang baik dan adanya pertukaran informasi
antara PT. Aneka Laksana Cipta Prima, PT. Mandiri Mandiri Konsultama
dengan Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo khususnya
Program Studi D-III Teknik Sipil kedepan nya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jalan
a. Pengertian Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi seluruh
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di
atas permukaan tanah, di atas permukaan air serta di bawah permukaan
tanah dan atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel
(Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).
Berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan yang diundangkan setelah UU No 38 mendefinisikan
jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi Lalu lintas umum, yang
berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di bawah
permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
rel dan jalan kabel.
Jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang di
buat oleh manusia dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis
konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas
orang, hewan dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat
ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat (Clarkson H.Oglesby,1999).
b. Klasifikasi Jalan
MUATAN SUMBU
FUNGSI KELAS TERBERAT/MST
(TON)
9
I >10
Arteri II 10
III A 8
III A
Kolektor 8
III B
Kemiringan Medan
No Jenis Medan Notasi
(%)
1 Datar D <3
2 Berbukit B 3 - 25
3 Pegunungan G > 25
10
Jalan Umum menurut Pengawasan dan Pendanaan
dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan
kabupaten, jalan kota dan jalan desa.
Jalan Nasional adalah jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibu kota
provinsi dan jalan strategis nasional serta jalan tol.
Jalan Provinsi adalah jalan kolektor dalam sistem jaringan primer
yang menghubung ibukota provinsi dengan ibu kota kabupaten
atau kota, atau antar ibu kota kabupaten atau kota dan jalan
strategis provinsi.
Jalan Kabupaten adalah jalan lokal dalam sistem jaringan jalan
primer yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan jalan provinsi,
yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukot kecamatan
lokal, antar pusat kegiatan lokal serta jalan umum dalam sistem
jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten dan jalan
strategis kabupaten.
Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota,
menghubungkan pusat pemukiman yang berada di dalam kota.
Jalan Desa adalah jalan umum yang menghubungkan kawasan
antar permukiman di dalam desa serta jalan lingkungan.
2.2 Spesifikasi Lapis Pondasi Dan Lapis Permukaan Sesuai Spesifikasi Bina
Marga 2018
A. Lapis Pondasi
Pekerjaan ini meliputi pemasukan, pemrosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan material di atas permukaan
yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai dengan detail yang
ditunjukkan dalam Gambar rencana (shop drawing), serta memelihara
lapis fondasi agregrat atau lapis drainase yang telah selesai sesuai
dengan yang disyaratkan. Pemrosesan meliputi, pemecahan,
pengayakan, pemisahan, pencampuran dan kegiatan lainnya yang perlu
untuk menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan dari
Spesifikasi:
a. Material
12
Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus
terdiri dari partikel atau pecahan batu yang keras dan awet yang
memenuhi persyaratan dalam Tabel 2.3. Bahan yang pecah bila
berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan tidak boleh digunakan.
Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel
pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus lainnya yang
memenuhi persyaratan dalam Tabel 2.4.
13
Indek Plastisitas
0–6 4 - 10 4 - 15
(SNI 1966:2008)
Hasil kali Indek Plastisitas
dengan. % Lolos maks.25 - -
Ayakan No.200
Gumpalan Lempung dan
Butiran-butiran Mudah
0-5% 0-5% 0-5%
Pecah (SNI 4141:2015)
CBR rendaman (SNI
min.90 % min.60 % min.50 %
1744:2012)
Sumber: (Bina Marga 2018)
2. Pekerjaan Penghamparan
3. Pekerjaan Pemadatan
15
penggilasan sebanyak enam lintasan dengan penggetar yang
diaktifkan atau sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas
Pekerjaan.
Menggunakan mesin gilas beroda karet untuk pemadatan
akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap
mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari
lapis fondasi agregat.
Faktor Pembayaran
Kepadatan
(% Harga Satuan)
> 100 % 100 %
99 – < 100 % 90 % atau diperbaiki
98 – < 99 % 80 % atau diperbaiki
97 – < 98 % 70 % atau diperbaiki
< 97 % Harus diperbaiki
Sumber : (Bina Marga 2018)
B. Lapis Permukaan
a. Bitumen Lapis Resap Pengikat (Bituminous Prime Coat) dan Lapis
Perekat (Bituminous Tack Coat)
Penggunaan lapis resap pengikat adalah 0,4 sampai 1,3 liter per
meter persegi untuk Lapis Pondasi Agregat tanpa bahan pengikat.
18
Tertahan saringan
3 SNI 3643:2012 % berat Maks.0,3
No.20
Kadar residu dengan
4 SNI 03-3642-1994 % berat Min.62*
Destilasi
19
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
20
3.3 Gambaran Umum Proyek
21
Konsultan : PT. Mitra Mandiri Konsultama, Jo CV. Annisha
Mitrayasa
22
BAB IV
24
Gambar Penyiraman Material Kelas A
Sumber : Dokumentasi Lapangan
Setelah pemadatan merata, lapis pondasi di siram air secara merata dengan menggunakan
watertank dengan kapasitas 5000 liter. Fungsi penyiraman ini untuk pemadatan, karena dengan
adanya penyiraman air ini rongga-rongga antar agregat akan terpadatkan dengan sendiriya dan saling
mengunci sehingga tidak ada rongga udara di dalamnya dan penyiraman ini juga berfungsi untuk
menjaka agregat tidak mengalami pemisahan butiran.
25
Gambar Pekerjaan Preme Coat
Sumber : Dokumentasi lapangan
Pekerjaan penyiraman preme coat berfungsi sebagai perekat antara lapis permukaan
aspal AC-BC dengan lapis fondasi atas (LPA)
26
Gambar Penghamparan Material Aspal AC-BC
Sumber : Dokumentasi Lapangan
Material aspal AC-BC diangkut dengan menggunakan dump truck dari lokasi AMP menuju
lokasi pekerjaan kemudian Penghamparan material aspal AC-BC menggunakan finisher berjalan
sesuai marking yang telah dibuat. Perataan hotmix menggunakan asphalt finisher dibantu oleh
tenaga harian (leker). untuk meratakan secara manual dan mengambil Sisa hotmix untuk dimasukkan
kembali ke paver.
27
Gambar Pemadatan Material Aspal AC-BC
Sumber : Dokumentasi Lapangan
Setelah dilakukan penghamparan material aspal AC-BC dengan Finisher, selanjutnya dilakukan
pemadatan dengan menggunakan Tandem Roller agar dapat mendapatkan kepadatan sesuai
spesifikasi yang di inginkan.
4
5
• Pemadatan Material Aspal AC-WC
1) Pemadatan Awal
29
Gambar Pemadatan Awal Material Aspal AC-WC
Sumber : Dokumentasi Lapangan
2) Pemadatan Akhir
30
Setelah dilakukan pemadatan antara material aspal AC-WC kemudian
dilanjutkan dengan pemadatan akhir menggunakan Pneumatic Tire Roller
dengan jumlah 12 passing atau 24 lintasan.
BAB V
PENUTUP
31
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan pekerjaan lapis permukaan perkerasan
jalan pada proyek pembangunan jalan lingkar kota Kendari, maka kesimpulan
yang dihasilkan sebagai berikut :
Saran
Dalam kesempatan ini penyusun ingin berikan saran khususnya untuk
diri pribadi dan untuk teman-teman yang sedang magang atau pun yang akan
magang, ketika magang sebaikanya kita belajar dengan sungguh-sungguh dan
tunjukan kepada perusahan bahwa kita mampu menarapkan ilmu yang
didapat dibangku perkuliahan sesuai dengan kebutuhan perusahan, disamping
itu juga dapat membawa nama baik almamater kampus.
DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-1737-1989 tata cara pelaksanaan lapis aspal beton untuk jalan raya Gradasi
bahan pengisi filler.
Trigonometriconsultant.com
33
L
34
35
36
37
38
39
40