Anda di halaman 1dari 3

Rencana Studi Perkuliahan

Oleh : Arif Muhammad Yusuf

Program studi Pascasarjana yang ingin saya tempuh adalah Magister Teknik Sipil
(M.Eng) dengan minat konsentrasi Teknik Keairan (Hidro) di Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta sebagai pilihan pertama saya dan pada program yang sama di Institut Teknologi
Bandung sebagai pilihan kedua, atau Universitas Indonesia sebagai pilihan ketiga. Saya
sangat berharap dapat diterima pada pilihan pertama saya dikarenakan minat saya pada
bidang tersebut dan adanya rekomendasi dari beberapa dosen yang pernah berdiskusi
dengan saya. Tujuan program studi Magister Teknik Sipil Pascasarjana UGM yaitu
meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan analisis, olah
pikir, dan keterampilan sumberdaya manusia Indonesia dalam bidang teknik sipil. UGM
termasuk dalam klaster pertama Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia peringkat 2 setelah
Institut Teknologi Bandung dengan akreditasi universitas A. Prodi Magister Teknik Sipil juga
meraih akreditasi A sejak tahun 2015 yang sampai saat ini masih berlaku hingga tahun 2020
dengan staf pengajar yang sangat ahli dan kompeten di bidangnya, seperti tokoh idola saya
bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, CES., DEA. yang banyak menulis buku-buku bidang
hidraulika, juga bapak Prof. Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA., yang juga
menulis buku-buku bidang ilmu geoteknik. Oleh karena itu, saya dengan tekad yang bulat
ingin menempuh program Magister Teknik Sipil tersebut dan memulainya pada Agustus 2020
dan akan saya tempuh dalam 4 semester (2 tahun). Untuk menempuh program studi Magister
Teknik Sipil ini saya harus menempuh kredit semester minimal 42 SKS, yang terdiri dari
minimal 34 SKS mata kuliah dan 8 SKS tesis. Kurikulum tersebut terdiri dari mata kuliah
institusional dan mata kuliah inti. Berikut saya sampaikan tabel struktur kurikulum program
studi Magister Teknik Sipil minat Teknik Keairan Pascasarjana UGM.

Tabel 1. Rencana Kurikulum yang akan ditempuh pada Prodi Magister Teknik Sipil (Keairan)
Ketertarikan saya pada program tersebut bermula pada saat saya mengikuti
pembekalan teknis pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi yang dilaksanakan oleh
Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya dan saya berhasil memperoleh Sertifikat
Keterampilan Kerja bidang Pelaksana Saluran Irigasi tingkat 3 pada tahun 2014, dan berhasil
memperbaharuinya dengan tingkat 1 pada tahun 2017 dan berlaku hingga sekarang. Dari
latar belakang saya yang dulunya lulusan Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Depok dan
Sarjana Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, maupun pekerjaan yang pernah saya
laksanakan dibeberapa proyek irigasi saat bekerja di CV. Tiga Dymensi, dan PT Pradda Mas
Utama saya termotivasi untuk melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana magister Teknik
Sipil karena selama saya bekerja dan studi, baik di SMK maupun Universitas, ahli teknik
keairan masih kekurangan sumberdaya manusia. Sebagai contoh, kebanyakan proyek irigasi
yang pernah saya kerjakan, kebanyakan konsultan perencana maupun pengawasnya dari
lulusan teknik sipil bidang struktur bukan dari bidang keairan. Sehingga dalam pembuatan
gambar dan pelaksanaan pekerjaan biasanya hanya dengan perkiraan dimensi saluran tanpa
memperhatikan perhitungan-perhitungan hidraulik baik seperti jenis aliran, luasan oncoran,
dll. Sehingga ada beberapa proyek irigasi yang pernah saya kerjakan juga tidak mampu
menampung air, dan juga tidak dapat memenuhi pengairan dalam wilayah oncoran yang
seharusnya dapat terpenuhi. Berangkat dari realita tersebut, menggugah dan memotivasi
saya untuk dapat berkontribusi dalam bidang keairan dengan ilmu yang saya peroleh dari
program magister.

Permasalahan yang saya sampaikan di atas adalah salah satu permasalahan kecil
saja pada bidang keairan di negeri ini. Pasalnya, di Yogyakarta sendiri saya hidup di
lingkungan petani di wilayah Selomartani, Kalasan, Sleman. Di daerah saya termasuk dalam
kawasan rawan bencana lahar dingin Gunung Merapi yang mengalir di Sungai Gendol
maupun Sungai Kuning. Wilayah ini merupakan wilayah yang subur yang dulunya air sangat
melimpah, tetapi beberapa tahun terakhir ini petani hanya dapat mengandalkan air hujan
untuk memenuhi kebutuhan air pertanian. Hal tersebut mengakibatkan para petani hanya
dapat menanam padi 1 kali saja dengan mengandalkan air hujan yang melimpah, sisanya
menanam palawija. Padahal pada saat musim hujan beberapa tahun terakhir di daerah Bantul
seringkali terjadi banjir akibat air hujan yang melimpah. Hal tersebut menandakan bahwa telah
terjadi perubahan alam di daerah hulu air (dalam hal ini daerah Sleman). Dimana terjadi
perubahan lahan dengan laju yang cepat sehingga kantong-kantong air untuk memenuhi
kebutuhan di wilayah Sleman berkurang, dan berakibat banjir di hilir atau daerah cekung di
Bantul. Untuk mengiringi laju tersebut, perlahan dan bertahap PU melakukan pekerjaan
seperti normalisasi bendung di Wilayah Kabupaten Sleman dengan harapan bendung dapat
menampung air lebih lama seperti perencanaannya. Pada tahun 2018, saya ikut dalam
pelaksanaan normalisasi di beberapa bendung di Kabupaten Sleman, seperti bendung
Jabang Bayi Prambanan yang fenomenal di daerahnya. Akan tetapi terkadang pekerjaan
normalisasi bendung tersebut tidak terlaksana dengan baik. Pasalnya seperti kasus di
Bendung Samberembe yang sempat viral yaitu dengan kemunculan pusaran air di hulu
bendung adalah akibat normalisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan awal bendung,
sehingga bendung mengalami piping atau penggerusan di bawah bendung.

Dari permasalahan-permasalahan di atas, saya memiliki pandangan untuk mengambil


topik untuk tesis saya yaitu pengendalian air di kawasan sekitar bendung untuk memenuhi
kebutuhan oncoran lahan pertanian juga mengurangi debit air banjir yang terjadi di daerah
hilir untuk optimalisasi irigasi lahan pertanian pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan
untuk memetakan kembali daerah irigasi yang masih dapat digunakan secara optimal dan
sebagai bahan evaluasi untuk proyek-proyek pembangunan bangunan irigasi di daerah
khususnya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta agar dalam melaksanakan pembangunan
tidak sia-sia dan dapat berguna bagi para petani. Menurut saya, hal tersebut sangat
diperlukan diangkat sebagai topik tesis saya.

Aktivitas yang akan saya lakukan di luar perkuliahan adalah berorganisasi, baik di
dalam kampus maupun di luar kampus. Seperti aktif menulis artikel atau jurnal, mengikuti
seminar-seminar, ikut serta dalam proyek penelitian dosen, juga akan ikut serta dalam
beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan irigasi. Selain itu saya juga tetap
aktif dalam organisasi di desa saya, seperti karang taruna, takmir masjid, memberikan les
pelajaran sekolah kepada adik-adik di desa saya, dan hingga sekarang menjadi pembawa
acara disetiap acara di desa saya. Tak lupa dari semua itu, saya juga kerap aktif dalam
kelompok karawitan yang rutin melaksanakan latihan pada malam Minggu sebagai upaya
saya untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan peninggalan leluhur kita. Dari kesemua itu
saya juga tidak akan mengesampingkan prioritas utama saya yaitu menyelesaikan studi S2
nantinya.

Tujuan karir jangka panjang saya adalah menjadi profesional dibidang teknik sipil hidro
atau keairan dengan berkontribusi dalam pembangunan-pembangunan bangunan air di
Indonesia juga semoga dapat berkontribusi dalam hal peningkatan kualitas pendidikan teknik
kejuruan di Indonesia dengan menjadi seorang dosen ataupun seorang asesor teknik keairan.
Keyakinan saya bertambah dengan adanya rekomendasi dari dosen-dosen saya pada saat
menempuh S1 di UNY. Selain itu, prodi Magister Teknik Sipil bidang Teknik Keairan UGM
memiliki posisi yang terkemuka dalam bidang tersebut baik hal pengetahuan serta teorinya,
kualitas teknologi dan risetnya, pengajar serta laboratoriumnya, sehingga kesemua itu akan
memfasilitasi saya untuk mencapai cita-cita saya menjadi seorang profesional dan pendidik
dibidang Teknik Keairan. Sehingga harapannya di masa yang akan datang, saya mampu ikut
serta dalam mengembangkan keilmuan dibidang Teknik Keairan melalui riset dan penelitian
sebagai pengajar, maupun dalam perencanaan serta pelaksanaan proyek-proyek bangunan
air yang berkualitas.

Yogyakarta, 20 Mei 2019


Diajukan oleh,

Arif Muhammad Yusuf

Anda mungkin juga menyukai