Oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
PELAKSANAAN PENGERJAAN UTILITAS BASAH
GEDUNG POLIKLINIK RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
i
ABSTRAK
Oleh
Kata Kunci : Sistem Utilitas Basah (Pekerjaan Sistem Plumbing, dan Pekerjaan Pencegahan
Kebakaran)
ii
Fakultas : Teknik
MENYETUJUI
Pembimbing Penguji
MENGETAHUI
1. Tim Penguji
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktik
ini dibuat sendiri oleh penulis dan bukan hasil plagiat sebagaimana diatur dalam
nomor 3187/H26/PP/2010.
RIWAYAT HIDUP
Dan menyusun laporan Kerja Praktik sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan perkuliahan pada D3 Arsitektur Bangunan Gedung Universitas
Lampung.
vi
Atas segala cinta dan kasih sayang-Mu yang telah membekaliku dengan ilmu
Kupersembahkan karya sederhana ini atas segala limpahan doa, kasih sayang
Yang selalu meberikan dan mendoakan saya serta memotivasi dan semangat
yang begitu tulus dalam menggapai cita-cita dan kesuksesan saya dalam
bidang Arsitektur.
vii
PRAKATA
Segala puji syukur hanyalah milik Allah SWT, Rabb seluruh Alam yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang berjudul “Pelaksanaan Pengerjaan
Utilitas Basah Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung”
diwaktu yang tepat.
Diharapkan dengan dilaksanakan Kerja Praktik tersebut, Penulis dapat lebih
memahami ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah serta menambah
pengalaman dalam dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu Penulis juga berharap
laporan yang sederhana ini bisa menjadi referensi bagi pembaca mengenai kegiatan
pembangunan gedung bertingkat.
Pada penyusunan laporan ini Penulis banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, Penulis
mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Suharno, M.,Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. Bapak Nandang.,M.TP selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Universitas
Lampung.
3. Ibu Dr. Ir. Citra Persada, M. selaku Ketua Program Studi D3 Arsitektur
Bangunan Gedung.
4. Bapak Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan serta motivasi
yang membangun kepada penulis.
5. Bapak Panji Kurniawan, S.T., M.Sc., selaku Dosen Penguji Seminar Laporan
Kerja Praktek yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing
memberikan saran dan pengarahan.
viii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun cara penyampaiannya. Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT
membalas segala kebaikan mereka yang telah membantu menyelesaikan laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan siapapun yang
membacanya. Aamin.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................................................... vi
PRAKATA .................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................. xix
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................. 2
1.2.1 Maksud dan Tujuan Proyek ........................................................... 2
1.2.1 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik .............................................. 3
1.3 Ruang Lingkup ....................................................................................... 3
1.3.1 Ruang Lingkup Kerja Praktik ..................................................... 3
1.3.2 Lingkup Pekerjaan ...................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................... 4
1.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................. 5
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.18. Skematik Instalasi Air Bekas & Air Kotor .............................. 75
Gambar 4.19. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 1 ..................... 76
Gambar 4.20. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 2 ..................... 76
Gambar 4.21. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 3 ..................... 77
Gambar 4.22. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 4 ..................... 77
Gambar 4.23. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 5 ..................... 78
Gambar 4.24. Pemasangan support penggantung dan pipa ........................... 80
Gambar 4.25. Pemasangan pipa pada lubang yang telah dibuat sebelumnya 80
Gambar 4.26. Pemasangan pipa vertikal pada shaft....................................... 81
Gambar 4.27. Pemasangan Pipa menuju Outlet (Aksesoris) ......................... 81
Gambar 4.28. Pemasangan Closet .................................................................. 82
Gambar 4.29. Pemasangan Urinoir ................................................................ 82
Gambar 4.30. . Pemasangan Wastafel ............................................................ 82
Gambar 4.31. Skematik Pembuangan Limbah Cair ....................................... 87
Gambar 4.32. Skematik Pembuangan Limbah Padat ..................................... 90
Gambar 4.33. Skematik Instalasi Air Hujan .................................................. 93
Gambar 4.34. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 1 ......................................... 94
Gambar 4.35. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 2 ......................................... 94
Gambar 4.36. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 3 ......................................... 95
Gambar 4.37. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 4 ......................................... 95
Gambar 4.38. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 5 ......................................... 96
Gambar 4.39. Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap ................................... 96
Gambar 4.40. Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap ................................... 97
Gambar 4.41. Pipa sparing Roof Drain .......................................................... 98
Gambar 4.42. Pemasangan support penggantung dengan klem Ubolt .......... 99
Gambar 4.43. Pemasangan support dengan klem Ubolt pada lubang shaft ... 99
Gambar 4.44. Saluran Air Hujan Menuju Saluran Kota ............................... 100
Gambar 4.45. Skematik Instalasi Gas Medis ............................................... 100
Gambar 4.46. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 1 ...................................... 101
Gambar 4.47. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 2 ...................................... 101
Gambar 4.48. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 3 ...................................... 102
Gambar 4.49. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 4 ...................................... 102
Gambar 4.50. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 5 ...................................... 103
Gambar 4.51. Penentuan Ukuran Pipa ......................................................... 105
xviii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
Dengan demikian rumah sakit harus menerapkan standar akreditasi rumah sakit,
termasuk standar-standar lain yang berlaku bagi rumah sakit sesuai dengan penjabaran
dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit edisi 2011. Sesuai dengan standar akreditasi
rumah sakit, sebagai bagian peningkatan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan
penilaian terhadap isi dan kelengkapan berkas rekam medis pasien (Depkes, 2011).
Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung adalah salah satu rumah sakit yang
pembangunannya di ambil alih oleh Konsultan Perencanaan PT. Medisain Dadi
Sempurna. Dari latar belakang tersebut, PT. Medisain Dadi Sempurna sebagai
pengawas dan perencana merespon secara positif dengan akan membangun Gedung
Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung, untuk meningkatkan fasilitas
kesehatan di Kota Bandar Lampung.
Kegiatan Kerja Praktek adalah salah satu syarat akademik yang wajib oleh setiap
mahasiswa program DIII Arsitektur Bangunan Gedung Fakultas Teknik Universitas
Lampung sebelum mahasiswa tersebut melakukan Tugas Akhir (TA) secara
komprehensif. Bentuk dari kegiatan Kerja Praktek tersebut berupa pemagangan pada
suatu konsultan perencana, pengawasan maupun kontraktor yang bertujuan memberikan
kesempatan pada mahasiswa agar dapat mempelajari dan memahami konsep-konsep
manajemen didunia kerja serta sekaligus dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat
selama perkuliahan dalam dunia kerja di lapangan, yang kemudian akan dilaporkan
secara akademis dalam bentuk suatu laporan sebagai salah satu syarat Tugas Akhir
seperti yang tertera di atas.
Dengan demikian penulis melakukan kerja praktik di lapangan selama tiga bulan (22
Februari 2021 s/d 22 Mei 2021), pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah
Sakit Graha Husada Bandar Lampung.
1. BAB I. PENDAHULUAN
Pendahuluan menguraikan serta menjelaskan mengenai latar belakang dari
pelaksanaan kegiatan kerja praktek serta latar belakang dari pengawasan
kegiatan proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada,
maksud dan tujuan dari pengawasan proyek dan pelaksanaan kerja praktek,
ruang lingkup dari pekerjaan yang dilakukan selama pengwasan kegiatan
proyek, batasan masalah, metode pengambilan data, serta uraian singkat
menegenai sistematika penulisan dari laporan kerja kegiatan praktek.
5. BAB V. PENUTUP
Berisikan tentang ringkasan atau kesimpulan serta saran dari hasil pengamatan
kegiatan kerja praktek yang telah didapat mengenai pengawasan pekerjaan
upada Proyek Pembangunan Gedung Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha
Husada.
7
Lantai 4 : 8.000 m2
Lantai 5 : 7.600 m2
q. Luas Total Bangunan : 25.200 m2
r. System Pembayaran : Progress Payment
a. Lantai 1 : +4.20
b. Lantai 2 : +8.40
c. Lantai 3 : +12.60
d. Lantai 4 : +16.80
e. Lantai 5 : +20.30
B. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan proyek konstruksi secara umum.
Dalam pelaksanaan memiliki 3 target yang harus dicapai yaitu:
• Target prestasi.
• Target waktu.
12
• Target biaya.
2.6 Swakelola
2.8.1 Sistem Pembayaran Proyek Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung
Sistem pembayaran yang disepakati antara Rumah Sakit Graha Husada dengan
Pelaksana adalah Termyn Progress pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik
Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung.
Pembayaran menurut persentase kemajuan fisik (Progress Payment). Dalam
sistem atau cara pembayaran termin, pembayaran kepada penyedia jasa dilakukan
14
atas dasar prestasi/kemajuan pekerjaan fisik proyek yang telah dicapai sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak awal.
Graha Husada Bandar Lampung adalah PT. Medisain Dadi Sempurna sebagai
perencana arsitek, PT. Medisain Dadi Sempurna sebagai perencana struktur.
Adapun tugas dan wewenang dari perencana antara lain sebagai berikut:
1. Perencana secara berkala meninjau lapangan untuk melihat kemajuan
pekerjaan dan ikut serta menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan kontraktor
agar tidak menyimpang dari ketentuan atau bestek perencana.
2. Perencana memberikan konsultasi mengenai hal–hal estetika/ arsitektur
serta fungsional struktural jika terdapat keragu–raguan atas ketentuan dalam
dokumen kontrak.
3. Perencana apabila diperlukan berhak meminta pemeriksaan pengujian
pekerjaan secara khusus untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan.
4. Membuat perencana secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,
rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.
5. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek dan pihak
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
2.9.4 Kontraktor
Kontraktor adalah pelaksana perorangan atau badan hukum yang telah ditunjuk
oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung, Rumah Sakit Graha Husada sebagai menunjuk kontraktor perseorangan
(ahli) pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung.
Pelaksana pekerjaan memiliki tugas antara lain sebagai berikut :
1. Menyediakan tenaga kerja, material, alat–alat yang sesuai dengan spesifikasi
teknik dan syarat perjanjian proyek.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai pada Rencana Kerja dan S yarat-syarat
(RKS).
3. Menyelesaikan pembangunan tepat pada waktunya dan sesuai dengan
persyaratan teknis maupun administrasi yang tercantum dalam gambar rencana.
4. Bertanggung jawab atas tindakan dan kelalaian semua orang yang
melakukan pekerjaan.
5. Mengindahkan petunjuk, teguran, dan perintah dari pemilik proyek.
6. Memberi laporan–laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan
pekerjaan setiap bulan sejak dimulai ditetapkannya sampai selesainya pekerjaan
dan laporan lainnya yang diminta oleh pemilik proyek.
17
2. Site Manager
Site Manager adalah orang yang bertanggungjawab pada pelaksanaan
pembangunan keseluruhan baik biaya, waktu dan mutu.
Tugas dan wewenang Site Manager adalah :
a. Merencanakan Time Schedule pelaksanaan proyek sesuai dengan
kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan
perusahaan sendiri.
b. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk
setiap proyek yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu
penggunaannnya.
c. Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam
menunjang pelaksanaan proyek. Instruksi-instruksi pekerjaan secara umum
dapat diberikan secara lisan dan yang bersifat khusus dibukukan dalam
buku instruksi pengawas.
d. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
instruksi-instruksi yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan,
maupun dalam time schedule.
e. Mengadakan kontrol disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana proyek,
mandor maupun tenaga kerja sesuai dengan tugas, kewajiban dan
wewenang masing-masing.
f. Melaksanakan pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan
pekerjaan tambah kurang. Dan diberikan ke Budget Control sepengetahuan
Proyek Manager dan disetujui oleh Direktur proyek.
g. Membuat laporan mingguan untuk Proyek Manager yang mencakup
kegiatan proyek, kesulitan-kesulitan proyek, dan hal-hal khusus yang
perlu dilaporkan.
19
3. Site Engineer
Site Engineer adalah orang yang bertugas mengatur dan mengawasi
pelaksanaan proyek sesuai kontruksi dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Tugas dan wewenang Site Engineer yaitu:
a. Bertanggung jawab terhadap kerja proyek secara keseluruhan dan
kualitas hasil akhir.
b. Membuat program rencana kerja proyek secara terpadu termasuk
koordinasi-koordinasi kerja.
c. Mengamankan dan melaksanakan secara konsekuen tata laksana
kerja yang telah disepakati bersama.
d. Mengkoordinir, mengawasi, dan memimpin staf penunjang maupun
pengawas.
e. Membuat laporan bulanan dan laporan tertulis.
4. Administrasi Teknis
Bertanggung jawab terhadap urusan administrasi, arsip-arsip
dan dokumen-dokumen proyek.
Tugas dan wewenang Administrasi Teknis yaitu:
a. Melaksanakan tugas-tugas yang berkenaan dengan administrasi dan
keuangan.
b. Mendokumentasikan surat-surat dan dokumen penting.
c. Membuat laporan pertanggung jawaban atas biaya proyek.
d. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
e. Melakukan pemesanan alat maupun material.
f. Membuat surat keluar masuknya alat ataupun material.
5. Logistik
Tugas bagian logistik adalah:
a. Bertanggungjawab terhadap sirkulasi barang dan peralatan. b.
Mencatat inventarisasi barang dan alat.
c. Mengecek dan mencatat material yang masuk sesuai pesanan.
d. Membuat laporan logistik untuk dilaporkan kepada pelaksana
lapangan.
20
6. Kepala Pelaksana
Kepala Pelaksana adalah orang yang mengepalai pelaksanaan fisik di
lapangan.
Tugas Kepala Pelaksaana adalah:
a. Memberikan Pengarahan dan masalah teknik kepada pelaksana.
b. Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan bestek atau gambar-
gambar yang telah di acc oleh manager proyek.
c. Memberikan laporan semua hasil kegiatan pekerjaan proyek kepada
manager proyek.
d. Mengawasi pekerjaan para pelaksana dan mandor apakah sudah sesuai
dengan gambar bestek.
7. Mandor
Mandor adalah orang yang mengatur dan mengawasi para pekerja agar
kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar.
Tugas mandor yaitu:
a. Mengatur pekerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan benar.
b. Meminta keterangan kepada pelaksana lapangan tentang hal yang tidak
diketahui selama pelaksanaan.
8. KepalaTukang
a. Memimpin para tukang agar bisa memahami dan bekerja sesuai dengan
arahan mandor atau kepala pelaksana.
b. Melaporkan kepada mandor atau kepala pelaksana mengenai kesulitan atau
kendala pelaksanaan untuk memberikan jalan keluar.
c. Memegang keuangan harian untuk operasional tukang, seperti uang
makan dan lain nya sesuai dengan kebijakan manejemen kontraktor.
d. Memberitahukan alat kebutuhan tukang dalam pelaksanaan pekerjaan.
9. Tukang/Pekerja
Adalah orang yang bekerja pada proyek yang mempunyai
keahlian/keterampilan pekerjaan bangunan, biasanya tukang atau pekerja di
ambil dari luar kota pada proyek yang di kerjakan supaya dapat tinggal di
21
barang yang di sediakan dan dapat fokus dengan pekerjaan, dengan sistem
pembayaran perhari atau borongan berdasarkan volume pekerjaan.
3.2 Peraturan-Peraturan/Persyaratan
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan
Kontrak ini harus betul- betul ditaati.
Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenaan dengan pasal sebagai berikut :
- Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi Air.
- Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat
Teknik Penyehatan Dit-Jen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
- Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI – 3 (PUBB)
1956NI – 3 1963 PUBB 1969.
- Peraturan Beton Indonesia PBI – NI 1 /1955 PBI – NO- 2 /1971
- Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian,
mingguan, bulanan dan borongan.
Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud
dari peraturan- peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
23
Berikut adalah berbagai macam peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
instalasi plumbing pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha
Husada Bandar Lampung.
Tabel 3.1. Peralatan dan Spesifikasi
NO NAMA PERALATAN GAMBAR SPESIFIKASI
1. Meteran Panjang : 5 meter
Meteran juga dikenal
sebagai pita ukur atau
biasa juga disebut Roll
Meter ialah alat ukur
panjang yang biasa
digulung. Gambar 3.1. Meteran
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
2. Perancah (Scaffolding) Tinggi : 1219 mm
Perancah adalah suatu Lebar: 1930 mm
struktur sementara yang
digunakan untuk
menyangga manusia dan
material dalam konstruksi
atau perbaikan gedung dan
bangunanbangunan besar Gambar 3.2. Scaffolding
lainnya. Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
- Karakteristik
Listrik :
380V/3Ph/50 Hz.
- Minimum
Effeciency : 70%.
- Putaran : 2.900
Rpm.
- Seal : Mechanical
Seal.
- Kelengkapan :
lengkap dengan
Motor, Panel
Control, Base
Frame, Vibration
Mounting.
14. Mesin las PVC Nama: Mesin
Berfungsi untuk Las PVC
menyambung pipa PVC, Memiliki rated
yaitu dengan cara voltage : 220 Volt
menghembuskan uap 50 Hz Maximum
panas yang berfunsi power : 1000 Watt,
sebagai pelebur welding Wind pressure :
rod daripada pvc tersebut 2800 Pa Air
volume : 3 m/h
Gambar 3.14. Mesin Las PVC Termperature range
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021 : 400 - 5500C (non
polar)
15. Mesin Bor Duduk Fitur:
Biasanya mesin bor Drilling cap :
digunakan untuk 16 mm (3/4")
melubangi besi. Motor power : 3/4
Namun, lubang yang HP
dibuat pada besi Spindle travel : 80
tersebut tidaklah sedikit mm
sehingga mesin bor ini Class of speed : 16
didesain sedemikan Gambar 3.15. Mesin Bor duduk Spindle topper : B
rupa untuk membantu sumber : Dokumentasi penulis, 2021 16
penggunanya agar tidak
mudah lelah saat
Menggunakannya.
28
Bahan dasar dari Pipa PPR dibuat dari bahan baku dengan kualitas tinggi,
Polypropylene Random Resin Co-polimer (PP Tipe 3 bahan baku). Sifat fisik dan
sifat kimia dari system perpipaan PPR, serba guna dalam berbagai aplikasi di
industry yang berbeda. Keunggulannya dari bahan baku diatas lebih baik daripada
jenis PP Tipe 1 dan PP tipe 2, juga pipa termoplastik lain dalam industri air
minum yang membutuhkan ketahanan terhadap suhu maupun tekanan.
Tipe/Jenis pipa yang dipakai adalah :
• Pressure PN 10 (PPR-PN 10) untuk air dingin bertekanan.
• Pressure PN 16 (PPR-PN 16) untuk air panas dan air dingin bertekanan
• Pressure PN 20 (PPR-PN 20) untuk air panas bertekanan Warna pipa yang
tersedia adalah putih dengan panjang pipa 4 meter.
30
karbondioksida dan uap air yang dihasilkan sebagai bahan baku Polypropylene
Random Co-polimer adalah rantai hidrokarbon. Asap beracun atau dioksin
tidak akan dipancarkan.
- Untuk pipa air kotor, air buangan dan pipa ventilasi yaitu dipakai pipa
PVC, merk Wavin/Maspion/Rucika & pipa PVC yang dipakai berkategori
class AW 10 Kg/cm2. Tebal dindingnya tidak boleh kurang dari ukuran
sebagai berikut :
Diameter dalam Tebal dinding minimum
Dia.50 s/d Dia 75 mm 3,15 – 405 mm
Dia.100 s/d Dia 125 mm 4,5 – 5,4 mm
Dia.150 s/d Dia 175 mm 6,4 mm
Dia.200 8,3 mm
Dia.250 10,3 mm
a. Material
Tabel 3.2. : Material dan Spesifikasi Air Bersih
2. Lem Pipa -
Lem pipa digunakan
untuk merekatkan pipa
yang akan disambung.
4. Fitting-fitting pipa -
(tee, elbow, socket)
Fitting adalah salah satu
komponen pemipaan
yang memiliki fungsi
untuk, menyambungkan
pipa, aliran,
menyebarkan aliran,
memperbesar merubah,
atau memperkecil aliran
b. Pemipaan
Pompa Transfer Air Bersih
Kapasitas : 250 l/menit
Head : 60 m
Putaran pompa : 2900 rpm
Daya pompa : sesuai dengan gambar kerja
Karakteristik Listrik : Lihat Schedule
Pompa pada gambar Jumlah : sesuai dengan gambar kerja
Keterangan : sesuai dengan gambar kerja
Merk : Ex. Ebara,Grundfos
Motor pompa : sesuai dengan gambar kerja
Dalam pengoperasian pompa delivery dilengkapi dengan switch control
yang dipasang pada pompa guna untuk mengatur kerja pompa (on/of) dan
water level control yang terpasanga di Roof Tank Untuk pompa ini harus
dilengkapi dengan copy sertifikat yang menyatakan supplier tersebut
merupakan keagenan utama di Indonesia dari Negara pembuat.
FRP
Kapasitas : 8.000 liter
Assesories : Lengkap dengan
- Gate Valve, Manhole, Pipa drain, Header dan valve- valve, Konstruksi
tanki, dan lain-lain
Jumlah : Sesuai dengan Gambar.
36
a. Material
Pada instalasi pembuangan air kotor dan air bekas menggunakan material
sebagai berikut:
Tabel 3.3. : Material dan Spesifikasi Air Kotor dan Air Bekas
lingkungan.
8. Support (Besi UNP) Size:
Besi UNP adalah besi • UNP-50
yang berbentuk UNP-100
lengkung seperti huruf
U yang berfungsi
sebagai penggantung
pipa yang di baut
menggunakan Dynabolt Gambar 3.42. Besi Support
pada struktur Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
bangunan.
9. Lem Pipa -
Lem pipa digunakan
untuk merekatkan pipa
yang akan disambung.
b. Pemipaan
- Sistem pemipaan
Diadakan pemisahan antara air kotor/buangan dari closet dan urinoir denga
nair buangan dari floor drain dan wastafel. Pengumpulan digunakan dengan
pipa-pipa cabang horizontal dan pipa induk vertical dalam shaft. Untuk
mengatasi terjadinya kemacetan dibeberapa sistem pemipaan dilengkapi
dengan alat pembersih (clean Out).
- Bak kontrol
Untuk pemipaan induk air kotor dalam tanah yang manuju septictank dimana
pipanya lebih panjang dari 4 m harus dibuatkan bak kontrol yang dilengkapi
dengan clean out. Lokasi bak control harus mudah untuk pengoperasian
bilamana diperlukan.
41
- Pipa ventilasi
Pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter 1 – 1 ½ “
dan pipa ventilasi utama pada shaft dipasang vent cap pada lokasi paling atas
( pada ceiling lantai atas atau diatap bangunan). Instalasi harus rapi, tidak
bocor, untuk system maupun layoutnya bias dilihat pada gambar perencanaan.
Tabel 3.4. Produk Pembuat
Berikut adalah gambar kerja Detail Bak Kontrol pada proyek pembangunan
Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung :
a. Material
Tabel 3.5. : Material dan Spesifikasi Air Hujan
b. Pemipaan
Untuk pipa air hujan digunakan pipa PVC class AW dengan Ø100, Ø100,
65, Ø50. Pipa Roof Drain dengan pipa Ø100 menuju pipa horizontal di atas
plafond Ø100 kemudian di overshock ke pipa tegak Ø150 dengan elbow yang
terletak di shaft bangunan menuju ke bak kontrol yang terhubung ke saluran
gedung dengan pipa Ø150.
a. Material
Pada instalasi gas medis menggunakan material sebagai berikut:
Tabel 3.6. : Material dan Spesifikasi Gas Medis
NO. NAMA PERALATAN GAMBAR SPESIFIKASI
1. Pipa Tembaga Gas Diameter Jenis Pipa
Medis Berukuran 4,
Pada Sistem Instalasi 31/2,3,21/2,2, 11/2
Gas Medis Rumah ”, 11/4”, 1”, ¾”,
Sakit Adalah Salah ½”, 3/8”. Jaringan
Satu Yang Sangat Pipa Instalasi Gas
Penting Dalam Medis Yang
Pemakaian Bahan Pipa Terpasang Harus
Tembaga (Cooper Gambar 3.53. Pipa Medis Mampu Menerima
Tube) Yang Di Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021 Tekanan Kerja
Gunakan Harus Yang Dibutuhkan
Berstandard Sesuai Yaitu 1 ½ (Satu
Ketentuan Pemerintah. Setengah x
Jenis Pipa Tembaga Tekanan Kerja),
Yang Digunakan Dimana Jaringan
ASTM.B88.Type-L. Pipa Ini Bekerja
Hal Ini Ditetapkan Pada Tekanan
dalam KMK-RI Lebih Kurang 4 – 5
No.1439/MENKES/SK bar. Ketebalan Dan
/XI/2002 Pada BAB III Kemampuan
Tentang Instalasi Gas Jaringan Pipa Juga
Medis yang di Jelaskan Harus Sesuai
pada Pasal 4&5; Standart Pipa
kmk-instalasi-gas- Tembaga Medical
medis. (Standart Amerika,
Jepang dll).
2. Box valve -
Box valve adalah
sebuah unit yang terdiri
dari valve dengan jenis
ball (bola) dengan 3
bagian tubuh katub
atau dikenal dengan
3pcs body valve; Gambar 3.54. Box Valve
selanjutnya alat Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
pressure gauge atau
penunjuk tekanan.
46
b. Pemipaan
Sambungan solder berlaku untuk cupper tube dan fitting
Untuk pipa tembaga ukuran 20 mm kebawah boleh menggunakan soft
solder.
Untuk pipa tembaga ukuran 25 mm keatas harus memperganakan
hard solder.
Kontraktor harus mengajukan contoh bahan pipa dan bahan solder
dan hasil solderan kepada pengawas sebelum pekerjaan perpipaan
ini dimulai.
Tukang solder atau las harus mempunyai sertifikat dan hanya
boleh bekerja setelah mempunyai ijin tertulis dari direksi/pengawas.
Brander pemanas yang harus dipergunakan yaitu jenis pemanas
LPG atau acetyline, kompor gas tidak boleh digunakan.
Sambungan las hanya berlaku untuk pipa baja, kawat las dan
elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang di las,
setiap bekas sambungan harus segera dicat khusus yang sesuai.
49
a. Material
Tabel 3.7. Material dan Spesifikasi Penanggulangan Kebakaran
penggerak electric
maupun pompa
penggerak engine.
Khusus pompa penggerak
engine akan bekerja
secara automatic bila
saluran daya listrik
terputus pada saat
terjadi kebakaran. Sistem Gambar 3.62. Panel Control Sumber :
tersebut diatur oleh panel https://www.msfiresafetyservic es.com/wp-
khusus untuk pompa content/uploads/2019/07/Firpump-control-
pemadam kebakaran panel
yang mengikuti
peraturan-peraturan
NFPA 20 STANDARD.
5. Jokey Fire Pump Type : Multi Stage
Jokey fire pump berfungsi Centrifugal
menstabilkan tekanan di Pump-Electric
instalasi, dan secara Motor Mover,
otomatis akan bekerja complete with
apabila ada penurunan NFPA-20
tekanan. jockey fire pump
controller.
Kapasitas : 25 US
Gpm
Gambar 3.63. JFP
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
6. Electrik Fire Pump TYPE:
Electric pump atau Centrifugal end
pompa elektrik sebagai suction Kapasitas :
pompa utama di sistem 2850L/menit Head
fire hydrant. Digerakkan pompa:
oleh tenaga listrik yang 85m Putaran
berfungsi memompa air pompa :
yang disedot dari 2900 Rpm
reservoir, yang Daya pompa :
kemudian disalurkan ke +75kW .
hydrant valve, fire Gambar 3.64. EFP
Karakteristik listrik
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
hydrant, maupun : 380V,
sprinkler. Electric ini 50Hz, Star
mampu menyedot air Delta Start.
dengan tekanan tinggi.
53
b. Pemipaan
- Sistem Penyambungan Pipa
Sambungan pipa air bersih pada umumnya dipakai sambungan ulir/screwed
dari pipa diameter 2 1/2” kebawah dan untuk diameter 3” keatas selalu
dipakai sambungan flanged dan dipakai dari bahan yang sesuai dengan jenis
bahan pipanya. Untuk katup/valve yang mempunyai Dia 2 ½” kebawah
menggunakan katup penutup dari Brons. Untuk katup valve yang mempunyai
Dia 2 ½” kebawah menggunakan katup penutup dari cast Iron, dengan
penyambungan pakai ulir/screwed. Untuk katup diameter 3/4” kebawah
dipakai katup type bola (Globe valve). Untuk katup yang lebih besar dari Dia
¾” diapakai katup (Gate Valve).
- Pemasangan Penyambungan Pipa-Pipa
• Semua Fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
• Semua Fixtures, Fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya.
Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat dalam
kedudukannya untuk komponen misalnya fixtures, fitting dan sebagainya.
56
A. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang
diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih, pompa-pompa beserta
perlengkapan terdiri dari:
•Pompa transfer lokasi di ruang pompa.
•Pompa Submersible untuk sumur bor.
b. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang
meliputi pemipaan reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan
distribusi pada setiap titik pengeluaran.
c. Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan seperti ground water tank, roof
tank, dan sanitary seperti halnya closed, washtafel, urinal, katup-katup, dan
lain-lain.
B. Teknis Pelaksanaan
a. Untuk pipa-pipa jaringan instalasi air bersih yaitu menggunakan Poly Vinyl
Chloride (PVC) Class AW (10 kg/cm²), dan pipa Galvanized Khusus untuk
pipa riser, pipa dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan untuk pipa air bersih.
b. Semua Fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang kuat.
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau
angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah
timbulnya getaran.
c. Pipa transfer air bersih yang keluar dari pompa distribusi menuju ke Roof
Tank menggunakan jenis pipa Galvanized Ø80 dan Ø160, instalasi menuju
unit fixture atau kran air terpasang diatas plafond dan di klem dengan kuat
dan baik, sedangkan pipa yang menuju siram tanam dan bangunan lainnya
diluar bangunan utama dan penunjang terpasang dibawah tanah dan diberi
pelindung terhadap tekanan mekanik dari permukaan tanah dan pipa-pipa
58
yang terpasang tahan terhadap dorongan atau tekanan air bersih dari pompa.
Khusus pipa menuju unit fixture terpasang didalam dinding dan tidak
mengganggu pekerjaan dinding dan keramik dinding.
d. Pemasangan Water Level Control harus dipasang dengan baik dan benar agar
penggunaan nya sesuai dengan box panel pompa.
A. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan dan pemasangan pemipaan beserta perlengkapan yang
diperlukan dalam sistem pembuangan air kotor.
b. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitari seperti halnya, closed,
washtafel, floor drain, urinoir, roof drain. Pengadaan dan pemasangan
sistem pengolahan air kotor pada instalasi pembuangan akhir dengan
menggunakan proses Septictank Bio Filter.
c. Sistem pemipaan air buangan dan ventilasi. Untuk fitting-fitting sambungan
harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh pabrik dan disetujui. Sistem
sambungan memakai Ring Baret /Rubber Ring Joint, untuk dimensi Ø50
keatas, kurang dari Ø50 digunakan lem /Solvent cement, atau yang disetujui
oleh Direksi Lapangan.
B. Teknis Pelaksanaan
a. Sistem Pemipaan
Diadakan pemisahan antara air kotor/buangan dari closed dan urinoir
dengan air buangan/bekas dari floor drain dan washtafel. Pengumpulan
digunakan dengan pipa- pipa cabang horizontal dan pipa induk vertikal
dalam shaft. Untuk mengatasi terjadinya kemacetan dibeberapa sistem
pemipaan dilengkapi dengan alat pembersih (clean out). Pekerjaan grouting
pada setiap lantai perlu diperhatikan letak nya agar sesuai dengan gambar
rencana.
59
b. Bak Kontrol
Untuk pemipaan induk air bekas yang menuju septictank biofilter dimana
pipanya lebih panjang dari 4m harus dibuatkan bak kontrol yang dilengkapi
dengan clean out. Lokasi bak kontrol harus mudah untuk pengoperasian bila
mana diperlukan.
c. Pipa Ventilasi
Pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan Ø25 dan pipa ventilasi
utama pada shaft dipasang vent cap pada lokasi paling atas (pada ceiling lantai
atas atau diatap bangunan). Instalasi harus rapi, tidak bocor, untuk sistem
maupun layout nya bisa dilihat pada gambar perencanaan.
A. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan dan pemasangan pemipaan beserta perlengkapan yang
diperlukan dalam sistem pembuangan air hujan.
b. Untuk pipa air kotor, air buangan dan pipa ventilasi yaitu dipakai pipa
PVC, merk Unilon, Wavin, & pipa PVC yang dipakai berkategori class AW
10 Kg/cm2.
c. Penyediaan bak kontrol air hujan sesuai dengan ukuran gambar rencana.
d. Sistem pemipaan air buangan dan ventilasi. Untuk fitting-fitting
sambungan harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh pabrik dan
disetujui. Sistem sambungan memakai lem PVC.
B. Teknis Pelaksanaan
a. Semua Fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapih
tidak mengganggu pemasangan-pemasangan / dinding porselent dan
sebagainya.
b. Saluran pipa horizontal air hujan di klem pada plat lantai di atas plafond,
menuju ke sisi luar bangunan/dinding luar bangunan. Pemasangan
c. Saluran pipa vertikal air hujan pada bangunan utama ditumpu dengan klem
ke dinding dengan jarak antar klem tidak lebih dari 3 meter dan selanjutnya
60
pipa dipasang dibawah teras sedalam 30cm menuju saluran air hujan/bak
kontrol.
A. Persyaratan Pelaksanaan
Sarana Instalasi Gas Medis Sangat Penting Peranan nya Dalam Penyediaan
Fasilitas Penunjang Rumah Sakit. Hal Ini Salah Satu Yang Diatur Departemen
Kesehatan RI Dalam Undang Undang Sehingga Menjadi Persyaratan Penting
Dalam Akreditasi Kelayakan Pelayanan Rumah Sakit. Pada Perencanaan Dan
Pelaksanaan Sistem Gas Medik Untuk Rumah Sakit, Pada Intinya Meliputi
Sistem Penyediaan Sentral Gas Medik, Instalasi Hingga Outlet Gas Medik di
BedHead.
Instalasi Gas Medis Terdiri Dari Beberapa Bagian Penting Antara Lain:
B. Teknis Pelaksanaan
Sistem pemasangan jaringan instalasi gas medis adalah sebagai berikut :
a. Pipa instalasi gas medis di pasang diatas plafon.
b. Pipa instalasi gas medis di pasang di bawah plafon.
c. Pipa instalasi gas medis di pasang di dalam dinding (di tanam dengan paralon
pelindung).
d. Pipa instalasi gas medis di pasang di dalam wallduct (aluminium, kayu, dll).
e. Pipa instalasi gas medis dipasang dalam keadaan di gantung di langit – langit.
jika tahap pengelasan sudah selesai harus dilakukan pembersihan instalasi
pipa dengan udara tekan/ nitrogen yang dialirkan keseluruh instalasi pipa
hingga kotoran dan sisa pengelasan tidak ada yang tertinggal di dalam
61
A. Persyaratan Pelaksanaan
a. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapian, ketinggian yang benar serta memperkecil banyaknya
penyimpangan.
b. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang
dari 50 mm di antara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
c. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam atau runcing
serta penghalang lainnya.
d. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,
sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan di gambar.
e. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan union atau flange, flange adalah sebagai sambungan antara pipa
dengan valve, pompa dan lainnya. Besi dimana nantinya feros dengan feros
itu akan disambungkan, mekanisme yang termudah adalah dengan
menggunakan flange ini, yang biasanya akan dikencangkan oleh mur atau
baut.
B. Teknis Pelaksanaan
a. Fire Fighting Pump Set harus mampu memasok kebutuhan air pemadam
kebakaran sampai batas maksimum kemampuan pompa pada setiap saat
secara otomatis.
b. Fire Fighting Pump Set terdiri dari tiga macam pompa yaitu Electric Fire
Pump/EFP, Diesel Fire Pump/DFP dan satu pompa pemacu (Jockey
Pump/JP).
c. Tipe pompa yang digunakan adalah split case dengan flanged connection.
d. Sumber daya dari PLN dan diesel genset harus diambil dari switch khusus
sebelum main switch.
e. Engine Driven Fire Pump berfungsi untuk memasok kebutuhan air
pemadam kebakaran pada saat pompa listrik/Electric Fire Pump gagal atau
diperlukan lebih banyak air untuk pemadaman.
63
- Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditujukan dalam
gambar atau sebaliknya harus dipasang atau beban Pemborong, seperti pekerjaan
lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh gambar.
- Material. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan
adalah baru bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap
kwalitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi. Setiap material atau
peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam
jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah ditandatangani berita acara serah
terima barang. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material /peralatan
menjadi tanggung jawab Pemborong.
- Gambar-gambar dan Spesifikasi. Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-
perencanaan ini merupakan suatu kesatuan dan tidak terpisahkan. Apabila ada
- sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan
dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja,
Pemborong harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.
- Gambar-gambar Perencanaan. Didalam gambar-gambar perencanaan ini tidak
dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan
fixture secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh
Pemborong, apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
- Gambar-gambar Kerja. Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu
berada dilapangan (site), termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain
sebagainya selama pelaksanaan intalasi ini berjalan. Pemborong harus memberikan
tanda-tanda dengan pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya,
penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.
- Gambar Pelaksanaan/Shop Drawing. Pemborong harus membuat gambar instalasi
secara mendetail (Shop Drawing) untuk disetujui oleh Direksi Pelaksanaan.
Pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti
Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.
- Contoh-contoh Barang. Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan, kepada Direksi Lapangan atau brosur-brosur
dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan dari Direksi Lapangan sebelum
66
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 1 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 2 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 3 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 4 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 5 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai Atap pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
A. Persiapan
a. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pekerjaan
instalasi yaitu pipa PPR PN20 Ø20mm, Ø25mm, Ø32mm,
Ø40mm, Ø50mm, Ø63, Ø75mm, pipa PPR (25kg/cm2) Ø160mm, dan pipa
GIP (Galvanis) Ø80mm, Ø100mm, Ø150mm, serta Elbow, Tee, Socket,
dan kelengkapan lainya.
b. Mempersiapkan Ground Water Tank (konstruksi cor beton)
c. Menyiapkan steger atau scaffolding yang digunakan saat pekerjaan yang sulit
dijangkau atau tinggi.
d. Pabrikasi besi support penggantung pipa (UNP-100).
e. Persiapan peralatan kerja yang akan digunakan, yaitu mesin las pipa/lem
pipa, mesin las listrik, gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut,
alat pembuka baut, mesin las listrik, dynabolt, dan mesin bor.
71
B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Pipa dan sambungan yang digunakan pada pekerjaan instalasi air bersih
yaitu, pipa PPR PN20 Ø20mm, Ø25mm, Ø32mm, Ø40mm, Ø50mm, Ø63,
Ø75mm, pipa PPR (25kg/cm2) Ø160mm, dan pipa GIP (Galvanis) Ø80mm,
Ø100mm, Ø150mm, serta Elbow, Tee, Socket, dan kelengkapan lainya.
b. Peralatan yang akan digunakan, yaitu mesin las pipa/lem pipa,
gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut, alat pembuka baut,
mesin las listrik, dynabolt, dan mesin bor.
C. Teknis Pemasangan
a. Pemasangan peralatan pompa air dan peralatan lain diruang pompa dan
Ground Water Tank (GWT).
b. Pemasangan jalur pipa pada ruang pompa.
elbow, socket, tee serta valve melalui sand filter dan carbon filter ke
ground water tank.
d. Pemasangan besi support penggantung pipa (UNP-100) pada
struktur bangunan.
e. Setelah itu instalasi pipa diteruskan sesuai gambar rencana.
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 1
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :
Gambar 4.19. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 1
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 2
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :
Gambar 4.20. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 2
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
77
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 3
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :
Gambar 4.21. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 3
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 4
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :
Gambar 4.22. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 4
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
78
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 5
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :
Gambar 4.23. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 5
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
A. Persiapan
a. Pembersihan lokasi yang akan dilalui oleh pipa dan membersihkan sisa-
sisa kotoran yang ada disekitar lokasi.
b. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pipa instalasi air kotor
dan air buangan, yaitu:
Pipa PVC class AW (10 kg/cm²) dengan Ø65mm, Ø80mm,
Ø100mm, dan Ø150mm.
Pipa PVC class D (5 kg/cm²) dengan Ø80mm dan Ø100mm.
Pipa CIP (Cast Iron Pipe) dengan Ø100mm dan Ø150mm.
c. Mempersiapkan elbow, tee, dan socket, untuk fitting pipa.
d. Mempersiapkan besi support penggantung pipa dan klem besi
Ubolt serta baut tanam (Dynabolt).
e. Mempersiapkan tempat pengolahan air kotor dan air buangan.
f. Mempersiapkan steger atau scaffolding yang digunakan saat pekerjaan
yang sulit dijangkau atau tinggi.
79
B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Pipa yang digunakan pada pekerjaan instalasi air kotor dan air
buangan adalah:
Pipa PVC class AW (10 kg/cm²) dengan Ø65mm, Ø80mm,
Ø100mm, dan Ø150mm.
Pipa PVC class D (5 kg/cm²) dengan Ø80mm dan Ø100mm
(untuk instalasi pipa vent).
Pipa CIP (Cast Iron Pipe) dengan Ø100mm dan Ø150mm
(untuk instalasi pipa air buangan dari Kitchen Drain).
b. Peralatan yang akan digunakan, yaitu mesin las pipa/lem pipa,
gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut, alat pembuka baut,
mesin las listrik, dynabolt, mesin coring beton dan mesin bor.
c. Pengadaan tempat pengolahan air kotor dan air buangan. d.
Pembuatan besi support penggantung pipa (UNP-100).
e. Jumlah tenaga kerja yang terlibat pada proses pekerjaan instalasi pipa
air kotor dan air buangan disesuaikan dengan kebutuhan.
C. Teknis Pemasangan
a. Pembuatan lubang pada plat lantai sebagai jalur pipa vertikal
instalasi air kotor dan air buangan pada lantai yang dibutuhkan.
b. Pemasangan besi support penggantung pipa (UNP-100).
c. Pemotongan pipa menurut ukuran yang sesuai dengan ukuran yang sudah
ditetapkan dilapangan, hal ini akan mempermudah pelaksanaan
teknis pekerjaan dilapangan.
d. Pemasangan pipa instalasi air kotor dan air buangan pada besi
support penggantung dengan menggunakan klem besi Ubolt.
80
e. Pemasangan pipa instalasi air kotor dan air buangan pada plat lantai yang
sudah dilubangi sebelumnya.
Gambar 4.25. Pemasangan pipa pada lubang yang telah dibuat sebelumnya
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
1) Pengujian
- Pengujian sistem pembuangan air kotor dan air buangan.
Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang
dapat ditutup (Lugget) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan
air sampai dengan lubang vent tertinggi. Sistem tersebut harus dapat
menahan air yang diisikan tersebut diatas, minimum 1 jam dan
penurunan air selama waktu tersebut tidak turun lebih dari 10 mm,
apabila pemilik menginginkan pengujian lain, disamping pengujian
diatas Pemborong harus melakukan tanpa tambahan biaya.
2) Sistem Pemipaan
- Pemasangan Penyambungan Pipa-Pipa.
• Untuk penyambungan / socket harus yang standard pula.
Sambungan pipa digunakan sambungan pipa ulir/screwed,
penyambungan dengan ulir ini harus terlebih dahulu dilapisi
dengan Res Lead Cement atau memakai pintalan atau pita khusus.
Untuk sambungan pipa yang lebih dari Dia 4” digunakan
sambungan flanged, alam penyambungan harus dilengkapi dengan
Ring Typy Gasket/ Ring dari karet dan Gasket untuk lebih
menjamin kekuatan sambungan tersebut.
84
• Pipa-pipa air kotor, air buangan dan ventilasi. Untuk fitting -fitting
sambungan harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh pabrik
dan disetujui. Sistem sambungan Dia memakai Ring Baret /Rubber
Ring Joint, untuk dimensi Dia 2” keatas, kurang dari Dia 2”
digunakan lem /Solvent cement, atau yang disetujui oleh Direksi
Lapangan.
- Valve-valve
Semua valve-valve adalah merk : Kitzazaa, Socla dan bilamana
mungkin seluruh valve yang terpasang adalah dari satu pabrik
dengan class 125
Water valve sampai dengan Ø 2” adalah jenis “screwed bronze
body” dengan
“external spindle”
Water valve Ø2 ½” – Ø 3” adalah bronze flanged body dengan
“Internal screwed spinle”
Water valve lebih besar dari Ø 3” adalah “ flanged steel
body” dengan “external pindle yoke”
Check valve sampai dengan Ø 2” adalah jenis “Screwed Bronze
Body”
Check valve Ø 2 1/2” – Ø 3” adalah jenis “Flanged Bronze Body”
Check valve Ø 3” keatas adalah jenis “Flanged Steel body”
- Pembersihan
Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari
lemak dan kotoran- kotoran lainnya. Untuk bagian yang dilapisi
Chromium atau Nikel harus digosok bersih atau mengkilap, setelah
pemasangan instalasi selesai seluruhnya. Apabila terjadi kemacetan,
pengotoran atas bagian bangunan atau finish Arsitektural atau
timbulnya kerusakan- kerusakan lainnya, yang semua atas kelalaian
Pemborong, karena tidak membersihkannnya sistem pemipaan dengan
baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi tanggungan
Pemborong. Penggantung/Penumpu pipa dan peralatan-peralatan
logam lainya yang akan tertutup oleh tembok atau bagain lainnya,
87
- Pengecatan
Semua pipa dari besi /baja yang dilapisi dengan TAR (Tar Coated)
harus dicat dua kali “Shellac” dan dilapisi dengan Chromium atau
Nikel harus dapat dikenal dengan warna- warna cat yang warnanya
akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Manajemen Konstruksi &
Perencana. Sebagai patokan umumnya sebagai berikut :
- Untuk jaringan air bersih biasa digunakan warna biru.
- Untuk jaringan pipa air kotor, buangan biasa digunakan warna hijau.
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas yang pengelolaannya diatur
dan dilaksanakan oleh pihak rumah sakit. Limbah cair rumah sakit
adalah semua semua air buangan (sewage dan sullage) yang berasal dari
kegiatan Rumah Sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan. Limbah Cair dapat menyebabkan pencemaran lingkungan,
ganguan estetika dan gangguan kesehatan dsb. Sumber Limbah cair
(penghasil limbah) adalah semua kamar mandi, toilet, wastafel, dapur, wc,
laboratorium yang berada di Rumah sakit.
Pengelolaan limbah cair adalah rangkaian kegiatan Bak 1, Bak
2, Bak 3, IPAL (Ruangan aerobic I - Ruangan aerobic – Ruang
equalisasi – Ruangan Bio Filtration – Ruang Desinfectan) – Badan air.
PAL adalah sarana untuk pengolahan limbah cair agar air limbah
yang dikeluarkan memenuhi standart bakumutu limbah cair.
Badan Air adalah tempat air buangan untuk limbah cair yang telah
memenuhi standart baku mutu limbah cair.
Petugas pengelola limbah cair adalah petugas yang
melaksanakan pengelolaan Limbah cair yang terdiri dari Petugas
Penghasil Limbah, Petugas Backwash, Petugas Operator, Petugas
pemeriksa.
Petugas penghasil LMPT adalah karyawan rumah sakit yang bekerja
atau peserta pendidikan yang melakukan magang di Ruangan/
Bagian/ Instalasi yang menghasilkan limbah sebagai hasil dari
pelayanan atau tindakan medis.
Petugas Backwash adalah petugas kebersihan (cleaning service)
yang dipekerjakan oleh pihak rumah sakit yang mempunyai tugas
melakukan backwash IPAL.
Petugas Operator adalah petugas khusus yang ditunjuk
Rumah Sakit yang bertugas mengoperasikan IPAL.
Petugas Pemeriksa adalah petugas yang melakukan pengambilan
sampel untuk diperiksa kualitas air limbah yang akan dibuang kebadan
air dan memonitor efisiensi IPAL di Rumah Sakit.
89
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang
berbentuk padat sebagai hasil kegiatan rumah sakit yang terdiri dari
limbah medis padat dan non medis padat. Limbah medis padat adalah
limbah padat yang terdiri dari limbah medis padat tidak tajam (LMPTT)
dan limbah medis padat tajam (LMPT). LMPT adalah limbah medis
padat yang dapat mengakibatkan kecelakaan pada petugas meliputi
syringe dan jarum suntik, pisau bekas operasi (bistouri), perlengkapan
intravena, pecahan gelas dsb. Sumber LMPT (lokasi penghasil limbah)
adalah semua ruangan di rumah sakit yang dipergunakan untuk
melakukan kegiatan pelayanan medis yang menghasilkan limbah.
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 1 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 2 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 3 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 4 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 5 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
A. Persiapan
a. Membersihkan lokasi yang akan dilalui oleh pipa dan membersihkan
sisa- sisa kotoran yang ada dilokasi.
b. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pekerjaan
instalasi air hujan yaitu, pipa PVC class AW (10 kg/cm²) Ø150mm, Ø100mm,
Ø65mm, dan Ø50mm.
c. Mempersiapkan elbow, tee, dan shock.
d. Mempersiapkan steger atau scaffolding yang digunakan saat pekerjaan yang
sulit dijangkau atau tinggi. Dengan adanya penggunaan scaffolding maka
akan mempermudah pekerjaan.
e. Mempersiapkan besi support penggantung pipa dan klem besi Ubolt
serta baut tanam (Dynabolt).
f. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan yaitu, mesin las
pipa/lem pipa, gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut, alat
pembuka baut, mesin las listrik, mesin coring beton dan mesin bor.
98
B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pekerjaan
instalasi air hujan yaitu, pipa PVC class AW (10 kg/cm²) Ø150mm, Ø100mm,
Ø65mm, dan Ø50mm.
b. Peralatan yang digunakan yaitu, mesin las pipa/lem pipa, gergaji
besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut, alat pembuka baut, mesin las
listrik, mesin coring beton dan mesin bor.
c. Jumlah tenaga kerja yang terlibat pada proses pekerjaan instalasi pipa air
hujan disesuaikan dengan kondisi yang ada, karena dengan begitu pekerjaan
akan dapat selesai.
C. Teknis Pemasangan
a. Tandai jalur pipa sesuai dengan gambar bestek.
b. Pembuatan lubang pada plat lantai sebagai jalur pipa vertikal
instalasi air hujan dari Roof Drain.
Gambar 4.43. Pemasangan support dengan klem Ubolt pada lubang shaft.
Sumber: Dokumentasi penulis, 2021
100
g. Pembuatan lubang bak kontrol sebagai titik jatuh air hujan dari pipa vertikal
sesuai dengan gambar bestek.
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 1 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 2 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 3 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 4 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 5 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
A. Persiapan
Secara garis besar lingkup pekerjaan instalasi medis antara lain;
a. Instalasi pipa tembaga untuk oksigen murni, N2O, compressed air dan vacum
air.
b. Sambungan pipa.
c. Panel penghubung atau outlets.
d. Katup pembagi atau zone valve.
e. Alarm.
f. Bak kontrol, bobokan dan perapihan kembali.
g. Penggantung dan penumpu.
h. Pengecatan dan pemberian kode arah aliran.
i. Pengujian dan peralatan bantu.
j. Penyambungan pipa baru terhadap instalasi pipa gas existing dan segala
kerusakan konstruksi lain menjadi tanggung jawab kontraktor.
k. Dan peralatan penunjang.
104
B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar
± 99 % (sembilan puluh sembilan persen) atau stainless steel, yang
dinyatakan dengan Sertifikat Asal Negara (Certificate Of Origin) dan
Sertifikat Pabrikasi (Certificate Of Manufacture, ASTM B 819 , BSEN
13348, JIS 3300, Type L/K).
b. Pipa yang akan dipasang harus bersih dari debu, gram/serbuk
besi (sisa pemotongan pipa dan oli), dan di flushing dengan nitrogen.
c. Pipa Gas Medik harus diberi label sesuai dengan Gas Medik yang
dialirkan.
d. Pipa Gas Medik harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan
utilitas dari bangunan unit fasilitas pelayanan kesehatan.
e. Pemasangan pipa Gas Medik harus menggunakan gantungan pipa
yang terbuat dari baja dengan jarak antara gantungan maksimum 2,5 m.
f. Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan
dan gantungan yang diikat kuat pada dak beton.
g. Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan/desain yang benar agar
menjamin tekanan Gas Medik tidak berkurang pada saat pemakaian
maksimal.
h. Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las
perak, agar sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang
dipergunakan adalah campuran oksigen, Acetyline dan pada proses
pengelasan harus dialiri gas Nitrogen.
i. Penyambungan antar pipa harus menggunakan fitting tembaga : Sock,
Elbow, Tee, Reducer, Dop.
j. Pemotongan pipa harus menggunakan cutter / pemotong pipa khusus.
k. Pemasangan instalasi pipa Gas Medik dalam dinding harus dilindungi pipa
PVC.
105
C. Teknis Pemasangan
Pemasangan pipa dan peralatan gas medis tidak boleh sembarangan dan harus
mengikuti ketentuan tata cara yang sudah diatur oleh undang-undang. Point-
point yang harus diperhatikan dalam pemasangan pipa gas dan peralatan gas
medis antara lain:
Pipa yang terekspos di koridor dan di tempat lain yang dapat terkena
kerusakan fisik akibat pergerakan kereta pasien, tandu, peralatan
portabel, atau kereta barang, harus diberi pelindung.
Pipa bawah tanah dalam bangunan atau tertanam dalam lantai beton atau
dinding harus dipasang dalam saluran konduit yang menerus.
c. Lokasi Pemipaan.
f. Titik Pencabangan.
Pencabangan Aliran Dari Pipa Horisontal Diambil Dari Atas Garis Sumbu
Pipa Utama Atau Pipa Cabang dan Naik Ke Atas Dengan Sudut 45º Dari
Arah Vertikal.
Slang dan sambungan fleksibel baik dari bahan logam atau bukan logam
tidak boleh lebihpanjang dari yang diperlukan dan tidak boleh
menembus atau tersembunyi dalam dinding, lantai,langit-langit, atau
dinding partisi.
Sambungan fleksibel baik dari bahan logam atau bukan logam harus
mempunyai tekanan ledak relatif minimum 6895 kPa (1000 psig).
Dua atau lebih sistim pemipaan gas atau vakum tidak boleh saling
dihubungkan guna pemasangan, pengujian atau untuk alasan lainnya.
109
Bila suatu sistem Distribusi Gas Medik bertekanan positif yang mula-
mula digunakan ataudibangun untuk sebuah tekanan dan untuk satu gas
tertentu dikonversikan untuk pengoperasian pada tekanan lain atau gas
lain, semua ketentuan harus diterapkan seolah-olah sistem adalah baru.
Sistim vakum tidak boleh dikonversikan untuk digunakan sebagai
suatu sistem gas.
Instalasi sistem gas medik dan vakum harus dilakukan oleh teknisi
yang cakap, kompeten,dan berpengalaman dalam membangun instalasi
semacam itu.
Pelaksana pemasangan sistem gas medik dan vakum harus memenuhi
ketentuan yang berlaku. (Standar kualifikasi profesional pelaksana
pemasangan sistem instalasi gas medik dan vakum)
Pematrian harus dilakukan oleh seseorang yang cakap menurut ketentuan
Point 12.
Sebelum suatu pekerjaan instalasi dilakukan, pelaksanan pemasangan
pemipaan gas medik dan vakum medik harus menyediakan dan
menyimpan dokumentasi, di tempat pelaksanaan pekerjaan, tentang
kualifikasi prosedur pematrian dan kualifikasi masing-masing tukang
patri seperti yang dipersyaratkan pada Point 12.
Personil dari organisasi pelayanan kesehatan boleh memasang sistem
pemipaan bila semua persyaratan pada 10.6.11 dipenuhi selama
pemasangan.
Prosedur pematrian dan kinerja tukang patri untuk pemasangan pipa gas
medik dan vakum harus cakap (memenuhi kualifikasi) sesuai
standar yang berlaku, dimana keduanya telah dimodifikasi seperti pada
12.2. sampai 12.5.
Tukang patri harus diuji kecakapannya dengan pemeriksaan visual dari
potongan tespematrian diikuti oleh pemotongan hasil pematrian.
Spesifikasi prosedur pematrian harus membahas pembersihan, jarak
bebas dari sambungan, panjang overlap, gas pembersih bagian dalam
pipa, laju gas pembersih, dan logambahan patri.
Spesifikasi prosedur pematrian dan catatan kinerja uji kualifikasi
tukang patri harus mendokumentasikan logam bahan patri yang
digunakan, pembersihan, jarak bebas dari sambungan,panjang overlap,
gas pembersih bagian internal dan laju aliran gas pembersih selama
pematrian dari potongan pipa, dan ada/tidaknya oksidasi pada bagian
dalam dari potongan pipa yang telah selesai dipatri.
111
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 1 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 2 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 3 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 4 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 5 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :
A. Persiapan
a. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pekerjaan
instalasi Sprinkler & Hydrant yaitu, pipa jenis Black Steel Pipe (BSP)
Sch.40. Ø25mm, Ø32mm, Ø40mm, Ø50mm, Ø65mm, Ø80mm, Ø100mm,
Ø150mm dan Ø200mm.
b. Penandaan sesuai dengan gambar bestek dengan menggunakan Teodolit
sebagai patokan.
c. Mempersiapkan Hydrant Box, pillar hydrant, dan dipasang sesuai
tempat yang telah ditentukan pada gambar.
d. Mempersiapkan bahan material yang akan digunakan yaitu, cat, besi
Support (UNP-100) sebagai penggantung pipa, Ubolt, Dynabolt valve,
tee, elbow, shock, (Black Steel Pipe schedule 40).
e. Peralatan yang akan digunakan, yaitu mesin las listrik, gergaji besi/gerinda,
takel, meteran, pahat, palu, baut, alat pembuka baut, dynabolt, alat senai,
mesin coring beton, dan mesin bor.
B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Pipa yang akan digunakan dalam instalasi ini adalah, pipa Black Steel Pipe
(BSP) schedule 40 dengan diameter Ø25, Ø32, Ø40, Ø50, Ø65, Ø80, Ø100,
Ø150 dan Ø200mm untuk pemipaan Sprinkler & Hydrant.
b. Semua sambungan pipa pada instalasi Sprinkler & hydrant
menggunakan las listrik.
c. Pengadaan pembuatan hanger/penggantung pipa menggunakan besi UNP-
150 dan UNP 100.
d. Mencegah karat dan meminalisir kebocoran pipa dilapisi dengan Zincromate
sebelum finishing dengan cat besi berwarna merah.
e. Hydrant box disetiap lantai difinishing dengan warna merah.
f. Jumlah tenaga kerja yang terlibat pada proses pekerjaan instalasi pipa
pemadam kebakaran disesuaikan.
116
C. Teknis Pemasangan
a. Senai pipa yang akan digunakan untuk instalasi Sprinkler & Hydrant.
i. Pemasangan pipa vertikal dengan Ø200 mm untuk riser utama, Ø150 untuk
riser distribusi dan Ø50 untuk riser drain pada shaft.
f. Setelah itu pipa dibersihkan dari sisa-sisa pengelasan selanjtunya pipa di cat
dengan warna merah, proses pengecatan dilakukan sebelum pipa dipasang.
m. Pemasangan pipa transfer dengan Ø200mm dari ruang pompa menuju shaft.
n. Saat proses penyambungan ujung pipa dilapisi dengan perekat dan cat,
untuk mencegah terjadinya kebocoran pada sambungan.
o. Semua sistem pemipaan harus diuji dengan tekanan Hydrostatic minimal
1,5 kali tekanan kerja selama 24 jam terus menerus dengan penurunan
maksimal sebesar 5% dari tekanan tersebut.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Peralatan
Peralatan konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses
kontruksi. Sistem pengelolaan material dan peralatan konstruksi adalah suatu
sistem yang merancang dan mengendalikan seluruh kegiatan untuk menjamin
agar material dan peralatan konstruksi dapat diperoleh dalam jumlah yang tepat,
sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan sehingga akan sesuai dengan
harga yang pantas dan tersedia saat dibutuhkan.
Pada proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung oleh PT. Medisain Dadi Sempurna, peralatan yang digunakan
merupakan alat sewaan namun ada pula beberapa alat pribadi milik perusahaan.
Dalam proyek ini, semua peralatan dapat berkerja dengan baik sesuai dengan
fungsinya sehingga kelangsungan pembangunan dalam segi peralatan berjalan
dengan lancar.
4.3.2 Material
Pada proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung ini material yang digunakan telah mengacu pada spesifikasi yang telah
ditentukan, akan tetapi ada beberapa material dan bahan yang terlambat dan
tidak sesuai dengan ketetuan spesifikasi yang sudah ada, namun pada pekerjaan
dilapangan tetap sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku dan material yang
tidak sesuai tersebut diganti dengan yang sesuai ketentuan.
Selain itu juga terdapat beberapa keterlambatan kesediaan beberapa material
sehingga pada pekerjaan sistem instalasi air bersih dan sistem pemadam kebakaran
terjadi keterlambatan dan sedikit menyimpang dari time schedule. Oleh karena itu
pada Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung waktu pekerjaan tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati dengan
pihak Owner.
123
dengan cara limbah disetiap lantai dialirkan ke 7 bak kontrol yang berada
di lantai 1. Lalu dialirkan ke bak penampung yang berada dibagian depan
bangunan dengan ketinggian 230 cm, dan ditimbun dibawah tanah.
Selanjutnya limbah dialirkan menuju IPAL baru yang berada di belakang
gedung (lama) rumah sakit graha husada. Limbah diolah dengan sistem
Biofilter. Setelah diolah dan di netralkan limbah dibuang ke sungai yang
berada di selatan gedung (lama) rumah sakit garah husada. Proses ini sudah
di lakukan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
e. Limbah medis padat diolah oleh Poliklinik Garaha Husada dengan cara
limbah yang berada di setiap ruangan diangkut oleh petugas penghasil
yang menggunakan APD lengkap sesuai dengan SPO. Selanjutnya,
limbah padat di pilih dan dipisahkan sesuai jenis dan karakteristiknya,
wadah limbah harus sesuai dengan SPO. Selanjutnya, limbah di beri label
sesuai jenisnya sesuai deng SPO, dilakukan oleh petugas Cleaning
Service menggunakan APD sesuai deng SPO. Lalu limbah di simpah di
Tempat Penyimpanan Sementara atau ruang Penyimpanan yang berada
di area gedung, fasilitas ruang dan perletakan ruang harus sesuai standar
dan melalui proses perizinan, maksimal penyimpanan yaitu 1-3 hari sejak
limbah di . Selanjutnya limbah diangkut oleh pihak ketiga yaitu dengan
transpoter PT. Bioteknika. Selanjutnya limbah akan di kirim ke pihak
ketiga yaitu PT. Wastec International yang berada di Cilegon, penolahan
limbah dilakukan dengan teknologi yang canggih.
dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan
Dynabolt.
e. Pipa-pipa Vertikal harus ditumpu dengan klem dan dibaut dengan jarak
tidak lebih dari 3 m.
disedot dari tandon air atau reservoir, yang kemudian disalurkan ke Hydrant
Valve, Fire Hydrant. Electric ini mampu menyedot air dengan tekanan tinggi.
Jokey Fire Pump berfungsi menstabilkan tekanan di instalasi, dan secara
otomatis akan bekerja apabila ada penurunan tekanan. Diesel Pump atau pompa
air bertenaga Diesel Fungsi utamanya sebagai back up atau cadangan jika
electric pump bermasalah.
d. Pengadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada Proyek Pembangunan
Gedung Poliklinik Rumah Sakir Graha Husasada Bandar Lampung ini setelah
box APAR selesai di kerjakan.
e. Semua penyambungan pipa Sprinkler & Hydrant dengan cara di las listrik.
2) Sistem Pemipaan
- Sistem Penyambungan Pipa
Sambungan pipa air bersih pada umumnya dipakai sambungan
ulir/screwed dari pipa diameter 2 1/2” kebawah dan untuk diameter 3”
keatas selalu dipakai sambungan flanged dan dipakai dari bahan yang
sesuai dengan jenis bahan pipanya. Untuk katup/valve yang mempunyai
Dia 2 ½” kebawah menggunakan katup penutup dari Brons. Untuk katup
valve yang mempunyai Dia 2 ½” kebawah menggunakan katup penutup
dari cast Iron, dengan penyambungan pakai ulir/screwed. Untuk katup
diameter 3/4” kebawah dipakai katup type bola (Globe valve). Untuk
katup yang lebih besar dari Dia ¾” diapakai katup (Gate Valve).
127
5) Valve-Valve
- Semua valve-valve adalah merk : Shilla VERSA, Kitazawa, Toyo dengan
class 125
- Water valve sampai dengan Ø 2” adalah jenis “screwed bronze body”
dengan “external spindle”
128
7) Pembersihan
Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari
lemak dan kotoran- kotoran lainnya. Untuk bagian yang dilapisi
Chromium atau Nikel harus digosok bersih atau mengkilap, setelah
pemasangan instalasi selesai seluruhnya. Apabila terjadi kemacetan,
pengotoran atas bagian bangunan atau finish Arsitektural atau
timbulnya kerusakan- kerusakan lainnya, yang semua atas kelalaian
Pemborong, karena tidak membersihkannnya sistem pemipaan dengan baik,
maka semua perbaikannya adalah menjadi tanggungan Pemborong.
Penggantung/Penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainya yang akan
tertutup oleh tembok atau bagain lainnya, misalnya pipa didalam galiam
tanah, pipa menembus tembok dan sebagainya harus dilapisi dengan cat
Menie atau cat penahan karat.
8) Pengecatan
Semua pipa dari besi /baja yang dilapisi dengan TAR (Tar Coated) harus
dicat dua kali “Shellac” dan dilapisi dengan Chromium atau Nikel harus
dapat dikenal dengan warna- warna cata yang warnanya akan ditentukan
kemudian oleh Konsultan Manajemen Konstruksi & Perencana. Sebagai
patokan warna jaringan pipa kaebakaran (fire hydrant) dipakai warna merah.
9) Panel Kontrol
Panel control merupakan kelengakapan unit sistem fire hydrant pump yang
dapat mengatur kerja pompa secara automatic baik jockey pump sebagai
pompa pembantu, pompa penggerak electric maupun pompa penggerak
engine. Khusus pompa penggerak engine akan bekerja secara automatic
bila saluran daya listrik terputus pada saat terjadi kebakaran. Sistem
tersebut diatur oleh panel khusus untuk pompa pemadam kebakaran yang
mengikuti peraturan-peraturan NFPA 20 standard.
130
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Selama melakukan Kerja Praktik di Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah
Sakit Graha Husada, Pelaksanaan pengawasan terhadap suatu proyek konstruksi adalah
suatu hal yang sangat penting, pengawasan yang dilakukan konsultan pengawas dalam
proyek ini sangat baik dalam segi pelaksanaan.
Penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan yaitu:
5.2 Saran
Dari hasil pengawasan pekerjaan dilapangan, Penulis menyarankan beberapa hal
yang dapat dijadikan pertimbangan untuk pelaksaan pekerjaan pada proyek
pembangunan Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada, antara lain :
1. Diharapkan mereview desain secara teliti dan menyeluruh sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai.
2. Koordinasi antara Owner, kontraktor utama, konsultan perencana dan sub
kontraktor lebih ditingkatkan lagi sehingga tercipta pekerjaan yang efektif dan
efisien.
3. Perlu adanya koordinasi dari seluruh pihak, khususnya pelaksana
untuk menginformasikan pekerjaan yang akan dikerjakan.
4. Dalam praktek kerja yang telah lakukan, terdapat beberapa perubahan
dalam perhitungan atau perencanaan dengan kenyataan pelaksanaan yang
terjadi. Hal ini disebabkan terdapat hal-hal yang tidak terduga maupun
demi kepentingan efisiensi dan penghematan biaya. Maka, perlu adanya
koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek (owner,
perencana, konsultan pengawas, kontraktor maupun pekerja).
136
3
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adimihardja, Mintarsih. 2016. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.
Bandar Lampung: Universitas Lampung.
[2] Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada. 2017. Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat (RKS) Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha
Husada Lampung. PT. Medisain Dadi Sempurna.
[3] Intiyas, Wibisono. 2018. Laporan Proyek Pengawasan Pembangunan Rumah Susun 1.
Bandar Lampung: Universitas Lampung.
[4] Desiman Sihaloho. 2017. Rekaman – pengawasan pekerjaan Pembangunan Yayasan
Rumah Sakit Islam Kita Labuhan Haji Kab. Lombok Timur. Lombok.
[5] Antika, Jevi. 2017. Pekerjaan Struktur Bawah Pada Proyek Pembangunan Gedung
Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
[6] Gumilar, Galih. 2011. Perencanaan Pumbing Air Bersih dan Air Kotor. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta. Diakses pada 10 Juni 2021 pukul 11.34 melalui
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/23617/NTAyNTk=/Perencanaan-
Plumbing-Air-Bersih-Dan-Air-Kotor-Studi-Kasus-Gedung-Kantor-Administrasi-
Bandara-Adi-Soemarmo-Surakarta-GALIH-GUMILAR-I-8708066.pdf.
[7] -. 2017. Pemasangan Pipa dan Peralatan pada Instalansi Gas Medis. Diakses pada 11 Juni
2021 pukul 11.47 melalui https://gasmedisrs.wordpress.com/2017/11/23/pemasangan-
pipa-dan-peralatan-pada-instalasi-gas-medis/.
[8] Rumah Sakit Graha Husada. 2017. Standar Prosedur Operasional (SPO) Rumah Sakit
Graha Husada Lampung. PT. Graha Husada.
LAMPIRAN A
Administrasi Kerja Praktek
LAMPIRAN B
Dokumentasi Pelaksanaan di Lapangan
Gambar 1. Pemotongan Pipa Balck Steel Gambar 2. Pemasangan Sprinkler
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
UGD
M3
dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG
DIREKTUR UTAMA
KONSULTAN PERENCANA
U
Ir. Lies Herawati, IAI
DIREKTUR UTAMA
GAMBAR SKALA
PARKIR
SITEPLAN SITEPLAN 1 : 500
PLN
SKALA 1:500 KODE HALAMAN
A.01 01
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
view view
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
view
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
view view
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
view
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
view view
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
view
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
view view
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
view
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
view view
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
view
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
view view
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
view
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
view view
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
view
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
100
Ir. Lies Herawati, IAI
DIREKTUR UTAMA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
137
LAMPUNG
137
7
13
301 PEMILIK
400
400
dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG
DIREKTUR UTAMA
KONSULTAN PERENCANA
400
100
Ir. Lies Herawati, IAI
DIREKTUR UTAMA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
H H H
H
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
H H H
H H H H H H H
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
H H H H H H H H H
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
BE
K1 BE
PEKERJAAN
GT
GT
CI CI CI CI CI
PEMILIK
GT
RS. GRAHA HUSADA
GT
CI CI CI CI CI
CI
GT
GT GT KONSULTAN PERENCANA
BE
CI CI CI CI
GT
CI
BS BS
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
BE BE
PEKERJAAN
CI SP
PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN
GT VH VH VH (DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG
PT CI CI
PEMILIK
CI CI
GT
GT GT GT GT GT KONSULTAN PERENCANA
BE BE BE
CI
BS BS BS
BS
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
KODE HALAMAN
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
PRESPEKTIF NTS
PRESPEKTIF 1
KODE HALAMAN
P. 01 01
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
PRESPEKTIF NTS
PRESPEKTIF 2
KODE HALAMAN
P. 01 02
INFORMASI GAMBAR
PEKERJAAN
PEMILIK
KONSULTAN PERENCANA
SUB PEKERJAAN
GAMBAR SKALA
PRESPEKTIF NTS
PRESPEKTIF 3
KODE HALAMAN
P. 01 03
Untuk melengkapi persyaratan akademis yudisium di Fakultas Teknik Universitas Lampung, maka
kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada :
Tangggal : 22/07/2021
Pukul : 16:00:00
Tempat : OnLine / Daring
Acara : Seminar KP
Pembimbing 1 : Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T.
Pembimbing 2 :
Penguji/Pembahas : Panji Kurniawan, S.T., M.Sc.
Judul Seminar KP : “Pelaksanaan Pengerjaan Utilitas Basah Gedung Poliklinik Rumah Sakit
Husada Bandar Lampung”
Pembawa Seminar
NPM : 1805081038
Demikian surat undangan ini, atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Untuk melengkapi persyaratan akademis yudisium di Fakultas Teknik Universitas Lampung, maka
kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada :
Tangggal : 22/07/2021
Pukul : 16:00:00
Tempat : OnLine / Daring
Acara : Seminar KP
Pembimbing 1 : Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T.
Pembimbing 2 :
Penguji/Pembahas : Panji Kurniawan, S.T., M.Sc.
Judul Seminar KP : “Pelaksanaan Pengerjaan Utilitas Basah Gedung Poliklinik Rumah Sa
Graha Husada Bandar Lampung”
Pembawa Seminar
NPM : 1805081038
Demikian surat undangan ini, atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.