Anda di halaman 1dari 248

PELAKSANAAN PENGERJAAN UTILITAS BASAH

GEDUNG POLIKLINIK RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA


BANDAR LAMPUNG

(Laporan Kerja Praktik)

Oleh

ANNISA MILINIA PRATIWI


NPM 1805081038

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
PELAKSANAAN PENGERJAAN UTILITAS BASAH
GEDUNG POLIKLINIK RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG

Oleh

ANNISA MILINIA PRATIWI

Laporan Kerja Praktik

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar


AHLI MADYA ARSITEKTUR

Pada

Program Studi D3 Arsitektur Bangunan Gedung


Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
i

ABSTRAK

PELAKSANAAN PENGERJAAN UTILITAS BASAH


GEDUNG POLIKLINIK RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG

Oleh

ANNISA MILINIA PRATIWI

Pengamatan pekerjaan utilitas basah pada pelaksanaan kerja praktek di proyek


pembangunan gedung poliklinik rumah sakit Graha Husada telah diselesaikan. Pengamatan
ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama diperkuliahan
sesuai dengan kondisi sebenarnya yang dihadapi dilapangan, memperoleh pengalaman dan
keterampilan teknis dalam operasional kerja yang akan membentuk karakter dan sikap
profesional, dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengelolaan dan pelaksanaan
proyek pembangunan di lapangan, dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan
pembangunan gedung bertingkat dan mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan
teknis maupun non teknis yang timbul di lapangan melalui pendekatan teoritis.
Pekerjaan yang diamati mencakup pekerjaan utilitas basah (pekerjaan sistem plumbing,
dan pekerjaan pencegahan dan penanggulangan kebakaran). Secara garis besar pekerjaan
cukup baik namun pada beberapa pekerjaan belum sesuai dengan apa yang tertulis di rencana
kerja dan syarat-syarat.

Kata Kunci : Sistem Utilitas Basah (Pekerjaan Sistem Plumbing, dan Pekerjaan Pencegahan
Kebakaran)
ii

Judul Kerja Praktik : PELAKSANAAN PENGERJAAN UTILITAS BASAH


GEDUNG POLIKLINIK RUMAH SAKIT GRAHA
HUSADA BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : ANNISA MILINIA PRATIWI

No.Pokok Mahasiswa : 1805081038

Bidang Studi : Arsitektur Bangunan Gedung

Program Studi : Arsitektur

Fakultas : Teknik

MENYETUJUI

Pembimbing Penguji

Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T. Panji Kurniawan, S.T., M.Sc


NIP. 197312182005011002 NIP. 198302072008122002

MENGETAHUI

Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi D3 Arsitektur

Drs. Nandang, M.TP Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc.


NIP. 195706061985031001 NIP. 196511081995012001
iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

1. Tim Penguji

Pembimbing : Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T. ……………...


NIP. 197312182005011002

Penguji : Panji Kurniawan, S.T., M.Sc. .........................


NIP. 198302072008121002

2. Dekan Fakultas Teknik

Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D.


NIP. 196207171987031002

Tanggal Lulus Ujian :


iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktik

ini dibuat sendiri oleh penulis dan bukan hasil plagiat sebagaimana diatur dalam

pasal 27 peraturan akademik Universitas Lampung dengan surat keputusan rektor

nomor 3187/H26/PP/2010.

Yang Membuat Pernyataan,

ANNISA MILINIA PRATIWI


NPM. 1805081038
v

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Lampung pada Tanggal 21 Mei 2000,


sebagai anak kedua dari pasangan Bapak Sugito dan Ibu Hamidah.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK AL-Huda pada tahun 2006. Dilanjutkan


dengan Sekolah Dasar di SD Negeri 5 Sumberejo yang diselesaikan pada tahun
2012. Pendidikan dilanjutkan ke SMP Negeri 14 Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2015 dan Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 2
Bandar Lampung pada tahun 2018.

Tahun 2018, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa D3 Arsitektur Bangunan


Gedung, Fakultas Teknik, Universitas Lampung melalui jalur Simanila
Vokasi/Diploma. Selama mengikuti pekuliahan penulis aktif di organisasi BEM
FT Unila dan Himpunan Mahasiswa Arsitektur Unila (HIMATUR) . Pada Tahun
2021 penulis melakukan Kerja Praktik di PT. Medisain Dadi Sempurna pada
tanggal 22 Februari 2021 – 22 Mei 2021 dengan judul “ Pelaksanaan Pengerjaan
Utilitas Basah Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung”.

Dan menyusun laporan Kerja Praktik sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan perkuliahan pada D3 Arsitektur Bangunan Gedung Universitas
Lampung.
vi

Sembah sujud dan syukur kepada Allah SWT

Atas segala cinta dan kasih sayang-Mu yang telah membekaliku dengan ilmu

dankemudahan, akhirnya laporan yang sederhana ini dapat terselesaikan

Kupersembahkan karya sederhana ini atas segala limpahan doa, kasih sayang

danselalu memberikan yang terbaik kepada kedua orang tuaku

Papaku dan Mamaku

( Sugito dan Hamidah )

Yang selalu meberikan dan mendoakan saya serta memotivasi dan semangat
yang begitu tulus dalam menggapai cita-cita dan kesuksesan saya dalam
bidang Arsitektur.
vii

PRAKATA

Segala puji syukur hanyalah milik Allah SWT, Rabb seluruh Alam yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang berjudul “Pelaksanaan Pengerjaan
Utilitas Basah Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung”
diwaktu yang tepat.
Diharapkan dengan dilaksanakan Kerja Praktik tersebut, Penulis dapat lebih
memahami ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah serta menambah
pengalaman dalam dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu Penulis juga berharap
laporan yang sederhana ini bisa menjadi referensi bagi pembaca mengenai kegiatan
pembangunan gedung bertingkat.
Pada penyusunan laporan ini Penulis banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, Penulis
mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Suharno, M.,Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. Bapak Nandang.,M.TP selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Universitas
Lampung.
3. Ibu Dr. Ir. Citra Persada, M. selaku Ketua Program Studi D3 Arsitektur
Bangunan Gedung.
4. Bapak Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan serta motivasi
yang membangun kepada penulis.
5. Bapak Panji Kurniawan, S.T., M.Sc., selaku Dosen Penguji Seminar Laporan
Kerja Praktek yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing
memberikan saran dan pengarahan.
viii

6. Seluruh Dosen Program Studi D3 Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas


Lampung dan Staf atas ilmu, pelajaran dan pengalaman yang penulis terima
selama ini.
7. Kedua orang tuaku tercinta: Papaku Sugito dan Mamaku Hamidah yang tak
henti-hentinya mendoakan, mengerti, menemani dengan penuh kesabaran dan
memperjuangkan masa depan dunia dan akhiratku. Sungguh aku ingin surga-
Nya lah yang menjadi balasan atas semua yang kalian berikan padaku.
8. Kakakku Deny Setianegara dan Adikku Vivi Prabawati yang telah memberi
doa dan semangat yang membangun kepada Penulis.
9. Bapak Wahyumi Adi sebagai Site Engineer dan Bapak Yatno sebagai Mandor
Pembangunan Proyek Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada dan
juga selaku Pembimbing Proyek yang telah banyak menjawab pertanyaan
Penulis dan membimbing selama Penulis melaksanakan Kerja Praktik.
10. Seluruh Staf PT. Medisain Dadi Sempurna yang telah membantu penulis
selama masa Kerja Praktik, tidak bisa Penulis sebutkan satu per satu.
11. Rekan kerja praktikku dan teman seperjuanganku Al-Farabi, dan Rofi Ikhsan
Da’i, yang selalu bersama di Kerja Praktik.
12. Teman seperjuanganku “Inge Gustian Putri, Ghina Luthfiyyah Afiifah, Agus
Fajar Mahardeka. Terimakasih telah banyak membantu dan menemani
penulisan laporan ini. Persahabatan baik senang maupun susah, dan
pengertiannya.
13. Teman-teman D3 Arsitektur Bangunan Gedung Universitas Lampung
angkatan 2018 yang telah memberikan keceriaan, kepedulian dan
kebersamaan selama ini dan tak kan terkalahkan ARSITEKTUR SELALU
BERSAMA, TAK TERKALAHKAN.
14. Semua pihak yang terlibat, yang tidak dapat disebutkan satu per satu hingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
15. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I
wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having no
days off, I wanna thank me for never quitting, I wanna thank me for just being
me at all times.
ix

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun cara penyampaiannya. Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT
membalas segala kebaikan mereka yang telah membantu menyelesaikan laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan siapapun yang
membacanya. Aamin.

Bandar Lampung, Mei 2021

ANNISA MILINIA PRATIWI


NPM. 1805081038
x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................................................... vi
PRAKATA .................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................. xix

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................. 2
1.2.1 Maksud dan Tujuan Proyek ........................................................... 2
1.2.1 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik .............................................. 3
1.3 Ruang Lingkup ....................................................................................... 3
1.3.1 Ruang Lingkup Kerja Praktik ..................................................... 3
1.3.2 Lingkup Pekerjaan ...................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................... 4
1.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................. 5

II. GAMBARAN UMUM DAN MANAJEMEN PROYEK ............................. 7


2.1 Lokasi Proyek ......................................................................................... 7
2.2 Data Umum ............................................................................................. 8
2.2.1 Data Umum Proyek ....................................................................... 8
2.2.2 Data Rincian Elevasi Bangunan..................................................... 9
2.3 Sarana dan Prsarana Pelaksanaan ........................................................... 9
2.4 Pengertian Proyek ................................................................................. 10
xi

2.5 Tahap-Tahap Pelaksanaan Proyek ........................................................ 10


2.6 Swakelola .............................................................................................. 12
2.6.1 Pengertian Swakelola ................................................................... 12
2.6.2 Tujuan Swakelola ........................................................................ 12
2.7 Sistem Kontrak ..................................................................................... 13
2.8 Sistem Pembayaran Proyek................................................................... 13
2.8.1 Sistem Pembayaran Proyek Gedung Poliklinik Rumah Sakit
Graha Husada Bandar Lampung .................................................. 13
2.9 Struktur Organisasi Proyek ................................................................... 14
2.9.1 Pemilik Proyek ............................................................................. 14
2.9.2 Konsultan Perencana .................................................................... 15
2.9.3 Konsultan Pengawas .................................................................... 15
2.9.4 Kontraktor .................................................................................... 16
2.10 Struktur Organisasi Pelaksanaan Lapangan .......................................... 17

III. DESKRIPSI TEKNIS PROYEK ................................................................ 22


3.1 Macam dan Spesifikasi Peralatan ......................................................... 22
3.2 Peraturan-Peraturan/Persyaratan ........................................................... 22
3.3 Macam dan Spefikasi Material ............................................................. 29
3.3.1 Pekerjaan Plumbing ..................................................................... 31
3.3.2 Pekerjaan Penanggulanan Kebakaran .......................................... 50
3.4 Persyaratan dan Teknis Pelaksanaan .................................................... 57
3.4.1 Pekerjaan Instalasi Air Bersih...................................................... 57
3.4.2 Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas ............................... 58
3.4.3 Pekerjaan Instalasi Air Hujan ...................................................... 59
3.4.4 Pekerjaan Instalasi Gas Medis ..................................................... 60
3.4.5 Pekerjaan Penanggulangan Kebakaran ........................................ 61

IV. PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN PEMBAHASAN ........................ 64


4.1 Pelaksanaan Pekerjaan .......................................................................... 64
4.2 Persyaratan Teknis Umum .................................................................... 64
4.2.1 Pekerjaan Plumbing .................................................................. 67
4.2.2 Pekerjaan Penanggulangan Kebakaran .................................. 112
4.3 Pembahasan ........................................................................................ 122
4.3.1 Peralatan .................................................................................. 122
4.3.2 Material ................................................................................... 122
4.4 Proses Pelaksanaan Pekerjaan............................................................. 123
4.4.1 Pekerjaan Instalasi Air Bersih.................................................... 123
4.4.2 Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas ............................. 123
4.4.3 Pekerjaan Instalasi Air Hujan .................................................... 124
4.4.4 Pekerjaan Instalasi Gas Medis ................................................... 125
4.4.5 Pekerjaan Penanggulangan Kebakaran ...................................... 125
xii

V. PENUTUP ................................................................................................... 132


5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 132
5.1.1 Pekerjaan Instalasi Air Bersih.................................................... 132
5.1.2 Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas ............................. 133
5.1.3 Pekerjaan Instalasi Air Hujan .................................................... 134
5.1.4 Pekerjaan Instalasi Gas Medis ................................................... 134
5.1.5 Pekerjaan Penanggulangan Kebakaran ...................................... 134
5.2 Saran ................................................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................136

LAMPIRAN ....................................................................................................... 137


Lampiran A : Administrasi Kerja Praktik
Lampiran B : Dokumentasi Pelaksanaan di Lapangan
Lampiran C : Data Pendukung Pelaksanaan di Lapangan
Lampiran D : Arsip Berkas Seminar Kerja Praktik
xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Peralatan dan Spefikasi ................................................................. 23


Tabel 3.2. Material dan Spefikasi Air Bersih ................................................. 31
Tabel 3.3. Material dan Spefikasi Air Kotor dan Air Bekas .......................... 38
Tabel 3.4. Produk Pembuat ............................................................................ 41
Tabel 3.5. Material dan Spefikasi Air Hujan.................................................. 43
Tabel 3.6. Material dan Spefikasi Gas Medis ................................................ 45
Tabel 3.7. Material dan Spefikasi Penaggulangan Kebakaran ....................... 50
xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Letak Lokasi Proyek .................................................................... 7


Gambar 3.1. Meteran ..................................................................................... 23
Gambar 3.2. Scaffolding................................................................................. 23
Gambar 3.3. Alat Pemotong Pipa................................................................... 23
Gambar 3.4. Mesin Coring beton ................................................................... 23
Gambar 3.5. Pompa Air ................................................................................. 24
Gambar 3.6. Valve .......................................................................................... 24
Gambar 3.7. Clean Out .................................................................................. 25
Gambar 3.8. Pompa Submersible ................................................................... 25
Gambar 3.9. Cetok ......................................................................................... 25
Gambar 3.10. Bor Listrik ............................................................................... 25
Gambar 3.11. Mesin bobok dinding............................................................... 26
Gambar 3.12. Las listrik ................................................................................. 26
Gambar 3.13. Pompa Transfer ....................................................................... 26
Gambar 3.14. Mesin Las PVC ....................................................................... 27
Gambar 3.15. Mesin Bor duduk ..................................................................... 27
Gambar 3.16. Mesin senai pipa besi .............................................................. 28
Gambar 3.17. Cutting Well ............................................................................ 28
Gambar 3.18. Alat Pemotong Pipa................................................................. 28
Gambar 3.19. Kunci Pas Pipa ........................................................................ 28
Gambar 3.20. Pipa PPR.................................................................................. 31
Gambar 3.21. Lem Pipa ................................................................................. 32
Gambar 3.22. Pompa Transfer ....................................................................... 32
Gambar 3.23. Fitting-fitting Pipa ................................................................... 33
xv

Gambar 3.24. Kran Air .................................................................................. 33


Gambar 3.25. Water Level Control ................................................................ 33
Gambar 3.26. Panel Kontrol .......................................................................... 34
Gambar 3.27. Ground Water Tank................................................................. 34
Gambar 3.28. Roof Water Tank ..................................................................... 34
Gambar 3.29. Pipa PVC air bersih ................................................................. 34
Gambar 3.30. Pipa Medis ............................................................................... 35
Gambar 3.31. Standar Detail Pemipaan 1 ...................................................... 36
Gambar 3.32. Standar Detail Pemipaan 2 ...................................................... 36
Gambar 3.33. Standar Detail Pemipaan 3 ...................................................... 37
Gambar 3.34. Sistem WTP RO....................................................................... 37
Gambar 3.35. Pipa PVC ................................................................................. 38
Gambar 3.36. Clean Out ................................................................................ 38
Gambar 3.37. Ubolt Klem Pipa ...................................................................... 38
Gambar 3.38. Closet....................................................................................... 39
Gambar 3.49. Urinoir ..................................................................................... 39
Gambar 3.40. Washtafel ................................................................................. 39
Gambar 3.41. STP .......................................................................................... 39
Gambar 3.42. Besi Support ............................................................................ 40
Gambar 3.43. Lem Pipa ................................................................................. 40
Gambar 3.44. Detail Bak Kontrol .................................................................. 42
Gambar 3.45. Detail Bak Penampung ............................................................ 42
Gambar 3.46. Pipa PVC ................................................................................. 43
Gambar 3.47. Ubolt Klem Pipa ...................................................................... 43
Gambar 3.48. Lem PVC ................................................................................. 43
Gambar 3.49. Fitting ...................................................................................... 43
Gambar 3.50. Roof Drain ............................................................................. 44
Gambar 3.52. Besi Support ............................................................................ 44
Gambar 3.52. Skema Instalasi Pipa Air Hujan .............................................. 44
Gambar 3.53. Pipa Medis ............................................................................... 45
Gambar 3.54. Box Valve ................................................................................ 45
Gambar 3.55. Vakum Gas Medis ................................................................... 47
Gambar 3.56. Alarm Medis............................................................................ 47
Gambar 3.57. Outlet Gas Medis..................................................................... 47
xvi

Gambar 3.68. Sistem Gas Medis ................................................................... 49


Gambar 3.59. BSP .......................................................................................... 50
Gambar 3.60. IHB .......................................................................................... 51
Gambar 3.61. APAR ...................................................................................... 51
Gambar 3.62. Panel Control .......................................................................... 52
Gambar 3.63. JFP ........................................................................................... 52
Gambar 3.64. EFP .......................................................................................... 52
Gambar 3.65. DFP ......................................................................................... 53
Gambar 3.66. Valve ........................................................................................ 53
Gambar 3.67. Siamese Connection ................................................................ 53
Gambar 3.68. SprinklerHead ......................................................................... 54
Gambar 3.69. Besi Support ............................................................................ 54
Gambar 3.70. Landing Valve ......................................................................... 54
Gambar 3.71. Pillar Hydrant ......................................................................... 55
Gambar 3.72. Detail Hydrant 1 ...................................................................... 56
Gambar 3.73. Detail Hydrant 2 ...................................................................... 56
Gambar 4.1. Skematik Instalasi Air Bersih.................................................... 67
Gambar 4.2. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 1........................................... 67
Gambar 4.3. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 2........................................... 68
Gambar 4.4. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 3........................................... 68
Gambar 4.5. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 4........................................... 69
Gambar 4.6 Denah Instalasi Air Bersih Lantai 5............................................ 69
Gambar 4.7 Denah Instalasi Air Bersih Lantai Atap (Rooftop)...................... 70
Gambar 4.8. Pipa pada Ruang Pompa ............................................................ 71
Gambar 4.9. Ruang Pompa ............................................................................ 72
Gambar 4.10. Pompa Air ............................................................................... 72
Gambar 4.11. Ground Water Tank................................................................. 72
Gambar 4.12. Pipa dalam Shaft ...................................................................... 73

Gambar 4.13. Pipa PPR (10kg/cm2) .............................................................. 73


Gambar 4.14. Mesin Welding PVC/PPR........................................................ 74
Gambar 4.15 Instalasi air bersih ..................................................................... 74
Gambar 4.16. Pemasangan Pipa Horizontal .................................................... 75
Gambar 4.17. Pemasangan Pipa pada Dinding ................................................ 75
xvii

Gambar 4.18. Skematik Instalasi Air Bekas & Air Kotor .............................. 75
Gambar 4.19. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 1 ..................... 76
Gambar 4.20. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 2 ..................... 76
Gambar 4.21. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 3 ..................... 77
Gambar 4.22. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 4 ..................... 77
Gambar 4.23. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 5 ..................... 78
Gambar 4.24. Pemasangan support penggantung dan pipa ........................... 80
Gambar 4.25. Pemasangan pipa pada lubang yang telah dibuat sebelumnya 80
Gambar 4.26. Pemasangan pipa vertikal pada shaft....................................... 81
Gambar 4.27. Pemasangan Pipa menuju Outlet (Aksesoris) ......................... 81
Gambar 4.28. Pemasangan Closet .................................................................. 82
Gambar 4.29. Pemasangan Urinoir ................................................................ 82
Gambar 4.30. . Pemasangan Wastafel ............................................................ 82
Gambar 4.31. Skematik Pembuangan Limbah Cair ....................................... 87
Gambar 4.32. Skematik Pembuangan Limbah Padat ..................................... 90
Gambar 4.33. Skematik Instalasi Air Hujan .................................................. 93
Gambar 4.34. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 1 ......................................... 94
Gambar 4.35. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 2 ......................................... 94
Gambar 4.36. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 3 ......................................... 95
Gambar 4.37. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 4 ......................................... 95
Gambar 4.38. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 5 ......................................... 96
Gambar 4.39. Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap ................................... 96
Gambar 4.40. Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap ................................... 97
Gambar 4.41. Pipa sparing Roof Drain .......................................................... 98
Gambar 4.42. Pemasangan support penggantung dengan klem Ubolt .......... 99
Gambar 4.43. Pemasangan support dengan klem Ubolt pada lubang shaft ... 99
Gambar 4.44. Saluran Air Hujan Menuju Saluran Kota ............................... 100
Gambar 4.45. Skematik Instalasi Gas Medis ............................................... 100
Gambar 4.46. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 1 ...................................... 101
Gambar 4.47. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 2 ...................................... 101
Gambar 4.48. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 3 ...................................... 102
Gambar 4.49. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 4 ...................................... 102
Gambar 4.50. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 5 ...................................... 103
Gambar 4.51. Penentuan Ukuran Pipa ......................................................... 105
xviii

Gambar 4.52. Instalasi Gas Medis ............................................................... 108


Gambar 4.53. Kualifikasi Pelaksanaan Pemasangan ................................... 109
Gambar 4.54. Proses Pengujian Kebocoran Gas Medis .............................. 111
Gambar 4.55. Skematik Instalasi Sprinkler & Hydrant ............................... 112
Gambar 4.56. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 1 ...................... 112
Gambar 4.57. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 2 ...................... 113
Gambar 4.58. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 3 ...................... 113
Gambar 4.59. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 4 ...................... 114
Gambar 4.60. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 5 ...................... 114
Gambar 4.61. Penyenaian pipa instalasi Sprinkler ....................................... 116
Gambar 4.62. Pemasangan Pipa menggunakan Scaffolding ........................ 116
Gambar 4.63. Pengangkatan pipa menggunakan takel/chain block ............. 116
Gambar 4.64. Pemasangan Indoor Box Hydrant ......................................... 117
Gambar 4.65. Pemotongan Black Steel Pipe ............................................... 117
Gambar 4.66. Pemasangan Pipa Horizontal................................................. 117
Gambar 4.67. Pemasangan Pipa Vertikal..................................................... 118
Gambar 4.68. Proses Pengecatan Pipa ......................................................... 118
Gambar 4.69. pipa Utama dari GWT ........................................................... 119
Gambar 4.70. Elektric Fire Pump ................................................................ 119
Gambar 4.71. Jockey Fire Pump .................................................................. 120
Gambar 4.72. (DFP) Diesel Fire Pump ....................................................... 120
Gambar 4.73. Control Panel ........................................................................ 120
Gambar 4.74. Pipa Vertikal di dalam Shaft ................................................ 121
Gambar 4.75. Tes Uji Tekanan. ................................................................... 121
xix

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 2.1. Struktur Organisasi Proyek ...................................................... 17

Diagram 2.2. Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek .................................. 21


1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit adalah salah satu bagian terpenting dari sistem kesehatan. Rumah sakit
adalah institusi perawatan kesehatan professional yang pelayanannya disediakan oleh
dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah sakit harus memiliki mutu
pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan jasa. Dalam
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, pasal 29 huruf b
menyebutkan bahwa rumah sakit harus memberikan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standart pelayanan rumah sakit. Kemudian disebutkan bahwa Pasal 40
Ayat (1) disebutkan bahwa upaya untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib
dilakukan akreditasi secara berkala minimal tiga tahun sekali. Dari undang-undang
tersebut diatas akreditasi rumah sakit penting untuk dilakukan dengan alasan agar mutu
dan kualitas diintegrasikan dan dibudayakan ke dalam sistem pelayanan di rumah sakit
(Depkes, 2009).

Proses akreditasi dirancang untuk meningkatkan budaya keselamatan dan budaya


kualitas di rumah sakit, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan mutu dan
pelayanannya. Melalui proses akreditasi salah satu manfaatnya rumah sakit dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitikberatkan
sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayan. Standar akreditasi rumah sakit
merupakan upaya Kementrian Kesehatan RI menyediakan suatu perangkat yang
mendorong rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan.
2

Dengan demikian rumah sakit harus menerapkan standar akreditasi rumah sakit,
termasuk standar-standar lain yang berlaku bagi rumah sakit sesuai dengan penjabaran
dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit edisi 2011. Sesuai dengan standar akreditasi
rumah sakit, sebagai bagian peningkatan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan
penilaian terhadap isi dan kelengkapan berkas rekam medis pasien (Depkes, 2011).
Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung adalah salah satu rumah sakit yang
pembangunannya di ambil alih oleh Konsultan Perencanaan PT. Medisain Dadi
Sempurna. Dari latar belakang tersebut, PT. Medisain Dadi Sempurna sebagai
pengawas dan perencana merespon secara positif dengan akan membangun Gedung
Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung, untuk meningkatkan fasilitas
kesehatan di Kota Bandar Lampung.

Kegiatan Kerja Praktek adalah salah satu syarat akademik yang wajib oleh setiap
mahasiswa program DIII Arsitektur Bangunan Gedung Fakultas Teknik Universitas
Lampung sebelum mahasiswa tersebut melakukan Tugas Akhir (TA) secara
komprehensif. Bentuk dari kegiatan Kerja Praktek tersebut berupa pemagangan pada
suatu konsultan perencana, pengawasan maupun kontraktor yang bertujuan memberikan
kesempatan pada mahasiswa agar dapat mempelajari dan memahami konsep-konsep
manajemen didunia kerja serta sekaligus dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat
selama perkuliahan dalam dunia kerja di lapangan, yang kemudian akan dilaporkan
secara akademis dalam bentuk suatu laporan sebagai salah satu syarat Tugas Akhir
seperti yang tertera di atas.

Dengan demikian penulis melakukan kerja praktik di lapangan selama tiga bulan (22
Februari 2021 s/d 22 Mei 2021), pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah
Sakit Graha Husada Bandar Lampung.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud dan Tujuan Proyek


Adapun maksud dan tujuan dibangunnya Poliklinik Rumah Sakit Graha
Husada ini adalah sebagai berikut:
3

1. Pembangunan gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada yang


berorientasi kepada penambahan asset yang menunjang kebutuhan serta
akreditasi untuk meningkatkan kinerja Rumah Sakit Graha Husada dalam
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lampung.
2. Menyediakan poliklinik bermutu baik berdasarkan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat.
3. Memperlengkap fasilitas dan menunjang kebutuhan Rumah Sakit.
4. Untuk peningkatan fasilitas kesehatan di Kota Bandar lampung.

1.2.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek


Maksud dan tujuan dilaksanakannya kerja praktek di proyek pembangunan
Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada ini adalah:
1. Memenuhi persyaratan kurikulum mata kuliah Kerja Praktek pada Program
Studi DIII Arsitektur Bangunan Gedung.
2. Dapat memahami teori-teori pengawasan dan mempraktikan selama kerja
praktik berlangsung dilapangan
3. Memperoleh pengalaman dan keterampilan teknis dalam operasional kerja
yang akan membentuk karakter dan sikap profesional.
4. Dapat mengetahui dan memahami tentang sistem pengawasan proyek
pembangunan di lapangan.
5. Dapat mengetahui bagaimana tata cara pengawasan pembangunan gedung
bertingkat.

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Ruang Lingkup Kerja Praktik


Selama penulis melaksanakan kerja praktik pada Proyek Pembangunan
Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada pada 22 Februari 2021 s.d
22 Mei 2021 studi pelaksanaan pekerjaan yang dapat diikuti adalah
pengawasan dilapangan dan proses pengerjaan Arsitektur dalam sebuah
perencanaan dan perancangan bangunan pada Konsultan PT. Medisain Dadi
Sempurna, sistem kerja organisasi, sistem kerja organisasi, management
4

tenaga kerja, dan implementasi penerapan material struktur yang


sesungguhnya.

1.3.2 Lingkup Pekerjaan


Secara garis besar ruang lingkup pekerjaan pada proyek pembangunan
Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada ini adalah sebagai berikut:
a. Pembahasan mengenai pengawasan konsultan pengawas PT. Medisain
Dadi Sempurna, meliputi pengawasan pelaksanaan Sistem Plumbing, dan
Sistem Penanggulangan Kebakaran.
b. Pembahasan mengenai proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah
Sakit Graha Husada, identitas proyek dan pengawasan proyek.
Dalam penulisan laporan kerja praktik ini akan dibahas mengenai sistem
pengawasan pada proyek, sistem kontrak dan pembayaran pada proyek,
swakelola, kurva S, dan progress pekerjaan utilitas basah (time schedule).

1.4 Batasan Masalah


Karena keterbatasan waktu dalam pengawasan kerja praktek, maka pada laporan ini
penulis tidak dapat menjelaskan secara detail semua jenis pekerjaan. Permasalahan yang
dapat dibahas dalam laporan ini adalah kegiatan yang berlangsung pada saat penulis
melakukan kerja praktek selama 3 (tiga) bulan di lokasi proyek dilaksanakan.

Kegiatan yang berlangsung selama penulis melaksanakan kerja praktek adalah


pekerjaan utilitas basah maka penulis, membatasi laporan ini pada masalah pekerjaan
struktur yaitu:
1. Pekerjaan Sistem Plumbing :
a. Instalasi Air Bersih
b. Instalasi Air Kotor
c. Instalasi Air Bekas
d. Instalasi Untuk Air Hujan
e. Instalasi Gas Medis
5

2. Pekerjaan Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya kebakaran :


a. Hydrant
b. Sprinkler

1.5 Metode Pengumpulan Data


Metode yang diperoleh dalam pengambilan data sebagai pelengkap untuk penyusunan
laporan kegiatan kerja praktek ini digunakan dengan beberapa metode sebagai berikut:
1. Data Primer
a. Pengamatan langsung di lapangan selama melaksanakan kerja praktek di
Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada.
b. Penjelasan langsung dari pembimbing kerja praktek di lapangan.
c. Pengambilan foto dokumentasi yang diperlukan dalam pengawasan dalam proyek
tersebut.
d. Wawancara, yaitu bertanya langsung dengan beberapa karyawan dan pihak-
pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi atau sumber- sumber data
non tertulis sebagai bahan yang akan digunakan dalam penulisan laporan.
e. Asistensi dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing Kerja Praktek, yaitu untuk
mendapatkan wawasan serta bimbingan dalam penulisan laporan antara ilmu
yang didapat selama Kerja Praktek dengan teori yang didapat di bangku
perkuliahan.
2. Data Sekunder
a. Gambar Kerja, Rencana Kerja dan Syarat (RKS), serta data yang dibutuhkan
saat kerja praktek.
b. Pengambilan data dari sumber buku-buku yang membahas segala suatu yang
berhubungan dengan pengawasan proyek.
c. Mencari sumber lain dari artikel-artikel di internet.

1.6 Sistematika Penulisan


Berikut beberapa uraian secara singkat mengenai sistematika penulisan laporan
kegiatan kerja praktek, sebagai berikut :
6

1. BAB I. PENDAHULUAN
Pendahuluan menguraikan serta menjelaskan mengenai latar belakang dari
pelaksanaan kegiatan kerja praktek serta latar belakang dari pengawasan
kegiatan proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada,
maksud dan tujuan dari pengawasan proyek dan pelaksanaan kerja praktek,
ruang lingkup dari pekerjaan yang dilakukan selama pengwasan kegiatan
proyek, batasan masalah, metode pengambilan data, serta uraian singkat
menegenai sistematika penulisan dari laporan kerja kegiatan praktek.

2. BAB II. GAMBARAN UMUM DAN MANAJEMEN PROYEK


Pada bab ini menjelaskan tinjauan perusahaan, data tim proyek (struktur
organisasi perusahaan), tinjauan proyek, data umum proyek, sistem pembayaran
dan kontrak, pengawasan pekerjaan struktur bidang pengawasan serta fasilitas
proyek.

3. BAB III. DESKRIPSI TEKNIS PROYEK


Pada bab ini menguraikan tentang spesifikasi dan persyaratan-persyaratan
material, persyaratan dan teknis pelaksanaan pekerjaan, serta uraian mengenai
macam-macam dan spesifikasi peralatan yang akan digunakan di lapangan.

4. BAB IV. PELAKSANAAN PEKERJAAAN DAN PEMBAHASAN


Menjelaskan tentang pengawasan pekerjaan proyek di lapangan dan
pembahasan yang meliputi tentang tata cara pengawasan pekerjaan utilitas
basah pada Proyek Pembangunan Gedung Gedung Poliklinik Rumah Sakit
Graha Husada.

5. BAB V. PENUTUP
Berisikan tentang ringkasan atau kesimpulan serta saran dari hasil pengamatan
kegiatan kerja praktek yang telah didapat mengenai pengawasan pekerjaan
upada Proyek Pembangunan Gedung Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha
Husada.
7

BAB II. GAMBARAN UMUM DAN MANAJEMEN PROYEK

2.1 Lokasi Proyek


Proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada ini
perencanaannya dikelola oleh PT. Medisain Dadi Sempurna sebagai perencana arsitektur,
PT. Medisain Dadi Sempurna sebagai perancana struktur, PT. Medisain Dadi Sempurna
sebagai konsultan manajemen konstruksi atau pengawas. Sedangkan
pelaksanaannya dikelola oleh Rumah Sakit Graha Husada yang menangani bagian-
bagian pengelolaan keuangan dan pembangunan dan tentu saja memiliki tenaga ahli
dalam bidang konstruksi maupun manajemen pembangunan.

Gambar 2.1. Letak Lokasi Proyek


Sumber : Data Lapangan
8

Batas-batas wilayah pembangunan proyek Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha


Husada Bandar Lampung ini adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Rumah Penduduk
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Gajah Mada
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Sekolah Swasta Nusantara
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gedung Rumah Sakit Graha Husada.

2.2 Data Proyek

2.2.1 Data Umum Proyek


Data umum proyek adalah data informasi umum mengenai sebuah proyek yang
akan dilaksanakan pembangunannya. Adapun data tersebut adalah:
a. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit
Graha Husada Bandar Lampung
b. Lokasi : Jalan Gajah Mada No. 6 GH, Tj Agung Raya,
Kedamaian, Kota Bandar Lampung, Lampung,
35128.
c. Pemberi Tugas : Rumah Sakit Graha Husada
d. Kontraktor Pelaksana : Rumah Sakit Graha Husada
e. Sub Kontraktor M,E & P : Rumah Sakit Graha Husada
f. Perencana Arsitektur : PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA
g. Perencana Struktur : PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA
h. Konsultan Pengawas : PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA
i. Nilai Kontrak : 38,698,995,000,-
j. Waktu Pelaksanaaan : 530 hari kalender
k. Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender
l. Sumber Dana : Rumah Sakit Graha Husada
m. Jenis Kontrak : Unit Price Contract
n. Retensi Pembayaran : 5% dari nilai kontrak
o. Luas lahan : 663,750 m2
p. Luas bangunan : Lantai 1 : 7.200 m2
Lantai 2 : 8.800 m2
Lantai 3 : 8.000 m2
9

Lantai 4 : 8.000 m2
Lantai 5 : 7.600 m2
q. Luas Total Bangunan : 25.200 m2
r. System Pembayaran : Progress Payment

2.2.2 Data Rincian Elevasi Bangunan


Bangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung
terdiri dari 4 lantai dengan elevasi bangunan sebagai berikut :

a. Lantai 1 : +4.20

b. Lantai 2 : +8.40

c. Lantai 3 : +12.60

d. Lantai 4 : +16.80

e. Lantai 5 : +20.30

2.3 Sarana dan Prasarana Pelaksanaan


Pada pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung ini, pihak kontraktor menyediakan sarana dan prasarana untuk
menunjang kelancaran proyek tersebut.
Fasilitas-fasilitas yang tersedia sebagai berikut:
1. Kantor Sementara
2. Gudang Logistik dan Alat
3. Pagar Proyek
4. Pos Jaga
5. Mess Pekerja
6. Masjid
7. Jalan lingkungan proyek
8. Instalasi Listrik
9. Kamar mandi/WC
10

10. Jaringan Air Bersih


11. Jarigan Air Kotor
12. Kantin di lingkungan proyek

2.4 Pengertian Proyek


Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu yang ditentukan
dengan sasaran yang jelas untuk mencapai hasil yang telah dirumuskan pada
awal dimulainya pembangunan proyek. Dimulai dari timbulnya gagasan dasar / ide dasar,
kemudian diwujudkan dalam bentuk dua dimensi. Selanjutnya wujud proyek yang telah
berbentuk dua dimensi diimplementasikan menjadi wujud tiga dimensi, yaitu wujud fisik
yang merupakan hasil akhir dari gagasan dasar / ide dasar yang dikenal dengan proses
pelaksanaan fisik.

2.5 Tahap-Tahap Pelaksanaan Proyek


Tahap-tahap pelaksanaan proyek ada 3 macam yaitu :
A. Tahap Pra Pelaksanaan Proyek
1. Membuat persiapan/program secara detail untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan.
2. Acuannya:
• Dokumen kontrak
• RAB dan RAP
• Dokumen-dokumen lain
3. Kontraktor
• Memberikan jaminan bank dan uang muka
• Mempelajari isi kontrak
Dalam hal ini kontrak dibagi 2 yaitu:
a) Kontrak Lump Sum
Kontrak lump sum adalah kontrak yang dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
RKS dalam dokumen lelang yang nilai nya pasti dan mengikat, kuantitas dari
masing-masing pekerjaan relatif pasti dan mengikat, gambar-gambar
rencana spesifikasi lengkap terinci.
11

b) Kontrak Unit Price


Kontrak Unit Price adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang
pasti dan tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara.
Pembayaran kepada penyedia jasa/kontraktor pelaksana berdasarkan hasil
dari pengukuran bersama terhadap volume pekerjaan yang benar-benar telah
terlaksanakan.
4. Merupakan masa mobilisasi (1-6 bulan)
• Masa ini strategis, kelancaran pada masa ini menentukan
kelancaran pekerjaan selanjutnya.
• Sering dilaksanakan review desain.
5. Persiapan administratif yang dilakukan
• Surat menyurat ( dengan pihak rumah sakit, dan konsultan)
• Membuat surat tugas (internal).
• Membuat laporan intern dan ekstern.
6. Persiapan Teknis yang dilakuakan
• Struktur organisasi proyek.
• Time schedule atau master schedule.
• Metode kerja/metode pelaksana.
• Kantor lapangan (base camp, gudang, diresksi keet).
• Bangunan utilitas (PLN,Telkom,PDAM).
• Survey letak quarry.
• Membuat shop drawing.
• Pengukuran.
• Membuat fasilitas penunjang (Access road, jembatan darurat, pagar
pengaman).

B. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan proyek konstruksi secara umum.
Dalam pelaksanaan memiliki 3 target yang harus dicapai yaitu:
• Target prestasi.
• Target waktu.
12

• Target biaya.

Dalam tahap ini memungkinkan sekali untuk mengalami perubahan metode


kerja rescheduling. Dalam pelaksanaan tahap ini harus selalu dilakukan hal-hal
dibawah ini:
• Pengendalian biaya/keuangan (pengendalian bahan, alat kerja, pekerja).
• Pengendalian waktu (rencana kerja realistis, memperhatikan pekerjaan-
pekerjaan kritis, evaluasi kurva S).
• Pengendalian mutu (memperhatikan spesifikasi teknis).

C. Tahap Akhir Pelaksanaan


Adalah tahap pada saat proyek sudah selesai dilaksanakan PHO dan FHO. Pada tahap
ini di usahakan proyek tidak terlambat, karena apabila terlambat akan dikenakan
denda 1% dari nilai kontrak sampai setinggi-tingginya 10% dari nilai kontrak.
Tenggang waktu antara PHO dan FHO adalah masa pemeliharaan menjadi tanggung
jawab penuh kontraktor untuk memperbaiki nya.

2.6 Swakelola

2.6.1 Pengertian Swakelola


Dalam bidang pengadaan adalah pengadaan barang atau jasa yang
pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan atau diawasi sendiri
kementrian,lembaga, daerah, institusi sebagai penanggung jawab anggaran,
instasi pemerintah lain dan atau kelompok masyarakat.
Pengadaan melalui swakelola dapat dilakukan oleh:
• Kementrian, lembaga, daerah, institusi penanggung jawab anggaran.
• Instansi pemerintah lain pelaksana swakelola.
• Kelompok masyarakat pelaksana swakelola.

2.6.2 Tujuan Swakelola


• Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang tidak disediakan oleh pelaku usaha.
• Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang tidak diminati oleh pelaku usaha
karena nilai pekerjaannya kecil dan/atau lokasi yang sulit dijangkau.
13

• Memenuhi kebutuhan barag/jasa dengan mengoptimalkan penggunaan


sumber daya yang dimiliki Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah.
• Meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia di
Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah.
• Meningkatkan partisipasi Ormas/Kelompok Masyarakat.
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi jika dilaksanakan melalui Swakelola.
• Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang bersifat rahasia
Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah yang bersangkutan.

2.7 Sistem Kontrak


Sistem kontrak yang diterapkan pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik
Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung adalah kontrak dengan harga satuan.
Kontrak dengan harga satuan yaitu Unit Price Contract yaitu kontraktor selaku
pelaksana, hanya menawarkan harga satuan pekerjaan kepada pemilik proyek. Hal ini
karena volume pekerjaan atau yang biasa disebut Bill Of quantity (BQ) telah dihitung
sebelumnya oleh konsultan perencana dan dicantumkan dalam dokumen swakelola.
Meskipun volume pekerjaan telah dihitung oleh konsultan perencana, pihak kontraktor
biasanya meneliti ulang perhitungan volume pekerjaan. Fluktuasi biaya akibat
penambahan volume pekerjaan menjadi tanggung jawab pemilik proyek sedangkan
fluktuasi biaya akibat kenaikan harga bahan, upah kerja, dan ongkos peralatan menjadi
resiko kontraktor. Dalam kontrak sistem ini, peranan konsultan supervisi atau quantity
surveyor sangat penting, karena meraka diharapkan bias membuat penilaian yang jujur
dan objektif.

2.8 Sistem Pembayaran Proyek

2.8.1 Sistem Pembayaran Proyek Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung
Sistem pembayaran yang disepakati antara Rumah Sakit Graha Husada dengan
Pelaksana adalah Termyn Progress pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik
Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung.
Pembayaran menurut persentase kemajuan fisik (Progress Payment). Dalam
sistem atau cara pembayaran termin, pembayaran kepada penyedia jasa dilakukan
14

atas dasar prestasi/kemajuan pekerjaan fisik proyek yang telah dicapai sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak awal.

2.9 Struktur Organisasi Proyek


Pengertian struktur organisasi proyek adalah sekelompok orang yang melakukan
kegiatan dalam wadah dan cara tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek juga bisa diartikan bahwa organisasi
proyek merupakan sekelompok orang dari berbegai latar belakang ilmu, yang
terorganisir dan terkordinir dalam wadah tertentu yang melaksanakan tugas dengan
cara tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

2.9.1 Pemilik Proyek


Pemilik proyek adalah orang atau badan hukum yang membiayai proyek dan
mempunyai hak atas pembangunan proyek. Dalam hal ini pemilik proyek adalah
Rumah Sakit Graha Husada. Hak dan kewajiban pemilik proyek sebagai berikut:
1. Melakukan kontrak dengan konsultan perencana, konsultan pengawas, maupun
kontraktor, yang memuat tugas dan wewenang masing-masing secara jelas.
2. Menyediakan dana yang diperlukan untuk pembangunan proyek tersebut.
3. Menerima atau menolak saran-saran kontraktor dalam kaitannya dengan
pembangunan proyek.
4. Menyetujui atau menolak penambahan, pengurangan dan perubahan pekerjaan
diluar dokumen kontrak yang diusulkan kontraktor.
5. Memberikan informasi dan penjelasan kepada kontraktor mengenai segala hal
yang dibutuhkan untuk kepentingan proyek.
6. Mencabut dan membatalkan kontrak terhadap kontraktor apabila kontraktor
menangguhkan pekerjaan proyek tanpa alasan yang dapat diterima.

2.9.2 Konsultan Perencana


Perencana adalah suatu badan atau perorangan yang ditunjuk atau dipercayai oleh
pemilik proyek untuk merencanakan proyek. Perencana yang ditunjuk oleh pemilik
proyek untuk proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit
15

Graha Husada Bandar Lampung adalah PT. Medisain Dadi Sempurna sebagai
perencana arsitek, PT. Medisain Dadi Sempurna sebagai perencana struktur.
Adapun tugas dan wewenang dari perencana antara lain sebagai berikut:
1. Perencana secara berkala meninjau lapangan untuk melihat kemajuan
pekerjaan dan ikut serta menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan kontraktor
agar tidak menyimpang dari ketentuan atau bestek perencana.
2. Perencana memberikan konsultasi mengenai hal–hal estetika/ arsitektur
serta fungsional struktural jika terdapat keragu–raguan atas ketentuan dalam
dokumen kontrak.
3. Perencana apabila diperlukan berhak meminta pemeriksaan pengujian
pekerjaan secara khusus untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan.
4. Membuat perencana secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,
rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.
5. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek dan pihak
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

2.9.3 Konsultan Pengawas


Pengawas proyek adalah suatu badan atau perorangan yang ditunjuk oleh pemilik
proyek untuk mengawasi jalannya proyek. Pengawas yang ditunjuk oleh pemilik
proyek untuk menjadi pengawas pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik
Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung ini adalah PT. Medisain Dadi
Sempurna.
Adapun tugas dan wewenang dari pengawas antara lain sebagai
berikut:
1. Melakukan pengawasan dan pengendalian selama pelaksanaan/
penyelenggaraan pembangunan dan sebagai penasehat owner.
2. Memberikan persetujuan / izin sebelum pekerjaan dilakukan.
3. Memberi konsultasi mengenai hal-hal arsitektural, fungsional, dan struktural jika
terdapat keraguan atas ketentuan dalam dokumen kontrak.
4. Bila diperlukan berhak meminta pemeriksaan pengujian pekerjaan secara khusus
untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai dokumen kontrak melalui
direksi lapangan.
16

2.9.4 Kontraktor
Kontraktor adalah pelaksana perorangan atau badan hukum yang telah ditunjuk
oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung, Rumah Sakit Graha Husada sebagai menunjuk kontraktor perseorangan
(ahli) pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung.
Pelaksana pekerjaan memiliki tugas antara lain sebagai berikut :
1. Menyediakan tenaga kerja, material, alat–alat yang sesuai dengan spesifikasi
teknik dan syarat perjanjian proyek.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai pada Rencana Kerja dan S yarat-syarat
(RKS).
3. Menyelesaikan pembangunan tepat pada waktunya dan sesuai dengan
persyaratan teknis maupun administrasi yang tercantum dalam gambar rencana.
4. Bertanggung jawab atas tindakan dan kelalaian semua orang yang
melakukan pekerjaan.
5. Mengindahkan petunjuk, teguran, dan perintah dari pemilik proyek.
6. Memberi laporan–laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan
pekerjaan setiap bulan sejak dimulai ditetapkannya sampai selesainya pekerjaan
dan laporan lainnya yang diminta oleh pemilik proyek.
17

Berikut adalah grafik unsur-unsur organisasi pada Proyek Pembangunan Gedung


Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung adalah:

Diagram 2.1. Struktur Organisasi Proyek


Sumber: Data Penulis

2.10 Struktur Organisasi Pelaksana Lapangan


Struktur organisasi pelaksana lapangan dibentuk untuk mendukung kelancaran
pekerjaan sehingga ada kejelasan penyelesaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
masing-masing pelaksana dilapangan.
Adapun struktur organisasi pelaksana lapangan beserta tugas-tugasnya adalah sebagai
berikut:
1. Manager Proyek
Manager Proyek adalah orang yang mewakili pihak kontraktor yang
bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan proyek agar proyek tersebut dapat
selesai sesuai dengan batas waktu dan biaya yang telah direncanakan.
Wewenang dan tanggungjawab manager proyek yaitu:
a. Mengadakan konsultasi dengan pemilik proyek mengenai
perkembangan pelaksanaan maupun permasalahan kritis.
18

b. Memberikan laporan lisan atau tertulis kepada pemilik proyek,


Menjalankan manajemen proyek dan sewaktu-waktu dapat turun ke
lapangan mengadakan pemeriksaan pekerjaan proyek.

2. Site Manager
Site Manager adalah orang yang bertanggungjawab pada pelaksanaan
pembangunan keseluruhan baik biaya, waktu dan mutu.
Tugas dan wewenang Site Manager adalah :
a. Merencanakan Time Schedule pelaksanaan proyek sesuai dengan
kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan
perusahaan sendiri.
b. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk
setiap proyek yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu
penggunaannnya.
c. Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam
menunjang pelaksanaan proyek. Instruksi-instruksi pekerjaan secara umum
dapat diberikan secara lisan dan yang bersifat khusus dibukukan dalam
buku instruksi pengawas.
d. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
instruksi-instruksi yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan,
maupun dalam time schedule.
e. Mengadakan kontrol disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana proyek,
mandor maupun tenaga kerja sesuai dengan tugas, kewajiban dan
wewenang masing-masing.
f. Melaksanakan pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan
pekerjaan tambah kurang. Dan diberikan ke Budget Control sepengetahuan
Proyek Manager dan disetujui oleh Direktur proyek.
g. Membuat laporan mingguan untuk Proyek Manager yang mencakup
kegiatan proyek, kesulitan-kesulitan proyek, dan hal-hal khusus yang
perlu dilaporkan.
19

3. Site Engineer
Site Engineer adalah orang yang bertugas mengatur dan mengawasi
pelaksanaan proyek sesuai kontruksi dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Tugas dan wewenang Site Engineer yaitu:
a. Bertanggung jawab terhadap kerja proyek secara keseluruhan dan
kualitas hasil akhir.
b. Membuat program rencana kerja proyek secara terpadu termasuk
koordinasi-koordinasi kerja.
c. Mengamankan dan melaksanakan secara konsekuen tata laksana
kerja yang telah disepakati bersama.
d. Mengkoordinir, mengawasi, dan memimpin staf penunjang maupun
pengawas.
e. Membuat laporan bulanan dan laporan tertulis.

4. Administrasi Teknis
Bertanggung jawab terhadap urusan administrasi, arsip-arsip
dan dokumen-dokumen proyek.
Tugas dan wewenang Administrasi Teknis yaitu:
a. Melaksanakan tugas-tugas yang berkenaan dengan administrasi dan
keuangan.
b. Mendokumentasikan surat-surat dan dokumen penting.
c. Membuat laporan pertanggung jawaban atas biaya proyek.
d. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
e. Melakukan pemesanan alat maupun material.
f. Membuat surat keluar masuknya alat ataupun material.

5. Logistik
Tugas bagian logistik adalah:
a. Bertanggungjawab terhadap sirkulasi barang dan peralatan. b.
Mencatat inventarisasi barang dan alat.
c. Mengecek dan mencatat material yang masuk sesuai pesanan.
d. Membuat laporan logistik untuk dilaporkan kepada pelaksana
lapangan.
20

6. Kepala Pelaksana
Kepala Pelaksana adalah orang yang mengepalai pelaksanaan fisik di
lapangan.
Tugas Kepala Pelaksaana adalah:
a. Memberikan Pengarahan dan masalah teknik kepada pelaksana.
b. Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan bestek atau gambar-
gambar yang telah di acc oleh manager proyek.
c. Memberikan laporan semua hasil kegiatan pekerjaan proyek kepada
manager proyek.
d. Mengawasi pekerjaan para pelaksana dan mandor apakah sudah sesuai
dengan gambar bestek.

7. Mandor
Mandor adalah orang yang mengatur dan mengawasi para pekerja agar
kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar.
Tugas mandor yaitu:
a. Mengatur pekerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan benar.
b. Meminta keterangan kepada pelaksana lapangan tentang hal yang tidak
diketahui selama pelaksanaan.

8. KepalaTukang
a. Memimpin para tukang agar bisa memahami dan bekerja sesuai dengan
arahan mandor atau kepala pelaksana.
b. Melaporkan kepada mandor atau kepala pelaksana mengenai kesulitan atau
kendala pelaksanaan untuk memberikan jalan keluar.
c. Memegang keuangan harian untuk operasional tukang, seperti uang
makan dan lain nya sesuai dengan kebijakan manejemen kontraktor.
d. Memberitahukan alat kebutuhan tukang dalam pelaksanaan pekerjaan.

9. Tukang/Pekerja
Adalah orang yang bekerja pada proyek yang mempunyai
keahlian/keterampilan pekerjaan bangunan, biasanya tukang atau pekerja di
ambil dari luar kota pada proyek yang di kerjakan supaya dapat tinggal di
21

barang yang di sediakan dan dapat fokus dengan pekerjaan, dengan sistem
pembayaran perhari atau borongan berdasarkan volume pekerjaan.

Adapun struktur organisasi pelaksanaan pada proyek pembangunan


gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada ini dapat dilihat pada
diagram berikut ini :

Diagram 2.2. Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek


Sumber: Data Penulis
22

BAB III. TEKNIS PROYEK

3.1 Macam Dan Spesifikasi Peralatan


Untuk menunjang kelancaran dalam melaksanakan proses pekerjaan pada proyek
pembangunan maka kebutuhan akan peralatan bekerja yang baik merupakan prioritas
paling mendasar. Kelengkapan peralatan dapat mempermudah proses kegiatan
dilapangan dari awal hingga akhir pekerjaan proyek. Pemilihan alat dan penggunaan
secara tepat akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan.

3.2 Peraturan-Peraturan/Persyaratan
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan
Kontrak ini harus betul- betul ditaati.
Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenaan dengan pasal sebagai berikut :
- Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi Air.
- Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat
Teknik Penyehatan Dit-Jen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
- Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI – 3 (PUBB)
1956NI – 3 1963 PUBB 1969.
- Peraturan Beton Indonesia PBI – NI 1 /1955 PBI – NO- 2 /1971
- Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian,
mingguan, bulanan dan borongan.
Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud
dari peraturan- peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
23

Berikut adalah berbagai macam peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
instalasi plumbing pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha
Husada Bandar Lampung.
Tabel 3.1. Peralatan dan Spesifikasi
NO NAMA PERALATAN GAMBAR SPESIFIKASI
1. Meteran Panjang : 5 meter
Meteran juga dikenal
sebagai pita ukur atau
biasa juga disebut Roll
Meter ialah alat ukur
panjang yang biasa
digulung. Gambar 3.1. Meteran
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
2. Perancah (Scaffolding) Tinggi : 1219 mm
Perancah adalah suatu Lebar: 1930 mm
struktur sementara yang
digunakan untuk
menyangga manusia dan
material dalam konstruksi
atau perbaikan gedung dan
bangunanbangunan besar Gambar 3.2. Scaffolding
lainnya. Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

3. Alat Pemotong Pipa Nama :


Digunakan untuk Alat Pemotong Pipa
membantu mempermudah
pemotongan pipa
menggunakan
listrik. Alat ini akan
mempermudah pekerjaan Gambar 3.3. Alat Pemotong Pipa
pemotongan pipa. Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
4. Alat coring beton Input Daya Terukur :
Digunakan untuk coring (W) - 1350
plat lantai yang akan Kecepatan
digunakan sebagai lubang
untuk pemasangan pipa- Tanpa Beban : (r /
pipa. mm) - 1100
Pengeboran
Maksimal :
Gambar 3.4. Mesin Coring beton (mm) - 130
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
Berat – 12 Kg
24

5. RO Pump - Fungsi : Pompa


Pompa air adalah alat WTP R.O.
yang digunakan untuk - Tipe Pompa :
menyalurkan air dari Contrifugal End
sumber air untuk di Suction.
salurkan ke berbagai - Jumlah : 2 buah.
tempat sesuai dengan - Operasional : 1
saluran/ pipa yang ada Runnning, 1
dan terpasang. Gambar 3.5. Pompa Air Standby.
Sumber:Dokumentasi Penulis, 2021 - Kapasitas : 100
L/men.
- Head : 25 m.
- Power : 2 x 0,75
Kw.
- Karakteristik
Listrik :
380V/3Ph/50 Hz.
- Minimum
Effeciency : 70%.
- Putaran : 2.900
Rpm.
- Seal : Mechanical
Seal.
- Kelengkapan :
lengkap dengan
Motor, Panel
Control, Base
Frame, Vibration
Mounting.

6. Valve Gate valve


Adalah sebuah perangkat Ø 25mm,
yang terpasang pada Ø 50mm,
sistem perpipaan, yang Ø 65mm,
berfungsi untuk mengatur, Ø 100mm,
mengontrol dan Ø150mm, dan
mengarahkan laju aliran Ø200mm,
air dengan cara membuka,
menutup atau Gambar 3.6. Valve
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
mengalirkan.
25

7. Clean Out Ukuran


Clean Out adalah (LxWxH ):
Accessories pada instalasi
plumbing. Digunakan 18x3,5x18 cm
sebagai lubang
membersihkan kotoran
yang ada di dalam pipa. Gambar 3.7. Clean Out
Sumber : Https://Cleanout.com
8. Pompa Submersible Type : pc-502
Pompa Submersible adalah bit,
jenis pompa dalam, pompa (2m³/jam; head
yang diletakkan di dalam 88mm)
sumur bor, pompa ini Berat : 35 kg.
digumakan untuk
menyedot air dari dalam
sumur kemudian di alirkan
ke penampungan air.
Gambar 3.8. Pompa Submersible
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
9. Cetok
Cetok (sendok semen)
adalah alat utama tukang
berupa sendok adukan
yang terbuat dari
lempengan logam dan -
kayu sebagai pegangan.

Gambar 3.9. Cetok


Sumber : Dokumentasi Penulis,2021
10. Bor Listrik Spesifikasi : Berat:
Bor listrik adalah alat 2,5 kg Kecepatan:
pertukangan untuk 3.000 rpm,
pekerjaan pengeboran Kapasitas bor: besi
yang 10 mm, kayu 200
terdiri dari handle, mata mm.
bor, tombol kendali
mesin, dan mesin sebagai
penggerak mata bor Gambar 3.10. Bor Listrik
tersebut. Sumber:Dokumentasi Penulis, 2021
Penggunaan mata bor
dapat disesuaikan dengan
jenis pekerjaan.
26

11. Mesin bobok tembok


(Wall Chaser) Adalah alat Voltage / Frequency
untuk melubangi dinding :
sebagai jalur instalasi pipa, 220v / 50Hz Rated
khusus nya pada instalasi Power : 1800w
air bersih. Maximum
Revolving Speed :
6000r/min
Cutting Blade
Gambar 3.11. Mesin bobok dinding Specification :
Sumber:Dokumentasi Penulis, 2021 115mm-125mm
Maximum Cutting
Capability
Width : 34mm
Depth : 36mm.
12. Mesin Las listrik Nama: Mesin
Biasa juga disebut dengan Trafo Las
las busur listrik, MMA-
merupakan mesin yang Inverter,
menggunakan sumber
Tipe: ARC
tenaga listrik sebagai
160, voltase:
sumber panas. Jadi sumber
220v/50hz.
panas pada
las listrik ditimbulkan oleh
busur api arus listrik,
antara elektroda las dan
benda kerja. Mesin ini
digunakan untuk
menyambung pipa Gambar 3.12. Las listrik
berbahan logam. Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021

13. Pompa Transfer 2 - Fungsi : Pompa


Pompa transfer berfungsi WTP R.O.
untuk mendistribusikan air - Tipe Pompa :
dari Ground Water Tank Contrifugal End
(tangki bawah) ke Roof Suction.
Tank (tangki atas) Melalui - Jumlah : 2 buah.
pipa transfer/riser. - Operasional : 1
Runnning, 1
Standby.
- Kapasitas : 100
Gambar 3.13. Pompa Transfer L/men.
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021 - Head : 25 m.
- Power : 2 x 0,75
Kw.
27

- Karakteristik
Listrik :
380V/3Ph/50 Hz.
- Minimum
Effeciency : 70%.
- Putaran : 2.900
Rpm.
- Seal : Mechanical
Seal.
- Kelengkapan :
lengkap dengan
Motor, Panel
Control, Base
Frame, Vibration
Mounting.
14. Mesin las PVC Nama: Mesin
Berfungsi untuk Las PVC
menyambung pipa PVC, Memiliki rated
yaitu dengan cara voltage : 220 Volt
menghembuskan uap 50 Hz Maximum
panas yang berfunsi power : 1000 Watt,
sebagai pelebur welding Wind pressure :
rod daripada pvc tersebut 2800 Pa Air
volume : 3 m/h
Gambar 3.14. Mesin Las PVC Termperature range
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021 : 400 - 5500C (non
polar)
15. Mesin Bor Duduk Fitur:
Biasanya mesin bor Drilling cap :
digunakan untuk 16 mm (3/4")
melubangi besi. Motor power : 3/4
Namun, lubang yang HP
dibuat pada besi Spindle travel : 80
tersebut tidaklah sedikit mm
sehingga mesin bor ini Class of speed : 16
didesain sedemikan Gambar 3.15. Mesin Bor duduk Spindle topper : B
rupa untuk membantu sumber : Dokumentasi penulis, 2021 16
penggunanya agar tidak
mudah lelah saat
Menggunakannya.
28

16. Mesin Senai Threading


Adalah alat yang berfungsi Cap : 1/2" - 2"
untuk membuat drat pada Power Supply
pipa besi. Dengan : 110 / 220 V Motor
menggunakan alat ini Power : 750 W
maka akan mempermudah Rotation Speed : 28
dalam pembuatan drat r/min
pada pipa besi. G.W./N.W. : 85 /75
Gambar 3.16. Mesin senai pipa besi kg
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021 MEAS : 74 x 48 x
53 cm
17. Cutting Well
Cutting Wheel adalah alat
yang berfungsi untuk
memotong baja tulangan
sesuai panjang yang
diinginkan. Pada proyek
ini digunakan pemotong
-
tulangan dengan mesin
pemotong besi, dimana
tukang memasukkan baja
tulangan kedalamnya
Gambar 3.17. Cutting Well
sesuai dengan batas yang
Sumber : Bukalapak.com
diinginkan.

18. Alat Pemotong Nama :


Pipa besi Alat Pemotong
Digunakan untuk Pipa besi (Gerinda).
membantu mempermudah
pemotongan pipa
menggunakan
listrik. Alat ini akan
mempermudah pekerjaan
pemotongan pipa. Gambar 3.18. Alat Pemotong Pipa
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
19. Kunci Pas Pipa / Kunci Nama :
Monyet Kunci pas pipa.
Berfungsi untuk
menyambung dan melepas
sambungan-sambungan
pipa.

Gambar 3.19. Kunci Pas Pipa


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
29

3.3 Macam dan Spesifikasi Material


Material adalah semua jenis bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan
suatu proyek. Material harus disiapkan dalam kemasan yang akan melindunginya dari
kerusakan pada pekerjaan. Material harus disimpan di dalam kemasan yang masih
tertutup, terlindung dari sinar matahari langsung dan dilindungi dari percikan api,
panas dan zat-zat berbahaya lainnya. Membuka kemasan material hanya boleh
dilakukan saat sudah siap untuk mengaplikasikan material tersebut. Material yang
digunakan harus memenuhi syarat – syarat tertentu.
Adapun persyaratan material dan pemipaan yang digunakan pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung ini:
 Syarat Material/Bahan-Bahan Yang Dipakai
Untuk pipa jaringan air bersih menggunakan material pipa pengganti PVC yaitu PPR
terbuat dari Polypropylene yang merupakan salah satu bahan PPR terbaik di dunia,
bahan ini tersedia dalam butiran precolored. Tahan panas adalah salah satu
keunggulan bahan ini, sifat fisik dan sifat kimia yang sesuai untuk mentransfer air
minum baik dingin maupun panas. Pipa PPR sangat cocok untuk digunakan sebagai
pipa yang membutuhkan tekanan tinggi selain itu juga memiliki ketahanan terhadap
suhu panas untuk kebutuhan pipa air panas, baik pada Perumahan, Hotel,
Apartement, Rumah Sakit, dll.

Bahan dasar dari Pipa PPR dibuat dari bahan baku dengan kualitas tinggi,
Polypropylene Random Resin Co-polimer (PP Tipe 3 bahan baku). Sifat fisik dan
sifat kimia dari system perpipaan PPR, serba guna dalam berbagai aplikasi di
industry yang berbeda. Keunggulannya dari bahan baku diatas lebih baik daripada
jenis PP Tipe 1 dan PP tipe 2, juga pipa termoplastik lain dalam industri air
minum yang membutuhkan ketahanan terhadap suhu maupun tekanan.
Tipe/Jenis pipa yang dipakai adalah :
• Pressure PN 10 (PPR-PN 10) untuk air dingin bertekanan.
• Pressure PN 16 (PPR-PN 16) untuk air panas dan air dingin bertekanan
• Pressure PN 20 (PPR-PN 20) untuk air panas bertekanan Warna pipa yang
tersedia adalah putih dengan panjang pipa 4 meter.
30

 Keunggulan Pipa PPR


- Higienis dan food grade
Untuk menjamin keamanan pipa PPR dan fitting untuk penggunaan yang
berkaitan dengan kontak manusia dan konsumsi dengan air bersih. PPR
diproduksi dan telah terbukti tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan,
memenuhi standar internasional untuk transportasi air minum.
- Tidak berkarat
Tanpa menimbulkan abrasi dengan mengalirkan air berkecepatan 7m/detik.
- Tahan Zat Kimia
System perpipaan PPR mampu bertahan pada aliran asam dan basa.
- Tidak berisik
Dibandingakan dengan pipa logam, PPR tidak perlu insulasi lebih lanjut
untuk menurunkan tingkat decibel ketika air mengalir dengan kecepatan
relatif tinggi. Karena logam mengirimkan suara lebih cepat dan keras,
sedangkan plastic meredam suara-suara.
- Tahan Tekanan Tinggi
PPR mempunyai material yang sifat rambat panasnya rendah sehingga
dapat menyimpan panas lebih lama.
- Ringan
Pipa PPR memiliki sifat ringan dengan material Polypropylene Random (PPR)
type 3 sehingga memudahkan pipa PPR dalam segi transportasi dan instalasi.
- Permukaan dalam pipa licin
Permukaan yang licin dan halus membuat pengendapan kotoran pada pipa
tidak mengendap dan head loss yang terjadi lebih kecil daripada pipa air panas
dan dingin.
- Ramah Lingkungan
PPR memiliki material yang dapat di daur ulang menggunakan incinerator.
- Tahan terhadap gempa
Dengan fleksibilitas material Polypropylene Random (PPR) type3.
- Klasifikasi api
Pipa PPR dan fitting memenuhi dan di klasifikasi kebakaran, B2
(biasanya mudah terbakar) sesuai dengan DIN 4102. Dalam kasus wabah api
suhu >800°C, dalam kondisi ideal, dengan oksigen yang cukup, hanya
31

karbondioksida dan uap air yang dihasilkan sebagai bahan baku Polypropylene
Random Co-polimer adalah rantai hidrokarbon. Asap beracun atau dioksin
tidak akan dipancarkan.

- Untuk pipa air kotor, air buangan dan pipa ventilasi yaitu dipakai pipa
PVC, merk Wavin/Maspion/Rucika & pipa PVC yang dipakai berkategori
class AW 10 Kg/cm2. Tebal dindingnya tidak boleh kurang dari ukuran
sebagai berikut :
Diameter dalam Tebal dinding minimum
Dia.50 s/d Dia 75 mm 3,15 – 405 mm
Dia.100 s/d Dia 125 mm 4,5 – 5,4 mm
Dia.150 s/d Dia 175 mm 6,4 mm
Dia.200 8,3 mm
Dia.250 10,3 mm

3.3.1 Pekerjaan Plumbing

A. Pekerjaan Instalasi Air Bersih

a. Material
Tabel 3.2. : Material dan Spesifikasi Air Bersih

NO. NAMA PERALATAN GAMBAR SPESIFIKASI


1. Pipa PPR Type :
PPR merupakan Polypropyle ne
singkatan dari Random
Polypropylene Random (PPR)25
merupakan plastik dari Size :
minyak bumi yang Ø150mm,
memiliki karateristik Ø100mm,
unik. Keunikan Gambar 3.20. Pipa PPR Ø75mm,
karakteristik material Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021 Ø63mm, Ø50mm,
ini adalah tahan
Ø40mm,
terhadap suhu tinggi
Ø32mm, Ø25mm,
maupun rendah dan
Ø20mm.
tahan terhadap tekanan
tinggi.
32

2. Lem Pipa -
Lem pipa digunakan
untuk merekatkan pipa
yang akan disambung.

Gambar 3.21. Lem Pipa


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

3. Pompa Transfer 2 - Fungsi : Pompa


Pompa transfer berfungsi WTP R.O.
untuk mendistribusikan air - Tipe Pompa :
dari Ground Water Tank Contrifugal End
(tangki bawah) ke Roof Suction.
Tank (tangki atas) - Jumlah : 2 buah.
Melalui pipa - Operasional : 1

transfer/riser. Gambar 3.22. Pompa Transfer Runnning, 1


(umber: Dokumentasi Penulis, 2021 Standby.
- Kapasitas : 100
L/men.
- Head : 25 m.
- Power : 2 x 0,75
Kw.
- Karakteristik
Listrik :
380V/3Ph/50 Hz.
- Minimum
Effeciency : 70%.
- Putaran : 2.900
Rpm.
- Seal : Mechanical
Seal.
- Kelengkapan :
lengkap dengan
Motor, Panel
Control, Base
Frame, Vibration
Mounting.
33

4. Fitting-fitting pipa -
(tee, elbow, socket)
Fitting adalah salah satu
komponen pemipaan
yang memiliki fungsi
untuk, menyambungkan
pipa, aliran,
menyebarkan aliran,
memperbesar merubah,
atau memperkecil aliran

Gambar 3.23. Fitting-fitting Pipa


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
5. Valve (kran air) Spesifikasi: Bahan:
Valve berfungsi untuk Stainless steel
membuka dan menutup Type : Cast
aliran (on-off). Jenis Iron Class
katup yang di pakai 10 K
adalah; Gate valve,
Butterfly valve, foot
valve, check valve.

Gambar 3.24. Kran Air


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)
6. Water Level Control -
Merupakan rangkaian
kontrol level air yang di
aplikasikan pada pompa
air. Fungsi dari
rangkaian ini adalah
untuk mengontrol level
air dalam sebuah tangki
penampungan, di mana
pada level tertentu motor
Gambar 3.25. Water Level Control
listrik atau pompa air
Sumber:www.quiverelectronics.com
akan beroperasi dan pada
level tertentu juga
pompa air akan mati.
34

7. Panel Control Accesories 1 paket


Merupakan kelengkapan dengan pompa
unit pada pompa air transfer.
bersih yang berguna
untuk mengontrol kerja
pompa air dalam tekanan
tertentu.
Gambar 3.26. Panel Kontrol
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
8. Ground Water Tank -
(tangki bawah)
Ground WaterTank
berfungsi sebagai bak
penampung air bersih
dari sumber air/sumur
bor, kemudian
didistribusikan ke roof
tank.
Gambar 3.27. Ground Water Tank
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
9. Roof Tank Kapasitas 1 tank = 2
Roof tank (tangki atas) m3
berfungsi sebagai bak
penampung air bersih
dari Ground Water Tank
(GWT) sebelum di
distribusikan ke
seluruhan outlet.
Gambar 3.28. Roof Water Tank
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
10. Pipa PVC Ukuran pipa yang
Pipa PVC digunakan digunakan
untuk menyalurkan air berukuran Ø1” -
bersih ke outlet ultlet atau Ø3”.
titik distribusi air seperti
kran, shower, dll.

Gambar 3.29. Pipa PVC air bersih


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
35

11. Pipa Medis -


Pipa medis untuk
didistribusikan ke
beberapa ruangan medis.
Pipa gas medis terdapat
oxygen, nitrous oxide,
medical air, suction.

Gambar 3.30. Pipa Medis


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

b. Pemipaan
 Pompa Transfer Air Bersih
Kapasitas : 250 l/menit
Head : 60 m
Putaran pompa : 2900 rpm
Daya pompa : sesuai dengan gambar kerja
Karakteristik Listrik : Lihat Schedule
Pompa pada gambar Jumlah : sesuai dengan gambar kerja
Keterangan : sesuai dengan gambar kerja
Merk : Ex. Ebara,Grundfos
Motor pompa : sesuai dengan gambar kerja
Dalam pengoperasian pompa delivery dilengkapi dengan switch control
yang dipasang pada pompa guna untuk mengatur kerja pompa (on/of) dan
water level control yang terpasanga di Roof Tank Untuk pompa ini harus
dilengkapi dengan copy sertifikat yang menyatakan supplier tersebut
merupakan keagenan utama di Indonesia dari Negara pembuat.
 FRP
Kapasitas : 8.000 liter
Assesories : Lengkap dengan
- Gate Valve, Manhole, Pipa drain, Header dan valve- valve, Konstruksi
tanki, dan lain-lain
Jumlah : Sesuai dengan Gambar.
36

Berikut adalah gambar kerja Standar Detail Pemipaan pada proyek


pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung bagian 1 :

Gambar 3.31. Standar Detail Pemipaan 1


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Standar Detail Pemipaan pada proyek


pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung bagian 2 :

Gambar 3.32. Standar Detail Pemipaan 2


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
37

Berikut adalah gambar kerja Standar Detail Pemipaan pada proyek


pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung bagian 3 :

Gambar 3.33. Standar Detail Pemipaan 3


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Standar Detail Pemipaan pada proyek


pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung bagian 4 :

Gambar 3.34. Diagram Skematik Sistem WTP RO


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
38

B. Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas

a. Material
Pada instalasi pembuangan air kotor dan air bekas menggunakan material
sebagai berikut:
Tabel 3.3. : Material dan Spesifikasi Air Kotor dan Air Bekas

NO. NAMA PERALATAN GAMBAR SPESIFIKASI


1. Pipa Poly Vinyl Type : Poly
Chloride (PVC) Vinyl
Pipa PVC adalah pipa Chloride (PVC)
yang terbuat dari bahan class AW.
plastik dan beberapa Size :
kombinasi vinyl. Ø40mm,
Gambar 3.35. Pipa PVC
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
Ø50mm,
Ø80mm,
Ø100mm,
Ø150mm
2. Clean Out Type : Poly
Clean Out adalah Vinyl
Accessories pada instalasi Chloride (PVC)
plumbing. Digunakan class AW.
untuk lubang Size :
membersihkan kotoran Ø100mm.
yang ada di dalam pipa.
Gambar 3.36. Clean Out
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
3. Klem Pipa Bahan : besi, size:
Ø40, Ø50, Ø80,
Ubolt Klem pipa yang
dipakai pada instalasi air Ø100, dan Ø150,
kotor ini adalah untuk jarak antar klem
mengaitkan pipa pada disesuaikan
besi support: dengan kondisi.
(UNP-50&100).
Gambar 3.37. Ubolt Klem Pipa
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
39

4. Closed Closed yang


Closed yang digunakan digunakan 15
pada proyek ini adalah buah.
closed duduk. Trap diameter
2-1/8”
Bowl height
16-1/8”
Total height
Gambar 3.38. Closet
Sumber: www.toto.co.id/products/cw635pj 30-1/8”
sw635jp1-s-trap Total width
20-3/4”
Total depth
28-1/8”
5. Urinoir Dimensi :
Urinoir yang digunakan 330 x 310 x 605
pada proyek ini dengan mm.
dimensi :
330x310x605 mm.

Gambar 3.39. Urinoir


Sumber: www.toto.co.id/products/cw635pj
sw635jp1-s-trap
6. Washtafel -
Washtafel yang
digunakan pada proyek
ini dengan Tinggi 14
cm, panjang 56 cm,
diameter 42 cm.

Gambar 3.40. Washtafel Sumber :


www.toto.co.id/products/lw825j lw825hfj

7. STP (Sewage Kapasitas :


Treatment Plant) m³/day
STP (Sewage
Treatment Plant)
adalah instalasi
pengolahan limbah cair
diperuntukkan untuk
Gambar 3.41. STP
limbah domestik
berupa kotoran dan
40

hasil sisa cucian yang Sumber :


mengandung deterjen https://faketsumbawabarat.com/2015/12/cara-
yang berbahaya untuk pengelolaan-sewagetreatment-plant.html

lingkungan.
8. Support (Besi UNP) Size:
Besi UNP adalah besi • UNP-50
yang berbentuk UNP-100
lengkung seperti huruf
U yang berfungsi
sebagai penggantung
pipa yang di baut
menggunakan Dynabolt Gambar 3.42. Besi Support
pada struktur Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
bangunan.
9. Lem Pipa -
Lem pipa digunakan
untuk merekatkan pipa
yang akan disambung.

Gambar 3.43. Lem Pipa


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021

b. Pemipaan
- Sistem pemipaan
Diadakan pemisahan antara air kotor/buangan dari closet dan urinoir denga
nair buangan dari floor drain dan wastafel. Pengumpulan digunakan dengan
pipa-pipa cabang horizontal dan pipa induk vertical dalam shaft. Untuk
mengatasi terjadinya kemacetan dibeberapa sistem pemipaan dilengkapi
dengan alat pembersih (clean Out).
- Bak kontrol
Untuk pemipaan induk air kotor dalam tanah yang manuju septictank dimana
pipanya lebih panjang dari 4 m harus dibuatkan bak kontrol yang dilengkapi
dengan clean out. Lokasi bak control harus mudah untuk pengoperasian
bilamana diperlukan.
41

- Pipa ventilasi
Pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter 1 – 1 ½ “
dan pipa ventilasi utama pada shaft dipasang vent cap pada lokasi paling atas
( pada ceiling lantai atas atau diatap bangunan). Instalasi harus rapi, tidak
bocor, untuk system maupun layoutnya bias dilihat pada gambar perencanaan.
Tabel 3.4. Produk Pembuat

No. Bahan/Peralatan Merk Keterangan

1. Pompa Grund Fos, Ebara Centrifuga End Suction

2. Pipa GIP PPI,Spindo Klass Medium

3. Pipa PVC Wavin/Maspion/Rucika Klass 10 Kg/cm²

4. Valve Toyo Klass 150 Psi

5. Pipa PPR-PN Westpex, vesbo,SD PPR-PN10, PPR-PN20

6. Check Valve Toyo Klass 150 Psi

7. Straimer Toyo Klass 150 Psi

8. Flexible Connection Toyo Klass 150 Psi

9. Foot Valve Toyo Klass 150 Psi

10. Floor Drain San – Ei Klass 150 Psi

11. Safety Valve Toyo Klass 150 Psi

12. Pressure Gauge Nagano, Vpa Klass 150 Psi

13. Water Level Control Omro Klass 150 Psi

14. Clean Out San-Ei, TOTO Klass 150 Psi

15. Faucet/Kran Tanaman San-Ei Klass 150 Psi


42

Berikut adalah gambar kerja Detail Bak Kontrol pada proyek pembangunan
Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung :

Gambar 3.44. Detail Bak Kontrol


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Detail Bak Penampung pada proyek


pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 3.45. Detail Bak Penampung


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
43

C. Pekerjaan Instalasi Air Hujan

a. Material
Tabel 3.5. : Material dan Spesifikasi Air Hujan

NO. MATERIAL GAMBAR SPESIFIKASI


1. Pipa Poly Vinyl Chloride Type : Poly
(PVC) Vinyl
Semua instalasi untuk Chloride
pipa air hujan (PVC) Class AW(10
menggunakan pipa kg/cm²)
PVC class AW. SNI 06-0084-2002
Gambar 3.46. Pipa PVC Size :
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021 Ø50,Ø65, Ø100,
Ø150.
2. Klem Pipa Bahan : besi, size:
Ø65, Ø100, dan
Ubolt Klem pipa yang
Ø150, jarak antar
dipakai pada instalasi air
klem disesuaikan
hujan ini adalah untuk
dengan kondisi.
mengaitkan pipa pada besi
support:
(UNP-50 & UNP100) Gambar 3.47 .Ubolt Klem Pipa
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
3. Lem PVC -
Lem PVC digunakan
untuk merekatkan pipa
pvc yang akan disambung.

Gambar 3.48. Lem PVC


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
4. Fitting Type : Poly
Fitting befungsi untuk Vinyl Chloride
menyesuaikan dimensi (PVC) Class
serta merubah aliran air
pada pipa tegak dari Roof AW(10 kg/cm²)
Drain sehingga air dapat
menuju ke bak kontrol.

Gambar 3.49. Fitting


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021
44

5. Roof Drain Bahan:


Roof Drain adalah alat Cast Iron
yang digunakan untuk Size: Ø100
saringan atap agar
kotoran tidak serta merta
masuk ke saluran
pembuangan sehingga
mengakibatkan saluran
air menjadi terganggu.
Gambar 3.50. Roof Drain
Sumber: https://jrsmith.com
6. Support (Besi UNP) Size:
Besi UNP adalah besi UNP-50
yang berbentuk UNP-100
lengkung seperti huruf
U yang berfungsi
sebagai penggantung
pipa yang di baut
menggunakan Dynabolt Gambar 3.51. Besi Support
pada struktur bangunan. Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021

b. Pemipaan
Untuk pipa air hujan digunakan pipa PVC class AW dengan Ø100, Ø100,
65, Ø50. Pipa Roof Drain dengan pipa Ø100 menuju pipa horizontal di atas
plafond Ø100 kemudian di overshock ke pipa tegak Ø150 dengan elbow yang
terletak di shaft bangunan menuju ke bak kontrol yang terhubung ke saluran
gedung dengan pipa Ø150.

Berikut ini skema instalasi pipa air hujan.

Gambar 4.52. Skema Instalasi Pipa Air Hujan


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
45

D. Pekerjaan Instlasi Gas Medis

a. Material
Pada instalasi gas medis menggunakan material sebagai berikut:
Tabel 3.6. : Material dan Spesifikasi Gas Medis
NO. NAMA PERALATAN GAMBAR SPESIFIKASI
1. Pipa Tembaga Gas Diameter Jenis Pipa
Medis Berukuran 4,
Pada Sistem Instalasi 31/2,3,21/2,2, 11/2
Gas Medis Rumah ”, 11/4”, 1”, ¾”,
Sakit Adalah Salah ½”, 3/8”. Jaringan
Satu Yang Sangat Pipa Instalasi Gas
Penting Dalam Medis Yang
Pemakaian Bahan Pipa Terpasang Harus
Tembaga (Cooper Gambar 3.53. Pipa Medis Mampu Menerima
Tube) Yang Di Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021 Tekanan Kerja
Gunakan Harus Yang Dibutuhkan
Berstandard Sesuai Yaitu 1 ½ (Satu
Ketentuan Pemerintah. Setengah x
Jenis Pipa Tembaga Tekanan Kerja),
Yang Digunakan Dimana Jaringan
ASTM.B88.Type-L. Pipa Ini Bekerja
Hal Ini Ditetapkan Pada Tekanan
dalam KMK-RI Lebih Kurang 4 – 5
No.1439/MENKES/SK bar. Ketebalan Dan
/XI/2002 Pada BAB III Kemampuan
Tentang Instalasi Gas Jaringan Pipa Juga
Medis yang di Jelaskan Harus Sesuai
pada Pasal 4&5; Standart Pipa
kmk-instalasi-gas- Tembaga Medical
medis. (Standart Amerika,
Jepang dll).
2. Box valve -
Box valve adalah
sebuah unit yang terdiri
dari valve dengan jenis
ball (bola) dengan 3
bagian tubuh katub
atau dikenal dengan
3pcs body valve; Gambar 3.54. Box Valve
selanjutnya alat Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
pressure gauge atau
penunjuk tekanan.
46

Beberapa produk saat


ini ada yang
menggunakan petunjuk
tekanan (pressure
gauge) dengan sistem
digital, tetapi masih
banyak pula yang
menggunakan analog.
Yang tak kalah
pentingnya saat ini ini
box valve ada yang
sudah dilengkapi
dengan jalur
emergency, dimana
jalur ini digunakan
apabila sistem
perpipaan instalasi gas
dan vakum medis yang
berasal dari ruangan
Sentral bermasalah.
Peralatan-peralatan
tersebut di atas
dikemas dalam 1
kemasan berbentuk
kotak atau box yang
terbuat dari bahan
metal ataupun dari
bahan plastik. Box
valve harus mempunyai
pintu akses yang sangat
mudah untuk dibuka
maupun ditutup. Tidak
diperkenankan penutup
box menggunakan
kunci.
47

3. Alarm Gas Medis dan -


Vakum Medis
Alat ini dapat
memberikan sinyal
kondisi gas dan vakum
medis pada sistem
instalasi. Di mana gas
Gambar 3.55. Vakum Gas Medis
dan vakum medis
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
mungkin saja
mengalami kehabisan
supply atau bahkan
mengalami kegagalan
supply yang
diakibatkan oleh
kerusakan peralatan-
Gambar 3.56. Alarm Medis
peralatan pada instalasi
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
gas dan vakum medis
tersebut. Peralatan ini
selain memberikan
petunjuk angka tekanan
gas dan vakum medis
secara nyata pada
kondisi waktu saat itu
juga harus memiliki
petunjuk berupa sinyal
suara (audio) yang
akan berfungsi/bekerja
apabila kondisi tekanan
gas dan vakum medis
sedang mengalami
masalah. Alat ini
dikenal sebagai alarm
gas dan vakum medis.

4. Inlet dan Outlet Gas -


Medis
Peralatan tersebut (inlet
dan outlet gas dan vakum
medis) terletak berdekatan
dengan pasien dan berada
di ruangan yang
membutuhkan layanan gas
dan vakum medis, seperti
Gambar 3.57. Outlet Gas Medis
ruang rawat inap, ruangan
48

IGD, ruangan ICU, Sumber:


ruangan NICU, ruangan https://images.app.goo.gl/y4139DY2aGbak
wRt5
PICU, ruangan operasi,
ruangan isolasi, ruangan
tindakan dan lain
sebagainya. Inlet dan
Outlet Gas Medis
berfungsi sebagai alat
untuk mengeluarkan gas
bertekanan menuju ke
pasien melalui peralatan
kesehatan serta alat ukur
laju aliran gas medis yang
juga merupakan alat
kesehatan.

Sedangkan inlet adalah


sebuah alat yang berfungsi
untuk menghisap udara
serta menampung cairan-
cairan dari tubuh manusia
(pasien).

b. Pemipaan
Sambungan solder berlaku untuk cupper tube dan fitting
 Untuk pipa tembaga ukuran 20 mm kebawah boleh menggunakan soft
solder.
 Untuk pipa tembaga ukuran 25 mm keatas harus memperganakan
hard solder.
 Kontraktor harus mengajukan contoh bahan pipa dan bahan solder
dan hasil solderan kepada pengawas sebelum pekerjaan perpipaan
ini dimulai.
 Tukang solder atau las harus mempunyai sertifikat dan hanya
boleh bekerja setelah mempunyai ijin tertulis dari direksi/pengawas.
 Brander pemanas yang harus dipergunakan yaitu jenis pemanas
LPG atau acetyline, kompor gas tidak boleh digunakan.
 Sambungan las hanya berlaku untuk pipa baja, kawat las dan
elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang di las,
setiap bekas sambungan harus segera dicat khusus yang sesuai.
49

 Dalam pengelasan semua pipa tembaga sudah tersambung dari


ujung ke ujung, yang mana waktu pengelasan harus dialiri dengan
(N2) nitrogen. Untuk menghindari kerak atau pengelasan,atau
kotoran api yang menempel pada pipa tembaga waktu mengelas.
 Setelah pengelasan selesai atau sudah terkait dengan baik dan
pengelasan selesai ujung- ujung ditutup dan dilakukan pengetesan
dengan bahan (N2) nitrogen hingga ditekan sampai mencapai
tekanan 20/15 Kg/cm2 selama 2 x 24 jam tanpa ada penurunan.
 Untuk pengetesan kebocoran harus menggunakan busa sabun
di tiap pipa dan sambungan yang dilas bila terjadi kebocoran
gelembung busa sabun akan membesar dan setarusnya, setelah
perbaikan dan pengelasan ulang dilakukan tes ulang hingga tidak
ada lagi kebocoran.
 Pipa gas yang melintas antar bangunan harus dilindungi oleh
pipa galvanis diameter 1 GIP, baik yang ditanam dalam tanah
(kedalaman minimal 40 cm) maupun melintas di selasar (Door
loop).

Gambar 3.58. Sistem Gas Medis


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
50

3.3.2 Pekerjaan Penanggulangan Kebakaran

A. Pipa Hydrant & Sprinkler System


Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru
bebas dari deferive material, improper material dan menjamin terhadap
kwalitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi. Setiap material
harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari
1 bulan setelah ditanda tangani berita acara penerimaan barang. Seluruh biaya
yang timbul akibat penggantian material /peralatan menjadi tanggungan /beban
Pemborong.
Untuk pipa-pipa jaringan Fire Hydrant dan Fire Sprinkler yaitu pipa-pipa Black
Steel pipa sechedule memenuhi persyaratan ASTM – A120 yang disetujui oleh
Direksi Lapangan/Pemberi Tugas. Atau bisa saja dipilih salah satu merk
produksi Dalam Negeri.
- Pengujian Sistem Distribusi
Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem air harus diuji dengan
tekanan hydrostatik sebesar dua kali tekanan kerjanya (working pressure) dan
tanpa mengalami kebocoran dan dalam waktu minimum 3 jam tekanan
tersebut tidak turun / berubah. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan
cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 100 meter. Biaya
pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
Pengawas atau Direksi Lapangan, selanjutnya apabila telah diterima /
memenuhi syarat akan dibuatkan berita acaranya.

a. Material
Tabel 3.7. Material dan Spesifikasi Penanggulangan Kebakaran

NO. MATERIAL GAMBAR SPESIFIKASI


1. Black Steel Pipe Jenis Pipa
Black Steel Pipe adalah :Black Steel
pipa yang terbuat dari
besi hitam yang Pipe (BSP) Sch. 40.
dilapisi oleh baja. Panjang 6m Size:
Black Steel Pipe Ø25mm,
digunakan untuk Ø32mm,
instalasi pemadam Gambar 3.59. BSP
51

kebakaran yaitu Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021 Ø40mm,


sprinkler dan hydrant. Ø50mm, Ø65mm,
Ø100mm, Ø200mm.
2. Indoor Hydrant Box Hydrant Box
Fungsi utama indoor (Indoor) Tipe
hydrant box adalah
sebagai alat untuk A2
memadamkan api Size : 800 mm x
ketika terjadi 180 mm x 1000
kebakaran dengan mm
menggunakan air yang Material : mid steel
dialirkan. Pemadam ini 1,2 mm2,0 mm
berada di dalam Gambar 3.60. IHB Roll Fire House:
gedung. Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021 Ø40mm x 30 mm
3. Portable Fire Material :
Extinguisher / APAR Silinder
Alat Pemadam Api Baja,84mm berat :
Ringan/APAR adalah 4kg Kelas
alat pemadam api
berupa tabung kebakaran : ringan
berbentuk silinder yang dan sedang
mudah dioperasikan
cukup dengan satu Media terbakar :
orang pengguna saja Gambar 3.61. APAR kayu, kain, kertas,
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
karena bentuknya yang minyak, gas, trafo,
kecil. Alat pemadam listrik, dsb.
ini bersifat sementara,
untuk menanggulangi Waktu semprot : 6
kebakaran secara cepat (Detik)
sebelum menyebar
luas.
Jarak
Penyemprotan
: 2 S/d 5 (M)
4. Control Panel Accessories 1 paket
Panel control merupakan dengan pompa
kelengakapan unit sistem hydrant.
fire hydrant pump yang
dapat mengatur kerja
pompa secara automatic
baik jockey pump sebagai
pompa pembantu, pompa
52

penggerak electric
maupun pompa
penggerak engine.
Khusus pompa penggerak
engine akan bekerja
secara automatic bila
saluran daya listrik
terputus pada saat
terjadi kebakaran. Sistem Gambar 3.62. Panel Control Sumber :
tersebut diatur oleh panel https://www.msfiresafetyservic es.com/wp-
khusus untuk pompa content/uploads/2019/07/Firpump-control-
pemadam kebakaran panel
yang mengikuti
peraturan-peraturan
NFPA 20 STANDARD.
5. Jokey Fire Pump Type : Multi Stage
Jokey fire pump berfungsi Centrifugal
menstabilkan tekanan di Pump-Electric
instalasi, dan secara Motor Mover,
otomatis akan bekerja complete with
apabila ada penurunan NFPA-20
tekanan. jockey fire pump
controller.
Kapasitas : 25 US
Gpm
Gambar 3.63. JFP
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
6. Electrik Fire Pump TYPE:
Electric pump atau Centrifugal end
pompa elektrik sebagai suction Kapasitas :
pompa utama di sistem 2850L/menit Head
fire hydrant. Digerakkan pompa:
oleh tenaga listrik yang 85m Putaran
berfungsi memompa air pompa :
yang disedot dari 2900 Rpm
reservoir, yang Daya pompa :
kemudian disalurkan ke +75kW .
hydrant valve, fire Gambar 3.64. EFP
Karakteristik listrik
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
hydrant, maupun : 380V,
sprinkler. Electric ini 50Hz, Star
mampu menyedot air Delta Start.
dengan tekanan tinggi.
53

7. Diesel Fire Pump TYPE:


Diesel pump atau pompa Centrifugal end
air bertenaga diesel. suction Kapasitas :
Fungsi utamanya sebagai 2850L/menit Head
back up atau cadangan pompa:
jika electric pump 85m
bermasalah. Misalnya, Putaran pompa :
terjadi pemadaman 2900rpm Type
listrik di lokasi engine:
Gambar 3.65. DFP Diesel Sistem
kebarakan, sehingga Sumber: www.firepump.cn/product/diesel-
pompa utama tidak bisa coupling: Direct
engine-fire-pump/end-suction-
difungsikan. Pasalnya, Coneccted.
diesel-fire-pump
sangat mungkin pihak Daya: 90HP
(PLN) mematikan aliran Power: Accu
listrik di wilayah yang 24 volt, 80Amp, 2
terjadi kebakaran. Hal itu buah type
bertujuan agar api tidak maintenance free,
membuat konsleting lengkap dengan
jaringan listrik di panel kontrol
instalasi. engine fire pump.
8. Valve Black steel pipe
Adalah sebuah sch.40.
perangkat yang Gate valve
terpasang pada sistem Ø100mm,
perpipaan, yang Ø65mm,
berfungsi untuk
mengatur, mengontrol Ø40mm,
dan mengarahkan laju
aliran air dengan cara Gambar 3.66. Valve
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
membuka, menutup
atau mengalirkan.
9. Siamese Connection Bahan :
Adalah jenis komponen Baja Cor, Type
splitter yang bentuknya Two way dengan
mirip fitting pipa yang Main
memiliki fungsi sebagai Valve,
komponen penghubung
untuk menghubungkan Working presure
selang dari mobil 10 bar, Test
pemadam kebakaran Presure
dengan tujuan Gambar 3.67. Siamese Connection
menyuntikkan pasokan Sumber :
Ukuran :
air dari luar gedug untuk
54

kemudian di pompa https://www.qrfs.com/breakabl e-caps-and- 20 Bar


menuju ke seluruh locks
jaringan pipa fire
fighting.
10. Sprinkler Head Ada beberapa
Sprinkler system adalah jenis Sprinkler
bagian dari system Head :
pemadaman api secara 1. Pendant
otomatis dengan media 2. Upright
pemadam air. Jaringan air 3. Sidewall
bertekanan tinggi akan
keluar melewati head Conceall
sprinkler (Kepala Gambar 3.68. Sprinkler Head
sprinkler). Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
11. Support (Besi UNP) Size:
Besi UNP adalah besi UNP-50
yang berbentuk seperti UNP-100
huruf U yang berfungsi UNP-150
sebagai penggantung
pipa yang di baut
menggunakan Dynabolt
pada struktur bangunan.
Gambar 3.69. Besi Support
Sumber : https://tekno.tempo.co/
12. Landing Valve Panjang 190mm,
Adalah hydrant equipment menggunakan
katup yang digunakan bahan kuningan
untuk memadamkan air C3604, berat ± 4kg,
dengan media air yang dan menggunakan
biasanya dipasang pada konektor selang
sistem hydrant. Landing coupling machino.
Valves dipasang pada Bekerja pada
sistem hydrant internal tekanan sekitar 10
didalam bangunan untuk Gambar 3.70. Landing Valve bar, dan di test pada
Sumber : https://tekno.tempo.co/ tekanan 15 bar
55

13. Pillar Hydrant Hydrant


Umumnya hydrant
pillar two
pillar berada diluar
way. Ukuran:
ruangan dan diatur pada
jarak tertentu. Alat ini 4”x2.5”x2.5
bertujuan untuk ” with main Valve”
menyuplai air dari
sumber yang dapat
berasal dari PAM yang
selanjutnya akan
disalurkan ke mobil Gambar 3.71. Pillar Hydrant
pemadam kebakaran Sumber : https://www.tradeindia.com/pr
sehingga pemadam oducts/pillar-hydrant- c5454457
kebakaran dapat
memadamkan banguna
yang terbakar.

b. Pemipaan
- Sistem Penyambungan Pipa
Sambungan pipa air bersih pada umumnya dipakai sambungan ulir/screwed
dari pipa diameter 2 1/2” kebawah dan untuk diameter 3” keatas selalu
dipakai sambungan flanged dan dipakai dari bahan yang sesuai dengan jenis
bahan pipanya. Untuk katup/valve yang mempunyai Dia 2 ½” kebawah
menggunakan katup penutup dari Brons. Untuk katup valve yang mempunyai
Dia 2 ½” kebawah menggunakan katup penutup dari cast Iron, dengan
penyambungan pakai ulir/screwed. Untuk katup diameter 3/4” kebawah
dipakai katup type bola (Globe valve). Untuk katup yang lebih besar dari Dia
¾” diapakai katup (Gate Valve).
- Pemasangan Penyambungan Pipa-Pipa
• Semua Fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
• Semua Fixtures, Fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya.
Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat dalam
kedudukannya untuk komponen misalnya fixtures, fitting dan sebagainya.
56

Pemborong bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut


didalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
• Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang blok-blok
dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap sambungan pipa,
tee, elbow, valve, dan sebagainya.

Gambar 3.72. Detail Hydrant 1


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Detail Hydrant pada proyek pembangunan


Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung :

Gambar 3.73. Detail Hydrant 2


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
57

3.4 Persyaratan dan Teknis Pelaksanaan

3.4.1 Pekerjaan Instalasi Air Bersih

A. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang
diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih, pompa-pompa beserta
perlengkapan terdiri dari:
•Pompa transfer lokasi di ruang pompa.
•Pompa Submersible untuk sumur bor.
b. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang
meliputi pemipaan reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan
distribusi pada setiap titik pengeluaran.
c. Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan seperti ground water tank, roof
tank, dan sanitary seperti halnya closed, washtafel, urinal, katup-katup, dan
lain-lain.

B. Teknis Pelaksanaan
a. Untuk pipa-pipa jaringan instalasi air bersih yaitu menggunakan Poly Vinyl
Chloride (PVC) Class AW (10 kg/cm²), dan pipa Galvanized Khusus untuk
pipa riser, pipa dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan untuk pipa air bersih.
b. Semua Fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang kuat.
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau
angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah
timbulnya getaran.
c. Pipa transfer air bersih yang keluar dari pompa distribusi menuju ke Roof
Tank menggunakan jenis pipa Galvanized Ø80 dan Ø160, instalasi menuju
unit fixture atau kran air terpasang diatas plafond dan di klem dengan kuat
dan baik, sedangkan pipa yang menuju siram tanam dan bangunan lainnya
diluar bangunan utama dan penunjang terpasang dibawah tanah dan diberi
pelindung terhadap tekanan mekanik dari permukaan tanah dan pipa-pipa
58

yang terpasang tahan terhadap dorongan atau tekanan air bersih dari pompa.
Khusus pipa menuju unit fixture terpasang didalam dinding dan tidak
mengganggu pekerjaan dinding dan keramik dinding.
d. Pemasangan Water Level Control harus dipasang dengan baik dan benar agar
penggunaan nya sesuai dengan box panel pompa.

3.4.2 Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas

A. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan dan pemasangan pemipaan beserta perlengkapan yang
diperlukan dalam sistem pembuangan air kotor.
b. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitari seperti halnya, closed,
washtafel, floor drain, urinoir, roof drain. Pengadaan dan pemasangan
sistem pengolahan air kotor pada instalasi pembuangan akhir dengan
menggunakan proses Septictank Bio Filter.
c. Sistem pemipaan air buangan dan ventilasi. Untuk fitting-fitting sambungan
harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh pabrik dan disetujui. Sistem
sambungan memakai Ring Baret /Rubber Ring Joint, untuk dimensi Ø50
keatas, kurang dari Ø50 digunakan lem /Solvent cement, atau yang disetujui
oleh Direksi Lapangan.

B. Teknis Pelaksanaan
a. Sistem Pemipaan
Diadakan pemisahan antara air kotor/buangan dari closed dan urinoir
dengan air buangan/bekas dari floor drain dan washtafel. Pengumpulan
digunakan dengan pipa- pipa cabang horizontal dan pipa induk vertikal
dalam shaft. Untuk mengatasi terjadinya kemacetan dibeberapa sistem
pemipaan dilengkapi dengan alat pembersih (clean out). Pekerjaan grouting
pada setiap lantai perlu diperhatikan letak nya agar sesuai dengan gambar
rencana.
59

b. Bak Kontrol
Untuk pemipaan induk air bekas yang menuju septictank biofilter dimana
pipanya lebih panjang dari 4m harus dibuatkan bak kontrol yang dilengkapi
dengan clean out. Lokasi bak kontrol harus mudah untuk pengoperasian bila
mana diperlukan.
c. Pipa Ventilasi
Pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan Ø25 dan pipa ventilasi
utama pada shaft dipasang vent cap pada lokasi paling atas (pada ceiling lantai
atas atau diatap bangunan). Instalasi harus rapi, tidak bocor, untuk sistem
maupun layout nya bisa dilihat pada gambar perencanaan.

3.4.3 Pekerjaan Instalasi Air Hujan

A. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan dan pemasangan pemipaan beserta perlengkapan yang
diperlukan dalam sistem pembuangan air hujan.
b. Untuk pipa air kotor, air buangan dan pipa ventilasi yaitu dipakai pipa
PVC, merk Unilon, Wavin, & pipa PVC yang dipakai berkategori class AW
10 Kg/cm2.
c. Penyediaan bak kontrol air hujan sesuai dengan ukuran gambar rencana.
d. Sistem pemipaan air buangan dan ventilasi. Untuk fitting-fitting
sambungan harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh pabrik dan
disetujui. Sistem sambungan memakai lem PVC.

B. Teknis Pelaksanaan
a. Semua Fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapih
tidak mengganggu pemasangan-pemasangan / dinding porselent dan
sebagainya.
b. Saluran pipa horizontal air hujan di klem pada plat lantai di atas plafond,
menuju ke sisi luar bangunan/dinding luar bangunan. Pemasangan
c. Saluran pipa vertikal air hujan pada bangunan utama ditumpu dengan klem
ke dinding dengan jarak antar klem tidak lebih dari 3 meter dan selanjutnya
60

pipa dipasang dibawah teras sedalam 30cm menuju saluran air hujan/bak
kontrol.

3.4.4 Pekerjaan Instalasi Gas Medis

A. Persyaratan Pelaksanaan
Sarana Instalasi Gas Medis Sangat Penting Peranan nya Dalam Penyediaan
Fasilitas Penunjang Rumah Sakit. Hal Ini Salah Satu Yang Diatur Departemen
Kesehatan RI Dalam Undang Undang Sehingga Menjadi Persyaratan Penting
Dalam Akreditasi Kelayakan Pelayanan Rumah Sakit. Pada Perencanaan Dan
Pelaksanaan Sistem Gas Medik Untuk Rumah Sakit, Pada Intinya Meliputi
Sistem Penyediaan Sentral Gas Medik, Instalasi Hingga Outlet Gas Medik di
BedHead.
Instalasi Gas Medis Terdiri Dari Beberapa Bagian Penting Antara Lain:

1. Sentral Gas Medis.


2. Box Valve & Alarm.
3. Jaringan Pipa Instalasi Gas Medis.
4. Outlet Gas Medical.
5. Perlengkapan Outlet.

B. Teknis Pelaksanaan
Sistem pemasangan jaringan instalasi gas medis adalah sebagai berikut :
a. Pipa instalasi gas medis di pasang diatas plafon.
b. Pipa instalasi gas medis di pasang di bawah plafon.
c. Pipa instalasi gas medis di pasang di dalam dinding (di tanam dengan paralon
pelindung).
d. Pipa instalasi gas medis di pasang di dalam wallduct (aluminium, kayu, dll).
e. Pipa instalasi gas medis dipasang dalam keadaan di gantung di langit – langit.
jika tahap pengelasan sudah selesai harus dilakukan pembersihan instalasi
pipa dengan udara tekan/ nitrogen yang dialirkan keseluruh instalasi pipa
hingga kotoran dan sisa pengelasan tidak ada yang tertinggal di dalam
61

instalasi. diameter jenis pipa berukuran 4, 31/2,3,21/2,2, 11/2 ”, 11/4”, 1”,


¾”, ½”, 3/8”.
Jaringan pipa instalasi gas medis yang terpasang harus mampu menerima
tekanan kerja yang dibutuhkan yaitu 1 ½ (satu setengah x tekanan kerja),
dimana jaringan pipa ini bekerja pada tekanan lebih kurang 4 – 5 bar.
ketebalan dan kemampuan jaringan pipa juga harus sesuai standart pipa
tembaga medical (standart amerika, jepang dll).

Selanjutnya pengetesan dilakukan pemeriksaan kebocoran pada setiap


sambungan atau instalasi masing-masing gas dengan ketentuan test tekanan
2 kali tekanan kerja selama 2 x 24 jam tanpa ada perubahan tekanan. tahapan
pengecekan test yang harus dilakukan pada sistem instasi adalah:
1. Leacage test (test kebocoran).
2. Presure test (test tekanan pemakaian) .
3. Flushing test (pemberian tekanan utk membersihkan kotoran dlam pipa
instalasi
4. Crossing test (memastikan jaringan instalasi gas tidak ada yang tertukar/
sesuai dengan gas masing-masing).
5. Purity test (memastikan kadar gas medis yang dikeluarkan sesuai standard)
dalam pemasangan jaringan pemipaan harus diperhatikan faktor
kemudahan perawatan (maintenance).
Apabila terjadi kebocoran dalam sistem instalasi. tekanan yang dipakai
dalam instalasi gas medis :
1. Tekanan dalam sistem perpipaan = 4 – 5 bar.
2. Tekanan setting safety valve = 6 bar (pada kondisi ini safety valve
bekerja).
3. Tekanan setting minimal alarm = 2 bar (alarm berbunyi rentang waktu
30 menit penggantian tabung atau tindakan perbaikan di sentral).
62

3.4.5 Pekerjaan Penanggulangan Kebakaran

A. Persyaratan Pelaksanaan
a. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapian, ketinggian yang benar serta memperkecil banyaknya
penyimpangan.
b. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang
dari 50 mm di antara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
c. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam atau runcing
serta penghalang lainnya.
d. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,
sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan di gambar.
e. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan union atau flange, flange adalah sebagai sambungan antara pipa
dengan valve, pompa dan lainnya. Besi dimana nantinya feros dengan feros
itu akan disambungkan, mekanisme yang termudah adalah dengan
menggunakan flange ini, yang biasanya akan dikencangkan oleh mur atau
baut.

B. Teknis Pelaksanaan
a. Fire Fighting Pump Set harus mampu memasok kebutuhan air pemadam
kebakaran sampai batas maksimum kemampuan pompa pada setiap saat
secara otomatis.
b. Fire Fighting Pump Set terdiri dari tiga macam pompa yaitu Electric Fire
Pump/EFP, Diesel Fire Pump/DFP dan satu pompa pemacu (Jockey
Pump/JP).
c. Tipe pompa yang digunakan adalah split case dengan flanged connection.
d. Sumber daya dari PLN dan diesel genset harus diambil dari switch khusus
sebelum main switch.
e. Engine Driven Fire Pump berfungsi untuk memasok kebutuhan air
pemadam kebakaran pada saat pompa listrik/Electric Fire Pump gagal atau
diperlukan lebih banyak air untuk pemadaman.
63

f. Engine Driven Fire Pump, Engine Driven-nya harus djalankan/diuji coba


minimal sekali seminggu selama 1 jam.
g. Engine Driven Fire Pump harus merupakan satu paket yang dirancang
khusus untuk keperluan pemadam kebakaran ketentuan teknis bahan &
peralatan.
h. Steel box recessed type, ukuran box indoor 800x180x1000 mm finishing
fowder coating atau di cat duco warna merah dengan tulisan warna putih
hydrant pada tutup yang dapat dibuka 180° dan dilengkapi slopper. Box
harus dilengkapi alarm push button, alarm lamp dan alarm bell & Jeck
Intercom.
i. Tiap unit pilar hydrant dilengkapi dengan fire hose cabinet, lengkap dengan
selang air berdiameter 65 mm, panjang 30 meter dari bahan kanvas, nozzle
dan hose rack.
j. Fibre box outdoor type ukuran 660x200x950 mm, finishingfowder coating
atau dicat warna merah dengan tulisan warna putih hydrant pada tutup yang
dapat dibuka 180° dan dilengkapi stopper.
k. Pillar hydrant yang dipergunakan adalah jenis short type two way dengan
main valve dan branch valves ukuran 100x65x65 mm.
l. Jenis coupling harus disesuaikan dengan model yang dipergunakan oleh
mobil dinas kebakaran kota.
m. kepadatan pancaran air dari sistem sprinkler jumlah debit air (dalam satuan
liter/menit) yang dikeluarkan oleh 4 (empat) mata sprinkler yang berdekatan
dan terletak dalam empat bujur sangkar ataupun persegi panjang dan jajaran
genjang dibagi 4 luasnya. Penempatan sprinkler harus terpasang selang-
seling dibagi empat kali luas bujur sangkar, empat persegi panjang, atau
jajaran genjang dalam satuan meter persegi.
n. Pemasangan Siamese Connection diawali dengan melakukan Marking
lokasi penempatan Siamase Connection & Bak control, Gate Valve sesuai
dengan shopdrawing, dengan kondisi pipa utama dan pipa droper Fire
Fighting telah terpasang dengan baik.
64

BAB IV. PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Pekerjaan


Pada pembangunan Proyek Gedung Rumah Sakit Graha Husada penulis
mendapatkan pengawasan dalam lingkup pekerjaan utilitas basah, yaitu :
1. Pekerjaan Plumbing
a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih .
b. Pekerjaan Instalasi Air Kotor.
c. Pekerjaan Instalasi Pipa Air hujan.
d. Pekerjaan Instalasi Pipa Gas Medis.
2. Pekerjaan Instalasi Penanggulangan Kebakaran (Hydrant & Sprinkler)

4.2 Persyaratan Teknis Umum


- Waktu pelaksanaan. Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan
pemeliharaan disesuiakan dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
- Pemborong atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan
yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.
- Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan dari
instalasi sistem. Lokasi yang ditunjukkan adalah merupakan posisi-posisi perkiraan.
Pemborong atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang
dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna /baik
dari peralatan-peralatan sistem.
65

- Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditujukan dalam
gambar atau sebaliknya harus dipasang atau beban Pemborong, seperti pekerjaan
lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh gambar.
- Material. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan
adalah baru bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap
kwalitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi. Setiap material atau
peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam
jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah ditandatangani berita acara serah
terima barang. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material /peralatan
menjadi tanggung jawab Pemborong.
- Gambar-gambar dan Spesifikasi. Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-
perencanaan ini merupakan suatu kesatuan dan tidak terpisahkan. Apabila ada
- sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan
dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja,
Pemborong harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.
- Gambar-gambar Perencanaan. Didalam gambar-gambar perencanaan ini tidak
dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan
fixture secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh
Pemborong, apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
- Gambar-gambar Kerja. Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu
berada dilapangan (site), termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain
sebagainya selama pelaksanaan intalasi ini berjalan. Pemborong harus memberikan
tanda-tanda dengan pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya,
penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.
- Gambar Pelaksanaan/Shop Drawing. Pemborong harus membuat gambar instalasi
secara mendetail (Shop Drawing) untuk disetujui oleh Direksi Pelaksanaan.
Pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti
Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.
- Contoh-contoh Barang. Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan, kepada Direksi Lapangan atau brosur-brosur
dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan dari Direksi Lapangan sebelum
66

alat-alat tersebut dipasang. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kwalitasnya akan


dikirimkan kekantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong. Bila ternyata
terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai oleh
Direksi Lapangan, maka Pemborong harus mengangkut bahan- bahan tersebut
keluar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari harus sudah tidak ada dilapangan
(site).
- Tenaga Pelaksana. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh
orang/tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (skilled labor), agar dapat memberikan
hasil kerja yang terbaik dan rapi. Untuk pelaksanaan, khusus Pemborong harus
memberikan surat pernyataan yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang
melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan
kecakapan. Pemborong wajib mempunyai pas instalatur yang dikeluarkan oleh
PDAM setempat sesuai dengan Domisili dengan Pemborong tersebut.
- Pengamanan. Pemborong bertanggung jawab atas pencegahan bahan /peralatan-
peralatan untuk instalasi ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatan-
peralatan yang hilang atau rusak diganti oleh Pemborong tersebut tanpa tambahan
biaya.
- Koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan untuk
mengadakan koordinasi dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan
struktur, elektrikal, interior dan sebagainya sehingga kemungkinan terjadinya
kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil /dihilangkan.
67

4.2.1 Pekerjaan Plumbing


1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
Berikut adalah gambar kerja Skematik Instalasi Air Bersih pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.1. Skematik Instalasi Air Bersih


Sumber: Data Penulis

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 1 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.2. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 1


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
68

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 2 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.3. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 2


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 3 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.4. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 3


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
69

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 4 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.5. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 4


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai 5 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.6. Denah Instalasi Air Bersih Lantai 5


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
70

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bersih Lantai Atap pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.7. Denah Instalasi Air Bersih Lantai Atap (Rooftop)


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

A. Persiapan
a. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pekerjaan
instalasi yaitu pipa PPR PN20 Ø20mm, Ø25mm, Ø32mm,

Ø40mm, Ø50mm, Ø63, Ø75mm, pipa PPR (25kg/cm2) Ø160mm, dan pipa
GIP (Galvanis) Ø80mm, Ø100mm, Ø150mm, serta Elbow, Tee, Socket,
dan kelengkapan lainya.
b. Mempersiapkan Ground Water Tank (konstruksi cor beton)
c. Menyiapkan steger atau scaffolding yang digunakan saat pekerjaan yang sulit
dijangkau atau tinggi.
d. Pabrikasi besi support penggantung pipa (UNP-100).
e. Persiapan peralatan kerja yang akan digunakan, yaitu mesin las pipa/lem
pipa, mesin las listrik, gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut,
alat pembuka baut, mesin las listrik, dynabolt, dan mesin bor.
71

B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Pipa dan sambungan yang digunakan pada pekerjaan instalasi air bersih
yaitu, pipa PPR PN20 Ø20mm, Ø25mm, Ø32mm, Ø40mm, Ø50mm, Ø63,

Ø75mm, pipa PPR (25kg/cm2) Ø160mm, dan pipa GIP (Galvanis) Ø80mm,
Ø100mm, Ø150mm, serta Elbow, Tee, Socket, dan kelengkapan lainya.
b. Peralatan yang akan digunakan, yaitu mesin las pipa/lem pipa,
gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut, alat pembuka baut,
mesin las listrik, dynabolt, dan mesin bor.

C. Teknis Pemasangan
a. Pemasangan peralatan pompa air dan peralatan lain diruang pompa dan
Ground Water Tank (GWT).
b. Pemasangan jalur pipa pada ruang pompa.

Gambar 4.8. Pipa pada Ruang Pompa


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

c. Menyambung pipa dari mesin pompa submersible (pompa sumur


bor/pompa dalam) menggunakan pipa PPR PN20 Ø65mm dan fitting
72

elbow, socket, tee serta valve melalui sand filter dan carbon filter ke
ground water tank.
d. Pemasangan besi support penggantung pipa (UNP-100) pada
struktur bangunan.
e. Setelah itu instalasi pipa diteruskan sesuai gambar rencana.

Gambar 4.9. Ruang Pompa


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

Gambar 4.10. Pompa Air


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

Gambar 4.11. Ground Water Tank


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
73

f. Mempersiapkan pipa vertikal di dalam shaft, yaitu pipa GIP


Ø150mm, Ø100mm, Ø80mm, Ø75mm, Ø63mm dan pipa PPR25
Ø160mm.

Gambar 4.12. Pipa dalam Shaft


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

g. Memotong pipa-pipa distribusi sesuai kebutuhan di setiap lantai


dengan pipa PPR (10kg/cm²) Ø20mm, Ø25mm, Ø32mm, Ø40mm,
Ø50mm, Ø63, dan Ø75mm.
h. Membersihkan ujung-ujung pipa dari bram-bram sisa pemotongan pipa
yang telah dilakukan sebelumnya.
i. Menyambungkan pipa vertikal dengan pipa horizontal / pipa
transfer untuk menuju outlet-outlet pada setiap lantai mengunakan tee,
elbow, serta socket dengan PPR (10kg/cm²) Ø20mm, Ø25mm, Ø32mm,
Ø40mm, Ø50mm, Ø63, dan Ø75mm dengan cara memasukkan pipa ke
dalam fitting menggunakan mesin welding PVC/PPR.

Gambar 4.13. Pipa PPR (10kg/cm2)


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
74

Gambar 4.14. Mesin Welding PVC/PPR


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

Gambar 4.15. Instalasi air bersih


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

j. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat


diatur dengan jarak antara tidak lebih dari 3 m.
k. Penggantung atau penumpu pipa harus dipasang/dikunci pada konstruksi
bangunan menggunakan dynabolt.
l. Selanjutnya pemasangan pipa dari Rooftank menuju Shaft. Untuk pipa
dari Rooftank Hotel menggunakan pipa GIP (Galvanis) Ø150mm
sedangkan dari Rooftank menggunakan pipa GIP (Galvanis) Ø80 dan
Ø63.
m. Pemasangan pipa pada dinding dilaksanakan dengan rapi agar tidak
mengganggu pekerjaan dinding lainnya. Kemudian melakukan pengujian
untuk mengetahui kelayakan tekanan air, serta mengetahui adanya
kebocoran pada sambungan atau tidak. Sebelum dipasang fixtures-
fixtures seluruh sistem air harus diuji tekan air yang tinggi dengan
mesin pompa.
75

Gambar 4.16. Pemasangan Pipa Horizontal


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

Gambar 4.17. Pemasangan Pipa pada Dinding


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

1. Pekerjaan Instalasi Air Bekas dan Air Kotor


Berikut adalah gambar kerja Skematik Instalasi Air Kotor & Air Bekas pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.18. Skematik Instalasi Air Kotor & Air Bekas


Sumber: Data Penulis
76

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 1
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :

Gambar 4.19. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 1
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 2
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :

Gambar 4.20. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 2
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
77

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 3
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :

Gambar 4.21. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 3
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 4
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :

Gambar 4.22. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 4
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
78

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Bekas dan Air Kotor Lantai 5
pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :

Gambar 4.23. Denah Instalasi Air Bekas & Air Kotor Lantai 5
Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

A. Persiapan
a. Pembersihan lokasi yang akan dilalui oleh pipa dan membersihkan sisa-
sisa kotoran yang ada disekitar lokasi.
b. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pipa instalasi air kotor
dan air buangan, yaitu:
 Pipa PVC class AW (10 kg/cm²) dengan Ø65mm, Ø80mm,
 Ø100mm, dan Ø150mm.
 Pipa PVC class D (5 kg/cm²) dengan Ø80mm dan Ø100mm.
 Pipa CIP (Cast Iron Pipe) dengan Ø100mm dan Ø150mm.
c. Mempersiapkan elbow, tee, dan socket, untuk fitting pipa.
d. Mempersiapkan besi support penggantung pipa dan klem besi
Ubolt serta baut tanam (Dynabolt).
e. Mempersiapkan tempat pengolahan air kotor dan air buangan.
f. Mempersiapkan steger atau scaffolding yang digunakan saat pekerjaan
yang sulit dijangkau atau tinggi.
79

g. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan yaitu, mesin las


pipa/lem pipa, gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut,
alat pembuka baut, mesin las listrik, mesin coring beton dan mesin bor.

B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Pipa yang digunakan pada pekerjaan instalasi air kotor dan air
buangan adalah:
 Pipa PVC class AW (10 kg/cm²) dengan Ø65mm, Ø80mm,
 Ø100mm, dan Ø150mm.
 Pipa PVC class D (5 kg/cm²) dengan Ø80mm dan Ø100mm
 (untuk instalasi pipa vent).
 Pipa CIP (Cast Iron Pipe) dengan Ø100mm dan Ø150mm
 (untuk instalasi pipa air buangan dari Kitchen Drain).
b. Peralatan yang akan digunakan, yaitu mesin las pipa/lem pipa,
gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut, alat pembuka baut,
mesin las listrik, dynabolt, mesin coring beton dan mesin bor.
c. Pengadaan tempat pengolahan air kotor dan air buangan. d.
Pembuatan besi support penggantung pipa (UNP-100).
e. Jumlah tenaga kerja yang terlibat pada proses pekerjaan instalasi pipa
air kotor dan air buangan disesuaikan dengan kebutuhan.

C. Teknis Pemasangan
a. Pembuatan lubang pada plat lantai sebagai jalur pipa vertikal
instalasi air kotor dan air buangan pada lantai yang dibutuhkan.
b. Pemasangan besi support penggantung pipa (UNP-100).
c. Pemotongan pipa menurut ukuran yang sesuai dengan ukuran yang sudah
ditetapkan dilapangan, hal ini akan mempermudah pelaksanaan
teknis pekerjaan dilapangan.
d. Pemasangan pipa instalasi air kotor dan air buangan pada besi
support penggantung dengan menggunakan klem besi Ubolt.
80

Gambar 4.24. Pemasangan support penggantung dan pipa


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

e. Pemasangan pipa instalasi air kotor dan air buangan pada plat lantai yang
sudah dilubangi sebelumnya.

Gambar 4.25. Pemasangan pipa pada lubang yang telah dibuat sebelumnya
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

f. Pembobokan dinding didaerah yang dilalui pipa menuju shaft sama


seperti pada sistem instalasi air bersih.
g. Pemasangan pipa vertikal pada shaft untuk instalasi air kotor dan air
buangan menggunakan pipa PVC class AW (10 kg/cm²) dengan
Ø150mm, Ø100mm, dan Ø65mm, sedangkan untuk instalasi pipa vent
81

menggunakan pipa PVC class D (5kg/cm²) dengan Ø100mm dan


Ø80mm.

Gambar 4.26. Pemasangan pipa vertikal pada shaft


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

h. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan besi


support penggantung atau angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya
tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
i. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat
diatur dengan jarak antara tidak lebih dari 3 m.
j. Pemasangan pipa horizontal pada setiap lantai harus sesuai dengan
k. Penyambungan pipa dari Washtafel, Urinoir, Closed, Floor Drain dan
Vent ke pipa bawah tanah dengan menggunakan pipa PVC class
AW dan D serta untuk Kitchen Drain menggunakan pipa CIP (Cast Iron
Pipe).

Gambar 4.27. Pemasangan Pipa menuju Outlet (Aksesoris)


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
82

l. Selanjutnya pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.


m. Setelah pemasangan pipa selanjutnya pemasangan aksesoris,
seperti Closed, Urinior, dan Washtafel.

Gambar 4.28. Pemasangan Closet


Sumber: www.toto.co.id/products/cw635pj-sw635jp1-s-trap)

Gambar 4.29. Pemasangan Urinoir


Sumber: www.toto.co.id/products/uw447jt1

Gambar 4.30. Pemasangan Wastafel


Sumber: www.toto.co.id/products/lw825j-lw825hfj
83

1) Pengujian
- Pengujian sistem pembuangan air kotor dan air buangan.
Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang
dapat ditutup (Lugget) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan
air sampai dengan lubang vent tertinggi. Sistem tersebut harus dapat
menahan air yang diisikan tersebut diatas, minimum 1 jam dan
penurunan air selama waktu tersebut tidak turun lebih dari 10 mm,
apabila pemilik menginginkan pengujian lain, disamping pengujian
diatas Pemborong harus melakukan tanpa tambahan biaya.

- Pengujian sistem distribusi air bersih.


Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem air harus diuji
dengan tekanan Hydrostatik sebesar dua kali tekanan kerjanya
(working pressure) dan tanpa mengalami kebocoran dan dalam waktu
minimum 3 jam tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada
prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian
dari panjang pipa maximum 100 meter. Biaya pengetesan serta alat-
alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.
Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas
atau Direksi Lapangan, selanjutnya apabila telah diterima /memenuhi
syarat akan dibuatkan berita acaranya.

2) Sistem Pemipaan
- Pemasangan Penyambungan Pipa-Pipa.
• Untuk penyambungan / socket harus yang standard pula.
Sambungan pipa digunakan sambungan pipa ulir/screwed,
penyambungan dengan ulir ini harus terlebih dahulu dilapisi
dengan Res Lead Cement atau memakai pintalan atau pita khusus.
Untuk sambungan pipa yang lebih dari Dia 4” digunakan
sambungan flanged, alam penyambungan harus dilengkapi dengan
Ring Typy Gasket/ Ring dari karet dan Gasket untuk lebih
menjamin kekuatan sambungan tersebut.
84

• Pipa-pipa air kotor, air buangan dan ventilasi. Untuk fitting -fitting
sambungan harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh pabrik
dan disetujui. Sistem sambungan Dia memakai Ring Baret /Rubber
Ring Joint, untuk dimensi Dia 2” keatas, kurang dari Dia 2”
digunakan lem /Solvent cement, atau yang disetujui oleh Direksi
Lapangan.

- Pemasangan Fixtures, Fitting dan Sebagainya


• Semua Fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya
bebas dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau
kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (Rigit)
ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
• Semua Fixtures, Fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan
sebagainya. Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga
kuat dalam kedudukannya untuk komponen misalnya fixtures,
fitting dan sebagainya. Pemborong bertanggung jawab untuk
melengkapi komponen tersebut didalam kelengkapan jaringan
instalasi tersebut.
• Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi /pipa induk dipasang
blok-blok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang
setiap sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.

- Penggantung Penumpu Pipa


• Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan
penggantung atau angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya
tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
• Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat
diatur dengan jarak antara tidak lebih dari 3 m.
• Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada
konstruksi bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada
waktu pengecoran beton atau dengan Ranset dan Fisher.
85

• Pipa-pipa vertical harus ditumpu dengan clem/clam dan dibaut


dengan jarak tidak lebih dari 3 m.

- Valve-valve
 Semua valve-valve adalah merk : Kitzazaa, Socla dan bilamana
mungkin seluruh valve yang terpasang adalah dari satu pabrik
dengan class 125
 Water valve sampai dengan Ø 2” adalah jenis “screwed bronze
body” dengan
 “external spindle”
 Water valve Ø2 ½” – Ø 3” adalah bronze flanged body dengan
“Internal screwed spinle”
 Water valve lebih besar dari Ø 3” adalah “ flanged steel
body” dengan “external pindle yoke”
 Check valve sampai dengan Ø 2” adalah jenis “Screwed Bronze
Body”
 Check valve Ø 2 1/2” – Ø 3” adalah jenis “Flanged Bronze Body”
 Check valve Ø 3” keatas adalah jenis “Flanged Steel body”

- Pipa-Pipa Dalam Tanah.


 Galian pipa dalam tanah harus dibuat degan kedalaman dan
kemiringan yang tepat.
 Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh
panjanga pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-pipa air
bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-
lubang yang sama.
 Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Pengawas yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian
ditimbun kembali dengan baik dengan pasir urug atau tanah bekas
galian atau dengan bahan yang ditentukan
 Direksi Lapangan dengan izin yang disetujui.
 Patokan /pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah
diukur dari garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan
86

/tanah asli atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan


persyaratan minimal menurut buku petunjuk untuk dalamnya
galian.
 Jaringan-jaringan pipa yang tertanam dalam tanah dipasang pada
kedalaman minimal
 60 cm untuk Ø 4” dan keatas, dan pada kedalaman minimum 40
cm untuk Ø 3” dan kebawah. Pipa-pipa tersebut diberi pondasi
untuk tumpuan, terbuat dari pasangan pondasi (1pc, 3ps, 5kpr)
secukupnya setiap jarak 3 m dan pada sambungan- sambungan
maupun pada belokan.
 Untuk pipa GIP/Blacksteel yang dipendam dalam tanah harus
dicat dengan Flincoat setebal 3 (tiga) kali dan dibungkus dengan
karung dengan sekelilingnya diberi lapisan pasir setebal 200 cm
serta diberi pasangan pondasi setiap 3 m.

- Water Level Controller


 Jenis : Electrode water level controller dengan tegangan operasi 24
V, DC.
 - Operasi : Mengatur kerja pompa-pompa transfer pada tiap-tiap
tower tank yang dipasang pada setiap tower tank dan ground tank
(pada tower tank) low level dan hight level.

- Pembersihan
Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari
lemak dan kotoran- kotoran lainnya. Untuk bagian yang dilapisi
Chromium atau Nikel harus digosok bersih atau mengkilap, setelah
pemasangan instalasi selesai seluruhnya. Apabila terjadi kemacetan,
pengotoran atas bagian bangunan atau finish Arsitektural atau
timbulnya kerusakan- kerusakan lainnya, yang semua atas kelalaian
Pemborong, karena tidak membersihkannnya sistem pemipaan dengan
baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi tanggungan
Pemborong. Penggantung/Penumpu pipa dan peralatan-peralatan
logam lainya yang akan tertutup oleh tembok atau bagain lainnya,
87

misalnya pipa didalam galiam tanah, pipa menembus tembok dan


sebagainya harus dilapisi dengan cat Menie atau cat penahan karat.

- Pengecatan
Semua pipa dari besi /baja yang dilapisi dengan TAR (Tar Coated)
harus dicat dua kali “Shellac” dan dilapisi dengan Chromium atau
Nikel harus dapat dikenal dengan warna- warna cat yang warnanya
akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Manajemen Konstruksi &
Perencana. Sebagai patokan umumnya sebagai berikut :
- Untuk jaringan air bersih biasa digunakan warna biru.
- Untuk jaringan pipa air kotor, buangan biasa digunakan warna hijau.

D. Sistem Pengelolaan Limbah Medis


Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk pada cair dan yang pengelolaannya diatur dan
dilaksanakan oleh pihak rumah sakit.

1) Limbah Medis Cair


Berikut adalah gambar kerja Pembuangan Limbah Cair pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.31. Skematik Pembuangan Limbah Cair


Sumber:Data Penulis
88

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas yang pengelolaannya diatur
dan dilaksanakan oleh pihak rumah sakit. Limbah cair rumah sakit
adalah semua semua air buangan (sewage dan sullage) yang berasal dari
kegiatan Rumah Sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan. Limbah Cair dapat menyebabkan pencemaran lingkungan,
ganguan estetika dan gangguan kesehatan dsb. Sumber Limbah cair
(penghasil limbah) adalah semua kamar mandi, toilet, wastafel, dapur, wc,
laboratorium yang berada di Rumah sakit.
 Pengelolaan limbah cair adalah rangkaian kegiatan Bak 1, Bak
2, Bak 3, IPAL (Ruangan aerobic I - Ruangan aerobic – Ruang
equalisasi – Ruangan Bio Filtration – Ruang Desinfectan) – Badan air.
 PAL adalah sarana untuk pengolahan limbah cair agar air limbah
yang dikeluarkan memenuhi standart bakumutu limbah cair.
 Badan Air adalah tempat air buangan untuk limbah cair yang telah
memenuhi standart baku mutu limbah cair.
 Petugas pengelola limbah cair adalah petugas yang
melaksanakan pengelolaan Limbah cair yang terdiri dari Petugas
Penghasil Limbah, Petugas Backwash, Petugas Operator, Petugas
pemeriksa.
 Petugas penghasil LMPT adalah karyawan rumah sakit yang bekerja
atau peserta pendidikan yang melakukan magang di Ruangan/
Bagian/ Instalasi yang menghasilkan limbah sebagai hasil dari
pelayanan atau tindakan medis.
 Petugas Backwash adalah petugas kebersihan (cleaning service)
yang dipekerjakan oleh pihak rumah sakit yang mempunyai tugas
melakukan backwash IPAL.
 Petugas Operator adalah petugas khusus yang ditunjuk
Rumah Sakit yang bertugas mengoperasikan IPAL.
 Petugas Pemeriksa adalah petugas yang melakukan pengambilan
sampel untuk diperiksa kualitas air limbah yang akan dibuang kebadan
air dan memonitor efisiensi IPAL di Rumah Sakit.
89

 Pengawas adalah petugas yang mengawasi pengelolaan


Limbah cair yang terdiri dari ;
• Pengawas dari pihak rumah sakit meliputi staf Instalasi Kesehatan
Lingkungan dan staf yang ditunjuk mewakili Ruangan/ Bagian/
Instalasi sebagai penghasil/ sumber limbah.
• Pengawas dari Kepala sub seksi pemantau penggunaan fasilitas.

Kebijakan yang dilakukan oleh Poliklinik Rumah Sakit Garaha Husada


adalah Pengambilan sampel limbah cair dari outlet instalasi pengolahan
air limbah (IPAL) di lakukan secara rutin minimal dalam sebulan sekali
untuk pemeriksaan ke laboratorium penguji kualitas lingkungan yang di
tunjuk resmi/direkomendasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Pengelolaan Limbah cair pada Poliklinik Rumah Sakit Garaha Husada


dilakukan dengan membuat sarana pengolahan limbah cair atau IPAL
dengan memberlakukan standar dan aturan yang berlaku.
1. Seluruh limbah cair yang berada disetiap lantai akan dialirkan menuju
7 bak kontrol yang terdapat dilantai 1.
2. Lalu limbah akan di tampung oleh bak penampung, yang letaknya
berada di depan gedung Poliklinik Rumah Sakit Garaha Husada,
dengan ketinggian 230 cm dan ditimbun dibawah tanah.
3. Melalui bak penampung limbah akan langsung dialirkan menuju IPAL
baru yang akan dibangun dibagian belakang rumah sakit graha husada
dengan sistem bio filter.
4. Setelah diolah dan dinetralkan oleh IPAL sesuai dengan prosedur,
selanjutnya limbah akan di buang melalui sungai yang berada di
selatan bangunan rumah sakit graha husada.
90

2) Limbah Medis Padat


Berikut adalah gambar kerja Skematik Pembuangan Limbah Padat pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung :

Gambar 4.31. Skematik Pembuangan Limbah Padat


Sumber:Data Penulis

Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang
berbentuk padat sebagai hasil kegiatan rumah sakit yang terdiri dari
limbah medis padat dan non medis padat. Limbah medis padat adalah
limbah padat yang terdiri dari limbah medis padat tidak tajam (LMPTT)
dan limbah medis padat tajam (LMPT). LMPT adalah limbah medis
padat yang dapat mengakibatkan kecelakaan pada petugas meliputi
syringe dan jarum suntik, pisau bekas operasi (bistouri), perlengkapan
intravena, pecahan gelas dsb. Sumber LMPT (lokasi penghasil limbah)
adalah semua ruangan di rumah sakit yang dipergunakan untuk
melakukan kegiatan pelayanan medis yang menghasilkan limbah.

Pengelolaan limbah padat pada Poliklinik Rumah Sakit Garaha Husada


dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Seluruh limbah padat B3 yang berada disetiap ruangan akan di
identifikasi sesuai jenis nya, wadah limbah harus sesuai prosedur
91

dan aturan yang berlaku, pemilihan limbah dilakukan oleh petugas


penghasil, dengan menggunakan APD sesuai dengan SPO.
Berikut ini jenis-jenis limbah medis menurut organisasi kesehatan
dunia (WHO).
 Limbah infeksius (Warna kontainer/kantong plastik kuning)
Limbah medis infeksius adalah limbah yang mengandung darah
atau cairan tubuh yang biasanya berasal dari prosedur medis
tertentu, seperti operasi atau pengambilan sampel di laboratorium.
Limbah ini juga bisa berasal dari berbagai bahan sekali pakai yang
digunakan untuk menyerap darah atau cairan tubuh, seperti kain
kasa atau selang infus.Baik darah maupun cairan tubuh, seperti air
liur, keringat, dan urine, bisa saja mengandung bakteri, virus,
maupun sumber penyakit lain yang bisa menular.
 Limbah patologis (Warna kontainer/kantong plastik kuning)
Limbah patologis adalah limbah medis yang berupa jaringan
manusia, organ dalam tubuh, maupun bagian-bagian tubuh lainnya.
Limbah ini biasanya dihasilkan setelah prosedur operasi dilakukan.
 Limbah benda tajam (Warna kontainer/kantong plastik kuning)
Pada beberapa prosedur perawatan penyakit, alat-alat yang tajam
seperti jarum suntik, pisau bedah sekali pakai, maupun silet akan
digunakan.Bekas alat yang tajam tersebut, harus dibuang di kotak
tersendiri berwarna kuning terang dan bertuliskan khusus untuk
benda tajam.
 Limbah kimia (Warna kontainer/kantong plastik coklat)
Selain yang bersifat biologis, limbah medis juga bisa bersifat kimia.
Contoh limbah kimia dari fasilitas kesehatan adalah cairan reagen
yang digunakan untuk tes laboratorium dan sisa cairan disinfektan.
 Limbah farmasi (Warna kontainer/kantong plastik coklat)
Contoh limbah farmasi di fasilitas kesehatan adalah obat-obat yang
sudah kedaluwarsa, maupun yang sudah tidak layak konsumsi
karena adanya kontaminasi. Selain obat, vaksin yang tak terpakai
juga masuk sebagai kategori limbah farmasi.
92

 Limbah sitotoksik (Warna kontainer/kantong plastic ungu)


Limbah sitotoksik adalah buangan atau sisa produk dari barang-
barang beracun yang sifatnya sangat berbahaya karena bisa memicu
kanker hingga menyebabkan mutasi gen. Contoh limbah sitotoksik
adalah obat yang digunakan untuk kemoterapi.
 Limbah radioaktif (Warna kontainer/kantong plastik merah)
Limbah radioaktif adalah limbah yang berasal dari prosedur
radiologi, seperti rontgen, CT Scan, maupun MRI. Limbah tersebut
bisa berupa cairan, alat, maupun bahan lain yang digunakan yang
sudah terpapar dan bisa memancarkan gelombang radioaktif.
 Limbah biasa (kontainer/kantong plastik berlabel non medis)
Sebagian besar limbah medis merupakan limbah biasa yang
dihasilkan dari kegiatan harian di fasilitas kesehatan rumah sakit,
seperti makanan untuk pasien, bungkus plastik alat medis, dan lain-
lain.
2. Setelah limbah dipisahkan berdasarkan jenis dan karakteristiknya,
selanjutnya limbah di beri palabelan sesuai jenis dan karakteristiknya,
selanjutnya limbah di simpan di Tempat Penyimpanan Sementara
(TPS) limbah B3 yang telah didesain sesuai dengan prosedur dan
aturan yang berlaku. Lokasi penyimpanan berada di area gedung
(lama) rumah sakit graha husada yang letaknya bersebelahan dengan
Poliklinik Rumah Sakit Garaha Husada. Pengangkutan limbah ke
gedung (lama) rumah sakit graha husada melalui akses yang telah
dibangun antara gedung poliklinik dan gedung (lama) rumah sakit
berupa jembatan penghubung yang terbuat dari beton atau Sky Bridge
yang berada dilantai 3 gedung poliklinik garaha husada. Pengangkutan
limbah harus dilakukan oleh petugas Cleaning Service dengan
menggunakan APD sesuai dengan SPO. Maksimal lama penyimpanan
limbah padat pada ruang penyimpanan ini adalah 1-2 hari iklim tropis
sejak limbah dihasilkan.
3. Selanjutnya limbah padat yang ada pada ruang penyimpanan akan di
angkut oleh pihak ketiga yaitu dengan transporter PT. Bioteknika. Alat
93

pengangkut berupa mobil khusus pengangkut limbah padat B3 yang


sudah lulus perizinan pengelolaan limbah B3.
4. Mobil ini akan dengan rutin mengangkut limbah rumah sakit selama
1-2 hari iklim tropis sejak limbah dihasilkan. Pengangkutan dilakukan
oleh petugas Cleaning Service dan petugas TPS menggunakan APD
lengkap.
5. Setelah diangkut limbah akan di kirim kepada pihak ketiga yaitu PT.
Wastec International, yang berada di Cilegon.
6. Selanjutnya limbah akan diolah oleh PT. Wastec International.
Pengolahan limbah oleh PT. Wastec International dilakukan
menggunakan teknologi yang canggih.

2. Pekerjaan Instalasi Air Hujan


Berikut adalah gambar kerja Skematik Instalasi Air Hujan pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.33. Skematik Instalasi Air Hujan


Sumber: Data Penulis
94

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 1 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.34. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 1


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 2 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.35. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 2


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
95

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 3 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.36. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 3


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 4 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.37. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 4


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
96

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai 5 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.38. Denah Instalasi Air Hujan Lantai 5


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.39. Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
97

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.40. Denah Instalasi Air Hujan Lantai Atap


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

A. Persiapan
a. Membersihkan lokasi yang akan dilalui oleh pipa dan membersihkan
sisa- sisa kotoran yang ada dilokasi.
b. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pekerjaan
instalasi air hujan yaitu, pipa PVC class AW (10 kg/cm²) Ø150mm, Ø100mm,
Ø65mm, dan Ø50mm.
c. Mempersiapkan elbow, tee, dan shock.
d. Mempersiapkan steger atau scaffolding yang digunakan saat pekerjaan yang
sulit dijangkau atau tinggi. Dengan adanya penggunaan scaffolding maka
akan mempermudah pekerjaan.
e. Mempersiapkan besi support penggantung pipa dan klem besi Ubolt
serta baut tanam (Dynabolt).
f. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan yaitu, mesin las
pipa/lem pipa, gergaji besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut, alat
pembuka baut, mesin las listrik, mesin coring beton dan mesin bor.
98

B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pekerjaan
instalasi air hujan yaitu, pipa PVC class AW (10 kg/cm²) Ø150mm, Ø100mm,
Ø65mm, dan Ø50mm.
b. Peralatan yang digunakan yaitu, mesin las pipa/lem pipa, gergaji
besi/gerinda, takel, meteran, pahat, palu, baut, alat pembuka baut, mesin las
listrik, mesin coring beton dan mesin bor.
c. Jumlah tenaga kerja yang terlibat pada proses pekerjaan instalasi pipa air
hujan disesuaikan dengan kondisi yang ada, karena dengan begitu pekerjaan
akan dapat selesai.

C. Teknis Pemasangan
a. Tandai jalur pipa sesuai dengan gambar bestek.
b. Pembuatan lubang pada plat lantai sebagai jalur pipa vertikal
instalasi air hujan dari Roof Drain.

Gambar 4.41. Pipa sparing Roof Drain.


Sumber: Dokumentasi penulis, 2021

c. Pemotongan pipa menurut ukuran-ukuran sesuai dengan perencanaan


yang ada di lapangan.
99

d. Pipa dibersihkan, lalu olesi bagian dalam penyambungnya dengan lem


pipa, kemudian segera masukkan pipa PVC dan putar pipa ¼ putaran untuk
memastikan lem pipa sudah benar-benar mengeratkan sambungan.
e. Pemasangan pipa vertikal dan pipa horizontal harus ditumpu dengan besi
Support (UNP-100) dan dikaitkan dengan besi klem (Ubolt).

Gambar 4.42. Pemasangan support penggantung dengan klem Ubolt.


Sumber: Dokumentasi penulis, 2021

f. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan


penggantung atau angker yang kokoh (rigit). Pipa horizontal harus digantung
dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak antara tidak lebih dari 3
m.

Gambar 4.43. Pemasangan support dengan klem Ubolt pada lubang shaft.
Sumber: Dokumentasi penulis, 2021
100

g. Pembuatan lubang bak kontrol sebagai titik jatuh air hujan dari pipa vertikal
sesuai dengan gambar bestek.

Gambar 4.44. Saluran Air Hujan Menuju Saluran Kota


Sumber: Dokumentasi penulis, 2021

3. Pekerjaan Instalasi Gas Medis


Berikut adalah gambar kerja Skematik Instalasi Gas Medis pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.45. Skematik Instalasi Gas Medis


Sumber: Data Penulis
101

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 1 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.46. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 1


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 2 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.47. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 2


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
102

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 3 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.48. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 3


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 4 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.49. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 4


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
103

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Gas Medis Lantai 5 pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.50. Denah Instalasi Gas Medis Lantai 5


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

A. Persiapan
Secara garis besar lingkup pekerjaan instalasi medis antara lain;
a. Instalasi pipa tembaga untuk oksigen murni, N2O, compressed air dan vacum
air.
b. Sambungan pipa.
c. Panel penghubung atau outlets.
d. Katup pembagi atau zone valve.
e. Alarm.
f. Bak kontrol, bobokan dan perapihan kembali.
g. Penggantung dan penumpu.
h. Pengecatan dan pemberian kode arah aliran.
i. Pengujian dan peralatan bantu.
j. Penyambungan pipa baru terhadap instalasi pipa gas existing dan segala
kerusakan konstruksi lain menjadi tanggung jawab kontraktor.
k. Dan peralatan penunjang.
104

B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar
± 99 % (sembilan puluh sembilan persen) atau stainless steel, yang
dinyatakan dengan Sertifikat Asal Negara (Certificate Of Origin) dan
Sertifikat Pabrikasi (Certificate Of Manufacture, ASTM B 819 , BSEN
13348, JIS 3300, Type L/K).
b. Pipa yang akan dipasang harus bersih dari debu, gram/serbuk
besi (sisa pemotongan pipa dan oli), dan di flushing dengan nitrogen.
c. Pipa Gas Medik harus diberi label sesuai dengan Gas Medik yang
dialirkan.
d. Pipa Gas Medik harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan
utilitas dari bangunan unit fasilitas pelayanan kesehatan.
e. Pemasangan pipa Gas Medik harus menggunakan gantungan pipa
yang terbuat dari baja dengan jarak antara gantungan maksimum 2,5 m.
f. Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan
dan gantungan yang diikat kuat pada dak beton.
g. Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan/desain yang benar agar
menjamin tekanan Gas Medik tidak berkurang pada saat pemakaian
maksimal.
h. Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las
perak, agar sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang
dipergunakan adalah campuran oksigen, Acetyline dan pada proses
pengelasan harus dialiri gas Nitrogen.
i. Penyambungan antar pipa harus menggunakan fitting tembaga : Sock,
Elbow, Tee, Reducer, Dop.
j. Pemotongan pipa harus menggunakan cutter / pemotong pipa khusus.
k. Pemasangan instalasi pipa Gas Medik dalam dinding harus dilindungi pipa
PVC.
105

C. Teknis Pemasangan
Pemasangan pipa dan peralatan gas medis tidak boleh sembarangan dan harus
mengikuti ketentuan tata cara yang sudah diatur oleh undang-undang. Point-
point yang harus diperhatikan dalam pemasangan pipa gas dan peralatan gas
medis antara lain:

a. Penentuan Ukuran Pipa.

Gambar 4.51. Penentuan Ukuran Pipa.


Sumber: https://gasmedisrs.wordpress.com/2017/11/23/pemasangan-pipa-dan-peralatan-pada-instalasi-gas-
medis/

 Sistem pemipaan harus dirancang dan ukuran pipa ditentukan untuk


menyalurkan laju aliran yang dibutuhkan pada tekanan penggunaan.
 Pipa utama dan pipa cabang dalam sistem gas medik tidak boleh
kurang dari DN15 (NPS½) (⅝ in.O.D.).
 Pipa utama dan pipa cabang dalam sistem vakum bedah-medik tidak
boleh kurang dariDN120 (NPS ¾) (⅞in.O.D.).
 Pipa ujung ke masing-masing stasiun (pos) inlet dan outlet tidak boleh
kurang dari DN 15(NPS ½ ) (⅝in.O.D.).
 Pipa keluar yang menuju panel alarm,dan pipa sambungan ke indikator
tekanan dan peralatan alarm boleh berukuran DN 8 ( NPS ¼)
(⅜in.O.D.).

b. Proteksi Pipa Pemipaan Harus Diproteksi Dari Kemungkinan


Pembekuan, Karat, dan Kerusakan Fisik.
106

 Pipa yang terekspos di koridor dan di tempat lain yang dapat terkena
kerusakan fisik akibat pergerakan kereta pasien, tandu, peralatan
portabel, atau kereta barang, harus diberi pelindung.
 Pipa bawah tanah dalam bangunan atau tertanam dalam lantai beton atau
dinding harus dipasang dalam saluran konduit yang menerus.

c. Lokasi Pemipaan.

 Pipa tegak boleh dipasang di saft pemipaan, jika diproteksi terhadap


kerusakan fisik,temperatur tinggi, korosi atau kontak dengan minyak.
 Pemipaan tidak boleh dipasang di dapur, ruang panel listrik, saf elevator,
dan ruangan dengan nyala api terbuka.
 Pipa gas medik boleh dipasang pada kanal (trench) atau lorong yang
sama dengan pipa bahan bakar gas, pipa bahan bakar minyak, atau
kabel/saluran listrik, dan utilitas sejenis asalkan kanal atau lorong
tersebut diberi ventilasi (alami atau mekanis) dan mempunyai
temperatur ambien maksimum di sekitar pipa gas medik 54ºC ( 130ºF).
 Pemipaan gas medik tidak boleh ditempatkan di lokasi yang dapat
menyebabkan kontak dengan minyak, termasuk tempat genangan bila
terjadi kebocoran minyak.

d. Penggantung dan Penyangga Pipa.

 Pemipaan harus ditumpu pada struktur bangunan sesuai dengan standar


teknis yang berlaku.
 Penggantung atau penumpu pipa harus memenuhi dengan standar
teknis yang berlaku.
 Penggantung untuk pipa tembaga harus mempunyai pelapis tembaga
dan sesuai dengan ukuran pipa tembaga.
 Pada lokasi yang berpotensi lembab, penggantung atau penumpu pipa
tembaga yang kontak langsung dengan pipa harus diberi lapisan (cat)
plastik atau diberi isolasi terhadap pipanya.
 Jarak maksimum antar penumpu harus sesuai.
107

 Bila dipersyaratkan, pemipaan gas medik dan vakum harus tahan


gempa sesuai dengan peraturan bangunan yang ada.

e. Pipa Bawah Tanah Diluar Bangunan.

 Pipa yang ditanam di luar bangunan harus dipasang di bawah


kedalaman penetrasi pembekuan setempat.
 Pipa bawah tanah harus dalam suatu konstruksi pelindung yang kontinyu
untuk memproteksi pipa pada saat pekerjaan penimbunan
berlangsung.
 Konstruksi pelindung harus dibelah, atau dengan suatu cara lain, untuk
menyediakan akses terhadap sambungan pipa selama pemeriksaan
visual dan uji kebocoran.
 Pipa bawah tanah yang akan menerima beban permukaan harus
ditanam pada suatu kedalaman yang akan melindungi pipa dan
konstruksi pelindung dari tekanan yang berlebihan.
 Tebal minimum timbunan tanah yang akan menutupi bagian atas
konstruksi pelindung untuk pipa yang ditanam di luar bangunan
haruslah 90 cm ( 36 In.). kecuali itu tebal minimum dapat dikurangi
sampai 45 cm ( 18 in ) bila kerusakan fisik dapat dicegah dengan cara
lain.
 Kanal harus digali sedemikian sehingga konstruksi pelindung pipa
mendapatkan daya dukung tanah yang kokoh dan kontinyu pada bagian
dasar dari kanal.
 Tanah timbunan harus bersih dan dipadatkan sedemikian untuk
melindungi dan mendukung konstruksi pelindung pipa secara
kontinyu.
 Pita atau tanda kontinyu yang diletakkan tepat di atas konstruksi
pelindung saluran pipa,harus jelas menunjukkan jalur pipa dengan
nama yang spesifik.
 Sarana peringatan yang kontinyu juga harus disediakan di atas jalur
pemipaan pada tinggi kira-kira setengah kedalaman tanah timbunan.
108

 Bila pipa bawah tanah yang dipasang menembus dinding, ujung-ujung


bagian yang tertembus harus diberi sekat penutup untuk mencegah air
permukaan masuk kedalam bangunan.

f. Titik Pencabangan.

Pencabangan Aliran Dari Pipa Horisontal Diambil Dari Atas Garis Sumbu
Pipa Utama Atau Pipa Cabang dan Naik Ke Atas Dengan Sudut 45º Dari
Arah Vertikal.

Gambar 4.52. Instalasi Gas Medis


Sumber: Dokumentasi penulis, 2021

g. Slang dan Dambungan Fleksibel.

 Slang dan sambungan fleksibel baik dari bahan logam atau bukan logam
tidak boleh lebihpanjang dari yang diperlukan dan tidak boleh
menembus atau tersembunyi dalam dinding, lantai,langit-langit, atau
dinding partisi.
 Sambungan fleksibel baik dari bahan logam atau bukan logam harus
mempunyai tekanan ledak relatif minimum 6895 kPa (1000 psig).

h. Penyambungan Antar Sistem Yang Dilarang.

 Dua atau lebih sistim pemipaan gas atau vakum tidak boleh saling
dihubungkan guna pemasangan, pengujian atau untuk alasan lainnya.
109

 Uji kebocoran harus dilakukan dengan pemuatan gas, dan pengujian


dilakukan secara terpisah untuk masing-masing sistem pemipaan.

i. Petunjuk Pabrik Pembuat.

 Pemasangan komponen individual harus dilakukan sesuai dengan


petunjuk dari pabrik pembuat.
 Instruksi seperti itu harus memuat arahan dan informasi yang oleh pabrik
pembuat dipandang cukup untuk melaksanakan pengoperasian,
pengujian dan pemeliharaan yang tepat dari sistem gas medik dan
vakum.
 Fotocopy dari instruksi pabrik pembuat harus diserahkan kepada pemilik
sistem.

j. Perubahan Dalam Penggunaan Sistem.

 Bila suatu sistem Distribusi Gas Medik bertekanan positif yang mula-
mula digunakan ataudibangun untuk sebuah tekanan dan untuk satu gas
tertentu dikonversikan untuk pengoperasian pada tekanan lain atau gas
lain, semua ketentuan harus diterapkan seolah-olah sistem adalah baru.
 Sistim vakum tidak boleh dikonversikan untuk digunakan sebagai
suatu sistem gas.

k. Kualifikasi Pelaksana Pemasangan.

Gambar 4.53. Kualifikasi Pelaksanaan Pemasangan


Sumber: https://gasmedisrs.wordpress.com/2017/11/23/pemasangan-pipa-dan-peralatan-pada-instalasi-gas-
medis/
110

 Instalasi sistem gas medik dan vakum harus dilakukan oleh teknisi
yang cakap, kompeten,dan berpengalaman dalam membangun instalasi
semacam itu.
 Pelaksana pemasangan sistem gas medik dan vakum harus memenuhi
ketentuan yang berlaku. (Standar kualifikasi profesional pelaksana
pemasangan sistem instalasi gas medik dan vakum)
 Pematrian harus dilakukan oleh seseorang yang cakap menurut ketentuan
Point 12.
 Sebelum suatu pekerjaan instalasi dilakukan, pelaksanan pemasangan
pemipaan gas medik dan vakum medik harus menyediakan dan
menyimpan dokumentasi, di tempat pelaksanaan pekerjaan, tentang
kualifikasi prosedur pematrian dan kualifikasi masing-masing tukang
patri seperti yang dipersyaratkan pada Point 12.
 Personil dari organisasi pelayanan kesehatan boleh memasang sistem
pemipaan bila semua persyaratan pada 10.6.11 dipenuhi selama
pemasangan.

l. Kualifikasi Prosedur Pematrian dan Pekerjaan Pematrian.

 Prosedur pematrian dan kinerja tukang patri untuk pemasangan pipa gas
medik dan vakum harus cakap (memenuhi kualifikasi) sesuai
standar yang berlaku, dimana keduanya telah dimodifikasi seperti pada
12.2. sampai 12.5.
 Tukang patri harus diuji kecakapannya dengan pemeriksaan visual dari
potongan tespematrian diikuti oleh pemotongan hasil pematrian.
 Spesifikasi prosedur pematrian harus membahas pembersihan, jarak
bebas dari sambungan, panjang overlap, gas pembersih bagian dalam
pipa, laju gas pembersih, dan logambahan patri.
 Spesifikasi prosedur pematrian dan catatan kinerja uji kualifikasi
tukang patri harus mendokumentasikan logam bahan patri yang
digunakan, pembersihan, jarak bebas dari sambungan,panjang overlap,
gas pembersih bagian internal dan laju aliran gas pembersih selama
pematrian dari potongan pipa, dan ada/tidaknya oksidasi pada bagian
dalam dari potongan pipa yang telah selesai dipatri.
111

 Kualifikasi prosedur pematrian yang disahkan (dikeluarkan) oleh


sebuah kelompok atau badan yang secara teknis berkompeten harus
boleh digunakan dalam beberapa kondisi.
 Seorang pemberi tugas boleh menerima catatan uji kualifikasi tukang
patri dari pemberi tugas sebelumnya di bawah beberapa kondisi.
 Uji kualifikasi kinerja dari tukang patri harus tetap berlaku selamanya
kecuali jika tukang patri tersebut tidak melakukan pekerjaan
pematrian, dengan prosedur yang telah dibakukan, dalam waktu lebih
dari 6 bulan, atau ada alasan khusus untuk mempertanyakan
kemampuan dari tukang patri tersebut.

Gambar 4.54. Proses Pengujian Kebocoran Gas Medis


Sumber: Dokumentasi penulis, 2021
112

4.2.2 Pekerjaan Penanggulangan Kebakaran


Berikut adalah gambar kerja Skematik Instalasi Sprinkler & Hydrant pada proyek
pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung :

Gambar 4.55. Skematik Instalasi Sprinkler & Hydrant


Sumber: Data Penulis

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 1 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.56. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 1


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
113

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 2 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.57. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 2


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 3 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.58. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 3


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
114

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 4 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.59. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 4


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021

Berikut adalah gambar kerja Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 5 pada
proyek pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung :

Gambar 4.60. Denah Instalasi Hydrant & Sprinkler Lantai 5


Sumber: Forconstruction Drawing, PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA, 2021
115

A. Persiapan
a. Mempersiapkan pipa yang akan digunakan untuk pekerjaan
instalasi Sprinkler & Hydrant yaitu, pipa jenis Black Steel Pipe (BSP)
Sch.40. Ø25mm, Ø32mm, Ø40mm, Ø50mm, Ø65mm, Ø80mm, Ø100mm,
Ø150mm dan Ø200mm.
b. Penandaan sesuai dengan gambar bestek dengan menggunakan Teodolit
sebagai patokan.
c. Mempersiapkan Hydrant Box, pillar hydrant, dan dipasang sesuai
tempat yang telah ditentukan pada gambar.
d. Mempersiapkan bahan material yang akan digunakan yaitu, cat, besi
Support (UNP-100) sebagai penggantung pipa, Ubolt, Dynabolt valve,
tee, elbow, shock, (Black Steel Pipe schedule 40).
e. Peralatan yang akan digunakan, yaitu mesin las listrik, gergaji besi/gerinda,
takel, meteran, pahat, palu, baut, alat pembuka baut, dynabolt, alat senai,
mesin coring beton, dan mesin bor.

B. Pelaksanaan
Data lapangan:
a. Pipa yang akan digunakan dalam instalasi ini adalah, pipa Black Steel Pipe
(BSP) schedule 40 dengan diameter Ø25, Ø32, Ø40, Ø50, Ø65, Ø80, Ø100,
Ø150 dan Ø200mm untuk pemipaan Sprinkler & Hydrant.
b. Semua sambungan pipa pada instalasi Sprinkler & hydrant
menggunakan las listrik.
c. Pengadaan pembuatan hanger/penggantung pipa menggunakan besi UNP-
150 dan UNP 100.
d. Mencegah karat dan meminalisir kebocoran pipa dilapisi dengan Zincromate
sebelum finishing dengan cat besi berwarna merah.
e. Hydrant box disetiap lantai difinishing dengan warna merah.
f. Jumlah tenaga kerja yang terlibat pada proses pekerjaan instalasi pipa
pemadam kebakaran disesuaikan.
116

C. Teknis Pemasangan
a. Senai pipa yang akan digunakan untuk instalasi Sprinkler & Hydrant.

Gambar 4.61. Penyenaian pipa instalasi Sprinkler


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

b. Tandai jalur pipa sesuai dengan gambar bestek yang ada.


c. Siapkan Scaffolding untuk menjangkau tempat yang tinggi.

Gambar 4.62. Pemasangan Pipa menggunakan Scaffolding


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

d. Pemasangan Chain Block (takel) untuk pengangkatan pipa yang akan


dipasang.

Gambar 4.63. Pengangkatan pipa menggunakan takel/chain block


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
117

e. Pemasangan Indoor Box Hydrant beserta aksesorisnya seperti


selang dan katup sesuai gambar kerja.

Gambar 4.64. Pemasangan Indoor Box Hydrant


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

f. Pengukuran dan pemotongan pipa hydrant sesuai gambar kerja.

Gambar 4.65. Pemotongan Black Steel Pipe


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

g. Pemasangan hanger / penggantung pipa horizontal di bawah plat lantai.


Pada pemasangan fixture ini harus terpasang dengan kokoh (Rigit)
ditempatnya.
h. Pemasangan pipa horizontal di atas penggantung yang telah terpasang,
kemudian di las pipa dengan posisi menggantung di atas.

Gambar 4.66. Pemasangan Pipa Horizontal


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
118

i. Pemasangan pipa vertikal dengan Ø200 mm untuk riser utama, Ø150 untuk
riser distribusi dan Ø50 untuk riser drain pada shaft.

Gambar 4.67. Pemasangan Pipa Vertikal


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

f. Setelah itu pipa dibersihkan dari sisa-sisa pengelasan selanjtunya pipa di cat
dengan warna merah, proses pengecatan dilakukan sebelum pipa dipasang.

Gambar 4.68. Proses Pengecatan Pipa


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

g. Pemasangan pipa utama dari GWT (ground water tank) kebakaran


menuju PRV (pressure reducing valve) di shaft dengan Ø200 mm, menuju
riser sprinkler dan indoor hydrant box dengan Ø150 mm, sedangkan untuk
pipa yang menuju OHB (Outdoor Hydrant Box) dan Pillar Hydrant dengan
Ø100 mm.
119

Gambar 4.69. pipa Utama dari GWT


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

h. Pemasangan fixture MCV (Main Control Valve), BCV (Branch Control


Valve) dan (PRV (pressure reducing valve), pada setiap lantai, kemudian
disambung dengan cara di las.
i. Semua Fixtures, Fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan harus
dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari kotoran yang akan
mengganggu aliran atau kebersihan air, harus terpasang dengan kokoh
(Rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang kuat.
j. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem fire fighting yang
meliputi Diesel Fire Pump, Electric Fire Pump dan Jokey Fire Pump lengkap
dengan Panel Control, Hydrant Pilar, Sprinkler Head beserta pemipaannya.

Gambar 4.70. Elektric Fire Pump


Sumber:www.pumpsandsystems.com/sites/default/files/0519/Fire-Pump)
120

Gambar 4.71. Jockey Fire Pump


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

Gambar 4.72. (DFP) Diesel Fire Pump


Sumber: www.fire-pump.cn/product/diesel-engine-fire-pump/end-suction-diesel-fire- pump.html

Gambar 4.73. Control Panel


Sumber https://www.msfiresafetyservices.com/wp- content/uploads/2019/07/Fir- pump-control-panel
121

k. Pengadaan dan pemasangan valve-valve dari sistem instalasi di gedung


sesuai dengan tahapan pembangunan gedung.
l. Pengadaan galian tanah dari ruang pompa transfer menuju ke dalam
shaft gedung.

Gambar 4.74. Pipa Vertikal di dalam Shaft


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021

m. Pemasangan pipa transfer dengan Ø200mm dari ruang pompa menuju shaft.
n. Saat proses penyambungan ujung pipa dilapisi dengan perekat dan cat,
untuk mencegah terjadinya kebocoran pada sambungan.
o. Semua sistem pemipaan harus diuji dengan tekanan Hydrostatic minimal
1,5 kali tekanan kerja selama 24 jam terus menerus dengan penurunan
maksimal sebesar 5% dari tekanan tersebut.

Gambar 4.75. Tes Uji Tekanan


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021
122

4.3 Pembahasan

4.3.1 Peralatan
Peralatan konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses
kontruksi. Sistem pengelolaan material dan peralatan konstruksi adalah suatu
sistem yang merancang dan mengendalikan seluruh kegiatan untuk menjamin
agar material dan peralatan konstruksi dapat diperoleh dalam jumlah yang tepat,
sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan sehingga akan sesuai dengan
harga yang pantas dan tersedia saat dibutuhkan.
Pada proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung oleh PT. Medisain Dadi Sempurna, peralatan yang digunakan
merupakan alat sewaan namun ada pula beberapa alat pribadi milik perusahaan.
Dalam proyek ini, semua peralatan dapat berkerja dengan baik sesuai dengan
fungsinya sehingga kelangsungan pembangunan dalam segi peralatan berjalan
dengan lancar.

4.3.2 Material
Pada proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung ini material yang digunakan telah mengacu pada spesifikasi yang telah
ditentukan, akan tetapi ada beberapa material dan bahan yang terlambat dan
tidak sesuai dengan ketetuan spesifikasi yang sudah ada, namun pada pekerjaan
dilapangan tetap sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku dan material yang
tidak sesuai tersebut diganti dengan yang sesuai ketentuan.
Selain itu juga terdapat beberapa keterlambatan kesediaan beberapa material
sehingga pada pekerjaan sistem instalasi air bersih dan sistem pemadam kebakaran
terjadi keterlambatan dan sedikit menyimpang dari time schedule. Oleh karena itu
pada Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar
Lampung waktu pekerjaan tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati dengan
pihak Owner.
123

4.4 Proses Pelaksanaan Pekerjaan

4.4.1 Pekerjaan Instalasi Air Bersih


a. Pada pekerjaan ini berjalan dengan baik dengan sistem distribusi air bersih
Downfeed. Sistem distribusi air Downfeed adalah sistem distribusi air bersih
dari Ground Water Tank (GWT) lalu di Supply menuju Rooftank untuk
kemudian didistribusikan ke outlet-outlet setiap lantai. Pendistribusian air
dari Rooftank menuju instalasi dalam gedung menggunakan sistem
transfer dan gravitasi.
b. Sistem Transfer adalah sistem distribusi air bersih yang menggunakan
pompa transfer sebagai alat pendorong laju air.
c. Sistem Gravitasi adalah sistem yang mengandalkan gravitasi
atau berdasarkan ketinggian untuk mencapai tekanan ideal. Maka valve-
valve harus diatur berdasarkan besaran yang digunakan.
d. Pada Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada
Bandar Lampung sumber air bersih di dapat dari sumur bor. Sementara
Rooftank berada dilantai atas dak beton lantai 5 untuk distribusi air bersih.
e. Untuk pemasangan pipa-pipa harus memperhatikan jaringan-jaringan serta
komponen yang ada di atas plafond untuk menghindari terjadi nya crossing.
f. Pemasangan pipa-pipa dikuatkan menggunakan besi support UNP,
besi Siku, dan Dynabolt set serta Ubolt sebagain klem pengikat pipa
sehingga pemasangan pipa kuat dan rigid.

4.4.2 Pekerjaan Instalasi Air Kotor & Air Bekas


a. Pada pekerjaan instalasi pipa air bekas & kotor semua instalasi
diselesaikan dengan baik sesuai dengan gambar rencana.
b. Semua pembuangan air bekas & kotor dari Closed, Urinoir Washtafel,
dan Floor drain di alirkan menuju bak penampung.
c. Pedoman yang dipakai untuk pemasangan pipa horizontal instalasi air
kotor diukur dari garis tengah pipa (as pipa) dengan kemiringan pipa 1-
2%.
d. Limbah medis cair diolah oleh Poliklinik Garaha Husada, yang diolah
124

dengan cara limbah disetiap lantai dialirkan ke 7 bak kontrol yang berada
di lantai 1. Lalu dialirkan ke bak penampung yang berada dibagian depan
bangunan dengan ketinggian 230 cm, dan ditimbun dibawah tanah.
Selanjutnya limbah dialirkan menuju IPAL baru yang berada di belakang
gedung (lama) rumah sakit graha husada. Limbah diolah dengan sistem
Biofilter. Setelah diolah dan di netralkan limbah dibuang ke sungai yang
berada di selatan gedung (lama) rumah sakit garah husada. Proses ini sudah
di lakukan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
e. Limbah medis padat diolah oleh Poliklinik Garaha Husada dengan cara
limbah yang berada di setiap ruangan diangkut oleh petugas penghasil
yang menggunakan APD lengkap sesuai dengan SPO. Selanjutnya,
limbah padat di pilih dan dipisahkan sesuai jenis dan karakteristiknya,
wadah limbah harus sesuai dengan SPO. Selanjutnya, limbah di beri label
sesuai jenisnya sesuai deng SPO, dilakukan oleh petugas Cleaning
Service menggunakan APD sesuai deng SPO. Lalu limbah di simpah di
Tempat Penyimpanan Sementara atau ruang Penyimpanan yang berada
di area gedung, fasilitas ruang dan perletakan ruang harus sesuai standar
dan melalui proses perizinan, maksimal penyimpanan yaitu 1-3 hari sejak
limbah di . Selanjutnya limbah diangkut oleh pihak ketiga yaitu dengan
transpoter PT. Bioteknika. Selanjutnya limbah akan di kirim ke pihak
ketiga yaitu PT. Wastec International yang berada di Cilegon, penolahan
limbah dilakukan dengan teknologi yang canggih.

4.4.3 Pekerjaan Instalasi Air Hujan


a. Pada pekerjaan instalasi air hujan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang
direncanakan.
b. Penggunaan fixture – fixture seperti pipa, roofdrain, dan klem yang
digunakan sesuai dengan gambar rencana.
c. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau
angker yang kokoh (rigid).
d. Penggantung atau penumpu pipa disekrup/terikat pada konstruksi bangunan
125

dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan
Dynabolt.
e. Pipa-pipa Vertikal harus ditumpu dengan klem dan dibaut dengan jarak
tidak lebih dari 3 m.

4.4.4 Pekerjaan Instalasi Gas Medis


a. Perpipaan harus digantung atau ditunjang dengan hanger, brackets atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang cukup.
b. Penggantung dari baja bulat ukuran diameter 10 mm dipasang setiap 2 s/d 3
m panjang pipa atau pada titik percabangan dan beban terpusat karena katup.
c. Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar dan
spesifikasi.
d. Katup-katup pengurang/ pengatur tekanan harus disediakan ditempat dimana
tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.
e. Semua pemipaan harus diuji bersama pengawas dengan tekanan uji = 1,5
kali tekanan kerja baik secara parsial maupun simultan selama 2 jam.
f. Kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan diuji kembali.
g. Peralatan khusus supaya tidak rusak harus dilepas selama uji tekan berlangsung.
h. Hasil pengujian harus dilaporkan secara tertulis yang diketahui para saksi
pengawas
i. Semua biaya, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengadakan
pengujian tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor.

4.4.5 Pekerjaan Instalasi Pipa Penanggulangan Kebakaran (Sprinkler & Hydrant)


a. Untuk sistem Sprinkler & Hydrant pada tahap pelaksanaan berjalan dengan
baik dan sesuai dengan gambar rencana.
b. Sistem instalasi Sprinkler & Hydrant menggunakan GWT (Ground
Water Tank).
c. Electric Pump atau pompa elektrik sebagai pompa utama di sistem Fire
Hydrant digerakkan oleh tenaga listrik yang berfungsi memompa air yang
126

disedot dari tandon air atau reservoir, yang kemudian disalurkan ke Hydrant
Valve, Fire Hydrant. Electric ini mampu menyedot air dengan tekanan tinggi.
Jokey Fire Pump berfungsi menstabilkan tekanan di instalasi, dan secara
otomatis akan bekerja apabila ada penurunan tekanan. Diesel Pump atau pompa
air bertenaga Diesel Fungsi utamanya sebagai back up atau cadangan jika
electric pump bermasalah.
d. Pengadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada Proyek Pembangunan
Gedung Poliklinik Rumah Sakir Graha Husasada Bandar Lampung ini setelah
box APAR selesai di kerjakan.
e. Semua penyambungan pipa Sprinkler & Hydrant dengan cara di las listrik.

1) Pengujian Sistem Distribusi


Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem air harus diuji dengan
tekanan hydrostatik sebesar dua kali tekanan kerjanya (working pressure)
dan tanpa mengalami kebocoran dan dalam waktu minimum 3 jam tekanan
tersebut tidak turun /berubah. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan
cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 100 meter. Biaya
pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
Pengawas atau Direksi Lapangan, selanjutnya apabila telah
diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan berita acaranya.

2) Sistem Pemipaan
- Sistem Penyambungan Pipa
Sambungan pipa air bersih pada umumnya dipakai sambungan
ulir/screwed dari pipa diameter 2 1/2” kebawah dan untuk diameter 3”
keatas selalu dipakai sambungan flanged dan dipakai dari bahan yang
sesuai dengan jenis bahan pipanya. Untuk katup/valve yang mempunyai
Dia 2 ½” kebawah menggunakan katup penutup dari Brons. Untuk katup
valve yang mempunyai Dia 2 ½” kebawah menggunakan katup penutup
dari cast Iron, dengan penyambungan pakai ulir/screwed. Untuk katup
diameter 3/4” kebawah dipakai katup type bola (Globe valve). Untuk
katup yang lebih besar dari Dia ¾” diapakai katup (Gate Valve).
127

3) Pemasangan Penyambungan Pipa-Pipa


- Semua Fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang
mantap.
- Semua Fixtures, Fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya.
Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat dalam
kedudukannya untuk komponen misalnya fixtures, fitting dan
sebagainya. Pemborong bertanggung jawab untuk melengkapi komponen
tersebut didalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
- Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang blok-
blok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap
sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.

4) Penggantung Penumpu Pipa


- Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung
atau angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah
timbulnya getaran.
- Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur
dengan jarak antara tidak lebih dari 3 m.
- Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada konstruksi
bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran
beton atau dengan Ranset dan Fisher.
- Pipa-pipa vertical harus ditumpu dengan clem/clam dan dibaut dengan
jarak tidak lebih dari 3 m.

5) Valve-Valve
- Semua valve-valve adalah merk : Shilla VERSA, Kitazawa, Toyo dengan
class 125
- Water valve sampai dengan Ø 2” adalah jenis “screwed bronze body”
dengan “external spindle”
128

- Water valve Ø2 ½” – Ø 3” adalah bronze flanged body dengan


“Internal screwed spinle”
- Water valve lebih besar dari Ø 3” adalah “ flanged steel body” dengan
“external pindle yoke”
- Check valve sampai dengan Ø 2” adalah jenis “screwed bronze body”
- Check valve Ø 2 1/2” – Ø 3” adalah jenis “flanged bronze body”
- Check valve Ø 3” keatas adalah jenis “Flanged Steel body”
- Untuk valve (katup) dan peralatan sejenisnya Klass 100 Psi

6) Pipa-Pipa Dalam Tanah


- Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan
yang tepat. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga
seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-pipa
air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada
lubang-lubang yang sama.
- Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Pengawas yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian
ditimbun kembali dengan baik dengan pasir urug atau tanah bekas galian
atau dengan bahan yang ditentukan Direksi Lapangan dengan izin yang
disetujui.
- Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari
garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila
tidak akan diguakan ketentuan- ketentuan persyaratan minimal menurut
buku petunjuk untuk dalamnya galian
- Jaringa-jaringan pipa yang tertanam dalam tanah dipasang pada
kedalaman minimal
- 60 cm untuk Ø 4” dan keatas, dan pada kedalaman minimum 40 cm untuk
Ø 3” dan kebawah.
- Pipa-pipa tersebut diberi pondasi untuk tumpuan, terbuat dari pasangan
pondasi (1pc, 3ps, 5kt) secukupnya setiap jarak 3 m dan pada
sambungan- sambungan maupun pada belokan.
- Untuk pipa GIP/Blacksteel yang dipendam dalam tanah harus dicat
129

dengan Flincoat setebal 3 (tiga) kali dan dibungkus dengan karung


dengan sekelilingnya diberi lapisan pasir setebal 200 cm serta diberi
pasangan pondasi setiap 3 m.

7) Pembersihan
Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari
lemak dan kotoran- kotoran lainnya. Untuk bagian yang dilapisi
Chromium atau Nikel harus digosok bersih atau mengkilap, setelah
pemasangan instalasi selesai seluruhnya. Apabila terjadi kemacetan,
pengotoran atas bagian bangunan atau finish Arsitektural atau
timbulnya kerusakan- kerusakan lainnya, yang semua atas kelalaian
Pemborong, karena tidak membersihkannnya sistem pemipaan dengan baik,
maka semua perbaikannya adalah menjadi tanggungan Pemborong.
Penggantung/Penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainya yang akan
tertutup oleh tembok atau bagain lainnya, misalnya pipa didalam galiam
tanah, pipa menembus tembok dan sebagainya harus dilapisi dengan cat
Menie atau cat penahan karat.

8) Pengecatan
Semua pipa dari besi /baja yang dilapisi dengan TAR (Tar Coated) harus
dicat dua kali “Shellac” dan dilapisi dengan Chromium atau Nikel harus
dapat dikenal dengan warna- warna cata yang warnanya akan ditentukan
kemudian oleh Konsultan Manajemen Konstruksi & Perencana. Sebagai
patokan warna jaringan pipa kaebakaran (fire hydrant) dipakai warna merah.

9) Panel Kontrol
Panel control merupakan kelengakapan unit sistem fire hydrant pump yang
dapat mengatur kerja pompa secara automatic baik jockey pump sebagai
pompa pembantu, pompa penggerak electric maupun pompa penggerak
engine. Khusus pompa penggerak engine akan bekerja secara automatic
bila saluran daya listrik terputus pada saat terjadi kebakaran. Sistem
tersebut diatur oleh panel khusus untuk pompa pemadam kebakaran yang
mengikuti peraturan-peraturan NFPA 20 standard.
130

10) Fire Hydrant Box


Box terbuat dari plat baja dengan tebal ± 2mm dimensi box, sesuai dengan
gambar untuk itu tinggi pemasangan dari lantai sesuai dengan gambar, untuk
itu. Perletakkan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga
mudah dibuka.
- Seluruh Box dan pintu dicat dengan cat Duco Ex. Dana paint dan diberi
tulisan hydrant.
- Warna dan type/warna tulisan akan ditentukan kemudian oleh Perencana
- Panjang fire hose tidak kurang dari 30 mm, mudah dilipat, tahan terhadap
tekanan dan penyambungan dengan sistem coupling. Nozzle Variable (je
spray) Dia 1 ½“ semua dalam keadaan baru dan fabricated.
- Valve outlet yang tersedia harus mempunyai 2 buah ukuran dia 2 ½ dan


- Merk : Carters,Ozeki

11) Hydrant Pillar


- Jenis two-way, terbuat dari baja tuang diberi penguat pondasi beton
secukupnya.
- Pillar dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paint
- Disediakan fire hose lengkap dengan nozzlenya, coupling disesuaikan
dengan standard penggunaan coupling PMK Pemda setempat, panjang
hose tidak terpakai perlengkapan hydrant pillar tersebut disimpan.

12) Siamese Connection


- Digunakan seamese connection jenis two-way type Y terbuat dari baja
tuang dan di chrome.
- Dalam Pemasangan unit siamese connection harus diberikan pondasi
penguat sebagai duudukan.
- Lokasi seamese connection sudah dilihat dan dekat dengan jalan laluan
mobil agar mudah untuk dipakai bila diperlukan.
- Merk : Ozeki, Carters, Appron
131

- Kelengkapan : Check valve, cap and chain dilengkapi dengan


Cadmium plated escuchean (4 X 2,5 X 2,5) inchi.
- Siamese Connection
Dipasang pada ujung akhir dan pipa tegak hydrant dalam bangunan
Jenis : Cast Iron Floating ball
Ukuran : 0,75 inch connection, 1,625 inch valve
Klass : 150 psi WOG

13) Testing dan Commisioning


Setelah semua pemipaan selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian
kebocoran atas seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga sistem dapat
berfungsi dengan baik. Kebocoran kerusakan yang timbul harus diperbaiki
oleh Pemborong tanpa tambahan biaya.

14) Pengujian Tekanan Hydrrostatic


Semua sistim pemipaan harus diuji dengan tekanan Hydrostatic minimal
1,5 kali tekanan kerja selama 24 jam terus menerus dengan penurunan
maksimal sebesar 5% dari harga tersebut.

15) Pembilasan Pipa


- Setelah pengujian selesai maka diperlukan pembilasan terhadap seluruh
jaringan pipa dengan cara menjalankan sistim distribusi dan
mengeluarkan air yang sudah diberikan bahan disinfectan dari tiap titik
masing-masing.
- Disinfectan dilakukan dengan memasukkan Chlorine kedalam sistem
dengan cara injeksi. Dosis Chlorine adalah 50 ppm.
- Setelah 16 jam seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air bersih
sehigga kadar Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.
132

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Selama melakukan Kerja Praktik di Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah
Sakit Graha Husada, Pelaksanaan pengawasan terhadap suatu proyek konstruksi adalah
suatu hal yang sangat penting, pengawasan yang dilakukan konsultan pengawas dalam
proyek ini sangat baik dalam segi pelaksanaan.
Penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan yaitu:

5.1.1 Pekerjaan Instalasi Air Besih


a. Pekerjaan dilakukan seperti bagaimana mestinya, sumber air bersih berasal
dari sumur dalam (Deepweel) dan PDAM yang kemudian disalurkan ke
GWT (Ground Water Tank) melalui Sand Filter & Carbon Filter terlebih
dahulu.
b. Instalasi air bersih pada Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah
Sakir Graha Husasada Bandar Lampung menggunakan sistem distribusi
Downfeed.
c. Air bersih dari GWT (Ground Water Tank) disalurkan ke Rooftank
melalui riser menggunakan pompa transfer.
d. Terdapat Rooftank (tangki atas)yang berada di Rooftop berfungsi sebagai bak
penampung air bersih dari Ground Water Tank (GWT) sebelum di distribusikan
ke seluruhan outlet.
133

5.1.2 Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas


a. Pada pekerjaan instalasi pipa air bekas & kotor semua instalasi
diselesaikan dengan baik sesuai dengan gambar rencana.
b. Semua pembuangan air bekas & kotor dari Closed, Urinoir, dan Washtafel, di
alirkan menuju bak penampung
c. Pedoman yang dipakai untuk pemasangan pipa horizontal instalasi air kotor
diukur dari garis tengah pipa (as pipa) dengan kemiringan pipa 1-2%.
d. Air kotor dan air buangan diolah dengan sistem STP (Sewage
Treatment Plant) yang dapat mengolah limbah domestik dengan efisien
dan berkualitas, instalasi STP membutuhkan beberapa bagian atau komponen
yang bekerja dengan maksimal.
e. Air kotor dan air buangan diolah menggunakan sistem STP (Sewage
Treatment Plant) sebelum akhirnya dibuang ke saluran kota.
f. Instalasi air kotor dan air buangan menggunakan pipa PVC class AW

(10kg/cm2) dengan vent menggunakan pipa PVC class D (5kg/cm2).


g. Limbah medis cair diolah oleh Poliklinik Garaha Husada, yang diolah
dengan cara limbah disetiap lantai dialirkan ke 7 bak kontrol yang berada di
lantai 1. Lalu dialirkan ke bak penampung yang berada dibagian depan
bangunan dengan ketinggian 230 cm, dan ditimbun dibawah tanah. Selanjutnya
limbah dialirkan menuju IPAL baru yang berada di belakang gedung (lama)
rumah sakit graha husada. Limbah diolah dengan sistem Biofilter. Setelah
diolah dan di netralkan limbah dibuang ke sungai yang berada di selatan gedung
(lama) rumah sakit garah husada. Proses ini sudah di lakukan sesuai prosedur
dan peraturan yang berlaku.
h. Limbah medis padat diolah oleh Poliklinik Garaha Husada dengan cara limbah
yang berada di setiap ruangan diangkut oleh petugas penghasil yang
menggunakan APD lengkap sesuai dengan SPO. Selanjutnya, limbah padat di
pilih dan dipisahkan sesuai jenis dan karakteristiknya, wadah limbah harus
sesuai dengan SPO. Selanjutnya, limbah di beri label sesuai jenisnya sesuai
deng SPO, dilakukan oleh petugas Cleaning Service menggunakan APD sesuai
deng SPO. Lalu limbah di simpah di Tempat Penyimpanan Sementara atau
ruang Penyimpanan yang berada di area gedung, fasilitas ruang dan perletakan
134

ruang harus sesuai standar dan melalui proses perizinan, maksimal


penyimpanan yaitu 1-3 hari sejak limbah di . Selanjutnya limbah diangkut oleh
pihak ketiga yaitu dengan transpoter PT. Bioteknika. Selanjutnya limbah akan
di kirim ke pihak ketiga yaitu PT. Wastec International yang berada di Cilegon,
penolahan limbah dilakukan dengan teknologi yang canggih.

5.1.3 Pekerjaan Instalasi Air Hujan


a. Pada pekerjaan instalasi air hujan berjalan dengan baik dan sesuai dengan
yang direncanakan.
b. Penggunaan fixture–fixture seperti pipa, roofdrain, dan klem yang
digunakan sesuai dengan gambar rencana.

c. Instalasi air hujan menggunakan pipa PVC class AW (10kg/cm2).


d. Air hujan dari lantai atas hingga lantai dasar langsung dibuang ke saluran
kota.

5.1.4 Pekerjaan Instalasi Gas Medis


a. Pada pekerjaan instalasi gas medis berjalan dengan baik dan sesuai dengan
yang direncanakan.
b. Penggunaan fixture – fixture seperti pipa medis, wall outlet, ceiling outlet
yang digunakan sesuai dengan gambar rencana.

c. Instalasi gas medis menggunakan pipa medis menggunakan pipa tembaga


dengan kadar ± 99 % (sembilan puluh sembilan persen) atau stainless steel,
yang dinyatakan dengan Sertifikat Asal Negara (Certificate Of Origin) dan
Sertifikat Pabrikasi (Certificate Of Manufacture, ASTM B 819 , BSEN 13348,
JIS 3300, Type L/K).
d. Sistem pembuangan gas medis menggunakan 3 sistem yaitu pembuangan
dengan sistem motor blower, pembuangan dengan sistem outlet venturi,
pembuangan dengan sistem outlet waste anesthesia, gas disposal.

5.1.5 Pekerjaan Instalasi Penanggulangan Kebakaran


a. Untuk sistem Sprinkler & Hydrant pada tahap pelaksanaan berjalan
dengan baik dan sesuai dengan gambar rencana, namun terjadi
135

keterlambatan penyediaan bahan material sehingga menghambat proses


pekerjaan.
b. Sistem instalasi Sprinkler & Hydrant menggunakan GWT
(Ground Water Tank).
c. Instalasi Fire Fighting menggunakan pipa Black Steel Sch.40 panjang
6 meter dengan Ø25mm, Ø32mm, Ø40mm, Ø50mm, Ø65mm, Ø100mm,
Ø200mm.
d. Air dari GWT (Ground Water Tank) di pompakan ke seluruh jaringan
instalasi fire fighting menggunakan Jockey Pump, Electric Fire Pump, dan
Diesel Fire Pump dengan tekanan yang disesuaikan.
e. Semua penyambungan pipa Sprinkler & Hydrant dengan cara di las listrik.
f. Pengadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada Proyek Pembangunan
Gedung Poliklinik Rumah Sakir Graha Husasada Bandar Lampung ini
setelah box APAR selesai di kerjakan.

5.2 Saran
Dari hasil pengawasan pekerjaan dilapangan, Penulis menyarankan beberapa hal
yang dapat dijadikan pertimbangan untuk pelaksaan pekerjaan pada proyek
pembangunan Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada, antara lain :
1. Diharapkan mereview desain secara teliti dan menyeluruh sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai.
2. Koordinasi antara Owner, kontraktor utama, konsultan perencana dan sub
kontraktor lebih ditingkatkan lagi sehingga tercipta pekerjaan yang efektif dan
efisien.
3. Perlu adanya koordinasi dari seluruh pihak, khususnya pelaksana
untuk menginformasikan pekerjaan yang akan dikerjakan.
4. Dalam praktek kerja yang telah lakukan, terdapat beberapa perubahan
dalam perhitungan atau perencanaan dengan kenyataan pelaksanaan yang
terjadi. Hal ini disebabkan terdapat hal-hal yang tidak terduga maupun
demi kepentingan efisiensi dan penghematan biaya. Maka, perlu adanya
koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek (owner,
perencana, konsultan pengawas, kontraktor maupun pekerja).
136
3

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adimihardja, Mintarsih. 2016. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.
Bandar Lampung: Universitas Lampung.
[2] Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada. 2017. Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat (RKS) Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik Rumah Sakit Graha
Husada Lampung. PT. Medisain Dadi Sempurna.
[3] Intiyas, Wibisono. 2018. Laporan Proyek Pengawasan Pembangunan Rumah Susun 1.
Bandar Lampung: Universitas Lampung.
[4] Desiman Sihaloho. 2017. Rekaman – pengawasan pekerjaan Pembangunan Yayasan
Rumah Sakit Islam Kita Labuhan Haji Kab. Lombok Timur. Lombok.
[5] Antika, Jevi. 2017. Pekerjaan Struktur Bawah Pada Proyek Pembangunan Gedung
Poliklinik Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
[6] Gumilar, Galih. 2011. Perencanaan Pumbing Air Bersih dan Air Kotor. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta. Diakses pada 10 Juni 2021 pukul 11.34 melalui
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/23617/NTAyNTk=/Perencanaan-
Plumbing-Air-Bersih-Dan-Air-Kotor-Studi-Kasus-Gedung-Kantor-Administrasi-
Bandara-Adi-Soemarmo-Surakarta-GALIH-GUMILAR-I-8708066.pdf.
[7] -. 2017. Pemasangan Pipa dan Peralatan pada Instalansi Gas Medis. Diakses pada 11 Juni
2021 pukul 11.47 melalui https://gasmedisrs.wordpress.com/2017/11/23/pemasangan-
pipa-dan-peralatan-pada-instalasi-gas-medis/.
[8] Rumah Sakit Graha Husada. 2017. Standar Prosedur Operasional (SPO) Rumah Sakit
Graha Husada Lampung. PT. Graha Husada.
LAMPIRAN A
Administrasi Kerja Praktek
LAMPIRAN B
Dokumentasi Pelaksanaan di Lapangan
Gambar 1. Pemotongan Pipa Balck Steel Gambar 2. Pemasangan Sprinkler

Gambar 3. Pemotongan Pipa Balck Steel Gambar 4. Shaft Plumbing


pada instalasi penanggulangan kebakaran
Gambar 5. Pengetesan gas medis Gambar 6. Pemasangan pipa Vertikal pada
Shaft

Gambar 7. Instalasi Ruang Pompa


Gambar 8. Proses Pembuatan Septictank
Gambar 9. Proses Penggalian Resapan Gambar 10. Pemasangan Instalasi Air Kotor

Gambar 11. Kualifikasi Pelaksanaan


Pemasangan Gambar 12. Pemasangan Pipa
Penanggulangan Kebakaran pada Shaft
LAMPIRAN C
Data Pendukung Pelaksanaan di Lapangan
RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

UGD

M3
dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG
DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

U
Ir. Lies Herawati, IAI
DIREKTUR UTAMA

GENSET SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA
PARKIR
SITEPLAN SITEPLAN 1 : 500
PLN
SKALA 1:500 KODE HALAMAN

A.01 01

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

view view

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN
view

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

view view

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN
view

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

view view

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN
view

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

view view

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN
view

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

view view

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN
view

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

view view

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN
view

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

view view

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN
view

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

100
Ir. Lies Herawati, IAI
DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

350 316 316 PEKERJAAN

400 400 400 400 400 375 137


13 PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN
7
(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA

137
LAMPUNG

137
7
13
301 PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

400
400
dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG
DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA
400

410 400 400


400 400 400 400 400 405

100
Ir. Lies Herawati, IAI
DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

H H H
H

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

H H H
H H H H H H H

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

H H H H H H H H H

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com
PT
SP
INFORMASI GAMBAR

BE

K1 BE

PEKERJAAN
GT

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


GT (DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

GT

CI CI CI CI CI
PEMILIK
GT
RS. GRAHA HUSADA

GT

CI CI CI CI CI
CI
GT

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


GT
DIREKTUR UTAMA
CI CI CI CI CI

GT GT KONSULTAN PERENCANA
BE
CI CI CI CI
GT
CI

BS BS

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com
PT
SP
INFORMASI GAMBAR

BE BE

PEKERJAAN

CI SP
PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN
GT VH VH VH (DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PT CI CI
PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

CI CI

GT

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA
CI

GT GT GT GT GT KONSULTAN PERENCANA
BE BE BE

CI

BS BS BS
BS

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

KODE HALAMAN

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

PRESPEKTIF NTS
PRESPEKTIF 1
KODE HALAMAN

P. 01 01

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

PRESPEKTIF NTS
PRESPEKTIF 2
KODE HALAMAN

P. 01 02

TANGGAL 29 JULI 2017


RS. GRAHA HUSADA
Jl. GAJAH MADA NO. 6 GH
BANDAR LAMPUNG
Telp: 0721 - 240000 Fax. 0721 - 242787
Website : www.rsgrahahusada.com
Email : dirrsgrahahusada@yahoo.com

INFORMASI GAMBAR

PEKERJAAN

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) 5 LANTAI RS GRAHA HUSADA
LAMPUNG

PEMILIK

RS. GRAHA HUSADA

dr. Hi. Is Yulianto, Sp.OG


DIREKTUR UTAMA

KONSULTAN PERENCANA

PT. MEDISAIN DADI SEMPURNA

Ir. Lies Herawati, IAI


DIREKTUR UTAMA

SUB PEKERJAAN

GAMBAR SKALA

PRESPEKTIF NTS
PRESPEKTIF 3
KODE HALAMAN

P. 01 03

TANGGAL 29 JULI 2017


LAMPIRAN D
Arsip Berkas Seminar Kerja Praktik
Nomor : 017/UN26.15.11/PP.05.02/2021 Bandar lampung, 21/07/2021
Perihal : Undangan Seminar KP

Yth. Bapak Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T.


Dosen Fakultas Teknik Unila
Fakultas Teknik
Universitas Lampung
di
Bandar Lampung

Untuk melengkapi persyaratan akademis yudisium di Fakultas Teknik Universitas Lampung, maka
kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada :

Tangggal : 22/07/2021
Pukul : 16:00:00
Tempat : OnLine / Daring
Acara : Seminar KP
Pembimbing 1 : Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T.
Pembimbing 2 :
Penguji/Pembahas : Panji Kurniawan, S.T., M.Sc.
Judul Seminar KP : “Pelaksanaan Pengerjaan Utilitas Basah Gedung Poliklinik Rumah Sakit
Husada Bandar Lampung”

Pembawa Seminar

Nama : Annisa Milinia Pratiwi

NPM : 1805081038

Demikian surat undangan ini, atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Ketua Program Studi


D3 T. Sipil Arsitektur Bangunan Gedung

Dr. Ir. CITRA PERSADA,


M.Sc
NIP. 196511081995012001
Nomor : 017/UN26.15.11/PP.05.02/2021 Bandar lampung, 21/07/2021
Perihal : Undangan Seminar KP

Yth. Bapak Panji Kurniawan, S.T., M.Sc.


Dosen Fakultas Teknik Unila
Fakultas Teknik
Universitas Lampung
di
Bandar Lampung

Untuk melengkapi persyaratan akademis yudisium di Fakultas Teknik Universitas Lampung, maka
kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada :

Tangggal : 22/07/2021
Pukul : 16:00:00
Tempat : OnLine / Daring
Acara : Seminar KP
Pembimbing 1 : Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T.
Pembimbing 2 :
Penguji/Pembahas : Panji Kurniawan, S.T., M.Sc.
Judul Seminar KP : “Pelaksanaan Pengerjaan Utilitas Basah Gedung Poliklinik Rumah Sa
Graha Husada Bandar Lampung”

Pembawa Seminar

Nama : Annisa Milinia Pratiwi

NPM : 1805081038

Demikian surat undangan ini, atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Ketua Program Studi


D3 T. Sipil Arsitektur Bangunan Gedung

Dr. Ir. CITRA PERSADA,


M.Sc
NIP. 196511081995012001
DOKUMENTASI SEMINAR KERJA PRAKTIK

Anda mungkin juga menyukai