Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)

ANGKATAN III TAHUN AKADEMIK 2019/2020

PENINGKATAN SOSIALISASI PROGRAM


INTEGRASI LRT ANTARMODA

Oleh:

DWI AYU YULIA SARI

07031281621056

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)


ANGKATAN III TAHUN AKADEMIK 2019/2020

PENINGKATAN SOSIALISASI PROGRAM


INTEGRASI LRT ANTARMODA

Oleh:

DWI AYU YULIA SARI


07031281621056

Telah diperiksa dan dinyatakan diterima sebagai salah satu bukti telah mengikuti
Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) dari tanggal 12 Juni sampai dengan 26 Juli
Tahun 2019

Indralaya,
Jurusan Ilmu Komunikasi

Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Imanuel Setya Budi H Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom.,


M.Si NIPP. 55913 NIP. 199208222018031001

Mengetahui,
Ketua Jurusan

Dr. Andries Lionardo, S.IP., M.Si


NIP. 197905012002121005

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Komunikasi ini dengan tepat pada waktunya.
Laporan ini berjudul Peningkatan Sosialisasi Program Integrasi LRT Antarmoda.
Laporan ini membahas mengenai bagaimana proses Kuliah Kerja
Komunikasi yang dilaksanakan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III
Palembang serta permasalahan yang ada selama penulis melaksanakan Kuliah
Kerja Komunikasi. Laporan ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan Strata 1 program studi Ilmu Komunikasi.
Banyak pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
penulis dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Komunikasi ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Andries Lionardo, S.IP., M.SI selaku Ketua Jurusan
2. Bapak Faisal Domani, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Komunikasi
3. Bapak Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing dan memberikan arahan selama proses Kuliah Kerja
Komunikasi
4. Ibu Aida Suryanti, S.H., M.M selaku Manager Humasda PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Divre III Palembang
5. Bapak Imanuel Setya Budi H selaku selaku Asisten Manager Humasda PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang sekaligus pembimbing
teknis Kuliah Kerja Komunikasi
6. Mbak Dewi, Kak Reza, dan Kak Irwan selaku pelaksana Humasda PT Kereta
Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang yang banyak memberikan
arahan selama Kuliah Kerja Komunikasi berlangsung
7. Kedua orang tua dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan
semangat
8. Ucik, Zei, dan Gilang sebagai teman seperjuangan dalam melaksanakan
kegiatan KKK yang selalu menjadi kawan dalam berdebat.

iii
Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan magang ini
membutuhkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya laporan ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Palembang, 6 September 2019

Dwi Ayu Yulia Sari

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Tujuan .......................................................................................................3
1.3 Manfaat........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Organisasi.................................................................................. 5


2.2 Pelaksanaan Kuliah Kerja Komunikasi......................................................18
2.3 Identifikasi Isu di Instansi.......................................................................... 18
2.4 Penyelesaian Isu......................................................................................... 23

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................30
3.2 Saran........................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 32

LAMPIRAN......................................................................................................... 33

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Nilai Utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero)................................. 7


Gambar 2 Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)............................................ 8
Gambar 3 Slogan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)..........................................9
Gambar 4 Sosialisasi LRT dan Kertalaya................................................................. 18
Gambar 5 Tarif Integrasi LRT, Damri, dan Transmusi.........................................22

vi
DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktur Unit Humasda PT KAI Divre III Palembang............................11

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar negara berkembang masih menghadapi permasalahan dalam


dunia pendidikan seperti apa yang terjadi di Indonesia. Banyaknya sistem yang
diberlakukan justru menimbulkan polemik. Hal ini juga berakibat pada kualitas
pendidikan di Indonesia. Banyak penduduk Indonesia yang putus sekolah ataupun
tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Padahal dengan menempuh
pendidikan tinggi mahasiswa dapat meningkatkan kualitas diri. Dengan begitu,
mahasiswa dapat menyumbangkan perannya untuk membantu Indonesia
menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada terutama dalam bidang
pendidikan dan membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Mahasiswa menempuh pendidikan tinggi dalam rangka menjadi seorang yang
bermanfaat dan mampu berkontribusi dalam masyarakat. Mahasiswa sebagai
kelompok terdidik tidak hanya menghabiskan waktu di bangku perkuliahan.
Dengan ilmu dan pengetahuannya, mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Sebagaimana mahasiswa dilabel sebagai agent of
Change harus mampu membuktikan bahwa label tersebut bukan semata-mata
sebuah julukan. Justru ini merupakan peran penting yang dipegang oleh
mahasiswa yakni untuk melakukan perubahan demi terjuwudnya kemajuan
bangsa.
Universitas sebagai institusi yang menyediakan pendidikan juga bertanggung
jawab untuk menyiapkan masa depan mahasiswa agar mampu bersaing di dunia
kerja yang sebanarnya. Terkait dengan tugas ini, setiap universitas mempunyai
suatu kegiatan yang memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa. Pada
umumnya kegiatan ini dikenal dengan Kuliah Kerja Lapangan dan menjadi salah
satu satu mata kuliah yang wajib sebagai syarat kelulusan. Melalui Kuliah Kerja
Lapangan mahasiswa dapat merasakan bagaimana dunia kerja serta menerapkan
apa yang diperoleh selama masa perkuliahan. Adanya pengalaman dalam dunia
kerja diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan
yang terarah dalam rangka mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

1
Sama halnya dengan Universitas Sriwijaya yang juga mengharuskan para
mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan. Hal ini juga berlaku di
salah satu program studi yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya yaitu program studi Ilmu Komunikasi. Program studi ini
memfasilitasi mahasiswa untuk melaksankan Kuliah Kerja Lapangan yang disebut
dengan Kuliah Kerja Komunikasi (KKK). Kuliah Kerja Komunikasi merupakan
salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Sriwijaya agar dapat menyelesaikan studi. Mata kuliah ini terdapat di
semester enam dengan bobot empat SKS.
Program Kuliah Kerja Komunikasi menerapkan konsep link and match yang
berarti adanya kerja sama antara dunia kerja dan dunia industri. Hal ini berarti
adanya kesesuaian antara kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi dengan tujuan
pendidikan sebagaimana kegiatan ini menyatukan dunia pendidikan melalui
interaksi antara mahasiswa dan institusi. Kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi
dilaksanakan atas dua tujuan yang mendasar. Pertama, kegiatan ini ditujukan
untuk membentuk kompetensi mahasiswa terutama dalam pembentukan sikap dan
etos kerja yang sesuai dengan dunia kerja. Kedua, untuk memberikan pengetahuan
mengenai lingkungan kerja baik secara fisik, administratif, hubungan sosial, dan
peraturan yang berlaku.
Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi mahasiswa
sepenuhnya diberi kebebasan untuk memilih lokasi Kuliah Kerja Komunikasi
baik di instansi pemerintah maupun swasta. Oleh karena itu, penulis memilih
Humasda PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang
sebagai lokasi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Komunikasi. Pemilihan institusi
ini dikarenakan penulis ingin mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh
selama perkuliahan di program studi Ilmu Komunikasi khusunya dalam bidang
kehumasan. Pertimbangan lain dipilhnya lokasi ini yaitu keberhasilan Humasda
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang dalam
membangun citra LRT Sumsel dalam waktu yang terbilang singkat. Hal ini
tentunya bukan hal mudah mengingat pada awal kehadirannya, LRT dianggap
tidak efektif dalam mengurangi permasalahan lalu lintas di Palembang dan
diperkirakan LRT hanya diminati saat perhelatan olahraga terbesar di Asia

2
berlangsung yaitu Asian Game. Tetapi kenyataannya, penumpang LRT kini terus
menunjukan kenaikan setiap harinya.
Selain itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) kini terus melakukan
pengembangan pada dua produk andalannya yakni Light Rail Transit dan Kereta
Api. Humasda PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang
masih dalam proses membentuk citra Light Rail Transit agar menjadi transportasi
pilihan masyarakat. Inovasi terus dikakukan dan diiringi dengan sosialisasi kepada
masyarakat. Salah satu inovasi baru yang belum efektif dalam hal sosialisasi
adalah adanya program integrasi LRT antarmoda yaitu penyatuan LRT dengan
Damri dan Transmusi. Sebagian besar masyarakat belum mengetahui informasi
mengenai kemudahan dalam berkendara umum ini. Tetapi di sisi lain, integrasi
LRT antarmoda dirasa belum tepat penerapanya mengingat banyaknya kendala
yang terjadi dalam perjalanan belum diatasi secara optimal.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Kegiatan KKK bertujuan mengoptimalkan pencapaian tujuan perguruan
tinggi yakni:
1) Menghasilkan sarjana yang mampu memahami permasalahan
masyarakat dalam konteks pembangunan dan memecahkanya secara
pragmatis.
2) Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan
dengan wawasan berfikir yang luas.
3) Menjalin kerja sama dengan berbagai intitusi untuk meningkatkan
graduate employability.
2. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan menganalisis
permasalahan
2) Berkontribusi pada peningkatan promosi integrasi LRT antarmoda di
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang.

3
1.3 Manfaat
1. Manfaat Akademis
1) Mahasiswa memperoleh pengertian dan peghayatan mengenai manfaat
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni bagi pelaksnaan
pembangunan.
2) Mahasiswa mendapatkan keterampilan merumuskan dan memecahkan
masalah yang bersifat cross mental secara pragmatis ilmiah dengan
pendekatan interdispliner
3) Tumbuhnya rasa kepedulian sosial dan kesejawatan.
2. Manfaat Praktis
1) Diperolehnya bantuan pemikiran dari tenaga terdidik dalam
pemecahan masalah-masalah realitas sosial dan bagian kelembagaan
2) Didapatkannya cara-cara merencanakan, merumuskan, dan
melaksanakan berbagai program yang kreatif dan inovatif bagi PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang
3) Tumbuhnya dorongan berinovasi dalam upaya memenuhi kebutuhan
melalui pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dikuasai
mahasiswa.
3. Manfaat bagi Mahasiswa
1) Mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu yang telah
didapatkan selama masa perkuliahan dalam dunia kerja.
2) Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia kerja.
3) Membentuk sikap dan kepribadian mahasiswa yang siap menghadapi
dunia kerja.

4
BAB II
LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI

2.1 Deskripsi Instansi


2.1.1 Profil Organisasi
1. Sejarah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III
Palembang
Kereta api sebagai sarana transportasi darat dibangun ketika Indonesia
berada di bawah kolonialisme Belanda dengan tujuan mengangkut hasil
bumi. Seorang militer Belanda, Kolonel Jhr. Van Der Wijk, menggagaskan
pembangunan jaringan jalan kereta api pertama pada tanggal 15 Agustus
1840. Pembangunan jalan kereta api kemudian dilakukan di Palembang dan
Tanjungkarang pada tahun 1911. Lintasan kereta di Sumatera bagian selatan
(Sumbagsel) pertama kali dibangun sepanjang 12 kilometer dari Panjang
menuju Tanjungkarang, Lampung. Jalur rel ini mulai dilalui kereta pada
tanggal 3 Agustus 1914. Jalur rel KA kemudian dikembangkan untuk
pengangkutan batu bara dari tempat penambangannya di Tanjung Enim dan
ke Lahat.
Jalur KA yang dibangun antara Tanjung Karang dan Palembang
melintasi hutan, perkebunan karet, perkebunan sawit, dan rawa-rawa
sebagimana jalur ini disiapkan Belanda untuk mengangkut hasil bumi, hasil
hutan, dan perkebunan dari negeri jajahan di Sumatera. Hingga tahun 1914,
jalur rel lintas Prabumulih hingga Kertapati mencapai jarak 78 kilometer.
Perlahan, jalur rel kemudian dikembangkan untuk pengangkutan batu bara
dari tempat penambangannya di Tanjung Enim. Kemudian dikembangkan
juga jalur ke Lahat. Di Lahat ada sebuah bengkel besar kereta (Balai Yasa
Lahat) yang berfungsi untuk perbaikan dan perawatan kereta api.
Pemerintah Hindia Belanda melalui Zuid Soematera Spoorwegen
(ZSS) selesai membangun rel kereta api di Lampung dan Sumatera Selatan
hingga 529 km. Pembangunan selanjutnya diarahkan ke Kota Palembang,
dengan dibagi menjadi dua wilayah kerja yaitu Lampung dan Palembang.
Pada tanggal 22 Februari 1927 Palembang dan Bandar Lampung akhirnya

5
bisa terhubung dengan jalur KA sepanjang 311 km ke arah Blambangan
Umpu.
Pada 1942, menyerahnya Belanda tanpa syarat kepada Jepang
mengakibatkan semua sarana dikuasi oleh Jepang termasuk sarana
perkeretaapian. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta
Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang.
Pada tanggal 28 September 1945 dibentuk“Djawatan Kereta Api Republik
Indonesia” (DKARI) dan diperingati sebagai hari Kereta Api Indonesia.
Pada tahun 1950 berdasarkan Pengumuman Menteri Perhubungan, Tenaga,
dan Pekerjaan Umum No. 2 Tanggal 6 Januari 1950, ditetapkan bahwa 1
Januari 1950 DKARI dan Staat-spoor Wegen en Verenigde Spoorweg
Bedrijf (perusahaan kereta api swasta) digabung menjadi Djawatan Kereta
Api (DKA).
Dalam rangka pembenahan badan usaha, pemerintah mengeluarkan
UU No. 19 Tahun 1960, yang menetapkan usaha BUMN. Atas dasar UU,
dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1963, tanggal 25 Mei 1963 di
bentuk Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Perusahaan PNKA
selanjutnya berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)
sejalan dengan UU No. 9 Tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969 berdasarkan
Peraturan Pemerintahan No. 61 Tahun 1971 tanggal 15 September 1971.
Pada masa PJKA, wilayah Divisi Regional III Palembang merupakan
wilayah kerja Inspeksi 13 Kertapati yang merupakan bagian
dari Eksploitasi Sumatra Selatan (ESS) bersama dengan Inspeksi 14
Tanjungkarang.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintahan No.57 Tahun 1990,
pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA menagalami perubahan nama menjadi
Perusahaan Umum Kereta Api atau Perumka. Sejak era Perumka,
Eksploitasi Sumatera Selatan (ESS) berubah nama menjadi Divre III
Sumatera Selatan dan Lampung yang dulu cakupannya cukup luas
dibandingkan kedua Divre lain di Sumatera dan meliputi dua provinsi yaitu
Sumatera Selatan dan Lampung. Dengan mempertimbangkan luasnya

6
cakupan wilayah kerja Divre III dahulu dibagi menajdi dua sub-wilayah
(subdivre) dengan fungsi operasional yang serupa dengan Daop KAI di
pulau Jawa, namun dengan tingkatan administratif dalam lingkup KAI yang
lebih rendah daripada Divre maupun Daop. Divre III pernah memiliki dua
subdivre berikut:
 Sub Divre III.1 Kertapati (KPT), yang merupakan pusat Divre III
Sumatera Selatan dan Lampung naik tingkat dan berubah nama
menjadi Divre III Palembang (PG) per 1 Mei 2016.
 Sub Divre III.2 Tanjungkarang (TNK)
Kemudian kedua subdivre tersebut dipisahkan dan dimekarkan
menjadi Divre III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang (TNK) per 1 Mei
2016. Kemudian pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan
Umum (PERUM) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Proses perubahan status perusahaan dari Perum menjadi Persero secara “de-
facto” dilakukan tanggal 1 Juli 1999, saat Menhub Giri .S. Hadiharjono
mengukuhkan susunan Direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di
Bandung. Sejak saat it, Divre III Palembang disebut menjadi PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang.

2. Budaya Perusahaan

Gambar 1 Nilai UtamaPT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber: website resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Makna nilai yang terkandung:


1. Integritas: Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak
konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik
perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan

7
diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten
walaupun sulit untuk melakukanya.
2. Profesional: Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero), memiliki
kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait
dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan,
mengembangkan, dan membagikan pengetahuan yang terkait dengan
pekerjaan kepada orang lain.
3. Keselamatan: Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki
sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau
menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi risiko
yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset
perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.
4. Inovasi: Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selalu
menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan
yang berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan kondusif untuk
berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan.
5. Pelayanan Prima: Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar mutu yang
memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan
dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude
(Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action
(Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).

3. Logo Perusahaan

Gambar 2 Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber: website resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

8
Makna logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yakni:
1. Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI
dalam mencapai Visi dan Misinya.
2. Anak panah melambangkan nilai Integritas, yang harus dimiliki
insan PT KAI dalam mewujudkan pelayanan prima.
3. Warnajingga melambangkan proses pelayanan prima (kepuasan
pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
4. Warna biru melambangkan semangat inovasi yang harus dilakukan
dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan
dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang
paling kecil sehingga dapat melesat.

4. Slogan Perusahaan

Gambar 3 Slogan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber: website resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Makna slogan tersebut yakni:


1. Anda sebagai pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal - di
dalam lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) & pelanggan
eksternal di luar lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
2. Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan.
3. Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu dan
bagian.

2.1.2 Visi, Misi, dan Gambaran Umum


1. Visi
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada
pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

9
2. Misi
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha
penunjangnya melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik
untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan
kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama: Keselamatan,
Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.
3. Gambaran Umum
PT Kereta Api Indonesia (Persero)adalah salah satu Badan Usaha
Milik Negara yang bergerak di bidang lokomotif. PT KAI melayani
angkutan kereta barang agar menjadi tulang punggung angkutan
logistik nasional dan didukung dengan sumber daya manusia pilihan
dan profesional.
Pada awalnya PT KAI melaksanakan kegiatan usaha layanan jasa
perkeretaapian, namun KAI kini melaksanakan kegiatan usaha
penunjang terkait dengan jasa kereta api, pariwisata berbasis kereta api,
restoran di kereta api (on train services), dan di stasiun termasuk jasa
catering dan distribusi logistik. Sebagai bentuk tanggung jawabnya
kepada masyarakat, KAI mengadakan pelayanan kesehatan gratis
untuk masyarakat dengan menggunakan kereta khusus Rail Clinic yang
merupakan kereta kesehatan pertama di Indonesia.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menetapkan berbagai
strategi dan program untuk Menjadi Solusi Transportasi Terbaik di
Indonesia melalui pengembangan dan inovasi berbagai layanan dalam
membangun konektivitas transportasi multimoda yang memudahkan
pelanggannya.PT Kereta Api Indonesia (Persero) terbagi menjadi 9
Daerah Operasional (DAOP) yang tersebar di pulau Jawa yakni Jakarta,
Bandung, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Yoygakarta, Madiun,
Surabaya, dan Jember. Sedangkan di pulau Sumatra, PT Kereta Api
Indonesia (Persero) terbagi menjadi 4 Divisi Regional (Divre) yaitu
Sumatra Utara dan Aceh, Sumatra Barat, Palembang, dan Tanjung
Karang. Selain itu, terdapat 5 balai yasa yang dimiliki PT Kereta Api
Indonesia (Persero) di beberapa daerah yaitu Lahat, Manggarai, Tegal,

10
Batang, dan Kubeng. Ada juga Balai Diklat di 4 daerah yaki Bandung,
Bekasi, Yogyakarta, dan Palembang.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang merupakan
salah satu bagian dari Divisi regional yang meliputi wilayah kerja
Palembang, Lubuk Linggau, dan provinsi Bengkulu. Jenis kereta api
penumpang terdiri dari Sindang Marga, Serelo KA, Relasi Kertapati,
Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, dan Lubuk Linggau.
Stasiun-stasiunnya tersebar mulai dari Stasiun Tarahan ke Stasiun
Lubuklinggau (Km 549+448), hingga Stasiun Kertapati (Km 400+102),
dengan total panjang keseluruhan mencapai 653 km sp. Divre 3
Palembang merupakan Divre yang memberikan keuntungan paling
terbesar bagi PT. Kereta Api Indonesia. Kantor Divre III Sumsel
berada di Jalan Jenderal Achmad Yani 13 Ulu No: 541 Palembang.

2.1.3 Struktur Organisasi

Bagan 1 Struktur Organisasi Unit Humasda PT KAI Divre III Palembang

Sumber: Arsip Perusahaan

11
Selama kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi di unit Humasda PT KAI Divre
III Palembang, penulis dibimbing untuk membantu bidang administrasi, keuangan,
dan dokumentasi dan mempelajari tugas-tugas yang dilakukan oleh bidang terkait
sebagai berikut:
Berdasarkan PER.U/KO.104/VII/3/KA-2017

1. Tupoksi Manager Humas Divre III Palembang


a. Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi
hubungan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra
perusahaan internal dan eksternal di wilayah Divre III Palembang
b. Melaksanakan fungsi Corporate Image Building;
c. Mengelola informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal) dan
menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal);
d. Membantu melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR)
di wilayah Divre III Palembang.

2. Tupoksi Assisten Humas Divre III Palembang


a. Melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan
kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal,
antara lain:
1) Melaksanakan kegiatan pembuatan kliping media massa;
2) Melaksanakan kegiatan peliputan dan dokumentasi kegiatan
perusahaaan;
3) Mengidentifikasi layanan informasi kepada publik internal yang
membutuhkan;
4) Memberikan layanan informasi kepada publik internal yang
membutuhkan;
5) Bertanggung jawab mengurusi dan uptade berita media massa dan
media monitoring;
6) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi keuangan
kehumasan Divisi Regional III Palembang.

12
b. Melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan
kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan
eksternal, antara lain:
1) Menjalin hubungan yang baik dengan wartawan media massa;
2) Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan di media massa secara
rutin;
3) Membuat press release dalam setiap kegiatan perusahaan yang
dipublikasikan;
4) Mengkoordinasi dan mengatur kegiatan konferensi press;
5) Membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan, mulai dari pembentukan sampai
dengan pendokumentasian;
6) Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi kepada
public eksternal melalui berbagai event pameran, iklan, pengisian
program TV dan promosi kehumasan;
7) Memberikan layanan informasi kepada masyarakat eksternal
termasuk pers yang membutuhkan.

3. Bidang Administrasi
a. Pengelolaan administrasi non-keuangan
1) Pengarsipan surat masuk/keluar
2) Pengarsipan nota dinas internal
b. Pembuatan siaran pers
c. Pelaksanaan konferensi pers
d. Kliping berita dari media cetak dan online pagi dan sore
1) Monitoring berita perkeretaapian media massa
2) Membuat resume berita untuk dikirim ke pusat
3) Analisis berita harian
4) Mengarsipkan berita terpilih/klipping
e. Membuat laporan bulanan
1) Rekap jumlah liputan
2) Rekap jumlah sosialisasi
3) Rekap jumlah konferensi pers

13
f. Penyususnan laporan analisis media massa
1) Rekap jumlah pemberitaan masing-masing media
2) Rekap jumlah surat pembaca
g. Menyusun analisis berita

4. Bidang Keuangan
a. Pengelolaan administrasi keuangan
1) Pembuatan RAB, NPD, dan emolumen
2) Pembuatan G.61/ pertanggungjawaban
3) Melakukan evaluasi penyerapan anggaran
b. Distribusi tabloid internal/ Kontak

5. Bidang Dokumentasi
a. Liputan kegiatan perusahaan
1) Meliput kegiatan
2) Mengedit foto untuk berita
3) Mengedit vidio kegiatan
4) Pembuatan milis/berita untuk broadcast hasil liputan
5) Cetak foto
b. Menyusun materi untuk tabloid internal/ Kontak
1) Pemilihan kegiatan daerah untuk materi berita
2) Penulisan berita dan pemilihan foto

2.2 Pelakasanaan Kuliah Kerja Komunikasi


Penulis berkesempatan untuk melakukan kegiatan KKK di unit Humasda PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang yang berlangsung dari
tanggal 12 Juni 2019 s.d 26 Juli 2019. Selama masa pelaksanaan Kuliah Kerja
Komunikasi, penulis mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru terutama
dalam dunia kerja yang juga menuntut kedisiplinan, keuletan, kejujuran, dan sikap
yang baik dalam bekerja. Selain itu, penulis dapat menerapkan teori yang telah
dipelajari selama masa perkuliahan. Penulis mempelajari tugas dan fungsi yang
dilakukan unit Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang dengan

14
bimbingan para pelaksana humas di unit tersebut. Hal tersebut sangat membantu
selama proses kegiatan KKK berlangsung.
Pada hari pertama kegiatan KKK yakni pada tanggal 12 Juni 2019, hal
pertama yang dilakukan adalah berkenalan dengan semua pegawai yang bekerja di
unit tersebut. Unit Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang dijalankan
oleh Manager Humasda, Asisten Manager, dan Pelaksana Humas yang terbagi
menjadi 3 bagian yaitu administrasi, keuangan, dan dokumentasi. Selain itu,
dijelaskan pula tugas dan fungsi yang harus dilakukan oleh unit Humasda PT KAI
(Persero) Divre III Palembang. Sebagaimana mestinya, para pelakasana humas di
unit tersebut menjalankan tugas humas yang tidak hanya berhubungan dengan
pihak internal tetapi juga eksternal. Penulis juga mendapatkan arahan dan
bimbingan apabila menemui kendala saat melaksanakan tugas tersebut.
Setelah mengetahui tugas dan fungsi yang harus dilakukan, penulis
mendapatkan tugas pertama yakni media monitoring. Kegiatan ini dilakukan
dengan memantau semua berita di media cetak maupun online yang berkaitan
dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) baik Divre III Palembang maupun
Divre dan Daop lainnya. Berita tersebut dikategorikan berdasarkan 3 penilaian
yakni positif, negatif, dan netral. Kegiatan media monitoring dilakukan setiap hari
pada pagi dan siang hari. Kemudian berita harus didokumentasikan atau dikliping
ke dalam satu map untuk kepentingan perusahaan di masa medatang. Selain
didokumentasikan, berita tersebut harus dirangkum dan dikirimkan ke kantor
pusat di Bandung.
Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang bertanggung jawab
melaporkan berita-berita mengenai PT KAI (Persero) yang ada selama 6 bulan.
Pada minggu ke-2, penulis dibimbing untuk mengolah berita tersebut. Penulis
ditugaskan untuk merekap semua berita yang telah dikliping untuk selajutnya
diolah. Rekapitulasi dilakukan dengan menghitung jumlah berita dan
mengelompokkannya berdasarkan nilai berita setiap harinya. Selanjutnya berita
dianalisis dan dipresentasekan ke dalam bentuk diagram.
Unit Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang mempunyai tanggung
jawab untuk melakukan sosialisasi baik mengenai kegiatan maupun program yang
diselenggarakan demi tercapainya visi menjadi penyedia jasa perkeretaapian

15
terbaik. Kegiatan pernah dilakukan penulis yakni pada tanggal 16 Juni 2019 di
kawasan Jakabaring Sport City untuk mensosialisakan LRT dan Kertalaya.
Penulis menginformasikan kepada masyarakat mengenai jadwal LRT yang
bertambah dari 52 menjadi 58 perjalanan pada pagi hingga malam hari. Selain
LRT, informasi mengenai Kertalaya juga disosialisasikan terutama mengenai
fasilitas yang disediakan.

Gambar 4 Sosialisasi LRT dan Kertalaya

Tugas lain yang dipelajari penulis adalah Humasda PT KAI (Persero) Divre
III Palembang menghadiri semua kegiatan internal maupun eksternal. Hal ini
bertujuan untuk mendokumentasikan kegiatan serta menulis broadcast untuk
dinformasikan kepada semua divisi regional dan daerah operasional PT Kereta
Api Indonesia (Persero) yang tersebar di Indonesia. Beberapa kegiatan internal
yang pernah dihadiri penulis selama kegiatan KKK adalah acara pembukaan
Diklap Refreshing PPKA dan Perbaikan Kerusakan Jembatan, acara sosialisasi
Stock Opname semester I tahun 2019, dan acara pembukaan Verifikasi KA
Perintis Kertalaya dan LRT Sumsel.
Pelaksana Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang menjalin hubungan
dengan pihak eksternal seperti menghadiri kegiatan yang diselenggarakan. Pada
hari ke-2 kegiatan KKK pada tanggal 13 Juni 2019, penulis ikut serta dalam acara
Halal Bilhalal pegawai LRT, Dinas Perhubungan, dan pegawai outsourcing.
Penulis juga mendokumentasikan dan menulis milis atau broadcast terkait
kegiatan tersebut. Selain itu, Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang
juga menjalin hubungan dengan media. Media relation yang dibangun oleh PT
KAI (Persero) Divre III Palembang seperti Tribun Sumsel dan Momea Palembang.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan lomba Photo and Caption

16
Challenge bersama Momea Palembang dan lomba Karya Tulis bersama Tribun
Sumsel dengan tema “Satu Tahun LRT”. Pada hari ke-6 tepatnya pada tanggal 18
Juni 2019, penulis dan pelakasana humasda PT KAI (Persero) Divre III
Palembang berdikusi untuk menetapkan kriteria penilaian lomba Karya Tulis
dengan tema “Satu Tahun LRT”.
Pada tanggal 21 Juni 2019, penulis membantu pelaksana humasda PT KAI
(Persero) untuk membagikan majalah Kontak edisi April dan Mei ke seluruh unit
dan stasiun di wilayah Divre III Palembang. Majalah Kontak merupakan
singkatan dari Komunikasi Antar Karyawan yang diterbitkan setiap bulan.
Majalah ini berisikan informasi terkait PT Kereta Api Indonesia (Persero) dari
semua divisi regional dan daerah operasional. Tugas lain yang diberikan kepada
penulis adalah membuat presentasi Selayang Pandang atau Company Profile PT
KAI (Persero) Divre III Palembang.
Minggu terakhir di bulan Juni bertepatan dengan hari ulang tahun Executive
Vice President yang jatuh pada tanggal 28 Juni 2019. Untuk itu, pelaksana
Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang bertanggung jawab untuk
membuat vidio ucapan ulang tahun dari semua unit di Divre III Palembang.
Penulis pun ikut andil dalam proses pengambilan vidio serta belajar mengedit
vidio tersebut hingga rampung. Di hari yang sama, penulis juga mengikuti
kegiatan senam bersama semua pegawai PT KAI (Persero) Divre III Palembang.
Kegiatan senam biasanya dilaksanakan pada hari Jumat pagi dua kali dalam
sebulan.
Pada tanggal 10-11 Juli 2019, telah dilaksanakan kegiatan bakti sosial
pengobatan gratis Rail Clinic di Prabumulih dan Payakabung. Penulis ikut
berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 s.d 16.00
tersebut. Tugas yang dilakukan penulis selama kegiatan berlangsung adalah
mendokumentasikan kegiatan serta menulis milis yang akan dilaporkan ke kantor
pusat. Selain itu, penulis juga membantu mengarahkan pasien ke pos yang harus
dituju.
Pada awal bulan Juli, telah dilakuan persiapan lomba Photo and Caption
Challenge dalam rangka memperingati satu tahun bersama LRT Sumsel. Puncak
acara dilselenggarakan di Opi Mall Palembang pada tanggal 23 Juli 2019.

17
Pelaksanaan lomba Photo and Caption Challenge bersama Momea FM diwarnai
dengan antusias yang tinggi dari masyarakat. Pada hari terakhir penilaian,
terhitung sebanyak 104 peserta ikut serta dalam lomba ini. Penulis pun ditugaskan
untuk memantau foto-foto yang telah di upload oleh peserta di akun Instagram.
Foto-foto tersebut kemudian di cetak guna memudahkan sistem penilaian. Selain
lomba foto dan caption tersebut, PT KAI Divre III Palembang bersama LRT
Sumsel juga mengadakan lomba menulis artikel dengan tema “1 Tahun LRT dan
Masa Depan Transportasi Palembang” yang bekerja sama dengan Tribun Sumsel.
Penulis juga mencetak semua artikel yang telah dikirimkan peserta ke email
Humas PT KAI.

2.3 Identifikasi Isu di Instansi


Berdirinya suatu instansi tidak pernah terlepas dari citra dan perannya kepada
masyarakat sekitar. Keberadaan suatu instansi tentunya diharapkan mampu
memberikan manfaat untuk publiknya. Ketika hal tersebut tidak terpenuhi akan
mempengaruhi citra instansi tersebut. Publik yang merasa tidak merasakan
keuntungan dari suatu instansi dapat mengambil tindakan yang bisa membentuk
isu-isu negatif dan berimbas pada eksistensi instansi (Prayudi, 2016:3).
Isu adalah masalah yang lumrah yang harus ditangani oleh instansi. Isu
muncul ketika ada ketidaksesuaian antara pengharapan publik dengan praktek
perusahaan yang jika diabaikan bisa berdampak merugikan bagi perusahaan. Isu
bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai
(Prayudi, 2016:38). Sebagai instansi pemerintah, PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Divre III Palembang juga berurusan dengan beberapa isu seperti berikut.

2.3.1 Analisis Isu


1. Terbatasnya Kuantitas Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil observasi penulis selama melakukan kegiatan
Kuliah Kerja Komunikasi, jumlah pelaksana Humasda PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Divre III Palemang kurang sebanding dengan
banyaknya kegiatan yang ada. Terbatasnya kuantitas SDM sangat

18
mempengaruhi budaya kinerja pegawai serta akibat dari seringnya
meninggalkan tugas akibat tugas lainnya.
Adapun jumlah sumber daya manusia Bagian Humasda PT KAI
(Persero) Divre III Palembang, yakni 1 Manager Humas, 1 Asisten
Manager, 1 pelaksana administrasi, 1 pelaksana keuangan, dan 1
pelaksana dokumentasi. Dalam satu hari, tidak jarang semua pelaksana
humas harus menghadiri semua kegiatan yang dilaksanakan di wilayah
kerja PT KAI (Persero) Divre III Palembang.
Fenomena seperti yang dikemukakan Siagian (2006:127) bahwa untuk
terselenggaranya tugas yang efektif manakala didukung dengan SDM yang
memadai, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dengan demikian peran
Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang dapat dilakukan secara
efektif apabila didukung dengan jumlah yang sesuai kualifikasi yang
dibutuhkan.
2. Lemahnya Manajemen Berita Negatif
Prakstisi humas harus segera bertindak dalam memberi respon
mengenai masalah yang muncul yang berpotensi pada memburuknya citra
suatu perusahaan. Memberikan konfirmasi yang akurat kepada media
secepat mungkin harus dilakukan sebelum berita negatif menyebar ke
masyarakat. Praktisi humas juga harus cepat dan tanggap dalam
mengambil keputusan dalam menanggulangi permasalahan tersebut.
Masalah yang pernah terjadi di PT KAI (Persero) Divre III Palembang
tidak lama setelah program Angkutan Lebaran 2019 berkahir. Banyaknya
penumpang yang mencari tiket dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk
mencari keuntungan.
Banyak asumsi negatif yang muncul akibat aksi ilegal calo yang
sangat marak dilakukan di Stasiun Kertapati. Berita negatif ini kemudian
diketahui oleh pihak media dan menyebar melalui media online maupun
cetak. Pihak media mendapatkan informasi dari beberapa penumpang
terpaksa membeli tiket yang ditawarkan oleh calo tersebut. Mengingat
pentingnya peran praktisi humas sebagaimana menurut Kusumastuti (2002:
24) bahwa peranan praktisi humas menjadi satu kunci penting untuk

19
pemahaman fungsi humas dan komunikasi organisasi, pelaksana humasda
PT KAI (Persero) Divre III Palembang seharusnya cepat memberikan
respon kepada media agar berita tersebut tidak menjadi konsumsi
masyarakat.
3. Kurangnya Sosialiasi Program Integrasi LRT Antarmoda
Program Integrasi LRT Antarmoda adalah program yang kerjasama
LRT dengan Damri dan Transportasi. Program ini dibuat dengan tujuan
untuk memberi kemudahan bagi penumpang dalam menggunakan
transportasi umum. Selain itu, program ini dapat mengurangi biaya
perjalanan penumpang. Sosialisasi yang tergolong minim mengenai
penyatuan LRT dengan Damri dan Transportasi ini hanya dilakukan
diawal peluncurannya. Kini informasi terkait program ini hanya dapat
didapatkan di akun-akun media sosial LRT serta di flyer yang
digabungkan dengan jadwal jam perjalanan LRT. Kedua media ini tidak
cukup dikarenakan tidak dapat mencapai target yakni semua lapisan
masyarakat. Sosialisasi ini tidak dapat dikatakan berhasil mengingat
sebagian besar masyarakat tidak mengetahui adanya program ini.

4. Lemahnya Koordinasi dengan Partner Penyelenggara Acara


Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Humasda PT KAI (Persero)
Divre III Palembang adalah Media Partner. Kerjasama bersama Tribun
Sumsel dilakukan dalam rangka pelaksanaan lomba menulis artikel yang
bertemakan 1 Tahun bersama LRT Palembang dan Masa Depan
Transportasi Palembang. Komunikasi terus dilakukan dalam rangka
perayaan acara puncak yang dilaksanakan di Opi Mall. Hasil diskusi yang
didapatkan khususnya mengenai syarat dan ketentuan perlombaan
selanjutnya dipublikasikan kepada masyarakat melalui koran Tribun
Sumsel dan akun Instagram Tribun Sumsel dan LRT Sumsel.
Permasalahan kemudian muncul pada hari penilaian dimana terjadi
perubahan sistem penilaian pada penulisan artikel tanpa adanya konfirmasi
terlebih dahulu. Dalam melakukan penilaiam, pihak Tribun Sumsel tidak
mengikuti aturan yang telah diputuskan dan dipublikasikan. Saat
dikonfirmasi kepada pihak Tribun Sumsel, Humasda PT KAI (Persero)

20
Divre III Palembang hanya menyetujui hal tersebut. Lemahnya koordinasi
berpeluang akan menghambat pencapaian tujuan yang telah disepakati.
Sebagaimana menurut G.R Terry dalam Hasibuan (2006 : 85) yang
berpendapat bahwa koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur
untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan
pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan
harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Pihak Humas Humasda PT
KAI (Persero) seharusnya tetap mempertahankan aturan yang telah
ditetapkan. Hal ini menunjukan bahwa koordinasi yang dibangun dalam
menjalin Media Partner tidak efektif.

2.3.2 Isu Utama


LRT Sumsel terus melalukan perubahan dan melakukan banyak
inovasi dalam rangka meningkatkan minat masyarakat terhadap
penggunaan transportasi umum khususnya LRT sekaligus mendukung
program pemerintah kota Palembang dalam mengurangi kemacetan lalu
lintas. Salah satu terobosan yang di gagas oleh Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) RI untuk mendorong kemajuan LRT adalah menerapkan
integrasi antar moda transportasi massal di Palembang yang mulai
diberlakukan sejak tanggal 22 Februari 2019.
Integrasi moda LRT, Trans Musi, dan DAMRI di Stasiun LRT
DJKA Palembang dilakukan sebagai upaya memberikan kemudahan,
peningkatan pelayanan, dan okupansi transportasi umum. Integrasi ini
merupakan hasil kerjasama PT PT Kereta Api Indonesia (Persero),
khususnya Divisi Regional III Palembang, dengan Balai Pengelola Kereta
Api Ringan Sumatera Selatan, Perum DAMRI, PT Sarana Pembangunan
Palembang Jaya (SP2J), dan Dinas Perhubungan Sumatera Selatan.
Program ini dijalankan dengan memberikan harga yang lebih murah
bagi calon penumpang yang menggunakan baik LRT dan Damri maupun
Transmusi. Calon penumpang dapat membeli satu tiket yang dapat
digunakan untuk satu kali perjaalanan LRT dan Damri maupun Transmusi.
Terdapat dua jenis tiket yang dijual. Pertama, tiket terusan yang berjumlah

21
3 sobekan berwarna kuning untuk penumpang yang akan menggunakan
perjalanan dengan tiga transportasi massal yakni LRT-Damri-Trans Musi.
Kedua adalah tiket terusan yang berjumlah 2 sobekan berwarna merah
untuk penumpang yang akan menggunakan dua transportasi massal, LRT-
Damri dan LRT-Trans Musi.
Untuk tarif integrasi LRT-Damri, tarif yang berlaku berdasarkan 3
kategori penumpang, sebagai berikut:
1. Penumpang umum sebesar Rp10.000.
2. Penumpang mahasiswa sebesar Rp7.000.
3. Penumpang pelajar sebesar Rp7.000.

Lalu tarif integrasi LRT-Trans Musi adalah sebagai berikut:


1. Penumpang kategori umum sebesar Rp7.000.
2. Penumpang mahasiswa sebesar Rp7.000.
3. Penumpang pelajar sebesar Rp5.000.

Jika penumpang menggunakan Damri-LRT-Trans Musi, besaran tarif


yang harus dibayar adalah:
1. Penumpang umum sebesar Rp12.000.
2. Penumpang mahasiswa sebesar Rp12.000
3. Penumpang pelajar sebesar Rp10.000.

Gambar 5 Tarif Integrasi LRT, Damri, dan Transmusi

Sumber: Instagram lrtsumsel.divre3

22
Tarif integrasi antar moda tersebut berlaku setiap hari mulai pukul
07.00-17.00 WIB. Pada hari besar keagamaan, berlaku pukul 10.00-17.00
WIB.

Namun sangat disayangkan adanya program Integrasi LRT


Antarmoda ini tidak diketahui oleh banyak masyarakat. Berdasarkan hasil
survei, sebagaian masyarakat bahkan tidak pernah mengetahui adanya
program integrasi ini. Terdapat permasalahan mengenai waktu operasi
Damri dan Transmusi yang tidak tepat waktu akibat belum adanya jalur
khusus Damri dan Transmusi. Hal ini mengakibatkan penumpang tidak
dapat melanjutkan perjalanan tepat pada waktu yang telah ditetapkan
akibat jam antri tunggu di halte yang lama.
Minimnya jumlah penumpang program integrasi ini juga
disebabkan oleh sosialiasasi yang hanya dilakukan diawal peluncurannya
saja pada bulan Februari 2019 lalu. Pengenalan program integrasi ini
kepada masyarakat tidak dilanjutkan hingga benar-benar berhasil.
Sosialisasi memang dilakukan melalui sosial media LRT Sumsel yang
seharusnya dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Namun
sosialisasi melalui sosial media ini menjadi tidak efektif dikarenakan
informasi terkait Integrasi LRT Antarmoda ini hanya satu kali diposkan di
instagram LRT Sumsel.
Selain sosial media, informasi program ini dicetak dalam bentuk
sebuah flyer bersamaan dengan jadwal perjalanan LRT. Permasalahannya
adalah tidak semua masyarakat mempunyai flyer tersebut. Informasi
mengenai waktu operasi Damri dan Transmusi juga ditempelkan di
stasiun-stasiun LRT namun tidak terlalu diperhatikan dikarenakan tidak
banyak penumpang yang membeli tiket integrasi tersebut.

2.4 Penyelesaian Isu


Minimnya pengetahuan masyarakat menegenai eksistensi program
Integrasi LRT Antarmoda ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi kepada
masyarakat. Untuk itu, sosialisasi seharusnya dilakukan lebih sering agar
wawasan masyarakat dapat bertambah dan terbentuknya kebiasaan masyarakat

23
untuk menggunakan LRT. Sebagai mana menurut Dominick dalam Effendy
(2003:31), sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai (transmission of values)
yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang mengadopsi perilaku dan
nilai-nilai dari suatu kelompok. Kegiatan sosialisasi dilakukan tidak semata-
mata hanya menginformasi tentang yang akan disampaikan, tetapi juga
mencari dukungan terhadap program ini dari berbagai kelompok dalam
masyarakat.
Sosialisasi tidak selamanya hanya di lakukan melalui penyuluhan kepada
masyarakat seperti yang dilakukan oleh LRT Sumsel. Selama ini, sosialisasi
beberapa kali dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan di beberapa
stasiun LRT serta kampus-kampus yang ada di Sumatera Selatan. Penyuluhan
di beberapa stasiun LRT ditujukan untuk mengenalkan program integrasi ini
kepada para penumpang dan dilakukan di kampus agar dapat menarik
antusiasme kaum milenial. Penyuluhan dilakukan dengan membagikan flyer
serta mengkomunikasikan program dalam waktu yang begitu singkat.
Strategi yang dilakukan tersebut tidak akan membentuk persepsi
masyarakat mengenai kemudahan penggunaan LRT-Damri ataupun LRT-
Transmusi karena strategi yang dilakukan tidak mampu menarik atensi dari
masyarakat. Lebih jauh, informasi yang disampaikan dalam waktu yang
singkat tidak akan terbenam dalam memori masyarakat. Menurut Schlessinger
dan Groves (1976) dalam Jalaluddin Rakhmat (2016:61), memori adalah
sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya. Untuk itu, strategi yang disusun dalam
menyosialisasikan program ini harus menerapkan cara-cara yang tepat agar
informasi dapat tercetak ke dalam memori setiap individu dalam masyarakat.
Jika ditinjau kembali, ada cara lain yang dapat dilakukan selain
penyuluhan, yakni media sosial. Sebagaimana menurut Aryateja (2006: 58)
menjelaskan bahwa sosialisasi dapat berwujud penyebaran informasi melalui 2
wujud yakni media massa dan penyuluhan. LRT Sumsel juga telah
memanfaatkan media massa instagram untuk mengenalkan program ini
kepada masyarakat. Namun, informasi mengenai Integrasi LRT Antarmoda ini

24
hanya dapat dilihat pada satu foto yang berisikan informasi mengenai tarif
perjalanan integrasi antarmoda tersebut.
Sosialisasi dapat dilakukan dengan melibatkan semua media sosialisasi
utama yakni keluarga, kelompok bermain, sekolah, lingkungan kerja, dan
media massa (Narwoko dan Suyanto, 2006:92-96). Untuk itu, strategi
komunikasi merupakan hal yang begitu prinsipil dalam menyosialisasikan
program sebuah organisasi, karena strategi komunikasi merupakan panduan
perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan
tersebut. Onong Uchjana (2003: 299) mengungkapkan bahwa berhasil atau
tidaknya sebuah kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh
strategi komunikasi. Untuk melibatkan semua elemen tersebut diperlukannya
strategi komunikasi persuasif agar mampu membujuk masyarakat untuk
mendukung kemajuan sistem transportasi di Sumatera Selatan.
Komunikasi tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi kepada
penerima pesan tetapi juga bersifat persuasif. Komunikasi persuasif bertujuan
untuk membujuk penerima pesan agar mengubah sikap atau tingkah laku
sesuai dengan keinginan komunikan tanpa adanya paksaan. Sebagaimana
menurut H. A. W. Widjaja (2002: 67) bahwa Komunikasi persuasi ini tidak
lain daripada suatu usaha untuk meyakinkan orang lain agar publiknya berbuat
dan bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator dengan membujuk
tanpa memaksanya/tanpa kekerasan.
Agar berhasilnya proses komunikasi persuasif, ada beberapa teknik yang
perlu dilakukan sebagaimana yang dicirikan oleh Onong U. Effendy (2004: 23)
yakni:
1) Teknik Asosiasi
Teknik ini dilakukan dengan menyajikan pesan komunikasi dengan
cara melibatkan suatu obyek atau peristiwa yang sedang menarik atensi
khalayak.
2) Teknik Integrasi
Teknik integrasi membutuhkan kemampuan komunikator untuk
menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. Melalui kata-kata
verbal maupun non-verbal komunikator menggambarkan bahwa

25
komunikator dapat menjadi satu dengan komunikan atas suatu hal yang
sama.
3) Teknik Ganjaran
Dalam mempengaruhi orang lain, teknik ganjaran dilakukan dengan
cara membujuk orang lain dengan hal-hal yang menguntungkan atau
menjanjikan harapan.
4) Teknik Tataan
Teknik tataan atau icing technique dalam kegiatan persuasi ialah seni
penataan pesan dengan imbauan emosional (emotional appeal) sedemikan
rupa sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya.
5) Teknik Red-Herring
Teknik red herring adalah dilakukan dengan menggiring argumentasi
yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek
yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan.
Jadi teknik ini dilakukan pada saat komunikator berada dalam posisi yang
terdesak.

Mengacu pada teknik komunikasi persuasi diatas, beberapa hal berikut


dapat diterapkan humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang dalam
meningkatkan sosialisasi Program Integrasi LRT Antarmoda, sebagai berikut:
1) Teknik Asosiasi
Melalui teknik ini, humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang
dapat mencoba menarik perhatian masyarakat dengan melakukan kegiatan-
kegiatan dengan memanfaatkan obyek atau peristiwa yang sedang menjadi
perhatian khalayak yang dapat diperoleh dari pemberitaan media massa.
Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang harus benar-benar
mempertimbangkan dengan baik objek yang akan digunakan, sehingga
pesan atau informasi yang disampaikan akan tercapai tujuannya. Seperti
misalnya masyarakat harus melakukan beberapa challenge ketika
melakukan perjalanan menggunakan transportasi dalam program integrasi
antarmoda tersebut.
Mengingat besarnya peran media massa khususnya media sosial,
humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang dapat memanfaatkan

26
media sosial ke dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Dengan
begitu, minat masyarakat terhadap suatu peristiwa dapat diekspresikan
melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh LRT Sumsel. Kegiatan-
kegiatan seperti ini sebaiknya dilakukan secara rutin pada periode waktu
tertentu hingga benar-benar memberikan hasil yang berdampak pada
kenaikan jumlah penumpang Integrasi LRT Antarmoda.
2) Teknik Integrasi
Dalam melakukan sosialisasi, humasda PT KAI (Persero) Divre III
Palembang harus mampu membaur menyelaraskan bahasa komunikan.
Teknik ini juga menutut kepekaan terhadap orang lain. Teknik ini juga
memudahkan komunikator untuk menarik simpati masyarakat agar
melakukan suatu kegiatan yang dikampanyekan dan terhindar dari hal-hal
yang tidak diinginkan. Dengan menerapkan teknik integrasi, keharmonisan
komunikasi komunikator dan komunikan dapat terjalin serta komunikan
dapat merasakan menjadi bagian dari diri komunikator. Dalam teknik
integrasi ini komunikasi dilakukan dengan mengajak seorang komunikan
dengan cara menggunakan kata-kata “kita” atau “kami” untuk
menggambarakan tidak adanya dinding pemisah antara komunikator dan
komunikan.
Selama sosialisasi berlangsung, humasda PT KAI (Persero) Divre III
Palembang dapat mengajak masyarakat untuk duduk bersama untuk
membicarakan apa yang menjadi kendala masyarakat sehingg tidak
menggunakan transportasi dalam program integrasi tersebut. Sosialisasi
melalui teknik integrasi yang dilakukan secara lebih private bertujuan
untuk mengetahui pola pikir masyarakat dan untuk berbagi pengalaman
ataupun keluh kesah mengenai program ini ataupun mengenai
permasalahan tentang transportasi dan lalu lintas di Palembang. Dengan
begitu, humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang dapat memberikan
solusi dan memotivasi masyarakat tersebut. Ketika teknik ini berhasil
yakni membaurnya humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang
dengan masyarakat yang menjadi sasaran sosialisasi, humasda PT KAI
(Persero) Divre III Palembang dapat menggiring opini masyarakat untuk

27
mendukung program ini dengan memberikan informasi terkait program
integrasi ini.

3) Teknik Ganjaran
Untuk mendorong minat masyarakat dalam mendukung program
integrasi ini, humasda PT KAI (Persero) Divre III dapat membujuk
masyarakat melalui hal-hal yang menguntungkan dari menggunakan
transportasi yang tergabung dalam program integrasi. Selain itu,
pemberian reward juga dapat diterapkan bagi para penumpang yang loyal
dalam menggunakan transportasi tersebut. Seperti misalnya dengan
perhitungan yang tepat reward dapat berbentuk pemberian tiket integrasi
gratis dengan beberapa syarat dan ketentuan yang ditetapkan.
Selain itu, pemberian reward juga harus diberlakukan pada beberapa
kegiatan yang telah disebutkan sebelumnya seperti challenge ataupun
perlombaan. Reward dapat berupa piagam penghargaan, merchant, dan
beberapa hadiah lainnya kepada para pememang. Hal ini dapat mendorong
keinginan masyarakat untuk menggunakan LRT-Damri maupun LRT-
Transmusi. Tentu saja, program ini harus didukung dengan fasilitas moda
transportasi yang memenuhi ekspektasi masyarakat. Selain
memaksimalkan sosialisasi, perbaikan baik secara fisik maupun
manajemen juga diperlukan.

4) Teknik Tataan
Melalui teknik tataan atau icing technique, humasda PT KAI (Persero)
Divre III Palembang sebaiknya berupaya menyusun pesan komunikasi
sedemikian rupa agar dapat diingat oleh masyarakat. Dengan begitu,
masyarakat memiliki kecenderungan untuk mengikuti apa yang disarankan
di dalam pesan tersebut. Saat mengawali sosialisasi, komunikator
terkadang sulit menemukan jalan untuk membuka percakapan dengan
masyarakat, untuk itu keterampilan berbasa basi juga diperlukan untuk
setidaknya memberikan kesan pada masyarakat di awal sosialisasi.
Sosialisasi dengan teknik ini dapat dilakukan dengan melontarkan candaan

28
atau kuis saat sosialisasi berlangsung. Sosialisasi yang berkesan dapat
memunculkan motivasi masyarakat.
Selama sosialisasi, humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang
dapat membahas mengenai hal-hal negatif yang berpotensi terjadi jika
berkendara di jalan raya. Seperti misalnya kecelakaaan lalu lintas, paparan
sinar matahari yang dapat berdampak pada kesehatan kulit, polusi udara
yang menyerang paru-paru, dan dampak negatif lainnya. Humasda PT KAI
(Persero) Divre III Palembang kemudian dapat memberikan gambaran
mengenai keamanan dan kenyamanan apabila menggunakan LRT dan
transportasi lain yang terintegrasi dengan LRT.

5) Teknik red-herring
Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang dalam melakukan
menerapkan teknik red herring adalah dengan menggiring argumentasi
yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek
yang dikuasai. Untuk itu, Humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang
harus menyiapkan sosialisasi dengan matang dan menguasai materi yang
akan disampaikan. Hal ini dilakukan mengingat teknik ini berhubungan
dengan perdebatan, sehingga membutuhkan sebuah argumen yang kuat
untuk menjadi pemenang.
Saat sosialisasi berlangsung, akan ada banyak masyarakat yang
membantah informasi yang disampaikan dan memicu perdebatan. Ketika
terdesak humasda PT KAI (Persero) Divre III Palembang sebagai
komunikator harus mengalihkan pembicaraan yang didebatkan ke arah
materi yang dikuasainya maka peluang untuk menang dapat terwujud.
Untuk itu, persiapan yang matang harus dilakukan dengan memprediksi
segala kemungkinan buruk yang akan terjadi selama sosialisasi
berlangsung seperti hal-hal yang akan diperdebatkan oleh masyarakat atau
situasi lainnya yang tidak diharapkan.

29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan oleh mahasiswa program studi
Ilmu Komunikasi dikenal dengan Kuliah Kerja Komunikasi (KKK). Melalui
Kuliah Kerja Komunikasi, mahasiswa dituntut untuk mempunyai kepekaan
terhadap masalah yang ada di instansi dimana KKK dilaksanakan serta
berkontribusi pada penyelesaian masalah tersebut. Selama masa pelaksanaan
KKK, ada beberapa isu yang ditemui di PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Divre III Palembang khususnya di unit humasda. Beberapa isu tersebut adalah
terbatasnya kuantitas sumber daya manusia, lemahnya manajemen berita
negatif, lemahnya koordinasi dengan partner penyelenggara acara, dan
kurangnya sosialisasi program Integrasi LRT Antarmoda.
Isu utama yang menjadi perhatian adalah kurangnya sosialisasi program
Integrasi LRT Antarmoda mengingat program ini adalah salah satu program
unggulan LRT Sumsel. Sosialisasi program ini tergolong minim karena hanya
dilakukan diawal peluncurannya. Berdasarkan hasil pembahasan, sosialisasi
program Integrasi LRT Antarmoda dapat dioptimalkan dengan
memperhatikan teknik komunikasi persuasif yang digunakan seperti:
1. Teknik asosiasi dengan menyampaikan pesan dengan cara melibatkan
suatu obyek atau peristiwa yang sedang menarik atensi khalayak.
2. Teknik integrasi dimana komunikator menyatukan diri secara
komunikatif dengan komunikan.
3. Teknik ganjaran dengan dengan cara membujuk masyarakat dengan
hal-hal yang menguntungkan.
4. Teknik tataan dilakukan dengan penataan pesan dengan imbauan
emosional (emotional appeal) sedemikan rupa.
5. Teknik red-herring dengan cara menggiring argumentasi yang lemah
untuk kemudian mengalihkannya ke aspek yang dikuasai saat
perdebatan terjadi.

Dengan diterapkan beberapa teknik diatas, sosialisasi program Integrasi


LRT Antarmoda diharapkan dapat berhasil dan meningkatkan jumlah

30
pengguna transportasi umum khusunya yang tergabung dalam program ini
yakni LRT, Damri, dan Transmusi.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai
berikut:
1) Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dalam
mengenali dan menguasai permasalahan empirik ilmu komunikasi
seperti yang terjadi di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III
Palembang.
2) Mahasiswa hendaknya berfikir lebih kreatif dan kritis dalam
menganalisis serta menyelesaikan isu yang ada di suatu instansi.
3) Humasda PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang
diharapkan dapat mengimplementasikan komunikasi persuasif agar
mampu merangsang masyarakat untuk berinteraksi dalam proses
sosialisasi dan mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan
trasnportasi dalam program Integrasi LRT Antarmoda.

31
DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Damar Aryateja. 2006. Peranan Notariat Sebagai Pejabat Lelang dalam
Upaya Sosialisasi Lelang di Indonesia. Semarang: Naskah Publikasi
Universitas Diponegoro.

Prayudi. 2016. Manajemen Isu dan Krisis. LPPM UPN Veteran Yogyakarta.

Kementrian BUMN. Tentang Perusahaan. http://bumn.go.id/keretaapi/


halaman/41. Diakses pada 18 Juli 2019 pukul 20.43 WIB.

PT Kereta Api Indonesia. Sejarah Perkeretaapian. https://kai.id/


corporate/about_kai/ Diakses pada 18 Juli 2019 pukul 21.30 WIB.

Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar-dasar Humas. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.

Effendy, Onong Uchjana.. 2003. Ilmu Teori dan filsafat Komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti.

Rakhmat, Jalaluddin. 2016. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Narwoko, J. Dwi & Bagong Suyanto. 2006. Sosiologi : Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Kencana

Ihromi, T. O. 2004. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan Obor.


Indonesia.

32
LAMPIRAN

33
Nama Instansi : PT KAI (Persero) Divre III Palembang
Bidang Kajian : Hubungan Masyarakat
Pembimbing KKK/NIP : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si/
199208222018031001
Pembimbing Teknis/NIPP : Imanuel Setya Budi H/ 55913
Jabatan Pembimbing Teknis : Asisten Manager
Judul Laporan KKK : Sosialisasi Integrasi LRT Antarmoda

Aspek yang Dinilai Total Nilai


Nama NIM Etika dan Disiplin Produktivitas
Kehadiran Angka Huruf
Komunikasi Kerja Kerja
Dwi Ayu 0703128
Yulia Sari 1621056

Keterangan:
86 – 100 =A
71 – 85 =B
55 – 70 =C
41 – 55 =D
< 40 =E

Pembimbing Teknis

34
Imanuel Setya Budi H
NIPP. 55913

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Dosen Pembimbing KKK : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si

NIP : 199208222018031001

Aspek yang Dinilai Total Nilai


Laporan
No NIM Nama Keaktifan Etika dan
Akhir Angka Huruf
Berkonsultasi Kerjasama
KKK
1 007031 Dwi Ayu
281621 Yulia
056 Sari
2

Keterangan:
86 – 100 = A
71 – 85 = B
55 – 70 = C
41 – 55 = D
< 40 =E

Indralaya.
Dosen Pembimbing KKK

35
Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si
NIP. 199208222018031001

Palembang , 10 April 2019

Yth. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sriwijaya

Dengan Hormat,

Sesuai dengan Kurikulum Tahun 2013 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya, setiap mahasiswa wajib
melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) suatu instansi
pemerintah.

Sehubungan dengan tersebut, untuk keikutsertaan sebagai peserta KKK Tahun


2019 yang salah satu syaratnya adalah adanya surat kesediaan Instansi menerima
mahasiswa peserta KKK, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dwi Ayu Yulia Sari

NIM : 07031281621056

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Divisi Regional III Palembang


Rencana Lokasi :
Jl Jenderal Ahmad Yani No. 541

13 Ulu Seberang Ulu II Kota Palembang

Dengan ini mengajukan kepada Bapak agar membuatkan Surat Pengantar ke


Lokasi tersebut di atas guna keperluan proses memperoleh Surat Kesediaan
menerima Peserta KKK dari instansi tersebut.

Demikianlah permohonan ini disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya saya


ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

36
Dwi Ayu Yulia Sari
NIM 07031281621056

KEGIATAN HARIAN
PESERTA KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)
ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNSRI

Nama : Dwi Ayu Yulia Sari


NIM : 07031281621056
Pembimbing Teknis : Imanuel Setya Budi H
NIP : 55913
Dosen Pembimbing KKK : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si
Lokasi/instansi KKK : PT KAI (Persero) Divisi Regional III Palembang

Tanda Tangan
Hari/ Pembimbing
NO Rincian Kegiatan
Tanggal Teknis
 Perkenalan dengan Manager, Asisten
Manager, dan pelaksanan Humasda PT
KAI (Persero) Divre III Palembang
Rabu/  Media monitoring (Media online dan
1
12 Juni 2019 media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
 Media monitoring monitoring (Media
online dan media cetak seperi Sriwijaya
Pos, Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kamis/ Kompas, Koran Jakarta, Tribun
2
13 Juni 2019 Sumsel)
 Belajar mendokumentasikan dan
menulis milis atau broadcast kegiatan
Halal Bilhalal pegawai LRT Sumsel di

37
Stasiun LRT Ampera

 Media monitoring (Media online dan


media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Jumat/ Kompas, Koran Jakarta, Tribun
3
14 Juni 2019 Sumsel)
 Evaluasi dan pembinaan terkait tugas
pokok dan fungsi Humas PT PT KAI
(Persero) Divre III Palembang
 Sosialisasi LRT dan Kertalaya kepada
Minggu/
4 masyarakat di kawasan Gelora
16 Juni 2019
Sriwijaya Jakabaring.

Mengetahui,
Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Imanuel Setya Budi H Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si


NIPP. 55913 NIP. 199208222018031001

38
KEGIATAN HARIAN
PESERTA KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)
ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNSRI

Nama : Dwi Ayu Yulia Sari


NIM : 07031281621056
Pembimbing Teknis : Imanuel Setya Budi H
NIP : 55913
Dosen Pembimbing KKK : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si
Lokasi/instansi KKK : PT KAI (Persero) Divisi Regional 3 Palembang

Tanda Tangan
Hari/ Pembimbing
NO Rincian Kegiatan
Tanggal Teknis
 Media monitoring (Media online dan media
cetak seperi Sriwijaya Pos, Palembang Pos,
Sumatera Ekspres, Kompas, Koran Jakarta,
Tribun Sumsel)
 Berdiskusi dengan pelakasana Humas PT
Senin/
1 KAI Divre III dalam membuat kriteria
17 Juni 2019
penilaian lomba menulis artikel dengan
tema “1 Tahun LRT”
 Mendokumentasikan dan menulis milis
kegiatan “Stock Opname Semester I
Angkatan 5” PT KAI Divre III
 Media monitoring (Media online dan media
Selasa/ cetak seperi Sriwijaya Pos, Palembang Pos,
2
18 Juni 2019 Sumatera Ekspres, Kompas, Koran Jakarta,
Tribun Sumsel)

39
 Berdiskusi dengan pelakasana Humas PT
KAI Divre III dalam membuat kriteria
penilaian lomba menulis artikel dengan
tema “1 Tahun LRT”
 Media monitoring(Media online dan media
cetak seperi Sriwijaya Pos, Palembang Pos,
Sumatera Ekspres, Kompas, Koran Jakarta,
Tribun Sumsel)
 Mengambil vidio promosi integrasi LRT
antarmoda
Rabu/
3  Merekap berita LRT dan KA di media cetak
19 Juni 2019
dan online
 Belajar mengedit vidio promosi integrasi
LRT antarmoda
 Mendokumentasikan dan menulis milis
kegiatan Diklap Refreshing PPKA Tahun
2019
 Media monitoring (Media online dan media
cetak seperi Sriwijaya Pos, Palembang Pos,
Sumatera Ekspres, Kompas, Koran Jakarta,
Tribun Sumsel)
 Mengemas majalah kontak edisi April dan
Kamis/ Mei 2019 untuk distribusikan
4
20 Juni 2019  Merekap berita LRT dan KA di media cetak
dan online
 Belajar mengedit vidio promosi integrasi
LRT antarmoda
 Pembinaan terkait produk-produk PT KAI
(Persero) Divre III Palembang
 Media monitoring (Media online dan media
Jumat/
5 cetak seperi Sriwijaya Pos, Palembang Pos,
21 Juni 2019
Sumatera Ekspres, Kompas, Koran Jakarta,

40
Tribun Sumsel)
 Mendistribusikan majalah kontak edisi
April dan Mei 2019 ke unit-unit dan stasiun
wilayah kerja Divre III Palembang
 Merekap berita LRT dan KA di media cetak
dan online
 Belajar mengedit vidio promosi integrasi
LRT antarmoda
 Evaluasi kegiatan selama 1 minggu

Mengetahui,
Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Imanuel Setya Budi H Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si


NIPP. 55913 NIP. 199208222018031001

41
KEGIATAN HARIAN
PESERTA KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)
ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNSRI

Nama : Dwi Ayu Yulia Sari


NIM : 07031281621056
Pembimbing Teknis : Imanuel Setya Budi H
NIP : 55913
Dosen Pembimbing KKK : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si
Lokasi/instansi KKK : PT KAI (Persero) Divisi Regional 3 Palembang

Tanda Tangan
Hari/ Pembimbing
NO Rincian Kegiatan
Tanggal Teknis
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
 Menganalisis berita KA dan LRT
Senin/
1 Sumsel di media cetak dan online
24 Juni 2019
perbulan periode Januari-Juni 2019
 Belajar menulis press release terkait
berita calo tiket berjudul “Awas
Jangan Sampai Terjebak”
 Mereka dubbing untuk vidio promosi
integrasi LRT antarmoda
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Selasa/
2 Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
25 Juni 2019
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)

42
 Belajar mengedit foto di Photoshop
 Menganalisis berita KA dan LRT
Sumsel di media cetak dan online
perbulan periode Januari-Juni 2019

 Media monitoring(Media online dan


media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
 Meliput vidio ucapan ulang tahun
EVP EVP dari semua unit di Divre III
Palembang
Rabu/  Koordinasi dengan OP terkait
3
26 Juni 2019 penyusunan Selayang Pandang atau
Company Profile Divre III Palembang
 Menganalisis berita KA dan LRT
Sumsel di media cetak dan online
perbulan periode Januari-Juni 2019
 Merekap berita KA dan LRT Sumsel
di media cetak dan online perbulan
periode Januari-Juni 2019

 Media monitoring (Media online dan


media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Kamis/
4 Sumsel)
27 Juni 2019
 Membuat grafik hasil rekapitulasi
berita KA dan LRT Sumsel
 Meliput vidio ucapan ulang tahun
EVP dari semua unit di Divre III

43
Palembang
 Belajar mengedit dan menambahkan
subtitle pada vidio ucapan ulang tahun
EVP dari semua unit di Divre III
Palembang
 Koordinasi dengan OP terkait
penyusunan Selayang Pandang atau
Company Profile Divre III Palembang
 Pembinaan dengan pembimbing
teknis mengenai cara menyelesaikan
masalah/menjawab pemberitaan
negatif
 Senam pagi bersama pegawai PT KAI
(Persero) Divre III Palembang
 Media monitoring(Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Jumat/ Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
5
28 Juni 2019 Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
 Penyusunan Selayang Pandang atau
Company Profile Divre III Palembang
 Evaluasi kegiatan selama 1 minggu

Mengetahui,
Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Imanuel Setya Budi H Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si


NIPP. 55913 NIP. 199208222018031001

44
KEGIATAN HARIAN
PESERTA KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)
ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNSRI

Nama : Dwi Ayu Yulia Sari


NIM : 07031281621056
Pembimbing Teknis : Imanuel Setya Budi H
NIP : 55913
Dosen Pembimbing KKK : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si
Lokasi/instansi KKK : PT KAI (Persero) Divisi Regional 3 Palembang

Tanda Tangan
Hari/ Pembimbing
NO Rincian Kegiatan
Tanggal Teknis
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun Sumsel)
Senin/
1  Menulis milis acara Pembukaan
1 Juli 2019
Verifikasi KA Perintis Kertalaya dan
LRT Sumsel TW II Tahun 2019 di
Stasiunn LRT Polresta
 Merekap milis periode Januari-Juni 2019
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Selasa/ Kompas, Koran Jakarta, Tribun Sumsel)
2
2 Juli 2019  Pembinaan dengan pembimbing teknis
mengenai informasi dan teknik
wawancara saat rekrutmen bersama PT
KAI

45
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun Sumsel)
Rabu/
3  Menulis milis acara Pembukaan Diklap
3 Juli 2019
Refreshing Pemeriksaan Kerusakan
Jembatan Angkatan I Tahun 2019
 Merekap berita harian terkait KA dan
LRT Sumsel di media cetak dan online
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Kamis/ Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
4
4 Juli 2019 Kompas, Koran Jakarta, Tribun Sumsel)
 Menulis milis acara Penutupan Verifikasi
KA Perintis Kertalaya Tahun 2019
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Jumat/
5 Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
5 Juli 2019
Kompas, Koran Jakarta, Tribun Sumsel)
 Evaluasi kegiatan

Mengetahui,
Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Imanuel Setya Budi H Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si


NIPP. 55913 NIP. 199208222018031001

46
KEGIATAN HARIAN
PESERTA KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)
ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNSRI

Nama : Dwi Ayu Yulia Sari


NIM : 07031281621056
Pembimbing Teknis : Imanuel Setya Budi H
NIP : 55913
Dosen Pembimbing KKK : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si
Lokasi/instansi KKK : PT KAI (Persero) Divisi Regional 3 Palembang

Tanda Tangan
Hari/ Pembimbing
NO Rincian Kegiatan
Tanggal Teknis
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Senin/
1 Sumsel)
8 Juli 2019
 Pembinaan terkait budaya organisasi
PT KAI (Persero)
 Revisi rekapitulasi berita KA dan LRT
Sumsel
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Selasa/ Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
2
9 Juli 2019 Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
 Pembinaan terkait dunia kerja
Rabu/  Media monitoring (Media online dan
3 10 Juli media cetak seperi Sriwijaya Pos,
2019 Palembang Pos, Sumatera Ekspres,

47
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
 Menulis milis kegiatan “Bakti Sosial
Pengobatan Gratis Rail Clinic”di
stasiun KA Prabumulih.
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
Kamis/
 Memantau lomba Photo and Caption
4 11 Juli
Challenge bersama Momea FM di
2019
Instagram
 Memantau lomba menulis artikel
dengan tema “1 Tahun LRT dan
Transportasi Masa Depan Palembang”
bersama Tribun Sumsel

 Senam pagi bersama


 (Media online dan media cetak seperi
Jumat/
Sriwijaya Pos, Palembang Pos,
5 12 Juli
Sumatera Ekspres, Kompas, Koran
2019
Jakarta, Tribun Sumsel)
 Evaluasi kegiatan

Mengetahui,
Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Imanuel Setya Budi H Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si


NIPP. 55913 NIP. 199208222018031001

48
KEGIATAN HARIAN
PESERTA KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)
ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNSRI

Nama : Dwi Ayu Yulia Sari


NIM : 07031281621056
Pembimbing Teknis : Imanuel Setya Budi H
NIP : 55913
Dosen Pembimbing KKK : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si
Lokasi/instansi KKK : PT KAI (Persero) Divisi Regional 3 Palembang

Tanda Tangan
Hari/ Pembimbing
NO Rincian Kegiatan
Tanggal Teknis
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
Senin/  Merekap foto yang terdaftar dalam
1
15 Juli 2019 Photo and Caption Challenge
bersama Momea FM di Instagram
 Merekap artike lomba menulis artikel
dengan tema “1 Tahun LRT dan
Transportasi Masa Depan Palembang”
bersama Tribun Sumsel
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Selasa/ Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
2
16 Juli 2019 Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
 Menulis milis kegiatan Pengujian

49
Kompetensi Awak Sarana
Perkeretaapian LRT Sumsel
 Memantau penumpag LRT dalam
rangka keberangkatan Haji di stasiun
LRT Asrama Haji
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
Rabu/  Merekap foto yang terdaftar dalam
3
17 Juli 2019 Photo and Caption Challenge
bersama Momea FM di Instagram
 Merekap artike lomba menulis artikel
dengan tema “1 Tahun LRT dan
Transportasi Masa Depan Palembang”
bersama Tribun Sumsel
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
Kamis/  Merekap foto yang terdaftar dalam
4
18 Juli 2019 Photo and Caption Challenge
bersama Momea FM di Instagram
 Merekap artike lomba menulis artikel
dengan tema “1 Tahun LRT dan
Transportasi Masa Depan Palembang”
bersama Tribun Sumsel
 Media monitoring (Media online dan
Jumat/
5 media cetak seperi Sriwijaya Pos,
19 Juli 2019
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,

50
Kompas, Koran Jakarta, Tribun
Sumsel)
 Mengemas majalah kontak edisi Juni
2019 untuk distribusikan
 Evaluasi kegiatan

Mengetahui,
Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Imanuel Setya Budi H Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si


NIPP. 55913 NIP. 199208222018031001

51
KEGIATAN HARIAN
PESERTA KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)
ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNSRI

Nama : Dwi Ayu Yulia Sari


NIM : 07031281621056
Pembimbing Teknis : Imanuel Setya Budi H
NIP : 55913
Dosen Pembimbing KKK : Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si
Lokasi/instansi KKK : PT KAI (Persero) Divisi Regional 3 Palembang

Tanda
Tangan
NO Hari/Tanggal Rincian Kegiatan Pembimbing
Teknis
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Senin/ Kompas, Koran Jakarta, Tribun
1
22 Juli 2019 Sumsel)
 Talkshow bersama Momea
 Persiapan Acara Puncak Perayaan 1
Tahun LRT Sumsel di Opi Mall
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Selasa/
2 Kompas, Koran Jakarta, Tribun
23 Juli 2019
Sumsel)
 Acara Puncak Perayaan 1 Tahun LRT
Sumsel di Opi Mall

52
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Rabu/ Kompas, Koran Jakarta, Tribun
3
24 Juli 2019 Sumsel)
 Merekap Rancangan Keuangan
Anggaran (RKA)
 Belajar mengedit foto di Photoshop
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Kamis/
4 Kompas, Koran Jakarta, Tribun
25 Juli 2019
Sumsel)
 Merekap Rancangan Keuangan
Anggaran (RKA)
 Media monitoring (Media online dan
media cetak seperi Sriwijaya Pos,
Palembang Pos, Sumatera Ekspres,
Jumat/
5 Kompas, Koran Jakarta, Tribun
26 Juli 2019
Sumsel)
 Evaluasi Kegiatan

Mengetahui,
Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Imanuel Setya Budi H Oemar Madri Bafadhal, S.Ikom., M.Si


NIPP. 55913 NIP. 199208222018031001

FOTO KEGIATAN

53
Foto 1 Suasana Halal Bil Halal Pegawai LRT Sumatra Selatan (13/06)

Foto 2 Sosialisasi Kertalaya dan LRT di kawasan Gelora Sriwijaya Jakabaring


(16/06)

54
Foto 3 Pembukaan Sosialisasi Stock Opname Semester 1 Angkatan oleh DEVP
Divre III Palembang (17/06)

Foto 4 Pembukaan Diklap Refreshing Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA)


(19/06)

55
Foto 5 Pembuatan Vidio Promosi “Integrasi Antarmoda LRT” (19/06)

Foto 6 Kegiatan Verifikasi KA Perintis Kertalaya dan LRT Sumsel TW II Tahun


2019 (01/07)

56
Foto 7 Foto Bersama Diklap Refreshing Pemeriksaan Kerusakan Jembatan
Angkatan I Tahun 2019 (01/07)

Foto 8 Penyuluhan Keamanan dan Ketertiban Perjalanan KA saat Bakti


Sosial Pengobatan Gratis Rail Clinic (10/07)

57
Foto 9 Pembuatan Vidio Ulang Tahun EVP Divre III Palembang (26/06)

Foto 10 Sosialisasi bersama Trax FM dalam rangka perayaan 1 Tahun Bersama


LRT Sumsel (22/07)

58
Foto 11 Foto bersama pemenang lomba Caption and Photo Challenge dan
Menulis Artikel 1 Tahun Bersama LRT Sumsel (23/07)

Foto 12 Perpisahan kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi di Humasda PT Kereta


Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang (31/07)

59

Anda mungkin juga menyukai