Diajukan Oleh:
a. Penulis 1
NIM : 2005022053
Kelas : SI-5E
b. Penulis 2
NIM : 20050220
Kelas : SI-5E
Yang Menyatakan,
GIDION SOADUAN SEPTIAN PARDEDE MHD RIZKY SYAHPUTRA
NIM: 2005022053 NIM: 2005022057
Menyetujui:
Mengetahui:
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
berjudul “METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK GIRDER
PADA JEMBATAN SEI LEPAN PROYEK JALAN TOL RUAS BINJAI-
LANGSA SEKSI BINJAI-PANGKALAN BRANDAN PADA STA 55+257”
ini dapat penulis selesaikan tepat waktu.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
pada semester V. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun sebagai
pelengkap Praktik Kerja Lapangan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas
Binjai-Langsa.
10. Bapak/Ibu staff dan pekerja di Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas
Binjai-Langsa;
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik
isi maupun tata tulisnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian laporan ini disusun, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua pihak yang membaca, terutama yang berkecimpung didunia
pendidikan dalam bidang Teknik sipil.
Hormat Kami,
Penulis,
1.5 Sistematika
a. Bab I Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat dan
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
Bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan memuat tentang
ringkasan dari hasil pelaksanaan sedangkan saran memuat tentang masukan-
masukan yang sesuai dengan hasil pembahasan topik.
BAB II
Hutama Karya adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak dibidang jasa infrastruktur. Hutama Karya berdiri pada abad ke 20
dengan nama Hollandsche Beton Maatschappij. Pada awalnya Hutama Karya
adalah adalah perusahaan pengembangan infrastruktur milik Belanda, kemudian
pada tahun 1961 dinasionalisasikan oleh pemerintahan Indonesia berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI No.61/1961. Pada tanggal 29 Maret 1961 Hollandsche
Beton Maatschappi berganti nama menjadi PN Hutama Karya. Status perusahaan
Hutama Karya mengalami perubahan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.14
tahun 1971 dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Sekarang Hutama Karya telah memiliki beberapa anak perusahaan seperti Hutama
Karya Infrastruktur (HKI), HK Aston, HK Realtindo. Hutama Karya telah
menghasilkan beberapa karya seperti Jalan Tol Bali-Mandara di Bali, Jembatan
Semanggi, Jalan Tol akses Tanjung Priok, Jembatan Ampera Palembang, Jalan
layang Metro Manila Skyway di Filipina, dll.
Setiap Perusahaan maupun organisasi tentu memiliki visi dan misi. Seperti
halnya dengan Hutama Karya. Adapun visi dan misi Hutama Karya adalah
sebagai berikut:
Nomor : PBJT/FE.691/S.Perj.48/III/2020
Ø Agregat Max : 20 mm
Dalam suatu proyek, struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat
penting. Karena dalam proyek akan dijumpai berbagai pekerjaan yang sangat
kompleks, yang tentunya akan membutuhkan manajamen agar berbagai pekerjaan
kompleks tersebut bisa terselesaikan dengan baik dan lancar. Manajemen proyek
harus direncanakan dan dikonsep dengan matang dan baik termasuk struktur
organisasi yang termasuk di dalamnya.
Struktur organisasi dalam suatu proyek harus jelas. Karena dengan adanya
struktur organisasi yang jelas maka semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan
proyek tersebut akan mengetahui tugas dan wewenangnya masing-masing
sehingga dengan begitu akan terjalin kerjasama dan hubungan yang baik.
Tentunya hal ini akan berdampak pada pembangunan pekerjaan proyek tersebut,
dimana pekerjaan proyek tersebut akan bisa diselesaikan dengan lacar dan tepat
waktu.
Lampiran 2.1 Struktur Organisasi Proyek
Dalam suatu pekerjaan proyek, alat merupakan salah satu faktor penting
dalam keberhasilan proyek tersebut. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut yang
akan membantu pekerjaan manusia dalam menyelesaikan berbagai proyek, baik
itu proyek gedung atau proyek jalan tol.
Pada proyek pembangunan jalan tol Binjai-Langsa seksi Binjai-Stabat, salah satu
contoh pekerjaan yang adalah pekerjaan balok girder. Pada pekerjaan tersebut,
dibutuhkan beberapa alat seperti berikut:
1. Crane
Salah satu alat yang berperan penting dalam proses erection girder. Alat
ini berfungsi untuk mengangkat balok girder ke atas dudukan pirhead. Bukan
hanya itu, crane juga membantu mengangkat mal untuk pengecoran diafragma
girder.
Alat ini berfungsi sebagai alat yang memindahkan balok girder dari tempat
stressing menuju lokasi pirhead. Jarak antar lokasi tidak terlalu jauh. Multi
Axcel sendiri termasuk alat odc (over dimension cargo). Alat ini sanagat
mambantu dalam pekerjaan erection balok girder.
Dengan cara menaikkan balok girder ke atas multi excel dengan
menggunakan crane. Selanjutnya multi axel bergerak perlahan menuju
kearah dimana pirhead berada. Di bagian belakang dari trailer axel diberi
tambahan mesin diesel sebagai tambahan tenaga.
3. Trailer
Alat ini berfungsi sebagai alat pengangkutan dari tempat pembuatan balok
girder per segmen ke proyek jembatan. Alat ini mampu membawa 2 sampai 3
segmen balok girder. Alat ini dikatagorikan sebagai alat pengangkutan serbaguna.
Alat ini dioperasikan dengan 2 orang sepanjang perjalanan berlangsung.
Alat ini dipilih dikarenakan tenaga yang kuat untuk membawa segmen balok
girder yang berat per segmen mencapai 18 ton.
Alat ini berfungsi menekan dan menarik keluar kabel baja sehingga antar
segmen balok girder menyatu satu lain. Alat ini dioperasikan dengan 3 orang
sebagai teknisi. Bentuk alat ini buat seperti cincin yang menekan kabel baja.
5. Truck Mixer
Truck Mixer merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut
beton ready mix dari batching plant ke lokasi proyek. Selama 12 perjalanan truck
mixer akan mengaduk beton ready mix agar tidak mengendap, tidak mengeras dan
beton tetap homogen. Berfungsi untuk mengecor pirhead di lokasi prooyek.
Cara kerja truck mixer dimulai dengan memasukan material material
kering dan air kedalam drum yang memiliki sekat berbentuk spiral yang terbuat
dari baja, lalu dilakukan proses pencampuran beton dengan cara diaduk. Setelah
tiba pada lokasi maka drum ini akan diputar dengan searah jarum jam dengan
kecepatan putaran yang telah ditentukan supaya adukan beton keluar.
Gambar 2.5 Truck Mixer
6. Waterpass
Waterpass Waterpas adalah salah satu alat bantu yang digunakan dalam
pekerjaan pembuatan perkerasan kaku. Alat ini berfungsi untuk mengukur elevasi
dari balok girder dan diafragma girder.
7. Batching Plant
Batching Plant adalah alat yang berfungsi mencampur semen, air dan
agregat dalam jumlah yang banyak. Hasil dari produksi batching plant
disebut dengan beton ready mix atau beton pracetak. Penggunaan
batching plant dalam dunia konstruksi sangat menguntungkan. Hal ini
dikarenakan beton ready mix yang dihasilkan bisa dalam jumlah yang
besar dan kualitasnya pun terjamin. Adapun komponen batcing plant
adalah sebagai berikut:
c. Belt Conveyor adalah alat yang digunakan untuk menarik material pembuat
beton ready mix dari bin ke storage bin.
e. Storage Bin adalah alat yang digunakan untuk memisahkan agregat ke dalam
beberapa bagian.
2.4 Pembahasan