Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL, PENETRASI


ASPAL, EKSTRAKSI DAN SARINGAN

OLEH:

NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE


NIM : 2005022053
KELAS : SI - 5E
DOSEN PENGAMPU : WIRDATUN NAFIAH PUTRI, S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2022
LABORATORIUM UJI TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id

BAB IX
PEMERIKSAAN KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL
A. TUJUAN
Praktikum ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kelekatan agregat terhadap aspal.

B. REFRENSI

 Spesifikasi BINAMARGA 2018 Rev.2


 Revisi SNI 03-2439-1991

C. TEORI SINGKAT

Aspal merupakan material hasil penyaringan minyak mentah dan merupakan hasil industry
perminyakan. Aspal merupakan material untuk perekat yang berwarna coklat gelap sampai
hitam dengan unsur pokok yang paling dominan adalah bitumen
Daya lekat aspal terhadap aggregate dipengaruhi oleh sifat aggregate terhadap air. Granit dan
aggregate yang mengandung silica merupakan aggregate yang bersifat hydripilic, yaitu sifat
yang mudah menyerap air, hal ini mengakibatkan aggregate tersebut tidak mudah dilekati
aspal dan ikatan aggregate mudah lepas, dan sebaliknya seperti diriot tidak mudah menyerap
air. Berdasarkan SNI 03-2439-1991 bahwa kelekatan aggregate adalah 95%.
Yang dimaksud dengan kelekatan aggregate adalah presentase luas permukaan aggregate
yang terselimuti aspal terhadap keseluruhan permukaan

NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB IX HAL.

NIM : 2005022053 KELEKATAN TERHADAP ASPAL


LABORATORIUM UJI TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id

Berdasarkan AASHTO T-182 pemeriksaan agregat terhadap aspal diperoleh nilai kelekatan pada
kombinasi :
1. sebesar 100%
2. sebesar 99%
3. sebesar 96%
4. sebesar 97%

D. PERALATAN
• Timbangan
• Pan
• Oven
• Spatula
• Tabung gelas kimia
• Saringan ½” dan 3/8”
• Air suling

E. BAHAN
• Medium aggregate lolos ꝋ 9,5 mm tertahan ꝋ 6,3mm = ± 500 gr
NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB IX HAL.

NIM : 2005022053 KELEKATAN TERHADAP ASPAL

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id
F. PROSEDUR
a. Persiapan bahan uji yang sesuai dengan sesuai dengan lembar persiapan praktikum
laboratorium perkerasan.
b. Benda uji adalah Medium aggregate lolos ꝋ 9,5 mm tertahan ꝋ 6,3mm = ± 500 gr
c. Cuci dan masukkan kedalam oven sampai berat tetap
d. Timbang aggregate kering oven sebanyak ± 100 gr pada tempratur ruangan ke dalam
wadah
e. Tambahkan 5,5 gr aspal cair yang sudah dipanaskan terlebih dahulu
f. Aduk aspal dan aggregate sampai merata menggunakan spatula selama 2 menit
g. Masukkan campuran beserta wadah kedalam oven selama 2 jam pada tempratur 60ºC
h. Aduk Kembali campuran sampai keseluruhan permukaan aggregate terselimuti oleh
aspal
i. Pindahkan campuran ke wadah gelas isi 600mL. penuhi segera dengan air suling
sebanyak 400mL pada suhu ruangan
j. Rendam campuran selama 16 jam
k. Ambil selput aspal yang mengambang di permukaan air
l. Sinari contoh uji dengan bola lampu 75 W yang diposisikan mengurangi silau dari
permukaan air lalu amati

NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB IX HAL.

NIM : 2005022053 KELEKATAN TERHADAP ASPAL


LABORATORIUM UJI TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id

G. ANALISA DATA
NO Nama Pengamat Hasil Berat agregat kering oven =
1 Fany M 98%
Berat aspal =
2 Gidion S 98%
3 Jee Q 97,50%
4 M. Haidir 99%
5 M.Bintang 99%
6. Yolanda S 98%
Rata-rata 98,25%

K. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang dilakukan, ditarik kesimpulan bahwa kelekatan bahan dengan aspal
adalah baik. Rata-rata kelekatan agregat terhadap aspal secara visual dari enam orang pengamat =
98,25 %. Ini memenuhi spesifikasi Binamarga 2018 Rev.2 : kelekatan aspal terhadap agregat Min
95 %.

NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB IX HAL.

NIM : 2005022053 KELEKATAN TERHADAP ASPAL


LABORATORIUM UJI TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id

BAB XII

UJI PENETRASI ASPAL

A. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat kekerasan aspal yang dinyatakan dalam masuknya jarum
dengan beban tertentu pada suatu selang waktu tertentu dalam suhu ruangan. Tingkat
kekerasan ini disebut sebagai angka penetrasi dan dijadikan sebagai acuan untuk
klasifikasi aspal

B. REFERENSI
 Revisi SNI 06-2456-1991
 Spesifikasi BINAMARGA 2018 Rev.2

C. TEORI SINGKAT
Aspal merupakan material termoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan akan
membeku/mengental apabila didinginkan, namun demikian prinsip material tersebut
terhadap suhu prinipnya membentuk suatuspektrum/beragam tergantung komposisi unsur-
unsur penyusunnya

Dari sudut pandang rekayasa, ragam dari komposisi unsur aspal biasanya tidak ditinjau
lebih lanjut, untuk menggambarkan karakteristik ragam respon aspal tersebut dikenalkan
beberapa parameter, salah satunya adalan penetrasi. Nilai ini menggambarkan kekerasan
aspal pada suhu standar yaitu 25ºC, yang diambil dari pengkur kedalaman penetrasi jarum
standar (5 gr/100 gr) dalam rentang waktu standar (5 detik). Nilai penetrasi dinyatakan
sekurang kurangnya dari 3 bacaan
NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB XII HAL.

NIM : 2005022053 PENETRASI

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id
Nilai penetrasi dinyatakan sebagai rata rata sekurang kurangnya dari 3 pembacaan
Berdasarkan SNI 06 – 2456 – 1991 nilai penetrasi dinyatakan sebagai rata-rata sekurang-
kurangnya dari tiga pembacaan dengan ketentuan bahwa hasil pembacaan tidak melampaui
ketentuan dibawah ini :
Hasil
0 – 49 50 – 149 150 – 179 200
Penetrasi
Nilai
2 4 6 8
Toleransi

Nilai penetrasi diukur dinyatakan dalam nilai yang merupakan kelipatan 0,1 mm    nilai penetrasi
menentukan kekerasan aspal maikin tinggi nilai penetrasi makin lunak aspal tersebut begitu
sebaliknya.
Pembagian kekerasan dan kekenyalan aspal
   Aspal pen 40/50       : Bila jarum penetrasi benda pada range (40 – 59)
   Aspal pen 60/70       : Bila jarum penetrasi benda pada range (60 – 79)
   Aspal pen 85/100     : Bila jarum penetrasi benda pada range (85 – 100)
   Aspal pen 120/150   : Bila jarum penetrasi benda pada range (120 – 150)
   Aspal pen 200/300   : Bila jarum penetrasi benda pada range (200– 300)
Aspal yang penetrasinya rendah di guanaknauntk sarah panas dan lalulintas dengan  volume
tinggi, sedangkan aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin dan lalu
lintas rendah.
D. PERALATAN
 Penetrometer
 Cawan logam berbentuk silinder dengan dasar rata

NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB XII HAL.

NIM : 2005022053 PENETRASI


LABORATORIUM UJI TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id

 Cawan atau bak pereendam


 Jarum penetrasi
 Transfer dish
 Stopwatch
 Thermometer
E. BAHAN
a) Aspal sebanyak 100 gr yang bersih yang bebas dari air serta minyak ringan

F. PROSEDUR
a. Periksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik dan bersihkan jarum
penetrasi dengan toluene atau pelarut lain yang sesuai kemudian keringkan dengan lap
bersih dan pasangkan pada pemegang jarum.
b. letakkan cawan yang berisi benda uji yang direndam air pada alat penetrometer
c. pastikan kerataan posisi alat
d. turunkan jarum secara perlahan sampai jarum menyentuh permukaan benda uji
e. segera lepaskan pemegang jarum selama 5 detik dengan menggunakan stopwatch
f. atur posisi arloji parameter untuk mengukur nilai penetrasi dan bacalah angka penetrasi
yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk
g. lakukan paling sedikit 3 kali pengujian pada benda uji yang sama dengan ketentuan
jarak tiap titik pemeriksaan tidak kurang dari 10 mm dari dinding cawan dan tidak
kurang
h. bersihkan jarum penetrasi sebelum melakukan penujian selanjutnya

G. ANALISIS DATA

Penetrasi aspal adalah salah satu cara yang digunakan dalam pengelompokan aspal, yang
mana bila nilai penetrasi aspal besar maka aspal itu akan semakin lembek, sebaliknya
semakin kecil nilai penetrasi aspal, maka semakin rendah /keras. Dalam penggunaan
dilapangan. Nilai penetrasi ini disesuaikan dengan suhu lingkungan. Apakah suhunya
rendah atau tinggi dan nilai penetrasi berapa yang cocok digunakan untuk daerah tersebut.

NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB XII HAL.

NIM : 2005022053 PENETRASI


LABORATORIUM UJI TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id

H. PEMBAHASAN

I. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian kelompok kami, didapat rata-rata penetrasinya yaitu 102,2 dapat di
simpulkan bahwa aspal yang diuji hasil penetrasinya berada di dalam rentan 50 – 149 dimana
toleransinya 4. Karena aspal yang digunakan untuk aspal yaitu pen 60 – 70 , maka aspal tersebut
seharusnya berada di rentang tersebut, karena faktor suhu atau terdapat gelembung pada aspal
maka memungkinkan hasil data yang tidak sesuai.
Dimana aspal yang penetrasinya sedang,  cocok digunakan untuk daerah dengan cuaca
yang tidak terlalu panas maupun dingin serta bervolume lalu lintas sedang.
NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB XII HAL.

NIM : 2005022053 PENETRASI

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id

BAB XIX
EKSTRAKSI DAN SARINGAN
A. TUJUAN
Untuk mengetahui kadar aspal yang terdapat dalam campuran aspal yang
terdapat dalam campuran aspal yang dibuat (mix design) yang menggunakan
alat centrifuge dengan bensin sebagai pelarutnya

B. REFERENSI
AASHTO T 164-90
Spesifikasi BINAMARGA 2018 Rev.2

C. TEORI SINGKAT
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan
atau cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi juga merupakan proses
pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen
menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agen. Pemisahan
terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen-komponen
dalam campuran.
Komponen-komponen kimia yang terkandung didalam bahan organik seperti
yang terdapat didalam tumbuh-tumbuhan. Komponen tersebut dapat
diperoleh dengan metode ekstraksi dimana ekstraksi merupakan proses
pelarutan komponen kimia yang sering digunakan dalam senyawa organic
untuk melarutkan senyawa tersebut dengan menggunakan bensin sebagai
bahan pelarut
NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB XIX HAL.

NIM : 2005022053 EKSTRAKSI DAN SARINGAN

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id
C. PERALATAN
 Alat ekstraksi
 Kertas saring
 Timbangan
 Oven
 Cawan/wadah
D. BAHAN
 Bensin
 Sampel Campuran Aggregat dengan kadar Aspal 5,5%
E. PROSEDUR
 Panaskan sampel sampai merata
 Rendam sampel yang sudah dipanaskan dengan bensin biarkan
selama semalam
 Ambil sampel yang sudah direndam dengan bensin kemudian
masukkan sampek ke alat ekstraksi
 Ulangi Langkah diatas sampai Ektraksi sampel sampai 5 putaran

F. KESIMPULAN
Dari pengujian tersebut didapat kadar aspal sebesar 6,71 %, sedangkan Sampel
yang kami gunakan adalah campuran dengan kadar aspal optimum 5,5 %
membuktikan terdapat kesalahan dalam perhitungan atau pencampuran. Namun
gradasi hasil Analisa ayakan memenuhi spesifikasi Binamarga 2018 Rev.2 untuk
lapisa AC-WC.

NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB XIX HAL.

NIM : 2005022053 EKSTRAKSI DAN SARINGAN


LABORATORIUM UJI TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Medan-Indonesia
Tel. (061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436,
Fax. (061)8215845
http://www.polmed.ac.id e-mail : sipilpolmed@yahoo.co.id

NAMA : GIDION SEPTIAN SOADUON PARDEDE BAB XIX HAL.

NIM : 2005022053 EKSTRAKSI DAN SARINGAN

Anda mungkin juga menyukai