OLEH :
AGNES FRETTY SIHOTANG
2105022014
SI-5E
KELOMPOK 1
DOSEN PENGAMPU
EFRI DEBBY EKINOLA RITONGA, S.T., M.T.
B. REFERENSI
SNI 2456:2011 “Cara Uji Penetrasi Aspal”
C. DASAR TEORI
Penetrasi menunjukan keras tidaknya suatu aspal, semakin besar angka penetrasi,
maka akan semakin lembek aspal tersebut dan sebaliknya semakin kecil angka penetrasi
maka aspal tersebut akan semakin keras. Nilai penetrasi sangat di tentukan oleh suhu,
misalkan apabila akan dibuat suatu konstruksi yang kondisi lingkungannya bersuhu tinggi
maka sebaikya digunakan aspal dengan nilai penetrasi yang rendah, karena aspal yang
berpenetrasi rendah mempunyai sifat yang tidak terpengaruh oleh suhu dan lebih kaku.
2. Bahan
a) Aspal
b) Air Suling
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Tahap Persiapan
1. Cairkan Aspal menggunakan kompor dengan suhu tinggi hingga aspal benar benar
cair dan aduk aspal perlahan agar udara tidak masuk kedalam.
2. Setelah aspal cair, tuangkan kedalam tempat cawan dan diamkan hingga dingin dan
diamkan selama 1 sampai 1,5 jam pada suhu ruangan. Lalu rendam sampel kedalam
bak perendam yang berisikan air.
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
b. Tahap Pengujian
1. Panaskan contoh perlahan-lahan serta aduklah hingga cukup cair untuk dapat
dituangkan.
Ambil acuan = 65, maka lakukan pengujian sampe mendapatkan 5 nilai diatas 65 yaitu
66,67,68,69,70