OLEH :
AGNES FRETTY SIHOTANG
2105022014
SI-VE
KELOMPOK 1
DOSEN PENGAMPU
EFRI DEBBY EKINOLA RITONGA, S.T., M.T.
A. TUJUAN
Adapun tujuan dari pengujian analisa ayakan agregat diharapkan:
1. Mampu memahami dan menjelaskan prosedur pengujian analisa ayakan
agregat .
2. Mampu menggunakan peralatan sesuai standar pengujian.
3. Memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran agregat halus
dan kasar yang tertahan dan yang lolos pada saringan.
4. Mampu menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan modulus
kehalusan butiran.
5. Menetukan modulus kehalusan butiran.
B. REFERENSI
SNI-ASTM-C136-2012 Meteode Analisi Saringan Agregat Halus dan Kasar
ASTM-C136-06 Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregate
C. TEORI SINGKAT
Pengertian dari beberapa istilah pengujian analisa ayakan agregat adalah :
1 . Analisa saringan agregat ialah penentuan persentase berat butiran agregat yang
lolos dari 1 set saringan dan angka persentase digambarkan di grafik pembagian
butir.
2 . Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan atau
butiran halus yang memiliki kehalusan 2mm – 5mm.
3 . Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan atau
berupa batu pecah yang mempunyai ukuran butiran antara 5 - 40 mm.
4 . Gradasi agregat adalah gambaran yang memperlihatkan distribusi ukuran
butiran dari agregat.
5 . Modulus halus butir (MHB) adalah suatu indeks yang dipakai untuk
mengukur kehalusan atau kekerasan butir-butir agregat.
Modulus Kehalusan Butir =
Ketelitian =
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Dalam pengujian anlisa ayakan agreagat untuk menetukan ukuran butiran agregat
ditentukan dengan menyaring sejumlah agregat menggunakan saringan yang
disusun dengan lubang yang paling besar berada paling sampai yang terkecil. Pada
percobaan ini mengacu pada standar atau spesifikasi SNI ASTMC136-2012 sebagai
batas persentase pembagian butir pada agregat kasar dan agregat halus. Umumnya
agregat halus mempunyai Modulus halus butir (MHB) sekitar 1,50%– 3,8%. Sedangkan
modulus kehalusan yang disyaratkan untuk agregat kasar yaitu 5,50-8,50.
D. PERALATAN
No Alat Gambar No Alat Gambar
1 Timbangan Oven
Ayakan Spillter
2
(Saringan) Sampling
Sikat/
4 Talam
Brush
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
E. BAHAN
No Bahan Gambar Keterangan
1. Pasir Pasir ditimbang gram
dan di oven selama 24 jam
F. PROSEDUR KERJA
1.2 ANALISA AYAK AGREGAT HALUS
1.1 Analisa Ayakan Agregat Halus (Pasir)
a. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
b. Pertama-tama, ambil terlebih dahulu pasir dan masukkan ke dalam dalam
talam (wadah), lalu oven pada suhu 110 selama 24 jam
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
c. Ambil pasir yang telah dioven, kemudian masukkan ke dalam splliter
sampling untuk dijadikan sebagai sampel pengujian
f. Letakkan di atas mesin penggetar (sieve shaker), tutup dan eratkan saringan
agar dalam prosesnya tidak tumpah atau bergeser.
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
g. Hidupkanlah mesin sieve shaker tersebut, atur timernya sekitar 15 menit
hingga mesin benar-benar telah berhenti.
h. Setelah itu, keluarkan satu per satu pasir yang tertahan di setiap saringan.
i. Kemudian, timbanglah berat agregat (pasir) yang tertahan di setiap
masing-masing saringan.
j. Jika perlu bersihkan setiap saringan dengan bantuan kuas atau brush agar
setiap partikel benar-benar tidak tersisa di dalam saringan.
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
k. Catatlah hasil dari setiap saringan
l. Hitung presentase berat benda yang tertahan di atas masing-masing lubang
ayakan terhadap berat total.
f. Letakkan di atas mesin penggetar (sieve shaker), tutup dan eratkan saringan
agar dalam prosesnya tidak tumpah atau bergeser.
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
h. Setelah itu, keluarkan satu per satu agregat halus yang tertahan di setiap
saringan.
i. Kemudian, timbanglah berat agregat (pasir) yang tertahan di setiap
masing-masing saringan.
j. Jika perlu bersihkan setiap saringan dengan bantuan kuas atau brush agar
setiap partikel benar-benar tidak tersisa di dalam saringan.
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
b. Masukkan benda uji ke dalam dalam talam (wadah), lalu oven pada suhu
110 selama 24 jam
c. Keluarkan benda uji dari oven dan dinginkan selama 2 jam
d. Susun saringan mulai dari diameter terbesar hingga terkecil,kemudian
masukkan benda uji ke dalam saringan paling atas
f. Setelah itu, keluarkan satu per satu benda uji yang tertahan di setiap
saringan
g. Kemudian timbang benda uji yang tertahan di setiap saringan
b. Masukkan benda uji ke dalam dalam talam (wadah), lalu oven pada suhu
110 selama 24 jam
c. Keluarkan benda uji dari oven dan dinginkan selama 2 jam
d. Susun saringan mulai dari diameter terbesar hingga terkecil,kemudian
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
masukkan benda uji ke dalam saringan paling atas
f. Setelah itu, keluarkan satu per satu benda uji yang tertahan di setiap
saringan
g. Kemudian timbang benda uji yang tertahan di setiap saringan
Grafik
Zona Gradasi II
100
90
Persen Lolos Kumulatif (%)
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 4.75 9.5
Lubang Ayakan (mm)
Grafik
Zona Gradasi 1
100
90
Persen Lolos Kumulatif (%)
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 4.75 9.5
Lubang Ayakan (mm)
Grafik
20 mm
100
Persen Lolos Kumulatif (%)
90
80
70
60
50 Batas Atas
40
30 Batas
20 Bawah
10
0
9.52 12.7 19.1
Lubang Ayakan (mm)
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
4. Agregat sedang(MA)
Grafik
Agregat Sedang
100
90
80
% lolos kumlatif
70
60
50
40
30
20
10
0
0.075 0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 1.18 4.75 9.5 12.5 19.5
Saringan (mm)
Agregat Sedang