Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR


RAKHA BHAMAKERTI ISKANDAR (22160005)

YOSHIE SANDRICA NG (22190002)

STEVEN LIM (22190003)

VIDO CHANDRA (22190005)

BERNIKE ELINE (22190011)

ROBBY CAHYADI (22190010)

LABORATORIUM MATERIAL BANGUNAN

UNIVERSITAS AGUNG PODOMORO

2020
Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
III.1. Analisis Saringan Agregat Kasar .......................................................... 1
III.1.1. Tujuan ................................................................................................... 1
III.1.2. Peralatan dan Bahan.............................................................................. 1
III.1.3. Teori Dasar ........................................................................................... 1
III.1.4. Cara Kerja ............................................................................................. 2
III.1.5. Data Percobaan ..................................................................................... 3
III.1.6. Analisis dan Pembahasan...................................................................... 3
III.1.7. Kesimpulan dan Saran .......................................................................... 9

STEVEN LIM / 22190003 ii


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1.1. Sieve shaker ....................................................................................1
Gambar III.1.2. Agregat Kasar.................................................................................1
Gambar III.1.3 Timbangan .......................................................................................1
Gambar III.1.4. Saringan ..........................................................................................1
Gambar III.1.5. Oven ...............................................................................................1
Gambar III.1.6. Persentase Lolos Agregat Kasar.....................................................4
Gambar III.1.7. Grafik Gradasi Split Ukuran Maksimum 10mm ............................5
Gambar III.1.8. Grafik Gradasi Split Ukuran Maksimum 20mm ............................5
Gambar III.1.9. Grafik Gradasi Split Ukuran Maksimum 40mm ............................5
Gambar III.1.10. Grafik Gradasi No. 1 ....................................................................6
Gambar III.1.11. Grafik Gradasi No. 2 ....................................................................6
Gambar III.1.12. Grafik Gradasi No. 3 ....................................................................7
Gambar III.1.13. Grafik Gradasi No. 4 ....................................................................7
Gambar III.1.14. Grafik Gradasi No. 5 ....................................................................7
Gambar III.1.15. Grafik Gradasi No. 6 ....................................................................8
Gambar III.1.16. Grafik Gradasi No. 7 ....................................................................8
Gambar III.1.17. Grafik Gradasi No. 8 ....................................................................8

STEVEN LIM / 22190003 iii


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

DAFTAR TABEL
Tabel III.1.1. Data Hasil Percobaan .........................................................................3
Tabel III.1.2. Analisis Saringan Agregat Kasar .......................................................3

STEVEN LIM / 22190003 iv


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
BAB III
AGREGAT KASAR
III.1. Analisis Saringan Agregat Kasar
III.1.1. Tujuan
Mengetahui ukuran butiran dan gradasi agregat dari yang kasar
hingga yang halus serta untuk keperluan desain campuran beton.
III.1.2. Peralatan dan Bahan
1. Sieve shaker
2. Saringan 2½”;1½”;1”; ⅝”;⅜”; No.4
3. Pan dan cover
4. Timbangan
5. Oven
6. Agregat Kasar ± 500 gram

Gambar III.1.1. Gambar III.1.2 Agregat Kasar Gambar III.1.3.


Sieve shaker Saringan

Gambar III.1.4. Timbangan Gambar III.1.5. Oven

III.1.3. Teori Dasar


Analisis saringan agregat ialah penentuan persentase berat butiran
agtegat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka-angka
persentase digambarkan pada grafik pembagian butir. (SNI 03-1968-
1990, Metode Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus dan Agregat
Kasar)

STEVEN LIM / 22190003 1


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
Agregat adalah butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi
alami batu batuan atau juga berupa hasil mesin pemecah batu dengan
memecah batu alami. Agregat merupakan salah satu bahan pengisi
pada beton, oleh karena itu peranannya dalam campuran beton
sangtlah penting. Kandungan agregat dalam beton dapat mencapai
70% -75% dari volume beton. Agregat sangat berpengaruh pada sifat
sifat beton, sehingga pemilihan agregat merupakan bagian yang tak
boleh diabaikan. Agregat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu
agregat kasar dan agregat halus yang diperoleh secara alami atau
buatan. (Hariyono, 2016)
Dalam membuat beton normal ukuran agregat kasar yang
digunakan adalah antara 5 mm –40 mm (SNI 03-2834-2000). Sifat
agregat kasar mempengaruhi kekuatan akhir beton keras dan daya
tahannya terhadap disintegrasi beton, cuaca dan efek -efek perusak
lainnya. Agregat kasar ini harus bersih dari bahan-bahan organik dan
harus mempunyai ikatan yang baik dengan sel semen. (Hariyono,
2016)
Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1) timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji;
2) satu set saringan; 37,5 mm (3”); 63,5 mm (2½”); 50,8 mm (2”);
19,1 mm (¾”); 12,5 mm (½”); 9,5 mm (⅜”); No.4 (4.75 mm); No.8
(2,36 mm); No.16 (1,18 mm); No.30 (0,600 mm); No.50 (0,300
mm); No.100 (0,150 mm); No.200 (0,075 mm);
3) oven, yang dilengkapi den-an pengatur suhu untuk memanasi
sampai (110 + 5)°C;
4) alat pemisah contoh;
5) mesin pengguncang saringan;
6) talam-talam;
7) kuas, sikat kuningan, sendok, dan alat-alat lainnya
(SNI 03-1968-1990, Metode Pengujian Analisa Saringan Agregat
Halus dan Agregat Kasar)

III.1.4. Cara Kerja


1. Mengambil contoh agregat kasar sebanyak ± 1.000 gram.
2. Memasukkan contoh agregat ke dalam oven pada suhu 100°C ±
10°C selama 24 jam atau sampai berat agregatnya tetap.
3. Menimbang berat masing-masing saringan.
4. Menyusun saringan pada sieve shaker dengan susunan saringan
yang terbesar hingga yang terkecil lalu yang paling bawah adalah
pan.

STEVEN LIM / 22190003 2


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
5. Memasukkan agregat ke dalam saringan yang paling atas
kemudian ditutup dan diguncangkan selama 10 menit.
6. Membiarkan selama 5 menit untuk memberi kesempatan supaya
debu-debu mengendap.
7. Membuka saringan tersebut lalu timbang berat masing-masing
saringan beserta isinya.
8. Menghitung berat masing-masing agregat yang tertahan dalam
saringan.

III.1.5. Data Percobaan


Tabel III.1.1. Data Hasil Percobaan
Berat Contoh Kering = 480 gram
Nomor Saringan Berat Saringan Berat Saringan + Tertahan
(gram) (gram)
2½” 572 572
1½” 584 584
1” 560 560
⅝” 568 822
⅜” 484 676
No. 4 476 502
Pan 350 358
Catatan :
Berat Cawan = 286 gram
III.1.6. Analisis dan Pembahasan
Tabel III.1.2. Analisis Saringan Agregat Kasar
Kumulatif
No. Ukuran Berat Tertahan Berat Tertahan Persentase Persentase
Saringan Saringan (mm) (gr) (gr) Tertahan (%) Lolos (%)
2½” 63.50 0 0 0.00 100.00
1½” 38.10 0 0 0.00 100.00
1” 25.40 0 0 0.00 100.00
⅝” 15.88 254 254 52.92 47.08
⅜” 9.53 192 446 92.92 7.08
No. 4 4.75 26 472 98.33 1.67
Pan 8 480 100.00 0.00
Untuk menghitung hasil pengujian, digunakan rumus sebagai berikut :
Berat Tertahan = (berat saringan + tertahan) – (berat saringan) (III.1)
Ʃ berat tertahan = berat tertahan di saringan sebelumnya + berat tertahan di
saringan setelahnya (III.2)
Persentase lolos = Ʃ berat tertahan x 100% (III.3)
berat contoh kering

STEVEN LIM / 22190003 3


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
Persentase tertahan = 100% - persentase lolos (III.4)
Pengujian Analisa Saringan dilakukan di Laboratorium Manajemen
Rekayasa dan Konstruksi Universitas Agung Podomoro. Benda uji yang
digunakan adalah agregat kasar dengan ukuran saringan 2½”; 1½”; 1”; ⅝”; ⅜”;
dan No.4.
Contoh perhitungan untuk pada Tabel 1. Ukuran Saringan No.4 :
Berat Tertahan = 502 gram – 476 gram = 26 gram
Ʃ berat tertahan = 446 gram + 26 gram = 472 gram
Persentase lolos = 472 gram x 100% = 98.33%
480 gram
Persentase tertahan = 100% - 1.67%
Setelah menghitung persentase lolos kumulatif, maka hasil perhitungan
persentase lolos kumulatif dapat digambarkan pada grafik berikut :

Gambar III.1.6. Persentase Lolos Agregat Kasar.


Pada grafik terlihat bahwa persentase lolos agregat kasar memiliki gradasi
yang tidak merata, hal ini menunjukkan bahwa agregat kasar tidak memiliki
ukuran yang variatif. Agregat kasar cenderung memiliki ukuran kurang dari 25,40
mm dan mayoritas agregat memiliki ukuran 15.88 mm hingga 25,40 mm dengan
persentase 52,92% dari total agregat. Pada beberapa ukuran, agregat tidak
memiliki butir pada ayakan tertentu.
Hal ini menunjukkan bahwa jenis gradasi ini adalah jenis gradasi seragam
(uniformly-graded) dan juga gradasi senjang (gap-graded) karena agregat
memiliki gradasi dengan ukuran hampir sama dan tidak memiliki beberapa
ukuran. Cirinya grafik gradasi memiliki garis hampir vertikal dan memiliki garis
horizontal. Gradasi jenis ini mengandung sedikit agregat halus sehingga terdapat
banyak rongga/ruang kosong antar agregat. Agregat ini memiliki gradasi yang
kurang baik karena akan membuat banyak pori dan celah pada beton.

STEVEN LIM / 22190003 4


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

Gambar III.1.7. Grafik Gradasi Split Ukuran Maksimum 10mm (SNI 03-2834-2000).

Gambar III.1.8. Grafik Gradasi Split Ukuran Maksimum 20mm (SNI 03-2834-2000).

Gambar III.1.9. Grafik Gradasi Split Ukuran Maksimum 40mm (SNI 03-2834-2000).

STEVEN LIM / 22190003 5


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
Pada grafik terlihat bahwa agregat tidak memenuhi syarat gradasi menurut
SNI 03-2834-2000. Persentase lolos agregat kasar berada di luar garis gradasi
split pada agregat ukuran maksimum 10mm, 20mm, dan 40mm. Namun agregat
kasar memiliki titik dalam gradasi paling banyak pada gradasi split agregat ukuran
maksimum 40mm.

Gambar III.1.10. Grafik Gradasi No. 1 (ASTM C-33).

Gambar III.1.11. Grafik Gradasi No. 2 (ASTM C-33).

STEVEN LIM / 22190003 6


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

Gambar III.1.12. Grafik Gradasi No. 3 (ASTM C-33).

Gambar III.1.13. Grafik Gradasi No. 4 (ASTM C-33).

Gambar III.1.14. Grafik Gradasi No. 5 (ASTM C-33).

STEVEN LIM / 22190003 7


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

Gambar III.1.15. Grafik Gradasi No. 6 (ASTM C-33).

Gambar III.1.16. Grafik Gradasi No. 7 (ASTM C-33).

Gambar III.1.17. Grafik Gradasi No. 8 (ASTM C-33).

STEVEN LIM / 22190003 8


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
Pada grafik terlihat bahwa agregat tidak memenuhi syarat gradasi menurut
ASTM C-33. Persentase lolos agregat kasar berada di luar garis gradasi No. 1
hingga No. 8. Persentase lolos agregat kasar mendekati grafik gradasi No. 5 dan
No. 6.
III.1.7. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum analisis saringan agregat kasar yang telah
dilakukan didapatkan data bahwa persentase terbesar dengan nomor
saringan ⅝” sebesar 52,90% dan persentase terkecil dengan nomor
saringan 2½”; 1½”; dan 1” sebesar 0%. Dilihat dari persebaran dari jenis
gradasi agregat adalah jenis gradasi seragam (uniformly-graded) dan
gradasi senjang (gap-graded). Baik pada SNI 03-2834-2000 maupun
ASTM C-33 agregat kasar tidak memenuhi syarat daerah gradasi sehingga
dapat disimpulkan bahwa agregat kasar ini tidak memiliki mutu yang baik.
Untuk mendapatkan mutu yang lebih baik, diperlukan pencampuran
agregat agar mendapatkan daerah gradasi yang sesuai. Dengan analisa
saringan agregat maka dapat diketahui kualitas dari suatu agregat.
2. Saran
Saran untuk Mahasiswa
 Sebaiknya mahasiswa membaca sepenuhnya modul dan konsep
dari Analisis Saringan Agregat Kasar;
 Sebaiknya mahasiswa memahami konsep dari Agregat Kasar;
 Sebaiknya mahasiswa memahami langkah-langkah kerja agar pada
saat praktikum dapat berjalan lancar;
 Dalam pencatatan hasil penghitungan seharusnya ditambahkan
tingkat ketelitian dari alat.
Saran untuk Laboratorium
 Alat praktikum lebih baik disediakan lebih banyak karena jumlah
alat praktikum tidak sesuai rasio alat dengan mahasiswa;
 Cawan yang digunakan lebih baik menggunakan cawan yang tidak
memiliki penghambat pada sekitar mulut cawan, akibatnya ada
beberapa agregat yang tertahan di mulut cawan.
Saran untuk Laboran
 Pada saat praktikum sebaiknya mahasiswa dibimbing agar berpikir
secara kritis saat melakukan praktiku

STEVEN LIM / 22190003 9


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. (1990). Metode Pengujian Analisa Saringan
Agregat Halus dan Agregat Kasar, SNI 03-1968-1990. Kementrian
Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan PU
Badan Standarisasi Nasional. (2000). Tata cara pembuatan rencana campuran
beton normal, SNI 03-2834-2000. Kementerian Pekerjaan Umum, Badan
Penelitian dan Pengembangan PU.
Hariyono, B., Ariyanto, A.,& Syahrudin, A. (2016). PENGARUH PECAHAN
BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT
KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN,
110-194.
ASTM C33 / C33M-18, Standard Specification for Concrete Aggregates, ASTM
International, West Conshohocken, PA, 2018, www.astm.org

STEVEN LIM / 22190003


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
DOKUMENTASI

STEVEN LIM / 22190003

Anda mungkin juga menyukai