Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium Material Bangunan

Manajemen dan Rekayasa Konstruksi


Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

III.2. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar


III.2.1. Tujuan
Untuk mengetahui berat jenis agregat kasar dan kemampuannya
menyerap air
III.2.2. Peralatan dan Bahan
1. Dunagan Test Set
2. Saringan No.4
3. Oven
4. Cawan
5. Agregat Kasar 5 kg (tertahan saringan No. 4)

Gambar III.2.1. Gambar III.2.2. Saringan Gambar III.2.3. Oven


Dunagan Test Set No. 4

Gambar III.2.4. Cawan Gambar III.2.5. Agregat Kasar 5 kg

III.2.3. Teori Dasar


Agregat kasar adalah agregat yang ukuran butirannya lebih besar
dari 4,75 mm (Saringan No.4). Berat jenis dapat dinyatakan dengan berat
jenis curah kering, berat jenis curah pada kondisi jenuh kering permukaan
atau berat jenis semu. Berat jenis curah (jenuh kering permukaan) dan
penyerapan air berdasarkan pada kondisi setelah (24+4) jam direndam di
dalam air. Cara uji ini tidak ditujukan untuk digunakan pada pengujian
agregat ringan. (SNI 1969-2008, Cara uji berat jenis dan penyerapan air
agregat kasar)

STEVEN LIM / 22190003 1


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
Dalam pelaksanaannya berat jenis curah adalah suatu sifat yang
pada umumnya digunakan dalam menghitung volume yang ditempati oleh
agregat dalam berbagai campuran yang mengandung agregat termasuk
beton semen, beton aspal dan campuran lain yang diproporsikan atau
dianalisis berdasarkan volume absolut. Berat jenis curah yang ditentukan
dari kondisi jenuh kering permukaan digunakan apabila agregat dalam
keadaan basah yaitu pada kondisi penyerapannya sudah terpenuhi.
Sedangkan berat jenis curah yang ditentukan dari kondisi kering oven
digunakan untuk menghitung ketika agregat dalam keadaan kering atau
diasumsikan kering. Berat jenis semu (apparent) adalah kepadatan relatif
dari bahan padat yang membuat partikel pokok tidak termasuk ruang pori di
antara partikel tersebut dapat dimasuki oleh air. (SNI 1969-2008, Cara uji
berat jenis dan penyerapan air agregat kasar)
Angka penyerapan digunakan untuk menghitung perubahan berat
dari suatu agregat akibat air yang menyerap ke dalam pori di antara partikel
utama dibandingkan dengan pada saat kondisi kering, ketika agregat
tersebut dianggap telah cukup lama kontak dengan air sehingga air telah
menyerap penuh. Standar laboratorium untuk penyerapan akan diperoleh
setelah merendam agregat yang kering ke dalam air selama (24+4) jam.
Agregat yang diambil dari bawah muka air tanah akan memiliki penyerapan
yang lebih besar apabila digunakan, bila tidak dibiarkan mengering.
Sebaliknya, beberapa jenis agregat apabila digunakan mungkin saja
mengandung kadar air yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi
terendam selama (24+4) jam. Untuk agregat yang telah kontak dengan air
dan terdapat air bebas pada permukaan partikelnya, persentase air bebasnya
dapat ditentukan dengan mengurangi penyerapan dari kadar air total yang
ditentukan dengan cara uji AASHTO T 255. (SNI 1969-2008, Cara uji berat
jenis dan penyerapan air agregat kasar)
Penyerapan air Maksimum 3% (SII.0052-80, Mutu dan Cara Uji
Agregat Beton)
1. Agregat ringan
Agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat isi
sebesar 1100 kg/m3 atau kurang. (SNI 1969-2008, Cara uji berat jenis
dan penyerapan air agregat kasar)
2. Agregat halus
Pasir alam sebagai hasil disintegrasi ‘alami’ batuan atau pasir yang
dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar
4,75 mm (No. 4). (SNI 1969-2008, Cara uji berat jenis dan penyerapan air
agregat kasar)

STEVEN LIM / 22190003 2


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
3. Agregat kasar
Kerikil sebagai hasil disintegrasi ‘alami’ dari batuan atau berupa batu pecah
yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
antara 4,75 mm (No.4) sampai 40 mm (No. 1½ inch). (SNI 1969-2008, Cara
uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar)
4. Berat Jenis
Perbandingan antara berat dari satuan volume dari suatu material terhadap
berat air dengan volume yang sama pada temperatur yang ditentukan. Nilai-
nilainya adalah tanpa dimensi. (SNI 1969-2008, Cara uji berat jenis dan
penyerapan air agregat kasar)
5. Berat jenis curah kering
Perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk rongga
yang per impermeabel dan permeabel di dalam butir partikel, tetapi tidak
termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur tertentu
terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang
sama pada suatu temperatur tertentu. (SNI 1969-2008, Cara uji berat jenis
dan penyerapan air agregat kasar)
6. Berat jenis curah (jenuh kering permukaan)
Perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk berat air
yang terdapat di dalam rongga akibat perendaman selama (24±4) jam, tetapi
tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur
tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam
volume yang sama pada suatu tuhu temperatur tertentu. (SNI 1969-2008,
Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar)
7. Berat jenis semu (apparent)
Perbandingan antara berat dari satuan volume suatu bagian agregat yang
impermiabel pada suatu temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air
suling bebas gelembung dalam volume yang sama pada suatu temperatur
tertentu. (SNI 1969-2008, Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat
kasar)
8. Penyerapan air
Penambahan berat dari suatu agregat akibat air yang meresap ke dalam pori-
pori, tetapi belum termasuk air yang tertahan pada permukaan luar partikel,
dinyatakan sebagai persentase dari berat keringnya; agregat dikatakan
“kering” ketika telah dijaga pada suatu temperatur (110±5)°C dalam rentang
waktu yang cukup untuk menghilangkan seluruh kandungan air yang ada
(sampai beratnya tetap). (SNI 1969-2008, Cara uji berat jenis dan
penyerapan air agregat kasar)

STEVEN LIM / 22190003 3


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
III.2.4. Cara Kerja
1. Menyiapkan benda uji yang tertahan saringan No. 4 (± 5.000 gram)
2. Mencuci benda uji tersebut lalu mengeringkan dalam oven pada suhu 100°C
± 10° C selama 24 jam
3. Mendinginkan di dalam ruang terbuka hingga suhunya sama dengan suhu
ruangan lalu merendam dalam air selama 24 jam.
4. Membuang air rendamannya lalu meletakkan agregat di atas kain yang
menyerap air. Mengeringkan masing-masing agregat hingga diperoleh
keadaan jenuh kering permukaan (Saturated Surface Dry).
5. Menimbang agregat yang telah jenuh kering permukaan tersebut (A).
6. Memasukkan ke dalam keranjang dunagan kemudian mencelupkan ke
dalam container berisi air. Menggoyang-goyangkan keranjang tersebut di
dalam air untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang
terperangkap.
7. Menimbang berat agregat dalam air (B).
8. Mengeringkan agregat dalam oven selama 24 jam pada suhu 100°C ± 10°C.
Setelah didinginkan, menimbang berat keirngnya (C).
III.2.5. Data Percobaan
Tabel III.2.1. Data Hasil Percobaan
Berat jenis agregat kasar
Sampel Sampel
Ket Parameter 1 2
A Berat Sampel Kondisi SSD 4960 4960.3
B Berat Sampel Dalam Air 3060 3060.3
C Berat Cawan 290 290.3
D Berat cawan + sampel setelah di oven 5215.8 5216.1

III.2.6. Analisis dan Pembahasan


Tabel III.2.2. Data Hasil Perhitungan
Agregat Kasar
Pemeriksaan
I II
Berat Sampel Kondisi SSD 4960 4960.3
Berat Sampel dalam Air 3060 3060.3
Berat Cawan 290 290.3
Berat Cawan + Sampel setelah dioven 5215.8 5216.1
Berat Sampel setelah dioven 4925.8 4925.8
Berat Jenis Semu (Apparent Spesific Gravity) 2.640047 2.640472
Berat Jenis Semu rata-rata 2.640259444
Berat Jenis Kering (Bulk Spesific Gravity) 2.592526 2.592526
Berat Jenis Kering rata-rata 2.592526316

STEVEN LIM / 22190003 4


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456

Berat Jenis SSD 2.610526 2.610684


Berat Jenis SSD rata-rata 2.610605263
Penyerapan 0.6943% 0.7004%
Penyerapan rata-rata 0.6973%

Tabel di atas didapatkan melalui dengan contoh perhitungan sampel 1


seperti berikut :
Berat Sampel setelah dioven : 5215.8 - 290 = 4925.8
Berat Jenis Semu : 4925.8 / (4925.8 - 3060) = 2.640047
Berat Jenis Semu rata-rata : (2.640047 + 2.640472) / 2 = 2.640259444
Berat Jenis Kering : 4925.8 / (4960 – 3060) = 2.592526
Berat Jenis Kering rata-rata : (2.592526 + 2.592526) / 2 = 2.592526316
Berat Jenis SSD : 4960 / ( 4960 – 3060) = 2.610526
Berat Jenis SSD rata-rata : (2.610526 + 2.610684) / 2 = 2.610605263
Penyerapan : ((4960 – 4925.8)/4925.8)*100% = 0.6943%
Penyerapan rata-rata : (0.6943%+0.7004%) / 2 = 0.6973%
Dari hasil pengujian didapatkan berat jenis semu rata-rata 2.6403,
berat jenis kering rata-rata 2.5925, berat jenis SSD rata-rata 2.6106, dan
penyerapan air rata-rata 0.6973%.
Berat Jenis mengalami penurunan sangat drastis dari keadaan SSD
hingga kering oven, hal ini dikarenakan penurunan kadar air secara
sempurna hingga tidak lagi ada penyerapan air yang membuat massa agregat
turun akibat tidak adanya kandungan air di dalam agregat kasar.
Berat Jenis Semu juga mengalami penambahan berat dari keadaan
SSD, hal ini disebabkan gelembung udara dalam agregat hilang dan
digantikan posisinya oleh air. Sehingga berat udara yang hampir tidak
memiliki massa menjadi lebih berat karena diisi oleh air.
Menurut SII.0052-80 persentase penyerapan air rata-rata dari kedua
sampel menunjukkan bahwa agregat kasar dapat digunakan sebagai bahan
campuran beton karena memiliki penyerapan di bawah 3%, yakni 0.6973%.

III.2.7. Kesimpulan
Dari hasil praktikum percobaan penghitungan berat jenis dan
penyerapan air agregat kasar yang telah dilakukan didapatkan data bahwa
sampel agregat kasar telah memenuhi salah satu persyaratan untuk
digunakan sebagai salah satu bahan pencampuran beton sesuai SII.0052-80
dan diuji berdasarkan SNI 1969-2008.

STEVEN LIM / 22190003 5


Laboratorium Material Bangunan
Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
Universitas Agung Podomoro
 Central Park Mall, Lt.3 - Unit 112, Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28, Jakarta Barat 11470, Indonesia +62 21 292 00456
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. (2008). Cara uji berat jenis dan penyerapan air
agregat kasar, SNI 1969-2002. Kementrian Pekerjaan Umum, Badan
Penelitian dan Pengembangan PU
SII.0052-80. (1981). Mutu dan Cara Uji Agregat Beton.

STEVEN LIM / 22190003

Anda mungkin juga menyukai