Oleh :
1
LEMBAR PENEGSAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Oleh :
Kelompok:
1. AREI YOVANO 2211049
2. ROHAIDI RESKY 2211006
3. ALDOTRI NATAL 2211078
4. ALFATH LAUDA 2211062
5. FADLY MUHHAMAD 2211055
6. ADAM ZIZKI 2211003
7. BRIAN ADAM 2211050
8. GABRIEL WILLIAM 2211051
Dosen Pengampu,
2
LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Oleh :
Kelompok:
1. AREI YOVANO 2211049
2. ROHAIDI RESKY 2211006
3. ALDOTRI NATAL 2211078
4. ALFATH LAUDA 2211062
5. FADLY MUHHAMAD 2211055
6. ADAM ZIZKI 2211003
7. BRIAN ADAM 2211050
8. GABRIEL WILLIAM 2211051
Dosen Pengampu,
3
Daftar Isi
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTURSEMESTER GANJIL 2023/2024...........1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2..............................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
1.4 Flowchart Praktikum..............................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................................7
PROSES PERANCANGAN CETAKAN........................................................................................7
2.1 Mold Injection Molding.........................................................................................................7
2.2 Simplifikasi Produk Injection Molding.................................................................................7
Analisis Sudut Tajam...............................................................................................................8
Proses Simplikasi Produk.........................................................................................................8
2.3 Pengerjaan CAD Cetakan......................................................................................................9
2.4 Bentuk Akhir CAD Cetakan................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................11
ANALISIS.....................................................................................................................................11
3.1 Analisis Cetakan Produk......................................................................................................11
3.2 Analisis Simplifikasi Produk...............................................................................................11
3.3 Analisis CAD di Industri.....................................................................................................11
3.4 Analisis Kegunaan Cetakan Produk Injection Molding di Industri.....................................12
BAB IV..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
4.2 Saran................................................................................................................................13
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mesin injeksi molding ukuran kecil, tampak hopper, nozzle dan clamping unitError! Bookmark not
define
Gambar 2 Hasil Cetakan Pada Mangkuk...................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3 Cetakan Mangkuk Plastik.........................................................Error! Bookmark not defined.
5
DAFTAR TABEL
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
jenis dan kualitasnya yaitu sekitar Rp170.000,00 sampai dengan Rp250.000,00
per kilogram. Dalam proses ekstrusi tersebut temperatur pemanasannya harus
sesuai dengan material yang digunakan. Setiap bahan plastik memiliki temperatur
leleh yang berbeda-beda, jika temperatur yang digunakan tidak sesuai dengan
karakteristik bahan plastiknya maka akan menyebabkan kegagalan ekstrusi atau
bahkan kerusakan pada komponen-komponen mesin ekstruder. Karena banyak
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hasil produk sehingga parameter yang
berpengaruh pada proses ekstrusi plastik tersebut perlu dioptimasi untuk
mendapatkan hasil yangoptimal.
Herianto dkk, (2019) melakukan penelitian tentang optimasi parameter proses
dengan bahan PP yang didaur ulang. Penelitian ini menggunakan variasi
parameter pada temperatur ekstrusi 180°C, 190°C, 200°C, kecepatan penggulung
2 dan 4 RPM, kecepatan ekstrusi 40 dan 50 rpm. Menggunakan metode taguchi
L36 orthogonal array. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai variasi parameter
optimal pada proses ekstrusi dengan temperatur ekstrusi 200°C, kecepatan
penggulung 4 RPM, dan kecepatan ekstrusi 40 rpm. Menurut hasil ANOVA,
parameter yang mempunyai efek signifikan pada diameter filamen adalah
kecepatan penggulung dan temperatur ekstrusi dan ukuran diameter yang
dihasilkan adalah 1,66 mm.
Pada penelitian terdahulu dengan bahan butiran plastik acrylonitrile butadiene
styrene (ABS), polypropylene (PP), dan nylon 6 hasil ekstrusi berdasarkan
diameter filamen yang mendekati 1,75 mm adalah filamen PP dengan temperatur
barrel 190°C, temperatur stopper (nozzle) 210°C diameter rata-rata yang
didapatkan sebesar 1,64 mm kemudian pada ABS dengan temperatur barrel
170°C, stopper (nozzle) 190°C diameter rata-rata yang didapatkan sebesar 1,29
mm dan pada Nylon 6 dengan temperatur barrel 160°C dan stopper (nozzle)
180°C diameter rata- rata yang didapatkan sebesar 1,19mm.
Pada penelitian terdahulu, belum dilakukan optimasi parameter proses yang
digunakan, Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan optimasi parameter
8
yang digunakan menggunakan metode taguchi. Metode taguchi adalah pendekatan
terstruktur yang bertujuan untuk menentukan kombinasi input terbaik karena banyak
faktor variabel/input yang harus dipertimbangkan sehingga penggunaan metode Taguchi
sangat mempengaruhi dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi. Metode Taguchi
memili tiga karakteristik kualitas untuk menghitung Signal to Noise Ratio dalam
menentukan parameter optimal dan berpengaruh yaitu smalleris better, larger is better,
dan nominal is best. Penelitian ini menggunakan karakteristik kualitas nominal is best
yang berarti tertuju pada nilai tertentu sesuai dengan ukuran filamen yang dituju yaitu
1,75 mm. Diharapkan dengan menggunakan metode Taguchi pada penelitian ini dapat
diketahui parameter optimal yang digunakan dalam proses pembuatan filamen dengan
mesin ekstruder yang telah dibuat.
9
1.3 Tujuan
1
1.4 Flowchart Praktikum
START
3
Pengenalan
Software
Autodesk
END
Pembuatan
Model 3D
Mangkuk
Penambahan
Fitur dan Detail
Simulasi Revisi
dan dan
Analisis Perbaika
1
BAB II
PROSES PERANCANGAN CETAKAN
Mold injection molding adalah proses manufaktur yang digunakan untuk menghasilkan
produk plastik dalam jumlah besar. Proses ini melibatkan pencairan bahan plastik dalam
bentuk cairan yang kemudian disuntikkan ke dalam cetakan atau mold yang memiliki
bentuk yang diinginkan. Setelah bahan plastik mengeras di dalam cetakan, cetakan
dibuka dan produk plastik yang jadi dapat dikeluarkan.
Gambar 1: Mesin injeksi molding ukuran kecil, tampak hopper, nozzle dan clamping unit
1. Persiapan cetakan: Cetakan atau mold harus dipersiapkan terlebih dahulu. Ini
melibatkan desain cetakan, pemilihan bahan cetakan yang tepat, dan pembuatan
cetakan itu sendiri.
2. Pencairan bahan plastik: Bahan plastik yang sesuai dipanaskan hingga mencapai
suhu cair. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin injeksi yang memiliki
unit pemanas dan unit injeksi.
3. Injeksi bahan plastik: Bahan plastik yang cair kemudian disuntikkan ke dalam
cetakan dengan tekanan tinggi. Bahan plastik mengisi rongga cetakan dan
mengambil bentuk yang diinginkan.
Mold injection molding adalah metode yang efisien dan serbaguna untuk
memproduksi berbagai produk plastik, mulai dari mainan, komponen otomotif,
peralatan rumah tangga, hingga produk medis. Keuntungan dari proses ini termasuk
kecepatan produksi yang tinggi, akurasi yang baik, dan kemampuan untuk
menghasilkan produk dengan detail yang rumit.
4. Menggunakan bahan yang lebih sederhana: Memilih bahan yang lebih sederhana dan
mudah diproses dapat mengurangi kompleksitas produksi. Bahan dengan sifat aliran
yang baik dan waktu pengerasan yang cepat dapat mempercepat proses produksi.
5. Mengoptimalkan desain cetakan: Desain cetakan yang efisien dan optimal dapat
mempercepat proses produksi dan mengurangi biaya. Menggunakan cetakan dengan
jumlah rongga yang tepat, menghindari sudut tajam yang sulit diisi oleh bahan plastik,
1
dan mempertimbangkan sistem pendinginan yang efektif dapat meningkatkan efisiensi
produksi.
Mangkuk (bowl) biasanya berbentuk setengah bola atau setengah lingkaran, sehingga secara umum
tidak memiliki sudut tajam.
2. Tepian atau bibir mangkuk bisa sedikit melengkung keluar, tapi biasanya juga halus dan
bulbous, tidak memiliki sudut tajam.
3. Mangkuk seringkali agak lebar dan dangkal, tidak begitu dalam. Ini membuat
bentuknya makin membulat.
4. Bahkan jika ada sedikit variasi bentuk atau modelnya, mangkuk umumnya tetap tak
beraturan dan lengkung tanpa sudut tajam.
Jadi secara keseluruhan, mangkuk tidak dirancang dan tidak memiliki bagian sudut tajam dalam
bentuknya. Permukaan dan tepinya melengkung halus tanpa sudut.
1
Proses Simplikasi Produk
1. Identifikasi Kebutuhan
Identifikasi bahwa mangkuk hanya dibutuhkan sebagai wadah sederhana untuk menyajikan
makanan. Tidak dibutuhkan fungsi atau fitur lanjutan.
2. Desain Sederhana
Buat desain mangkuk polos yang hanya fokus pada penyajian makanan dengan bentuk
ergonomis. Hindari desain rumit atau berlebihan.
4. Evaluasi Produk
Pastikan produk akhir memenuhi standar keamanan dan masih berfungsi baik sesuai kebutuhan
penyajian makanan.
Pengerjaan CAD (Computer-Aided Design) cetakan dalam mold injection molding adalah
proses menggunakan perangkat lunak CAD untuk merancang cetakan yang akan digunakan
dalam proses produksi. Pengerjaan CAD cetakan melibatkan beberapa langkah, antara lain:
1. Analisis produk: Langkah pertama dalam pengerjaan CAD cetakan adalah menganalisis
produk yang akan diproduksi. Ini melibatkan memahami kebutuhan desain produk, fitur-fitur
yang diperlukan, dan persyaratan teknis lainnya.
2. Desain cetakan: Setelah analisis produk selesai, langkah berikutnya adalah merancang cetakan
yang sesuai. Desain cetakan melibatkan membuat rancangan 3D cetakan yang mencakup rongga
cetakan, inti cetakan, sistem pendinginan, sistem ejeksi, dan sistem injeksi. Perangkat lunak
CAD digunakan untuk membuat model 3D cetakan yang akurat dan detail.
3. Simulasi cetakan: Setelah desain cetakan selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan
simulasi cetakan menggunakan perangkat lunak khusus. Simulasi ini membantu memprediksi
aliran bahan plastik, pendinginan, dan deformasi cetakan selama proses injeksi. Dengan
melakukan simulasi, dapat diidentifikasi masalah potensial dan dilakukan perbaikan desain
sebelum produksi sebenarnya dimulai.
4. Pembuatan gambar cetakan: Setelah desain cetakan dan simulasi selesai, langkah berikutnya
adalah membuat gambar cetakan yang detail. Gambar cetakan ini mencakup gambar teknis yang
diperlukan untuk memproduksi cetakan, termasuk dimensi, toleransi, dan spesifikasi lainnya.
5. Pembuatan cetakan: Setelah gambar cetakan selesai, cetakan dapat diproduksi menggunakan
teknik manufaktur seperti pemotongan CNC (Computer Numerical Control) atau EDM
1
(Electrical Discharge Machining). Proses ini melibatkan mengubah desain cetakan menjadi
cetakan fisik yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Pengerjaan CAD cetakan sangat penting dalam mold injection molding karena memungkinkan
desain cetakan yang akurat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan produk. Dengan menggunakan
perangkat lunak CAD dan melakukan simulasi, dapat mengidentifikasi masalah potensial
sebelum produksi sebenarnya dimulai, menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan
perbaikandesain.
Berikut ini penjelasan bentuk final CAD design cetakan plastik produk mangkok:
Bentuk Cetakan
- Bentuk cetakan terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian atas (cavity) dan bagian
bawah (core).
- Bentuk rongga cetakan menyerupai setengah bagian produk mangkok baik pada
cavity maupun core.
- Dengan menyatukan cavity dan core, akan membentuk rongga 3D model mangkok lengkap.
Bagian Cavity
- Bentuk cavity menyerupai bagian luar mangkok.
- Bentuknya cekung ke dalam menyerupai sisi luarnya.
- Memiliki lubang inlet untuk memompa bahan plastik.
Bagian Core
- Bentuk core menyerupai sisi bagian dalam mangkok.
- Bentuknya cembung keluar menyerupai rupa dalam mangkok.
- Juga dilengkapi lubang gate dan runner sebagai saluran masuk bahan plastik.
Dengan desain tersebut, maka saat melakukan proses injeksi plastik ke dalam cetakan, bahan
plastik akan memadat mengisi rongga dan membentuk produk mangkok plastik saat
mendingin. Bentuknya klop dengan desain mangkok yang diinginkan.
1
BAB III
ANALISIS
Analisis cetakan produk adalah proses evaluasi dan penilaian terhadap desain
cetakan yang akan digunakan dalam mold injection molding. Tujuan dari analisis
cetakan produk adalah untuk memastikan bahwa cetakan dapat menghasilkan
produk plastik yang berkualitas dengan efisiensi produksi yang optimal. Beberapa
aspek yang dianalisis dalam analisis cetakan produk meliputi:
1. Keakuratan dimensi: Salah satu aspek penting dalam analisis cetakan produk
adalah memastikan bahwa dimensi produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan. Ini melibatkan memeriksa toleransi dimensi,
kehalusan permukaan, dan fitur-fitur lainnya untuk memastikan bahwa cetakan
dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Aliran bahan plastik: Analisis cetakan produk juga melibatkan evaluasi aliran
bahan plastik selama proses injeksi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
bahan plastik dapat mengisi cetakan dengan baik dan merata, menghindari
kekurangan atau kelebihan bahan plastik yang dapat mempengaruhi kualitas
produk.
1
5. Umur cetakan: Analisis cetakan produk juga melibatkan evaluasi umur cetakan,
yaitu berapa lama cetakan dapat digunakan sebelum perlu diganti atau diperbaiki.
Faktor-faktor seperti keausan, kekuatan, dan ketahanan cetakan dievaluasi untuk
memastikan bahwa cetakan dapat bertahan dalam jangka waktu yang diinginkan.
Analisis simplifikasi produk adalah proses evaluasi dan penilaian terhadap desain
produk untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang tidak diperlukan atau dapat
disederhanakan untuk memudahkan proses produksi dan mengurangi biaya produksi.
Beberapa aspek yang dianalisis dalam analisis simplifikasi produk meliputi:
1. Kompleksitas desain: Salah satu aspek penting dalam analisis simplifikasi produk
adalah memeriksa kompleksitas desain produk. Hal ini melibatkan evaluasi jumlah
komponen, fitur-fitur yang tidak diperlukan, dan toleransi dimensi yang ketat. Dengan
mengurangi kompleksitas desain, dapat memudahkan proses produksi dan
mengurangi biaya produksi.
1
3. Proses produksi: Analisis simplifikasi produk juga melibatkan evaluasi proses
produksi yang digunakan untuk membuat produk. Hal ini meliputi
mempertimbangkan teknik manufaktur yang lebih efisien dan mengurangi jumlah
langkah produksi yang diperlukan.
2. Analisis aliran fluida: Analisis CAD juga digunakan untuk memodelkan dan
menganalisis aliran fluida dalam desain produk. Ini penting dalam industri seperti
otomotif dan manufaktur di mana aliran fluida yang efisien dan optimal diperlukan.
1
Analisis ini membantu memastikan bahwa desain produk dapat mengalirkan fluida
dengan baik dan menghindari turbulensi atau kebocoran.
3. Analisis termal: Analisis CAD digunakan untuk memprediksi distribusi suhu dalam
desain produk. Ini penting dalam industri seperti elektronik dan manufaktur di mana
suhu yang tepat dan pengaturan panas yang efisien diperlukan. Analisis ini membantu
memastikan bahwa desain produk dapat mengelola suhu dengan baik dan mencegah
overheating atau kerusakan termal.
2
Gambar 3: cetakan mangkuk plastic
1. Produksi Massal: Cetakan produk injection molding digunakan secara luas dalam
industri untuk produksi massal. Proses injection molding memungkinkan produksi
cepat dan efisien dari komponen plastik dengan kualitas yang konsisten. Cetakan
dapat digunakan berulang kali untuk menghasilkan ribuan hingga jutaan produk
dengan biaya produksi yang relatif rendah.
2
awal untuk pembuatan cetakan mungkin tinggi, biaya per unit produk akan lebih
rendah dalam produksi massal. Selain itu, proses injection molding menggunakan
bahan plastik yang umumnya lebih murah daripada bahan lain seperti logam.
2
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dalam industri, analisis simplifikasi produk dan analisis kegunaan cetakan produk
injection molding memiliki peran yang penting dalam meningkatkan efisiensi
produksi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk. Analisis
simplifikasi produk membantu mengidentifikasi fitur-fitur yang tidak diperlukan atau
dapat disederhanakan dalam desain produk untuk memudahkan proses produksi dan
mengurangi biaya produksi. Sementara itu, analisis kegunaan cetakan produk
injection molding mempertimbangkan manfaat dan aplikasi cetakan dalam proses
produksi menggunakan teknik injection molding, seperti produksi massal, desain
yang kompleks, efisiensi produksi, biaya produksi yang rendah, dan konsistensi dan
kualitas produk.
4.2Saran
1. Pelajari dan pahami kebutuhan industri: Setiap industri memiliki kebutuhan dan
tantangan yang berbeda. Penting untuk memahami kebutuhan dan persyaratan industri
tertentu sebelum melakukan analisis CAD. Pelajari tren terkini, standar industri, dan
praktik terbaik yang relevan untuk memastikan bahwa analisis CAD yang dilakukan
sesuai dengan kebutuhan industri.
2. Gunakan perangkat lunak CAD yang tepat: Ada banyak perangkat lunak CAD yang
tersedia dengan fitur dan kemampuan yang berbeda. Pilihlah perangkat lunak CAD yang
2
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis Anda. Pastikan perangkat lunak tersebut
dapat melakukan analisis yang diperlukan, seperti analisis kekuatan struktural, analisis
aliran fluida, analisis termal, dan sebagainya.
4. Gunakan data yang akurat: Analisis CAD hanya akan seakurat data yang digunakan.
Pastikan data yang digunakan dalam analisis CAD adalah akurat dan valid. Ini termasuk
data geometri produk, data material, data beban dan tekanan, dan data lainnya yang
relevan. Penggunaan data yang tidak akurat dapat menghasilkan hasil analisis yang tidak
dapat diandalkan.
5. Evaluasi dan validasi hasil analisis: Setelah melakukan analisis CAD, penting untuk
mengevaluasi dan validasi hasil analisis. Bandingkan hasil analisis dengan spesifikasi
dan persyaratan yang ditetapkan untuk memastikan bahwa desain produk memenuhi
standar yang diinginkan. Jika diperlukan, lakukan pengujian fisik atau simulasi tambahan
untuk memvalidasi hasil analisis.
6. Terus tingkatkan dan perbarui pengetahuan: Teknologi dan metode analisis CAD terus
berkembang. Penting untuk terus meningkatkan dan memperbarui pengetahuan Anda
tentang analisis CAD dengan mengikuti perkembangan terbaru dalam industri. Ikuti
perkembangan perangkat lunak CAD, teknik analisis baru, dan tren industri untuk tetap
relevan dan efektif dalam melakukan analisis CAD.
Dengan mengikuti saran-saran ini, Anda dapat meningkatkan efektivitas dan akurasi
analisis CAD di industri dan mengoptimalkan desain produk serta proses produksi.