Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

SEMESTER GANJIL 2023/2024

“PERANCANGAN CETAKAN PRODUK PLASTIK”

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah praktikum proses manufaktur 3

Oleh :

1. AREI YOVANO 2211049


2. ROHAIDI RESKY 2211006
3. ALDOTRI NATAL 2211078
4. ALFATH LAUDA 2211062
5. FADLY MUHHAMAD 2211055
6. ADAM ZIZKI 2211003
7. BRIAN ADAM 2211050
8. GABRIEL WILLIAM 2211051

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BATAM
2023

1
LEMBAR PENEGSAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

Oleh :
Kelompok:
1. AREI YOVANO 2211049
2. ROHAIDI RESKY 2211006
3. ALDOTRI NATAL 2211078
4. ALFATH LAUDA 2211062
5. FADLY MUHHAMAD 2211055
6. ADAM ZIZKI 2211003
7. BRIAN ADAM 2211050
8. GABRIEL WILLIAM 2211051

Disetujui tanggal : ……………

Nilai Praktikum : ……………

Dosen Pengampu,

Razzan Muhammad Railis ST,MT

2
LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

Oleh :
Kelompok:
1. AREI YOVANO 2211049
2. ROHAIDI RESKY 2211006
3. ALDOTRI NATAL 2211078
4. ALFATH LAUDA 2211062
5. FADLY MUHHAMAD 2211055
6. ADAM ZIZKI 2211003
7. BRIAN ADAM 2211050
8. GABRIEL WILLIAM 2211051

Disetujui tanggal : ……………

Nilai Praktikum : ……………

Dosen Pengampu,

Razzan Muhammad Railis ST,MT

3
Daftar Isi
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTURSEMESTER GANJIL 2023/2024...........1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2..............................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
1.4 Flowchart Praktikum..............................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................................7
PROSES PERANCANGAN CETAKAN........................................................................................7
2.1 Mold Injection Molding.........................................................................................................7
2.2 Simplifikasi Produk Injection Molding.................................................................................7
Analisis Sudut Tajam...............................................................................................................8
Proses Simplikasi Produk.........................................................................................................8
2.3 Pengerjaan CAD Cetakan......................................................................................................9
2.4 Bentuk Akhir CAD Cetakan................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................11
ANALISIS.....................................................................................................................................11
3.1 Analisis Cetakan Produk......................................................................................................11
3.2 Analisis Simplifikasi Produk...............................................................................................11
3.3 Analisis CAD di Industri.....................................................................................................11
3.4 Analisis Kegunaan Cetakan Produk Injection Molding di Industri.....................................12
BAB IV..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
4.2 Saran................................................................................................................................13

4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mesin injeksi molding ukuran kecil, tampak hopper, nozzle dan clamping unitError! Bookmark not
define
Gambar 2 Hasil Cetakan Pada Mangkuk...................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3 Cetakan Mangkuk Plastik.........................................................Error! Bookmark not defined.

5
DAFTAR TABEL

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan plastik yang diproduksi untuk berbagai kegunaan seperti pada


bidang rumah tangga, pengemasan, otomotif, elektonik, kesehatan, olahraga dan
lain-lain. Sejak tahun 1950 terjadi peningkatan produksi plastik dan pada tahun
2018 telah mencapai hampir 360 juta ton (Plastics Europe, 2019). Banyaknya
penggunaan plastik di berbagai bidang di dunia telah banyak menggantikan peran
material logam dan kayu.
Perkembangan teknologi yang terus meningkat terutama pada bidang additive
manufacturing (AM) yang bahan utamanya plastik dan proses fabrikasi
menggunakan Fused Deposition Modelling (FDM) merupakan teknik pencetakan
yang telah dikembangkan dengan menggunakan printer tiga dimensi (3D).
Populernya penggunaan printer 3D karena kemampuan dan kemudahan untuk
membuat objek kompleks 3D dengan bahan plastik berbahan dasar polimer atau
disebut filament diekstrusi melalui nozzle yang dipanaskan kemudian dicetak
bertahap lapisan demi lapisan yang diolah menggunakan sistem Computer Aided
Design (CAD) sehingga menjadi satu produk utuh.
Mesin ekstruder merupakan alat yang digunakan untuk membuat filament
yang dapat dikustomisasi sendiri dan sesuai kebutuhan pengguna. Dengan prinsip
kerja mengubah bahan plastik atau plastik daur ulang berbentuk butiran plastik
menggunakan mesin ekstruder, butiran plastik dimasukkan ke dalam hopper
kemudian heater memanaskan barrel selanjutnya butiran plastik tersebut didorong
dengan screw hingga keluar melalui nozzle. Umumnya filament yang sering
digunakan pada mesin 3D printing berukuran 1,75 mm. Ukuran yang tidak sesuai
pada filamen dapat menyebabkan filamen tidak dapat bergerak menuju nozzle
atau bahkan hasil cetakan yang keluar melalui nozzle 3D printing tidak konsisten
sehingga tidak mendapatkan hasil yang baik. Filament yang merupakan bahan
utama tersebut memiliki rentang harga yang bervariasi di pasaran tergantung pada

7
jenis dan kualitasnya yaitu sekitar Rp170.000,00 sampai dengan Rp250.000,00
per kilogram. Dalam proses ekstrusi tersebut temperatur pemanasannya harus
sesuai dengan material yang digunakan. Setiap bahan plastik memiliki temperatur
leleh yang berbeda-beda, jika temperatur yang digunakan tidak sesuai dengan
karakteristik bahan plastiknya maka akan menyebabkan kegagalan ekstrusi atau
bahkan kerusakan pada komponen-komponen mesin ekstruder. Karena banyak
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hasil produk sehingga parameter yang
berpengaruh pada proses ekstrusi plastik tersebut perlu dioptimasi untuk
mendapatkan hasil yangoptimal.
Herianto dkk, (2019) melakukan penelitian tentang optimasi parameter proses
dengan bahan PP yang didaur ulang. Penelitian ini menggunakan variasi
parameter pada temperatur ekstrusi 180°C, 190°C, 200°C, kecepatan penggulung
2 dan 4 RPM, kecepatan ekstrusi 40 dan 50 rpm. Menggunakan metode taguchi
L36 orthogonal array. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai variasi parameter
optimal pada proses ekstrusi dengan temperatur ekstrusi 200°C, kecepatan
penggulung 4 RPM, dan kecepatan ekstrusi 40 rpm. Menurut hasil ANOVA,
parameter yang mempunyai efek signifikan pada diameter filamen adalah
kecepatan penggulung dan temperatur ekstrusi dan ukuran diameter yang
dihasilkan adalah 1,66 mm.
Pada penelitian terdahulu dengan bahan butiran plastik acrylonitrile butadiene
styrene (ABS), polypropylene (PP), dan nylon 6 hasil ekstrusi berdasarkan
diameter filamen yang mendekati 1,75 mm adalah filamen PP dengan temperatur
barrel 190°C, temperatur stopper (nozzle) 210°C diameter rata-rata yang
didapatkan sebesar 1,64 mm kemudian pada ABS dengan temperatur barrel
170°C, stopper (nozzle) 190°C diameter rata-rata yang didapatkan sebesar 1,29
mm dan pada Nylon 6 dengan temperatur barrel 160°C dan stopper (nozzle)
180°C diameter rata- rata yang didapatkan sebesar 1,19mm.
Pada penelitian terdahulu, belum dilakukan optimasi parameter proses yang
digunakan, Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan optimasi parameter

8
yang digunakan menggunakan metode taguchi. Metode taguchi adalah pendekatan
terstruktur yang bertujuan untuk menentukan kombinasi input terbaik karena banyak
faktor variabel/input yang harus dipertimbangkan sehingga penggunaan metode Taguchi
sangat mempengaruhi dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi. Metode Taguchi
memili tiga karakteristik kualitas untuk menghitung Signal to Noise Ratio dalam
menentukan parameter optimal dan berpengaruh yaitu smalleris better, larger is better,
dan nominal is best. Penelitian ini menggunakan karakteristik kualitas nominal is best
yang berarti tertuju pada nilai tertentu sesuai dengan ukuran filamen yang dituju yaitu
1,75 mm. Diharapkan dengan menggunakan metode Taguchi pada penelitian ini dapat
diketahui parameter optimal yang digunakan dalam proses pembuatan filamen dengan
mesin ekstruder yang telah dibuat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penerapan perancangan cetakan produk plastik berupa mangkuk plastik menggunakan


software Autodesk Inventor menimbulkan beberapa permasalahan yang perlu diidentifikasi.
Beberapa permasalahan utama yang menjadi fokus penelitian ini adalah:
1. Bagaimana langkah-langkah perancangan cetakan mangkuk plastik
dengan menggunakan Autodesk Inventor?
2. Apa saja potensi kesulitan atau hambatan yang mungkin dihadapi dalam
proses perancangan cetakan produk plastik menggunakan software tersebut?
3. Bagaimana simulasi dan analisis kekuatan desain mangkuk plastik dapat
dilakukan secara efektif dengan memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh
Autodesk Inventor?
4. Apakah penggunaan software Inventor dalam perancangan cetakan produk
plastik dapat menghasilkan efisiensi waktu dan biaya dalam tahap produksi?

9
1.3 Tujuan

Pada Praktikum ini bertujuan untuk :


1. Optimalisasi Proses Perancangan:
 Meningkatkan pemahaman terhadap langkah-langkah perancangan cetakan
produk plastik, khususnya mangkuk plastik, menggunakan software Autodesk
Inventor.
 Menentukan parameter desain yang optimal untuk mencapai kekuatan,
stabilitas, dan keindahan pada produk plastik.
2. Efisiensi dan Presisi:
 Meningkatkan efisiensi waktu dan biaya dalam proses perancangan dan
produksi mangkuk plastik.
 Memastikan presisi dan akurasi dalam pembuatan prototipe virtual sehingga
dapat mengurangi jumlah uji coba fisik yang diperlukan.
3. Penggunaan Teknologi CAD:
 Memanfaatkan teknologi CAD dalam merancang cetakan produk plastik untuk
meningkatkan kemampuan perancang dan meminimalkan potensi kesalahan
desain.
4. Simulasi dan Analisis:
 Menerapkan simulasi dan analisis kekuatan desain mangkuk plastik secara
digital sebelum masuk ke tahap produksi, untuk memastikan kualitas dan
keamanan produk.
5. Penerapan Software Inventor:
 Mengaplikasikan secara optimal fitur-fitur yang disediakan oleh Autodesk
Inventor dalam perancangan cetakan produk plastik.
 Menggunakan software sebagai alat bantu untuk meningkatkan kreativitas dan
inovasi dalam desain produk plastik.

1
1.4 Flowchart Praktikum

START
3

Pemahaman Kebutuhan dan Spesifikasi Produk

Pengenalan
Software
Autodesk

END
Pembuatan
Model 3D
Mangkuk

Implementasi dan Produksi Massal

Penambahan
Fitur dan Detail

Simulasi Revisi
dan dan
Analisis Perbaika

Pengoptimala Pembuatan Uji Coba


n Desain Cetakan dan
Validasi

1
BAB II
PROSES PERANCANGAN CETAKAN

2.1 Mold Injection Molding

Mold injection molding adalah proses manufaktur yang digunakan untuk menghasilkan
produk plastik dalam jumlah besar. Proses ini melibatkan pencairan bahan plastik dalam
bentuk cairan yang kemudian disuntikkan ke dalam cetakan atau mold yang memiliki
bentuk yang diinginkan. Setelah bahan plastik mengeras di dalam cetakan, cetakan
dibuka dan produk plastik yang jadi dapat dikeluarkan.

Gambar 1: Mesin injeksi molding ukuran kecil, tampak hopper, nozzle dan clamping unit

Proses mold injection molding biasanya melibatkan beberapa langkah, termasuk:

1. Persiapan cetakan: Cetakan atau mold harus dipersiapkan terlebih dahulu. Ini
melibatkan desain cetakan, pemilihan bahan cetakan yang tepat, dan pembuatan
cetakan itu sendiri.

2. Pencairan bahan plastik: Bahan plastik yang sesuai dipanaskan hingga mencapai
suhu cair. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin injeksi yang memiliki
unit pemanas dan unit injeksi.

3. Injeksi bahan plastik: Bahan plastik yang cair kemudian disuntikkan ke dalam
cetakan dengan tekanan tinggi. Bahan plastik mengisi rongga cetakan dan
mengambil bentuk yang diinginkan.

4. Pendinginan dan pengerasan: Setelah bahan plastik mengisi cetakan, proses


pendinginan dimulai. Bahan plastik akan mengeras saat suhu turun. Waktu
1
pendinginan dapat bervariasi tergantung pada jenis bahan plastik yang
5. Pembukaan cetakan: Setelah bahan plastik mengeras, cetakan dibuka dan produk
plastik yang jadi dapat dikeluarkan. Produk plastik kemudian dapat diperiksa,
dipoles, atau diberi finishing tambahan sesuai kebutuhan.

Mold injection molding adalah metode yang efisien dan serbaguna untuk
memproduksi berbagai produk plastik, mulai dari mainan, komponen otomotif,
peralatan rumah tangga, hingga produk medis. Keuntungan dari proses ini termasuk
kecepatan produksi yang tinggi, akurasi yang baik, dan kemampuan untuk
menghasilkan produk dengan detail yang rumit.

2.2 Simplifikasi Produk Injection Molding

Simplifikasi produk dalam mold injection molding adalah proses mengurangi


kompleksitas desain produk untuk memudahkan proses produksi dan mengurangi biaya
produksi. Simplifikasi produk dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Mengurangi jumlah komponen: Dalam desain produk, mengurangi jumlah komponen


yang diperlukan dapat mengurangi kompleksitas perakitan dan waktu produksi. Dengan
menggabungkan beberapa komponen menjadi satu komponen yang lebih kompleks,
dapat mengurangi jumlah langkah produksi dan mempercepat waktu siklus produksi.

2. Menghilangkan fitur yang tidak diperlukan: Mengidentifikasi fitur-fitur yang tidak


penting atau tidak memberikan nilai tambah pada produk dapat membantu
menyederhanakan desain. Dengan menghilangkan fitur-fitur ini, dapat mengurangi
waktu dan biaya produksi.

3. Mengurangi toleransi dimensi: Mengurangi toleransi dimensi pada desain produk


dapat memudahkan proses produksi dan mengurangi biaya. Toleransi yang ketat
membutuhkan peralatan dan proses produksi yang lebih rumit, sementara toleransi yang
lebih longgar dapat mengurangi biaya produksi.

4. Menggunakan bahan yang lebih sederhana: Memilih bahan yang lebih sederhana dan
mudah diproses dapat mengurangi kompleksitas produksi. Bahan dengan sifat aliran
yang baik dan waktu pengerasan yang cepat dapat mempercepat proses produksi.

5. Mengoptimalkan desain cetakan: Desain cetakan yang efisien dan optimal dapat
mempercepat proses produksi dan mengurangi biaya. Menggunakan cetakan dengan
jumlah rongga yang tepat, menghindari sudut tajam yang sulit diisi oleh bahan plastik,
1
dan mempertimbangkan sistem pendinginan yang efektif dapat meningkatkan efisiensi
produksi.

Simplifikasi produk dalam mold injection molding dapat membantu meningkatkan


efisiensi produksi, mengurangi biaya produksi, dan mempercepat waktu siklus
produksi. Namun, perlu diingat bahwa simplifikasi produk harus dilakukan dengan
hati-hati untuk memastikan bahwa kualitas dan fungsi produk tetap terjaga.

Analisis Sudut Tajam

Gambar 2. Hasil cetakan pada mangkok

Mangkuk (bowl) biasanya berbentuk setengah bola atau setengah lingkaran, sehingga secara umum
tidak memiliki sudut tajam.

Beberapa hal tentang sudut dan bentuk mangkuk:

1. Mangkuk memiliki permukaan melengkung yang halus, tanpa sudut tajam.


Bentuknya membulat menyerupai setengah lingkaran atau setengah bola.

2. Tepian atau bibir mangkuk bisa sedikit melengkung keluar, tapi biasanya juga halus dan
bulbous, tidak memiliki sudut tajam.

3. Mangkuk seringkali agak lebar dan dangkal, tidak begitu dalam. Ini membuat
bentuknya makin membulat.

4. Bahkan jika ada sedikit variasi bentuk atau modelnya, mangkuk umumnya tetap tak
beraturan dan lengkung tanpa sudut tajam.

Jadi secara keseluruhan, mangkuk tidak dirancang dan tidak memiliki bagian sudut tajam dalam
bentuknya. Permukaan dan tepinya melengkung halus tanpa sudut.

1
Proses Simplikasi Produk

Berikut ini adalah proses simplifikasi produk pada pembuatan mangkuk:

1. Identifikasi Kebutuhan
Identifikasi bahwa mangkuk hanya dibutuhkan sebagai wadah sederhana untuk menyajikan
makanan. Tidak dibutuhkan fungsi atau fitur lanjutan.

2. Desain Sederhana
Buat desain mangkuk polos yang hanya fokus pada penyajian makanan dengan bentuk
ergonomis. Hindari desain rumit atau berlebihan.

3. Pilih Bahan Baku Sederhana


Pilih bahan baku yang mudah didapat dan ramah lingkungan, seperti tanah liat, logam,
bamboo, atau plastik daur ulang. Hindari bahan yang langka atau mahal.

4. Evaluasi Produk
Pastikan produk akhir memenuhi standar keamanan dan masih berfungsi baik sesuai kebutuhan
penyajian makanan.

Dengan menyederhanakan proses-proses tersebut, biaya dan kompleksitas produksi mangkuk


bisa dikurangi.

2.3 Pengerjaan CAD Cetakan

Pengerjaan CAD (Computer-Aided Design) cetakan dalam mold injection molding adalah
proses menggunakan perangkat lunak CAD untuk merancang cetakan yang akan digunakan
dalam proses produksi. Pengerjaan CAD cetakan melibatkan beberapa langkah, antara lain:

1. Analisis produk: Langkah pertama dalam pengerjaan CAD cetakan adalah menganalisis
produk yang akan diproduksi. Ini melibatkan memahami kebutuhan desain produk, fitur-fitur
yang diperlukan, dan persyaratan teknis lainnya.

2. Desain cetakan: Setelah analisis produk selesai, langkah berikutnya adalah merancang cetakan
yang sesuai. Desain cetakan melibatkan membuat rancangan 3D cetakan yang mencakup rongga
cetakan, inti cetakan, sistem pendinginan, sistem ejeksi, dan sistem injeksi. Perangkat lunak
CAD digunakan untuk membuat model 3D cetakan yang akurat dan detail.

3. Simulasi cetakan: Setelah desain cetakan selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan
simulasi cetakan menggunakan perangkat lunak khusus. Simulasi ini membantu memprediksi
aliran bahan plastik, pendinginan, dan deformasi cetakan selama proses injeksi. Dengan
melakukan simulasi, dapat diidentifikasi masalah potensial dan dilakukan perbaikan desain
sebelum produksi sebenarnya dimulai.

4. Pembuatan gambar cetakan: Setelah desain cetakan dan simulasi selesai, langkah berikutnya
adalah membuat gambar cetakan yang detail. Gambar cetakan ini mencakup gambar teknis yang
diperlukan untuk memproduksi cetakan, termasuk dimensi, toleransi, dan spesifikasi lainnya.

5. Pembuatan cetakan: Setelah gambar cetakan selesai, cetakan dapat diproduksi menggunakan
teknik manufaktur seperti pemotongan CNC (Computer Numerical Control) atau EDM
1
(Electrical Discharge Machining). Proses ini melibatkan mengubah desain cetakan menjadi
cetakan fisik yang dapat digunakan dalam proses produksi.

Pengerjaan CAD cetakan sangat penting dalam mold injection molding karena memungkinkan
desain cetakan yang akurat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan produk. Dengan menggunakan
perangkat lunak CAD dan melakukan simulasi, dapat mengidentifikasi masalah potensial
sebelum produksi sebenarnya dimulai, menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan
perbaikandesain.

2.4 Bentuk Akhir CAD Cetakan

Berikut ini penjelasan bentuk final CAD design cetakan plastik produk mangkok:

 Bentuk Cetakan
- Bentuk cetakan terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian atas (cavity) dan bagian
bawah (core).
- Bentuk rongga cetakan menyerupai setengah bagian produk mangkok baik pada
cavity maupun core.
- Dengan menyatukan cavity dan core, akan membentuk rongga 3D model mangkok lengkap.

 Bagian Cavity
- Bentuk cavity menyerupai bagian luar mangkok.
- Bentuknya cekung ke dalam menyerupai sisi luarnya.
- Memiliki lubang inlet untuk memompa bahan plastik.

 Bagian Core
- Bentuk core menyerupai sisi bagian dalam mangkok.
- Bentuknya cembung keluar menyerupai rupa dalam mangkok.
- Juga dilengkapi lubang gate dan runner sebagai saluran masuk bahan plastik.

Dengan desain tersebut, maka saat melakukan proses injeksi plastik ke dalam cetakan, bahan
plastik akan memadat mengisi rongga dan membentuk produk mangkok plastik saat
mendingin. Bentuknya klop dengan desain mangkok yang diinginkan.

1
BAB III
ANALISIS

3.1 Analisis Cetakan Produk

Analisis cetakan produk adalah proses evaluasi dan penilaian terhadap desain
cetakan yang akan digunakan dalam mold injection molding. Tujuan dari analisis
cetakan produk adalah untuk memastikan bahwa cetakan dapat menghasilkan
produk plastik yang berkualitas dengan efisiensi produksi yang optimal. Beberapa
aspek yang dianalisis dalam analisis cetakan produk meliputi:

1. Keakuratan dimensi: Salah satu aspek penting dalam analisis cetakan produk
adalah memastikan bahwa dimensi produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan. Ini melibatkan memeriksa toleransi dimensi,
kehalusan permukaan, dan fitur-fitur lainnya untuk memastikan bahwa cetakan
dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Aliran bahan plastik: Analisis cetakan produk juga melibatkan evaluasi aliran
bahan plastik selama proses injeksi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
bahan plastik dapat mengisi cetakan dengan baik dan merata, menghindari
kekurangan atau kelebihan bahan plastik yang dapat mempengaruhi kualitas
produk.

3. Sistem pendinginan: Sistem pendinginan dalam cetakan memiliki peran


penting dalam mengatur suhu cetakan dan mendinginkan produk plastik yang
baru terbentuk. Analisis cetakan produk melibatkan evaluasi efektivitas sistem
pendinginan untuk memastikan bahwa suhu dapat diatur dengan baik dan
produk dapat mengeras dengan cepat dan merata.

4. Sistem ejeksi: Sistem ejeksi dalam cetakan digunakan untuk mengeluarkan


produk plastik yang jadi dari cetakan setelah proses injeksi selesai. Analisis
cetakan produk melibatkan evaluasi sistem ejeksi untuk memastikan bahwa
produk dapat dikeluarkan dengan mudah dan tanpa kerusakan.

1
5. Umur cetakan: Analisis cetakan produk juga melibatkan evaluasi umur cetakan,
yaitu berapa lama cetakan dapat digunakan sebelum perlu diganti atau diperbaiki.
Faktor-faktor seperti keausan, kekuatan, dan ketahanan cetakan dievaluasi untuk
memastikan bahwa cetakan dapat bertahan dalam jangka waktu yang diinginkan.

Melalui analisis cetakan produk, dapat diidentifikasi masalah potensial dalam


desain cetakan dan dilakukan perbaikan sebelum produksi sebenarnya dimulai.
Hal ini membantu mengurangi risiko cacat produk, meningkatkan efisiensi
produksi, dan mengoptimalkan kualitas produk yang dihasilkan.

3.2 Analisis Simplifikasi Produk

Analisis simplifikasi produk adalah proses evaluasi dan penilaian terhadap desain
produk untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang tidak diperlukan atau dapat
disederhanakan untuk memudahkan proses produksi dan mengurangi biaya produksi.
Beberapa aspek yang dianalisis dalam analisis simplifikasi produk meliputi:

1. Kompleksitas desain: Salah satu aspek penting dalam analisis simplifikasi produk
adalah memeriksa kompleksitas desain produk. Hal ini melibatkan evaluasi jumlah
komponen, fitur-fitur yang tidak diperlukan, dan toleransi dimensi yang ketat. Dengan
mengurangi kompleksitas desain, dapat memudahkan proses produksi dan
mengurangi biaya produksi.

2. Bahan: Analisis simplifikasi produk juga melibatkan evaluasi bahan yang


digunakan dalam produk. Hal ini meliputi memilih bahan yang lebih sederhana dan
mudah diproses, serta mempertimbangkan sifat aliran bahan dan waktu pengerasan
yang cepat untuk mempercepat proses produksi.

1
3. Proses produksi: Analisis simplifikasi produk juga melibatkan evaluasi proses
produksi yang digunakan untuk membuat produk. Hal ini meliputi
mempertimbangkan teknik manufaktur yang lebih efisien dan mengurangi jumlah
langkah produksi yang diperlukan.

4. Biaya produksi: Analisis simplifikasi produk juga melibatkan evaluasi biaya


produksi yang terkait dengan desain produk. Hal ini meliputi mempertimbangkan
biaya bahan, biaya produksi, dan biaya peralatan yang diperlukan untuk membuat
produk.

Melalui analisis simplifikasi produk, dapat diidentifikasi fitur-fitur yang tidak


diperlukan atau dapat disederhanakan dalam desain produk untuk memudahkan
proses produksi dan mengurangi biaya produksi. Hal ini membantu meningkatkan
efisiensi produksi, mengurangi biaya produksi, dan mempercepat waktu siklus
produksi. Namun, perlu diingat bahwa simplifikasi produk harus dilakukan dengan
hati-hati untuk memastikan bahwa kualitas dan fungsi produk tetap terjaga.

3.3 Analisis CAD di Industri

Analisis CAD (Computer-Aided Design) adalah proses penggunaan perangkat lunak


CAD untuk menganalisis dan mengevaluasi desain produk dalam industri. Analisis
CAD digunakan untuk memahami dan memprediksi kinerja, kekuatan, keandalan, dan
karakteristik lainnya dari desain produk sebelum produksi fisik dilakukan. Beberapa
aplikasi analisis CAD dalam industri meliputi:

1. Analisis kekuatan struktural: Analisis CAD digunakan untuk memprediksi


kekuatan dan keandalan struktural produk. Ini melibatkan simulasi beban dan tekanan
yang diterapkan pada desain produk untuk memastikan bahwa produk dapat menahan
beban yang diinginkan tanpa kegagalan struktural.

2. Analisis aliran fluida: Analisis CAD juga digunakan untuk memodelkan dan
menganalisis aliran fluida dalam desain produk. Ini penting dalam industri seperti
otomotif dan manufaktur di mana aliran fluida yang efisien dan optimal diperlukan.

1
Analisis ini membantu memastikan bahwa desain produk dapat mengalirkan fluida
dengan baik dan menghindari turbulensi atau kebocoran.

3. Analisis termal: Analisis CAD digunakan untuk memprediksi distribusi suhu dalam
desain produk. Ini penting dalam industri seperti elektronik dan manufaktur di mana
suhu yang tepat dan pengaturan panas yang efisien diperlukan. Analisis ini membantu
memastikan bahwa desain produk dapat mengelola suhu dengan baik dan mencegah
overheating atau kerusakan termal.

4. Analisis dinamika: Analisis CAD digunakan untuk memodelkan dan menganalisis


perilaku dinamis desain produk. Ini melibatkan simulasi gerakan, getaran, dan
respons dinamis lainnya untuk memastikan bahwa desain produk dapat berfungsi
dengan baik dalam kondisi operasional yang diinginkan.

5. Analisis ergonomi: Analisis CAD juga digunakan untuk menganalisis ergonomi


desain produk. Ini melibatkan simulasi interaksi manusia dengan produk untuk
memastikan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi penggunaan produk.

Melalui analisis CAD, perusahaan dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah


potensial dalam desain produk sebelum produksi fisik dilakukan. Hal ini membantu
mengurangi risiko kesalahan, mengoptimalkan kinerja produk, dan menghemat waktu
dan biaya dalam pengembangan produk. Analisis CAD telah menjadi alat yang sangat
penting dalam industri untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi desain produk.

3.4 Analisis Kegunaan Cetakan Produk Injection Molding di Industri


Analisis kegunaan cetakan produk injection molding dalam industri melibatkan
evaluasi dan penilaian terhadap manfaat dan aplikasi cetakan dalam proses produksi
menggunakan teknik injection molding.

2
Gambar 3: cetakan mangkuk plastic

Beberapa kegunaan cetakan produk injection molding di industri antara lain:

1. Produksi Massal: Cetakan produk injection molding digunakan secara luas dalam
industri untuk produksi massal. Proses injection molding memungkinkan produksi
cepat dan efisien dari komponen plastik dengan kualitas yang konsisten. Cetakan
dapat digunakan berulang kali untuk menghasilkan ribuan hingga jutaan produk
dengan biaya produksi yang relatif rendah.

2. Desain yang Kompleks: Cetakan produk injection molding memungkinkan


pembuatan produk dengan desain yang kompleks dan detail yang tinggi. Proses ini
memungkinkan pembentukan produk dengan fitur-fitur yang sulit dicapai dengan
metode produksi lainnya. Cetakan dapat dirancang untuk menghasilkan produk
dengan permukaan halus, sudut tajam, dan detail kecil.

3. Efisiensi Produksi: Penggunaan cetakan produk injection molding dapat


meningkatkan efisiensi produksi. Proses ini memungkinkan produksi cepat dan
kontinu, dengan waktu siklus yang relatif singkat. Cetakan dapat dirancang untuk
menghasilkan beberapa produk dalam satu siklus, mengurangi waktu dan biaya
produksi.

4. Biaya Produksi yang Rendah: Cetakan produk injection molding dapat


menghasilkan produk dengan biaya produksi yang relatif rendah. Meskipun biaya

2
awal untuk pembuatan cetakan mungkin tinggi, biaya per unit produk akan lebih
rendah dalam produksi massal. Selain itu, proses injection molding menggunakan
bahan plastik yang umumnya lebih murah daripada bahan lain seperti logam.

5. Konsistensi dan Kualitas: Cetakan produk injection molding memungkinkan


produksi produk dengan kualitas yang konsisten. Proses ini menghasilkan produk
dengan dimensi yang akurat dan permukaan yang halus. Cetakan yang baik dirancang
dan dipelihara dengan baik dapat menghasilkan produk yang seragam dan bebas
cacat.

Melalui analisis kegunaan cetakan produk injection molding, perusahaan dapat


memahami manfaat dan aplikasi cetakan dalam proses produksi. Penggunaan cetakan
produk injection molding dapat meningkatkan efisiensi produksi, menghasilkan
produk dengan desain yang kompleks, dan mengurangi biaya produksi. Namun, perlu
diingat bahwa desain cetakan yang baik, pemilihan bahan yang tepat, dan
pemeliharaan yang baik sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.

2
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Dalam industri, analisis simplifikasi produk dan analisis kegunaan cetakan produk
injection molding memiliki peran yang penting dalam meningkatkan efisiensi
produksi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk. Analisis
simplifikasi produk membantu mengidentifikasi fitur-fitur yang tidak diperlukan atau
dapat disederhanakan dalam desain produk untuk memudahkan proses produksi dan
mengurangi biaya produksi. Sementara itu, analisis kegunaan cetakan produk
injection molding mempertimbangkan manfaat dan aplikasi cetakan dalam proses
produksi menggunakan teknik injection molding, seperti produksi massal, desain
yang kompleks, efisiensi produksi, biaya produksi yang rendah, dan konsistensi dan
kualitas produk.

2. analisis ini membantu perusahaan dalam mengoptimalkan desain produk,


meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi biaya produksi. Namun, perlu
diingat bahwa analisis dan evaluasi yang cermat diperlukan untuk memastikan bahwa
perubahan desain atau penggunaan cetakan tidak mengorbankan kualitas dan fungsi
produk. Dengan memanfaatkan analisis simplifikasi produk dan analisis kegunaan
cetakan produk injection molding, perusahaan dapat mencapai hasil yang lebih baik
dalam proses produksi dan menghasilkan produk yang lebih baik secara efisien dan
ekonomis.

4.2Saran

1. Pelajari dan pahami kebutuhan industri: Setiap industri memiliki kebutuhan dan
tantangan yang berbeda. Penting untuk memahami kebutuhan dan persyaratan industri
tertentu sebelum melakukan analisis CAD. Pelajari tren terkini, standar industri, dan
praktik terbaik yang relevan untuk memastikan bahwa analisis CAD yang dilakukan
sesuai dengan kebutuhan industri.

2. Gunakan perangkat lunak CAD yang tepat: Ada banyak perangkat lunak CAD yang
tersedia dengan fitur dan kemampuan yang berbeda. Pilihlah perangkat lunak CAD yang

2
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis Anda. Pastikan perangkat lunak tersebut
dapat melakukan analisis yang diperlukan, seperti analisis kekuatan struktural, analisis
aliran fluida, analisis termal, dan sebagainya.

3. Dapatkan pelatihan dan keahlian yang diperlukan: Analisis CAD membutuhkan


pemahaman yang mendalam tentang perangkat lunak CAD dan metode analisis yang
digunakan. Dapatkan pelatihan dan keahlian yang diperlukan untuk menggunakan
perangkat lunak CAD dengan efektif dan melakukan analisis dengan benar. Ini dapat
melibatkan mengikuti kursus pelatihan, menghadiri seminar, atau bekerja dengan ahli
CAD yang berpengalaman.

4. Gunakan data yang akurat: Analisis CAD hanya akan seakurat data yang digunakan.
Pastikan data yang digunakan dalam analisis CAD adalah akurat dan valid. Ini termasuk
data geometri produk, data material, data beban dan tekanan, dan data lainnya yang
relevan. Penggunaan data yang tidak akurat dapat menghasilkan hasil analisis yang tidak
dapat diandalkan.

5. Evaluasi dan validasi hasil analisis: Setelah melakukan analisis CAD, penting untuk
mengevaluasi dan validasi hasil analisis. Bandingkan hasil analisis dengan spesifikasi
dan persyaratan yang ditetapkan untuk memastikan bahwa desain produk memenuhi
standar yang diinginkan. Jika diperlukan, lakukan pengujian fisik atau simulasi tambahan
untuk memvalidasi hasil analisis.

6. Terus tingkatkan dan perbarui pengetahuan: Teknologi dan metode analisis CAD terus
berkembang. Penting untuk terus meningkatkan dan memperbarui pengetahuan Anda
tentang analisis CAD dengan mengikuti perkembangan terbaru dalam industri. Ikuti
perkembangan perangkat lunak CAD, teknik analisis baru, dan tren industri untuk tetap
relevan dan efektif dalam melakukan analisis CAD.

Dengan mengikuti saran-saran ini, Anda dapat meningkatkan efektivitas dan akurasi
analisis CAD di industri dan mengoptimalkan desain produk serta proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai