Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

PRODUK

“ PERANCANGAN ALAT PENCETAK MIE”

Disusun oleh :

Ade Vian 21220003


Bahri Aji W 21220037
Dikky Meilaz.S 21220057
Fajar Prianggi 21220072
Heri Maulady 21220087
Ibnu Hakim 21220092
Irwan Ardianto 21220102
Laila Latisa 21218121
Muhamad Fauzi. H 21220126
Muhammad Arief Hidayat 21220135
Orlando Arimoza 21220163
Raden Rafli. W.R 21220226
Robi Cahyadi 21220190
Rifki Ramadhan 21220180
Wahyu Irsadila. A 21220214

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan mata kuliah “Perancangan dan Pengembangan Produk”.
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perancangan dan
Pengembangan Produk di Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik pada
Universitas Serang Raya. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Aulia Kusumawati, MT selaku dosen pembimbing
mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan


dalam penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
 

Cilegon, Juni 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................3
BAB I....................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................4
1.2 Problem Statement....................................................................6
1.3 Tujuan dan Manfaat..................................................................6
1.4 Proses Brainstroming................................................................7
BAB II...................................................................................................8
TAHAPAN METODE NIGEL CROSS................................................8
2.1 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan............................................8
2.1.1 Mission Statement...........................................................8
2.1.2 Customer Needs..............................................................9
2.1.3 Diagram Pohon..............................................................10
2.2 Penetapan Fungsi....................................................................10
2.2.1 Sistem Black Box..........................................................10
2.2.2 Sistem Transparant Box................................................11
2.3 Menyusun Kebutuhan.............................................................11
2.3.1 Menetapkan Spesifikasi Dengan Nilai Matriks.............11
2.4 Penentuan Karakteristik..........................................................12
2.4.1 Menentukan Bobot Dari Masing-Masing Atribut.........12
2.4.2 Menentukan Karakteristik Teknis Produk....................13
2.4.3 Matriks Hubungan Kebutuhan......................................13
2.5 Penentuan Alternatif...............................................................14
2.5.1 Metode Morfologycal Chart..........................................14
2.6 Evaluasi Alternatif..................................................................14
2.6.1 Metode Weighted Objective.........................................14
2.7 Perbaikan Secara Rinci...........................................................15
2.7.1 Metode Rekayasa Nilai.................................................15
2.7.1.1 Membuat Daftar Komponen Dan Mengidentifikasi
Fungsi Setiap Komponen........................................................15
2.7.1.2 Menetukan Nilai Dari Fungsi Yang Sudah
Diidentifikasi...........................................................................15
2.7.1.3 Menentukan Harga Setiap Komponen......................16
2.7.1.4 Mencari Cara Untuk Mengurang Biaya Tanpa
Mengurangi Nilai Atau Menambah Nilai Tanpa Menambah
Biaya 17
BAB III................................................................................................19
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................19
3.1 Kesimpulan.............................................................................19
3.2 Saran.......................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................20
LAMPIRAN I......................................................................................21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mie merupakan makanan berbahan dasar tepung terigu yang sangat


popular di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat indonesia. Proses
pembuatan mie menggunakan cara dan alat tradisional memerlukan waktu yang
lama. Tujuan perancangan mesin pencetak mie ini adalah untuk mempermudah
produsen mie kelas bawah dalam meningkatkan produktifitas. Alat ini merupakan
suatu alat yang berfungsi untuk mencetak mie yang telah berbentuk lembaran
dengan kapasitas yang besar. Adanya mesin pencetak mie ini akan meningkatkan
produktivitas pembuatan mie.

Teori yang digunakan dalam merancang alat pencetak mie otomatis ini
adalah teori ergonomi, statistik, observasi, interview dan dokumentasi.
Pengumpulan data perancangan alat pencetak mie otomatis ini dikumpulkan agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan perancangan. Dari hasil
perancangan ini di dapatkan alat pencetak mie otomatis tidak perlu mengeluarkan
tenaga dan waktu yang banyak dari operator dalam proses pencetakan adonan,
sehingga operator tidak mengalami kelelahan kerja pada proses pencetakan.
Proses pembuatan adonan mie dengan cara tradisional memerlukan dasar keahlian
dan tenaga yang besar sehingga jumlah produksi yang dihasilkan dengan cara
tradisional sangatlah terbatas. Mulai dari pencampuran adonan, pemipihan adonan
dan pencetakan mie yang masih memakai cara tradisional dan menggunakan
banyak tenaga manusia untuk melakukannya.

Salah satu UMKM mie yang didirikan oleh bapak Ade Warca yang
bertempat di JL. KH. Ishak Link. Seneja Timur No. 244 Rt/Rw 02/01 Kelurahan
Sukmajaya Kecamatan Jombang Kota Cilegon, Banten. Dengan mengejar target
produksi tiap hari dengan waktu kerja 8 jam nya sekitar 12 kg perhari, peralatan
produksi yang di pakai pun ada yang masih tradisional seperti batang bambu besar
untuk memipihkan adonan dari tepung menjadi lembaran adonan mie yang masih
tidak berbentuk kemudian menjadi pipih.

Selanjutnya dalam proses pembentukan lembaran, adonan dimasukkan ke


dalam rollpress, dengan tujuan untuk menghaluskan serat-serat gluten. Dalam
roll-press serat serat gluten yang tidak beraturan segera ditarik memanjang dan
searah oleh tekanan antara dua roller. Tekanan roller diatur sedemikian rupa
sehingga mula-mula ringan.
Gambar 1.1 Alat penggiiling adonan lama

Pada saat adonan mencapai roller adonan yang pada awalnya memiliki
ketebalan 1.0 cm, direntangkan sampai mencapai lembaran adonan yang sangat
tipis (1.0 mm) dan lebar ±12cm yang siap untuk mengalami proses pengirisan
memanjang (slitting), sehingga menjadi tali berbentuk pipih yang memiliki lebar 3
– 4 mm yang kemudian diikuti dengan proses pemotongan.

1.2 Problem Statement

Dalam pembuatan alat pencetak mie dirumuskan masalah sebagai berikut:


1. Bagaimana merancangan mesin pencetak mie yang ergonomis ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Perancangan Dalam tugas akhir ini adapun tujuan dan manfaat


perancangan mesin pencetak mie, sebagai berikut :

1. Tujuan:

a. Merancang alat pencetak mie yang ergonomis.


b. Mempermudah produsen mie kelas bawah dalam meningkatkan
produktifitas.
c. Tidak lagi menggunakan tenaga manual sebagai penggerak
utamanya.
d. Dimensi mesin yang sesuai sehingga tidak menghabiskan banyak
tampat.
e. Kapasitas produksi mesin yang lebih banyak.
f. Daya mesin yang besar sehingga dapat meningkatkan produksi.
g. Memiliki fungsi yang lebih dari mesin yang telah ada sebelumnya.
h. Mudah dalam pengguanaan dan perawatannya.

2. Manfaat

a. Mengurangi waktu dan tenaga pada saat proses pemotongan


lembaran adonan menjadi helaian mie.
b. Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi operator pada saat
bekerja.
c. Memberikan kontribusi berupa peningkatan produktifitas bagi
industri pembuatan mie.

1.4 Proses Brainstroming

Tugas ini merupakan tugas kelompok maka pada proses brainstorming

kami berdiskusi mengenai hal-hal berikut:

a. Apa penyebab masalah?


b. Kapan masalah terjadi?
c. Di mana masalah terjadi?
d. Siapa yang terlibat dalam masalah?
e. Mengapa masalah terjadi?
f. Bagaimana masalah terjadi?
Dari hasi diskusi kelompok kami, kami menghasilkan ide untuk
menginovasi perancangan alat pencetak mie. Karena salah satu dari kelompok
kami, yaitu Ade Vian Rica Khaloska memiliki UMKM Mie, hal tersebut lebih
memudahkan kami untuk merancang tugas ini. Keputusan ini merupakan hasil
pertimbangan satu kelompok dari fungsi produk untuk mengatasi masalah yang
sering dialami dalam menjalankan UMKM tersebut.

BAB II

TAHAPAN METODE NIGEL CROSS

2.1 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

2.1.1 Mission Statement

Dari proses pemikiran, penemuan ide dan keinginan agar sebuah


mesin pembuat mie secara manual dapat dimodifikasi menjadi otomatis.
Seiring bertambahnya teknologi, manusia telah dapat menciptakan alat
penggiling dan pemotong mie secara otomatis. Dipasaran, alat yang
dikenal dengan mesin pembuat mie ini dijual secara bebas, baik mesin
pembuat mie secara manual dan mesin pembuat mie secara otomatis.
Akibat dari keuntungan dari mesin pembuat mie otomatis ini, mesin
pembuat mie secara manual mulai ditinggalkan.
Pada proyek ini, akan dibuat alat penggiling mie secara otomatis
yang merupakan modifikasi dari alat penggiling mie secara manual. Untuk
itu didesain alat/rangkaian yang mampu menjaga kecepatan motor yang
digunakan agar tetap stabil.

2.1.2 Customer Needs

Penyebaran kuisioner menghasilkan sekumpulan atribut yang


menjadi dasar pertimbangan dalam memilih kualitas produk

Tabel 2.1 Item Atribut yang Didapat dari Jawaban Responden


No. Interprestasi Atribut Kebutuhan
1. Bahan yang kuat dan tahan lama
2. Daya tampung produksi besar
3. Pisau yang digunakan lebih tajam
4. Ukuran yang minimalis
5. Harga yang dapat di jangkau

Hasil dari kuisioner dan wawancara kemudian diklasifikasikan.


Berikut ini merupakan hasil interprestasi data kuisioner dan wawancara
yang telah diklasifikasi.

Tabel 2.2 Hasil Interprestasi Data Kuisioner


No. Interprestasi Atribut Kebutuhan Klasifikasi
Mesin yang tahan
1. Bahan yang kuat dan tahan lama
lama
Produktifitas
2. Daya tampung produksi besar
meningkat
3. Pisau yang digunakan lebih tajam Pisau yang tajam
4. Ukuran yang minimalis Ukuran minimalis
5. Harga yang dapat di jangkau Harga

2.1.3 Diagram Pohon

Panjang Bantal 63.5


cm
Dimensi
Lebar Bantal 26 cm

Desain
Warna Cerah

Bentuk Persegi Panjang

Rangka yang
Mesin dari bahan besi
Kuatdan aman
Bahan
Lapisan besi

Selain ergonomis
alat ini juga dapat
Fungsi meningkatkan
produktifitas yang
besar

Gambar 2.1 Diagram Pohon Tujuan

2.2 Penetapan Fungsi

Fungsi utama dari produk pemipih dan pemotong adonan mie dapat
digunakan untuk memipihkan dan memotong adonan mie, selain itu produk ini

tidak lagi menggunakan tenaga manual sebagai penggerak uatamanya


melainkan menggunakan mesin secara otomatis.
2.2.1 Sistem Black Box

Blackbox testing berarti pengujian kotak hitam pengujian


dilakukan dengan cukup melihat bagian luarnya saja, karena memang kotak
tersebut gelap sekali, sehingga apabila ingin melihat isi kotak tersebut pasti
taka akan terlihat apa-apa.
Berikut ini merupakan gambar dari sistem Black box produk
pemipih dan pemotong adonan mie.

Gambar 2.2 Sistem Black Box Produk Pemipih dan Pemotong Adonan
Mie

2.2.2 Sistem Transparant Box

Whitebox testing berarti pengujian terhadap kotak putih. Oleh


karena kotak putih tersebut bersifat transparant, maka otomatis pengujian
dilakukan secara terperinci.

2.3 Menyusun Kebutuhan

2.3.1 Menetapkan Spesifikasi Dengan Nilai Matriks

Berikut ini merupakan tabel nilai matriks produk celengan Multifungsi.

Tabel 2.4 Nilai Matriks Produk celengan Multifungsi

No Tujuan Kriteria Nilai Metrix


.

 Bahan yang aman

Tahan  Tidak mudah


Umur produk ± 1 tahun.
1.
Lama pecah

 Terbuat dari besi

 Desain yang
elegan akan
membuat para
2. Desain Memberikan tampilan elegan
pelanggan semakin
tertarik dengan
alat pembuat mie

 Tinggi alat yang


disesuaikan
3. Nyaman dengan tinggi rata- Tinggi alat 65cm
rata manusia

 SOP Melewati pengecekan bertahap


4. Aman
untuk menjamin keamanan produk
 QC

5. Harga  Terjangkau Rp. 4.000.000 s/d Rp. 5.000.000

2.4 Penentuan Karakteristik

2.4.1 Menentukan Bobot Dari Masing-Masing Atribut

Berikut ini merupaakan tabel bobot masing-masing atribut produk


Pencetak Mie Multifungsi menggunakan skala (1 – 5).

Tabel 2.5 Bobot dari Masing-Masing Atribut


No. Atribut Skala Bobot
1. Bahan yang kuat dan tahan lama 3 24.64 %
2. Daya tampung produksi besar 4 24.04 %
3. Pisau yang digunakan lebih tajam 4 13.64 %
4. Ukuran yang minimalis 3 13.04 %
5. Harga yang dapat di jangkau 4 24.64 %
100

2.4.2 Menentukan Karakteristik Teknis Produk

Adapun karakteristik produk dari pencetak mie antara lain dapat


dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.6 Karateristik Teknis Produk

No. Atribut Konsumen Karakteristik Teknis


1. Tahan lama
Jenis bahan
2. Tidak mudah rusak dan aman
3. Desain minimalis
Tidak memakai banyak Dimensi produk
5.
tempat
6. Desain menarik Warna produk
7. Fungsi lain Multifungsi

2.4.3 Matriks Hubungan Kebutuhan


Keterangan
++ : Strong positive correlation
+ : Positive correlation
- : Negative correlation
: Strong negative correlation

Keterangan :
 : Tingkat hubungan kuat dengan nilai 9
 : Tingkat hubungan sedang dengan nilai 3
Δ : Tingkat hubungan lemah dengan nilai 1
Technical
Requitment

2.5 Penentuan Alternatif

2.5.1 Metode Morfologycal Chart

Berikut ini merupakan tabel morfology produk alat pencetak mie.


Customer
Requirement
Komponen Alternatif 1 Alternatif 2
Jenis bahan Besi yang kuat Carbon Steel
     Δ  Δ 
5,9
Dimensi 25 x 21 x 26 25 x 31 x 36
 Δ Δ Δ Δ Δ Δ   2,3
Kapasitas 15 – 20 kg 15 – 25 kg
Δ       Δ  4,6
Bentuk Mesin Δ Horizontal
Δ Δ    ΔVertikal
Δ  7,3

Desain Δ ΔStatis
Δ Δ   Convertible
   3,4

         7,7
     Δ 
4,6 Δ 
Pada tabel morfology chart diatas dapat diketahui terdapat 2 alternatif
39,0 42 27 373,8 31,0 34,0 23,0 19,0 57,0 6481.5
yang digunakan untuk membuat alat pencetak mie dengan 5 komponen
pembentuk.

2.6 Evaluasi Alternatif

2.6.1 Metode Weighted Objective

Tujuan Keadaan Objektif


Perancangan Alternatif 1 Alternatif 2
Jenis bahan Baik Baik
Dimensi Baik Baik
Kapasitas Cukup Baik
Bentuk Bantal Baik Cukup
Desain Baik Cukup
Berdasarkan tabel weight objective diatas bahwa untuk rancangan
produk alat pencetak mie otomatis menggunakan jenis bahan pada alternatif
pertama, dimensi menggunakan alternatif kedua, fungsi lain pada bantal,
kapasitas dan bentuk bantal menggunakan alternatif pertama, dan desain
menggunakan alternatif kedua.
2.7 Perbaikan Secara Rinci

2.7.1 Metode Rekayasa Nilai

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam metode rekayasa


nilai untuk produk pencetak mie.

2.7.1.1 Membuat Daftar Komponen Dan Mengidentifikasi


Fungsi Setiap Komponen

Berikut ini merupakan tabel daftar dan fungsi komponen


produk pencetak mie.

Komponen Fungsi
Roller Memipihkan bahan adonan
Pisau Mencetak bahan adonan
Handdle Pulley Menggerakan roda gigi
Motor Listrik Mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik
Roda Gigi Mentransmisikan putaran dari satu bagian ke
bagian lainnya
Baut dan Mur Menggabungkan beberapa komponen
sehingga menjadi satu bagian
Penampang Untuk Menampung Bahan Awal
Belt Meneruskan putaran mesin sehingga alat
berputar

2.7.1.2 Menetukan Nilai Dari Fungsi Yang Sudah


Diidentifikasi

Berikut ini merupakan tabel nilai dari fungsi


komponen produk mie.

Fungsi Nilai
Memipihkan bahan adonan 100
Mencetak bahan adonan 75
Menggerakan roda gigi 70
Mengubah energi listrik 100
menjadi energi mekanik
Mentransmisikan putaran dari 70
satu bagian ke bagian lainnya
Menggabungkan beberapa 99
komponen sehingga menjadi
satu bagian
Untuk Menampung Bahan 40
Awal
Meneruskan putaran mesin 30
sehingga alat berputar

2.7.1.3 Menentukan Harga Setiap Komponen

Berikut ini merupakan tabel harga komponen produk pencetak


mie.

Jumlah
Harga
Komponen Komponen Yang Total Harga
Komponen
Dibutuhkan
Roller Rp. 450,000 1 set Rp. 450,000
Pisau Rp. 165,000 1 set Rp. 165,000
Handle Pulley Rp. 100,000 1 Rp. 100,000
Motor Listrik Rp. 720,000 1 Rp. 720,000
Roda Gigi Rp. 120,000 1 set Rp. 120,000
Baut dan Mur Rp. 15,000 1 set Rp. 15,000
Penampang Rp. 250,000 1 Rp. 250,000
Belt Rp. 30,000 1 Rp. 30,000
Jumlah Rp. 1,850,000
Pada tabel harga komponen diatas, dapat diketahui bahwa
harga komponen yang paling mahal yaitu harga motor listrik.
Tetapi, harga cat tersebut tidak dapat ditekan sehingga untuk
menekan biaya produksi dengan mengurangi harga komponen
lainnya. Jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian
material pencetak mie sebesar Rp . 1,850,000

2.7.1.4 Mencari Cara Untuk Mengurang Biaya Tanpa


Mengurangi Nilai Atau Menambah Nilai Tanpa
Menambah Biaya

Berikut ini merupakan tabel daftar harga komponen


produk pencetak mie untuk mengurangi biaya produksi tetapi
tidak mengurangi nilai yang telah ditentukan sebelumnya.

Jumlah
Harga
Komponen Komponen Yang Total Harga
Komponen
Dibutuhkan
Roller Rp. 108,000 1 set Rp. 108,000
Pisau Rp. 165,000 1 set Rp. 165,000
Handdle Rp. 75,000 Rp. 75,000
1
Pulley
Motor Listrik Rp. 720,000 1 Rp. 720,000
Roda Gigi Rp. 120,000 1 set Rp. 120,000
Baut dan Mur Rp. 10,000 1 set Rp. 10,000
Penampang Rp. 200,000 1 Rp. 200,000
Belt Rp. 25,000 1 Rp. 25,000
Jumlah Rp. 1,423,000

Pada tabel alternatif biaya diatas dapat diketahui bahwa


komponen untuk roller & handle pulley dapat ditekan biayanya.
Hal ini dikarenakan pada tabel harga komponen sebelumnya baut
& mur dengan harga Rp 15.000 untuk baut da mur yang memiliki
bahan stainless, sedangkan alternatif biayanya yaitu dengan bahan
besi biasa dengan harga Rp 10.000.
Setelah dilakukan alternatif biaya, maka biaya pembelian
komponen pencetak mie menjadi Rp 1,423,000
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :


a. Rancangan modifikasi Mesin Pemipih dan Pemotong Adonan Mie
merupakan analisis kelemahan-kelamahan Mesin yang ada sebelumnya.
Mesin Pemipih dan Pemotong Adonan Mie yang diciptakan ini untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan. Modifikasi tersebut terletak pada dimensi
mesin, dimensi poros pemipih, Part saluran adonan, dan dudukan mesin.
b. Mesin Pemipih dan Pemotong Adonan Mie ini dirancang dengan berbagai
perhitungan agar dapat diproduksi secara efektif. Perhitungan tersebut
diarahkan untuk menentukan ukuran dan jenis bahan dari komponen Mesin
Pemotong Adonan Mie. Selain tergantung pada perhitungan, pemilihan jenis
bahan tergantung pada nilai ekonomis bahan agar Mesin Pemipih dan
Pemotong Adonan Mie memiliki harga jual yang terjangkau. Ukuran dan
jenis bahan yang digunakan, tertuang dalam gambar kerja yang telah
terlampir.
c. Langkah perancangan Mesin Pemipih dan Pemotong Adonan Mie dilakukan
dengan mengacu pada kebutuhan pasar, sehingga Mesin Pemotong Adonan
Mie yang diproduksi dapat diterima di masyarakat. Langkah tersebut juga
untuk menganalisis harga mesin agar tidak memberatkan konsumen.
3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan:


a. Analisis kebuthan harus dilakukan sehingga mesin yang dirancang dapat
diterima dengan baik di masyarakat serta dapat meringankan beban.
b. Penggunaan bahan poros pemipih dan pemotong dari bahan yang benar-benar
higenis akan menghasilkan produk yang dapat diterima masyarakat. Sebagai
contoh pengguanaan bahan Stainlees steel sebagai bahan poros pemipih dan
pemotong.
DAFTAR PUSTAKA

 Ari Saddam Tri Rahadi. 2012. PERANCANGAN MESIN PEMIPIH DAN


PEMOTONG ADONAN MIE. Proyek Akhir. FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

 Manahan P. Tampubolon, 2004, manajemen operasional, jakarta ; ghalia


indonesia http://reframepositive.com/proses-brainstorming/
LAMPIRAN I

Anda mungkin juga menyukai