Disusun oleh:
Nama : Indah Lestari, Farah Adibah R, Nando Veral S, dan Adit Waisal
Program Studi : Teknik Mesin
Judul : Perancangan Mesin Pengupas Kulit Kacang Tanah
Mesin pengupas kulit kacang tanah merupakan alat untuk mengupas atau
memisahkan kulit dengan kacangnya. Biasanya pengupasan kulit kacang tanah
adalah secara manual dengan tangan dan dengan adanya mesin ini diharapkan
dapat mempercepat proses pengupasan kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui merancang bangun mesin pengupas kacang tanah
dengan menggunakan motor listrik, dan mengetahui kapasitas kerja mesin
pengupas kacang tanah dengan menggunakan motor listrik. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode VDI2221. Metode VDI2221 ini
memiliki beberapa tahap yakni klasifikasi tugas, perancangan konsep,
perancangan wujud dan perancangan detail. Untuk meningkatkan kemampuan
mesin dengan hasil yang semaksimal mungkin, maka perlu melakukan
perhitungan setiap komponen dari sistem pengupas, transmisi daya serta proses
pemisahan. Perancangan mesin pengupas kulit kacang ini menggunakan software
SolidWorks untuk desain rancangan dengan dimensi 402 mm × 302 mm × 608
mm. Mesin penggerak yang dirancang menggunakan motor listrik dengan daya
sebesar 78,54 Watt. Dalam perancangan ini digunakan motor listrik DC dengan
daya sebesar 240 Watt, 12 Volt dan putaran 100 rpm untuk kapasitas mesin 500
gram/menit.
Name : Indah Lestari, Farah Adibah R, Nando Veral S, dan Adit Waisal
Major : Teknik Mesin
Tittle : Perancangan Mesin Pengupas Kulit Kacang Tanah
Peanut Peeling Machine is a tool for peeling or separating the shell from the nut.
Usually, the stripping of peanut shells is done by hand. And with this machine, it
is hoped can speed up the peanut stripping process. The purpose of this study is to
find out the design of building a peanut peeling machine using an electric motor
and to find out the working capacity of a peanut peeling machine using an
electric motor. The method used in this study is the VDI2221 method. The
VDI2221 method has several stages: task classification, concept design, form
design, and detail design. To increase the capabilities of the engine with the
maximum possible result, it is necessary to carry out calculations of each
component of the peeling system, power transmission as well as separation
process. The design of this peanut shell peeling machine uses SolidWorks
software for design designs with dimensions of 402 mm × 302 mm ×608 mm. The
designed driving machine uses an electric motor of 78.54 Watts. In this design, an
electric motor was chosen which will be used for 240 Watts, 12 Volts, and 5,000
rpm with an engine capacity of 500 grams/minute.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan tugas capstone design II ini dengan judul
“PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH”. Laporan
disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan nilai mata kuliah capstone design
II.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mengalami masalah dan
kesulitan, tetapi berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak maka penulis
dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Jamal M. Afiff, M.Eng. sebagai dosen pembimbing penulis yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi arahan agar
laporan ini selesai.
2. Seluruh dosen pembimbing capstone design yang telah memberikan ilmu
serta saran dalam proses penyusunan laporan tugas capstone design ini
3. Teman-teman kelas ekstensi yang selalu mendukung penulis untuk
menyelesaikan tugas ini.
Agar penyusunan lebih sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.
Jakarta, Juli 2022
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
ABSTRACT............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
2.3.2 Poros......................................................................................................11
2.3.3 Bantalan.................................................................................................12
v
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN......................................................26
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................27
4.1. Metode VDI 2221....................................................................................27
4.2. Abstraksi..................................................................................................28
5.2. Saran........................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
LAMPIRAN..........................................................................................................49
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.4 Batasan Masalah
Dalam perencanaan pembuatan mesin pengupas kulit kacang tanah perlu
adanya batasan masalah, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Perancangan dilakukan dengan metode VDI 2221.
2. Kondisi kacang tanah yang akan dikupas sudah kering.
3. Dimensi tidak lebih besar dari 1000 x 1000 x 1000 mm.
4. Perhitungan dan analisa meliputi putaran, gaya, dan daya elemen-elemen
mesin pengupas kulit kacang tanah, tidak dilakukan pada kekuatan rangka
mesin.
5. Perancangan ini hanya sampai dengan gambar mesin.
6. Harga yang terjangkau.
2
Berisikan kesimpulan yang diperoleh dari analisa pada bab sebelumnya
dan kemudian memberi saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kacang tanah memiliki nilai ekonomi tinggi serta mempunyai peranan besar
dalam mencukupi kebutuhan bahan pangan jenis kacang-kacangan. Kacang tanah
memiliki kandungan protein 25 ~ 30%, lemak 40 ~ 50%, karbohidrat 12% serta
vitamin B1 dan menempatkan kacang tanah dalam hal pemenuhan gizi setelah
4
tanaman kedelai. Manfaat kacang tanah pada bidang industri antara lain sebagai
pembuatan margarin, sabun, minyak goreng dan lain sebagainya[4].
5
Gambar 2.1. Tanaman Kacang Tanah
6
Gambar 2.2. Kacang Tanah
Penggunaan utama biji kacang tanah pada awalnya hanya sebatas untuk
bahan minyak goreng, sehingga kacang tanah sering digolongkan sebagai biji
penghasil minyak (oil seed). Sebelum tahun 1990 sekitar 35% produksi kacang
tanah dunia diproses menjadi minyak dan 65% untuk berbagai industri makanan
(FAO 2014). Dengan berkembangnya industri minyak yang berasal dari kedelai,
jagung, dan kelapa sawit, penggunaan kacang tanah bergeser ke industri makanan.
Hal itu ditunjukkan oleh besarnya impor kacang tanah untuk industri makanan di
Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Rusia, Canada, Jepang, Hongkong, dan
Singapura, yang menyerap 74% stok kacang tanah di pasar dunia. Untuk
memenuhi kebutuhan industri makanan tersebut, Indonesia sebagai negara
produsen kacang tanah belum dapat memasok ke pasar internasional, justru masih
harus mengimpor sekitar 200.000 ton biji per tahun, atau sekitar 3,5% stok kacang
tanah di pasar internasional. Ekspor kacang tanah dikuasai oleh negara produsen
dengan total area panen yang luas, termasuk China-Tiongkok, India, Tanzania,
Sudan, Nigeria, Senegal dan Amerika Serikat (FAO 2014). Kacang tanah menjadi
komoditas perdagangan internasional dengan permintaan global yang bersifat
stabil, kontinu, dan tidak mengenal musim. Indonesia sebenarnya memiliki
keuntungan banding (comparative advantage) yang tinggi dalam hal peluang
untuk berproduksi, karena suhu harian yang tinggi dan curah hujan tahunan yang
melimpah, sehingga dapat mengusahakan kacang tanah sepanjang tahun. Dengan
penerapan teknologi maju, sebenarnya terdapat peluang untuk meningkatkan
produksi kacang tanah nasional[5].
7
2.2.1 Data Produksi Kacang Tanah
Pada tanaman kacang tanah ini, pemerintah terus berupaya meningkatkan
produksi melalui intensifikasi, perluasan areal tanam, dan peningkatan
produktivitas per satuan lahan dalam rangka mencukupi kebutuhan kacang
tanah[4].
8
2.3. Prinsip Kerja Mesin Pengupasan Kulit Kacang Tanah
Salah satu metode cepat dan hemat tenaga yaitu dengan menggunakan
mesin pengupas kulit kacang tanah, ada beberapa macam jenis mesin ini. Tetapi
umum nya konsep yang digunakan sama, yaitu mesin digerakkan dengan motor
listrik, kemudian daya diteruskan menggunakan belt dan pulley pada tabung yang
berisikan silinder yang akan berputar dan menekan kacang tanah tersebut
sehingga dengan memanfaatkan gaya gesek yang ditimbulkan akan membuat kulit
kacang tanah terkupas. Gambar 2.3 menunjukan mesin pengupas kulit kacang
tanah dan Gambar 2.4 menunjukan kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya.
9
2.3.1 Motor Penggerak
Motor penggerak mesin pengupas kulit kacang tanah dapat berupa motor
bakar atau motor listrik DC. Dalam rancang bangun ini, motor penggerak yang
digunakan untuk menggerakkan mesin pengupas kulit kacang tanah adalah motor
listik DC. Motor listrik dipilih sebagai penggerak mesin karena ramah lingkungan
dibandingkan motor berbahan bakar bensin maupun lainnya, suara tidak bising,
serta lebih hemat tempat dan mudah didapatkan dipasaran. Motor listrik
merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
atau energi gerak.
Berikut adalah rumus untuk mencari harga daya, dan torsi:
1. Mencari besar daya, (P)
Berdasarkan torsi yang bekerja, maka daya yang dapat dihitung dengan
persamaan[7]:
P=T . ω
2. π .n
¿T .
60
dimana:
P: Daya, [Watt].
T: Torsi. [N.m].
ω: Kecepatan sudut, [rad/s].
n: Putaran poros, [rpm].
10
2.3.2 Poros
Poros merupakan salah satu bagian terpenting pada mesin pengupas kulit
kacang tanah. Dalam merencanakan sebuah poros terdapat beberapa hal penting
yang harus diperhatikan, antara lain mengenai kekuatan, kekakuan dan ketahanan
terhadap korosi. Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang
ditarik dingin dan difinis, pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel)
dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap
keausan.
Jika diketahui poros yang akan digunakan tidak mendapat beban lain
kecuali torsi, maka diameter poros tersebut dapat lebih kecil. Meskipun demikian,
jika diperkirakan terjadi pembebanan berupa lenturan, tarikan atau tekanan,
misalnya jika sebuah sabuk, rantai atau roda gigi dipasangkan pada poros motor,
maka kemungkinan adanya pembebanan tambahan yang perlu diperhitungkan
dalam faktor keamanan.
Pada perencanaan permesinan, biasanya besar daya rencana, Pd dapat
dihitung dengan persamaan berikut[7]:
Pd =f C . P
Dimana:
Pd :Daya rencana, [kW].
P : Daya nominal output motor penggerak, [kW].
f c : Faktor koreksi daya yang besarnya dapat dilihat pada Tabel 2.5.
11
[ ]
1/ 3
5,1
ds = . K t .C b .T d
τa
Dimana:
τ a : Tegangan geser izin, [N/m2],
K t : Faktor koreksi tumbukan,
C b : Faktor koreksi beban lentur,
T d : Torsi (momen puntir) rencana, [N.m].
Besar tegangan geser izin, τ a diperoleh dengan menggunakan persamaan
berikut[7]:
τ a=σ B . S F 1 . S F 2
Dengan σ B adalah kekuatan tarik material [N/m2], S F 1 adalah faktor pengaman ke
1 yang besarnya 6,0 untuk bahan baja paduan dan S F 2 adalah faktor pengamman
ke 2 yang besarnya 1,3 s/d 3,0.
Besar faktor koreksi tumbukan, K t dipilih sebesar 1,0 jika beban dikenakan
secara halus, 1,0 ~ 1,5 jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan, dan 1,5 ~ 3,0
jika beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan besar.
Besar faktor koreksi akibat beban lentur, C b dapat dipertimbangkan dan
biasanya antara 1,2 dan 2,3. Jika diperkirakan tidak akan ada beban lentur, di
ambil C b=1 ,0.
Besar torsi (momen puntir) rencana, T d [N.m] dapat dihitung dari besarnya
daya rencana, Pd [kW] dan putaran poros, n [rpm] sebagai beikut[7]:
Pd
T d=9,74 x 105 .
n
2.3.3 Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang digunakan untuk menumpu poros
berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara
halus, aman, dan panjang umur. Bantalan dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu sebagai berikut:
1. Atas dasar gerakan bantalan terhadap poros
a. Bantalan luncur
12
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan yang
disebabkan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan
dengan perantaraan lapisan pelumas.
b. Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar
dengan yang diam, melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol,
dan rol bulat.
2. Atas dasar arah beban terhadap poros
1. Bantalan radial
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus dengan sumbu
poros.
2. Bantalan aksial
Arah beban bantalan sejajar dengan sumbu poros.
3. Bantalan gelinding khusus
Bantalan ini mampu menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak
lurus sumbu poros.
( )
1
33,3 3
Umur bantalan bola, f n=
n
dimana:
f n : Faktor kecepatan.
n : Putaran poros, [rpm].
13
C
f h=f n
P
dimana:
f h : Faktor umur bantalan.
f n : Faktor keceptan.
C : Beban nominal dinamis spesifik, [N].
P : Beban ekivalen dinamis, [N].
dimana:
Lh : Umur nominal bantalan [jam].
14
Gambar 2.5. Langkah-langkah Perancangan Berdasarkan VDI 2221
15
dan W (Wishes) untuk keinginan. Demand adalah persyaratan yang harus
dipenuhi pada setiap kondisi, jika syarat ini tidak dipenuhi maka perencanaan
dianggap gagal atau solusi dianggap tidak dapat diterima. Wishes adalah syarat
yang diinginkan dan tidak menjadi keharusan untuk dipenuhi yang diambil
beradasarkan pertimbangan jika keadaannya memungkinkan untuk dipenuhi.
Demand dan wishes memiliki perbedaan yang akan sangat bermanfaat pada saat
evaluasi.
Daftar dari demand dan wishes serta aspek-aspek kualitas dan kuantitas
dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan solusi produk. Hasil dari
tahap ini berupa spesifikasi informasi dan data dalam bentuk daftar persyaratan
produk. Untuk membantu mempermudah dalam penyusunan daftar spesifikasi
maka dari itu perlu dibuatnya daftar periksi (Check List). Daftar periksi ini
merupakan parameter yang ada pada suatu produk yang berfungsi untuk
mengidentifikasi penyusunan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sebuah produk
yang akan di rancang[8].
16
transportasi.
Perakitan Aturan perakitan dan instalasi perakitan
Pengoperasian Tingkat kebisingan, usia keausan, dan lingkungan
pengoperasian.
Perawatan Jangka waktu servis, perbaikan, dan penggantian suku
cadang.
Daur ulang Proses ulang penyimpanan terakhir.
Biaya Biaya pembuatan produk yang diizinkan.
Jadwal Tanggal pengerjaan.
17
Gambar 2.6. Langkah-langkah dalam Perancangan Konsep
18
Gambar 2.7. Struktur Fungsi
19
4. Menentukan Kombinasi yang Sesuai
Selanjutnya yaitu menentukan kombinasi yang paling sesuai dengan cara
menghubungkan dengan garis-garis berupa matrix pada Gambar 2.8.
Sehingga dapat diketahui kombinasi yang paling memungkinkan untuk
dibuat. Hal ini sangat membantu dalam pembuatan varian-varian yang akan
dilakukan.
5. Pemilihan Variasi
Pada tahap ini sangar berkaitan dengan tahap sebelumnya dimana pada ini
setelah didapatkan beberapa kombinasi prinsip kerja maka kombinasi-
kombinasi itu akan di seleksi untuk ditetapkan sebagai varian yang paling
tepat dan menguntungkan[8]. Untuk mempermudah proses ada tahap ini
dibuatlah tabel seleksi variasi pada Tabel 2.8. Pembarian tanda (+)
menunjukan bahwa varian dapat diwujudkan sesuai kriteria yang ada
Sedangkan tanda (-) menunjukan bahwa varian tidak dapat memenuhi
kriteria.
20
Tabel 2.10. Contoh Diagram Pemilihan Struktur Kerja
Hal:
Tabel Pemilihan Varian
1
V Kriteria Pemilihan: Keputusan:
A + Ya (+) Solusi yang dicari
R
- Tidak (-) Hapuskan solusi
I
A ? Kurang informasi (?) Kumpulkan informasi
N ! Periksa spesifikasi (!) Lihat spesifikasi
S Mudah di operasikan.
O
L
U A B C D E F G Penjelasan. Keputusan
S
I
V1 + + + + + + + Sesuai. +
Tidak dapat
V2 + + - + + ? ? mengupas dengan -
cepat.
Perlu melihat
V3 + + + ? + ! + !
spesifikasi
6. Evaluasi
Tahap selanjutnya yaitu melakukan evaluasi, dimana pada tahap ini
dilakukannya evaluasi terhadap varian yang telah ditetapkan. Sehingga dapat
dilakukannya produksi dan pengembangan terhadap varian tersebut.
21
Tabel 2.11. Pemeriksaan Untuk Evaluasi
Sifat Prinsip Contoh
Fungsi Mewakili seluruh fungsi pada prinsip solusi
Prinsip Kerja Sederhana dan muda dimengerti
Keselamatan Keselamatannya sudah aman dan tidak
memerlukan alat keselamatan tambahan
Ergonomi Barang cukup ergonomis
Produksi Tidak memerlukan peralatan yang mahal
Perakitan Mudah dan cepat untuk di rakit
Pengoprasian Pengoperasiannya mudah untuk dipahami
Perawatan Perawatan mudah dilakukan sendiri tanpa harus
menggunakan alat khusus
Daur Ulang Daur ulang yang mudah
Biaya Biaya yang dikeluarkan tidak memerlukan biaya
yang besar
22
Gambar 2.9. Langkah-langkah Embodyment Design
23
2.4.3. Perancangan Detil (Detail Design)
Tahap terakhir yaitu perancangan detail, dimana pada tahap ini rancangan
yang sudah dibuat dijadikan dokumen produk yang bertujuan untuk
mempermudah pemproduksian secara kontinu dan pengembangan dari rancangan
produk yang kita sudah rancang. Isi dari dokumen produk sendiri ialah gambar
rancangan, sistem kerja, dan komponen yang digunakan untuk membuat produk
tersebut.
24
Gambar 2.10. Langkah-langkah Perancangan Detail
25
BAB 3
METODOLOGI PERANCANGAN
Mulai
Pengujian Mesin
Ya
Selesai
26
BAB 4
PEMBAHASAN
27
4.2. Abstraksi
28
4.4. Prinsip Solusi Sub Fungsi
Selanjutnya dibuat daftar prinsip solusi dari mesin pengupas kulit kacang
tanah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pada daftar kehendak. Daftar
prinsip solusi tersebut ditunjukan pada Tabel 4.2.
Kategori 1 2
Sumber
Penggerak
(A)
Pengubah
Putaran
(B)
HOPER
PENAMPUNG
(C)
Konfigurasi
Pengupas
(D)
Pemisah
kacang dari
kulitnya
(E)
29
Berdasarkan daftar prinsip solusi pada Table 4.2 diperoleh kombinasi
prinsip solusi sebagai berikut:
Varian 1 : A1–B1–C1–D1–E1 Varian 9 : A2–B1–C1–D1–E1
Varian 2 : A1–B1–C1–D2–E1 Varian 10 : A2–B1–C1–D2–E1
Varian 3 : A1–B1–C2–D1–E1 Varian 11 : A2–B1–C2–D1–E1
Varian 4 : A1–B1–C2–D2–E1 Varian 12 : A2–B1–C2–D2–E1
Varian 5 : A1–B2–C1–D1–E1 Varian 13 : A2–B2–C1–D1–E1
Varian 6 : A1–B2–C1–D2–E1 Varian 14 : A2–B2–C1–D2–E1
Varian 7 : A1–B2–C2–D1–E1 Varian 15 : A2–B2–C2–D1–E1
Varian 8 : A1–B2–C2–D2–E1 Varian 16 : A2–B2–C2–D2–E1
Karena jumlah variasi yang banyak, maka harus dilakukan seleksi agar pemilihan
perencanaan dapat dipilih yang terbaik. Variasi kombinasi tersebut diseleksi berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
30
Tabel 4.3. Variasi Kombinasi
Tabel Pemilihan Varian
TEKNIK MESIN, FTI. Hal:
Mesin Pengupas Kulit
UNIVERSITAS TRISAKTI 1
Kacang Tanah
V Kriteria Pemilihan: Keputusan:
A + Ya (+) Solusi yang dicari
R - Tidak (-) Hapuskan solusi
I ? Kurang informasi (?) Kumpulkan informasi
A ! Periksa spesifikasi (!) Lihat spesifikasi
N
Sesuai dengan kebutuhan
P
R Sesuai dengan daftar kehendak
I Secara prinsip dapat diwujudkan
N
S Pengetahuan tentang konsep memadai
I
P Didalam jangkauan biaya produk
Catatan: Hanya delapan varian yang dipilih, karena hanya yang menggunakan
motor listrik DC sebagai sumber penggerak yang akan digunakan.
31
Varian 5 : A1–B2–C1–D1–E1
Varian 6 : A1–B2–C1–D2–E1
Perawatan
Perawatan (0,1)
(0,1)
Nilai Penjelasan
1 Solusi yang benar-benar tidak berguna
2 Solusi yang tidak cukup
3 Solusi yang dapat ditoleransi
4 Solusi yang cukup
5 Solusi yang sesuai
6 Solusi baik dengan sedikit kekurangan
7 Solusi yang baik
8 Solusi yang sangat baik
9 Solusi yang memenuhi syarat
10 Solusi yang sesuai dengan kriteria
33
Tabel 4.5. Hasil Evaluasi Varian
Varian 5 Varian 6
No Kriteria Wt Parameter
Vi WVi Vi WVi
1 Jumlah komponen 0,15 Jumlah komponen 9 1,35 6 0,9
Kemudahan dalam
2 Perakitan 0,15 8 1,2 7 1,05
merakit
3 Produksi 0,15 Kemudahan produksi 8 1,2 7 1,05
Tidak memerlukan
4 Perawatan 0,10 8 0,8 8 0,8
perawatan khusus
Masih dalam jangkauan
5 Biaya produksi 0,20 9 1,8 9 1,8
biaya
6 Aman bagi operator 0,10 Aman digunakan operator 7 0,7 7 0,7
7 Bentuk sederhana 0,15 Sederhana 8 1,2 8 1,2
Total 1 Total 8,25 7,5
Keterangan :
Wi = 0,05 ~ 0,2 (semakin tinggi bobotnya)
Vi = 1 ~ 4 (kurang baik)
Vi = 5 ~ 7 (baik)
Vi = 8 ~ 10 (sangat baik)
34
4.10. Perancangan Wujud (Embodiment Design)
35
Tabel 4.6. Keterangan Gambar Assembly
36
ρ : Masa jenis stainless = 7.800 kg/m3
Maka
V= volume pin + (volume tabung luar – volume tabung dalam)
D2 2 2
=πx x l + [( π × r 1 × l) – ( π × r 2 × l)]
4
0,005 2
=¿x x 0,036 x 56) + [( π × 0,032 × 0,245) – ( π × 0,0292× 0,245)]
4
= 3,96 x 10−5+ 4,54 x 10−5=8,5 x 10−5 m3
m=vxρ
= 8,5 x 10−5 x 7.8 00 = 0,663 kg.
37
Gambar 4.8. Ukuran Tabung Pemisah
38
Kapasitas kacang tanah yang sudah terkelupas diinginkan sebesar 30 kg/jam,
dengan berat satu biji kacang tanah (kupas) diasumsikan sebesar 0,5 gram.
Dengan demikian dapat dihitung kapasitas mesin sebagai berikut:
W
k=
t
30 kg
¿ = 0,5 kg/menit = 500 gram/menit.
60 menit
Putaran poros pemipil untuk mencapai kapasitas 30 kg/jam adalah:
500 gram/menit = n × 0,5 gram
n = 500 /0,5 = 100 rpm.
2. Torsi
Pada alat pengupas kulit kacang tanah ini terdapat torsi pada mata potong.
Torsi pada mata potong adalah torsi yang dibutuhkan untuk mencacah
(mengupas) kulit kacang tanah agar dapat terpisah antara kulit dan
kacangnya. Untuk mencari torsi dapat mengunakan rumus:
T= F×r
Dimana :
T : Torsi, [Nm].
F : Gaya potong, [N].
r : Jari-jari posisi mata potong, [m].
diasumsikan besar gaya potong kulit kacang tanah adalah 150 N, maka besar
torsi:
T= F×r
= 150 N × 0,05 m = 7,5 Nm.
39
3. Daya Pada Mesin
Kebutuhan daya pada mesin pengupas kulit kacang tanah dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
2. π . n
P = T.ω = T. 3
60
dimana:
P : Daya Mesin, [Watt].
T : Torsi, [Nm].
n : Kecepatan putaran poros pengupas, [rpm].
Daya pada mesin merupakan total dari daya yang dibutuhkan untuk memutar
mata potong (mp). Dengan demikian:
2. π . nmp
P = T mp
60
2. π .100
= 7,5 = 78,54 Watt.
60
40
Tabel 4.7. Baja Karbon
σB
τ a=
S f 1 × Sf 2
Dimana:
Sf 1: faktor keamanan 1 = 6,0
Sf 2: faktor keamanan 2 = 2,5
Maka,
2
600 N /mm
τ a= =40 N /mm2.
6 × 2,5
41
3,0 jika beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan besar. Besar faktor
koreksi akibat beban lentur, Cb dapat dipertimbangkan dan biasanya antara
1,2 dan 2,3. Jika diperkirakan tidak akan ada beban lentur, di ambil Cb = 1,0.
Diameter Poros dapat dicari dengan menggunakan rumus:
[ ]
1 /3
5,1
ds= . K t .C b .T
τa
dimana:
d s : Diameter poros, [mm]
τ a : Tegangan geser izin, [kg/mm2]
Kt : faktor koreksi karena puntiran dan tumbukan = 1,5
Cb : faktor koreksi karena beban dan tumbukan ringan = 1
T : Moment puntir, [kg.mm]
[ ]
1 /3
5,1
ds= . K t .C b .T
τa
[ ]
1 /3
5,1
¿ .(1,5).(1) .(2.337,6) =¿ 7,65 mm ≈ 8 mm.
40
42
Gambar 4.10. Dimensi Bantalan
43
Sebelum menghitung besar beban ekuivalen, terlebih dahulu dicari faktor
beban radial dan faktor beban aksial dengan cara menghitung perbandingan
antara beban aksial dengan Basic Load Static (CO) yang dari Tabel 4.9
didapat besar faktor pembanding e dengan 𝐹𝑎.𝐶0 = 0,056 sehingga X (faktor
beban radial) = 0,56 dan Y (faktor beban aksial) = 1,71.
44
1. Perhitungan Beban Ekivalen Bantalan
Suatu beban yang besarnya sedemikian rupa hingga memberikan umur yang
sama dengan umur yang diberikan oleh beban dan kondisi putaran sebenarnya
disebut beban ekivalen dinamis. Berikut adalah persamaan beban ekivalen
dinamis[7]:
Pr = X.V.Fr + Y.Fa
dimana:
Pr : beban ekivalen dinamik, [N].
X : faktor radial untuk bantalan bola radial beralur dalam baris tunggal.
V : faktor putaran, untuk kondisi cincin dalam berputar = 1,0.
Fr : gaya radial, [N] yang besarnya
Fa 76,72
= = = 295 N.
V . е 1.(0,26)
Y : faktor aksial untuk bantalan bola radial beralur dalam baris tungal.
Fa : gaya aksial, [N] yang besarnya
= C0 . (0,056) = 1370 . (0,056) = 76,72 N.
sehingga besar beban ekuivalen adalah :
Pr = 0,56 . (1.295) + 1,71 . (76,72) = 165,2 + 131,2 = 296,4 N.
2. Perhitungan Umur Nominal
45
Umur nominal L (90% dari jumlah sampel, setelah berputar 1 juta putaran,
tidak memperlihatkan kerusakan karena kelelahan gelinding) dapat ditentukan
dengan persamaan berikut ini[7].
33,3 1 /3
f n=[
n ¿
dimana:
f n: faktor kecepatan.
n : putaran [rpm].
maka
33,3 1 /3
f n= [ = [ 0,333 ¿1 /3 = 0,69.
100 ¿
46
4.12. Proses Pembuatan dan Pengujian
Pembuatan mesin pengupas kulit kacang tanah ini merupakan realisasi dari
perancangan yang telah dibuat pada Capstone Design I. Proses pembuatan mesin
pengupas kulit kacang tanah terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama yaitu
pembuatan rangka, tahap kedua yaitu pembuatan poros pengupas, dan tahap
ketiga yaitu proses perakitan. Pembuatan komponen-komponen tersebut
menggunakan berbagai alat permesinan dan peralatan bantu seperti ditunjukkan
pada Tabel 4.10.
47
18 Stecker broco STD 1 buah
4.12.1. Proses Pembuatan Rangka
Rangka merupakan komponen yang akan menopang mesin secara
keseluruhan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan rangka adalah besi siku
dengan ukuran 30 mm x 30 mm yang kemudian dilas sehingga membentuk rangka
seperti Gambar 4.11.
48
Gambar 4.12 Rangka Mesin Setelah Dilas
49
a. Memotong ass dengan Ø 10 mm, dengan panjang yang sudah dipotong
70 mm sebanyak 80 buah kemudian assembly dengan plat ss yang sudah
di beri marking disetiap permukaannya dengan jarak 40 mm.
50
a. Potong plat stainless steel dengan ukuran 150 mm x 175 mm masing-masing
4 lembar dengan detail gambar dibawah ini.
51
Gambar 4.21 Ukuran Penyaring
52
Tabel 4.12. Komponen-komponen yang Akan Dirakit
No Nama Komponen No Nama Bahan
1 Rangka mesin 8 Power Supply
2 Komponen Pengupas 9 Power Button
3 Hopper 10 Motor Virator
4 Cover Rangka 11 Kabel 2x1 mm
5 Penyaring 12 Mur dan baut
6 Kipas 12 V 13 Kabel 0,75
7 Motor gearbox DC 14 Kopling dan Bearing
Langkah-langkah perakitan mesin pengupas kulit kacang tanah ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Pasang.
2.
53
3. Rangka dan baut
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan, seperti
memeriksa kekencangan baut dan mengganti baut yang sudah korosi dan
sudah aus ulirnya.
4.15. Perhitungan Biaya
Biaya pembuatan mesin pengupas kulit kacang tanah terdiri dari biaya
pembuatan atau perakitan dan biaya bahan baku. Perhitungan biaya perancangan
mesin pengupas kulit kacang tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya pembelian komponen-komponen yang
dibutuhkan mesin pengupas kulit kacang tanah. Sumber harga bahan baku yang
didapat dari toko material dan aplikasi online. Adapun rincian dari biaya bahan
baku dijelaskan pada Tabel 4.13.
Harga (Rp)
No Komponen Jumlah
Harga Satuan Harga Total
1 Plat 1x1220x2440 mm 1 1550000 1550000
2 Plat lubang 1 305000 305000
3 Shaft Ø 5mm 800 400 320000
4 Shaft Ø 12mm 25 600 15000
5 Bearing Kp 0010 2 35000 70000
6 Flange kopling 2 30000 60000
7 Motor vibrator 1 175000 175000
8 Motor gearbox DC 1 980000 980000
9 Bolt & nut 100 3500 350000
10 Kopling fleksibel 1 25000 25000
11 Besi siku 20x20 mm 1 175000 175000
12 Kipas 12V 1 75000 75000
13 Power Supply 1 300000 300000
14 Power Button 1 17000 17000
16 Kabel nyyhy 2x1 mm 7 5000 35000
17 Steker broco 1 17000 17000
18 Kabel 0,75 3 3500 10500
19 Pipa Ø 60mm 40 5500 220000
Total: Rp4,699,500
54
Biaya total pembelian bahan baku mesin pengupas kulit kacang tanah adalah
Rp 4.699.500,-
2. Biaya Pembuatan
Biaya pembuatan adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk membayar
jasa pembuatan dibengkel. Sumber biaya pengerjaan didapat dari bengkel.
Adapun rincian dari biaya pembuatan dapat dilihat pada pada Tabel 4.14.
55
56
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan pada perancangan mesin pengupas kulit kacang tanah
maka diperoleh rancangan mesin mesin pengupas kulit kacang tanah sebagai
berikut:
5.2. Saran
Perancangan ini sudah memenuhi kriteria yang diiginkan, namun masi jauh
dari kata sempurna. Agar perancangan ini sempuna, disarankan:
1. Perancangan ini dapat dibuat secara wujud untuk diujicobakan.
2. Menganalisa kekurangan rancangan setelah melihat hasil dari uji coba mesin
pengupas kulit kacang tanah.
57
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tamrin, "Pengembangan Alat Pengupas Kulit Polong Kacang Tanah Tipe
Piring," Jurnal Teknologi Pertanian vol. 11, 2010, Art no. 8. Universitas
Lampung, Bandar Lampung.
[2] A. Kasno and D. Harnowo, "Karakteristik Varietas Unggul Kacang Tanah
dan Adopinya Oleh Petani," 14 Mei 2014. Balai Penelitian Tananaman
Aneka Kacang dan Ubi.
[3] "Nilai Kandungan Gizi Kacang Tanah." https://nilaigizi.com (accessed
May 8, 2022).
[4] M. A. Cibro, "Respon Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogea
L.) Terhadap Pemakaian Mikoriza pada Berbagai Cara Pengolahan
Tanah.," Universitas Sumatera Utara, Medan, 2008.
[5] E. Paturohman and Sumarno, "Peningkatan Produktivitas Kacang Tanah
Melalui Penerapan Komponen Teknologi Kunci," 9 September 2014.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
[6] B. P. Statistik, "Luas Panen Produktivitas Produksi Tanaman Kacang
Tanah Seluruh Provinsi," vol. 9 (1), 2014. Statistik Indonesia.
[7] Sularso and K. Suga, Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin,
Kesepuluh ed. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 2002, p. 352.
[8] G. Pahl, W. Beitz, J. Feldhusen, and K.-H. Grote, Engineering Design A
Systematic Approach Third Edition, Third Edition ed. London: Springer,
2007, p. 609.
[9] S. Group, Rolling Bearings. PUB BU/P1 10000 EN, 2012.
58
LAMPIRAN
59
60
61
62