Disusun Oleh
Nama : Qoni’ah Royhanah
NIM : 210103018
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
LANDASAN TEORI...............................................................................................3
2.1 Pemeliharan....................................................................................................3
2.2.1 Pengertian................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
JADWAL PEMELIHARAAN...............................................................................10
BAB IV..................................................................................................................17
KESIMPULAN......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
terjadinya kerusakan tersebut. Permasalahan umum yang sering dihadapi adalah
mengenai proses pemeliharaan perusahaan hanya memerhatikan pemeliharaan
korektif saja dibandingkan dengan pemeliharaan preventif , pemeliharaan yang
masih bersifat standar kerja dalam menjaga mesinnya hanya melakukan
pembersihan mesin penggantian oli mengganti komponen mesin dan memanaskan
mesin serta sering terjadinya keterlambatan dalam melakukan perawatan, , hal ini
akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan perusahaan diantaranya yaitu
mesin mengalami kerusakan pada bagian tertentu, bahkan mesin tidak dapat
digunakan dan tidak dapat beroperasi sama sekali, sehingga pada akhirnya
perusahaan harus mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar untuk memperbaiki
mesin yang rusak. Bahkan perusahaan harus siap mengganti atau membeli mesin
yang baru.
Oleh karena itu, untuk mengatur pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan
mesin guna membantu lancarnya proses produksi dan mengurangi kerugian
perusahaan, maka diperlukan jadwal pemeliharaan yang nantinya akan
diimplementasikan untuk memelihara mesin. Oleh karena itu, Tugas Mata Kuliah
Pemeliharaan, Perawatan, dan Perbaikan Mesin ( TPPM ) akan membahas tentang
Jadwal Pemeliharaan Mesin Drill.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diambil tujuan dari
pemeliharaan sebagai berikut:
a. Mengupayakan agar aset mampu dioperasikan secara kontinyu dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan rencana.
b. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang dan dapat
memperoleh laba yang maksimum.
c. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu.
d. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pemeliharan
2.1.1 Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu pabrik.
Sebagai suatu usaha menggunakan fasilitas/peralatan produksi agar kontinuitas
produksi dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi produksi yang
memuaskan sesuai dengan rencana. Selain itu, fasilitas/peralatan produksi tersebut
tidak mengalami kerusakan selama dipergunakan sebelum jangka waktu tertentu
yang direncanakan tercapai.
Pemeliharaan (maintenance), menurut The American Management
Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang dilakukan
untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan
fungsi dan kapasitas sebenarnya secara efisien. Ini berbeda dengan perbaikan.
Pemeliharaan (maintenance) juga didefenisikan sebagai suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima (BS3811, 1974 dalam
Corder, 1992).
Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah dimodifikasi oleh
Kementerian Teknologi (sekarang Departemen Perdagangan dan Industri) pada
bulan April 1970, menjadi teroteknologi. Kata teroteknologi ini diambil dari
bahasa Yunani terein yang berarti merawat, memelihara, dan menjaga.
Teroteknologi adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan
kegiatan lain yang diterapkan bagi aset fisik untuk mendapatkan biaya siklus
hidup ekonomis. Hal ini berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk
keandalan serta mampupelihara dari pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan
dan struktur, dan instalasinya, pengetesan, pemeliharaan, modifikasi dan
penggantian, dengan umpan balik informasi untuk rancangan, unjuk kerja dan
biaya (Corder, 1992).
3
2.1.2 Tujuan Pemeliharaan
Menurut Corder (1992), tujuan pemeliharaan yang utama dapat
didefenisikan dengan jelas sebagai berikut:
1. Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja,
bangunan, dan isinya).
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau
jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum yang
mungkin.
Bagi investor pemeliharaan penting karena:
1. Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang berupa
bangunan gedung maupun peralatan produksi.
2. Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan berumur
panjang.
3. Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan.
4. Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
5. Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya pemeliharaan dan
mengembangkan data-data operasi yang berguna untuk membantu menentukan
anggaran biaya dimasa yang akan datang.
Bagi para manager pemeliharaan penting dengan harapan dapat
membantu:
1. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan.
2. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya peralatan.
3. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan.
4. Meningkatkan efisiensi bagian pemeliharaan secara ekonomis.
5. Memelihara instalasi secara aman.
6. Pencatatan perbelanjaan dan biaya pekerjaan.
7. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material.
8. Memperbaiki komunikasi teknik.
9. Menyediakan data biaya untuk anggaran mendatang.
4
10. Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu
kebijakan yang akan datang.
Bagi karyawan, berkepentingan dengan pemeliharaan dengan harapan
dapat:
1. Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka panjang,
yang mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga peralatan/sarana yang
dapat menjamin kelangsungan hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik.
2. Menjamin keselamatan kerja karyawan.
3. Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat terpelihara
keadaannya.
5
Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Perawatan Preventif alah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk
pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi,
perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin
selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Perawatan Korektif
Perawatan Korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi
rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Perawatan Berjalan
Pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor
yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan,
dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Perawatan Darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera
dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
6
Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat
juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan
perawatan seperti:
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan
perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan
dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan
teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau
banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan
yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan
perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti
pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung
diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara
lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.
7
motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya
poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik
turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan
pemakanan saat pengeboran. Berikut ini adalah gambar dari mesin bor meja :
8
bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk
mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi dua putaran yaitu
kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas
dan juga fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah gambar dari mesin bor
tangan :
9
BAB III
JADWAL PEMELIHARAAN
ALAT
N KETERANGAN
URAIAN I K M B DAN
O /STANDAR
KEGIATAN BAHAN
H MB T H MB T H MB T H MB T
A Motor Penggerak
1 Memeriksa kebisingan 1 Visual Tidak bising
pada Motor
Penggerak.
2 Memeriksa kebersihan 1 Visual Bersih
pada Motor
Penggerak.
3 Membersihkan 2 Kuas dan Bersih
permukaan Motor majun
Penggerak dari
kotoran maupun debu.
4 Melumasi Bearing 2 Pelumas
pada Motor Penggerak
agar tidak bising.
5 Mengecat permukaan 2 Cat besi
Motor Penggerak dan kuas,
kertas
gosok
10
6 Membongkar Bearing 2 Kunci ring,
pada Motor bearing
Penggerak, apabila
sudah aus.
B Spindel
1 Memeriksa pelumasan 1 Visual Terlumasi
pada Spindle.
2 Memeriksa kelurusan 1 Visual Lurus
pada Spindle
3 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan Chuck
pada Spindle
4 Mengencangkan 1 Kunci Kencang
Chuck.
5 Penyetelan kelurusan 1 Dial lurus
pada Spindle indicator
6 Membongkar dan 2 Poros
membersihkan poros spindel
Spindle, serta
mengganti Poros
Spindle apabila sudah
aus
7 Membongkar dan 2 Chuck
mengganti Chuck pada spindel
Spindle.
8 Membongkar dan 1 Bearing
mengganti Bearing drive motor
pada Spindle.
C Meja
1 Memeriksa kerataan 1 Waterpass Rata
pada Meja dengan
memakai Waterpas.
2 Membersihkan 1 Majun dan Bersih
11
permukaan pada Meja kuas
dengan majun/kuas.
3 Membersihkan benda 1 Majun dan Bersih
asing pada Meja. kuas
4 Memeriksa 1 Bevel scale
keseimbangan Meja
dengan skala
kemiringan (Bevel
Scale)
5 Melumasi Meja 1 Pelumas Terlumasi
Pendukung (Table
Support).
D Tiang
1 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan Mur
pada Tiang bagian
bawah.
2 Memeriksa pelumasan 1 Visual Terlumasi
dengan Grace pada
Tiang.
3 Mengencangan Mur 1 Kunci ring Kencang
Baut serta pengunci dan pas,
pada Tiang. ball point
hex key
wrench
4 Melumasi dengan 1 Grease Terlumasi
grease pada Tiang.
E Kelistrikan
1 Memeriksa fungsi 1 Visual Berfungsi
pada Tombol On/Off.
2 Mengganti komponen 1 Tombol
Tombol On/Off On/Off
(Switch) apabila sudah
12
tidak berfungsi dengan
lancar.
F Belt
1 Memeriksa fungsi 1 Visual Berfungsi dengan
pada Belt Guard. baik
2 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan pada
Belt.
3 Memeriksa keretakan 1 Visual Tidak retak
pada Belt.
4 Memeriksa kebersihan 1 Visual Bersih
pada Belt.
5 Mengganti Belt 1 Belt
apabila sudah terlihat
keretakan.
6 Membersihkan Belt 1 Majun dan Bersih
dari kotoran maupun kuas
debu
7 Membongkar dan 1 Bersih
membersihkan dari
kotoran-kotoran
maupun debu yang ada
pada Belt Guard.
8 Pengecatan permukaan 1 Cat dan Tercat
pada Belt Guard kuas, kertas
gosok
9 Penyetelan ketegangan 1
pada Belt, apabila
sudah diganti.
1 Penyetelan pada Belt 1
0 Guard pada posisi,
yang sesuai dengan
posisi Belt.
13
G Pulley
1 Penyetelan pada Belt 1 Sesuai
Pulley.
2 Memeriksa keausan 1 Visual Tidak aus
pada Idler Pulley
Asembly
3 Mengencangkan Mur 1 Kunci pas Kencang
maupun Screws pada dan ring
Pulley apabila
terdengar suara bising.
4 Mengganti Pulley, 3 Pullye
apabila terlihat aus. spindle
5 Membongkar Bearing 3
pada Pulley, apabila
terlihat aus dan
terdengar bising.
6 Membongkar Idler 2
Pivot pada Center
Pulley
H Driil Feed Handle
1 Memeriksa kelenturan 1 Visual
Pegas pada Drill Feed
Handle.
2 Memeriksa kebersihan 1 Visual Bersih
Pegas serta bagian-
bagian Drill Feed
Handle.
3 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan Mur
pada Drill Feed
Handle.
4 Penyetelan Pegas 1
(Quill Spring) pada
14
Drill Feed Handle
apabila terlihat kurang
tegang
5 Membersihkan Pegas 1 Majun dan Bersih
serta bagian bagian kuas
Drill Feed Handle.
6 Penyetelan pada Mur 1 ball point Sesuai
maupun pengunci pada hex key
Drill Feed Handle wrench
7 Mengganti Pegas pada 1 Pegas
Drill Feed Handle,
apabila terlihat kurang
tegang.
8 Mengganti Depth Stop 1 Depth Stop
Collar pada Drill Feed Collar
Handle.
I Rack
1 Memeriksa Rack. 1 Visual
2 Memeriksa dan 1 Grease Terlumasi
melumasi Rack.
3 Membongkar dan 1 Rack
mengganti Rack,
apabila terlihat aus.
J Ragum
1 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan Mur dan
Baut pengikat pada
Ragum.
K Bearing
1 Memeriksa pelumasan 1 Visual Terlumasi
pada Bearing setiap
komponen yang
berputar
15
2 Memeriksa 1 Visual Tidak bising
suara/kebisingan pada
Bearing.
3 Memeriksa keolengan 1 Visual Tidak oleng
pada Bearing.
4 Melumasi Bearing 1 Grease Terlumasi
apabila terdengar
suara/bising.
16
BAB IV
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18