Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MATA KULIAH

TEKNIK PEMELIHARAAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN


MESIN

Disusun Oleh
Nama : Qoni’ah Royhanah
NIM : 210103018

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI CILACAP
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SAW, atas rahmat,


barokah, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas
Mata Kuliah Teknik Pemeliharaan Perawatan dan Perbaikan Mesin tentang jadwal
pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan pada mesin drill. Pada kesempatan ini
ijinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih dan rasa hormat atas segala
bantuan yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Mata Kuliah ini, yaitu kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat


menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah banyak membantu baik secara moril maupun
materiil.
3. Bapak Joko Setia Pribadi, A.Md., S.T., M.Eng selaku Kepala Jurusan
Program Studi D3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Cilacap
4. Bapak Mohammad Nurhilal, S.T., M.Pd., M.T selaku dosen pengampu
mata kuliah Teknik Pemeliharaan Perawatan dan Perbaikan Mesin.
5. Teman-teman kelas TM 2A yang telah banyak membantu dalam
penyusunan tugas ini.

Dalam penyusunan Tugas ini tentunya masih banyak terdapat


kekurangan, kesalahan dan kekhilafan karena keterbatasan kemampuan penulis,
untuk itu sebelumnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan yang bersifat
membangun atas laporan ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima


kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun kita bersama.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cilacap, September 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Tujuan............................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

LANDASAN TEORI...............................................................................................3

2.1 Pemeliharan....................................................................................................3

2.1.1 Pengertian Pemeliharaan.........................................................................3

2.1.2 Tujuan Pemeliharaan...............................................................................4

2.1.3 Jenis jenis Pemeliharaan.........................................................................5

2.2 Mesin Bor.......................................................................................................7

2.2.1 Pengertian................................................................................................7

2.2.2 Jenis-jenis Mesin Bor..............................................................................7

2.3 Prinsip Kerja..................................................................................................9

BAB III..................................................................................................................10

JADWAL PEMELIHARAAN...............................................................................10

BAB IV..................................................................................................................17

KESIMPULAN......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Pemeliharaan...........................................................................5


Gambar 2. 2 Mesin Bor Meja...................................................................................8
Gambar 2. 3 Mesin Bor Tangan...............................................................................9

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Spesifikasi Meisn Bor Meja Type ZJQ4116..........................................8

Tabel 3. 1 Rencana Pemeliharaan Mesin Drilling.................................................10

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, banyak muncul industri-industri
yang menggunakan mesin dalam proses produksinya. Setiap perusahaan pasti
mempunyai taktik dan strategi dalam proses bisnisnya. Mesin merupakan salah
satu faktor produksi yang dapat menentukan kelancaran suatu proses produksi,
agar proses produksi berjalan secara efektif dan efesien maka mesin yang
digunakan dalam proses produksi harus dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu
perusahaan yang menggunakan mesin harus dapat menjaga kondisi mesin-mesin
itu sendiri, seperti menjaga kebersihan, kesetabilan dan keefektifannya, sehingga
perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas, menunjang proses
produksi dan kelancaran dalam proses produksi, sehingga akan memperoleh
keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Oleh sebab itu, diperlukan
pemeliharaan atau perawatan.
Sofjan Assauri (2008;134) menyatakan bahwa Pemeliharaan
(maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan
pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan
supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan
apa yang direncanakan. Tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan tersebut adalah
untuk mempertahankan produktivitas tertentu tanpa merusak produk akhir. Jadi
dengan adanya pemeliharaan maka semua fasilitas atau peralatan pabrik
diharapkan dapat beroprasi sesuai dengan rencanan dan tidak mengalami
kerusakan selama proses produksi tersebut tercapai.dalam melakukan
pemeliharaan dan perbaiakan tentu saja ada biaya di dalamnya dimana biaya
pemeliharaan ini harus dikeluarkan agar proses produksi tetap berjalan.
Meskipun perusahaan sudah meningkatkan fasilitas operasinya,
mengeluarkan biaya yang cukup tinggi tiap tahunnya untuk meningkatkan
keandalan suatu mesin , tetapi dalam kenyataanya masih saja terjadi kerusakan
yang tidak diharapkan hal ini perlu dianalisa untuk menjawab tentang penyebab

1
terjadinya kerusakan tersebut. Permasalahan umum yang sering dihadapi adalah
mengenai proses pemeliharaan perusahaan hanya memerhatikan pemeliharaan
korektif saja dibandingkan dengan pemeliharaan preventif , pemeliharaan yang
masih bersifat standar kerja dalam menjaga mesinnya hanya melakukan
pembersihan mesin penggantian oli mengganti komponen mesin dan memanaskan
mesin serta sering terjadinya keterlambatan dalam melakukan perawatan, , hal ini
akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan perusahaan diantaranya yaitu
mesin mengalami kerusakan pada bagian tertentu, bahkan mesin tidak dapat
digunakan dan tidak dapat beroperasi sama sekali, sehingga pada akhirnya
perusahaan harus mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar untuk memperbaiki
mesin yang rusak. Bahkan perusahaan harus siap mengganti atau membeli mesin
yang baru.
Oleh karena itu, untuk mengatur pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan
mesin guna membantu lancarnya proses produksi dan mengurangi kerugian
perusahaan, maka diperlukan jadwal pemeliharaan yang nantinya akan
diimplementasikan untuk memelihara mesin. Oleh karena itu, Tugas Mata Kuliah
Pemeliharaan, Perawatan, dan Perbaikan Mesin ( TPPM ) akan membahas tentang
Jadwal Pemeliharaan Mesin Drill.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diambil tujuan dari
pemeliharaan sebagai berikut:
a. Mengupayakan agar aset mampu dioperasikan secara kontinyu dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan rencana.
b. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang dan dapat
memperoleh laba yang maksimum.
c. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu.
d. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pemeliharan
2.1.1 Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu pabrik.
Sebagai suatu usaha menggunakan fasilitas/peralatan produksi agar kontinuitas
produksi dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi produksi yang
memuaskan sesuai dengan rencana. Selain itu, fasilitas/peralatan produksi tersebut
tidak mengalami kerusakan selama dipergunakan sebelum jangka waktu tertentu
yang direncanakan tercapai.
Pemeliharaan (maintenance), menurut The American Management
Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang dilakukan
untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan
fungsi dan kapasitas sebenarnya secara efisien. Ini berbeda dengan perbaikan.
Pemeliharaan (maintenance) juga didefenisikan sebagai suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima (BS3811, 1974 dalam
Corder, 1992).
Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah dimodifikasi oleh
Kementerian Teknologi (sekarang Departemen Perdagangan dan Industri) pada
bulan April 1970, menjadi teroteknologi. Kata teroteknologi ini diambil dari
bahasa Yunani terein yang berarti merawat, memelihara, dan menjaga.
Teroteknologi adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan
kegiatan lain yang diterapkan bagi aset fisik untuk mendapatkan biaya siklus
hidup ekonomis. Hal ini berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk
keandalan serta mampupelihara dari pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan
dan struktur, dan instalasinya, pengetesan, pemeliharaan, modifikasi dan
penggantian, dengan umpan balik informasi untuk rancangan, unjuk kerja dan
biaya (Corder, 1992).

3
2.1.2 Tujuan Pemeliharaan
Menurut Corder (1992), tujuan pemeliharaan yang utama dapat
didefenisikan dengan jelas sebagai berikut:
1. Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja,
bangunan, dan isinya).
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau
jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum yang
mungkin.
Bagi investor pemeliharaan penting karena:
1. Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang berupa
bangunan gedung maupun peralatan produksi.
2. Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan berumur
panjang.
3. Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan.
4. Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
5. Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya pemeliharaan dan
mengembangkan data-data operasi yang berguna untuk membantu menentukan
anggaran biaya dimasa yang akan datang.
Bagi para manager pemeliharaan penting dengan harapan dapat
membantu:
1. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan.
2. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya peralatan.
3. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan.
4. Meningkatkan efisiensi bagian pemeliharaan secara ekonomis.
5. Memelihara instalasi secara aman.
6. Pencatatan perbelanjaan dan biaya pekerjaan.
7. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material.
8. Memperbaiki komunikasi teknik.
9. Menyediakan data biaya untuk anggaran mendatang.

4
10. Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu
kebijakan yang akan datang.
Bagi karyawan, berkepentingan dengan pemeliharaan dengan harapan
dapat:
1. Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka panjang,
yang mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga peralatan/sarana yang
dapat menjamin kelangsungan hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik.
2. Menjamin keselamatan kerja karyawan.
3. Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat terpelihara
keadaannya.

2.1.3 Jenis jenis Pemeliharaan


Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan,
dapat dibagi menjadi dua cara:
1. Pemeliharaan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Pemeliharaan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Secara skematik dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. 1 Skema Pemeliharaan

5
Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Perawatan Preventif alah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk
pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi,
perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin
selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Perawatan Korektif
Perawatan Korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi
rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Perawatan Berjalan
Pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor
yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan,
dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Perawatan Darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera
dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

6
Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat
juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan
perawatan seperti:
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan
perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan
dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan
teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau
banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan
yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan
perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti
pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung
diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara
lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.

2.2 Mesin Bor


2.2.1 Pengertian
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
(pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan
lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong
berputar yang disebut bor (Adepras, 2012).
2.2.2 Jenis-jenis Mesin Bor
Dalam perkembanganya mesin bor memiliki banyak jenis dan
disesuaikan dengan fungsinya. Berikut adalah jenis-jenis mesin bor :
1. Mesin Bor Meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas
sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran

7
motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya
poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik
turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan
pemakanan saat pengeboran. Berikut ini adalah gambar dari mesin bor meja :

Gambar 2. 2 Mesin Bor Meja


Mesin bor meja sanggat berfareasi dan memiliki spesifikasi masaing
masing. Berikut spesifikasi mesin bor meja dengan type ZJQ4116 :

Tabel 2. 1 Spesifikasi Meisn Bor Meja Type ZJQ4116


NO Spesifikasi Keterangan
1. Daya Listrik ; 180 Watt
2. Motor : 0.241 Hp
3. Kecepatan tanpa beban : 1420 rpm
4. Kapasitas bor besi : 13 mm
5. Ukuran alas : 160 x 160 mm
6. Tinggi : 580 mm
7. Daya Listrik : 180 watt
8. Voltase : 220 v / 50 Hz

2. Mesin Bor Tangan


Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya
digunakan untuk melubangi kayu, tembok maupun pelat logam. Khusus Mesin

8
bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk
mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi dua putaran yaitu
kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas
dan juga fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah gambar dari mesin bor
tangan :

Gambar 2. 3 Mesin Bor Tangan

2.3 Prinsip Kerja


Prinsip kerja mesin drill press secara umum sebagai berikut
(www.akmalindra.wordpress.com, 2014):
1. Pemasangan benda kerja, yang diletakkan pada meja kerja yang di japit pada
ragu
2. Maka setelah pemasangan benda kerja selesai maka dilanjutkan dengan
pemasangan mata bor pada chuck.
3. Putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin melalui belt pulley sehingga
poros kepala spindel berputar.
4. Poros kepala spindel berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor.
5. Putaran pegangan pemakanan dapat digerakkan naik turun dengan bantuan
roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat
pengeboran.
6. Setelah selelai pengeboran maka, bersihkan mesin dari kotoran-kotoran bekas
pemakanan.

9
BAB III

JADWAL PEMELIHARAAN

Rencana awal pemeliharaan mesin drilling akan dilakukan dengan periode 3


bulan.

Tabel 3. 1 Rencana Pemeliharaan Mesin Drilling

JADWAL PEMELIHARAAN MESIN DRILLING

ALAT
N KETERANGAN
URAIAN I K M B DAN
O /STANDAR
KEGIATAN BAHAN
H MB T H MB T H MB T H MB T
A Motor Penggerak
1 Memeriksa kebisingan 1 Visual Tidak bising
pada Motor
Penggerak.
2 Memeriksa kebersihan 1 Visual Bersih
pada Motor
Penggerak.
3 Membersihkan 2 Kuas dan Bersih
permukaan Motor majun
Penggerak dari
kotoran maupun debu.
4 Melumasi Bearing 2 Pelumas
pada Motor Penggerak
agar tidak bising.
5 Mengecat permukaan 2 Cat besi
Motor Penggerak dan kuas,
kertas
gosok

10
6 Membongkar Bearing 2 Kunci ring,
pada Motor bearing
Penggerak, apabila
sudah aus.
B Spindel
1 Memeriksa pelumasan 1 Visual Terlumasi
pada Spindle.
2 Memeriksa kelurusan 1 Visual Lurus
pada Spindle
3 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan Chuck
pada Spindle
4 Mengencangkan 1 Kunci Kencang
Chuck.
5 Penyetelan kelurusan 1 Dial lurus
pada Spindle indicator
6 Membongkar dan 2 Poros
membersihkan poros spindel
Spindle, serta
mengganti Poros
Spindle apabila sudah
aus
7 Membongkar dan 2 Chuck
mengganti Chuck pada spindel
Spindle.
8 Membongkar dan 1 Bearing
mengganti Bearing drive motor
pada Spindle.
C Meja
1 Memeriksa kerataan 1 Waterpass Rata
pada Meja dengan
memakai Waterpas.
2 Membersihkan 1 Majun dan Bersih

11
permukaan pada Meja kuas
dengan majun/kuas.
3 Membersihkan benda 1 Majun dan Bersih
asing pada Meja. kuas
4 Memeriksa 1 Bevel scale
keseimbangan Meja
dengan skala
kemiringan (Bevel
Scale)
5 Melumasi Meja 1 Pelumas Terlumasi
Pendukung (Table
Support).
D Tiang
1 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan Mur
pada Tiang bagian
bawah.
2 Memeriksa pelumasan 1 Visual Terlumasi
dengan Grace pada
Tiang.
3 Mengencangan Mur 1 Kunci ring Kencang
Baut serta pengunci dan pas,
pada Tiang. ball point
hex key
wrench
4 Melumasi dengan 1 Grease Terlumasi
grease pada Tiang.
E Kelistrikan
1 Memeriksa fungsi 1 Visual Berfungsi
pada Tombol On/Off.
2 Mengganti komponen 1 Tombol
Tombol On/Off On/Off
(Switch) apabila sudah

12
tidak berfungsi dengan
lancar.
F Belt
1 Memeriksa fungsi 1 Visual Berfungsi dengan
pada Belt Guard. baik
2 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan pada
Belt.
3 Memeriksa keretakan 1 Visual Tidak retak
pada Belt.
4 Memeriksa kebersihan 1 Visual Bersih
pada Belt.
5 Mengganti Belt 1 Belt
apabila sudah terlihat
keretakan.
6 Membersihkan Belt 1 Majun dan Bersih
dari kotoran maupun kuas
debu
7 Membongkar dan 1 Bersih
membersihkan dari
kotoran-kotoran
maupun debu yang ada
pada Belt Guard.
8 Pengecatan permukaan 1 Cat dan Tercat
pada Belt Guard kuas, kertas
gosok
9 Penyetelan ketegangan 1
pada Belt, apabila
sudah diganti.
1 Penyetelan pada Belt 1
0 Guard pada posisi,
yang sesuai dengan
posisi Belt.

13
G Pulley
1 Penyetelan pada Belt 1 Sesuai
Pulley.
2 Memeriksa keausan 1 Visual Tidak aus
pada Idler Pulley
Asembly
3 Mengencangkan Mur 1 Kunci pas Kencang
maupun Screws pada dan ring
Pulley apabila
terdengar suara bising.
4 Mengganti Pulley, 3 Pullye
apabila terlihat aus. spindle
5 Membongkar Bearing 3
pada Pulley, apabila
terlihat aus dan
terdengar bising.
6 Membongkar Idler 2
Pivot pada Center
Pulley
H Driil Feed Handle
1 Memeriksa kelenturan 1 Visual
Pegas pada Drill Feed
Handle.
2 Memeriksa kebersihan 1 Visual Bersih
Pegas serta bagian-
bagian Drill Feed
Handle.
3 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan Mur
pada Drill Feed
Handle.
4 Penyetelan Pegas 1
(Quill Spring) pada

14
Drill Feed Handle
apabila terlihat kurang
tegang
5 Membersihkan Pegas 1 Majun dan Bersih
serta bagian bagian kuas
Drill Feed Handle.
6 Penyetelan pada Mur 1 ball point Sesuai
maupun pengunci pada hex key
Drill Feed Handle wrench
7 Mengganti Pegas pada 1 Pegas
Drill Feed Handle,
apabila terlihat kurang
tegang.
8 Mengganti Depth Stop 1 Depth Stop
Collar pada Drill Feed Collar
Handle.
I Rack
1 Memeriksa Rack. 1 Visual
2 Memeriksa dan 1 Grease Terlumasi
melumasi Rack.
3 Membongkar dan 1 Rack
mengganti Rack,
apabila terlihat aus.
J Ragum
1 Memeriksa 1 Visual Kencang
kekencangan Mur dan
Baut pengikat pada
Ragum.
K Bearing
1 Memeriksa pelumasan 1 Visual Terlumasi
pada Bearing setiap
komponen yang
berputar

15
2 Memeriksa 1 Visual Tidak bising
suara/kebisingan pada
Bearing.
3 Memeriksa keolengan 1 Visual Tidak oleng
pada Bearing.
4 Melumasi Bearing 1 Grease Terlumasi
apabila terdengar
suara/bising.

16
BAB IV

KESIMPULAN

Pemeliharaan merupakan adalah kegiatan untuk memelihara atau


menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyesuaian/penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaan
operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan tersebut adalah untuk
mempertahankan produktivitas tertentu tanpa merusak produk akhir.

Terdapat berbagi jenis pemeliharaan, ada pemeliharaan terencana


maupun tidak terencana. Pemeliharaan preventif, prediktif, berjalan,
sampai darurat. Mesin bora tau drill adalah mesin yang berfungsi untuk
membuat lubang. Dalam pemakaiannya mesin bor perlu dilakukan
perawatan mulai dari kelistrikan, meja mesin, motor penggerak, tiang,
handle, dan lain sebagainya.

17
DAFTAR PUSTAKA

[1] Lesmana, Alan Surya, dkk. ANALISIS PELAKSANAAN PEMELIHARAAN


MESIN GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN
PADA PT CIDAS SUPRA METALINDO. Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Pakuan
[2] Iswanto, Apri Heri, 2018. Manajemen Pemeliharaan Mesin-Mesin Produksi.
DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA. USU e-Repository.
[3] Handout Perawatan dan Perbaikan Mesin. PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

18

Anda mungkin juga menyukai