Anda di halaman 1dari 15

PEMELIHARAAN MAINTENANCE

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen Pengampu:
Andi Saefulloh Anwar, M.Pd

Oleh:
Kelompok 10

REVALINA PUTRI NIM 1201422074


RATU DELVRIZA NIM 1201322031
TIARA P0ETRI NIM 1201322015
WULAN NURAENI NIM 1201322042

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE WIBAWA KARTA RAHARJA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat – nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktunya.
Adapun tema dari makalah ini “Pemeliharaan Maintenance”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak – pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan makalah ini
dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Purwakarta, 13 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I .................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah............................................................................................. 2

BAB II ................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

2.1 Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan (Maintenance) ...................................... 3

2.1.1 Kegiatan Pemeliharaan (Maintenance) .......................................................... 3

2.1.2 Kegiatan pemeliharaan dalam suatu perusahaan ............................................ 4

2.2 Gambaran Kegiatan Pemeliharaan (Maintenance) ......................................... 5

2.3 Manfaat Pemeliharaan (Maintenance) ........................................................... 7

2.4 Jenis – Jenis (Maintenance) ........................................................................... 8

BAB III ............................................................................................................... 10

PENUTUP .......................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10

3.2 Saran........................................................................................................... 10

Daftar Pustaka ................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk menjaga mesin-mesin, peralatan
dan fasilitas lainnya dengan mengadakan perbaikan dan penggantian yang
diperlukan agar kegiatan operasi/produksi dapat berjalan lancar.
Pemeliharaan dilaksanakan dengan tujuan untuk menjaga mesin dan peralatan
tetap pada kondisi yang dapat diterima. Seperti halnya manusia, mesin juga
membutuhkan sebuah perawatan. Semakin sering mesin dioperasikan,
semakin besar perawatan yang dibutuhkan. Tujuan dilakukannya
pemeliharaan adalah untuk menunjang kemampuan produksi agar tercapai
tujuan perusahaan. Pemeliharaan juga bertujuan untuk membantu
meminimalisasi pemakaian di luar batas serta menghindarkan kecelakaan
kerja yang mengganggu atau membahayakan keselamatan kerja.
Aktifitas pemeliharaan mesin adalah sebuah sistem produksi yang
fungsinya terhadap objek dengan cara perbaikan, pembersihan, penggantian,
pemeliharaan dan pemeriksaan. Tanpa pemeliharaan yang tepat, perusahaan
dapat mengalami kerugian yang besar seperti rusaknya atau tidak berfungsi
baik fasilitas produksi, meningkatnya jumlah produk cacat yang
mengakibatkan kerugian material akibat sering mengganti komponen pada
fasilitas produksi.
Dengan adanya pemeliharaan mesin yang tepat dan baik, diharapkan
fasilitas produksi dapat dioperasikan terus menerus hingga batas umur
teknisnya dan tidak mengalami kerusakan atau kegagalan sehingga
kemampuan produksi dapat lebih efektif, rencana produksi terlaksana dengan
baik dan kualitas produk dapat terus terjaga. Hal ini sejalan dengan penelitian
terdahulu yang menyimpulkan bahwa pelaksanaan pemeliharaan pada suatu
mesin produksi merupakan faktor yang penting bagi perusahaan untuk
menjamin kelancaran produksi, sehingga melalui pemeliharaan mesin yang

1
dilakukan, perusahaan mendapatkan manfaat seperti terhindarnya kerusakan
pada mesin yang mengakibatkan resiko besar.1
Dalam keberlangsungan aktifitas pemeliharaan mesin, terdapat dua jenis
pemeliharaan yang dapat diterapkan perusahaan yaitu pemeliharaan
pencegahan (preventivemaintenance) dan perbaikan (correctivemaintenance).
Pemeliharaan pencegahan dilakukan dalam bentuk mencegah timbulnya
kerusakan pada mesin yang tidak terduga. Pemeliharaan pencegahan
berlangsung secara conditionmonitoringyaitu memantau kondisi mesin dan
melakukan pemeriksaan atau inspeksi yang dalam dengan tujuan untuk
mengidentifikasi adanya penyimpangan sehingga kerusakan dapat terdeteksi
lebih dini. Sedangkan kegiatan perbaikan dilakukan ketika mesin atau
fasilitas produksi mengalami kerusakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pemeliharaan (maintenance) ?
2. Bagaimana gambaran kegiatan pemeliharaan (maintenance) ?
3. Apa tujuan pemeliharaan atau perawatan didalam kegiatan (maintenance)
?
4. Apa saja manfaat pemeliharaan (maintenance)?
5. Sebutkan jenis – jenis (maintenance) ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahuipelaksanaan kegiatan pemeliharaan (maintenance)
2. Untuk mengetahui gambaran kegiatan pemeliharaan (maintenance)
3. Untuk mengetahui manfaat pemeliharaan (maintenance)
4. Untuk mengetahui jenis – jenis (maintenance)

1
Christmas T Nauli Siregar, Paulus Kindangen, andIndrie Debbie Palandeng,
“Kota Bitung
EvaluationofMaintenanceonProductionMachineryandEquipment At Pt.
Multi Nabati Sulawesi Bitung City,” 428 Jurnal EMBA 10, no. 3 (2022):
2303–1174.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PelaksanaanKegiatanPemeliharaan (Maintenance)

2.1.1 KegiatanPemeliharaan (Maintenance)


1. Pemeliharaan terencana (Plannedmaintenance ) Pada pelaksanaan
pemeliharaan terencana (plannedmaintenance) perusahaan
melakukan beberapa kegiatan pemeliharaan yang akan penulis
uraikan bentuk kegiatannya. Adapun pemeliharaan yang dilakukan
yaitu pemeliharaan pencegahan (preventivemaintenance) yang
meliputi routinemaintenance dan periodicmaintenance. Kegiatan
routinemaintenance dimulai dengan membersihkan mesin setiap
sebelum digunakan dari debu, kotoran, dan sisa benang, lalu
melakukan pelumasan (lubrication) yaitu dengan cara meneteskan
minyak mesin pada komponen mesin, kegiatan pelumasan
(lubrication) ini berguna untuk menghindari komponen mesin yang
tersendat akibat kurangnya perawatan dan menghindari komponen
mesin agar tidak berkarat. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan
pengecekan pada mesin sebelum mesin mulai dioperasikan setiap
harinya.
Untuk mengatasi hal ini, pihak manajemen perusahaan
perlu memberikan pengetahuan pada seluruh karyawan tentang
pentingnya manfaat kegiatan pemeliharaan (maintenance) meliputi
kedisiplinan dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
(maintenance), pemahaman tentang pentingnya pelaksanaan
kegiatan pemeliharaan dan manfaat kegiatan pemeliharaan
(maintenance) terhadap umur ekonomis mesin serta memberikan
pendidikan pada para pekerja tentang tata cara pelaksanaan
kegiatanpemeliharaan (maintenance) dengan benar sesuai buku
petunjuk (booklet) tentang mesin.

3
2. Pemeliharaan tidak terencana (UnplanedMaintenance) Pada
pemeliharaan tidak terencana, CV Green Perkasa Pematangsiantar
melakukan pemeliharaan perbaikan (corrective atau
breakdownmaintenance) yang dilakukan dengan cara memperbaiki
atau mereparasi mesin-mesin yang rusak ataupun yang mengalami
kelainan pada mesin. Dalam hal ini, perusahaan membawa mesin
ke tempat tukang reparasi mesin jahit. Hal ini dilakukan karena
perusahaan tidak memiliki karyawan yang tetap berada di dalam
perusahaan karena dalam hal ini pemilik perusahaan yang biasanya
menangani langsung perbaikan pada mesin, karena hanya pemilik
perusahaan yang memahami tentang mesin hingga pada perbaikan.
Namun pemilik perusahaan lebih sering berada di luar perusahaan
untuk urusan bisnis sehingga kegiatan pemeliharaan perbaikan
(corrective atau breakdownmaintenance) ini tidak berjalan lancar
sebagaimana semestinya. Dapat dilihat bahwa kegiatan
pemeliharaan perbaikan (corrective atau breakdownmaintenance)
yang dilaksanakan saat ini dinilai kurang efektif karena kegiatan ini
menghabiskan waktu yang cukup lama dan mengakibatkan
kegiatan operasional terhenti cukup lama karena harus membawa
mesin ke luar perusahaan. 2

2.1.2 Kegiatan pemeliharaan dalam suatu perusahaan


a. Inspeksi
Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau
pemeriksaan secara berkala dimana maksud kegiatan ini adalah
untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai peralatan
atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses
produksi. Sehingga jika terjadinya kerusakan, maka segera
diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan

2
Lie Darwin, “Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan (Maintenance)
Terhadapkualitas Produk Pada Cv Green Perkasa Pematangsiantar,” Jurnal
Maker 3, no. 1 (2017): 40–48.

4
laporan hasil inspeksi, berusaha untuk mencegah sebab-sebab
timbulnya kerusakan dengan melihat sebab-sebab timbulnya
kerusakan dengan melihat sebab-sebab kerusakan yang diperoleh
hasil inspeksi.
b. Kegiatan teknik
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan
yang baru dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan
yang perlu diganti, sertamelakukan penelitian-penelitian terhadap
kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah
dilihat kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dan
perbaikan bagi perluasan, kemajuan dari fasilitas atau peralatan
perusahaan.
c. Kegiatan produksi
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang
sebenarnya, yaitu memperbaiki mesin dan peralatan. Secara fisik,
melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau diusulkan dalam
kegiatan inspeksi dan melaksanakan kegiatan servis. Kegiatan
produksi ini dimaksudkan untuk itu diperlukan usaha-usaha
perbaikan segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.
d. Kegiatan administrasi
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya
yang terjadi dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan dan biaya
yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan .3

2.2 GambaranKegiatanPemeliharaan (Maintenance)


1. Pemeliharaan Kerusakan (Perawatan saat terjadi kerusakan)
Breakdownmaintenance ini adalah perawatan yang dilakukan
setelah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja, yang

3
Ryan, Cooper, andTauer, “済無NoTitleNoTitleNoTitle,” Paper Knowledge
. Toward a Media HistoryofDocuments (2013): 12–26.

5
menyebabkan mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal
atau terhenti secara total dalam waktu yang mendadak. Terlebih lagi,
kerusakan pemeliharaan ini dihindari karena dapat mengakibatkan
kerugian karena tidak beroperasinya peralatan/mesin ini.
2. Pemeliharaan Preventif (Perawatan Pencegahan)
Pemeliharaan preventif ini sering disebut dengan pemeliharaan
preventif ini termasuk pemeliharaan pencegahan, dilakukan ketika
belum terjadi kerusakan. Biasanya dilakukan pengecekan secara
berkala, dilakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection)
danpembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin
dan berkala.
Preventive maintenance terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Perawatan Berkala (perawatan berkala)
Perawatan berkala biasanya adalah perawatan rutin yang
terjadwal, yang biasa dilakukan adalah pembersihan mesin,
inspeksi mesin, meminyaki mesin, dan juga penggantian suku
cadang jika ada perlu diganti menghindari kerusakan mesin yang
mendadak dan mengakibatkan mesin tidak dapat
beroperasi. Perawatan berkala biasanya dilakukan dalam waktu
harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.
b. Pemeliharaan Prediktif (Perawatan Prediktif)
Predictive maintenance adalah perawatan yang dilakukan
untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan
total. Predictive maintenance akan memeriksa melalui analisa trend
perilaku mesin/peralatan kerja. Dengan analisa trend ini dapat
memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada mesin pada
komponen tertentu. perawatan prediktif akan lebih terlihat pada
kondisi mesin.
c. Pemeliharaan Korektif (Perawatan Korektif)
Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan
dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan lalu

6
memperbaiki sehingga mesin dapat digunakan kembali secara
normal. 4
Perawatan mesin-mesin di atas tentu dilakukan demi kepentingan sebuah
perusahaan untuk terus bisa produktif, namun selain itu memiliki tujuan
diantaranya dapat memperpanjang usia mesin, atau peralatan kerja,
mengurangi downtime, menjaga keselamatan karyawan yang menggunakan,
pencegahan kerusakan berat yang mengakibatkan biaya lebih tinggi. Dengan
menjaga mesin tetap stabil tentu akan lebih mendapatkan banyak
keuntungan dan menghindari resiko-resiko yang tidak diinginkan
perusahaan.

2.3 Manfaat Pemeliharaan (Maintenance)


Berikut manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan apabila
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dilaksanakan secara efektif:
a. Kegiatan pemeliharaan pencegahan, Kegiatan pemeliharaan pencegahan
(preventive maintenance) yang dilakukan secara teratur dan terus
menerus seperti menjaga kebersihan mesin, melakukan pelumasan
(lubrication) serta melakukan pemeriksaan pada mesin setiap hari
sebelum dioperasikan akan mencegah timbulnya kerusakan yang tidak
terduga.
b. Kegiatan pemeliharaan perbaikan (Corrective atau breakdown
maintenance) dalam pelaksanaan pemeliharaan perbaikan (Corrective
atau breakdown maintenance) yang dilakukan oleh perusahaan masih
kurang efektif karena pihak perusahaan harus membawa mesin ke tempat
tukang reparasi mesin yang akan menghabiskan waktu lama.
Pemeliharaan perbaikan (Corrective atau breakdown maintenance) yang
dilakukan oleh perusahaan ini akan mengakibatkan kerugian pada

4
Widyamatador.com pentingnya - maintenance

7
perusahaan karena proses produksi yang terhenti dan karyawan yang
menganggur terlalu lama.5

2.4 Jenis – Jenis (Maintenance)


a. Preventive Maintenance
Bentuk kebijakan ini adalah perawatan atau maintenance yang
dilakukan sebagai pencegahan, sehingga dilakukan sebelum terjadi
kerusakan mesin.
Keuntungan melakukan jenis preventive maintenance adalah
mendeteksi lebih awal sebelum terjadi kegagalan operasi yang lebih
parah, menjamin keselamatan bagi pemakai, umur pakai mesin menjadi
lebih panjang, downtime proses produksi dapat diperendah.Adapun
kerugian yang terjadi diantaranya waktu operasi akan banyak terbuang,
kemungkinan akan terjadi human error.
b. Preventive maintenance
dapat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
 Routine maintenance: perawatan yang dilakukan secara rutin atau
tiap hari.
 Periodic maintenance: perawatan yang dilakukan dalam jangka
waktu tertentu. Contohnya satu kali setiap minggu, sebulan sekali,
dan setahun sekali.
c. Breakdown Maintenance
Perawatan yang dilakukan setelah peralatan mengalami kerusakan
yang kemudian untuk diperbaiki sehingga dapat berjalan dengan
semestinya.Kebijakan ini adalah kebijakan yang kurang baik karena hal
tersebut dapat menaikkan biaya perbaikan yang tinggi.
Selain itu juga dapat menyebabkan pemborosan waktu yang efisien
karena peralatan dapat rusak sewaktu-waktu sehingga aktivitas

5
Muslih Nasution, Ahmad Bakhori, and Wirda Novarika, “Manfaat Perlunya
Manajemen Perawatan Untuk Bengkel Maupun Industri,” Buletin Utama
Teknik 16, No. 3 (2021): 248–252.

8
perusahaan dapat terhenti. Hal yang paling penting terkait kerugian
memakai kebijakan ini adalah keselamatan pekerja tidak terjamin
karena dapat rusak tiba-tiba dan dapat mencelakai karyawan.
Contohnya adalah mesin forklift yang biasa digunakan untuk
mengangkat beban berat, jika terjadi kerusakan karena tidak dilakukan
maintenance sebelumnya, maka pekerja yang berada di sekitar forklift
dapat tertimpa beban yang diangkat.Kebijakan ini cocok digunakan
pada mesin yang murah dan sederhana dalam perawatannya.
d. Scheduled Maintenance
Scheduled maintenance adalah perawatan yang dilakukan guna
untuk mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan
secara periodik yang sudah dijadwalkan dalam batas waktu tertentu.
Batas waktu tersebut didapatkan berdasarkan rekomendasi dari
produsen mesin tersebut, atau pengalaman maupun data masa lalu.
e. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance termasuk dalam perawatan pencegahan
yaitu sebelum mesin mengalami kerusakan. Namun yang membedakan
adalah pada kebijakan ini didasarkan pada strategi terhadap mesin itu
sendiri. Kebijakan ini disebut juga dengan perawatan berdasarkan
kondisi atau monitoring kondisi mesin. Jadi, mesin atau peralatan akan
diperiksa secara rutin untuk mengetahui keadaan mesin tersebut.
f. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance adalah pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan setelah mesin mengalami kerusakan guna sebagai korektif
atau mengembalikan seluruh aktivitas mesin menjadi kembali
beroperasi. Dalam menjalankan kegiatan ini, pertama dilakukan
persiapan pekerja yang khusus untuk melakukan maintenance ini.
Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan maintenance rutin apabila telah
terjadi kerusakan peralatan.6

6
Runsystem.id Artikel maintenance

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pemeliharaan mesin mesin baik berupa mechanical maupun electrical
atau industrical memerlukan perhatian yang serius dari operator
sehingga penggunaan peralatan tersebut berjalan sesuai dengan
fungsinya
2. Perlu penyimpanan perkakas dengan baik dan tertata sehingga
memudahkan pengambilan dan penggunaan sewaktu diperlukan
3. Ditempatkan pada suatu tempat atau toolbox agar memudahkan
mengenali dan mempungsikan peralatan tersebut pada saat diperlukan.
4. Pemahaan tentang penggunaan alat dan akurasinya atau ketelitiannya
pada saat mengoperasikannya

3.2 Saran
1. Sebaiknya kegiatan perawatan dan perbaikan tidak hanya dilakukan
oleh pihak maintenance saja melainkan oleh bagian produksi terutama
operator karena mereka adalah pihak yang secara langsung berinteraksi
dengan fasilitas produksi sehingga mereka akan lebih mengenal
keadaan dan perilaku mesin.
2. Seluruh pihak yang terlibat dalam lantai produksi perlu menjaga
kebersihan peralatan produksi dan daerah di sekitar tempat mesin
berada, karena performansi mesin akan terlihat lebih baik apabila
kondisinya bersih dan baik sehingga akan menumbuhkan semangat
kerja
3. Pengadaan training perlu dilakukan pihak perusahaan terhadap para
operatornya agar mereka dapat mengoperasikan fasilitas produksi
dengan benar dan mengerti cara melakukan perawatan dan perbaikan
unit produksi secara tepat.

10
4. Sebaiknya disusun suatu prosedur kerja sistem preventive maintenance yang
meliputi cara / proses perawatan yang harus dilakukan dan hal – hal yang
harus dihindari dalam melakukan pekerjaan tersebut.

11
Daftar Pustaka

Lie Darwin. “Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan (Maintenance)


Terhadapkualitas Produk Pada Cv Green Perkasa Pematangsiantar.” Jurnal
Maker 3, no. 1 (2017): 40–48.
Nasution, Muslih, Ahmad Bakhori, and Wirda Novarika. “Manfaat Perlunya
Manajemen Perawatan Untuk Bengkel Maupun Industri.” Buletin Utama
Teknik 16, No. 3 (2021): 248–252.
Nauli Siregar, Christmas T, Paulus Kindangen, and Indrie Debbie Palandeng.
“Kota Bitung Evaluation of Maintenance on Production Machinery and
Equipment At Pt. Multi Nabati Sulawesi Bitung City.” 428 Jurnal EMBA 10,
no. 3 (2022): 2303–1174.
Ryan, Cooper, and Tauer. “済無No Title No Title No Title.” Paper Knowledge .
Toward a Media History of Documents (2013): 12–26.

12

Anda mungkin juga menyukai