Disusun Oleh :
Fiqriyadi
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Banjarmasin, Agustus 20
FIQRIYADI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Alat berat ialah mesin berukuran besar yang dirancang untuk melaksanakan
pekerjaan pembangunan, seperti pengerjaan tanah dan memindahkan bahan
bangunan atau material, dimana merupakan faktor penting didalam suatu
proyek terutama konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya
dengan skala besar
Agar alat berat selalu memberikan hasil yang optimal, diperlukan perawatan
rutin. Jika tidak akan dapat mengganggu operasional dan merugikan
perusahaan secara tidak langsung.
Alat berat merupakan investasi yang dibilang tidak murah, hal tersebut
menyangkut nilai besar bagi suatu perusahaan. Oleh karena itu perlu
pengelolaan aset perusahaan sehingga alat yang diinvestasikan dapat
menghasilkan keuntungan maksimal.
Perawatan dan perbaikan peralatan kerja adalah hal yang sangat vital bagi
sebuah perusahaan atau unit kerja, karena kehandalan kinerja sebuah
peralatan berbanding lurus dengan kinerja perusahaan itu sendiri yang
berpengaruh langsungnya adalah terhadap omset dan pendapatan
perusahaan, namun di lapangan tidak terlalu mudah menerapkan sistem
perawatan dan perbaikan peralatan ini karena tidak mudahnya membangun
sistem itu sendiri, sebagai informasi umum bahwa perawatan dalam
pembahasan ini dapat diperaktekkan pada kenderaan penyewaan jasa alat
berat.
𝑃(𝐴) = 𝐿𝑖𝑚𝑛(𝐴) 𝑛
…………………………………………………………….(2.4)
2.1.9 Metode CHI-SQUARE GOODNESS OF FIT
Untuk mengetahui pola distribusi kerusakan komponen
mesin rubber moulding mengikuti pola distribusi normal, maka
dilakukan pengujian kecocokan distribusi dengan menggunakan Uji
Chi-Square Goodness of Fit . Metode pengujian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah Chi-Square Goodness of Fit, yaitu pengujian untuk
menetapkan apakah harga-harga dalam sampel dapat dianggap berasal
dari populasi tertentu. Uji Chi-Square ini mencakup perhitungan 13
distribusi frekuensi kumulatif yang akan terjadi di bawah distribusi
teoritis serta membandingkan dengan distribusi frekuensi kumulatif
hasil observasi. Distribusi teoritis tersebut merupakan representasi dari
apa yang diharapkan dibawah Ho. Tes ini menetapkan apakah
perbedaan tersebut terjadi karena kebetulan saja. Distribusi sampling
menunjukan apakah perbedaan yang diamati mungkin terjadi apabila
observasi benar benar suatu sampel random dari teoritis tersebut.
Berikut rumus yang digunakan :
𝑥 2 = ∑ (𝑂𝑖−𝐸𝑖) 2 𝐸𝑖 𝑘 𝑖−1
……………………………………………………....(2.5)
Dimana :
Oi = Frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-i
Ei = Frekuensi yang diharapkan pada klasifikasi ke-i
X2 = Nilai Chi-Square
LANDASAN TEORI
yaitu :
kerugian akibat
14
waktu.
sarana tersebut.
Sedangkan Tujuan Perawatan menurut Sofyan Assauri (2004),
yaitu :
diinvestasikan tersebut.
Maintenance),
yaitu :
analisis peralatan).
kerusakan.
2) Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga kondisi
peralatan
sebagai reaksi dari adanya gaya dalam (gaya yang dihasilkan oleh
mesin tersebut) maupun gaya luar (gaya yang berasal dari luar atau
sekitar mesin).
3.3.2 Proses Pengukuran Vibrasi Mesin
2.2.Produktivitas Mesin
Konsep produktivitas mesin merupakan suatu alat atau komponen
yang mengubah energi untuk membantu proses pelaksanaan pekerjaan
manusia agar lebih efektif dan efisien. Sedangkan produktivitas pada
produksi adalah suatu perbandingan antara input dan ouput dalam
persatuan waktu. Perusahaan industri yang sangat maju biasanya
menghandalkan mesin dalam memproduksi guna pencapaian sesuai
target perusahaan, oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan
untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas mesin
sehingga bisa optimal dalam memproduksi produk.
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = 𝑥 100% (2.1)
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Keterangan:
Operation time adalah waktu peralatan selama beroperasi
Loading time adalah waktu yang tersedia untuk produksi
Nilai availibility mempunyai ketentuan yang dipakai diperusahaan
manapun, perusahaan di Indosesia sangat jarang sekali nilai tersebut
sesuai pencapaianya, nilai yang rata-rata yang didapat bersekitaran
tidak lebih dari 60% maka dari itu nilai yang harus dicapai dengan
persentase lebih dari >90%.
Keterangan:
Jumlah proses produksi adalah jumlah total produk yang diproduksi
oleh mesin Jumlah cacat adalah jumlah produk cacat yang didapat
dalam memproduksi Jumlah proses produksi adalah jumlah total
produk yang diproduksi oleh mesin
FTA adalah metode yang banyak dipakai untuk studi yang berkaitan
dengan resiko dari ketahanan suatu sistem engineering. Terdapat
banyak faktor yang mempengaruhi kegagalan suatu sistem salah satu
diantaranya adalah event potensial, dimana event ini akan dicari
probabilitasnya dan kemudian akan ditentukan dengan FTA. Sistem
harus terlebih dahulu ditentukan oleh event yang terjadi pada top
system (system failure), dan kemudian mulai melakukan rekontruksi
FTA, lalu sistem akan dianalisa untuk mendapatkan semua
kemungkinan terjadinya kegagalan yang ada di top event. (Benjamin
S. Blanchard,
Dinesh Verma dan Elmer L. Peterson, 1994:248). Berikut ini adalah
contoh gambaran diagram dari metode fault tree analysis dapat dilihat
pada gambar 2.1. dibawah ini:
Top Event
OR
I-1
B2 B2
And
1
Terdapat tiga langkah besar dalam membuat fault tree analysis yaitu:
(Benjamin S. Blanchard, Dinesh Verma dan Elmer L. Peterson,
1994:250) Mendefinisikan sistem, batas-batasnya dan event teratas.
1. Membangun fault tree analysis yang secara simbolis mewakili
sistem dan peristiwa/event yang relevan.
2. Melakukan evaluasi kualitatif dengan mengidentifikasi kombinasi
peristiwa yang akan menyebabkan peristiwa puncak/teratas.
3. Melakukan evaluasi kuantitatif dengan menetapkan probabilitas
kegagalan atau ketidakmampuan untuk peristiwa puncak/teratas.
Symbol Keterang
Gate an
Top Event Elips kejadian ini mewakili acara tingkat atas atau
bagian elips
selalu mucul tingkat paling atas dari FTA.
Rectangle Persegi panjang mewakili peristiwa kesalahan
menengah,
persegi panjang juga dapat muncul dimana saja
kecuali di tingkat terendah dalam hirarki
Circle Lingkaran mewakili kejadian kegagalan terendah dan
juga bisa disebut basic.
4 PENGELOLAAN SUKUCADANG
A. DASAR PERTIMBANGAN :
KEBUTUHAN NYATA :
B. KEBUTUHAN PERKIRAAN :
– Populasi Unit
– Kebutuhan yang kira-kira meningkat :
» Perpindahan Unit
» Penambahan Unit
– Kebutuhan sukucadang baru karena unit jenis baru dalam perjalanan.
Perencanaan – pengadaan – pengawasan -> PENYEDIAAN ( yang di
perlukan saja )
4.2 Pengadaan Sukucadang Pemakai/Pemilik
PEMAKAI :
Tersedia di tempat
Waktu yang tepat
Kondisi memenuhi SYARAT
PEMILIK :
Penyediaan : PRAKTIS & EKONOMIS
Penggunaan : HEMAT
PENUTUP
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari seluruh bab-bab sebelumnya dan
saran.
Kesimpulan.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan
yang akan disampaikan sebagai berikut :