Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Dalam dunia industri, pemeliharaan mesin merupakan aspek penting yang harus
diperhatikan dengan serius. Mesin yang baik dan terawat dengan baik akan memberikan hasil
yang optimal, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi risiko kerusakan yang dapat
mengganggu jalannya operasional perusahaan.

Laporan ini merupakan hasil evaluasi dan pengelolaan pemeliharaan mesin yang telah
dilakukan dalam periode waktu tertentu. Tujuan dari laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran tentang kondisi mesin, mencatat kegiatan pemeliharaan yang telah dilakukan, serta
mengevaluasi efektivitas dari langkah-langkah pemeliharaan yang telah dilakukan.

Dalam laporan ini, Anda akan menemukan informasi tentang jenis mesin yang dimiliki,
jumlah mesin yang dikelola, serta rincian tentang kegiatan pemeliharaan yang telah dilakukan.
Selain itu, laporan ini juga akan membahas tentang kendala dan tantangan yang dihadapi selama
proses pemeliharaan, serta rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan pemeliharaan di masa
depan.

Bantaeng, 22 November 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan Praktikum
BAB II TEORI DASAR
2.1 Pengertian Manajemen Perawatan
2.2 Prinsip dasar manajemen perawatan
2.3 Karakteristik manajemen
2.4 Kelebihan/keuntungan manajemen perawatan
2.5 Kelemahan manajemen perawatan
BAB III METODE
3.1 Daftar Mesin dan Peralatan
3.2 Daftar Pembagian Tugas
3.3 Daftar Frekuensi Preventif
3.4 Kartu Pemeliharaan Mesin
3.5 Lporan Harian
3.6 Laporan Analisis Mesin
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
LAMPIRAN

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunian industri ataupun perusahaan yang menggunaakan peralatan atau mesin-
mesin diharapakan usia produktifitasnya lama. Disamping itu pula produktifitasnya masih tinggi.
Untuk menjaga agar peralatan atau mesin dalam usia yang cukup lama, tetapi masih mempunyai
produktifitas tinggi perlu adanya pemeliharaan yang baik. Oleh karena itu pemeliharaan dapat
diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas pabrik, bengkel,
laboratorium, fisik bangunan dan juga mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian
yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Adanya kegiatan pemeliharaan ini, maka peralatan pabrik atau
bengkel dapat dipergunakan untuk memproduksi sesuai dengan rencana. Pemeliharaan ini
menjaga timbulnya kerusakan pada peralatan yang dipergunakan untuk memproses sesuatu
barang. Apabila peralatan yang ada dipelihara dengan baik sudah barang tentu mesin akan
terjaga dan tahan lama sehingga produktifitas mesin masih cukup tinggi.

Segala kegiatan dalam pemeliharaan mesin sebenarnya merupakan tugas dari bagian
maintenance (pemeliharaan). Bagian pemeliharaan peranannya cukup penting,dari kegiatan
maintenance tiduk cukup untuk menjaga agar pabrik dapat tetap bekerja dan hasilnya cukup
tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian dapat juga menepati waktu
yang ditentukan atau disepakati bersama, artinya tepat waktunya. Melalui pemeliharaan mesin-
mesin perusahaan, pabrik ataupun bengkel, selalu menjaga agar usahanya bekerja secara efisien
dengan menekan atau mengurangi kemacetan dan kesalahan sekecil mungkin.

Pemeliharaan mempunyai peranan yang penting, adakalanya sangat menentukan


kelancaran atau malah kemacetan produksi dari suatu pabrik maupun industri. Oleh karena itu
mengenai maintenance harus mendapat perhatian agar supaya fasilitas produksi tetap terjaga dan
tahan lama.

1.2 Tujuan

1. Agar dapat mengetahui prinsip-prinsip kerja mesin perkakas.

2. Agar dapat mengetahui cara perawatan mesin perkakas.

3. Agar mesin perkakas terawat dengan baik.

3
1.3.Manfaat

1. Dapat melakukan mesin perkakas dengan baik.

2. Untuk memperpanjang usia mesin perkakas.

3. Untuk mengetahui usia komponennya.

4
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Perawatan

Sistem perawatan merupakan suatu metode yang digunakan dalam kegiatan untuk
mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan dari mesin produksi
dan mesin pendukung. Pengertian maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas, mesin dan peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau
penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia
yang tidak bisa rusak. Usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan
berkala dengan suatu aktivitas yang dikenal dengan istilah perawatan.

Menurut Corder (1992), perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang
bisa diterima. Menurut Assauri (1999), perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang memuaskan
sesuai dengan apa yang direncanakan. Berdasarkan pada teori diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas, mesin dan peralatan
pabrik, mengadakan perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat
suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Manajemen perawatan adalah pengorganisasian operasi perawatan untuk memberikan pandangan
umum mengenai perawatan fasilitas industri. Pengorganisasian ini mencakup penerapan dari
metode manajemen dan metode yang menunjang keberhasilan manajemen ini adalah dengan
mengembangkan dan menggunakan suatu penguraian sederhana yang dapat diperluas melalui
gagasan dan tindakan.

5
2.2 Prinsip dasar manajemen perawatan

 Tipe sistem
 Tempat dan kerja sistem.
 Kondisi lingkungan.
 Tingkat keandalan sistem yang diinginkan.

Semuanya ini berkaitan erat dengan keahlian dari staf pemeliharaan dan perlengkapan ko
mponen. Ada dua cara pemeliharaan:

1. Preventive Maintenance (pemeliharaan untuk pencegahan): mengganti bagian-bagian /


komponen yang hampir rusak, serta kalibrasi.
2. Corrective Maintenance (pemeliharaan untuk perbaikan): mengganti komponen yang
rusak.

Pada Preventive maintenance penggantian dilakukan sebelum komponen benar-benar rusa


k (aus karena pemakaian) sehingga keandalan sistem dapat diperbesar. Sebagai contoh, kompone
n dari bagian yang bergerak dan digunakan secara terus menerus sebaiknya diganti sebelum rusa
k misalnya servo potensiometer, motor dan sikatnya kontak pada relay dan saklar atau lampu pija
r (filamen).

2.3 Karakteristik manajemen

 Berorientasi pada tujuan. Manajemen menciptakan proses untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi atau bisnis.
 Bersifat luas. Manajemen meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam mengelola suatu
perusahaan, baik di bidang produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan lain-
lain.
 Bersifat multidimensi. Manajemen menyangkut pekerjaan, perorangan, dan operasi atau
proses produksi yang saling berinteraksi dalam suatu organisasi.
 Proses yang berkelanjutan. Manajemen merupakan serangkaian fungsi yang dilakukan
secara terus-menerus oleh semua manajer sepanjang waktu.
 Kegiatan kelompok. Manajemen melibatkan kerjasama antara manajer dan bawahan serta
antara manajer dan pihak eksternal.

6
2.4 kelebihan/keuntungan manajemen perawatan

Kerusakan peralatan dapat menciptakan bahaya keselamatan dan memperlambat proses—


mengurangi output produk dan menyebabkan terbuangnya biaya dan waktu. Menerapkan prosed
ur pemeliharaan preventif memastikan bahwa nilai peralatan dipertahankan, dan masalah dapat d
iatasi sebelum mereka berkembang terlalu jauh.
Mengapa preventive maintenance begitu penting? Berikut beberapa alasan yang bagus:

1) Mencegah Perbaikan (dan Biaya) Besar


Bereaksi setelah masalah terjadi seringkali menimbulkan biaya yang sangat mahal. Semua
masalah memburuk dari waktu ke waktu dan semakin lama masalah menunggu untuk diperbaiki,
semakin banyak kerusakan yang dapat terjadi. Ini bisa membuat frustasi ketika peralatan rusak.
Yang sebelumnya hanya memerlukan perbaikan kecil sekarang membutuhkan perbaikan besar.
Kerusakan yang tidak terduga juga kemungkinan memerlukan biaya tambahan, seperti me
mbayar uang tambahan untuk pengiriman suku cadang semalam atau bagi teknisi untuk bekerja l
embur, produksi terhambat, dll. Ketika kita sudah merencanakan tugas pemeliharaan jangka panj
ang, perbaikan besar dapat dihindari dan uang pun bisa dihemat.

2) Membuat Keamanan Lebih Terjamin


Jika peralatan tidak bekerja secara optimal, hal tersebut dapat menciptakan kondisi kerja y
ang tidak aman dan pekerja mungkin terluka. Bergantung pada jenis peralatan yang kita gunakan,
kerusakan total pada peralatan dapat dengan mudah menyebabkan cedera fisik pada karyawan.
Misalnya, kegagalan selang yang aus yang memompa bahan berbahaya dapat sangat mem
bahayakan pekerja terdekat. Ini tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan dan menghentikan pr
oduksi tetapi bisa membuat kita dituntut karena kelalaian.

3) Meningkatkan Efisiensi
Perawatan rutin dalam bentuk inspeksi, penggantian oli, penggantian suku cadang, dan lai
nnya dapat membantu peralatan untuk berjalan lebih efisien. Ketika peralatan perlahan-lahan me
mburuk, kita mungkin tidak sadar kalau jumlah produksi sedikit demi sedikit mulai menurun.
Namun, banyak kerusakan yang dapat dicegah dengan rencana preventive maintenance ya
ng tepat. Ketika peralatan beroperasi pada kinerja terbaik, ini memungkinkan penghematan baha
n bakar dan energi.

4) Mengurangi Downtime
Tugas pemeliharaan memang membutuhkan beberapa downtime, tetapi program PM akan
mengurangi dan mengoptimalkan downtime. Ketika masalah terjadi, masalah tersebut dapat deng
an cepat diselesaikan karena pekerja tahu apa yang harus dilakukan dan suku cadang apa yang ha
rus diganti, yang akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi masalah.

5) Meningkatkan Keandalan
Pelanggan akan mengandalkan bisnis kita untuk mengirimkan atau mendapatkan produk,
bahan, atau layanan tepat waktu tanpa ada penundaan yang tidak perlu. Jika kita menunggu samp

7
ai mesin dan peralatan benar-benar rusak sebelum melakukan perawatan yang diperlukan, maka
peralatan dan mesin yang penting jadi tidak dapat digunakan untuk periode waktu yang signifika
n.
Downtime yang tidak direncanakan dapat berarti jalur produksi yang berhenti, karyawan ti
dak bekerja dan tenggat waktu terlewatkan. Downtime besar dapat menyebabkan hilangnya kontr
ak, dan penurunan pendapatan.
Dalam bisnis tertentu, seperti hotel dan industri lain yang menghadapi konsumen, tidak da
pat memenuhi tepat waktu dapat berarti kerusakan jangka panjang pada reputasi brand kita. Prog
ram pemeliharaan preventif yang berhasil akan berkontribusi pada waktu pengiriman yang andal,
kualitas produksi yang baik dan dengan demikian meningkatkan reputasi perusahaan.

6) Memperpanjang Umur Mesin dan Peralatan


Peralatan dan mesin tidak murah dan semakin baik dirawat, semakin lama aset tersebut tid
ak bertahan. Mengabaikan peralatan dan tidak memeliharanya dengan baik dapat secara drastis
mengurangi masa pakainya. Karena pemeliharaan preventif memperpanjang usia peralatan, ini m
enghasilkan penurunan biaya dan peningkatan laba.
Manfaat preventive maintenance telah menyebabkan banyak manajer pemeliharaan berali
h kepada software CMMS. Perangkat lunak ini membantu mereka untuk merencanakan, melacak,
dan mengoptimalkan kegiatan pemeliharaan. Perawatan yang rutin dan terjadwal akan mengopti
malkan peralatan, mengurangi biaya, dan meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Manajer dapa
t dengan mudah menjadwalkan tugas pemeliharaan dan menyimpan catatan terorganisir dari sem
ua inspeksi dan perbaikan.
PM meningkatkan kinerja peralatan dan meningkatkan kualitas produk karena mesin dira
wat dengan baik, dan peralatan berkinerja baik.

7) Mengurangi Pemakaian Energi


Perawatan preventif menurunkan biaya energi (bahan bakar) karena peralatan yang dirawa
t dengan baik umumnya membutuhkan lebih sedikit listrik atau bahan bakar untuk beroperasi.

8) Menghilangkan Ambiguitas dalam Tugas Pemeliharaan


Pemeliharaan preventif mengurangi risiko perbaikan yang tidak perlu dan menciptakan sis
tem untuk menggunakan alat yang tepat untuk tugas yang tepat.

9) Meningkatkan Produktivitas
Pengurangan downtime mesin dan peralatan menghasilkan peningkatan produktivitas pabr
ik dan ketersediaan alat berat.
Meskipun berinvestasi dalam strategi preventive maintenance mungkin tampak seperti pe
ngeluaran yang signifikan, investasi ini sebaiknya dipandang sebagai investasi hemat biaya dala
m bisnis kita, yang akan menciptakan stabilitas dan efisiensi yang lebih besar dalam jangka panja
ng.

2.5 Kelemahan manajemen perawatan

8
Selain memiliki kelebihan manajemen perawatan juga memilki kelemahan

1. Keterbatasan sumber daya manusia


2. Overload pekerjaan dan kurangnya dukungan tim
3. Infrastruktur yang kurang memadai
4. Kurangnya koordinasi antara departemen
5. Proses perawatan yang rumit dan panjang
6. Pelatihan yang minim dalam manajemen
7. Peningkatan biaya perawatan
8. Tekanan kerja yang tinggi
9. Komunikasi yang buruk antara staf
10. Sistem informasi yang tidak terintegrasi
11. Kurangnya penggunaan teknologi dalam pelayanan
12. Pasien yang tidak puas dengan pelayanan
13. Peningkatan jumlah keluhan dari pasien
14. Perubahan regulasi yang sering terjadi
15. Kurangnya penekanan pada aspek kualitas
16. Ketergantungan yang tinggi pada perawat senior
17. Kurangnya dukungan dari manajemen senior
18. Kesulitan dalam mengukur hasil perawatan
19. Tingkat kepuasan karyawan yang rendah
20. Staf yang tidak terbiasa dengan pengambilan keputusan

BAB III

9
METODE

3.1 Daftar Mesin dan Peralatan

1. Daftar Mesin

No Nama Nomor Mesin Tahun Kondis Kapasitas Negar Merk


Mesin Pembuata i produksi per a Asal
n jam

1 Mesin 3.08.01.10.076. 2017 Baik 840 menit India Gede


Bubut 2 Weiler

2 Mesin 10 81 4 397 2019 Baik 4.320 menit Taiwan Kent


Frais USA

3 Universa 3.08.01.26.011 2017 Baik Tergantung Jerman Great


l Grinder benda kerja D1

4 Band G5012W 2023 Baik Kapasitas besi Cina Band


Shaw kotak Shaw
100mmx150m
m

5 Gerinda 20.16.01.009 2017 Baik 1 Benda kerja Jerman KNUT


Duduk dalam 1 hari H

6 Bor 3.08.07.10.002 2017 Baik Tebal Plat Jerman KNUT


Duduk H

7 Mesin 3.17.01.24.021 2017 Kurang 3KW Jerman KNUT


Cutting Optima H
l

8 Mesin 3 08 01 28 012 2017 Baik Tebal Plat 1,2 Jerman KNUT


Bending mm H
atau
Penekuk

10
9 Mesin 11.217 2017 Baik 4.320 menit Jerman KNUTH
Frais
Manual

10 Kompreso 14 11 0002 2019 Baik 158 L Indonesia Shark


r

11 CNC 3.08.01.11.155 2019 Baik - Taiwan Hardinge


Miling

12 CNC 3.08.01.30 002 2019 Baik - Taiwan Hardinge


Turning

2. Daftar Peralatan/Alat ukur

N Nama Alat Nomor Alat Tahun Kondisi Kapasitas Negara Merk


O Pembuatan produksi per Asal
jam

1 Califer 3.08.01.31004 2017 Baik - Jepang Mitutoyo

2 Dial 3..08.01.41.159 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


Indikator
diameter
0,001

3 Micrometer 308.01.4159 10 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


25.50mm
(0,001)

4 Micrometer 3.08.01.41.159 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


0-25
(0,001mm)

5 Micrometer 3.08.01.41.159 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


50-75mm
(0,01mm)

6 Dial - 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


Indikator
0,01

11
7 Feeler 3.08.01.11.999 2017 Baik - Jepang Mitutoyo
Gauge

8 Radius 3.08.01.11.999 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


Gauge 5

9 Ulir 3.08.01.11.999 2017 Baik - Jepang Mitutoyo

10 Radius R 3.08.01.11.999 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


7.5-15

11 Bevel - 2017 Baik - Jerman Inoks


Protector

12 Radius R 3.08.01.11.999 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


1-7

13 Radius R 3.08.01.11.999 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


7.5-15

14 Micrometer - 2017 Baik - Jepang Mitutoyo


Dalam

3.2 Daftar Pembagian Tugas


1. Mesin
N0 Mesin Nama Petugas Area /Wilayah Jenis Tugas Keterangan
Perawawatan

1 Mesin Bubut Azis munandar Workshop A Preventive Baik


Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

2 Mesin Frais Aswar Workshop A Preventive Baik


Otomatis Maintenance:

-Inspeksi

12
-Cleaning

3 Gerinda Anita Workshop A Preventive Baik


Duduk Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

4 CNC Miling A.waris Ardiansyah Workshop A Preventive Baik


Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

5 CNC .Waris Ardiansyah Workshop A Preventive Baik


Turning Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

6 Ban Saw Azis Munandar Workshop A Preventive Baik


Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

7 Universal Aswar Workshop A Preventive Baik


Grinda Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

9 Mesin Frais Aswar Workshop A Preventive Baik


Manual Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

10 Mesin Anita Workshop B Preventive Baik


Cutting Maintenance:

13
-Inspeksi

-Cleaning

11 Alat Bending A.Waris Workshop B Preventive Baik


Ardiansyah Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

12 Mesin Bor Anita Workshop B Preventive Baik


Duduk Maintenance:

-Inspeksi

-Cleaning

2. Peralatan

No Mesin Nama Petugas Area /Wilayah Jenis Tugas Keterangan


Perawawatan

1 Califer Anita Workshop A Preventive Selesai


Maintenance:

-Inspeksi

2 Dial Anita Workshop A Preventive Selesai


Indikator Maintenance:
diameter
0,001 -Inspeksi

14
3 Micrometer Aswar Workshop A Preventive Selesai
25.50mm Maintenance:
(0,001)
-Inspeksi

-Cleaning

4 Micrometer Aswar Workshop A Preventive Selesai


50-75mm Maintenance:
(0,01mm)
-Inspeksi

5 Micrometer Aswar Workshop A Preventive Selesai


50-75mm Maintenance:
(0,01mm)
-Inspeksi

6 Dial Aswar Workshop A Preventive Selesai


Indikator Maintenance:
0,01
-Inspeksi

7 Feeler Gauge Azis Munandar Workshop A Preventive Selesai


Maintenance:

-Inspeksi

8 Kompressor Azis Munandar Workshop A Preventive Selesai


Maintenance:

-Inspeksi

9 Ulir Azis Munandar Workshop A Preventive Selesai


Maintenance:

-Inspeksi

15
10 Radius 7.5- Azis Munandar Workshop A Preventive Selesai
15 Maintenance:

-Inspeksi

11 Bevel A.Waris Ardiansya Workshop A Preventive Selesai


Protector Maintenance:

-Inspeksi

12 Radius 1-7 A.Waris Ardiansya Workshop A Preventive Selesai


Maintenance:

-Inspeksi

13 Radius 7.5- A.Waris Ardiansya Workshop A Preventive Selesai


15 Maintenance:

-Inspeksi

14 Micrometer Anita Workshop A Preventive Selesai


Dalam Maintenance:

-Inspeksi

3.3 Daftar Frekuensi Preventive

Frekuensi Preventive Workshop A

1. Alat ukur
No Nama Alat ukur Frekuensi kerusakan Total downtime Rata-rata
(menit) downtime per
menit

1 Tachometer Mesin - -
rusak,Patah,Retak,Macet

2 Micrometer dalam Korosi,Patah - -

3 Micrometer 25-50 Macet,Patah,Korosi - -

16
4 Micrometer 50-75 Macet,Patah,Korosi - -

5 Radius Gauge 7,5-15 Macet,Patah,Korosi - -

6 Bevel Protractor Korosi,Patah,Tergores - -

7 Screw patch gauge Patah ,Korosi - -

8 Radius gauge 1-7 Patah,Korosi - -

9 Radius Gauge Set Patah,Korosi - -

10 Feeler Gauge Patah,Korosi - -

11 Ulir Gauge Bagian - -


berhamburan,patah,korosi

2. Mesin Bubut

No Komponen Frekuensi kerusakan Total downtime Rata-rata downtime


per menit
(menit)

1 Tombol Emergency Kabel intalasi rusak - -

2 Chuck Mesin Terjadi kerusakan - -


akibat benturan

3 Selang/Pipa Coolen Bocor - -

4 Oil Level Gear Box Kekurangan oli 5 menit 1,1 per menit

5 Jalur Eretan Bawah Adanya karatan 15 menit 3,2 per menit


pederetan bawah

6 Spindle Head Terjadinya kerusakaan - -


akibat benturan dengan
benda kerja

17
3. Mesin Gerinda

No Komponen Frekuensi kerusakan Total downtime Rata-rata downtime


(menit) per menit

1 Motor Listrik Mesin rusak 60 menit 12,5 per menit

2 Batu Gerinda Batu gerinda tidak rata 20 menit 4,2 per menit
dan berlubang

3 Bantalan Patah,korosi,bengkok - -

4 Kaca Pengaman Pecah,patah - -

5 Kaki Mesin Korusi,patah - -

Rata rata 3,34 permenit

18
4. Mesin CNC Turning

No Komponen Frekuensi kerusakan Total downtime Rata-rata downtime per


(menit) menit

1 Spindel Terjadi kerusakan dan 40 menit 16,67 permenit


abrasi

2 Pintu Macet/Rusak 1menit 0,42 permenit

3 Emergency Kegagalan 10menit 4,17 permenit


pemberhentian
otomatis

4 Slade xz - - -

5 Pompa alur coolent tersumbat 120 menit 50 permenit

Rata-rata= 12,36

5. Mesin CNC Milling


No Komponen Frekuensi kerusakan Total downtime Rata-rata downtime per
menit
(menit)

1 Spindel Terjadi keausan 45 menit 18,75 permenit

2 Limit spindle pintu Error pada sensor dan 10 menit 4,17 permenit
kelonggaran pada
baut

3 Tombol emergency Tombol tidak - -


berfungsi dengan baik

4 Slap axis x,y,z Macet 30 menit 12,5 permenit

Rata-rata= 14,93 permenit

19
6. Band Saw

No Komponen Frekuensi kerusakan Total downtime Rata-rata downtime


per menit
(menit)

1 Penegang gergaji Mengalami keausan - -

2 Ragum Retak

3 Motor listrik Penurunan performa 30 menit 7,2 menit


akibat pemakaian yang
berlebihan

4 Saklar Tidak berfunngsi - -


dengan baik

5 Pemutar ragum Tidak berputar dengan 10 menit 2,4 menit


optimal

6 Rangka utama - -

7 Penanda potongan - -

8 Roll penghantar gergaji Korosi 3 menit 0,8 menit

Rata-rata=2,7

7. Kompresor

No Komponen Gambar Frekuensi Total Rata-rata


kerusakan downtime downtime
per menit
(menit)

1 Drain Valve

2 Fluid Cooler Banyak debu 10 menit 0,5


menempel

20
3 Hose Kebocoran 5 menit 0,2

4 Hose fitting

5 Ball Valve

6 Filter Kotor 10 menit O,5

7 Pressure Gauge

Rata-rata= 0,4

8. Mesin Frais

No Komponen Frekuensi Total Rata-rata


kerusakan downtime downtime
per menit
(menit)

1 Oil Bevel Penggantian 15 menit 2,4


Oli

2 Tombol Terjadi 3 menit 0,3


Emergency Macet

3 Selang Coolant Mengalami 5 menit 0,2


kebocoran

4 Meja/Table - -

5 Oil Level Kotor 5 menit 0,2


gearbox

6 Tuas Penggerak Macet 1 menit 0,3


Meja Verikal

7 Tugas penggerak Macet 1 menit 0,3


horizontal

21
Rata-rata= 3,7

Frekuensi Preventive Workshop B


1. Ragum

No Komponen Gambar Frekuensi Total Rata-rata


kerusakan downtime downtime per
menit
(menit)

1 Anvil Korosi 3 menit 1 menit

2 Rahang geser Korosi 3 menit 1 menit

3 Rahang tetap Korosi 3 menit 1 menit

4 Sekrup Putaran 3 menit 1 menit


kurang
optimal
apabila tidak
di beri grease

Rata-rata=1 menit

22
2. Mesin Bor Duduk

Rata-rata
downtime per
No Komponen Frekuensi Total menit
kerusakan downtime

(menit)

1 Meja Mesin Korosi - -

2 Spindel Head Korosi, 15 menit 4,8 menit


kemacetan

3 Base Korosi 10 menit 2,4 menit

4 Spindel feed Macet 20 menit 8,4 menit


handle

5 Tiang Korosi 10 menit 3,6 menit

Rata-rata= 4,8

3. Mesin Plat Cutting

No Komponen Frekuensi kerusakan Total downtime Rata-rata downtime


per menit
(menit)

1 Handle penekuk - -

2 Pegas Korosi 10 menit 2,4

3 Penekuk - - -

4 Rangka - - -

5 Poros lurus - - -

23
3.4 Kartu Pemeliharaan Mesin
1. Mesin CNC Milling
Tanggal Jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan Service Perbaikan Biaya Keterangan

2. Mesin CNC Turning


Tanggal Jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan Service Perbaikan Biaya Keterangan

21-11-2023 Sistem Eror - - Selesai

24
3. Mesin Frais
Tanggal Jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan Service Perbaikan Biaya Keterangan

21-11-2023 Pelumasan - Rp210.000 Selesai

4. Mesin Bubut
Tanggal Jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan Service Perbaikan Biaya Keterangan

25
5. Mesin Gerinda Duduk
Tanggal Jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan Service Perbaikan Biaya Keterangan

6. Mesin Kompressor
Tanggal Jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan Service Perbaikan Biaya Keterangan

26
3.5 Laporan Harian
LAPORAN HARIAN PERAWATAN MESIN DI WORKSHOP

TEKNIK PERAWATAN MESIN

A. Tujuan

Secara umum, manfaat maintenance pada mesin tentunya untuk memperbaiki dan
menambah usia pakai/keproduktivitasan sebuah unit mesin. Namun menurut Daryus A, (2008),
dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemeliharaan Mesin”, beberapa tujuan Maintenance
adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperpanjang daya guna sebuah aset mesin, agar kapasitas produksi dan
kualitas input tetap terjaga
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri, dan kegiatan produksi yang tidak terganggu alias berjalan dengan
lancar
3. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas, dan
menjaga modal uang diinvestasikan tersebut
4. Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para
pekerja
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari
suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu
tingkat keuntungan yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah

27
B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan di 2 workshop yaitu Workshop Manufaktur dan Workshop


Maintenance pada tanggal 20, November 2023 sampai 22, November 2023. Adapun mesin-
mesin yang dilakukan perawatan di dua workshop ini adalah:

1. Workshop Manufaktur
a. Mesin Bubut
b. Mesin Frais
c. Mesin Grinder
d. Kompresor
e. Mesin CNC Milling
f. Mesin CNC Turning
g. Mesin Universal Grinder
h. Mesin Gergaji (Band Saw)
2. Workshop Maintenance
a. Mesin Bor Duduk
b. Alat Bending Plat
c. Cutting Plat
d. Ragum
C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan
untuk menjawab permasalahan penelitian. Validitas pengumpulan data serta kualifikasi
pengumpul data sangat diperlukan untuk memperoleh data yang berkualitas.

Pada saat praktikum ada berbagai macam data mesin yang dikumpulkan yaitu :

1. Daftar mesin dan peralatan


2. Daftar pembagian tugas
3. Daftar Frekuensi preventive
4. Kartu pemeliharaan mesin

28
5. Laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan
6. Surat permintaan perbaikan
7. Surat perintah kerja
8. Laporan analisis mesin

D. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah proses yang mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna
dan mudah diterima. Data mentah biasanya berupa angka atau catatan yang tidak memiliki arti
bagi pengguna, sehingga membutuhkan proses pengolahan untuk mengubahnya menjadi
informasi berguna menggunakan teknik dan metode tertentu.

Pengolahan data adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh setiap organisasi.
Berikut ini adalah beberapa tujuan pengolahan data.

1. Mengubah data mentah menjadi informasi

Tujuan utama dari pengolahan data adalah untuk mengubah data mentah menjadi
informasi yang berguna bagi pengguna. Data mentah yang telah dikumpulkan tidak
akan berguna jika tidak diolah terlebih dahulu; data-data tersebut hanya akan
menjadi angka-angka atau catatan yang tidak memiliki arti jika tidak diolah.

2. Mempermudah pengambilan keputusan

Data mentah yang telah diolah menjadi informasi berguna dapat membantu
mempermudah pengambilan keputusan bagi pengguna. Informasi yang jelas dan
mudah dipahami membuat proses pengambilan keputusan lebih cepat dan efisien.

3. Menyediakan data yang akurat dan valid

Melalui proses pengolahan data, seluruh data mentah yang sudah dikumpulkan akan
diolah dan disaring untuk memastikan bahwa data yang disediakan adalah akurat dan

29
valid. Ini merupakan hal yang sangat penting ketika hendak membuat keputusan
bisnis yang diambil berdasarkan data.

4. Mengurangi Biaya dan Waktu

Pengolahan data menggunakan teknik dan metode yang efisien dapat membantu
mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dan
menganalisa data. Ini dapat membantu membuat proses bisnis menjadi lebih efisien
dan efektif.

E. Kesimpulan

Kinerja Mesin mesin beroperasi dengan baik dan tidak ada masalah signifikan yang
dilaporkan. Kinerja mesin sesuai dengan parameter yang ditetapkan. Pemeliharaan rutin telah
dilakukan dengan baik dan sesuai jadwal. Pemeriksaan berkala dan perawatan telah membantu
menjaga mesin dalam kondisi optimal.

Waktu Operasional beroperasi sesuai jadwal dan tidak ada masalah yang terkait dengan
waktu operasional yang tidak terpenuhi. Catatan Perbaikan dan perawatan tambahan telah
dilakukan sesuai kebutuhan. Catatan perbaikan membantu dalam melacak riwayat perbaikan dan
memastikan mesin tetap berfungsi dengan baik.

F. Saran

Terus pemeliharaan rutin lanjutkan pemeliharaan rutin sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Ini akan membantu mencegah masalah yang lebih serius dan memperpanjang umur mesin.
Pemantauan konsumsi energi tetap memantau konsumsi energi mesin dan identifikasi area di
mana penghematan energi dapat dilakukan. Ini dapat membantu mengurangi biaya operasional
dan meningkatkan efisiensi.

Perhatikan perubahan kinerja Jika ada perubahan dalam kinerja mesin atau gejala yang tidak
biasa, segera laporkan ke bagian terkait untuk tindakan lebih lanjut. Identifikasi dan penanganan
dini masalah dapat mencegah kerusakan yang lebih parah.

30
Tinjau jadwal operasional tinjau jadwal operasional mesin dan pastikan sesuai dengan
kebutuhan produksi. Jika ada penyesuaian yang perlu dilakukan, diskusikan dengan bagian
terkait untuk mengoptimalkan penggunaan mesin. Pelajari riwayat perbaikan tinjau catatan
perbaikan dan identifikasi pola perbaikan yang sering muncul. Ini dapat membantu dalam
membuat keputusan perbaikan yang lebih efektif dan mengurangi waktu henti mesin.

3.6 Laporan Analisa Mesin

Keterangan

Hari Mesin Kerugian Kerugian Kerusakan dan Perawatan Korektif

ke Waktu Produksi Solusinya Yang Di Perlukan

31
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Manajemen pemeliharaan mesin merupakan suatu proses yang penting dalam menjaga
kinerja dan umur operasional mesin. Melalui manajemen pemeliharaan yang efektif, perusahaan
dapat mengoptimalkan kinerja mesin, menghindari kerusakan yang tidak terduga, dan
meminimalkan waktu henti produksi.

Manajemen pemeliharaan mesin melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan


kegiatan pemeliharaan secara teratur dan terencana. Hal ini meliputi pemeliharaan preventif
untuk mencegah kerusakan, pemeliharaan prediktif untuk memantau kondisi mesin, dan
pemeliharaan korektif untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Pada dasarnya, manajemen pemeliharaan mesin bertujuan untuk meningkatkan efisiensi


operasional, mengurangi biaya perbaikan, meningkatkan masa pakai mesin, dan
mengoptimalkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan melakukan pemeliharaan yang tepat
waktu dan berkala, perusahaan dapat menghindari kerugian akibat kerusakan mesin yang tidak
terduga dan mengoptimalkan produktivitas operasional.

alam melakukan manajemen pemeliharaan mesin, penting untuk memiliki jadwal


pemeliharaan yang teratur, melibatkan personel yang terlatih, menggunakan teknologi
pemantauan yang canggih, dan melaksanakan perbaikan yang tepat waktu. Selain itu, penting
juga untuk melakukan analisis data dan evaluasi terhadap kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
guna terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Secara keseluruhan, manajemen pemeliharaan mesin merupakan faktor penting dalam


menjaga kinerja dan umur operasional mesin. Dengan melakukan pemeliharaan yang teratur,
perusahaan dapat menghindari kerusakan yang tidak terduga, meningkatkan efisiensi
operasional, dan mengoptimalkan produktivitas.

32
4.2 Saran

Dengan melakukan pemeliharaan yang teratur dan tepat waktu, Anda dapat menghindari
kerusakan yang tidak terduga, meningkatkan umur operasional mesin, dan mengoptimalkan
produktivitas perusahaan. Berikut merupakan beberapa saran agar pemeliharaan mesin dapat
dilakukan secara efektif :

1. Buatlah jadwal pemeliharaan rutin: Buat jadwal pemeliharaan yang teratur dan ikuti
dengan disiplin. Pemeliharaan preventif yang dilakukan secara teratur dapat
mencegah kerusakan yang tidak terduga dan memperpanjang masa pakai mesin.
2. Latih personel yang terlibat: Pastikan personel yang bertanggung jawab untuk
melakukan pemeliharaan mesin memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup.
Berikan pelatihan dan pendidikan yang diperlukan agar mereka dapat melakukan
pemeliharaan dengan efektif.
3. Gunakan teknologi pemantauan: Manfaatkan teknologi pemantauan yang canggih
untuk memantau kondisi mesin secara real-time. Sensor dan sistem pemantauan
dapat memberikan informasi yang berharga tentang kinerja mesin dan
memungkinkan deteksi dini potensi masalah.
4. Lakukan analisis data: Kumpulkan dan analisis data tentang pemeliharaan yang telah
dilakukan serta kinerja mesin. Dengan menganalisis data ini, Anda dapat
mengidentifikasi tren, melacak keandalan mesin, dan membuat keputusan yang lebih
baik untuk meningkatkan efektivitas pemeliharaan.
5. Tetapkan indikator kinerja: Tetapkan indikator kinerja yang jelas untuk mengukur
efektivitas pemeliharaan. Misalnya, waktu henti mesin, biaya perbaikan, atau tingkat
kegagalan. Dengan memantau indikator ini, Anda dapat mengevaluasi kinerja
pemeliharaan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
6. Lakukan perbaikan yang tepat waktu: Jika terjadi kerusakan atau masalah pada
mesin, segera lakukan perbaikan yang diperlukan. Jangan biarkan masalah berlanjut
atau dibiarkan terabaikan, karena ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius
dan biaya perbaikan yang lebih tinggi.

33
7. Lakukan evaluasi berkala: Lakukan evaluasi berkala terhadap kegiatan pemeliharaan
yang dilakukan. Tinjau proses pemeliharaan, identifikasi area yang perlu
ditingkatkan, dan cari cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pemeliharaan.

34

Anda mungkin juga menyukai