Anda di halaman 1dari 13

PEMELIHARAAN DAN KEANDALAN

Nama Kelompok:

1. Ni Nyoman Sri Purwaningsih (2102612010563/16)


2. I Kadek Romi Gunawan (2102612010564/17)
3. Komang Anggara Putra (2102612010551/05)
4. I Wayan Verry Arimbawa (2102612010568/21)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang berlimpah kami hantarkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa,karena atas berkat dan karuniaNYAlah, kami telah menyelesaikan tugas makalah
Manajemen Operasional,tepat pada waktunya.

Tulisan ini sedikit memberikan penjelasan tentang materi pemeliharaan dan


keandalan. Dengan ini diharapkan bisa membantu menambah pengetahuan pembaca.

Kami juga menyadari,begitu banyak kekurangan yang ada dalam tulisan ini, untuk itu,
segala saran dan kritikan yang bisa membangun, mutlak kami butuhkan demi kebaikan
bersama. saya berharap agar tulisan ini, bisa bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca sekalian.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
Pemeliharaan.....................................................................................................................................6
Keandalan..........................................................................................................................................7
Tujuan dan Kebijakan Pemeliharaan.................................................................................................7
Tujuan Pemeliharaan.....................................................................................................................8
Jenis-jenis Pemeliharaan...............................................................................................................8
Pemeliharaan Produktif Total............................................................................................................9
Teknik untuk Menetapkan Kebijakan Pemeliharaan.......................................................................10
SIMULASI.....................................................................................................................................10
SISTEM PAKAR.............................................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
KESIMPULAN...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan manusia yang semakin meningkat memaksa perusahaan


melakukan produksi terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen utama dalam
bidang manufaktur yang menopang berjalannya produksi. Kerusakan mesin
mengakibatkan berhentinya produksi yang menyebabkan berkurangnya produktivitas
dan terhambatnya target yang telah ditentukan. Kerusakan mesin juga dapat berakibat
fatal pada kesehatan dan keselamatan kerja sang operator yang menyebabkan
kerugian pada sumber daya manusia dan lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, tidak bisa
dipungkiri perlunya suatu perencanaan kegiatan perawatan bagi mesin produksi untuk
memaksimalkan sumber daya yang ada. Keuntungaan yang akan diperoleh
perusahaan dengan lancarnya kegiatan produksi akan lebih besar.
Reliabilitas adalah suatu hal pokok dalam pengukuran keandalan suatu
alatatau komponen dari suatu peralatan baik dalam sistem produksi maupun dalam
system pelayanan. Reliabilitas mesin produksi yang tinggi dapat membantu
kelancaran produksi dalam suatu perusahaan dan meminimasi jumlah kegagalan
produk. Hal ini merupakan harapan bagi setiap pengguna sistem maupun pemilik
sistem. Namun reliabilitas suatu peralatan dari waktu kewaktu akan menurun atau
berkurang.Permasalahan ini muncul karena adanya faktor keausan mekanik selama
pemakaian,faktor usia mesin, lamanya mesin beroprasi, faktor ketahanan bahan
penyusun peralatannya serta faktor lain yang berpengaruh dari lingkungan.Secara
umum manfaat dari aktifitas pemeliharaan dilakukan untuk mencegah terjadinya
kerusakan dan melakukan perbaikan apabila terjadinya kerusakan. Pada umumnya
aktifitas pencegahan kerusakan akan lebih baik daripada memperbaiki, namun dalam
kenyataannya kerusakan tetap terjadi. Biaya pemeliharaan terbesar biasanya bukan
berasal dari biaya pecegahan atau perbaikan, akan tetapi biaya yang timbul karena
berhentinya proses produksi secara kesuluruhan. Oleh karena itu perlu adanya
kebijakan pemeliharaan dari manajemen secara terstruktur.

4
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan?
b. Apa yang dimaksud dengan keandalan?
c. Apa tujuan dan kebijakan pemeliharaan?
d. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan produktif total?
e. Apa saja teknik untuk menetapkan kebijakan pemeliharaan?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi pemeliharaan.
b. Untuk mengetahui definisi keandalan
c. Untuk mengetahui tujuan dan kebijakan pemeliharaan
d. Untuk mengetahui pemeliharaan produktif total
e. Untuk mengetahui Teknik menetapkan kebijakan pemeliharaan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pemeliharaan
Maintenance atau pemeliharaan adalah sebuah sistem yang digunakan untuk
menjaga atau mempertahankan semua sistem peralatan dan dipastikan sistem
peralatan tersebut layak untuk digunakan. Pemeliharaan ini berhubungan dengan
sebuah sistem perencanaan, organisasi dan kepegawaian, implementasi program dan
metode kontrol pemeliharaan. Pemeliharaan sendiri memiliki empat taktik dalam
pemeliharaan yaitu menjaga peralatan maupun persediaan, melakukan perbaikan
sistem, melakukan pemeliharaan produktif total, dan memastikan pemeliharaan itu
tetap terjaga. Maintenance sendiri memiliki jadwal dalam pemeliharaan yang
digunakan dalam setiap harinya untuk memastikan apakah sistem sudah benar atau
belum. Jenis pemeliharaan dibagi menjadi dua yaitu pencegahan dan perbaikan.
Pemeliharaan perbaikan adalah pemeliharaan yang tidak terjadwal dan merupakan
pemeliharaan hasil dari suatu kejadian atau kegagalan sebuah sistem serta mampu
mengembalikan produk sistem menjadi lebih baik. Contoh: sistem komputer yang
rusak diperbaiki agar menjadi lebih baik. Sedangkan pemeliharaan pencegahan yaitu
pemeliharaan yang terjadwal dengan menyediakan pemeriksaan, sistematis, deteksi,
pelayanan atau pencegahan kegagalan yang akan datang melalui pergantian barang
secara periodik. Contoh; pergantian mesin mobil disetiap 6 bulannya.
Didalam sebuah pemeliharaan pasti memiliki permalasahan terutama dalam
sebuah perusahaan. Masalah pemeliharaan yang sering dihadapi oleh sebuah
perusahaan yaitu keterbatasannya fasilitas dari perusahaan baik dari segi alat maupun
tenaga maintenance. Padahal disebuah perusahaan, mesin yang digunakan amat
banyak serta penggunaan mesin sendiri paling sering digunakan oleh perusahaan
daripada pemeliharaan yang lainnya. Dengan demikian, pemeliharaan perusahaan
dibutuhkan pengantrian yang lama dan menekankan pada biaya minimum. Biaya
minimum pada pemeliharaan ini lah yang menjadi permasalahan pada pemeliharaan
disebuah perusahaan seperti pada perusahaan berskala besar yang membutuhkan
produksi alat mesin yang banyak sehingga diperlukan jadwal yang rinci dan efektif.
Dalam meminimumkan pemeliharaan barang dalam sebuah perusahaan yaitu harus
mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) sebab hal ini digunakan sebagai acuan
bahwa pemeliharaan produk yang digunakan aman dan mempunyai mutu yang
berkualitas. Standar yang telah ditetapkan pun terkadang bagi sebuah perusahaan
berskala besar maupun kecil banyak yang menghiraukan atau mengabaikan.
Perusahaan- perusahaan ini menganggap pemeliharaan tersebut memiliki
pertimbangan dari segi biaya dan waktu.

2.2. Keandalan
Reliability atau keandalan dari suatu produk atau sistem menyampaikan
konsep dapat diandalkan atau sisitem tersebut sukses beroprasi dengan tidak adanya
kegagalan, reliability didefinisikan sebagai keandalan produk atau sistem adalah
probalitas suatu barang atau sistem mampu melakukan fungsi tertentu untuk periode

6
waktu tertentu jika beroprasi secara normal. Keandalan ini diharuskan berjalan
dengan baik dan sebagaimana semestinya. Keandalan ini dapat berjalan baik dengan
membentuk sistem dan komponen yang dimana setiap sistem dan komponen tersebut
memiliki tugas dan manfaatnya masing- masing. Apabila disalah satu komponen ini
memiliki masalah maka akan mempengaruhi kinerja semua sistem. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan semua sistem yang ada maka dibagi dua cara untuk
meningkatkan sistem keandalan yaitu meningkatkan keandalan tiap komponen dan
menyiapkan redundasi.
Kedua cara ini memiliki hubungan yang saling terikat satu sama lain seperti
dalam meningkatkan sistem, setiap komponen dibutuhkan redundasi dengan
memberikan komponen tambahan pada suatu komponen utama secara paralel. Hal ini
dilakukan apabila komponen utama memiliki permasalahan maka komponen lain
dapat membackup komponen yang lain. Sistem keandalan ini berlaku disetiap
pelayanan masyakarat seperti restaurant atau makanan cepat saji. Sistem keandalan
yang digunakan pada restaurant ini yaitu sistem Drive through dengan memberikan
back up plan dan prinsip redundacy Tujuan dari adanya keandalan maupun reability
ini yaitu memberikan informasi dan memberikan kemudahan dalam pengambilan
keputusan. Keandalan atau realibity sendiri memiliki teori yang dimana isi dari teori
tersebut yaitu keandalan dapat digunakan untuk memprediksi kapan alat cadang mesin
mengalami kerusakan, sehingga dapat memprediksi kapan harus melakukan
perawatan, penggantian, dan penyediaan komponen. Reability ini merupakan
komponen besar dalam menentukan sebuah proses. Strategi dalam reability ini
membutuhkan keterlibat proses karyawan yang baik dengan merekrut karyawan
melalui proses serta prosedur yang baik. Metode yang digunakan yaitu RCM atau
Realibity Centered Maintance metode untuk memilih, mengembankan dan membuat
alternatif strategi perawatan berdasarkan kriteria operasional, ekonomi, dan
keamanan.

2.3. Tujuan dan Kebijakan Pemeliharaan


Pemeliharaan atau maintenance adalah kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu aset dan memperbaikinya agar selalu dalam keadaan
siap pakai untuk melaksanakan produktivitas secara efektif dan efisien sesuai dengan
standar (fungsional dan kualitas). Dalam prakteknya, pemeliharaan dapat diartikan
sebagai tindakan merawat suatu barang atau peralatan dengan memperbarui usia
peralatan tersebut.

 Tujuan Pemeliharaan
1. Memperpanjang kegunaan aset.
2. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh aset yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.

7
4. Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien.
5. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan di luar batas dan
menjaga modal yang diinvestasikan.

 Jenis-jenis Pemeliharaan
 Preventive Maintenance – Pemeliharaan yang dilakukan dalam periode
waktu yang tetap atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses
produksi. Tujuannya agar produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik
mutu, biaya, ataupun ketepatan waktunya.
 Scheduled Maintenance – Pemeliharaan yang bertujuan mencegah terjadinya
kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu
tertentu.
 Predictive Maintenance – Pemeliharaan dimana pelaksanaanya didasarkan
kondisi aset. Pemeliharaan prediktif disebut juga perawatan berdasarkan
kondisi.
 Emergency Maintenance – Pemeliharaan aset yang memerlukan
penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang
lebih parah.
 Breakdown Maintenance – Pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang
terjadi ketika aset mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau
berdasarkan prioritas.
 Corrective Maintenance – Pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya
hasil produk (barang setengah jadi maupun barang jadi) yang tidak sesuai
dengan rencana.

Faktor dari kebijakan pemeliharaan sendiri diperhatikan dengan prosedur


pembersihan dan pelumasan yang ditujukan untuk menghindari korosi dan kemacetan.
Hal ini disebabkan karena adanya kotoran dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus, sedangkan pelumas memiliki tujuan untuk tidak terjadinya gesekan material
mesin secara langsung, mendinginkan sebuah mesin dan memperpanjang umur mesin.

8
2.4. Pemeliharaan Produktif Total
Total Productive Maintance atau Produktif Total adalah suatu rancangan yang
digunakan untuk mencegah kerugian atau downtime konfigurasi, kecacatan karena
kesalahan boot dan kehilangan karena proses manufaktur. Metode aplikasi dan
perawatan tujuannya untuk memaksimalkan sistem efisiensi produksi secara
keseluruhan. Kegiatan TPM ini dilaksanakan secara terukur dan sistematis serta
transparan agar indeks penilaian TPM dapat meningkatkan konfigurasi. Artinya, nilai
dari Indeks Total sekitar 90%. Produktif total sendiri memiliki tiga unsur penting
seperti efisiensi, efektivitas, dan kualitas. Efisiensi adalah titik produktivitas untuk
memenuhi dua kondisi yang memuaskan seperti menghasilkan output dalam jumlah
tertentu artinya tanpa adanya kesalahan, efektivitas produk total yaitu hasil produksi
maksimal dari sistem pada periode tertentu yang diharapkan oleh perusahaan untuk
menghasilkan berbagai produk dengan adanya penjadwalan dan efisiensi secara page
19, kualitas produk total sangat dibutuhkan dalam sebuah sistem perusahaan. Kualitas
produk total sendiri yaitu suatu kemampuan produk dalam melakukan fungsi-
fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian, yang diperoleh
produk dengan secara keseluran.
Didalam produk total membutuhkan beberapa unsur kualitas seperti daya
tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi, serta beberapa atribut lainnya. Untuk
meningkatkan sebuah kualitas ini agar berjalan dengan lancar yaitu membutuhkan
ketepatan, kemudahan, gaya, dan bentuk. Produktivitas total ini digunakan untuk
memuaskan para konsumen serta mengurangi kekurangan dengan melakukan evaluasi
produk. Evaluasi produk dilakukan dengan melakukan pengendalian mutu atau
quality control, mencari cacat produk dan segera melakukan perbaikan. Pengendalian
kualitas produk dilakukan yaitu dengan cara mengidentifikasi kerusakan produk,
mencari penyebab kerusakan dan usaha untuk melakukan perbaikan Produktivitas
total dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Produktivitas Parsial. Produktivitas parsial
adalah rasio yang dikeluarkan terhadap salah satu faktor yang ada pada rasio
masukan. Produktivitas total faktor adalah rasio keluaran bersih yang dihadapkan
pada jumlah masukan faktor tenaga kerja dan faktor modal, dan Produktivitas multi
faktor merupakan rasio dari output terhadap lebih dari satu faktor input.Indeks
Produktivitas perusahaan hampir sama dengan Indeks profitabilitas, karena untuk
beberapa Input dan output yang diganti hanya Berdasarkan harga berlaku maupun
harga Konstan.

9
2.5. Teknik untuk Menetapkan Kebijakan Pemeliharaan

 SIMULASI
Simulasi merupakan usaha untuk meniru ciri, penampilan, dan
karakteristik dari system nyata. Karena kompleksitas dari beberapa keputusan
pemeliharaan, simulasi komputer merupakan alat yang baik untuk
mengevaluasi dampak berbagai kebijakan. Simulasi yang dilakukan melalui
model fisik juga bermanfaat dengan cara menirukan bagian dari system
manajemen operasional melalui pembuatan model matematik yang diusahakan
untuk sedekat mungkin dengan realita dan model tersebut, kemudian
digunakan untuk memperkirakan efek-efek berbagai tindakan. Bagi seorang
manajer, dalam menggunakan model simulasi dibuat langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan masalah
2. Memperkenalkan variable penting yang disertai dengan
masalah yang dihadapi
3. Membuat model angka / matematiknya
4. Menyusun arah tindakan yang mungkin untuk pengujian
5. Melakukan percobaan
6. Mempertimbangkan hasil (memodifikasi model atau mengubah
input data)
7. Memutuskan arah tindakan yang akan diambil.
Manfaat dari model simulasi antara lain:
 Simulasi relative berterus terang dan fleksibel
 Simulasi dapat digunakan untuk menganalisa situasi dunia nyata yang
luas dan kompleks.
 Komplikasi dunia nyata dapat diikuti ( ditiru), yang biasanya tidak
dapat ditiru dalam kebanyakan model perencanaan atau manajemen
operasional.
 Pemanfaatan waktu dimungkinkan dalam simulasi melalui penggunaan
simulasi komputer.
 Simulasi memungkinkan para manajer mengetahui sebelumnya pilihan
apa saja yang paling menarik.

10
 Simulasi tidak mempengaruhi system dunia nyata.Dengan adanya
simulasi, dapat dipelajari efek interaktif dari komponen atau variable
individual untuk menentukan mana yang lebih penting

Simulasi sering merupakan sebuah teknik yang sesuai untuk permasalahan


pemeliharaan, karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan,
simulasi merupakan alat yang baik untuk mengevaluasi dampak berbagai
kebijakan (baik melalui simulasi komputer ataupun simulasi fisik). Apabila
dalam suatu system mengandung elemen yang menunjukkan adanya peluang,
maka metode simulasi Monte Carlo dapat digunakan sebagai eksperimen
terhadap elemen peluang melalui sampling acak.

 SISTEM PAKAR
Sistem pakar adalah perangkat lunak komputer yang menggunakan
pengetahuan (aturan-aturan tentang sifat dari unsur suatu masalah), fakta dan
teknik inferensi untuk masalah yang biasanya membutuhkan kemampuan
seorang ahli. Dapat digunakan untuk membantu karyawan mengisolasi dan
memperbaiki berbagai kesalahan pada peralatan dan permesinan.
Pengetahuan yang digunakan dalam system pakar terdiri dari kaidah-
kaidah (rules) atau informasi dari pengalaman tentang tingkah laku suatu
unsur persoalan. Kaidah-kaidah biasanya memberikan deskripsi kondisi yang
diikuti oleh akibat dari prasyarat tersebut. Tujuan perancangan system pakar
adalah untuk mempermudah kerja, atau bahkan mengganti tenaga ahli,
penggabungan ilmu dan pengalaman dari tenaga ahli, training tenaga ahli baru,
penyediaan keahlian yang diperlukan oleh suatu proyek yang tidak memiliki
atau tidak mampu membayar tenaga ahli. Penggabungan ilmu dan pengalaman
para tenaga ahli bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah, apalagi untuk
mereka yang mempunyai keahlian yang berbeda. Untuk itulah system pakar
dirancang dengan fungsi menyimpan dan menggunakan ilmu serta
pengalaman dari satu atau beberapa tenaga ahli.

11
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Maintenance atau pemeliharaan adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menjaga
atau mempertahankan semua sistem peralatan dan dipastikan sistem peralatan tersebut
layak untuk digunakan. Contoh pergantian mesin mobil disetiap 6 bulannya.
2. Reliabiliy atau keandalan dari suatu produk atau sistem menyampaikan konsep dapat
diandalkan atau sisitem tersebut sukses beroprasi dengan tidak adanya kegagalan,
reliability didefinisikan sebagai keandalan produk atau sistem adalah probalitas suatu
barang atau sistem mampu melakukan fungsi tertentu untuk periode waktu tertentu
jika beroprasi secara normal. Keandalan ini diharuskan berjalan dengan baik dan
sebagaimana semestinya.
3. Pemeliharaan atau maintenance adalah kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu aset dan memperbaikinya agar selalu dalam keadaan
siap pakai untuk melaksanakan produktivitas secara efektif dan efisien sesuai dengan
standar (fungsional dan kualitas). Memiliki tujuan yang dimana salah satunya yaitu
Memperpanjang kegunaan asset,Menjamin kesiapan operasional dari seluruh aset
yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. Total Productive Maintance atau Produktif Total adalah suatu rancangan yang
digunakan untuk mencegah kerugian atau downtime konfigurasi, kecacatan karena
kesalahan boot dan kehilangan karena proses manufaktur. Metode aplikasi dan
perawatan tujuannya untuk memaksimalkan sistem efisiensi produksi secara
keseluruhan. Kegiatan TPM ini dilaksanakan secara terukur dan sistematis serta
transparan agar indeks penilaian TPM dapat meningkatkan konfigurasi.
5. Teknik untuk Menetapkan Kebijakan Pemeliharaan yaitu dengan menggunakan
Teknik simulasi dan system pakar

12
DAFTAR PUSTAKA

Ramadhan, J. S., Amron, M., & Bachtiar, G. (2016). EVALUASI PELAKSANAAN

PEMELIHARAAN TERHADAP KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG


RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (Studi Kasus di Rumah Susun
Sederhana Sewa Pulogebang). JPTV (Jurnal Pendidikan Teknik dan
Vokasional), 2(2), 11-19.

Resobowo, D. S., Baliwangi, L., Artana, K. B., & Dinariyana, A. A. B. (2014). Simulasi

Dinamika Sistem pada Sistem Bahan Bakar Motor Induk: Sebuah Analisa
Sensitivitas Kemampuan Anak Buah Kapal (ABK) terhadap Biaya
Pemeliharaan dan Keandalan Sistem.

Sedayu, A., & Pamungkas, S. A. (2017). Optimasi pemeliharaan keandalan konstruksi

berkelanjutan Masjid bersejarah dengan aplikasi dynamic programming,


quality function deployment, dan robot structural analysis professional.

13

Anda mungkin juga menyukai