Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Fungsi Linier Dalam Ilmu

Ekonomi

1. Pengaruh Pajak Spesifik ( pajak tetap ) terhadap


Keseimbangan Pasar

 Pembebanan Pajak Akan Mempengaruhi Keseimbangan Pasar.

Pajak yang dibebankan atas penjualan suatu barang


menyebabkan harga jual barang akan naik, karena produsen akan
berusaha mengalihkan beban pajak sebagian kepada konsumen 
sehingga akan mempengaruhi keseimbangan pasar.

 Pembebanan pajak tetap sebesar t pada setiap unit barang yang


akan dijual, menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas
sejajar.

Jika sebelum pajak pers Penawaran  P = a + 1 Q ,maka


b b

setelah pajak pers. Penawaran menjadi  P = a + 1 Q + t


b b
Dimana P = harga dan Q = Jumlah barang

Contoh :
Fungsi permintaan suatu barang  P = 15 – Q
Fungsi penawaran suatu barang  P = 3 + 0,5 Q
Kepada barang tsb dikenakan pajak tetap sebesar Rp. 3 per unit
Tentukan titik keseimbangan (Harga dan jumlah barang) sebelum dan
sesudah dibebani pajak ?
Jawab :
Titik Keseimbangan Sebelum pajak  Supply = Demand
15 – Q = 3 + 0,5Q
15 – 3 = Q + 0,5Q
3
12 = 2
Q
12.2 24
Q= 3
= 3
=8

32
P = 15 – Q = 15 – 8 = 7
 Jadi keseimbangan sebelum ditetapkannya pajak, terjadi pada
tingkat harga Rp. 7,00 dan jumlah permintaan barang 8 unit

Setelah ada pajak  Fungsi permintaan tetap  P = 15 – Q


Fungsi penawaran berubah  P = 3 + 0,5 Q + t
P = 3 + 0,5 Q + 3
P = 6 + 0,5 Q

Titik keseimbangan setelah ada pajak  S = D


15 – Q = 6 + 0,5Q
15 – 6 = Q + 0,5Q
3
9= 2
Q
9.2 18
Q‘= 3
= 3
=6

P ‘ = 15 – Q = 15 – 6 = 9
 Jadi keseimbangan setelah ditetapkannya pajak, terjadi pada
tingkat harga Rp. 9,00 dan jumlah permintaan barang 6 unit

Berapa beban pajak yang ditanggung masing-masing oleh konsumen,


produsen ?
Berapa jumlah seluruh pajak yang diterima pemerintah ?

 Beban pajak yang ditanggung konsumen = ( P’ – P ) = 9 – 7 = 2


 Beban pajak yang ditanggung produsen = t – (P’ – P) = 3 – 2 = 1
 Jumlah pajak yang diterima pemerintah dari seluruh transaksi
= Q’ x t = 6 x 3 = 18

2. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar

 Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, karena subsidi yang


diberikan atas penjualan barang menyebabkan harga jual menjadi
lebih rendah.
 Pengaruh subsidi thd kurva penawaran  menggeser kurva ke
bawah sejajar.
33
Jika fungsi penawaran sebelum subsidi  P = - a + b Q
Fungsi Penawaran setelah subsidi P=-a+bQ–s
Dimana s = besarnya subsidi

 Secara teknis cara menghitungnya sama dengan pajak, hanya


berlawanan tanda

3. Analisis Titik Impas

TR ( Total Revenu ) = TC ( Total Cost )


Total Penerimaan = Total Biaya
TFC = Total Fix Cost P.Q = TFC + TVC
TVC = Total Variable Cost P.Q = a + b Q
Vc = Variable cost per unit PQ-bQ =a
P = Harga per unit (P – b) Q = a

Q = __a__ atau Q = TFC


P–b P – vc

Contoh : Jika biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukkan


oleh fungsi TC = 20.000 + 100 Q dan penerimaan totalnya
ditunjukkan oleh fungsi TR = 200 Q.

 Pada tingkat produksi berapa unit kah, perusahaan ini berada pada
titik impas (tidak untung dan tidak rugi) ?
 Apa yang terjadi jika perusahaan tersebut berproduksi sebanyak
300 unit, untung atau rugi ? Berapa besarnya ?

Titik Impas  TR = TC
200 Q = 20.000 + 100 Q
200 Q – 100 Q = 20.000
100 Q = 20.000  Q = 200
Jadi perusahaan mengalami titik impas (tidak untung dan tidak rugi)
jika memproduksi 200 unit.
Jika Q = 300  TR = 200 Q = 200 (300) = 60.000
34
TC = 20.000 + 100 Q = 20.000 + 100 (300) = 50.000
Keuntungan ( π ) = TR – TC
Keuntungan ( π ) = 60.000 – 50.000 = 10.000
Jadi jika perusahaan memproduksi sebanyak 300 unit, maka akan
mendapat keuntungan sebesar Rp. 10.000,00

4. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

 Dalam ekonomi makro  pendapatan dialokasikan ke dalam


konsumsi dan ditabung
 Pendapatan = Y, Konsumsi = C, Tabungan = S, yang
hubungannya diperlihatkan oleh garis lurus.

 Fungsi Konsumsi  C = Co + c Y
 Fungsi Pendapatan Y = C + S
 Fugsi Tabungan  S = So + s Y

c = Marginal Propensity to Consume (MPC)


s = Marginal Propensity to Save (MPS)
MPC + MPS = 1 atau c + s = 1

Contoh :
Konsumsi diperlihatkan oleh fungsi sbb : C = 30 + 0,8 Y
Bagaimana fungsi tabungannya ?
Jika tabungannya sebesar 20  berapa besarnya konsumsi ?

Y=C+S
Y = 30 + 0,8 Y + S
Y – 30 – 0,8 Y = S  S = - 30 + (1- 0,8) Y
S = - 30 + 0,2 Y  fungsi tabungan

Jika S = 20

35
S = - 30 + 0,2 Y
20 = - 30 + 0,2 Y  0,2 Y = 20 + 30
0,2 Y = 50  Y = 50 = 250  Y = 250
0,2

Y=C+S
250 = C + 20 ------------ C = 250 – 20  C = 230

36

Anda mungkin juga menyukai