Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok:

1. I Komang Anggara Putra (05)


2. Ni Nyoman Sri Purwaningsih (17)
3. I Kadek Romi Gunawan (18)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


2021
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,Tuhan
Yang Maha Es, karena atas berkat rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “PENGENDALIAN”selesai tepat pada waktunya.

Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini saya selaku penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu saya sehingga
makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya mohon
saran dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini di kemudian
hari.Saya berharap makalah yang saya tulis ini bisa menambah pengetahuan dan
pemahaan tentang Pengendalian manajemen. Sehingga bisa menjadi cerminan diri
untuk menjai lebih baik. Saya mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan terima kasih.

“Om Shantih, Shantih, Shantih Om”


PENGENDALIAN

 Pengertian Pengendalian
Sistem pengendalian manajemen termasuk dalam kategori bagian dari pengetahuan
perilaku terapan. Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu
sistem yang berisi tuntutan kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk
menjalankan dan mengendalikan perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi
tertentu. Dalam hal ini, perusahaan yang baik tersebut bisa diartikan sebagai:
1. Tolak ukur performa perusahaan yang mencerminkan perusahaan berjalan secara
efektif, efisien dan juga produktif.
2. Penentuan dalam menentukan tolak ukur di atas.
3. Mengapresiasi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk karyawan di
dalamnya.
 Sedangkan Pengertian Pengendalian Menurut Para ahli yaitu:
1. Edy Sukarno menjelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen adalah suatu
sistem yang terintegrasi antara proses, pemrograman, akuntansi, strategi,
penganggaran, dan pertanggungjawaban yang pada dasarnya digunakan untuk
membantu mereka yang berada di dalam perusahaan agar hasilnya lebih
maksimal.
2. Sedangkan Anthony dan Govindarajan dalam bukunya yang berjudul
Management Control System menjelaskan bahwa manajemen pengendalian
adalah suatu proses yang mana pihak manajer memberikan arahan pada tiap
member dalam perusahaan untuk bisa menerapkan strategi perusahaan tersebut.

 Pentingnya Pengendalian
1. Membantu mencapai tujuan dari organisasi
Proses pengendalian adalah proses mengawasi dan mengawasi hasil implementasi
dari suatu rencana organisasi. Dengan adanya controlling dapat membantu
menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dan selanjutnya dapat diatasi
dengan mengambil tindakan korektif sehingga membantu mencapai tujuan dari
organisasi.
2. Menilai standar akurasi
Seorang manajer harus membandingan kinerja yang dilakukan oleh karyawannya.
Apakah kinerja karyawannya sudah sesuai dengan standar yang berlaku sehingga
manajer bisa mengetahui kualitas kinerja dari karyawannya
3. Mengefisiensi penggunaan sumber daya
Sumber daya yang ada seperti SDM dan physical resources dapat di kelola dengan
baik dan efisien dikarenakan proses controlling memastikan karyawan berkerja sesuai
standar yang ada.
4. Meningkatkan motivasi karyawan
Proses controlling membuat karyawan yang berkerja di suatu perusahaan berkerja
secara maksimal dikarenakan mereka tahu bahwa kinerja mereka akan dinilai apakah
pekerjaan mereka sudah sesuai dengan standar, sudah memuaskan atau tidak yang
dimana penilaian tersebut berefek pada karir mereka.
5. Menjamin tidak adanya kecurangan
Proses controlling akan memastikan semua aktifitas kecurangan-kecurangan tidak
terjadi seperti mencuri,korupsi, menunda-nunda pekerjaan, berperilaku yang buruk,
dan lain-lain.
6. Menyelaraskan koordinasi antar departemen
Proses controlling akan memastikan koordinasi antar semua departemen organisasi
selaras karena koordinasi sangat diperlukan agar tercapai tujuan organisasi dengan
baik.

 Jenis Pengendalian
1. Feed Forward Control
Pengendalian feed forward (pendahuluan) didesain untuk mengantisipasi masalah
yang mungkin muncul dan mengambil tindakan pencegahan. Pengendalian ini
memastikan bahwa tujuan dan sumberdaya yang tepat telah disediakan sebelum
pekerjaan dimulai.
Misal: pemilihan supplier yang andal untuk menghindari rendahnya kualitas bahan
baku.
2. Concurrent Control
Pengendalian concurrent berfokus pada apa yang terjadi selama proses kerja
berlangsung.Pengendalian ini memonitor kegiatan yang sedang berlangsung. Jika
terjadi kesalahan maka diperbaiki pada saat kegiatan itu berlangsung.
Misal: mesin yang rusak pada saat proses produksi segera diperbaiki
3. Feedback Control
Pengendalian feedback (umpan balik) dilakukan setelah kegiatan selesai.
Pengendalian ini berfungsi memberikan umpan balik yang dapat digunakan untuk
membuat rencana masa depan yang lebih baik.
Misal: respon positif/negatif pelanggan digunakan sebagai bahan rekomendasi
untuk perbaikan di masa depan.

 Proses Pengendalian
Proses sistem pengendalian manajemen yang baik akan lebih bersifat formal.
Pengendalian manajemen yang formal ini memiliki beberapa tahapan yang saling
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, yang terdiri dari:

1. Pemrograman
Dalam tahapan ini, pihak perusahaan akan menentukan program apa saja
yang akan dilakukan dan memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk setiap program yang sebelumnya sudah ditentukan.
2. Penganggaran
Di dalam tahap penganggaran ini, anggaran akan dinyatakan dalam satu
keuangan tertentu untuk digunakan dalam periode tertentu. Anggaran ini
dilakukan berdasarkan kumpulan anggaran dari pusat pertanggung
jawaban.
3. Operasi dan Akuntansi
Pada tahapan ini, akan dilakukan pencatatan dari berbagai sumber daya
yang digunakan dan pendapatan yang diperoleh. Seluruh catatan dan biaya
tersebut akan dikategorikan sesuai dengan program yang sudah ditetapkan
oleh pusat tanggung jawab.Pengkategorian yang sesuai dengan program
yang sebelumnya sudah dilakukan akan dimanfaatkan sebagai dasar dalam
pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan pengkategorian yang
sesuai dengan pusat pertanggungjawaban akan digunakan untuk mengukur
performa manajer
4. Laporan dan Analisis
Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting karena menjadi
penutup atas siklus proses pengendalian manajemen agar seluruh data pada
proses pertanggung jawaban akuntansi bisa dikumpulkan.Analisa laporan
manajemen ini bisa berupa:
 Perlu atau tidaknya strategi perusahaan untuk ditinjau kembali.
 Perlu atau tidaknya dilakukan kebijakan penghapusan, penambahan,
atau perubahan pada program di tahun selanjutnya.
 Perlu atau tidaknya dilakukan perubahan anggaran.
 Perlu atau tidaknya perbaikan untuk tiap masalah yang tidak dapat
diantisipasi.

 Teknik dan Metode Pengendalian


Metode-metode pengendalian bisa dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu :
pengendalian non-kuantitatif dan pengendalian kuantitatif
A. Pengendalian Non-kuantitatif
Pengendalian non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan
untuk mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang
sering digunakan adalah:
1. Pengamatan (pengendalian dengan observasi). Pengamatan ditujukan untuk
mengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi. Misalnya suatu
perusahaan sedang memproduksi barang, maka staff pengawas akan
melakukan pengamatan mulai proses pembuatan dan hingga barang tersebut
siap dijual. Melalui kegiatan pengamatan tersebut, staff pengawas tersebut
akan tahu, apakah proses yang diamati susuai prosedur atau tidak.
2. Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic
dengan mengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi. Contohnya
staff pengawasan melakukan inspeksi terhadap barang yang diproduksi apakah
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Mulai dari ukuran,berat,dll. Dari
inspeksi yang dilakukan,perusahaan menjadi lebih tahu secara detail tentang
barang yang diproduksi.
3. Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan
informasi yang dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari
bawahan dengan relatif lebih cepat. Misalnya pegawai melaporkan kualitas
barang yang dihasilkan kepada atasannya secara lisan dan tertulis. Dari hasil
laporan tersebut, atasannya dapat memberikan perintah selanjutnya tentang
bagaimana dan apa yang semestinya dilakukan oleh pegawai tersebut.
4. Evaluasi pelaksanaan. Evaluasi merupakan suatu penilaian akhir dari suatu
kegiatan dan tindakan apa yang selanjutnya diambil. Misalnya dalam sebulan
perusahaan memperoleh keuntungan penjualan yang cukup banyak. Maka
evaluasi yang dilakukan adalah bagaimana cara mempertahankan hal tersebut
serta cara meningkatkannya.
5. Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu
kegiatan. Cara ini dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang
mungkin ada dapat didiagnosis dan dipecahkan bersama. Misalnya seorang
pegawai mengalami masalah di bidang pemasaran. Agar solusinya
terpecahkan, maka diskusi dengan atasan atau manajer akan menjadi solusi
yang baik.

B. Pengendalian Kuantitatif
Pengendalian kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi.
Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengendalian kuantitatif adalah:
1. Anggaran
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengendalian
organisasi. Pengendalian anggaran atau Budgetary Control itu sendiri
merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran
untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan membandingkan
pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
2. Audit
Metode pengawasan efektif lainnya adalah dengan menggunakan pemeriksaan
akuntan (auditing), yaitu suatu proses sistematik untuk memperoleh bukti
secara obyektif tentang pernyataan-pernyataan berbagai kejadian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan
penyampaian hasil-hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
Contohnya adalah audit memeriksa laporan laba rugi suatu perusahaan untuk
mengetahui apakah benar perusahaan mengalami keuntungan atau malah
mengalami kerugian. Alat pengawasan ini dapat dibagi menjadi dua kategori:
- Internal Audit
Tujuan: membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung
jawab mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan
komentar mengenai kegiatan mereka.
- Ekternal Audit
Tujuan: menetukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara
wajar keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan
oleh pihak yang bebas dari pengaruh manajemen.
3. Analisis break-even
Analisa “break-even” adalah peralatan yang berguna untuk menjelaskan
hubungan biaya, volume, dan laba. Analisa ini menggunakan konsep yang
sama seperti dalam peyiapan anggaran variabel. Analisa break-even
menganalisa dan menggabarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk
menentukan pada volume berapa (penjualan atau produksi) agar biaya total
sama dengan penghasilan total sehingga perusahaan tidak mengalami laba atau
rugi. Contohnya adalah perusahaan ingin mengetahui bagaimana hubungan
antara banyaknya penjualan dan keuntungan yang didapat.memlalui analisa
break even,perusahan dapat mengetahui hubungan tersebut.
4. Analisis rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu
angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan
informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung
rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada
neraca dan neraca rugi-laba organisasi. Menyangkut dua jenis perbandingan
a.Membandingkan rasia saat ini dengan rasia-rasia dimasa lalu.
b.Membandingkan rasia-rasia suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang
sejenis.
5. Bagan dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan,
seperti:
a. Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu
yang lain serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang
telah diselesaikan dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam
hubunganya dengan waktu.
Contohnya adalah perushaan membuat bagan tentang proyek yang
dikerjakan. Dari bagan manajer dapat melihat apakah suatu proyek sedang
dikerjakan, telah selesai, atau belum dikerjakan.

b. Program Evaluation and Reviw Technique (PERT)


Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengendalian proyek – proyek
yang bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan – kegiatan tertentu
yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.

 KESIMPULAN
Sistem pengendalian manajemen termasuk dalam kategori bagian dari pengetahuan
perilaku terapan. Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu
sistem yang berisi tuntutan kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk
menjalankan dan mengendalikan perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi
tertentu.Selain itu menurut para ahli yaitu menurut Edy Sukarno menjelaskan bahwa
sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang terintegrasi antara proses,
pemrograman, akuntansi, strategi, penganggaran, dan pertanggungjawaban yang pada
dasarnya digunakan untuk membantu mereka yang berada di dalam perusahaan agar
hasilnya lebih maksimal.Adapula pentingnya pengendalian daloam sebuah
organinasasi salah satunya yaitu membantu mencapai suatu tujuan organisasi. Di
dalam sistem pengendalian manajemen ini terdapat 2 tenik dan metode yaitu
Pengendalian Non-kuantitatif dan pengendalian kuantitatif.
Daftar Pustaka
https://accurate.id/marketing-manajemen/sistem-pengendalian-manajemen/#:~:text=Sistem
%20pengendalian%20manajemen%20adalah%20suatu%20upaya%20sistematis%20yang
%20dilakukan%20perusahaan,mengoreksi%20setiap%20perbedaan%20yang
%20menyimpang.

Anda mungkin juga menyukai