Anda di halaman 1dari 22

FUNGSI PENGENDALIAN

DI SUSUN OLEH :

Praja landu paranggi


Siti fatimah
Putry resty yanti
Sendy
Sarah Ayu

ISTANA EDUCATION COLLEGE


2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Siak Sri Indrapura, 2 mei 2023


Penyusun

Praja landu paranggi


Siti fatimah
Putry resty yanti
Sendy
Sarah Ayu

2
BAB 1
PENDAHULUAN

Pencapaian organisasi dalam memutuskan suatu kebijakan manajemen perlu didukung oleh
pengendalian internal, hal ini dikarenakan apabila tidak terdapat pengendalian internal yang
ideal akan berdampak pada hilangnya perkembangan organisasi dan tidak akan berjalan
secara efektif. Secara umum pengertian pengendalian internal adalah suatu proses pada
organisasi dalam mengecek ketelitian, keakurasian, serta efektivitas dan efisiensi dari suatu
proses bisnis untuk mencapai tujuan tertentu.
Fungsi dari dilaksanakannya pengendalian internal menurut Romney (2014:227) adalah yang
pertama untuk pengendalian preventif, yaitu untuk tindakan melakukan pengendalian internal
sebelum suatu masalah itu muncul. Sebagai contoh dalam melakukan pengendalian preventif
adalah dibuatnya peraturan-peraturan yang mengatur jalannya suatu organisasi. Kemudian
selain itu fungsi yang kedua adalah pengendalian detektif, yaitu pengendalian yang dilakukan
untuk mendeteksi masalah yang sudah muncul, sebagai contoh adalah dilakukannya audit
secara berkala dan berkesinambungan. Lalu yang ketiga pengendalian korektif, yaitu
merupakan pengendalian internal untuk mengidentifikasi serta melakukan perbaikan masalah
dan memulihkan atas kesalahan tersebut. Sebagai contoh pengendalian korektif adalah
melakukan perbaikan sistem yang rusak.
Dengan berkembangnya suatu organisasi, diperlukan suatu pengendalian internal supaya
berbagai proses bisnis yang dijalankan di suatu organisasi akan berjalan sebagaimana
mestinya serta akan mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Oleh karena itu, sistem
pengendalian internal harus secara terus menerus dilakukan dan senantiasa diawasi oleh
pimpinan organisasi supaya dapat ditentukan apakah sistem organisasi tersebut sudah
berfungsi dan berjalan sebagaimana yang telah dikehendaki serta perlu dilakukan perubahan
apabila terdapat suatu masalah supaya sistem organisasi tersebut akan semakin baik lagi.

RUMUSAN MASALAH
1. Jenis-jenis pengendalian
2. Proses dan cara-cara pengendalian
3. Bentuk-bentuk pengawasan
4. Masalah komunikasi

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS-JENIS PENGENDALIAN
1. Pengendalian karyawan (personnel control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengn
kegiatankaryawan.
2. Pengendalian keuangan (financial control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut keuangan,
tentangpemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya perusahaan termasuk
pengendaliananggarannya.
3. Pengendalian produksi (production control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi
yangdihasilkan, apakah sesuai dengan standard atau rencananya.
4. Pengendalian waktu (time control)
Pengendalian ini ditujukan kepada pengguna waktu, artinya apakah waktu
untukmengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
5. Pengendalian teknis (technical control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang
berhubungandengan tindakakn dan teknis pelaksanaan.
6. Pengendalian kebijaksanaan (policy control)
Pengendalian ini ditujukan untuk rnengetahui dan menilai, apakah
kebijaksanaankebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah
digariskan.
7. Pengendalian penjualan (sales control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah produksi atau jasa
yangdihasilkan terjual sesuai dengan target yang ditetapkan.
8. Pengendalian inventaris (inventory control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah inventaris perusahaan masihada
semuanya atau ada yang hilang
9. Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah semua inventaris
perusahaandan kantor dipelihara dengan baik atau tidak, dan jika ada yang rusak
apakerusakannya, apa masih dapat diperbaiki atau tidak.

B. PROSES DAN CARA-CARA PENGENDALIAN


1. Penetapan Standar
Tahap pertama dalam pengendalian adalah penetapan standar pelaksanaan. Standar
pelaksanaa mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan
sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil. Tujuan, sasaran, kuota dan target
pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar. Bentuk standar yang lebih khusus
antara lain target penjualan, anggaran,bagian pasar (market share), marjin
keuntungan, keselamatan kerja, dan sasaran produksi.
Tiga bentuk standar yang umum adalah :
a. Standar-standar phisik, mungkin meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah
langganan atau kualitas produk.
b. Standar-standar moneter, yang ditunjukan dalam rupiah dan mencakup biaya
tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan dan sejenisnya.

4
c. Standar-standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu
pekerjaan harus diselesaikan.
2. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Penetapan standar adalah sia-sia bila tidak disertai berbagai cara untuk mengukur
pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalam pengendalian adalah
menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat. Beberapa pertanyaan
yang penting berikut ini dapat digunakan : Berapa kali (how often) pelaksanaan
seharusnya diukur-setiap jam, harian, mingguan, bulanan ? dalam bentuk apa (What
form) pengukuran akan dilakukan-laporan tertulis, inspeksi visual, melalui
telephone ? siapa (who) yang akan terlibat manajerm staf departemen ? pengukuran
ini sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat diterangkan kepada
para karyawan.
3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Setelah frekuensi pengukuran dan system monitoring ditentukan, pengukuran
pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-menerus. Ada
berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu 1) pengamatan
(observasi) , 2) laporan-laporan, baik lisan dan tertulis, 3) metoda-metoda otomatis
dan 4) inspeksi, pengujian (test) atau dengan pengambilan sampel banyak perusahaan
sekarang mempergunakan pemeriksa intern (internal auditor) sebagai pelaksana
pengukuran.
4. Pembandingan Pelaksanaan dengan Standard an Analisa Penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan
pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan. Walaupun tahap
ini paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat
menginterpretasikan adanya peninyimpangan (deviasi). Penyimpangan-penyimpangan
harus dianalisa untuk menentukan mengapa standar tidak dapat dicapai.
5. Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan
Bila hasil analisa menunjukan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil.
Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk. Standar mungkin diubah,
pelaksanaan diperbaiki atau keduanya dilakukan bersamaan
a. Mengubah standar mula-mula (barangkali terlalu tinggi atau terlalu rendah)
b. Mengubah pengukuran pelaksanaan (inspeksi terlalu sering frekuensinya atau
kurang atau bahkan mengganti system pengukuran itu sendiri)
c. Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan penyimpangan-
penyimpangan

C. BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
1. Pengawasan internal
merupakan pengawasan yang dilakukan oleh orang ataupun badan yang ada terdapat di
dalam lingkungan unit organisasi/lembaga yang bersangkutan.
2. Pengawasan eksternal
merupakan pengawasan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang
ada di luar unit organisasi/lembaga yang diawasi.
3. Pengawasan preventif dan represif

5
pengawasan preventif ialah lebih dimaksudkan sebagai suatu pengawasan yang
dilakukan pada kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah
terjadinya kegiatan yang menyimpang, misalnya pengawasan tersebut dilakukan oleh
pemerintah untuk menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan
keuangan negara yang akan membebankan/merugikan negara. Sedangkan pengawasan
represif ialah suatu pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah
kegiatan tersebut sudah dilaksanakan atau dilakukan. Misalnya pengawasan represif
dilakukan pada akhir tahun anggaran yang dimana anggaran yang telah ditentukan lalu
disampaikan laporannya.
4. Pengawasan aktif dan pasif
Pengawasan aktif “dekat” adalah pengawasan yang dilaksanakan sebagai bagian
bentuk pengawasan yang dilakukan di tempat kegiatan yang bersangkutan. Sedangkan
pengawasan pasif “jauh” adalah suatu pengawasan yang dilakukan misalnya melalui
“penelitian serta pengujian terhadap surat-surat atau laporan-laporan pertanggung
jawaban yag disertai dengan berbagai bukti penerimaan maupun bukti pengeluaran.
5. Pengawasan kebenaran formil
Pengawasan kebenaran formil adalah pengawasan menurut hak dan pemeriksaan
kebenaran materiil mengenai maksud serta tujuan pengeluaran.

D. MASALAH KOMUNIKASI
Permasalahan yang sering ditemui dalam organisasi adalah komunikasi yang tidak
berjalan dengan baik. Komunikasi tidak terjalin baik secara vertical maupun horizontal.
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris
yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna,
“commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba
berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan orang lainnya. Kendala utama dalam
berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai persepsi yang berbeda terhadap objek
yang sama. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang mana di dalam
kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan
kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Komunikasi merupakan elemen
penting dalam organisasi. Karena tanpa adanya komunikasi segala sesuatunya pasti tidak
akan berjalan baik. Kemungkinan besar akan terjadi Miss Komunikasi dengan rekan kerja
atau atasan yang dampaknya cukup besar bagi individu maupun organisasi.

6
BAB III
PENUTUP

E. KESIMPULAN
Pengendalian adalah suatu proses pemantauan prestasi dan pengambilan tindakan untuk
menjamin hasil yang diharapkan. Sementara proses pengendalian manejemen adalah
proses dimana menejer diseluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka
awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksud. Proses pengendalian mengukur
kemajuan kearah tujuan dan memungkinkan menejer mendeteksi penyimpangan dari
perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan perbaikan. Fungsi ini sangat
penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses menejemen, karena itu harus
dilaksanakan sebaik-baiknya.

F. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dan memahami Fungsi
Pengendalian. Begitu banyak manfaat yang kita ambil ketika kita membaca dan
menghayati setiap kata demi kata yang dapat memperbaharui ataupun menambah
wawasan kita mengenai ‘’ Fungsi Pengendalian” yang dapat digunakan untuk perkuliahan
kita di mata kuliah ini.

7
REFERENSI

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pangkalanbun/baca-artikel/15723/Fungsi-Pengendalian-
Internal-Bagi-Suatu-Organisasi.html

https://www.google.com/search?
q=jenis+jenis+pengendalian&oq=JENIS+&aqs=chrome.1.69i57j0i67i650l5j0i131i433i650j0i131i433
i512l2j0i67i650.3430j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/tiga-jenis-pengawasan-d6e63101/detail/

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss.php?d=5450

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/akuntansi-internasional/
kelompok-7-fungsi-pengendalian-dalam-manajemen-organisasi/12284792

G. Pengendalian adalah
suatu proses pemantauan
prestasi dan pengambilan
tindakan
H. untuk menjamin hasil
yang diharapkan.
Sedangkan Proses
Pengendalian manajemen
I. adalah proses dimana
manajer pada seluruh
8
tingkatan memastikan
bahwa orang-orang
J. yang mereka awasi
mengimplementasikan
strategi yang di maksud.
Proses pengendalian
K. megukur kemajuan
kearah tujuan dan
memungkinkan manajer
mendeteksi
L. penyimpangan dari
perencanaan tepat pada
waktunya untuk
mengambil tindakan
M. perbaikan. Fungsi ini
sangat penting dan
9
sangat menentukan
pelaksanaan proses
N. manajemen, karena itu
harus dilaksanakan sebaik-
baiknya.
O. Pengendalian adalah
suatu proses pemantauan
prestasi dan pengambilan
tindakan
P. untuk menjamin hasil
yang diharapkan.
Sedangkan Proses
Pengendalian manajemen
Q. adalah proses dimana
manajer pada seluruh

10
tingkatan memastikan
bahwa orang-orang
R. yang mereka awasi
mengimplementasikan
strategi yang di maksud.
Proses pengendalian
S. megukur kemajuan
kearah tujuan dan
memungkinkan manajer
mendeteksi
T. penyimpangan dari
perencanaan tepat pada
waktunya untuk
mengambil tindakan
U. perbaikan. Fungsi ini
sangat penting dan
11
sangat menentukan
pelaksanaan proses
V. manajemen, karena itu
harus dilaksanakan sebaik-
baiknya.
W. Pengendalian adalah
suatu proses pemantauan
prestasi dan pengambilan
tindakan
X. untuk menjamin hasil
yang diharapkan.
Sedangkan Proses
Pengendalian manajemen
Y. adalah proses dimana
manajer pada seluruh

12
tingkatan memastikan
bahwa orang-orang
Z. yang mereka awasi
mengimplementasikan
strategi yang di maksud.
Proses pengendalian
AA. megukur kemajuan
kearah tujuan dan
memungkinkan manajer
mendeteksi
BB. penyimpangan dari
perencanaan tepat pada
waktunya untuk
mengambil tindakan
CC. perbaikan. Fungsi ini
sangat penting dan
13
sangat menentukan
pelaksanaan proses
DD. manajemen, karena itu
harus dilaksanakan sebaik-
baiknya.
EE.Pengendalian adalah
suatu proses pemantauan
prestasi dan pengambilan
tindakan
FF. untuk menjamin hasil
yang diharapkan.
Sedangkan Proses
Pengendalian manajemen
GG. adalah proses dimana
manajer pada seluruh

14
tingkatan memastikan
bahwa orang-orang
HH. yang mereka awasi
mengimplementasikan
strategi yang di maksud.
Proses pengendalian
II. megukur kemajuan
kearah tujuan dan
memungkinkan manajer
mendeteksi
JJ. penyimpangan dari
perencanaan tepat pada
waktunya untuk
mengambil tindakan
KK. perbaikan. Fungsi ini
sangat penting dan
15
sangat menentukan
pelaksanaan proses
LL.manajemen, karena itu
harus dilaksanakan sebaik-
baiknya.
MM. Pengendalian adalah
suatu proses pemantauan
prestasi dan pengambilan
tindakan
NN. untuk menjamin hasil
yang diharapkan.
Sedangkan Proses
Pengendalian manajemen
OO. adalah proses dimana
manajer pada seluruh

16
tingkatan memastikan
bahwa orang-orang
PP. yang mereka awasi
mengimplementasikan
strategi yang di maksud.
Proses pengendalian
QQ. megukur kemajuan
kearah tujuan dan
memungkinkan manajer
mendeteksi
RR. penyimpangan dari
perencanaan tepat pada
waktunya untuk
mengambil tindakan
SS. perbaikan. Fungsi ini
sangat penting dan
17
sangat menentukan
pelaksanaan proses
TT.manajemen, karena itu
harus dilaksanakan sebaik-
baiknya.
UU. Pengendalian adalah
suatu proses pemantauan
prestasi dan pengambilan
tindakan
VV. untuk menjamin hasil
yang diharapkan.
Sedangkan Proses
Pengendalian manajemen
WW. adalah proses dimana
manajer pada seluruh

18
tingkatan memastikan
bahwa orang-orang
XX. yang mereka awasi
mengimplementasikan
strategi yang di maksud.
Proses pengendalian
YY. megukur kemajuan
kearah tujuan dan
memungkinkan manajer
mendeteksi
ZZ.penyimpangan dari
perencanaan tepat pada
waktunya untuk
mengambil tindakan
AAA.perbaikan. Fungsi ini
sangat penting dan
19
sangat menentukan
pelaksanaan proses
BBB. manajemen, karena itu
harus dilaksanakan sebaik-
baiknya.
CCC. Pengendalian adalah
suatu proses pemantauan
prestasi dan pengambilan
tindakan
DDD.untuk menjamin hasil
yang diharapkan.
Sedangkan Proses
Pengendalian manajemen
EEE. adalah proses dimana
manajer pada seluruh

20
tingkatan memastikan
bahwa orang-orang
FFF. yang mereka awasi
mengimplementasikan
strategi yang di maksud.
Proses pengendalian
GGG.megukur kemajuan
kearah tujuan dan
memungkinkan manajer
mendeteksi
HHH.penyimpangan dari
perencanaan tepat pada
waktunya untuk
mengambil tindakan
III. perbaikan. Fungsi ini
sangat penting dan
21
sangat menentukan
pelaksanaan proses
JJJ.manajemen, karena itu
harus dilaksanakan sebaik-
baiknya.

22

Anda mungkin juga menyukai