Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK

DASAR- DASAR MANAJEMEN



OLEH :
KELOMPOK 1 / Beri-Beri
NAMA ANGGOTA:
1. Andina Pratiwi S. ( 1311121005 )
2. Donny Jama Donal ( 1311121006 )
3. Fifie Saputri ( 1311121007 )
4. Disti Stefani ( 1311121008 )
5. Rudiman Zikri ( 1311121010 )
6. Khalida Rahmi ( 1311121011 )
7. Catur Junaidi M. ( 1311121014 )






MATERI : PENGAWASAN/PENGENDALIAN
DOSEN PEMBIMBING: NURHAYATI
KELAS : D/ THP

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
LAPORAN KERJA KELOMPOK

NO NAMA KEGIATAN KETERANGAN TTD
1 ANDINA PRATIWI S.
(1311121005)
Memprint
bahan.
Telah dilakukan
dengan baik
Acc
andina
2 DONNY JAMAL
DONAL
(1311121006)
Memfotocopi
bahan.
Telah selesai dan
dilakukan dengan
baik
Acc
donny
3 FIFIE SAPUTRI
(1311121007)
Membuat slide
powerpoint.
Dilakukan dengan
baik
Acc
fifie
4 DISTI STEFANI
(1311121008)
Membuat
makalah.
Telah dilakukan
dengan baik
Acc
disti
5 RUDIMAN ZIKRI
(1311121010)
Meringkas
bahan.
Telah dilakukan
dengan baik
Acc
rudi
6 KHALIDA RAHMI
(1311121011)
Mencari bahan
untuk
pembahasan.
Telah selesai dan
dilakukan dengan
baik
Acc
rahmi
7 CATUR JUNAIDI M.
(1311121014)

Mencari bahan
untuk
pembahasan.
Telah dilakukan
dengan baik
Acc
catur








KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini penulis membahas mengenai materi pengendalian.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Dasar- Dasar
Manajemen di semester genap. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran yang dapat membangun. Kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan untuk
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat
berguna bagi pembaca.


Padang, 14 Mei 2014

Penulis
( Kel. 1/ Beri-Beri)





BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Para manajer harus mengawasi apakah tujuan yang telah ditetapkan
sebagai bagian dari proses perencanaan telah tercapai secara efisien dan efektif.
Hal itu harus dilakukan oleh para manajer dalam pengendalian. Pengendalian
yang tepat dapat membantu manajer mengetahui kesenjangan kinerja
(performance gap) dan area yang perlu diperbaiki.
Manajer yang efektif selalu menindaklanjuti untuk memastikan bahwa apa
yang harus dilakukan oleh karyawan telah dilaksanakan dan tujuan telah
tercapai.sebagai langkah terakhirdalam proses manajemen, pengendalian
memberikan pertautan-kritis (critical link) terhadap perencanaan. Jika para
manajer tidak mengendalikan, mereka tidak akan mengetahui apakah tujuan dan
rencana telah tercapai dan tindakan apa yang harus diambil.

1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarakan latar belakang, masalah yang dapat dirumusan adalah
sebagai berikut.
1. Apakah pengendalian itu dan mengapa pengendalian penting ?
2. Apa saja jenis pengendalian ?
3. Bagaimana proses pengendalian ?
4. Bagaimana pengendalian untuk kinerja perusahaan ?
5. Apa saja perangkat pengukuran kinerja perusahaan ?
6. Apa saja isu-isu pengendalian kontemporer ?
7. Bagaimana contoh aplikasi pengendalian pada PT. Sinar Sosro?

1.3. TUJUAN
Berdasarkan masalah- masalah yang dirumuskan, tujuan dari penulisan
makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian dan pentingnya pengendalian.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis pengendalian.
3. Dapat menguraikan proses pengendalian.
4. Dapat mengetahui pengendalian untuk kinerja perusahaan.
5. Dapat menjelaskan perangkat pengukuran kinerja perusahaan.
6. Dapat mendeskripsikan isu-isu pengendalian kontemporer.
7. Dapat memberikan contoh aplikasi pengendalian pada PT. Sinar Sosro.














BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PENGENDALIAN DAN PENTINGNYA
PENGENDALIAN
Pengendalian (controlling) adalah proses mengawasi (monitoring),
membandingkan (comparing), dan mengoreksi (correcting) kinerja.
Pengendalian juga merupakan proses memantau kegiatan untuk menjamin
kegiatan tersebut dilaksanakan seperti rencana dan mengkoreksi setiap
penyimpangan yang berarti.
Semua manajer harus tetap mengendalikan , bahkan jika mereka mengira
bahwa unitnya telah berjalan sesuai rencana, manajer tidak akan benar-benar
mengetahui kinerja unitnya terkecuali mereka mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakukan dan membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar
yang diinginkan.
Pengendalian itu penting, karena pengendalian itu membantu manajer
mengetahui apakah tujuan perusahaan telah tercapai, atau jika belum, apa
alasannya. Alasan kedua dari pentingnya pengendalian adalah
pemberdayaan karyawan. Banyak manajer enggan untuk memberdayakan
karyawan karena takut jika terjadi sesuatu yang salah, manajer yang harus
bertanggung jawab. Tetapi sistem pengendalian yang efektif dapat memberi
informasi dan umpan balik atas kinerja karyawan sehingga meminimalkan
timbulnya masalah.

2.2 JENIS JENIS PENGENDALIAN
2.2.1 Tiga Macam Pendekatan Pengendalian
Pengendalian Pasar
Pendekatan pengendalian yang menekankan penggunaan
mekanisme pasar eksternal untuk menetapkan standar yang
digunakan dalam sistem pengendalian.
External measures: persaingan harga dan pangsa pasar
relatif
Pengendalian Birokratis
Pendekatan pengendalian yang menekankan wewenang
organisasi dan mengandalkan aturan, regulasi, prosedur dan
kebijakan, standarisasi kegiatan, uraian tugas yang
terdefenisi dengan baik, dan anggaran untuk memastikan
para karyawan memperlihatkan perilaku yang benar dan
dapat mencapai standar kinerja.
Pengendalian Klan
Perilaku karyawan diatur oleh nilai, norma, tradisi, ritual,
keyakinan bersama dan aspek lain budaya organisasi.
Sering digunakan oleh organisasi biasa bekerja secara tim
dan teknologinya mengalami perubahan dengan cepat.
2.2.1 Tiga Jenis Pengendalian
Pengendalian Umpan Depan
Jenis pengendalian yang berfokus pada mencegah masalah yang
telah diantisipasi sejak masalah itu terjadi di muka kegiatan kerja
sesungguhnya.
Pengendalian Sejalan
Jenis pengendalian yang terjadi sewaktu kegiatan kerja
berlangsung. Bentuk pengendalian sejalan yang paling terkenal
adalah pengawasan langsung. Ketika manajer secara langsung
mengawasi tindakan bawahan, manajer itu dapat memantau
tindakan karyawan dan sekaligus langsung mengoreksi ketika
masalah itu muncul.
Pengendalian Umpan Balik
Jenis pengendalian yang terjadi setelah kegiatan kerja dilakukan.
Kelemahan utama jenis pengendalian ini adalah bahwa ketika
manajer mendapatkan informasi itu, masalah telah terjadi yang
menghasilkan sampah atau kerusakan. Tetapi bagi banyak
kegiatan, umpan balik merupakan satu-satunya jenis pengendalian
yang tersedia yang dapat dilakukan. Misalnya laporan keuangan
adalah contoh pengendalian umpan balik.

2.3 PROSES PENGENDALIAN
Proses pengendalian terdiri atas tiga langkah yang meliputi
mengukur kinerja sebenarnya, membandingkan kinerja sebenarnya dengan
standar, dan mengambil tindakan manajerial untuk membetulkan
penyimpangan atau standar yang tidak semadai.

Tahap 1 : PENGUKURAN
Untuk menentukan seperti apa kinerja sebenarnya, manajer harus
mendapatkan informasi mengenai kinerja tersebut. Karena itu, langkah
pertama dalam pengendalian adalah pengukuran. Cara yang digunakan
manajer untuk mengukur kinerja sebenarnya adalah pengamatan pribadi,
laporan statistik, laporan lisan, dan laporan tertulis.
Masing-masing mempunyai kekuatan dan kelemahan tersendiri,
namun gabungan sumber informasi meningkatkan baik jumlah sumber
masukan kemungkinan menerima informasi yang andal.
Manajemen dengan berjalan kesana kemari adalah frase yang
digunakan untuk menggambarkan manajer keluar ke tempat kerja
karyawan, berinteraksi langsung dengan karyawan, dan bertulis informasi
tentang apa yang sedang terjadi.
Pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara :
A. Sumber Informasi
Pengamatan pribadi
Laporan Statistik
Laporan lisan
Laporan tertulis

B. Kriteria Pengendalian
Karyawan
Kepuasan
Tingkat pergantian
Ketidakhadiran
Anggaran
Biaya
Output
Penjualan

Tahap 2 : MEMBANDINGKAN
Langkah perbandingan menentukan derajat variasi antara kinerja
sebenarnya dan standar. Sejumlah variasi kinerja dapat diharapkan terjadi
pada semua kegiatan. Oleh karena itu penting sekali menentukan kisaran
variasi yang dapat diterima.
Kisaran variasi adalah parameter-parameter perbedaan yang dapat
diterima antara kinerja sesungguhnya dengan standar. Dalam tahap
perbandingan ini para menejer sangat memperhatikan besaran dan arah
variasi itu.
Apabila ada perbedaan antara standar dan kinerja sesungguhnya,
manajemen harus menyesuaikan kinerjanya, menyesuaikan standarnya,
atau tidak berbuat apa-apa.
Menentukan derajat variasi antara kinerja sebenarnya dan standar.
Significance of variation is determined by:
Kisaran variasi yang dapat diterimaThe acceptable
range of variation from the standard (forecast or
budget).
Ukuran (besar atau kecil) dan direction (over or
under) of the variation from the standard (forecast
or budget).

Tahap 3 : MENGAMBIL TINDAKAN MANAJERIAL
Langkah ketiga dan terakhir dan terakhir dalam proses
pengendalian adalah mengambil tindakan manajerial. Para manajer dapat
memilih dari tiga tindakan yang mungkin, yaitu : tidak melakukan apa-
apa, mengoreksi kinerja yang sesungguhnya itu, atau merevisi standarnya.
Mengoreksi kinerja sesungguhnya jika sumber variasi kinerja
sesungguhnya itu adalah tindakan atau kegiatan kerja yang tidak
memuaskan, manajer akan mengambil tindakan perbaikan. Contoh
perbuatan perbaikan dapat meliputi perubahan strategi, struktur, praktik
kompensasi, atau program pelatihan, perancangan ulang pekerjaan, atau
pergantian personalia.
Tindakan perbaikan terbagi dua, yaitu :
1. Tindakan perbaikan segera
Memperbaiki suatu kegiatan segera untuk mengembalikan
kinerja pada jalurnya.
2. Tindakan perbaikan mendasar
Menentukan bagaimana dan mengapa kinerja menyimpang dan
mengoreksi sumber penyimpangan tadi.
Merevisi standar mungkin bahwa variance tersebut merupakan
hasil dari standaryang tidak realistis, yang artinya sasaran itu mungkin
terlampau tinggi atau terlampau rendah. Dalam hal itu, standar
membutuhkan perhatian untuk dikoreksi, bukan kinerjanya.
Proses Pengendalian




2.4 PENGENDALIAN UNTUK KINERJA PERUSAHAAN
Pengendalian untuk Kinerja Organisasional
Apa itu Kinerja?
Hasil akhir suatu kegiatan
Apa itu Kinerja Organisasional?
Akumulasi hasil akhir dari semua proses dan kegiatan-
kegiatan kerja organisasi
Perancangan strategis, proses pekerjaan dan
kegiatan-kegiatan pekerjaan.
Koordinasi pekerjaan para karyawan

Mengukur Kinerja Organisasional
SASARAN
DAN TUJUAN
Organisasional
Divisional
Departemental
Individual
Mengukur
Kinerja Aktual
Melakukan
Tindakan
Manajerial
Membandingkan
Kinerja
Aktual dengan
standar
Produktivitas Organisasional
Produktivitas: keseluruhan keluaran barang dan jasa yang
dihasilkan, dibagi dengan masukan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan keluaran itu.
Keluaran diukur oleh pendapatan penjualan) yg
diterima organisasi ketika barang dan jasa itu dijual.
Masukan diukur oleh biaya memperoleh dan
mengubah sumber daya menjadi keluaran.
Produktivitas organisasi menjadi ukuran tentang seberapa
efisiennya karyawan melakukan pekerjaannya

Keefektifan Organisasi
Pengukuran tentang seberapa memadainya sasaran
organisasi dan seberapa baik organisasi mencapai sasaran
itu.
o Model sistem sumber daya
Kemampuan organisasi memanfaatkan
lingkungannya dalam rangka memperoleh
sumber daya yg langka dan berharga.
o Model proses
Menekankan proses transformasi organisasi
dan seberapa baik organisasi mengubah
masukan menjadi keluaran yang diinginkan.
o Model konstituensi berganda
Beberapa pengukuran keefektifan yang
berbeda-beda sebaiknya digunakan,
sehingga dapat mencerminkan kriteria yang
berbeda-beda atas konstituen organisasi.
Peringkat Industri:
Laba
Pengembalian atas pendapatan
Pengembalian atas ekuitas (modal) pemegang saham
Pertumbuhan laba untuk 1 tahun, 5 tahun dan 10 tahun
Pendapatan per karyawan
Pendapatan per dollar of assets
Pendapatan per dollar ekuitas (modal)

2.5 PERANGKAT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN
Ciri Sistem Pengendalian yang Efektif
o Keakuratan; dapat diandalkan dan menghasilkan data yg sahih.
o Ketepatan waktu; memberikan informasi yg tepat waktu.
o Ekonomi; haruslah ekonomis untuk dijalankan.
o Fleksibilitas; cukup fleksibel untuk disesuaikan dgn perubahan dan
peluang.
o Kepahaman; dapat dipahami oleh pengguna.
o Kriteria yang Masuk Akal; standar pengendalian haruslah masuk
akal dan dapat dicapai.
o Penempatan Strategis; karena manajer tak dapat mengendalikan
semuanya, mereka harus memilih faktor-faktor yg strategis thd
kinerja organisasi.
o Menekankan pada Pengecualian; karena manajerial tak dpt
mengontrol semua kegiatan, perangkat kontrol harus
memperhatikan hanya pada pengecualian.
o Kriteria Berganda; pengukuran berganda menurunkan
kecenderungan thd fokus yg sempit.
o Tindakan Perbaikan; tak hanya menunjukkan penyimpangan yg
signifikan tapi juga menganjurkan tindakan perbaikan yg
diperlukan.
Alat untuk Memonitor dan Mengukur Kinerja Organisasi
A. Pengendalian Keuangan
Ukuran Pengendalian Keuangan Tradisional
Analisis rasio
Rasio Liquiditas mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban utang terkini.
Rasio Leverage (rasio proporsi utang thd
aset/aktiva) mengkaji penggunaan utang oleh
perusahaan utk mendanai asetnya dan apakah
perusahaan dpt memenuhi pembayaran bunga utang.
Rasio Aktivitas mengukur seberapa efisien
perusahaan menggunakan asetnya.
Rasio Profitabilitas mengukur seberapa efisien dan
efektif perusahaan menggunakan asetnya utk
menghasilkan laba.
Analisis anggaran
Standar kuantitatif (dilakukan pengukuran dan
pembandingan penggunaan sumber daya)
Penyimpangan antara standar dan penggunaan
sesungguhnya, anggaran menjadi alat pengendali.

B. Pengendalian Kinerja Organisasi
Kartu Nilai Seimbang (Balanced Scorecard)
Alat pengukuran kinerja yang digunakan manajer untuk
menyusun sasaran dalam perspektif kinerja perusahaan:
Empat perspektif dalam BSC :
Keuangan, pelanggan, proses internal dan
orang/inovasi/pertumbuhan aset.

C. Pengendalian Informasi
Management Information Systems (MIS)
Sistem yang digunakan untuk secara teratur memberi
manajemen informasi yang dibutuhkan.
Data: fakta mentah yang belum teranalisis
Information: data dianalisis dan diproses diubah menjadi
informasi yang relevan untuk digunakan oleh manajer.

2.6 ISU-ISU PENGENDALIAN KONTEMPORER
2.6.1 Menyesuaikan Pengendalian Untuk Perbedaan Lintas Budaya
Pengendalian perlu disesuaikan dengan perbedaan
kebudayaan dan kebangsaan karena metode pengendalian orang
dan pekerjaan dapat cukup berbeda di berbagai Negara dan budaya
lain. Perbedaan ini terutama dalam penilaian dan langkah tindakan
perbaikan dalam proses pengendalian.
Akhirnya, tantangan lain bagi manajer global dalam
mengumpulkan data untuk pengukuran dan perbandingan adalaha
kemampuan untuk diperbandingkan.

2.6.2 Masalah Di Tempat Kerja
1. Privasi di tempat kerja
Hal privasi di tempat kerja mempengaruhi pengendalian karena
manajer dapat merasa mereka perlu memonitor apa yang
dilakukan oleh karyawannya karena sumber daya computer
yang terpakai secara sia-sia dan hilangnya produktivitas kerja,
risiko menciptakan lingkungan kerja yang tak bersahabat
karena pesan e-mail yang ofensif atau gambar yang tak pantas
yang ditampilkan di layar computer karyawan, dan untuk
memastikan bahwa rahasia perusahaan tak dibocorkan secara
sengaja atau tidak.

2. Pencurian oleh karyawan
Didefinisikan sebagai segala pengambilan property perusahaan
tanpa izin oleh karyawan untuk penggunaan pribadi. Ini dapat
berkisar dari penggelapan hingga penipuan pengisian laporan
pengeluaran, hingga pemindahan peralatan, atribut, perangkat
lunak, atau alat tulis kantor dari perusahaan.

3. Kekerasan di tempat kerja
Mempengaruhi pengendalian karena karyawan merasa tertekan,
ketidakpastian pekerjaan, penurunan nilai uang pensiun, jam
kerja yang panjang, informasi yang terlalu banyak, gangguan
sehari-hari, tengat waktu yang tidak realistis, dan manajer yang
tidak peduli.
Contoh kekerasan di tempat kerja, yaitu :
Menyaksikan teriakan atau kekerasan verbal lainnya
Meneriaki rekan kerja
Menangisi masalah pekerjaan
Melihat seseorang dengan sengaja merusak mesin atau
furnitur
Melihat kekerasan fisik di tempat kerja
Menyerang rekan kerja

2.6.3 Mengendalikan Interaksi Pelanggan
Mungkin tidak ada area yang lebih baik untuk melihat
hubungan antara perencana dan pengendalian sebaik di pelayanan
pelanggan. Perusahaan yang pelayanan pelanggan sebagai salah
satu tujuannya dengan cepat dan jelas dapat melihat apakah
perusahaan itu mencapai tujuan dengan mengetahui kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan mereka.
Konsep rantai laba pelayanan (service profit chain) dapat
membantu manajer. Rantai laba pelayanan (service profit chain)
adalah rangkaian pelayanan dari karyawan terhadap pelanggan
untuk menghasilkan laba.
Contoh penerapan konsep rantai laba pelayanan (service
profit chain) terbaik adalah Southwest Airlines, perusahaan
penerbangan AS yang paling konsisten mencetak laba (tahun 2007
adalah kali ke-35 berturut-turut).

2.7 CONTOH APLIKASI PENGENDALIAN PADA PT. SINAR
SOSRO
PT. SINAR SOSRO Cabang Ungaran Semarang berlokasi dijalan
semarang bawen KM 28, kecamatan bergas, kabupaten semarang. Lokasi ini
sangat strategis karena merupakan daerah kawasan industry yang jauh dari
pemukiman, dekat dengan jalan raya serta dipermudah dengan adanya fasilitas
fasilitas seperti air bawah tanah, listrik dan telepon. Luas tanah yang dimiliki
sebesar 6 ha, dengan perincian 1 ha digunakan untuk bangunan dan sisanya
digunakan untuk jalan dan taman. Proses pembanguna tanah ini dimulai pada
tanggl 26 Desember 1989.
Susunan atau tata letak perusahaan didesai secara khusus untuk
mempermudah alur proses produksi keseharian. Lokasi tiap tiap bagian
mulai gudang bahan baku hinggan proses pengemasan dan masuk gudang
penyimpanan dibuat sesuai dengan alur materi dan alur proses ssehingga
kegiatan produksi berjalan secara efektif dan efisien. Masing masing
departemen dapat saling berhubungan kususnya departemen yang berkaitan
dengan proses produksi seperti departemen proses, spare pari, dan gudang
keseharian berada dalam satu gedung dengan unit produksi. Sedangkan
departemen personalia berada di awal bangunan dan departemen quality
control berada didepan gudang produksi
PT. SINAR SOSRO Cabang Ungaran Semarang dipimpin oleh seorang
pemimpin unit yang disebut General Manageryang mempunyai sekretaris
mimpinan unit.General Managerini merupakan pemegang kebijakan umum
perusahaan dan bertanggung jawab secara langsung kepada direktur
Oprasional yang berkedudukan di Jakarta. Dalam pelaksanaan tugas dan
wewenangnya, pimpinan unit dibantu oleh para manager yang membawahi
beberapa staf ahli dalam bidangnya yang terbagi menjadi Departemen
departemen untuk mencapai hasil yang optimal, ada 6 Depatemen yang
bertugas membantu kelancaran Oprasional di PT SINAR SOSORO Cabang
Ungaran Semarang.
Tidak mantapnya pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun salah
satunya dapat disebabkan karena produk-produk tertentu yang tidak dapat
mencapai anggarannya sehingga mengalami naik turun tingkat penjualan.
PT. Sinar Sosro Semarang telah memiliki sistem pengendalian manajemen
penjualan yang cukup memadai dalam mendukung aktivitas penjualan agar
dapat berjalan dengan baik, meskipun masih terdapatnya temuan kelemahan
yang memungkinkan untuk menjadi penyebab masalah inefektivitas dan
inefisiensi dalam pelaksanaan kegiatan penjualan.
Kelemahan-kelemahan dalam sistem pengendalian manajemen
penjualannya, yaitu:
- Manajemen tidak bersikap aktif untuk mengusulkan program-program
baru dalam rangka menghadapi ancaman terhadap program yang telah
ada untuk memanfaatkan keunggulan dan kesempatan barunya.
- Tidak adanya kegiatan penelaahan atau peninjauan berkesinambungan
untuk program yang sedang berjalan.
- Anggaran pendapatan dan anggaran biaya tidak diperinci menurut daerah
pemasaran, tetapi hanya untuk setiap jenis produk.
- Fungsi penjualan tidak terpisah dari fungsi pengesahan kredit.
- Manajemen tidak melakukan analisis trend penjualan masa lalu, masa
sekarang, dan masa mendatang untuk setiap produk.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pengendalian (controlling) adalah proses mengawasi (monitoring),
membandingkan (comparing), dan mengoreksi (correcting) kinerja.
Pengendalian juga merupakan proses memantau kegiatan untuk menjamin
kegiatan tersebut dilaksanakan seperti rencana dan mengkoreksi setiap
penyimpangan yang berarti.
Pengendalian itu penting, karena pengendalian itu membantu manajer
mengetahui apakah tujuan perusahaan telah tercapai, atau jika belum, apa
alasannya. Alasan kedua dari pentingnya pengendalian adalah
pemberdayaan karyawan.
Jenis Jenis Pengendalian :
Tiga Macam Pendekatan Pengendalian
Pengendalian Pasar
Pengendalian Bairokratis
Pengendalian Klan
Tiga Jenis Pengendalian
Pengendalian Umpan Depan
Pengendalian Sejalan
Pengendalian Umpan Balik
Proses pengendalian terdiri atas tiga langkah yang meliputi
mengukur kinerja sebenarnya, membandingkan kinerja sebenarnya dengan
standar, dan mengambil tindakan manajerial untuk membetulkan
penyimpangan atau standar yang tidak semadai.
3.2. SARAN
Semoga dengan penulisan makalah ini dapat membantu agar bisa membuat
pengendalian yang tepat yang dapat membantu manajer mengetahui kesenjangan
kinerja (performance gap) dan area yang perlu diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P.2005.Manajemen(edisi bahasa indonesia).Klaten:PT Itan
Sejati.
_______, 01.60.0017 teh sosro, Skripsi Evaluasi Kinerja Pada PT. Sinar Sosro
Semarang Untuk Menilai Efektivitas Dan Efisiensi Kegiatan Penjualan Melalui
Pemeriksaan Manajemen

_______,http://manjemenxx.blogspot.com/2014/01/contoh-laporan-kkl-pt-sinar-sosro-
di.html

Anda mungkin juga menyukai