Anda di halaman 1dari 14

NEGARA DAN KONSTITUSI

NAMA KELOMPOK:
1. Ni Nyoman Sri Purwaningsih (16)
2. I Kadek Romi Gunawan (17)
3. I Wayan Verry Arimbawa (21)
4. Kadek Putri Mas Kusuma Damayanti (33)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang berlimpah kami hantarkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa,karena atas berkat dan karuniaNYAlah, kami telah menyelesaikan tugas makalah
Kewarganegaraan,tepat pada waktunya.
Tulisan ini sedikit memberikan penjelasan tentang materi Negara dan Konstusi.
Dengan ini diharapkan bisa membantu menambah pengetahuan pembaca.
Kami juga menyadari,begitu banyak kekurangan yang ada dalam tulisan ini, untuk itu,
segala saran dan kritikan yang bisa membangun, mutlak kami butuhkan demi kebaikan
bersama. saya berharap agar tulisan ini, bisa bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca sekalian.

2
DAFTAR ISI

Contents
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Negara......................................................................................................................6
2.2 Pengertian Konstitusi.................................................................................................................10
2.3 Hubungan Negara Dengan Konstitusi........................................................................................12
2.4 Pancasila Dan Konstitusi di Indonesia........................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang yang
mempunyai tujuan hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda antarasatu orang
dengan orang yang lain. Suatu tempat dapat disebut dengan Negara jika mempunyai 3
unsur terpenting yang harus ada didalamnya yaitu:Wilayah,Pemerintah,dan Rakyat.Ketiga
unsur tersebut harus ada dalam suatu Negara. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada
maka tempat tersebut tidak dapat dinamakan Negara. Ketiga unsur tersebut saling
melengkapi dalam suatu Negara. Unsur yang lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu
Negara adalah pengakuan dari Negara lain. Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki
oleh suatu Negara supaya keberadaan Negara tersebut diakui oleh Negara-negara lain.
Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk undang-
undang atau konstitusi.Konstitusi di Idonesia sudah ada sejak zaman dahulu bahkan
sebelum kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang berfungsi mengatur kehidupan
bermasyarakat yang disebut dengan adat istiadat yang ada karena kesepakatan dari suatu
masyarakat yang terlahir dan dipakai sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat.Adat
istiadat mempunyai suatu hukum yang dinamakan hukum adat. Pada jaman dahulu
walaupun belum ada undang-undang seperti halnya sekarang, tetapi kehidupan
masyarakat sudah diatur dengan adat istiadat dan yang melanggar adat istiadat akan
dikenakan suatu hukum yang telah masyarakat setempat sepakati yaitu hukum adat.
Seperti halnya adat istiadat, konstitusi juga mengatur kehidupan suatu Negara supaya
tertatanya kehidupan dalam Negara.Jika dalam adat istiadat, pelanggar adat istiadat
dikenai hukum adat maka dalam konstitusi, pelanggar konstitusi dikenai hukuman yang
telah diatur dalam undang-undang.Maka untuk mengatur kehidupan Negara dan unsur-
unsur didalamnya, konstitusi sangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa
konstitusi atau undang-undang seperti halnya mobil yang tanpa stir yang tidak dapat
diatur geraknya yang jika dibiarkan akan menabrak, seperti halnya suatu Negara yang
tanpa kostitusi maka semua hal dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya yang jika
dibiarkan mengakibatkan Negara akan kacau, bobrok, runtuh dan berdampak buruk
denganhilang keberadannya.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah-
masalah yang akan dibahas pada penulisan kali ini.Masalah yang dimaksud adalah sebagai
berikut:

1. Apakah pengertian negara itu?


2. Apakah pengertian konstitusi itu?
3. Bagaimanakah hubungan antara negara dan konstitusi?
4. Bagaimana keberadaan Pancasila dan konstitusi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari negara.
2. Untuk mengetahui pengertian dari konstitusi
3. Untuk mengetahui hubungan antara negara dan konstitusi.
4. Untuk mengetahui keberadaan Pancasila dan konstitusi di Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Negara


Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah territorial tertentu dengan
mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok
atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.Organisasi negara dalam suatu
wilayah bukanlah satu-satunya organisasi, ada organisasi-organisasi lain keagamaan,
kepartaian, kemasyarakatan dan organisasi lainnya yang masing-masing memiliki
kepribadian yang lepas dari masalah kenegaraan.Secara umum negara dapat diartikan sebagai
suatu organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah karena memiliki pemerintahan yang
berwenang dan mampu untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang organisasi-
organisasi lainnya.
 Unsur dan Sifat Negara
Unsur-unsur terbentuknya Negara ada 2, yaitu:
1. Unsur Konstitut Negara
Unsur konstitusi Negara adalah unsur yang menentukan ada tidaknya suatu
Negara, seperti:
a) Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara atau
menjadi penghuni Negara.
b) Penduduk
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau berdomisili
tetap di dalam wilayah Negara(menetap)
c) Bukan Penduduk
Bukan Penduduk adalah mereka yang berada di dalam wilayah
Negara,tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di Negara itu.(msalnya :
Wisata asing yang sedang melakukan perjalanan wisata.
d) Warga Negara
Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan
anggota dari Negara menurut undang-undang diakui sebagai warganegara.
e) Bukan Warga Negara
Bukan Warga Negara adalah mereka yang mengakui Negara lain sebagai
negaranya.

6
f) Wilayah
Wilayah adalah bagian tertentu dari permukaan bumi dimana penduduk
suatu Negara bertempat tinggal secara tetap. Wilayah suatu Negara
meliputi: Wilayah daratan, lautan, dan udara.
 Daratan
Batas wilayah darat suatu Negara biasanya ditentukan dengan
perjanjian antara suatu Negara dengan Negara lain dalam
bentuk traktat. Perbatasan antara Negara dapat berupa:
 Batas alam, misalnya: sungai, danau, pegunungan,
ataulembah.
 Batas buatan, misalnya: pagar tembok, pagar ka'at
berduri
 Batas menurut geofisika, misalnya: lintang
utara/selatan, bujur timur/barat.
 Lautan
Menurut Konferensi hukum laut internasional III pada 10
Desember 1982 yang diselenggrakan oleh PBB di Montego
Bay,Jamaica, menghasilkan batas wilayah Negara sebagai
berikut:
 Laut Teritorial
Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut territorial
selebar 12 mil laut, yang diukur berdasarkan garis lurus
yangditarik dari garis dasar (base line) garis pantai
kearah laut bebas.
 Udara
Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan
wilayah lautan Negara itu. Pembatasan wilayah suatu negara
sangat penting sekali karena menyangkut pelaksanaan
kedaulatan suatu negara dalam segala bentuk, seperti hal-hal
berikut :
 Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada di
dalamnya.

7
 Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga
negaranya dalam wilayah tersebut bila tidak memiliki
izin dari negara itu.
g) Pemerintah yang berdaulat.
Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan sebagai berikut:
 Kedaulatan ke dalam, artinya wibawa, berwenang menentukan
dan menegakkan hukum atas warga dan wilayah negaranya
 Kedaulatan keluar adalah mempunyai kedudukan yang
sederajat dengan negara lain, sehingga bebas untuk menentukan
hubungan diplomatik dengan negara lain.

2. Unsur Deklaratif Negara


Pengakuan dari Negara-negara lain merupakan unsur deklaratif Negara.Unsur
ini bersifat menerangkan saja tentang adanaya Negara.Makna pengakuan dari
negara lain adalah untuk menjamin suatu negara baru dapat menduduki tempat
yang sejajar sebagai suatu organisasi politik yang merdeka dan berdaulat di tengan
keluarga bangsa-bangsa. Ada dua pengakuan:
1. Pengakuan de Facto adalah atas fakta adanya negara.Pengakuan itu
berdasarkan kenyataan bahwa satu komunitas politik telah terbentuk dan
memenuhi ketiga unsur konstituf negara, yaitu wilayah, rakyat dan
pemerintah yang berdaulat.
2. Pengakuan de jure adalah pengakuan bahwa keberadaan suatu negara itu
sah menurut hukum internasional.

 Sifat-sifat Negara
Menurut Miriam Budiardjo, pada umumnya setiap Negara memepunyai sifat seperti :
1. Sifat memaksa artinya Negara mempunyai kekuasaan untuk memakai
kekerasan, agar peraturan perundang-undangan ditaati dengan demikian
penertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarkhi
dicegah.Misalnya : setiap warga Negara harus membayar pajak dan orang
yang menghindarinya akan dikenakan denda.
2. Sifat monopoli artinya Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan
tujuan bersama dari masyarakat atau untuk mencapai cita-cita

8
Negara.Misalnya: aliran kepercayaan atau aliran politik dilarang bertentangan
dengan tujuan masyarakat.
3. Mencakup semua artinya semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk
semua orang tanpa terkecuali.Misal : keharusan membayar pajak.

 Bentuk-Bentuk Negara
Bentuk Negara ada 2, yaitu:
1. Bentuk Negara adalah suatu negara merdeka dan berdaulat yang memiliki
pemerintah pusat dan berkuasa mengatur seluruh wilayah.
ciri-ciri:
a. Mempunyai 1presiden
b. Mempunyai 1 UUD
c. Hanya pusat yang berhak membuat UU.
untuk memerintah daerah, dibagi 2sistem, yaitu:
 Sentralisasi, bila semua urusan diatur dan diurus
pusat.
 Desentralisasi, pemda diberi kekuasaan
mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri(hak otonomi)
2. Bentuk Serikat (Federasi)
disebut gabungan, suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian
yang tidak berdaulat. Kedaulatan tetap dipegang oleh pusat.
Ciri-ciri:
a. Tiap negara bagian punya 1 UUD,1 lembaga legisltif.
b. Masing-masing negara bagian masih memegang kedaulatan ke
dalam,kedaulatan keluar dipegang pusat.
c. Aturan yang dibuat pusat tidak langsung bisa dilaksanakan daerah,
harus dengan persetujuan parlemen negara bagian.

 Fungsi dan Tujuan Negara


Fungsi Negara ada 4, yaitu:
1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan (Hankam)

9
Negara harus dapat melindungi rakyat, wilayah serta pemerintahan dari
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar.
2. Fungsi Keadilan
Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan tanpa adanya
unsur kepentingan tertentu. Setiap warga negara harus dipandang sama di
depan hukum.
3. Fungsi Pengaturan dan Ketertiban
Negara harus mempunyai peraturan (UU) dan peraturan-peraturan lainnya
untuk menjalankannya agar tewujudnya tatanan kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
4. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Negara harus mengeksplorasi sumber daya alam (SDA) dan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pendapatan
rakyat guna mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.

2.2 Pengertian Konstitusi


Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu “constituer”
(Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengan demikian konstitusi
mengandung makna awal (permulaan) dari segala peraturan perundang-undangan tentang
negara. Dahulu konstitusi digunakan sebagai penunjuk hukum penting biasanya dikeluarkan
oleh kaisar atau raja dan digunakan secara luas dalam hukum konon untuk menandakan
keputusan subsitusi tertentu. Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah
dokumen yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan
negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya
berupa dokumen tertulis formal. Namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik
konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara,kekuasaan, pengambilan
keputusan, kebijakan dan distribusi maupun alokasi,konstitusi bagi organisasi pemerintahan
negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat
konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi.Konstitusi
memuat aturan-aturan pokok fundamental yang menopang berdirinya suatu negara.

10
Terdapat dua jenis konstitusi, yaitu konstitusi tertulis (Written constitution) dan
konstitusi tidak tertulis (Unwrittenritten constitution). Ini diartikan seperti halnya hukum
tertulis yang termuat dalam undang-undang dan hukum tidak tertulis yang berdasar adat
kebiasaan. Dalam buku yang berjudul the law and theconstitution, Ivor Jenning menyebutkan
di dalam dokumen konstitusi tertulis yang dianut oleh negara-negara tertentu mengatur
tentang:

1. Adanya wewenang dan tata cara bekerja suatu lembaga kenegaraan.


2. Adanya ketentuan hak asasi yang dimiliki oleh warga negara yang diakui dan
dilindungi oleh pemerintah.
 Tujuan Dari Konstitusi
Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk
keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai kepentingan
yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum tata negara pada dasarnya sama dan
karena sumber utama dari hukum tata negara adalah konstitusi atau Undang-Undang
Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan tujuan konstitusi itu sendiri.Konstitusi juga
memiliki tujuan yang hampir sama dengan hukum, namun tujuandari konstitusi lebih
terkait dengan :
1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan tugasnya
masing-masing.
2. Hubungan antar lembaga negara
3. Hubungan antar lembaga negara (pemerintah) dengan warga negara
(rakyat).
4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia
5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan zaman

 Tingkat Konstitusi
Herman Heller membagi konstitusi dalam 3 tingkat :
 Konstitusi sebagai pengertian politik, mencerminkan keadaan sosial politik
suatu bangsa. Pengertian hukum menjadi sekunder, yang primer adalah
bangunan masyarakat atau sering disebut political decision.Bangunan
masyarakat sebagai hasil keputusan masyarakat.
 Konstitusi sebagai pengertian hukum , keputusan masyarakat dijadikan
perumusan yang normatif, yang harus berlaku.Dari pengertian ini timbul aliran

11
kodifikasi menghendaki hukum tertulis untuk terciptanya kesatuan hukum,
kesederhanaan hukum dan kepastian hukum.
 Konstitusi sebagai peraturan hukum, peraturan hukum tertulis.Dengan
demikian UUD adalah bagian dari konstitusi tertulis.
 Sifat dan fungsi Konstitusi
1. Sifat konstitusi.
a. Formil dan materil
Formil berarti tertulis.Materiil dilihat dari segi isinya berisikan hal-hal bersifat
dasar pokok bagi rakyat dan negara.
b. Flexibel dan rigid.
Kalau rigid berarti kaku sulit untuk mengadakan perubahan. Sedangkan
flexibel berarti elastic, diumumkan dan diubah sama dengan undang-undang
c. Tertulis dan tidak tertulis
2. Fungsi Konstitusi
a. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi
konstitusionalisme.
b. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah.
c. Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan
asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem
monarki)kepada organ-organ kekuasaan negara.

2.3 Hubungan Negara Dengan Konstitusi


Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan dasar
negara.Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam
pasal-pasal oleh UUD (konstituSI) merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan
UUD tercantum dasar negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar negara.

2.4 Pancasila Dan Konstitusi di Indonesia


Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms atau kalimatun
sawa. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan suatu kekuasaan dan
mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup, sehingga pancasila bukan
sebagai konstitusi melainkan UUD 1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hals ebagai
berikut:

1. Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok


manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah territoria tertentu
dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada
diwilayahnya.
2. Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok
Fundamental yang menopang berdirinya suatu negara.
3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat.Karena
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.
4. Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms atau
kalimatun sawa. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan suatu
kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup,
sehingga pancasila bukan sebagai konstitusi melainkan UUD 1945 yang menjadi
konstitusi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

13
https://www.academia.edu/5063888/NEGARA_DAN_KONSTITUSI

https://www.academia.edu/9075672/
KONSTITUSI_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_INDONESIA

http://wandimashum.blogspot.co.id/2015/03/makalah-negara-dan-konstitusi.html

14

Anda mungkin juga menyukai