Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami
sehingga dapat menyusun makalah ini dengan baik dan lancar tanpa suatu halangan yang
berarti. Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. serta para sahabat, kerabat, tabi’in dan tabi’at serta seluruh pengikut beliau
nanti ilaa yaumil qiyamah.
Tak lupa pula kami ucapkan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, terlebih kepada dosen
pengampu mata kuliah Kewarganegaraan yakni Bapak H. Masnun, M.Pd. yang telah
membantu secara moril dan materil serta memberikan panduan sistematis kepada kami
hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Nasihat, kritik serta saran daripada pembaca sangat kami harapkan untuk kebaikan kita
semua serta evaluasi bagi kami selaku penulis daripada makalah ini agar dapat memperbaiki
makalah yang kami buat untuk kedepan nanti. Kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya kepada khalayak umum. Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
i DAFTAR
ISI .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
C. Kewarganegaraan Indonesia..................................................................................................4
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 8
B. Saran .................................................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu unsur yang ada dalam suatu negara adalah adanya penduduk (ingezetenen)
atau rakyat. Penduduk atau penghuni suatu negara merupakan semua orang pada sustu
waktu mendiami wilayah negara. Mereka secara sosiologis lazim dinamakan “rakyat” dari
negara tersebut, yaitu sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persamaan
dan yang bersamasama mendiami suatu wilayah tertentu.
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsurunsur negara
yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat.
Rakyat yang tinggal di wilayah negara menjadi penduduk negara yang bersangkutan.
Warga negara adalah bagian dari penduduk suatu negara. Warga negara memiliki
hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan
berupa peranan, hak dan kewajiban, yang bersifat timbal balik.
Makalah ini kami buat untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan bahasan
dari warga negara dan kewarganegaraan. Dimulai dari definisi hingga problematika-
problematika yang menyangkut tentang status kewarganegaraan dari seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari warga negara dan kewarganegaraan?
2. Apa yang membedakan antara warga negara dan bukan warga negara?
3. Apa konsep dasar tentang warga negara?
4. Apa saja asas-asas kewarganegaraan yang berlaku di dunia dan di Indonesia?
5. Apa saja unsur-unsur dari kewarganegaraan?
6. Apa saja yang menjadi problematika dalam status kewarganegaraan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk menjelaskan pengertian dari warga negara dan kewarganegaraan.
2. Untuk menjelaskan perbedaan antara warga negara dan bukan warga negara.
3. Untuk mengetahui konsep dasar dari warga negara.
4.Untuk menjelaskan asas-asas kewarganegaraan yang digunakan di dunia dan di
Indonesia.
5. Untuk mengetahui unsur-unsur dari kewarganegaraan.
6. Untuk menjelaskan problematika yang sering ditemui dalam status kewarganegaraan
seseorang.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Warga Negara
Warga negara sering kali diartikan dengan orang-orang yang sebagian dari suatu
penduduk wilayah yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara pada dulunya sering
disebut hamba atau kawula negara. Tetapi, pada kenyataannya istilah warga negara lebih
sesuai kedudukannya sebagai orang yang merdeka karena warga negara mengandung arti
peserta, anggota atau warga dari suatu negara. Warga negara merupakan suatu peserta dari
suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab
bersama dan untuk kepentingan bersama pula.
Secara umum warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu organisasi
perkumpulan. Jadi secara sederhana warga negara diartikan sebagai anggota dari suatu
negara. Istilah warga negara merupakan terjemahan kata citizen (Inggris). Kata citizen
secara etimologis berasal dari bangsa romawi yang pada waktu itu berbahasa latin, yaitu
kata “civis” atau “civitas” yang berarti anggota warga dari city-state. Selanjutnya kata ini
dalam bahasa Prancis diistilahkan “citoyen” yang bermakna warga dalam “cite” (kota
yang memiliki hakhak terbatas. Dengan demikian, citoyen atau citizen bermakna warga
atau penghuni kota).
Ada beberapa pendapat ahli yang mengutarakan definisi dari warga negara,
diantaranya:
2
Selain istilah warga negara, adapun istilah lainnya, seperti rakyat dan penduduk.
Rakyat lebih merupakan konsep politis dan menunjukan pada orang-orang yang berada di
bawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya
dilawankan dengan penguasa. Sedangkan penduduk adalah orang-orang yang bertempat
tinggal disuatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu. Orang berada di suatu wilayah
negara dapat dibedakan antara penduduk dan nonpenduduk. Lebih jauh lagi penduduk
negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara.
2. Kewarganegaraan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi kewarganegaraan adalah hal yang
berhubungan dengan warga negara dan keanggotaansebagai warga negara. Sedangkan
menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara. Dalam bahasa Inggris, kewarganegaraan dikenal
dengan kata citizenship, artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan
antara negara dengan warga negara.
Kewarganegaraan memiliki keanggotaan yang memperlihatkan hubungan antar
negara dan warga negaranya. Pengertian kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis Kewarganegaraan dalam artian ini ditandai dengan
adanya ikatan hukum antara orang-orang dan negaranya. Adanya ikatan hukum tersebut
menimbulkan akibat-akibat tertentu, yakni orang-orang tersebut berada di bawah
kekuasaan suatu negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum ini dapat
dibuktikan dengan adanya akta kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dan
sebagainya.
b. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis Kewarganegaraan dalam artian ini tidak
ditandai dengan adanya ikatan hukum, tetapi ditandai dengan adanya ikatan emosional
seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah
air. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa ikatan ini lahir dengan sendirinya dari
penghayaran warga negara yang bersangkutan.
Di dalam UUD 1945 pasal 26-28 menjelaskan bahwa warga negara adalah anggota
suatu negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, serta memiliki
hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap negaranya. Yang
menjadi warga negara adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Penduduk ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Kedudukan warga negara di dalam suatu negara sangat penting karena berkaitan
dengan hak dan kewajiban yang dimiliki warga negara. Perbedaan status /kedudukan
sebagai warga negara sangat berpengaruh terhadap hak dan kewajibannya baik yang
mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
3
Pengaruh-pengaruh terhadap hak dan kewajiban dalam kedudukan warga negara,
yaitu:
1. Bidang politik
Pengaruh politik dapat dikatakan sebagai pengaruh yang timbul pada sistem politik di
suatu negara, pengaruh politik ini dapat terjadi akibat dari adanya intervensi maupun
gangguan dari negara lain yang mencampuri urusan politik yang ada pada suatu
negara tersebut.
2. Ekonomi
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan masyarakat,
dengan peningkatan pendapatan yang terjadi maka kemampuan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya menjadi lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa
kesejahteraan dalam bentuk pendapatan masyarakat mulai meningkat.
3. Sosial budaya
Pengaruh sosial budaya masyarakat lain adalah suatu jenis pengaruh yang disebabkan
oleh masyarakat dari negara lain atau masyarakat dari luar wilayah. Pengaruh sosial
budaya masyarakat lain menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan asli yang ada
di suatu negara.
4. Hankam (pertahanan dan keamanan)
Pengaruh pertahan dan keamanan bisa berbentuk agresi, pelanggaran wilayah,
pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan lainnya.
Ancaman ini menjadi salah satu hal yang membahayakan jika tidak ditanggulangi
karena ancaman di bidang pertahanan dan ke amanan bentuknya militer.
c. Kewarganegaraan Indonesia
Kewarganegaraan dikenal dengan kata citizenship, artinya keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atau ikatan negara dengan warga negara. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia, warga negara adalah penduduk dalam sebuah negara berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran.
Kewarganegaraan Republik Indonesia di atur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi warga negara
indonesia (WNI) adalah: setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi
WNI.
1. Asas kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya
seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu. Perlunya asas
kewarganegaraan adalah supaya orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh
pada kekuasaan atau wewenang negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan
kaidah-kaidah hukum kepada orang yang bukan warga negaranya.
Setiap negara memiliki kewenangan dalam menentukan asas kewarganegaraan.
Penentuan warga negara oleh negara sifatnya penting karena berhubungan dengan
penentuan status hukum yang berada dalam suatu negara.
4
Ruslan (2015) menjelaskan setiap negara bebas dalam menentukan asas-asas
kewarganegarannya. Adapun asas-asas tersebut antara lain:
1. Asas kelahiran (ius soli), adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan
tempat atau daerah daripada kelahiran seseorang. Pada awalnya, asas kewarganegaraan
hanya terdiri dari ius soli saja, akan tetapi dengan tingginya mobilitas manusia maka
diperlukan asas lainnya yang tidak berpatokan pada asas kelahiran sebagai realitas
bahwa orang tersebut dilahirkan di tempat salah satu orang tuanya (misal di tempat
ibunya). Jika asas ius soli ini tetap dipertahankan, maka si anak tersebut tidak berhak
mendapatkan status kewarganegaraan ayahnya. Atas dasar hal tersebut, maka
muncullah asas ius sanguinis.
2. Asas keturunan (ius sanguinis), adalah penentuan status kerwarganegaraan
berdasarkan pertalian darah atau keturunan. Jika suatu negara menganut asas ius
sanguinis, maka seseorang yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan
suatu negara maka anaknya juga berhak mendapatkan status kewarganegaraan orang
tuanya.
3. Asas perkawinan, adalah penentuan status kewarganegaraan yang didasarkan pada
aspek perkawinan yang memiliki asas kesatuan hukum. Selain itu, asas perkawinan
juga mengandung asas persamaan derajat. Hal ini dikarenakan suatu perkawinan tidak
menyebabkan perubahan status kewarhanegaraan masing-masing pihak.
4. Asas pewarganegaraan (naturalisasi). Naturalisasi dibagi menjadi dua, yakni
naturalisasi aktif dan naturalisasi pasif. Naturalisasi aktif yaitu seseorang yang dapat
menggunakan hak untuk memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga negara
dari suatu negara. Sedangkan naturalisasi pasif yaitu seseorang yang tidak mau
diwarganegarakan oleh suatu negara atau tidak mau diberikan status warga negara dari
suatu negara, maka orang tersebut dapat menggunakan hak repudiasi atau hak untuk
menolak pemberian kewarganegaraan dari suatu negara tersebut.
2. Unsur-Unsur Kewarganegaraan
1. Unsur Darah Keturunan (ius sanguinis)
Dalam unsur ini, cara memperoleh suatu kewarganegaraan didasarkan pada
kewarganegaraan dari orang tuanya. Artinya, kewarganegaraan orang tuanya
menentukan kewarganegaraan dari anaknya
2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (ius soli) Pada unsur ini, kewarganegaraan dari
seseorang dapat ditentukan berdasarkan daerah tempat ia dilahirkan.
3. Unsur Pewarganegaraan (naturalisasi) Seseorang yang tidak memenuhi syarat
kewargaznegaraan baik dari unsur ius soli maupun ius sanguinis tetap bisa
mendapatkan atau memperoleh kewarganegaraan, yaitu dengan pewarganegaraan atau
sering disebut juga naturalisasi. Proses naturalisasi harus memenuhi beberapa
persyaratan yang sudah ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan yang
bersangkutan
5
3. Masalah kewarganegaraan
6
Hak untuk mengembangkan diri
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi hak untuk hidup, hak untuk tidak di
siksa, hak beragama, dan hak untuk tidak di perbudak.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Warga negara dan kewarganegaraan memiliki pengertian yang tak serupa. Warga
negara sering kali diartikan dengan orang-orang yang sebagian dari suatu penduduk
wilayah yang menjadi unsur negara. Sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal
ikhwal yang berhubungan dengan warga negara.
2. Kedudukan Warga Negara di dalam suatu negara sangat penting karena berkaitan
dengan hak dan kewajiban yang dimiliki warga negara. Perbedaan status /kedudukan
sebagai warga negara sangat berpengaruh terhadap hak dan kewajibannya baik yang
mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
- Asas kewarganegaraan
- Unsur-unsur kewarganegaraan
- Masalah kewarganegaraan
4. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan kehidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga neraga yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan yakni perlu adanya diskusi lanjutan untuk membahas
makalah yang kami tulis. Karena kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Kami berharap saran dan kritik
dari pembaca untuk evaluasi makalah kami ke depannya.
8
DAFTAR PUSTAKA