Anda di halaman 1dari 15

1

MAKALAH
NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan

Dosen pengampu: Drs. Fajriudin, M.Ag.

Astiten Dosen: Sandi Ruswanda

Di susun oleh

kelompok 4:

Muhammad Radhi Rabbani : 1225010128

Naqiya Rahma Azizah : 1225010136

Neng Fauziah : 1225010138

Rifa Nurfadilah : 1225010165

PROGAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI


BANDUNG

2022
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kami sehingga dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan lancar tanpa suatu halangan yang berarti. Shalawat
serta salam tak pula kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.
Serta para sahabat, kerabat, tabi’in dan tabi’at serta seluruh pengikut beliau nanti
ilaa yaumil qiyamah.

Tak pula kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan penulian makalah ini, terlebih kepada
dosen pengampu mata kuliah kewarganegaraan yakni Drs Fajriudin,M,Ag yang
telah membantu secara moril dan materil serta memberikan panduan sistematis
kepada kami hingga dapat menyelasaikan makalah ini.

Kami berharap semoga makaah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
kepada khalayak umum. Aminn ya Rabbal ‘Alamin.

Bandung, 02 Oktober
2022

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN MAKALAH..................................................................................2
D. MANFAAT MAKALAH.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. PENGERTIAN WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN..3
1. Warga Negara............................................................................................3
2. Kewarganegaraan......................................................................................4
3. Warga Negara dan Bukan Warga Negara.................................................5
B. Konsep Dasar Tentang Warga Negara.....................................................5
C. Asas Kewarganegaraan..............................................................................6
D. Unsur-Unsur Kewarganegaraan...............................................................6
1. Unsur Darah Keturunan (ius sanguinis)....................................................7
2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (ius soli)................................................7
3. Unsur Pewarganegaraan (naturalisasi)......................................................7
E. Masalah Status Kewarganegaraan............................................................8
1. Apatride.....................................................................................................8
2. Bipatride....................................................................................................8
3. Multipatride...............................................................................................9
BAB III KESIMPULAN......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu unsur yang ada dalam suatu negara adalah adanya penduduk atau
rakyat. Penduduk atau penghuni suatu negara merupakan semua orang pada sustu
waktu mendiami wilayah negara. Mereka secarasosiologis lazim dinamakan
“rakyat” dari negara tersebut, yaitu sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh
suatu rasa persamaan dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur-unsur
negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur negara
adalah rakyat. Rakyat yang tinggal di wilayah negara menjadi penduduk negara
yang bersangkutan. Warga negara adalah bagian dari penduduk suatu negara.
Warga negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai
warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak dan kewajiban, yang
bersifat timbal balik.

Makalah ini kami buat untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan
bahasan dari warga negara dan kewarganegaraan. Dimulai dari definisi hingga
problematika-problematika yang menyangkut tentang status kewarganegaraan dari
seseorang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari warga negara dan kewarganegaraan?


2. Apa yang membedakan antara warga negara dan bukan warga negara?
3. Apa konsep dasar tentang warga negara?
4. Apa saja asas-asas kewarganegaraan yang berlaku di dunia dan di
Indonesia?
5. Apa saja unsur-unsur dari kewarganegaraan?
6. Apa saja yang menjadi problematika dalam status kewarganegaraan?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk menjelaskan pengertian dari warga negara dan kewarganegaraan.


2. Untuk menjelaskan perbedaan antara warga negara dan bukan warga
negara.
3. Untuk mengetahui konsep dasar dari warga negara.Untuk menjelaskan
asas-asas kewarganegaraan yang digunakan di dunia dan di Indonesia.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur dari kewarganegaraan.
5. Untuk menjelaskan problematika yang sering ditemui dalam status
kewarganegaraan seseorang.

D. MANFAAT MAKALAH

Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang hal-hal yang


berhubungan dengan warga negara dan status kewarganegaraan yang dimulai dari
pengertian, perbedaan dan problematika tentang status kewarganegaraan di suatu
negara, termasuk Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN WARGA NEGARA DAN KEWARGA-

NEGARAAN

1. Warga Negara
Warga negara merupakan seseorang atau individu yang tinggal dan
menjadi bagian dari suatu masyarakat di wilayah tertentu. Sebagai salah satu
unsur dari terbentuknya suatu negara yaitu warganya, warga negara secara
sederhana dapat diartikan sebagai semua orang yang tinggal serta bertumbuh di
negara tersebut. Jika dikaitkan dengan negara indonesia, maka warga negara
Indonesia adalah semua orang yang tinggal di wilayah negara indonesia itu
sendiri
Secara etimologis, kata warga negara berasal dari bangsa romawi yang
pada saat itu menggunakan bahasa latin. Kata warga negara berasal dari kata
“civis” atau “civitas” yang memiliki arti anggota warga yang berasal dari city-
state. Selain itu, berdasarkan pengertian warga negara menurut para ahli,
sebagai berikut.
a. Menurut A.S. Hikam yang mengemukakan definisi dari waga negara
sebagai terjemahan yang berasal dari kata bahasa inggris yaitu citizenship.
Kata tersebut memiliki makna sebagai anggota yang menjadi bagian dari
sebuah komunitas yang membentuk sebuah negara itu sendiri. Hikam
mendefinisikan warga negara sebagau anggota suatu negara itu sendiri
b. Menurut Koerniatmanto S., mengartikan warga negara sebagai anggota dari
sebuah negara, yang merupakan seseorang yang memiliki kedudukan
khusus di dalam negara tersebut. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa
seorang warga negara memiliki hubungan antara hak serta kewajiban yang
sifatnya timbal balik terhadap negara tersebut.
4

c. Menurut Austin Ranney, definisi dari warga negara adalah sekelompok


orang yang memiliki kedudukan secara resmi menjadi anggota penuh dari
suatu negara.

2. Kewarganegaraan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi kewarganegaraan adalah
hal yang berhubungan dengan warga negara dan keanggotaan sebagai warga
negara. Sedangkan menurut pasal 1 ayat 2 undang undang nomer 12 tahun
2006 tentang kewarganegaraan republik Indonesia, kewarganegaraan adalah
segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
Kewarganegaraan bisa diartikan sebagai hubungan antar warga negara
dengan negaranya. Hubungan ini dapat berupa pemberian status atau
identitas, partisipasi, hak dan kewajiban, atau hubungan lainnya yang bersifat
timbal balik.
Kewarganegaraan memiliki keanggotaan yang memperlihatkan hubungan
antar negara dan warga negaranya. Pengertian kewarganegaraan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis Kewarganegaraan dalam artian ini
ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang dan negaranya.
Adanya ikatan hukum tersebut menimbulkan akibat-akibat tertentu,
yakni orang-orang tersebut berada di bawah kekuasaan suatu negara
yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum ini dapat
dibuktikan dengan adanya akta kelahiran, surat pernyataan, bukti
kewarganegaraan, dan sebagainya.
b. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis
Kewarganegaraan dalam artian ini tidak ditandai dengan adanya ikatan
hukum, tetapi ditandai dengan adanya ikatan emosional seperti ikatan
perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah
air. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa ikatan ini lahir dengan
sendirinya dari penghayaran warga negara yang bersangkutan.
5

3. Warga Negara dan Bukan Warga Negara


Menurut hubungannya dengan pemerintah, masyarakat sebuah negara
terbagi menjadi dua yaitu warga negara dan bukan warga negara. Warganegara
adalah subyek hukum dengan hak dan kewajiban dari sekaligus terhadap negara.
Seorang warga negara sudah dipastikan diakui status kewarganegaraannya.
Sedangkan bukan warga negara atau yang lebih sering disebut dengan orang
asing yakni orang yang berada di wilayah hukum suatu negara akan tetapi secara
hukum tidak menjadi warga negara di negara yang bersangkutan. Walaupun
bukan warga negara, mereka juga harus tetap mematuhi segala peraturan yang
ditentukan oleh pemerintah negara yang bersangkutan. Tetapi yang
membedakan warga negara dan bukan warga negara yaitu terletak pada hak dan
kewajiban dimana hak dan kewajiban yang melekat pada warga negara tidak
dipunyai oleh orang-orang yang bukan warga negara dari suatu negara.

B. Konsep Dasar Tentang Warga Negara

Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atas secara resmi
merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Warga negara memiliki hubungan
dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan
berupa hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik. Setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya.sebaliknya negara memiliki hak
dan kewajiban terhadap warganya.

C. Asas Kewarganegaraan

Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk


tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu.
Perlunya asas kewarganegaraan adalah supaya orang yang sudah memiliki
kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau wewenang negara lain. Negara
lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum kepada orang yang bukan
warga negaranya.
6

Setiap negara memiliki kewenangan dalam menentukan asas


kewarganegaraan. Penentuan warga negara oleh negara sifatnya penting karena
berhubungan dengan penentuan status hukum yang berada dalam suatu negara.
Secara teoritis penentuan status kewarganegaraan terdapat dua teori yang sangat
populer, yaitu asas ius soli dan asas ius sanguinis.
Asas ius soli adalah asas daerah kelahiran, artinya status kewarganegaraan
seseorang ditentukan daripada tempat kelahirannya. Sedangkan asas ius sanguinis
adalah asas keturunan atau hubungan darah, artinya status kewarganegaraan
seseorang ditentukan oleh tempat kelahirannya.
Adanya ketentuanketentuan yang tegas mengenai status kewarganegaraan
untuk mencegah adanya penduduk yang berstatus apatride dan bipatride.
Ketentuan-ketentuan itu juga penting untuk membedakan hak dan kewajiban
antara warga negara dan bukan warga negara.

D. Unsur-Unsur Kewarganegaraan

Asas kewarganegaraan seseorang dapat ditentukan oleh ketentuan daripada


masing-masing negara yang bersangkutan. Warga negara mempunyai kedudukan
khusus terhadap negaranya dan mempunyai hubungan timbal balik terhadap
negaranya dan dari suatu negara pasti mempunyai unsur-unsur kewarganegaraan.
Adapun unsur-unsur kewarganegaraan antara lain:

1. Unsur Darah Keturunan (ius sanguinis)


Dalam unsur ini, cara memperoleh suatu kewarganegaraan didasarkan pada
kewarganegaraan dari orang tuanya. Artinya, kewarganegaraan orang tuanya
menentukan kewarganegaraan dari anaknya.Prinsip ini merupakan prinsip asli
yang telah berlaku sejak dulu kala. Hal ini dibuktikan dengan sistem kesukuan,
dimana seorang anak yang lahir dalam suatu suku dengan sendirinya ia langsung
menjadi bagian daripada suku tersebut. Prinsip ini sekarang diterapkan di
beberapa negara di dunia, misalnya Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Jepang,
dan juga Indonesia.
7

2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (ius soli)


Pada unsur ini, kewarganegaraan dari seseorang dapat ditentukan
berdasarkan daerah tempat ia dilahirkan. Terkecuali anggota-anggota korps
diplomatik atau tentara asing yang masih terikat dalam ikatan dinas tugas. Prinsip
ius soli ini juga sama berlaku di negara Inggris, Amerika Serikat, Perancis, dan
Indonesia.

3. Unsur Pewarganegaraan (naturalisasi)


Seseorang yang tidak memenuhi syarat kewarganegaraan baik dari unsur ius
soli maupun ius sanguinis tetap bisa mendapatkan atau memperoleh
kewarganegaraan, yaitu dengan pewarganegaraan atau sering disebut juga
naturalisasi. Proses naturalisasi harus memenuhi beberapa persyaratan yang sudah
ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan yang bersangkutan. Di Indonesia,
masalah kewarganegaraan ini sudah diatur dalam UU No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang ini menyatakan
bahwa kewarganegaraan dapat juga diperoleh melalui permohonan
pewarganegaraan. Permohonan pewarganegaraan ini bisa diperoleh dengan
memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.

E. Masalah Status Kewarganegaraan

Masalah status kewarganegaraan terjadi akibat asas kewarganegaraan, khususnya


asas kewarganegaraan yang dilihat berdasarkan tempat lahir (iussoli) dan
keturunan (ius sanguinis), yang menyebabkan munculnya Masalah status
kewarganegaraan yang disebut dengan apatride dan bipatride. Masalah status
kewaganegaraan ini terjadi dikarenakan perbedaan asas kewarganegaraan yang
digunakan oleh negara-negara di dunia diantaranya:

1. Apatride
Apatride adalah istilah bagi seseorang yang tidak memiliki status
kewarganegaraan. Orang yang berada dalam kondisi apatride tidak akan
8

diakui sebagai warga negara di negara manapun sehingga dia tidak bisa
melakukan hubungan dengan negara, dalam artian dia tidak bisa menuntut hak
terhadap negara dan tidak ada jaminan oleh negara terhadap apapun yang
menimpanya. Contohnya: Orang Amerika (negara penganut asas tempat
lahir/ius soli) pergi ke negara China (negara penganut asas keturunan/ius
sanguinis) dan melahirkan anak di China, sang anak tidak di akui sebagai
warga negara Amerika, karena dia tidak dilahirkan di Amerika yang menganut
asas tempat lahir. Sebaliknya sang anak juga tidak diakui sebagai warga
negara China yang menganut asas keturunan karena orang tuanya bukan orang
China. Artinya sang anak menjadi apatride (tidak memiliki kewarganegaraan).

2. Bipatride
Bipatride adalah istilah bagi seseorang yang memiliki kewarganegaraan ganda
(rangkap) atau memiliki dua kewarganegaraan. orang yang berada dalam
kondisi bipatride, ia akan memiliki peran ganda serta memiliki hak dan
kewajiban ganda pula dari dua negara yang mengakuinya sebagai warga
negara. Hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi orang yang bersangkutan
dalam hal melaksanakan kewajibannya, seperti kewajiban bela negara, hingga
kewajiban untuk membayar pajak. Contohnya: Orang China (negara penganut
asas keturunan/ius sanguinis) pergi ke Amerika (negara penganut asas tempat
lahir/ ius soli) dan melahirkan anak di Amerika. Sang anak diakui sebagai
warga negara Amerika karena lahir di Amerika. Di sisi lain, sang anak juga
diakui sebagai warga negara China karena orang tuanya keturunan warga
negara China. Artinya, sang anak menjadi bipatride (memiliki dua
kewarganegaraan).

3. Multipatride.
Multipatride adalah orang yang memiliki dua atau lebih status
kewarganegaraan. Hal ini bisa terjadi jika seseorang yang telah memiliki
kewarganegaraan ganda, saat dewasa menerima atau meminta status
9

kewarganegaraan dari negara lain dengan tidak melepas status


kewarganegaraan yang lama. Namun, hanya sedikit negara yang memberikan
status multipatride untuk warganya.
BAB III

KESIMPULAN

Warga Negara Warga negara merupakan seseorang atau individu yang tinggal
dan menjadi bagian dari suatu masyarakat di wilayah tertentu. Sebagai salah satu unsur
dari terbentuknya suatu negara yaitu warganya, warga negara secara sederhana dapat
diartikan sebagai semua orang yang tinggal serta bertumbuh di negara tersebut. Jika
dikaitkan dengan negara indonesia, maka warga negara Indonesia adalah semua orang
yang tinggal di wilayah negara indonesia itu sendiri Secara etimologis, kata warga negara
berasal dari bangsa romawi yang pada saat itu menggunakan bahasa latin.Hikam
mendefinisikan warga negara sebagau anggota suatu negara itu sendiri.

Menurut Koerniatmanto S., mengartikan warga negara sebagai anggota dari


sebuah negara, yang merupakan seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam
negara tersebut. Kewarganegaraan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi
kewarganegaraan adalah hal yang berhubungan dengan warga negara dan keanggotaan
sebagai warga negara.

Warga Negara dan Bukan Warga Negara Menurut hubungannya dengan


pemerintah, masyarakat sebuah negara terbagi menjadi dua yaitu warga negara dan
bukan warga negara. Sedangkan bukan warga negara atau yang lebih sering disebut
dengan orang asing yakni orang yang berada di wilayah hukum suatu negara akan tetapi
secara hukum tidak menjadi warga negara di negara yang bersangkutan. Tetapi yang
membedakan warga negara dan bukan warga negara yaitu terletak pada hak dan
kewajiban dimana hak dan kewajiban yang melekat pada warga negara tidak dipunyai
oleh orang-orang yang bukan warga negara dari suatu negara.

Konsep Dasar Tentang Warga Negara Warga negara adalah orang-orang yang
menurut hukum atas secara resmi merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Asas
Kewarganegaraan Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan
masuk tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu.
11

Penentuan warga negara oleh negara sifatnya penting karena berhubungan dengan
penentuan status hukum yang berada dalam suatu negara.

Masalah Status Kewarganegaraan Masalah status kewarganegaraan terjadi


akibat asas kewarganegaraan, khususnya asas kewarganegaraan yang dilihat
berdasarkan tempat lahir (iussoli) dan keturunan (ius sanguinis), yang menyebabkan
munculnya Masalah status kewarganegaraan yang disebut dengan apatride dan
bipatride. Orang yang berada dalam kondisi apatride tidak akan diakui sebagai warga
negara di negara manapun sehingga dia tidak bisa melakukan hubungan dengan negara,
dalam artian dia tidak bisa menuntut hak terhadap negara dan tidak ada jaminan oleh
negara terhadap apapun yang menimpanya. Contohnya: Orang Amerika (negara
penganut asas tempat lahir/ius soli) pergi ke negara China (negara penganut asas
keturunan/ius sanguinis) dan melahirkan anak di China, sang anak tidak di akui sebagai
warga negara Amerika, karena dia tidak dilahirkan di Amerika yang menganut asas
tempat lahir. Orang yang berada dalam kondisi bipatride, ia akan memiliki peran ganda
serta memiliki hak dan kewajiban ganda pula dari dua negara yang mengakuinya sebagai
warga negara. Hal ini bisa terjadi jika seseorang yang telah memiliki kewarganegaraan
ganda, saat dewasa menerima atau meminta status kewarganegaraan dari negara lain
dengan tidak melepas status kewarganegaraan yang lama.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai