Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Konsep Warga Negara dan


Kewarganegaraan Indonesia

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen : Eni Desfitri,M.Pd

OLEH KELOMPOK 7 :
1. Azizah Syarifuddin
2. Ernawati

AKADEMI REFRAKSI OPTISI YLPTK PADANG


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan sedikit dari

ilmu-Nya Yang Maha Luas sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah

ditentukan dan dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang

sangat sederhana. Semoga makalah ini dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun

pedoman bagi pembaca.

Harapan Kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik

Kami menyadari bahawa penuliasan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena,

kesempurnaan semata hanya milik ALLAH SWT dan karena pengetahuan yang kami miliki

sangat sedikit semoga makalah ini dapat membarikan wawasan yang lebih luas menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Refraksi Optisi

(ARO) YLPTK Padang. Untuk itu kepada dosen kami meminta masukannya demi perbaikan

pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran akhir

kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.

Padang, 18 Oktober 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman

KATAPENGANTAR ............................................................................................ ....i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Perumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1
D. Manfaat .............................................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Warga Negara & Kewarganegaraaan ................................. 2


B. Asas Kewarganegaraan ....................................................................... 4
C. Cara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan ........................... 6
D. Warga Negara dan Kewarganegaraan di Indonesia .............................. 7

BAB III :PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................... .10
B. Saran ............................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................11

iiiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak. Yang tampak adalah unsur-unsur negara yang
berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat. Rakyat yang
tinggal di wilayah negara menjadi penduduk suatu negara. Warga negara memiliki hubungan
dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa
peranan, hak , dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsur negara atau warga dari suatu negara yakni peserta dari suatu persekutuan yang di
dirikan dengan kekuatan bersama. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban masing-
masing yang harus dilakukannya. Segala sesuatu tentang hak dan kewajiban tersebut sudah
diatur oleh negara. Dan demi terwujudnya kesejahteraan setiap warga negara kita harus dapat
menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan warga negara dan kewarganegaraan ?


2. Apa yang dimaksud dengan asas kewarganegaraan ?
3. Bagaimana cara untuk memperoleh kewarganegaran ?
4. Apa penyebab kehilangan kewarganegaraan ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian warga negara dan kewarganegaraan.


2. Memahami asas kewarganegaraan suatu negara.
3. Menjelaskan warga negara dan kewarganegaraan di Indonesia.

D. Manfaat

Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang warga negara dan kewarganegaraan
suatu negara, termasuk Negara Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan


1. Warga Negara
Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara.Warga diartikan sebagai anggota
atau peserta. Warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu kelompok atau organisasi
perkumpulan. Misalnya, warga sekolah berarti anggota sekolah dan warga keluarga berarti
anggota keluarga. Warga Negara juga diartikan sebagai penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak
penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Pengertian Warga Negara dalam bahasa Inggris
dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga negara setelah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.
Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota dari suatu negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya pada negara itu, menerima
perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik. Mereka
mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan negaranya meskipun yang
bersangkutan telah didomisili diluar negeri, asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.
Di indonesia diantara sesama warga negara masih dibedakan lagi anatara warga negara asli
dan wargan negara keturunan asing. Hal ini dinyatakan dalam pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang
berbunyi: “yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang- orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”. Perbedaan tersebut
juga menimbulkan hak dan kewajiban, walaupun hanya terbatas pada bidang tertentu.

Menurut Para Ahli, Warga Negara adalah :

 A.S. Hikam
Menurut A.S. Hikam, pengertian warga negara adalah anggota dari suatu komunitas atau
kelompok yang membentuk suatu negara.

 Koerniatmanto S
Menurut Koerniatmanto S, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, memiki hubungan hak dan kewajiban
yang sifatnya timbal-balik terhadap negaranya.

 Ko Swaw Sik
Menurut Ko Swaw Sik (1957), warga negara adalah semua orang yang memiliki ikatan
hukum dengan suatu negara.

2
 Wolhoff
Menurut Wolhoff, pengertian warga negara adalah bentuk keanggotaan dari suatu bangsa
tertentu yaitu sejumlah manusia yang memiliki ikatan satu sama lainnya karena adanya
kesatuan bahasa, kehidupan sosial, budaya, serta kesadaran nasionalnya.

 Undang-Undang No. 12 Tahun 2006


Menurut Undang-Undang No. 12 Pasal 1 angka 1 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, pengertian warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara
Indonesia.

 Graham Murdock
Menurut Graham Murdock, pengertian kewarganegaraan adalah suatu hak untuk dapat
berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur sosial, politik dan kehidupan
kultural serta untuk dapat membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan
begitu maka memperbesarkan ide-ide.

 Daryono
Menurut Daryono, pengertian kewarganegaraan adalah keanggotaan seseorang di dalam
satuan politik tertentu (Negara) yang dengannya akan membawa hak untuk dapat
berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang disebut dengan
warga negara.

3
2. Kewarganegaraan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kewarganegaraan adalah hal yang berhubungan
dengan warga negara dan keanggotaan sebagai warga negara. Menurut pasal 1 angka (2)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
kewarganegaraan adalah segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara. Dalam
bahasa Inggris, kewarganegaraan dikenal dengan kata citizenship, artinya keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara.

1) Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan Sosiologis


a) Kewarganegaraan dalam arti Yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara warga
negara dengan negara yang menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu. Tanda-tandanya
misalnya : akta kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dll.
b) Kewarganegaraan dalam arti Sosiologis tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan
emosional, seperti : ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan sejarah, ikatan tanah air,
dll.

2) Kewarganegaraan dalam arti Formil dan Materiil


a) Kewarganegaraan dalam arti Formil menunjuk pada tempat kewarganegaraan.
b) Kewarganegaraan dalam arti Material menunjuk pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warganegara.

2. Asas Kewarganegaraan
Pengertian asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi kewarganegaraan
untuk penduduk (warga) sebuah negara. Orang yang sudah memiliki
kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau wewenang negara lain. Negara
lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum kepada orang yang bukan
warga negaranya.

Secara umum ada 2 asas Kewarganegaraan yang diterapkan disuatu negara yaitu:

1. Asas Ius Sanguinis (keturunan)

Asas ius sanguinis (asas keturunan) yang menetapkan kewarganegaraan seseorang


menurut keturunan atau pertalian darah. Artinya, kewarganegaraan anak bergantung pada
orang tuanya meskipun anak tersebut lahir di negara lain (bukan kewarganegaraan orang
tuanya).
Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Sanguinis :
 Belanda, Belgia, Bulgaria
 Korea Selatan, Kroasia
 Inggris, Irlandia, Islandia, India, Italia

4
 Jepang, Jerman
 Polandia, Portugal
 Republik Ceko, Rusia
 Spanyol, Serbia
 Dll
2. Asas Ius Soli (tempat kelahiran)
Istilah ini diambil dari bahasa Latin, yakni ius berarti hukum, pedomaan atau dalil, Soli
berasal dari kata solum berarti negeri, tanah atau dareah. Asas yang menyatakan bahwa
kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tempat dimana orang tersebut lahir.

Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Soli :


 Argentina, Amerika Serikat
 Brazil, Bangladesh
 Kanada, Kamboja, Kolombia, Kosta Rika
 Panama, Peru, Pakistan, Paraguay
 Grenada, Guatemala, Guyana
 dll

Keberadaan kedua asas kewarganegaraan tersebut kerap kali menimbulkan masalah. Hal
ini karena ada negara yang menganut asas ius sanguinis dan ada pula negara yang menganut asas
ius soli. Sehingga kerap muncul masalah bipatride, multipatride bahkan apatride.

 Pengertian Bipatride
Bipatride adalah orang yang memiliki kewarganegaraan ganda. Dua kewarganegaraan
tersebut bisa terjadi karena anak lahir di negara A yang menganut asas ius soli (berdasarkan
tempat kelahiran) namun orang tua anak tersebut merupakan warga negara B yang menganut
asas ius sanguinis (berdasarkan keturunan biologis). Dengan demikian si anak akan
mendapat kewarganegaraan dari negara A karena lahir di negara A dan juga mendapat
kewarganegaraan dari negara B karena faktor keturunan dari orang tua yang merupakan
warga negara B.

 Pengertian Multipatride

Multipatride adalah orang yang memiliki dua atau lebih kewarganegaraan. Hal ini bisa
terjadi jika seseorang yang telah memiliki kewarganegaraan ganda, saat dewasa menerima
atau meminta status kewarganegaraan dari negara lain dengan tidak melepas status
kewarganegaraan yang lama. Namun, sedikit negara yang memberikan status banyak
kewarganegaraan (multipatride) untuk warganya.

5
 Pengertian Apatride

Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Hal ini bisa terjadi
kepada orang tersebut yang lahir di negara yang memiliki asas berbeda. Anak yang lahir di
negara B dengan menganut asas ius sanguinis (berdasarkan keturunan biologis) namun kedua
orang tuanya bukan warga negara B maka negara B tidak dapat memberikan kewarganegaraan.
Meskipun orang tua anak berasal dari negara A yang menganut asas ius soli (berdasarkan
tempat kelahiran), karena tidak lahir di negara A, maka negara A juga tidak akan memberikan
kewarganegaraan. Oleh karena kedua negara tidak mengakui kewarganegaraan anak tersebut
maka Anak pun menjadi apatride.

Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara


menggunakan dua stelsel, yaitu:

1) Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif
untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa)
2) Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa
melakukan suatu tindakan hukum tertentu (naturalisasi istimewa)
Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu negara pada dasarnya
mempunyai:
 Hak Opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
 Hak Repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif)

3. Cara Memperoleh dan Kehilangan Kewarganegaraan

Ada beberapa cara orang memperoleh status kewarganegaraan dan kehilangan


kewarganegaraan. Cara memperoleh kewarganegaraan adalah:
1) Citizenship by birth, memperoleh kewarganegaraan karena kelahiran. Jadi setiap orang
yang lahir diwilayah negara dianggap sah sebagai warga negara karena suatu negara
menganut asas ius sanguinis.
2) Citizenshipby descent, memperoleh kewarganegaraan karena keturunan. Jadi orang
yang lahir diluar wilayah negara dianggap sebagai warga negara apabila orangtuanya
adalah warga negara dari negara tersebut karena negaranya menganut asas ius sanguinis.
3) Citizenship by naturalization, pewarganegaraan orang asing atas kehendak sendiri atas
permohonan menjadi warga negara suatu negaradengan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan.
4) Citizenship by registration, pewarganegaraan bagi mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang dianggap cukup dilakukan melalui prosedur asministrasi yang lebih
sederhana dibandingkan naturalisasi.
5) Citizenship by incorporation of territory, proses kewarganegaraan karena terjadi
perluasan wilayah Negara
6
Selanjutnya orang dapat kehilangan kewarganegaraan karena tiga kemungkinan / cara, yaitu :
1) Renunciation, tindakan sukarela seseorang untuk meninggalkan status kewarganegaraan
yang diperoleh di dua negara atau lebih

2) Termination, penghentian status kewarganegaraan sebagai tindakan hukum karena yang


bersangkutan mendapat kewarganegaraannegara lain.
3) Deprivation, pencabutan secara paksa status kewarganegaraan karena yang bersangkutan
dianggap telah melakukan kesalahan, pelanggaran atau terbukti tidak setia kepada negara
berdasar undang-undang

4. Warga Negara Dan Kewarganegaraan Di Indonesia


1. Warga Negara Indonesia

Negara Indonesia telah menetukan siapa saja yang menjadi warga negara di dalam
konstitusinya. Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 yang berbunyi sebagai
berikut:
1) Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”.
2) Penduduk ialah warga indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di indonesia”.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang”.

Ketentuan pasal 26 ayat 1 tersebut memberikan penegasan bahwa untuk orang-orang bangsa
indonesia asli secara otomatis merupakan warga negara, sedangkan bagi orang-orang bangsa lain
untuk menjadi warga negara indonesia harus disahkan terlebih dahulu dengan undang- undang.
Orang-orang bangsa lain yang dimaksud adalah orang-orang peranakan seperti peranakan
Belanda, Tionghoa, dan Arab yang bertempat tinggal di indonesia, yang mengakui indonesia
sebagai tumpah darahnya dan bersikap setia kepada Republik Indonesia.

2. Asas Kewarganegaraan Indonesia

Asas-asas umum yang dianut dalam UU No.12 tahun 2006 adalah sebagai berikut:

1) Asas ius sanguinis (Law Of The Blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
2) Asas ius soli (Law Of The Soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU ini.
3) Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
4) Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuaidengan ketentuan yang diatur dalam UU ini.

7
3. Cara Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia

Berdasarkan UU No. 12 tahun 2006 kewarganegaraan Republik Indonesia dapat di peroleh


melalui:
1) Kelahiran

Setiap anak yang lahir dari orang tua (ayah atau ibunya) berkewarga negaraan indonesia
akan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia.

2) Pengangkatan
Anak warga negara asing yang berumur 5 tahun yang diangkat secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara negara indonesia memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia.

3) Perkawinan/Pernyataan

Orang asing yang menikah dengan warga negara indonesia dapat memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia apabila memenuhi persyaratan sebagaimana diatur
dalam pasal 19.

4) Turut Ayah atau Ibu

Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal
diwilayah negara Republik Indonesia, dari ayah atau ibu yang memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia dengan sendirinya berkewarganegaraan Republik Indonesia.

5) Pemberian

Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau dengan alasan
kepentingan negara dapat diberi kewarganegaraan Republik Indonesia oleh presiden setelah
memperoleh petimbangan DPR Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian
kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda
(pasal 20).

6) Pewarganegaraan
Syarat dan tatacara memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
pewarganegaraan diatur dalam pasal 9 s/d 18 Undang-Undang ini.

8
4. Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia

Perihal kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam pasal 123 UU No.12
tahun 2006 yang menyatakan bahwa warga negara indonesia kehilangan kewarganegaraannya
jika yang bersangkutan:
1) Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.

2) Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapatkan kesempatan untuk itu.
3) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal diluar negeri,
dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan.
4) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa ijin terlebih dahulu dari presiden.

5) Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan semacam itu di indonesia
sesuai dengan ketentuan perundang- undangan hanya boleh dijabat oleh warga negara
indonesia.
6) Secara sukarela menyatakan sumpah atau janji setia kepada negara asing.
7) Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan
untuk suatu negara asing.
8) Mempunyai paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai
kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya.
9) Bertempat tinggal diluar wilayah negara republik indonesia selama 5 tahun terus menerus
bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak
menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi warga negara indonesia sebelum jangka
waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak
mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi warga negara indonesia kepada perwakilan
negara republik indonesia.

5. Cara Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia

Dalam pasal 31 UU No.12 tahun 2006 dinyatakan bahwa seseorang yang kehilangan
kewarganegaraan Republik Indonesia dapat memperoleh kembali kewarganegaraannya melalui
prosedur pewarganegaraan dengan mengajukan permohonan tertulis pada Menteri. Bila
pemohon bertempat tinggal diluar wilayah negara indonesia, permohonan disampaikan melalui
perwakilan negara Republik Indonesia yang wilayahnya meliputi tempat tinggal pemohon.
Untuk memperoleh kembali kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diajukan oleh
perempuan atau laki-laki yang kehilangan kewarganegaraannya akibat perkawinan dengan orang
asing sejak putusnya perkawinan. Kepala Perwakilan Republik Indonesia akan merumuskan
permohonan kepada Menteri dalam waktupaling lama 14 hari setelah menerima permohonan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota dari suatu negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya pada negara itu, menerima
perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik. Mereka
mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan negaranya meskipun yang
bersangkutan telah didomisili diluar negeri, asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.
Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut memiliki pertalian hukum
serta tunduk pada hukum negara yang bersangkutan. Kewarganegaraan menghasilkan akibat
hukum yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara maupun negara. Disamping itu akibat
hukum yang lain adalah bahwa orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada
kekuasaan atau kewenangan negara lain.negara lain juga tidak berhak memperlakukan kaidah-
kaidah hokum pada orang yang bukan warga negaranya.
Asas ius adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau
negara tempat dimana orang tersebut dilahirkan. Asas ius soli disebut juga asas daerah kelahiran.
Sedang asas ius sanguinis ialah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut
pertalian daerah atau keturunan dari orang yang bersangkutan.
Asas ius solidan asas ius sanguinis dianggap sebagai asas yang utama dalam menentukan
status hukum kewarganegaraan. Pada sekarang ini umumnya negara menganut kedua asas
tersebut secara simultan.
Penentuan asas kewarganegaraan yang berbeda-beda oleh setiap warga negara dapat
menimbulkan masalah kewarganegaraan bagi seorang warga. Masalah kewarganegaraan tersebut
adalah timbulnya apatride dan bipatride.

B. Saran

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Warga Negara dan Kewarganegaraan
ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami tentang apa yang seharusnya kita dapatkan
sebagai warga negara. Sehingga, jika ada hak yg belum kita dapatkan kita bisa
memperjuangkannya dan begitu juga sebaliknya. Jika hak sebagai warga negara telah kita terima,
maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara dan dengan demikian
negara ini akan maju dan penuh dengan keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.

10
DAFTAR PUSTAKA

class, T. (2017). Makalah kewarganegaraan. Retrieved maret 29, 2019, from


https://www.academia.edu/24986271/MAKALAH_KEWARGANEGARAA N

HABIB, M. A. (2012, november 4). Warga Negara dan Kenegeraan. Retrieved maret 29, 2019,
from http://alhada- fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63562-Makalah-Warga%20Negara
%20dan%20Kewarganegaraan.html

Markijar. (2017, juni 18). Retrieved maret 29, 2019, from Pengertian dan contoh warga negara:
http://www.markijar.com/2017/06/pengertian-dan- contoh-warga-negara.html

padamu, a. (2017, november 28). Pengertian Kewarganegaraan Dan Asas Kewarganegaraan.


Retrieved maret 29, 2019, from https://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-asas-
kewarganegaraan

Pengetahuan, K. (2017, november 29). Pengertian Bipatride, Multipatride dan Apatride.


Retrieved maret 29, 2019, from https://www.kanal.web.id/pengertian-bipatride-multipatride-dan-
apatride

Pkn, M. i. (2017, november 24). Macam-macam Asas Kewarganegaraan Lengkap !! Retrieved


maret 29, 2019, from https://mengakujenius.com/macam-macam-asas-kewarganegaraan/

11

Anda mungkin juga menyukai