PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“WNI“
Dosen Pengampu : Ariza Umami, M.H
Disusn Oleh :
Kelompok 8
PRODI MENAJEMEN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat,karunia,dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Warga Negara Indonesia”. Saya berterima kasih pada ibu Ariza selaku
Dosen mata kuliah pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya,dan bermanfaat bagi kami yang telah menyusun makalah ini yang
pada dasarnya menambah wawasan dan dapat mengkoreksi kesalahan kami.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa yang akan dating
Kotagajah, 19 Oktober
2021
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian WNI
2.2 Tugas dan kewajiban warga negara serta pemerintah
2.3 Pengertian hak dan kewajiban warga Indonesia
2.4 Status kewarganegaraan dan permasalahanya
2.5 Tanggung jawab sebagai warga negara
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.2 Daftar Pustaka.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara.Warga
diartikan sebagai anggota atau peserta. Warga mengandung arti peserta atau
anggota dari suatu kelompok atau organisasi perkumpulan.Misalnya, warga
sekolah berarti anggota sekolah dan warga keluarga berarti anggota keluarga.
Warga Negara juga diartikan sebagai penduduksebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dansebagainya yang mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Pengertian
Warga Negara dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata citizens. Seseorang
dapat menjadi warga negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
oleh suatu negara
Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi
merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya
pada negara itu, menerima perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut
serta dalam proses politik.Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang
tidak terputus dengannegaranya meskipun yang bersangkutan telah didomisili
diluar negeri,asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.
Di indonesia diantara sesama warga negara masih dibedakan lagi anatara
warga negara asli dan wargan negara keturunan asing. Hal ini dinyatakan dalam
pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: “yangmenjadi warga negara ialah
orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara”. Perbedaan tersebut juga
menimbulkan hak dan kewajiban,walaupun hanya terbatas pada bidang tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan warga negara indonesia ?
2. Apa saja tugas dan kewajiban warga negara serta pemerintah?
3. Jelaskan pengertian hak dan kewajiban warga Indonesia?
4. Sebutkan Status Kewarganegaraan dan permasalahanya?
5. Jelaskan tanggung jawab sebagai warga negara?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu warga negara indonesia dan
kewarganegaraan
2. Agar mahasiswa mengetahui apa saja tugas dan kewajiban warga
negara serta pemerintah
3. Agar mahasiswa mengetahui hak dan kewajiban warga Indonesia
4. Agar mahasiswa mengetahui status kewarganegaraan dan
permasalahanya
5. Agar mahasiswa mengetahui tanggung jawab sebagai warga negara
BAB II
PEMBAHASAN
1. warga negara
Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara.Warga diartikan
sebagai anggota atau peserta. Warga mengandung arti peserta atau anggota dari
suatu kelompok atau organisasi perkumpulan. Misalnya, warga sekolah berarti
anggota sekolah dan warga keluarga berarti anggota keluarga. Warga Negara juga
diartikan sebagai penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu. Pengertian Warga Negara dalam bahasa
Inggris dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga negara
setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara
Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi
merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya
pada negara itu, menerima perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut
serta dalam proses politik.Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang
tidak terputus dengan negaranya meskipun yang bersangkutan telah didomisili
diluar negeri,asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.
Di indonesia diantara sesama warga negara masih dibedakan lagianatara
warga negara asli dan wargan negara keturunan asing. Hal ini dinyatakan dalam
pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: “yang menjadi warga negara ialah
orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara”. Perbedaan tersebut juga
menimbulkan hak dan kewajiban,walaupun hanya terbatas pada bidang tertentu.
Para Ahli, Warga Negara adalah :
1. A.S. Hikam
Menurut A.S. Hikam, pengertian warga negara adalah anggota dari
suatukomunitas atau kelompok yang membentuk suatu negara.
2. Koerniatmanto S
Menurut Koerniatmanto S,pengertian warga negara adalah anggota suatunegara
yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, memilikihubungan hak
dan kewajiban yang sifatnya timbal-balik terhadapnegaranya.3. Ko Swaw
SikMenurut Ko Swaw Sik (1957), warga negara adalah semua orang
yangmemiliki ikatan hukum dengan suatu negara.
4. Wolhoff
Menurut Wolhoff, pengertian warga negara adalah bentuk keanggotaandari suatu
bangsa tertentu yaitu sejumlah manusia yang memiliki ikatansatu sama lainnya
karena adanya kesatuan bahasa, kehidupan sosial, budaya, serta kesadaran
nasionalnya.
5. Undang-Undang No. 12 Tahun 2006
Menurut Undang-Undang No. 12 Pasal 1 angka 1 Tahun 2006
TentangKewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian warga negara
adalahorang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yangdisahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara Indonesia.
6. Graham Murdock
Menurut Graham Murdock, pengertian kewarganegaraan adalah suatu hakuntuk
dapat berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur sosial, politik dan
kehidupan kultural serta untuk dapat membantu menciptakan bentuk-bentuk yang
selanjutnya dengan begitu maka memperbesarkanide-ide.
7. Daryono
Menurut Daryono, pengertian kewarganegaraan adalah keanggotaanseseorang di
dalam satuan politik tertentu (Negara) yang dengannya akanmembawa hak untuk
dapat berpartisipasi dalam kegiatan politik.Seseorang dengan keanggotaan yang
disebut dengan warga negara. Kewarganegaraan Republik Indonesia
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh
UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan
Kartu Tanda Penduduk,berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta)
Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan
diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk
Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di
kantor pemerintahan.Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no.
12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini,
orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah
1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI
2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan
ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah
yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang
WNI
6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui
oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah megara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan
ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut
dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Istilah "warganegara” dalam konteks kosa kata Indonesia merujuk pada atau
terjemahan dari kata “citizen” dalam bahasa Inggris atau"citoyen” dalam bahasa
Perancis. Berawal dari konsep “citizen” inilah kita bisa memberi pemaknaan
yang luas mengenai warganegara. Dengan mengkaji makna “citizen" nantinya
akan dapat diketahui bahwa istilah "warganegara" sesungguhnya belum cukup
untuk mewakili konsep "citizen".
Istilah citizen secara etimologis berasal masa Romawi yang pada waktu itu
berbahasa Latin yaitu kata "civis" atau "civitas" sebagai anggota atau warga dari
suatu city-state, Selanjutnya kata ini dalam bahasa Perancis diistilahkan "citoyen"
yang bermakna warga dalam (kota) yang memiliki hak-hak terbatas. Citoyen atau
citizen dengan demikian bermakna warga atau penghuni Warga dan kota adalah
kesatuan bila ditelusuri historis bermula pada masa Yunani Kuno, dimana warga
adalah anggota suatu polis (negara Di Yunani, warga dari polis dinamakan
polites, sedang masa Romawi warga dari republic disebut civis civitae. Citizen
merujuk pada laki-laki dewasa dan yang memiliki berpartisipasi dalam
pemerintahan. Di polites atau adalah sebagai subject harus tunduk pada hukum.
Mereka wanita, anak-anak. budak pendatang yang memiliki hak berpartisipasi
sebagaimana citizen. Dengan demikian konsep polites (Yunani/Greek), civis atau
civitas (Romawi- Latin), citoyen (Perancis) citizen (Inggris) kurang bermakna
sama yaitu menunjuk pada warga atau penghuni kota pada masa merupakan
komunitas politik. Jadi konsep warga bukanlah hal baru, telah muncul sejak
Yunani Kuno yang demokrasi Namun konsep warga, masih terbatas tidak
mencakup seluruh penghuni polis.
Dalam terminologi modern, istilah citizen berpengaruh dalam upaya nya
menjelaskan konsep warganegara maupun kewarganegaraan sebagai kajian
akademik. Menurut Turner (1990), istilah citizen berkembang Inggris pada abad
tengah namun menjelang akhir abad ke-19, tersebut saling bertukar pakai kata
denizen. Kedua istilah tersebut secara umum menunjuk warga atau penduduk
sedang orang-orang yang berada di disebutnya "subject". awalnya subject adalah
warga para penduduk Hal demikian sejalan dengan pertumbuhan warga Yunani
kuno.
Dalam rasionalisme Barat, konsep citizen memiliki karakter unik. Citizen
amat dekat dengan gagasan tentang civility (kesopanan) dan civilization
(peradaban). Untuk bisa menjadi warga kota (citizen)orang luar perlu melakukan
proses civilization atau untuk menjadi urban perlu ada proses "citinize" bagi
orang tersebut. Hal ini berarti bahwa tidak semua orang adalah citizen.
Diperlukan beberapa persyaratan agar seseorang dapat dikategorikan sebagai
citizen. Perkembangan konsep polites, civis, citoyen dan citizen yang pada
mulanya bersifat ekslusi dan dengan hak-hak terbatas ini selanjutnya
berkembang. Melalui perjuangan dan proses lama, wanita dan anak-anak sudah
menjadi bagian dari civis dengan hak-hak setara. Misal wanita memiliki hak
bersuara dalam pemilu. Di Australia mulai dijalankan pada pemilu 1902, di
Kanada tahun 1918, di AS tahun 1920. Anak adalah warga negara baru
berkembang pesat dengan adanya konvensi hak anak internasionaI.
2. Kewarganegaraan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kewarganegaraan adalah hal yang
berhubungan dengan warga negara dan keanggotaan sebagai warga negara.
Menurut pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Kewarganegaraan adalah segala hal
ikhwal yang berhubungan denganwarga negara. Dalam bahasa Inggris,
kewarganegaraan dikenal dengankata citizenship, artinya keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atauikatan antara negara dengan warga negara.
a) Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan Sosiologis
Kewarganegaraan dalam arti Yuridis ditandai dengan adanya ikatanhukum
antara warga negara dengan negara yang menimbulkanakibat-akibat hukum
tertentu. Tanda-tandanya misalnya : aktakelahiran, surat pernyataan, bukti
kewarganegaraan, dll.
b) Kewarganegaraan dalam arti Sosiologis tidak ditandai dengan ikatanhukum,
tetapi ikatan emosional, seperti : ikatan perasaan, ikatanketurunan, ikatan
sejarah, ikatan tanah air, dll.
Setiap warga negara adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan,
tidak pilih kasih. Gagasan tentang persamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan sebenarnya sudah ada sejak berabad yang lalu. Sikap WNI, WNA dan
Pemerintah dalam Menjalankan Tugas, Kewajiban dan Kewenangan.Khususnya di
Indonesia bertitik tolak dari pendapat bahwa Tiap negara hukum, sumber kedaulatan
tertinggi berada di tangan rakyat. Sementara hukum merupakan perwujudan rasa
kesadaran hukum dari rakyat yang didasarkan kepada persamaan derajat dan kedudukan
antara warga negara dengan pemerintah atau penguasa. Adapun tugas dan kewenangan
warga negera dan pemerintah adalah seb gai berikut :
dua) asas kewarganegaraan yang sering dijumpai, yaitu ius soli (tempat kelahiran)
dan ius sanguinis (keturunan). Sedangkan dari sisi perkawinan dikenal pula asas
kesatuan hukum dan asas persaman derajat. Adapun kewajiban berasal dari kata
wajib. Artinya beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melalui oleh pihak tertentu, tidak dapat oleh pihak lain mana pun yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban
pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Di sini kewajiban berarti suatu
keharusan, maka apa pun itu jika merupakan kewajiban kita harus
melaksaakannya tanpa ada alasan apa pun. Dari pengertian yang lain kewajiban
berarti sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab atau
pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan dengan sesama atau dengan
Negara.
2. Asas Kewarganegaraan
Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa warga negara merupakan anggota
sebuah negara yang mempunyai tanggung jawab dan hubungan timbal balik
terhadap negaranya. Seseorang yang diakui sebagai warga negara dalam suatu
negara haruslah ditentukan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dalam
negara tersebut. Ketentuan itu menjadi asas atau pedoman untuk menentukan
status kewarganegaraan seseorang. Setiap negara mempunyai kebebasan dan
kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan seseorang.
Dalam menerapkan asas kewarganegaraan ini, dikenal dengan 2 (dua) pedoman,
yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan
berdasarkan perkawinan. Dari sisi kelahiran, ada 2 (
1) Dari Sisi Kelahiran
Pada umumnya, penentuan kewarganegaraan berdasarkan pada sisi
kelahiran seseorang (sebagaimana disebut di atas) dikenal dengan 2 (dua) asas
kewarganegaraan, yaitu ius soli dan ius sanguinis. Kedua istilah tersebut
berasal dari bahasa Latin. Ius berarti hukum, dalil atau pedoman, Soli berasal
dari kata solum yang berarti negeri, tanah atau daerah dan sanguinis berasal
dari kata sanguis yang berarti darah. Dengan demikian, ius soli berarti
pedoman kewarganegaraan yang berdasarkan tempat atau daerah kelahiran,
sedangkan ius sanguinis adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan darah
atau keturunan.
Sebagai contoh, Jika sebuah negara menganut asas ius soli, maka sesorang
yang dilahirkan di negara tersebut, mendapatkan hak sebagai warganegara. Begitu
pula dengan asas ius sanguinis. Jika sebuah negara sa menganut asas ius
sanguinis, maka seseorang yang lahir dari orang tua yang memiliki
kewarganegaraan suatu negara, Indonesia misalnya, maka anak tersebut berhak
mendapatkan status kewarganegaraan orang tuanya, yakni warga negara
Indonesia.
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Keberadaan negara, seperti
organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya(rakyat)
mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Negara memiliki kekuasaan yang
kuat terhadap rakyatnya. Kekuasaan, dalam arti kemampuan seseorang atau
suatu kelompok untuk memengaruhi orang lain atau kelompok lain, dalam
ilmu politik biasanya dianggap bahwa memiliki tujuan demi kepentingan
seluruh warganya. Dengan demikian, kekuasaan yang dimiliki oleh
sekelompok orang yang berperan sebagai penyelenggara negara adalah
semata-mata demi kesejahteraan warganya.
Dalam UUD 1945 Pasal 26 dinyatakan bahwa yang menjadi warga Negara
adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan
oleh undang-undang sebagai warga negara. Warga negara memilki peranan
yang sangat besar dalam kemajuan negaranya bah kan di sebagian besar
negara di dunia peranan warga negara memiliki pengaruh yang jauh lebih
besar dari pada pemerintahnya. Dalam hal ini tentu saja warga negara yang
dapat memajukan negaranya adalah warga negara yang bertanggung jawab.
Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, maka tentu memi liki
karakteristik yang positif terhadap negaranya. Adapun karakter yang
dimaksud, yaitu sebagai berikut:
a) Saling menghormati dan bertanggung jawab
b) Kritis dalam berpikir dan bertindak
c) Saling diskusi dan tukar pikiran
d) Terbuka dan rasional
e) Jujur dan adil
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah kita mempelajari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa
kewarganegaraan merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap
warga negara.Ini dikarenakan bahwa dengan pemahaman kewarganegaraan
yang baik maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi
tentram dan jelas.Dan kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab
terhadap masyarakat, bangsa dan negara hendaknya kita berusaha untuk
meningkatkan pengamalan prinsip serta nilainilai luhur bangsa terutama
memahami manusia yang pada dasarnya memiliki harkat dan martabat
yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan,agar tercipta suatu keadilan dalam
kehidupan bernegara.
3.2 SARAN
Akhirnya terselesaikannya makalah ini kami selaku pemakalah menyadari
dalam penyusunan makalah ini yang membahas tentang kewarganegaraan
masih jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang
dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya. Untuk itu kritik dan
saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat dalam penyusunan makalah
ini yang bersifat kousteuktif dan bersifat komulatif sangat kami harapkan
supaya dalam penugasan makalah yang akan datang lebih baik dan lebih
sempurna.euktif dan bersifat komulatif sangat kami harapkan supaya dalam
penugasan makalah yang akan datang lebih baik dan lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/
1744390003/10MAKALAH_EWARGANEGARAAN_NUR
%20HAJIAH_1744390003.pdf https://www.bphn.go.id/data/documents/lit-
2011-2.pdf