Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

Dosen pengampu:Bu Feby Nur Jannah, M.E

Disusun oleh grup 5:

M.Hadi Pranata

M.Khodriy Nur Wahid

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

JURUSAN EKONOMI

STAI AL MALIKI KONCER DARUL AMAN

BONDOWOSO
2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Warganegara dan
Kewarganegaraan.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..1
D. Manfa’at……………………………………………………………………………...........1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Warganegara Dan Kewarganegaraan………………………………………….2


B. Asas Kewarganegaraan……………………………………………………………………4
C. Cara memperoleh dan menghilangkan Kewarganegaraan………………………………...5
D. Warganegara dan Kewarganegaraan di Indonesia………………………………………....7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..8
B. Saran……………………………………………………………………………………....8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………9
BAB I

PENDAHULUAN

A .Latar Belakang

Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak. Yang tampak adalah unsur-unsur Negara yang
berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur Negara adalah rakyat. Rakyat yang tinggal
di wilayah Negara menjadi penduduk suatu Negara. Warga negara memiliki hubungan dengan
negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak, dan
kewajiban yang bersifat timbal balik.

Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi
unsur negara atau warga dari suatu negara yakni peserta dari suatu persekutuan yang di dirikan
dengan kekuatan bersama. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban masing- masing yang
harus dilakukannya. Segala sesuatu tentang hak dan kewajiban tersebut sudah diatur oleh negara. Dan
demi terwujudnya kesejahteraan setiap warga negara kita harus dapat menyeimbangkan antara hak
dan kewajiban

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud warganegara dan Kewarganegaraan?

2. Apa yang dimaksud dengan asas Kewarganegaraan?

3. Bagaimana cara memperoleh Kewarganegaraan?

4. Apa penyebab kehilangan Kewarganegaraan?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian Warganegara dan Kewarganegaraan.

2. Memahami asas kewarganegaraan suatu negara.

3. Menjelaskan warganegara dan kewarganegaraan di indonesia.

D.Manfaat
Agar Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Warganegara fan Kewarganegaraan di
suatu Negara, termasuk Negara Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Warganegara dan Kewarganegaraan

1.Warganegara

Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara. Warga diartikan sebagai
anggota atau peserta. Warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu kelompok atau
organisasi perkumpulan. Misalnya, warga sekolah berarti anggota sekolah dan warga keluarga berarti
anggota keluarga. Warga Negara juga diartikan sebagai penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu. Pengertian Warga Negara dalam bahasa Inggris dikenal dengan
kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga negara setelah memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan oleh suatu negara. Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara
resmi merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya pada negara
itu, menerima perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik.
Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan negaranya meskipun yang
bersangkutan telah didomisili diluar negeri, asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.Di
indonesia diantara sesama warga negara masih dibedakan lagi anatara warga negara asli dan wargan
negara keturunan asing. Hal ini dinyatakan dalam pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: “yang
menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”.

Menurut Maryanto dalam buku Pendidikan kewarganegaraan (2015) terdapat pengertian


warga negara menurut beberapa ahli, sebagai berikut:

•Menurut A.S Hikam

Definisi dari warga negara sebagai terjemahan yang berasal dari kata bahasa Inggris yaitu citizenship.
Kata tersebut memiliki makna sebagai anggota yang menjadi bagian dari sebuah komunitas yang
membentuk sebuah negara itu sendiri. Hikam mendefinisikan warga negara sebagai anggota suatu
negara itu sendiri.
•Menurut Koerniatmanto S

Warga negara sebagai anggota dari sebuah negara, yang merupakan seseorang yang memiliki
kedudukan khusus di dalam negara tersebut. Selain itu, seorang warga negara memiliki hubungan
antara hak serta kewajiban yang sifatnya timbal balik terhadap negara tersebut.

•Menurut Austin Ranney

Definisi dari warga negara adalah sekelompok orang yang memiliki kedudukan secara resmi menjadi
anggota penuh dari suatu negara.

•Menurut UU No 62 Tahun 1958

Sedangkan, berdasarkan UU No. 62 Tahun 1958 menyatakan, bahwa:

“Warga negara RI atau warga negara Republik Indonesia merupakan sekelompok orang yang
memiliki dasar undang-undang serta maupun perjanjian-perjanjian serta maupun peraturan-
peraturan yang berlaku sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan sudah menjadi warga
negara Republik Indonesia.”

2.Kewarganegaraan

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik tertentu


(secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak
memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris: citizenship). Di


dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga
kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini
menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang
berbeda-beda bagi warganya.

Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa Inggris: nationality). Yang


membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki
kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu
negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga
dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban.
Dalam filosofi “kewarganegaraan aktif”, seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan
kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela,
dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan masyarakatnya. Dari dasar pemikiran
ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan (bahasa Inggris: Civics) yang diberikan di sekolah-
sekolah.

B.Asas-Asas Kewarganegaraan

Secara umum, asas kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yakni berdasarkan
kelahiran dan perkawinan. Berdasarkan kelahiran asas kewarganegaraan terdiri dari ius sanguinis dan
ius soli. Sedangkan berdasarkan perkawinan, asas kewarganegaraan terdiri dari asas persamaan
hukum dan persamaan derajat.

Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh Maryanto, berikut jenis-jenis asas
kewarganegaraan seseorang:

A. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Kelahiran

1. Asas Ius Sanguinis

Asas ius sanguinis bisa disebut juga dengan asas hubungan darah atau keturunan. Asas ini
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan orangtuanya.

Contohnya seorang anak lahir di negara X yang menganut asas ius sanguinis, sedangkan
orang tuanya merupakan warga negara Y yang menganut asas lain, maka anak tersebut menjadi warga
negara Y. Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis adalah RRC.

2. Asas Ius Soli

Asas ius soli atau disebut juga asas tempat atau daerah kelahiran adalah asas yang
menetapkan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat atau daerah orang tersebut dilahirkan.

Contohnya apabila seorang anak lahir di negara X, maka secara otomatis menjadi warga
negara X walaupun orang tuanya merupakan warga negara Y. Beberapa negara yang menganut asas
ius soli antara lain Amerika Serikat, Kanada, Kamboja, Pakistan, dan Brazil.

B. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan


1. Asas Persamaan Hukum

Asas persamaan hukum adalah asas yang memandang bahwa suami istri merupakan keluarga
yang saling terikat satu sama lain, sehingga diusahakan status kewarganegaraan keduanya sama.

2. Asas Persamaan Derajat

Asas persamaan derajat adalah asas yang memandang bahwa perkawinan tidak menjadikan
ketundukan salah satu pihak terhadap hukum yang lain. Artinya, baik suami maupun istri diberikan
kebebasan untuk menentukan status kewarganegaraan mereka masing-masing.

Di Indonesia, asas kewarganegaraan telah diatur dalam Undang-undang. Berdasarkan UU


Nomor 12 Tahun 2006, asas kewarganegaraan Indonesia terdiri dari ius sanguinis, ius soli, tunggal,
dan ganda terbatas. Berikut penjelasannya:

•Asas Ius Sanguinis

Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

•Asas Ius Soli

Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

Asas Kewarganegaraan Tunggal

Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.

Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas


Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

Perbedaan asas yang digunakan dalam menentukan kewarganegaraan memungkin seseorang


memiliki kewarganegaraan ganda (bipatride) atau bahkan tidak memiliki kewarganegaraan (apatride).

Status bipatride dapat terjadi apabila seorang anak lahir di negara Amerika Serikat yang
menganut asas ius soli, sementara orangtuanya adalah warga negara RRC yang menganut asas ius
sanguinis. Maka anak tersebut akan menjadi warga negara Amerika Serikat dan juga RRC.

Sedangkan, status apatride bisa saja terjadi apabila seorang anak lahir di negara RRC yang
menganut asas ius sanguinis, sementara orangtuanya berkewarganegaraan Amerika Serikat yang
menganut asas ius soli. Kondisi ini merupakan kebalikan dari bipatride.

C.Cara memperoleh dan menghilangkan Kewarganegaraan

•Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan

Setiap negara memiliki peraturan tentang bagaimana warga asing atau bangsa lain, untuk
memperoleh kewarganegaraannya, begitu pula di Indonesia. Bagi warga asing cara memperoleh
kewarganegaraan di Indonesia harus melakukan tata cara seperti berikut:

1.Seorang pemohon harus mengajukan surat permohonan kewarganegaraan di Indonesia secara


tertulis dalam bahasa Indonesia, menggunakan materai dan akan diajukan kepada Presiden melalui
Menteri

2.Paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan Menteri akan meneruskan permohonan tersebut kepada
Presiden sejak tanggal surat permohonan diterima.Presiden berhak mengabulkan atau menolak
permohonan pewarganegaraan

3.Keputusan Presiden ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak permohonan diterima oleh Menteri
dan akan diberitahukan kepada pemohon paling lambat setidaknya 14 hari sejak Keputusan Presiden
ditetapkan.

4.Pejabat akan memanggil pemohon paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak keputusan
Presiden dikirimkan kepada pemohon, untuk melakukan sumpa dan janji setia kepada Negara
Indonesia.

5.Pemohon akan melakukan sumpah dan janji setia dihadapan pejabat dan dihadiri oleh 2 orang saksi
sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
6.Pemohon wajib mengembalikan dokumen atau surat-surat permohonan paling lambat 14 hari
setelah melakukan sumpah dan janji setia.

7.Kemudian Menteri akan mengumumkan nama dalam berita Negara Republik Indonesia, sebagai
tanda sahnya menjadi warga Negara Republik Indonesia.

• Tata cara melepas kewarganegaraan Indonesia:

1.Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) beserta lampirannya disampaikan kepada
perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon.

2.Perwakilan Republik Indonesia memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan dalam waktu


paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan.

3.Jika berkas permohonan telah lengkap, Perwakilan Republik Indonesia menyampaikan permohonan
kepada Menteri dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima
secara lengkap.

4.Setelah menerima permohonan dari Perwakilan Republik Indonesia, Menteri memeriksa


permohonan tersebut dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari.

5.Jika berkas telah lengkap, Menteri akan meneruskan permohonan kepada Presiden maksimal 14 hari
terhitung sejak tanggal permohonan diterima.

6.Presiden menetapkan keputusan mengenai nama-nama orang yang kehilangan Kewarganegaraan


Republik Indonesia dan meneruskan kepada Perwakilan Republik Indonesia

7.Perwakilan Republik Indonesia menyampaikan Keputusan Presiden kepada pemohon dalam waktu
paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal Keputusan Presiden diterima.

8.Menteri mengumumkan nama orang yang kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia dalam
Berita Negara Republik Indonesia

C.Warganegara dan kewarganegaraan di Indonesia

Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh undang-undang (UU) sebagai
warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk,
berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai
penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk
Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan.
Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan
dalam tata hukum internasional.[1]

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia
(WNI) adalah:[2]

Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI

•Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI

•Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara
asing (WNA), atau sebaliknya

•Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut

•Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI

•Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI

•Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah
WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau
belum kawin

•Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

•Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya tidak diketahui

•Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya

•Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada
anak yang bersangkutan

•Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji
setia
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota
dari suatu negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya pada negara itu, menerima perlindungan
darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik. Mereka mempunyai hubungan
secara hukum yang tidak terputus dengan

Negaranya meskipun yang bersangkutan telah didomisili diluar negeri,Asalkan ia tidak


memituskan kewarganegarannya.

Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebutMemiliki pertalian hukum serta


tunduk pada hukum negara hersangkutan, Kewarganegaraan menghasilkan akibat hukum
yaituYangAdanya hak dan kewajiban warga negara maupun negara. Disamping ituAkibat hukum
yang lain adalah bahwa orang yang sudah memilikiKewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan jalan
kewenangan negaraLain.negara lain juga tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukumPada
orang yang bukan warga negaranya.
Asas ius adalah asas yang menentukan kewarganegaraan

Seseorang menurut daerah atau negara tempat dimana orang tersebut dilahirkan Asas ius Sali
disebut juga asas daerah kelahiran. Sedang asas ius sanguinis ialah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang menurut pertalian daerah atau keturunan dari orang yang bersangkutan.
Utama dalam menentukan status hukum kewarganegaraan. Pada sekarang ini umumnya negara
menganut kedua axaa terschen secara simultan Penentuan asas kewarganegaraan yang berbeda-beda
oleh setiap warga

Asas ius solidan asas ius sanguinis dianggap sebagai asas yangNegara dapat menimbulkan
masalah kewarganegaraan bagi seorang warga. Masalah kewarganegaraan tersebut adalah timbulnya
apatride danBipatride.

B.Saran

Dengan ditulianya makalah yang menjelaskan tentang Warga Negara danKewarganegaraan


ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahamiTentang apa yang seharusnya kita dapatkan
sebagai wargaNegara. Sehingga jika ada hak yg belum kita dapatkan kita bisa Memperjuangkannya &
begitu juga sebaliknya, jika hak sebagai warga Negara telah kita terima, maka sepatutnya kita
menjalankan kewajiban Kita sebagai warga negara & dengan demikian negara ini akan maju dan
penuh dengan keadilan, kemakmura, unan dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai